Anda di halaman 1dari 35

LAPORAN AKADEMIK

PELAKSANAAN KEGIATAN
MENGAJAR

STIKes Wijaya Husada


2019-2020
HALAMAN PENGESAHAN

Bogor, Agustus 2020


Mengetahui,
Puket I Puket III

Ns. Tisna Yanti,S.Kep.,M.Kes Elpinaria Girsang,M.KM

Menyetujui,
Ketua STIKes Wijaya Husada Bogor

dr. Pridady,Sp.PD-KGEH
KATA PENGANTAR

Puji dan syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, karena atas berkat
dan rahmat-Nya, untuk pelaksanaan mahasiswa yang mengajar di sekolah oleh Akademi
Kebidanan Wijaya Husada dapat kami selesaikan.
Laporan ini menguraikan tata laksana program mengajar di sekolah bagi mahasiswa
Akademi Kebidanan Wijaya Husada. Laporan ini berisi dokumen pendukung berupa surat
keputusan, surat tugas, laporan akademik pelaksanaan kegiatan (lembar pengesahan, foto
dokumentasi) mengajar di sekolah.
Kami sangat menyadari atas keterbatasan waktu dan pengalaman dalam memulai
program ini, sehingga diharapkan permakluman jika dalam pelaksanaan ini terdapat
kekurangan dan kesalahan dari segi struktur bahasa dan/atau isi pedoman. Untuk itu kami
sangat mengharapkan kritik dan saran yang membangun untuk memperbaiki kekurangan dan
kesalahan tersebut.
Pada kesempatan ini kami juga menyampaikan terima kasih kepada semua pihak yang
telah membantu dalam proses pelaksanaan magang ini.

Bogor , Agustus 2020


Ketua STIKes Wijaya Husada Bogor
BAB I
PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG
Pelayanan kesehatan utama yang diorientasikan pada sehat untuk semua tahun
2025 menjadi sangat penting perannya dalam meningkatkan status kesehatan
masyarakat Indonesia. Upaya kesehatan yang berbentuk promotif, preventif, kuratif
dan rehabilitatif disusun sebagai langkah nyata partisipasi aktif masyarakat
bekerjasama dengan lembaga kesehatan/ industri kerja yang ada di masyarakat.
Pencapaian dan peningkatan status kesehatan masyarakat yang dilakukan oleh
Rumah sakit, Puskesmas maupun di tempat kerja dan Industri serta masyarakat sangat
selaras dengan pokok-pokok bahasan dalam kurikulum yang ada di dalam STIKes
Wijaya Husada Bogor yang berusaha mengharmoniskan secara keilmuan yang
diberikan kepada mahasiswa dengan kondisi riil masalah-masalah kesehatan yang ada
di masyarakat.
Selain itu menurut UU No. 36 tahun 2009 tentang Kesehatan bahwa
“kesehatan sekolah diselenggarakan untuk meningkatkan kemampuan hidup sehat
peserta didik dalam lingkungan hidup sehat, sehingga peserta didik dapat belajar
tumbuh dan berkembang secara harmonis dan setinggi-tingginya menjadi sumber
daya manusia yang berkualitas”. Lingkungan sekolah yang sehat sangat diperlukan
guna mendukung proses kegiatan belajar mengajar dan membiasakan perilaku hidup
bersih dan sehat, tidak hanya pada murid , guru dan staf sekolah lainya, akan tetapi
meluas sampai masyarakat di luar lingkungan sekolah. Sehingga Pendidikan
kesehatan yang diberikan oleh tenaga kesehatan sangat penting untuk di lakukan.
Menyadari akan kebutuhan mahasiswa untuk mengaplikasikan ilmu praktis
tersebut, program pendidikan di STIKes Wijaya Husada Bogor mempunyai kurikulum
yang mendidik dan melatih mahasiswa agar menjadi ahli secara teori dan terampil
tidak hanya dalam praktik klinikal namun juga dalam memberikan edukasi kesehatan.
Dalam rangka memenuhi kurikulum tersebut, STIKes Wijaya Husada Bogor
memberikan kegiatan mengajar di sekolah yang dilakukan oleh mahasiswa kebidanan.
Program pendidikan di STIKes Wijaya Husada Bogor mengembangkan
program mengajar di sekolah yang terkait dengan kesehatan sekolah yang tergabung
dalam program pemerintah.
Kegiatan mengajar di sekolah merupakan pengenalan program kesehatan dasar
yang dilakukan di sekolah, tujuannya adalah untuk membentuk mahasiswa yang
mampu melakukan edukasi kesehatan di kalangan anak sekolah untuk mendukung
dan meningkatkan kesehatan masyarakat Indonesia.
Kegiatan-kegiatan yang wajib dilaksanakan oleh mahasiswa di bawah
bimbingan dosen lapangan maupun pembimbing akademik.

