2 Maret 2020
30 Jan 2020 31 Maret 2020
Cluster
pneumonia Keppres
Keppres Nomor
Nomor 12
12 tahun
tahun
KMK Nomor WHO menetapkan 2020:
HK.01.07/MENKES/104/2020: 2020: COVID-19
COVID-19 sebagai
sebagai
COVID-19 sebagai Bencana
Bencana Nasional
Nasional
Penetapan Infeksi Novel Pandemi
Coronavirus (Infeksi 2019-nCoV)
sebagai Jenis Penyakit Yang
Dapat Menimbulkan Wabah dan
Upaya Penanggulangannya
3
Update situasi Global COVID-19
CFR 2,6%
https://covid19.who.int/
Update situasi Global COVID-19
WHO REGION
https://covid19.who.int/
SEBARAN KASUS dan CFR MENURUT UMUR
KASUS + 1,25% 5,37% 27,3%
32% 10,7% 13,2% 18,2% 12,6% 6,6% 4,5%
KASUS + 0,9% 1,2% 8,1% 17% 19,2% 22,4% 19,2% 8,8% 3,2%
HASIL NEGATIF
2.240.573
ORANG DIPERIKSA
2.613.682
Kasus Konfirmasi Kasus Meninggal
373.109 12.857
KASUS SUSPEK
(+4.267) (+123)
Kasus Sembuh Kasus Aktif 162.216
297.509 62.743
(+3.856)
SPESIMEN DIPERIKSA
4.167.210
Kasus Konfirmasi
Update hingga 21 Oktober 2020 Pukul 16.00 WIB
6000 400000
350000
5000
300000
250000
3000 200000
150000
2000
100000
1000
50000
0 0
6-Apr
1-Jun
8-Jun
6-Jul
3-Aug
2-Mar
9-Mar
4-May
14-Sep
21-Sep
28-Sep
5-Oct
7-Sep
13-Apr
20-Apr
27-Apr
10-Aug
16-Mar
23-Mar
30-Mar
11-May
18-May
25-May
17-Aug
24-Aug
31-Aug
15-Jun
22-Jun
29-Jun
13-Jul
20-Jul
27-Jul
12-Oct
19-Oct
Konfirmasi Harian Konfirmasi Total Linear (Konfirmasi Total)
• Total 373109 kasus konfirmasi positif, naik 4267 kasus. Kenaikan tertinggi dilaporkan pada 08 Oktober dengan 4850 kasus.
• Jumlah kasus harian berdasarkan jumlah yang dilaporkan oleh Kemkes, bukan menggambarkan jumlah kasus yang terinfeksi
pada hari tersebut
CFR and Recovery Rate (%)
90
79,7
80
70
60
50
%
40
30
20
10
3,4
0
1-Jul
8-Jul
1-Apr
8-Apr
3-Jun
7-Oct
6-May
5-Aug
16-Sep
23-Sep
30-Sep
2-Sep
9-Sep
15-Apr
22-Apr
29-Apr
20-May
24-Jun
13-May
27-May
10-Jun
17-Jun
12-Aug
19-Aug
26-Aug
15-Jul
22-Jul
29-Jul
14-Oct
21-Oct
CFR (%) Recovery Rate (%)
1000000
1500000
2000000
2500000
3000000
500000
0
1-Apr
8-Apr
15-Apr
22-Apr
29-Apr
6-May
13-May
20-May
27-May
3-Jun
10-Jun
17-Jun
Positive Case-Cum
24-Jun
1-Jul
8-Jul
15-Jul
22-Jul
Positivity Rate
29-Jul
Negative Case - Cum
with good surveillance system)
5-Aug
• Positivity rate 14.3% (target <5%
12-Aug
19-Aug
pos-rate
26-Aug
2-Sep
9-Sep
16-Sep
23-Sep
30-Sep
7-Oct
14-Oct
21-Oct
0,0
5,0
10,0
15,0
20,0
25,0
30,0
Kasus Konfirmasi
5,6% Kasus Sembuh Kasus Meninggal
4,5%
4,00%
48,1%
48,0%
39,30%
46,3% 55,60% 46,4%
45%
40%
35%
30%
25%
5%
9%
20% 24%
15% 2%
32%
10%
0% 27%
5%
1%
2% 5% 13% 24% 20% 18% 12% 6%
0%
https://www.kemkes.go.id/folder/view/01/structure-info-terkini.html
BAHASAN
• Pneumonia berat
• Distres syndrome
https://jvi.asm.org/content/jvi/86/7/3995.full.pdf
REPLIKASI VIRUS
Nama virus
REPLIKASI VIRUS penyebab COVID-19:
SARS-CoV-2
Reseptor ACE2:
Paru-paru, saluran cerna, jantung
dan pembuluh darah, organ berotot
polos, ginjal, kulit, mulut, hidung,
hati,otak
LAMA VIRUS BERTAHAN DI PERMUKAAN
• Aerosol 3 jam (waktu paruh 1,5
jam)
• Tembaga :4 jam (1 jam)
