Anda di halaman 1dari 4

STRATEGI PELAKSANAAN TINDAKAN KEPERAWATAN PADA KX

DENGAN HARGA DIRI RENDAH

TM KE :

HR/TGL :

Masalah Utama : Harga Diri Rendah

I. Proses Keperawatan
A. Kondisi klien
1. Mengkritik diri sendiri.
2. Perasaan tidak mampu.
3. Pandangan hidup yang pesimis
4. Penurunan produktifitas
5. Penolakan terhadap kemampuan diri
6. terlihat dari kurang memperhatikan perawatan diri
7. Berpakaian tidak rapih.
8. Selera makan kurang
9. tidak berani menatap lawan bicara.
10. Lebih banyak menunduk.

B.    Diagnosa Keperawatan: Gangguan Konsep Diri: Harga diri rendah

C.    Tindakan Keperawatan

1.      Tindakan keperawatan pada pasien :

Tujuan :

a. Melakukan pengkajian terhadap hal-hal yang melatarbelakangi


terjadinya harga diri rendah pada klien (factor predisposisi, factor
presipitasi, penilaian terhadap stressor,sumber koping,dan mekanisme
koping klien)
b. Klien dapat meningkatkan kesadaran tentang hubungan positif antara
harga diri dan pemecahan masalah yang efektif.

1
c. Klien dapat melakukan iddentifikasi terhadap kemampuan positif
yang dimilikinya.

Tindakan keperawatan :

1. Menggali hal-hal yang melatarbelakangi terjadinya harga diri rendah


pada klien (factor predisposisi, factor presipitasi, penilaian terhadap
stressor,sumber koping,dan mekanisme koping klien)
2. Tingkatkan kesadaran tentang hubungan positif antara harga diri dan
pemecahan masalah yang efektif dengan cara :
a. Bantu pasien untuk mengidentifikasi perubahan perasaan diri.
b. Bantu pasien dalam menggambarkan dengan jelas keadaan evaluasi
diri yang positif yang terdahulu.
c. Eksplorasi bersama pasien lingkungan organisasi pekerjaan
(kestabilan organisasi, konflik interpersonal, ancaman terhadap
pekerjaan saat ini)
d. Ikutsertakan pasien dalam pemecahan masalah (mengidentifikasi
tujuan yang meningkat dan mengembangkan rencana tindakan
untuk memenuhi tujuan).
3. Berikan dorongan pada keterampilan perawatan diri untuk harga diri
dengan cara :
a. Bersama pasien mengidentifikasi aspek positif yang masih dimiliki
oleh klien
b. Latih klien untuk bisa mengoptimalkan aspek positif yang masih
dimilikinya
c. Masukkan ke dalam jadwal, kegiatan yang dapat dilakukan untuk
mengoptimalkan aspek positif yang dimilikinya

II. Strategi komunikasi


Strategi Pelaksanaan Tindakan Keperawatan :

SP 1Pasien: Mendiskusikan kemampuan dan aspek positif yang dimiliki


pasien, membantu pasien menilai kemampuan yang masih dapat digunakan,
membantu pasien memilih/menetapkan kemampuan yang akan dilatih,

2
melatih kemampuan yang sudah dipilih dan menyusun jadwal pelaksanaan
kemampuan yang telah dilatih dalam rencana harian

ORIENTASI :

“Selamat pagi, Perkenalkan nama saya nurhakim yudhi wibowo, dari PSIK
UNDIP. Bagaimana keadaan bapak hari ini ? bapak terlihat segar“.

”Bagaimana, kalau kita bercakap-cakap tentang kemampuan dan kegiatan yang


pernah bapak lakukan? Setelah itu kita akan nilai kegiatan mana yang masih
dapat bapak dilakukan. Setelah kita nilai, kita akan pilih satu kegiatan untuk
kita latih”

”Dimana kita duduk ? Bagaimana kalau di ruang tamu ? Berapa lama ?


Bagaimana kalau 20 menit ?

KERJA :

” bapak, apa saja kemampuan yang bapak miliki? Bagus, apa lagi? Saya buat
daftarnya ya! Apa pula kegiatan rumah tangga yang biasa bapak lakukan?
Bagaimana dengan merapihkan kamar? Menyapu ? Mencuci piring..............dst.”.
“ Wah, bagus sekali ada lima kemampuan dan kegiatan yang bapak miliki “.

” bapak dari lima kegiatan/kemampuan ini, yang mana yang masih dapat
dikerjakan di rumah sakit ? Coba kita lihat, yang pertama bisakah, yang
kedua.......sampai 5 (misalnya ada 3 yang masih bisa dilakukan). Bagus sekali ada
3 kegiatan yang masih bisa dikerjakan di rumah sakit ini.

”Sekarang, coba bapak pilih satu kegiatan yang masih bisa dikerjakan di
rumah sakit ini”.” O yang nomor satu, merapihkan tempat tidur?Kalau begitu,
bagaimana kalau sekarang kita latihan merapihkan tempat tidur bapak”. Mari
kita lihat tempat tidur bapak Coba lihat, sudah rapihkah tempat tidurnya?”

“Nah kalau kita mau merapihkan tempat tidur, mari kita pindahkan dulu bantal
dan selimutnya. Bagus ! Sekarang kita angkat spreinya, dan kasurnya kita balik.
”Nah, sekarang kita pasang lagi spreinya, kita mulai dari arah atas, ya bagus !.
Sekarang sebelah kaki, tarik dan masukkan, lalu sebelah pinggir masukkan.

3
Sekarang ambil bantal, rapihkan, dan letakkan di sebelah atas/kepala. Mari kita
lipat selimut, nah letakkan sebelah bawah/kaki. Bagus !”

” bapak sudah bisa merapihkan tempat tidur dengan baik sekali. Coba
perhatikan bedakah dengan sebelum dirapikan? Bagus ”

“ Coba bapak lakukan dan jangan lupa memberi tanda MMM (mandiri) kalau
bapak lakukan tanpa disuruh, tulis B (bantuan) jika diingatkan bisa melakukan,
dan bapakbapak (tidak) melakukan.

TERMINASI :

“Bagaimana perasaan bapak setelah kita bercakap-cakap dan latihan


merapihkan tempat tidur ? Yach, t ternyata banyak memiliki kemampuan yang
dapat dilakukan di rumah sakit ini. Salah satunya, merapihkan tempat tidur, yang
sudah bapak praktekkan dengan baik sekali. Nah kemampuan ini dapat
dilakukan juga di rumah setelah pulang.”

”Sekarang, mari kita masukkan pada jadual harian. Bapak Mau berapa kali
sehari merapihkan tempat tidur. Bagus, dua kali yaitu pagi-pagi jam berapa ?
Lalu sehabis istirahat, jam 16.00”

”Besok pagi kita latihan lagi kemampuan yang kedua. Bapak masih ingat
kegiatan apa lagi yang mampu dilakukan di rumah selain merapihkan tempat
tidur? Ya bagus, cuci piring.. kalu begitu kita akan latihan mencuci piring besok
jam 8 pagi di dapur ruangan ini sehabis makan pagi Sampai jumpa ya”

Anda mungkin juga menyukai