B. TUJUAN
Tujuan dilaksanakannya kegiatan ini adalah :
1. Sebagai pelaksaan praktek kegiatan mengajar di sekolah.
2. Sebagai evaluasi perkembangan dan keberhasilan kemampuan peserta didik dalam
kegiatan mengajar di sekolah.
3. Sebagai upaya peningkatan kesehatan di sekolah

C. RUANG LINGKUP
Laporan ini mencakup kegiatan mengajar di sekolah yang dilaksanakan oleh
mahasiswa di STIKes Wijaya Husada Bogor.
BAB II
PEMBAHASAN PRAKTIK
MENGAJAR DI SEKOLAH

1. Manage planning process dengan mengembangkan suatu perencanaan dengan


mengatur partisipasi stakeholder, waktu dan sumber daya.

a. Stake holder
Stake holder yang dilibatkan yaitu pihak Sekolah Menengah Kejuruan SMA N
4 Bogor :
 Kepala Sekolah
 Guru

b. Waktu dan tempat


Waktu pelaksanaan akan dilaksanakan menggunakan jam pertama kegiatan
belajar mengajar. Tempat di Ruang Kelas SMA N 4 Bogor

c. Sumber daya
Sumber daya yang dilibatkan yaitu :
 Mahasiswa/Mahasiswi STIKes Wijaya Husada sebanyak 10 orang
 Siswa-Siswi Kelas X dan XI SMA N 4 Bogor sebanyak 30 orang
 Kepala Sekolah dan Guru

2. Bentuk Media Pengajaran


Media pengajaran yang digunakan yaitu penyuluhan (lisan), leaflet dan poster.

3. Isi Media Pengajaran


a. Apa yang dimaksud PHBS sekolah ?
PHBS di sekolah adalah sekumpulan perilaku yang dipraktikkan oleh peserta
didik, guru dan masyarakat lingkungan sekolah atas dasar kesadaran sebagai
hasil pembelajaran, sehingga secara mandiri mampu mencegah penyakit,
meningkatkan kesehatannya, serta berperan aktif dalam mewujudkan
lingkungan sehat.

b. Apa saja indicator PHBS ?


1. Mencuci tangan dengan air yang mengalir dan menggunakan sabun
2. Mengkonsumsi jajanan sehat dikantin sekolah
3. Menggunakan jamban yang bersih dan sehat
4. Olahraga yang teratur dan terukur
5. Memberantas jentik nyamuk
6. Tidak merokok di sekolah
7. Menimbang berat badan dan mengukur tinggi badan setiap 6 bulan
8. Membuang sampah pada tempatnya

c. Bagaimana cara mencuci tangan pakai sabun yang benar?


1. Basahi kedua telapak tangan setinggi pertengahan lengan memakai air
yang mengalir, ambil sabun kemudian usap dan gosok kedua telapak
tangan secara lembut
2. Usap dan gosok juga kedua punggung tangan secara bergantian
3. Jangan lupa jari-jari tangan, gosok sela-sela jari hingga bersih
4. Bersihkan ujung jari secara bergantian dengan mengatupkan
5. Gosok dan putar kedua ibu jari secara bergantian
6. Letakkan ujung jari ke telapak tangan kemudian gosok perlahan
7. Bersihkan kedua pergelangan tangan secara bergantian dengan cara
memutar, kemudian diakhiri dengan membilas seluruh bagian tangan
dengan air bersih yang mengalir lalu keringkan memakai handuk atau
tisu
LAMPIRAN – LAMPIRAN
KEGIATAN PENGAJARAN
Gambar 1. Leaflet PHBS
Gambar 2. Leaflet Cuci Tangan Pakai Sabun
Gambar 3. Poster PHBS
Gambar 4. Poster Cuci Tangan Pakai Sabun

Gambar 5. Dokumentasi Kegiatan


1. Manage planning process dengan mengembangkan suatu perencanaan dengan
mengatur partisipasi stakeholder, waktu dan sumber daya.

d. Stake holder
Stake holder yang dilibatkan yaitu pihak Sekolah Menengah Kejuruan
Telekomedika Bogor :
 Kepala Sekolah
 Guru

e. Waktu dan tempat


Waktu pelaksanaan akan dilaksanakan menggunakan jam pertama kegiatan
belajar mengajar. Tempat di halaman kelas SMK Telekomedika Bogor

f. Sumber daya
Sumber daya yang dilibatkan yaitu :
 Mahasiswa/Mahasiswi STIKes Wijaya Husada sebanyak 10 orang
 Siswa-Siswi Kelas X dan XI SMK Telekomedika Bogor sebanyak 30 orang
 Kepala Sekolah dan Guru

2. Bentuk Media Pengajaran


Media pengajaran yang digunakan yaitu penyuluhan (lisan), leaflet dan poster.

3. Isi Media Pengajaran


a. Apa status gizi itu ?
Status gizi adalah keadaan tubuh sebagai akibat dari pemakaian, penyerapan
dan penggunaan makanan yang memenuhi gizi tubuh, umumnya membawa
ke status gizi memuaskan. Sebaiknya jika kekurangan gizi dan kelebihan zat
gizi esensial dalam makanan untuk jangka waktu yang lama disebut gizi
salah. Manifestasi gizi salah dapat berupa gizi kurang dan lebih

b. Masalah nutrisi pada remaja !!!