• Kardus 24 jam (3 jam)
• Stainless steel: 72 jam (6 jam)
• Plastik 72 jam (7 jam)
MANIFESTASI KLINIS
Sakit kepala Demam
Mual/muntah
Batuk
myalgia
sesak
Kelelahan / fatique
Berat: Pneumonia, ARDS, Gagal Ginjal
diare
^ttps://apps.who.int/iris/handle/10665/333752
*https://doi.org/10.1038/s41591020-0916-2. . 2
MANIFESTASI KLINIS
MANIFESTASI KLINIS
511
290
148
92 90 73 34 28 28 23 21
PPOK
Pernapasan Lainnya
TBC
Asma
Hamil
Ginjal
Hipertensi
Diabetes
Jantung
Hati
Keganasan
Gangguan
imunologi
Penyakit
Penyakit Komorbid pada Kasus Konfirmasi Meninggal
196
172
115
50 38 25
8 8 7 9 6 6
PPOK
TBC
Pernapasan
Asma
Hamil
Ginjal
Diabetes
Hipertensi
Jantung
Hati
Keganasan
Gangguan
imunologi
Penyakit
Lainnya
CARA PENULARAN
masa inkubasi:
rata-rata 5-6 hari, dengan range antara 1 dan
14 hari namun dapat mencapai 14 hari.
CARA PENULARAN
Orang yg terinfeksi bisa sebagai sumber penularan
terutama 2 hari sebelum sakit (presimptomatis)
hingga selama sakit
Asimptomatis Berpotensi menularkan risiko
rendah
FAKTOR RISIKO
Penyakit Komorbid • Riwayat perjalanan/tinggal
(hipertensi, Diabetes daerah tranmisi
Militus, PPOK, dll) • Kontak kasus konfirmasi
/probable
Merokok,
USIA
Obesitas
DIAGNOSIS LABORATORIUM
PEMERIKSAAN LABORATORIUM
Diagnosis:
a. Metode deteksi molekuler/NAAT (Nucleic Acid
Amplification Test) seperti pemeriksaan RT-PCR
(termasuk TCM dan Viral Load)
b. Perlu 2x hasil dengan jarak minimal 24 jam untuk
mendiagnosis
Rapid test antibodi tidak bisa digunakan untuk diagnosis
hanya digunakan untuk keperluan penelitian –serosurvei
Rapid test antigen dapat dipergunakan sebagai alat deteksi
dengan memperhatikan beberapa hal yaitu prosedur,
keamanan petugas penangangan limbah, dan validitas rapid
yang memerlukan kajian saat ini Indonesia proses
melakukan kajian
PENCEGAHAN DAN PENGOBATAN
GLOBAL
151 Vaksin dalam Tahap 42 Vaksin dalam Tahap Uji
Pre Klinik Klinik
Sumber: DRAFT landscape of COVID-19 candidate vaccines – 2 October 2020
Revisi 5
Revisi 1 Revisi 2
Perubahan isi
pada setiap
BAB
Revisi 3 Revisi 4
LINTAS SEKTOR
Manajemen Klinis
STRATEGI PENGENDALIAN
Memakai
Test
masker
KOLABORASI
Pemerintah Masyarakat
(3T) (3M)
Menjaga Mencuci
Treat Trace
jarak tangan
PENCEGAHAN DAN PENGENDALIAN
PROTOKOL KESEHATAN
Pakai masker
disinfeksi
Gizi seimbang
Kelola stress
Mandi setelah
bepergian
KONFIRMASI
KONFIRMASI - TIDAK BERGEJALA (ASIMPTOMATIK)
- BERGEJALA (SIMPTOMATIK)
ISTILAH BARU
- KASUS PROBABLE
- DISCARDED
SURVEILANS EPIDEMIOLOGI
Kasus suspek dengan ISPA Kasus suspek yang meninggal dengan gambaran klinis yang
Berat/ARDS***/meninggal dengan gambaran klinis meyakinkan COVID-19; DAN memiliki salah satu kriteria sebagai
yang meyakinkan COVID-19 DAN belum ada hasil berikut:
pemeriksaan laboratorium RT-PCR. a. Tidak dilakukan pemeriksaan laboratorium RT-PCR; ATAU
Ket: termasuk yang tidak ada hasil pemeriksaan lab. RT-PCR dengan b. Hasil pemeriksaan laboratorium RT-PCR satu kali negatif dan tidak
alasan apapun. dilakukan pemeriksaan laboratorium RT-PCR yang kedua.
