Anda di halaman 1dari 11

LAPORAN PENDAHULUAN

ASUHAN KEPERAWATAN MATERNITAS PADA PASIEN NY.Ar


DENGAN DIAGNOSA MEDIS G2P1A0 UK 20 MINGGU ANTENATAL CARE
DI PUSKESMAS II JEMBRANA

Oleh:

Made Aris Gita Yogeswara

20089142215

SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN BULELENG

PROGRAM PROFESI NERS

2021
A. Konsep Dasar Antenatal Care

1. Definisi

Antenatal care adalah perawatan yang ditunjukan kepada ibu hamil, yang bukan saja
bila ibu sakit dan memerlukan perawatan tetapi juga pengawasan wanita hamil agar tidak
terjadi kelainan sehingga ibu dan anak sehat. (Saifuddin,dkk.,2002).

Pelayanan antenatal adalah pelayanan terhadap individu yang bersifat preventif care
untuk mencegah masalah yang kurang baik bagi ibu maupun janin agar melalui persalinan
dengan sejat dan aman.(Departemen Kesehatan,2007).

Asuhan antenatal adalah suatu program yang terencana berupa observasi, edukasi, dan
penanganan medic pada ibu hamil. (Handaya,2008).

2. Etiologi

Terjadinya pembuahan sel telur (ovum), ovum yang sudah dibuahi segera membelah
diri dan bergerak menuju ruang rahim. Selanjutnya bersarang diruang rahim mengalami
proses nadiasi, dari pembuahan sampai nadiasi memerlukan waktu ± 6-7 hari. Untuk
menyuplai darah dan zat makanan bagi janin dipersiapkan plasenta. Jadi dapat dikatakan
bahwa setiap kehamilan harus ada ovum (sel telur), spermatozoa (sel mani), pembuahan
(konsepsi = fertilisasi), nidasi dan plasenta.

3. Manisfestasi Klinis
a. Tanda Presumtif
1). Supresi menstruasi
2). Nause, vomiting, morning sickness
3). Sering miksi
4). Mammae bengkak terasa penuh
5). Quickening (gerakan pertama kali yang dirasakan oleh ibu)
6). Chadwicks (+)
7). Pigmen pada kulit
b. Tanda Mungkin
1). Pembesaran abdomen
2). Tanda hegar
3). Ballotemen (+)
4).Perubahan pada servik
5). Braxton Hicks
6). Tes Kehamilan
c. Tanda Pasti
1). Bunyi DJJ, Nadi 120-180
2). Pergerakan fetal
3). USG - Hasil
4). RO - Ada skeletal
4. Patofisiologi

Setiap bulan wanita melepaskan 1 atau 2 sel telur (ovum) dari indung telur (ovulasi),
yang ditangkap oleh umbai - umbai (fimbriae) dan masuk ke dalam sel telur , waktu
persetubuhan cairan semen tumpah ke dalam vagina , dan berjuta - juta sel mani (sperma)
bergerak memasuki rongga rahim lalu masuk ke saluran telur. Pembuahan sel telur oleh
sperma biasanya terjadi dibagian yang mengembang oleh tuba falopi.

Disekitar sel telur banyak berkumpul sperma yang mengeluarkan ragi untuk
mencairkan zat-zat yang melindungi ovum. Kemudian pada tempat paling mudah dimasuki,
masuklah salah satu sel mani dan kemudian bersatu dengan sel telur. Peristiwa ini disebut
pembuahan (konsepsi= fertilitas). Ovum yang telah dibuahi ini segera membelah diri sambil
bergerak menuju ruang rahim, peristiwa ini disebut nidasi (implantasi). Dari pembuahan
sampai nidasi diperlukan waktu 6-7 hari untuk menyuplai darah ke sel-sel makanan bagi
janin, dipersiapkan uri (plasenta) jadi dapat dikatakan bahwa untuk setiap kehamilan harus
ada ovum (sel telur), spermatozoa (sel mani), pembuahan (konsepsi = fertilisasi),dan nidasi.
5. Woc

Konsepsi

Fertilasi

Implantasi

Embryogenesis

Maturasi Janin

Perubahan Pada Ibu

Perubahan psikologis Perubahan Fisiologi

Krisis Situasional

GIT SistemKardiovaskular Sistem Urinaria

Ansietas Perubahan Instabilitas Peningkatan Penekanan Vesika

Peran Ibu Hormone TD Urinaria

Koping Rasa Mual Sakit Kepala Frekuensi BAK naik


Individu

Tidak Efektif Muntah Nyeri Akut Kebersihan genetalia

Intake makanan turun Resiko Infeksi

Kebutuhan Nutrisi Kurang Dari Keb. Tubuh


6. Pemeriksaan

1). Pemeriksaan urine atau tes kehamilan

2). Pemeriksaan trimester (TTP)

a). kunjungan pertama untuk menentukan diagnosis ada tidaknya kehamilan.

b). kunjungan kedua untuk menentukan usia kehamilan dan perkiraan persalinan

1. Pemeriksaan Leopold I

2. Pemeriksaan Leopold II

3. Pemeriksaan Leopold III

4. Pemeriksaan Leopold IV

c). Kunjungan ketiga untuk menentukan status kesehatan janin dan ibu.

d). Kunjungan keempat untuk menentukan kehamilan normal atau abnormal.

e). Kunjungan kelima untuk menentukan rencana pemeriksaan selanjutnya.