 Defisiensi zat besi, anemia defisiensi zat besi dan defisiensi
mikronutrien lain
 Gizi kurang dan perawakan pendek
 Obesitas
 Perilaku dan pola makan remaja

c. Masalah nutrisi paling sering terjadi pada remaja : obsesitas dan anemia
LAMPIRAN – LAMPIRAN
KEGIATAN PENGAJARAN
Gambar 1. Leaflet Bahaya Junk Food
Gambar 2. Leaflet Bahaya Junk Food
Gambar 3. Dokumentasi Kegiatan
1. Manage planning process dengan mengembangkan suatu perencanaan dengan
mengatur partisipasi stakeholder, waktu dan sumber daya.

g. Stake holder
Stake holder yang dilibatkan yaitu pihak Sekolah Menengah Kejuruan
Teknomedika 2 Bogor :
 Kepala Sekolah
 Guru

h. Waktu dan tempat


Waktu pelaksanaan akan dilaksanakan menggunakan jam pertama kegiatan
belajar mengajar. Tempat di ruang kelas SMK Teknomedika 2 Bogor

i. Sumber daya
Sumber daya yang dilibatkan yaitu :
 Mahasiswa/Mahasiswi STIKes Wijaya Husada sebanyak 10 orang
 Siswa-Siswi Kelas X dan XI SMK Teknomedika 2 Bogor sebanyak 30 orang
 Kepala Sekolah dan Guru

2. Bentuk Media Pengajaran


Media pengajaran yang digunakan yaitu penyuluhan (lisan), leaflet dan poster.

3. Isi Media Pengajaran


a. Pengertian Bantuan Hidup Dasar ?
Bantuan Hidup Dasar adalah pertolongan pertama terhadap seseorang yang
henti napas dan henti jantung

b. Apa Tujuan BHD ?


Untuk mempertahankan pasokan oksigen ke otak dan mencegah kematian sel
otak

c. Bagaimana Prinsip BHD ?


C : Circulation (sirkulasi), memberikan aliran darah buatan
A : Airway, menjaga jalan nafas
B : Breathing, memberikan nafas bantuan
d. Algoritma BHD

1) CEK RESPON / MENILAI KESADARAN


 Tepuk bahu pasien dengan lembut sambal bertanya dengan cukup keras
“apakah kamu baik-baik saja?” atau siapa namamu?”
 Bila pasien menjawab atau bergerak :
 Biarkan pasien tetap pada posisi ditemukan
 Pindahkan bila bahaya sambal dipantau
 Bila pasien tidak memberikan respons :
 Lihat apakah bernafas atau nafas tidak normal
 Teriaklah minta bantuan

2) MENGAKTIFKAN SPGDT / Panggil Bantuan dengan berteriak atau menelepon


SPGDT misalnya 118. Pada waktu meminta bantuan sebutkan :
 Lokasi kejadian
 Jenis kejadian, misalnya kecelakaan, bencana dll
 Beberapa pasien yang perlu bantuan
 Kondisi pasien (jenis kelamin, umur)
 Bantuan apa yang sudah diberikan dll.

3) CEK NADI KAROTIS


Henti jantung mengakibatkan tidak adanya tanda-tanda sirkulasi, artinya
tidak ada nadi. Caranya :
 Raba saluran nafas besar atau yang disebut trachea dengan 2-3 jari. Tarik
kea rah samping. Tempat nadi karotis di antara batas trachea dan otot-oto
samping leher.
 Raba selama 10 detik
 Apabila nadi karotis tidak teraba atau ragu-ragu segera lakukan pijat
jantung
4) RESUSITASI JANTUNG PARU / PIJAT JANTUNG
 Lokasi : setengah-bagian-bawah tulang dada.
 Cara : posisikan tumit tangan satunya diatas tulang dada. Ini adalah titik
tumpu kompresi. Tumit tangan satunya diletakkan diatas tangan yang
sudah berada tepat dititik kompresi

e. Menentukan lokasi kompresi dan posisi tangan


 Penolong mengambil posisi tegak lurus diatas dada pasien dengan suku
lengan lurus,
 Prinsip :
- Tekan sedalam 4-5 cm secara cepat, kuat.
- Lepaskan maksimum, tetapi tangan tetap menempel pada dada
- Gangguan minimal
- 30 kali kompresi dada diikuti pemberian 2 nafas buatan, kemudian
kompresi dada lagi 30 kali dan seterusnya (30;2)
 Evaluasi tiap 4 siklus : cek nadi, cek nafas
LAMPIRAN – LAMPIRAN
KEGIATAN PENGAJARAN
Gambar 1. Leaflet BHD
Gambar 2. Poster BHD
Gambar 3. Dokumentasi Kegiatan

Anda mungkin juga menyukai