KEMATIAN KEMATIAN
(pedoman Revisi 5) (dalam proses perubahan)
Kematian COVID-19 untuk kepentingan surveilans Kematian COVID-19 untuk kepentingan surveilans adalah kasus
adalah kasus konfirmasi/ probable COVID-19 yang konfirmasi COVID-19 yang meninggal dalam masa isolasi atau kasus
meninggal. probable.
43
SURVEILANS EPIDEMIOLOGI
Kasus probable/ kasus konfirmasi Dilakukan pemeriksaan follow up RT-PCR 1 kali negatif, dengan ditambah
dengan gejala berat/kritis minimal 3 hari setelah tidak lagi menunjukkan tanda/gejala klinis COVID-19
Ketentuan lebih lanjut mengenai kriteria selesai isolasi pada kasus probable/kasus konfirmasi dapat dilihat dalam Bab Manajemen Klinis.
Pasien konfirmasi tanpa gejala, gejala ringan, gejala sedang, dan gejala berat/kritis dinyatakan sembuh apabila telah memenuhi kriteria
selesai isolasi dan dikeluarkan surat pernyataan selesai pemantauan, berdasarkan penilaian dokter di fasyankes tempat dilakukan
45
pemantauan atau oleh DPJP.
PENEMUAN KASUS DI WILAYAH MANAJEMEN KESMAS
KONTAK ERAT
1. Kegiatan KARANTINA dilakukan sesuai kriteria perawatan pasien (terlampir).
Karantina dilakukan sejak seseorang dinyatakan sebagai kontak erat selama 14 hari sejak kontak terakhir dengan dengan kasus
probable atau konfirmasi COVID-19. Karantina dapat dihentikan apabila selama masa karantina tidak menunjukkan gejala
(discarded).
2. PEMANTAUAN:
• dilakukan berkala untuk memantau perkembangan gejala.
• Apabila selama masa pemantauan muncul gejala yang memenuhi kriteria suspek maka dilakukan tatalaksana sesuai kriteria.
• Pemantauan dapat melalui telepon atau melalui kunjungan secara berkala (harian) dan dicatat pada formulir pemantauan
harian.
• Pemantauan dilakukan dalam bentuk pemeriksaan suhu tubuh dan skrining gejala harian. Pemantauan dilakukan oleh petugas
FKTP dan berkoordinasi dengan dinas kesehatan setempat.
• Kontak erat yang sudah selesai karantina/pemantauan, dapat diberikan surat pernyataan selesai pemantauan.
3. Bagi petugas kesehatan yang memenuhi kriteria kontak erat yang tidak menggunakan APD sesuai standar, direkomendasikan
untuk segera dilakukan PEMERIKSAAN RT PCR sejak kasus dinyatakan sebagai kasus probable atau konfirmasi.
• Hasil (+) : melakukan isolasi mandiri selama 10 hari. Apabila selama masa isolasi, muncul gejala dilakukan tata laksana sesuai
kriteria kasus konfirmasi simptomatik.
• Hasil (-) : tetap melakukan karantina mandiri selama 14 hari. Apabila selama masa karantina, muncul gejala dilakukan tata
laksana sesuai kriteria kasus suspek.
4. KOMUNIKASI RISIKO
Petugas kesehatan memberikan komunikasi risiko pada kontak erat berupa informasi mengenai COVID-19, pencegahan
penularan, tatalaksana lanjut jika muncul gejala, dan lain-lain.
5. PENYELIDIKAN EPIDEMIOLOGI
Penyelidikan epidemiologi dilakukan ketika kontak erat mengalami perkembangan gejala sesuai kriteria kasus suspek/konfirmasi.
49
MANAJEMEN KESMAS
50
MANAJEMEN KESMAS
PELACAKAN KONTAK
“kunci utama dalam memutus rantai transmisi COVID-19”
PELACAKAN KONTAK
“kunci utama dalam memutus rantai transmisi COVID-19”
TAHAPAN
Pencatatan detil kontak (contact listing)
indikator
54
MANAJEMEN KESMAS
ALUR PELACAKAN
KONTAK ERAT