3). Pemeriksaan Panggul luar

7. Komplikasi

a. Hipermisis gravidarum

b. Hipertensi dalam kehamilan

c. Pendarahan trimester I (abortus)

d. Pendarahan antepartum

e. Kehamilan ektopik

f. Kehamilan kembar

g.Molahydatidosa

h. Kelainan dalam lamanya kehamilan


i. Penyakit serta kelainan plasenta dan selaput janin

B. Konsep Dasar Asuhan Keperawatan

1. Pengkajian

a. Umum

Meliputi identitas pasien seperti nama lengkap, jenis kelamin, usia, pekerjaan, alamat
serta identitas penanggungjawab.

b. Prenatal

1). Aktivitas dan istirahat

 Tekanan darah agak lebih rendah dari pada normal


 Denyut nadi meningkat
 Varises
 Edema ekstermitas bawah/atas

2). Integritas Ego, menunjukkan perubahan perpepsi diri.

3). Eliminasi

 Perubahan pada konsistensi


 Peningkatan frekuensi perkemihan
 Urinalisis, peningkatan berat jenis
 Hemoroid
4). Makanan /cairan
 Mual dan muntah
 Penambahan berat badan
 Membran mukosa kering
 Hb dan Ht rendah
5). Nyeri dan kenyamanan, kram kaki, nyeri tekan dan bengkak pada payudara, kontraksi
Braxton hicks terlihat setelah 28 minggu, nyeri punggung.
6). Pernapasan, frekuensi pernapasan meningkat, hidung tersumbat.
7). Keamanan, suhu tubuh, irama jantung janin, gerakan janin.
8). Seksualitas, penghentian menstruasi, perubahan payudara.
9). Integritas Sosial, bingung, respon anggota keluarga
10). Penyuluhan dan pembelajaran, harapan terhadap kehamilan, persalinan / melahirkan.
11). Pemeriksaan Diagnostik
 Cek DL
 Golongan Darah
 Usap Vagina
 Tes Serologi
 Penyakit Hubungan Kelamin (PHS)
 Skrining terhadap HIV
 Papanicolaow Smear
 Urinalisis
 Tes serum/ urin
 Titer rubella
 Tes sonografi
 Skin glukosa serum
2. Diagnosa Keperawatan yang mungkin muncul
1) Ketidakseimbangan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh
2) Resiko Infeksi
3) Nyeri Akut
4) Ansietas
5) Koping Individu Tidak Efektif

3. Intervensi Keperawatan

N Diagnosa NOC NIC Rasional


NO Keperawatan

Nyeri Pain Level Pain control


berhubungan 1.untuk mengetahui
Setelah dilakukan O: Kaji
dengan agen skala nyeri dan
tindakan karakteristik, skala
cedera fisik memberikan
keperawatan nyeri
tindakan selanjutnya
selama 1x6 jam, N: Motivasi untuk
2  memperlancar
nyeri hilang, mobilisasi sesuai
pengeluaran
berkurang indikas
lochea,mempercepat
 Kriteria hasil : E: Anjurkan involusi dan
1. Klien penggunaaan mengurangi nyeri
mengungkapkan teknik relaksasi. secara bertahap.
nyeri berkurang C: Kolaborasi 3. Untuk mengatur
2. Klien tampak pemberian rasa nyeri luka post
tenang analgetik op .

