Anda di halaman 1dari 2

MEMAHAMI AKUNTABILITAS DALAM PERSPECTIVE ISLAM

Secara global, akuntabilitas merupakan suatu bentuk pertanggungjawaban atas


kewajiban yang dimiliki oleh seseorang guna mencapai keselarasan manusia dengan manusia,
manusia dengan Allah SWT. serta manusia dengan lingkungannya. Dalam hubungan manusia
dengan manusia, khususnya dalam membentuk suatu masyarakat yang teratur dan juga adil,
maka pemimpin di dalam suatu masyarakat memegang peranan penting dalam mengelola
organisasi menuju organisasi yang akuntabel. Dari sudut pandang akuntansi, akuntabilitas
merupakan bentuk pertanggungjawaban akuntan terhadap kebenaran atas laporan keuangan
yang telah disajikannya. Laporan keuangan merupakan suatu media fisik yang
menghubungkan manusia (agent) dengan principal. Artinya hubungan agent dan principal
tidak terbatas pada hubungan secara moral dan spiritual. Dimana secara moral, hubungan
antara agent dan principal lebih fokus pada hubungan manajemen dengan pihak-pihak yang
berkepentingan. Sedangkan secara spiritual, lebih fokus pada hubungan manusia dengan
tuhannya.

Selain bertanggung jawab kepada sesama manusia dan tuhannya, konsep mengenai
akuntabilitas juga bertanggung jawab kepada alam. Dimana alam berperan penting sebagai
penyangga kelangsungan hidup perusahaan, atau dengan kata lain keseimbangan dalam
menjaga kelestarian alam adalah poin utama di dalam menciptakan kehidupan yang selaras
dan seimbang. Konsep mengenai akuntabilitas terhadap alam dapat tercermin di dalam
program Corporate Social Responsibility (CSR). Dimana CSR ini merupakan tindakan yang
dilakukan oleh perusahaan sebagai rasa tanggung jawab sosial maupun lingkungan sekitarnya
dimana perusahaan itu berada. Hal tersebut merupakan upaya yang dilakukan oleh
perusahaan untuk menjaga eksistensinya yang mana hal ini sesuai dengan firman Allah SWT
“…Dan janganlah kamu berbuat kerusakan di bumi. Sesungguhnya Allah tidak menyukai
orang-orang yang berbuat kerusakan” (QS. Al-Qashash: 77)

Dalam konteks syariah, konsep akuntabilitas terbagi menjadi akuntabilitas secara


horizontal dan vertikal. Namun dalam penerapan konsep vertikal yang terkait dengan amanah
kepada tuhannya, masih belum sepenuhnya digunakan oleh manajemen. Amanah dalam
konteks praktek akuntansi, diinterpretasikan sebagai prinsip akuntabilitas, dalam pengertian
bahwa orang-orang yang memegang amanah harus bertanggungjawab kepada pemegang
saham, pelaksana, masyarakat, alam serta Tuhan. Sedangkan prinsip yang ditekankan dalam
akuntabilitas horizontal adalah prinsip profesionalisme dan transparansi. Prinsip
profesionalisme tercermin dalam kepribadian karyawan yang memiliki sifat konsisten,
percaya diri, dan tidak mudah menyerah dalam menjalankan tugasnya. Dan prinsip
transparansi sendiri tercermin dalam sifat jujur dan dapat dipercaya ketika mengemban
tugasnya. Tingkat keberhasilan akuntabilitas secara spiritual dapat dilihat dari ketaqwaan
seseorang dan hanya Allah Swt yang bisa mengukurnya.

DAFTAR PUSTAKA

Armadayanti, F. 2017. Dekonstruksi Akuntabilitas Spiritual Dalam Konsep Islam. Skripsi.


Program Sarjana Universitas Islam Negeri Alauddin. Makassar.

Kementerian Kesehatan RI. Tanpa Tahun. Pengertian CSR. Diakses pada 12 September
2021, dari https://promkes.kemkes.go.id/csr/pengertian-csr

Abdullah, Y., & Nugraha, W. A. 2020. Implementasi Akuntabilitas Berdasarkan Pada


Perspektif Sharia Enterprise Theory. Jurnal Ekonomi Syariah, 5(2), 77-88.

Anda mungkin juga menyukai