4. Obat analgetik di
berikan untuk
menghilangkan rasa
nyeri
2 Gangguan Setelah dilakukan O: Kaji dan catat 1. mengetahui
eliminasi urine tindakan cairan masuk dan balance cairan
berhubungan keperawatan keluar tiap 24 jam. pasien sehingga
dengan obstruksi selama 1x24 jam, N: Anjurkan diintervensi dengan
anatomik ibu tidak berkamih 6-8 jam tepat.
mengalami post partum. 2. melatih otot-otot
gangguan perkemihan.
E: Berikan teknik
eliminasi (BAK) 3. agar kencing yang
merangsang
Kriteria Hasil : tidak dapat keluar,
berkemih seperti
bisa dikeluarkan
Ibu dapat rendam duduk,
sehingga tidak ada
berkemih sendiri alirkan air keran.
retensi.
dalam 6-8 jam C: Kolaborasi 4.mengurangi
post partum tidak pemasangan distensi kandung
merasa sakit saat kateter. kemih.
BAK, jumlah
urine 1,5-2
liter/hari.
3 Resiko syok Setelah dilakukan O: Observasi tada Untuk mengetahui
berhubungan tindakan awal syok alasan kenapa pasien
dengan hipoksia keperawatan N: Berikan pasien syok
selama 1 x 24 ketenangan supaya Supaya pasien
jam diharapkan syoknya berkurang merasa tenang dan
resiko syok tidak terlalu
berkurang E:Ajarkan memikirkan tentang
keluarga untuk tindakan operasi
Kriteria hasil :
menangani syok yang akan di lakukan
1. Nadi dalam pasien ketika Supaya keluarga bias
batas yang kambuh menangani syok
diharapkan C:Kolaborasi pasien ketika kambuh
dengan dokter Obat yang di berikan
2. Irama jantung
untuk pemberian bertujuan untuk
dalam batas yang
obat meminimalisir
diharapkan
terjadinya syok
4 Resiko infeksi Risk control Risk Management
berhubungan Setelah diberikan O: Observasi tanda agar mengetahui
dengan prosedur asuhan dan gejala infeksi tanda awal infeksi
invasif keperawatan1x24 N:Berikan
agar pasien
jam diharapkan pengetahuan
mengetahui apa saja
resiko infeksi tentang resiko
resiko dari infeksi
dapat berkurang infeksi
E:Ajarkan pasien agar keluarga dan
Kriteria hasil : pasien mengetahui
dan keluarga tanda
Tidak terdapat tanda dan gejala dari
dan gejala infeksi
tanda infeksi. infeksiobat analgetik
C:Kolaborasi
Klien bebas dari bias mencegah
dengan dokter
tanda dan gejala terjadinya infeksi
untuk pemberian
infeksi.
obat antibiotik
Ansietas Anxiety Level Anxiety Reduction
berhubungan Setelah diberikan O:Observasi rasa 1. Agar mengetahui
dengan kurangnya asuhan cemas pasien alasan kenapa
pengetahuab keperawatan1x2 N:Berikan pasien cemas
tentang penyakit jam diharapkan pengetahuan agar
2. Agar pasien
rasa cemas pasien pasien tidak memahami
berkurang dengan merasa cemas kecemasan yang
kriteria hasil E:Dorong pasian
di rasakan
agar mau
Pasien sudah 3. Supaya pasien
mengungkapkan
tidak merasa perasaanya lebih merasa
cemas C:Kolaborasi tenang
dengan orang 4. Keluarga sangat
terdekat agar bias membatu untuk
memberikan kesembuhan
semangat pasien pasien
Resiko NOC: Nutritional NIC:Nutritional
ketidakseimbanga status food and Agar dapat
managemen
n nutrisi kurang fluidintake dilakukan intervensi
O: Kaji mual-mual
dari kebutuhan setelah dilakukan dan penurunan pada pasien.
tubuh tindakan nafsu makan Untuk meningkatkan
berhubungan keperawatan pasien. selera makan pasien.
dengan anoreksia selama 1x 30 N:Berikan
ditandai dengan menit diharapkan makanan dengan
mual dan muntah. pemenuhan jumlah kecil dan Karena makanan
kebutuhan pasien bertahap
hangat dapat
terpenuhi dengan E: Anjurkan mengurangi mual.
KH: pasien untuk
- Intake nutrisi Untuk membantu
makan selagi
terpenuhi klien dalam memilih
- Asupan makanan hangat.
C:Kolaborasikan makanan sesuai
dan cairan
terpenuhi, BB dengan ahli gizi keadaan pasien.
dalam batas untuk membantu
normal. memilih makanan

DAFTAR PUSTAKA
Bobak.(2005). Buku Ajar Keperawatan Maternitas. EGC: Jakarta.Doenges. E. Marillin,
(2001). Rencana Keperawatan Maternal /bayi.Edisi 2.EGC:Jakarta.

Farrer,H. 2001.Perawatan Maternitas. Edisi 2. EGC: Jakarta.Keperawatan Maternitas Profesi


Ners STIKAvicenna 2015.

Salmah at all (2006). Asuhan Kebidanan Antenatal Care. EGC: Jakarta Keperawatan
Maternitas Profesi Ners STIKAvicenna 2015.

Manuaba.(1998). Ilmu Kebidanan, Penyakit Kandungan dan Keluarga Berencana untuk


Pendidikan Bidan .EGC: Jakarta.

Anda mungkin juga menyukai