DI SUSUN OLEH
MEDI EFNO, SE.
SELUMA 2020
BAB I
PENDAHULUAN
1. Latar Belakang
Selanjutnya penerima PKH ini yang di sebut KSM memiliki kewajiban yang harus
dipenuhi khususnya kewajiban kesehatan dan pendidikan. Kewajiban itu adalah pemeriksaan
kandungan bagi ibu hamil, pemeriksaan kesehatan, pemberian asupan gizi dan imunisasi bagi
anak balita, kewajiban menyekolahkan anak ke sekolah dasar dan lanjutan (SD s.d SLTP), dan
PKH ini akan member dampak sendiri bagi KSM baik itu jangka pendek maupun jangka
panjang, untuk jangka pendek PKH akan memberikan Income effect kepada KSM melalui
pengurangan beban pengeluaran rumah tangga. Dan untuk jangka panjang akan memutus
rantai kemiskinan antar generasi melalui peningkatan kualitas kesehatan /nutrisi, pendidikan
dan kapasitas pendapatan anak di masa depan. Secara factual tingkat kemiskinan suatu rumah
tangga secara umump terkait dengan tingkat pendidikan dan kesehatan. Rendahnya kondisi
kesehatan keluarga sangat miskin juga berdampak pada tidak optimalnya proses tumbuh
kembangnya anak.
Dengan PKH di harapkan KSM penerima bantuan memiliki akses yang lebih baik
untuk memanfaatkan pelayanan social dasar kesehatan, pendidikan, pangan dan gizi termasuk
menghilangkan kesenjangan social, ketidakberdayaan, dan keterasingan social yang selama ini
melekat pada diri warga miskin.
Tujuan umum dari PKH ini yaitu untuk mengurangi angka dan memutus rantai
kemiskinan, Meningkatkan kualitas sumber daya manusia, serta merubah prilaku KSM yang
relative kurang mendukung peningkatan kesejahteraan, selain itu tujuan khusus PKH itu sendiri
yaitu Meningkatkan status social ekonomi KSM, meningkatkan status kesehatan dan gizi ibu
hamil , nifas, anak balita dan anak yang berusia 5-7 tahun yang belum masuk sekolah
dasar,Meningkatkan akses dan kualitas pelayanan kesehatan dan pendidikan, khususnya bagi
anak- anak KSM itu sendiri , meningkatkan taraf pendidikan anak- anak KSM.
Pada tahun 2014 ini kabupaten seluma provinsi Bengkulu mendapatkan pengembangan
kecamatan baru Program PKH Salah satu kecamatan yang mendapatkan bantuan dana Program
Keluarga Harapan Tahun 2014 yaitu Kecamatan Lubuk Sandi. Kecamatan Lubuk Sandi terdiri
dari 14 desa yang lokasi desa masih banyak yang sarana jalan desa maupun lintas desa yang
masih tidak layak digunakan. Desa-desa di kecamatan Lubuk Sandi ini mempunyai jarak
tempu yang cukup jauh-jauh dari desa satu ke desa yang lain.
. Berdasarkan data dari BPLS (2011), ada sebanyak 213 KSM yang terdapat di
kecamatan Lubuk Sandi yang termasuk kedalam daftar calon peserta PKH Tahun 2014. Dari
jumlah tersebut tidak semuanya calon peserta PKH akan menjadi peserta PKH karena
pendamping harus melakukan validasi data dan sosialisasi langsung kepada KSM tersebut pada
Bulan Oktober Tahun 2014 untuk mengetahui kondisi ekonomi calon peserta PKH sesungguh-
sungguhnya agar menghindari kesalahan didalam pemberian bantuan PKH Tahun 2014.
Sebenarnya data ppls 2011 ini banyak data yang tidak valid lagi khusus nya di kecamatan
Lubuk Sandi ini jumlah keluarga sangat miskin mencapai 1.000 KK menurut data yang ada di
kecamatan. Dan pada sampai tahun 2020 ini jumlah KPM PKH di kecamtan Lubuk sandi
meningkat siknifikat dari tahun awal PKH di Kecamatan ini di tahun 2020 ini jumlah KPM
PKH sebanyak 764 KPM yang tersebar di 14 desa. Dengan bertambah ny jumlah KPM ini
diharapkan semakin bnyak warga miskin yg ada di kecaman Lubuk sandi terbantu
perekonomiannya sehingga di tahun tahun berikutnya KPM akan terlepas dari kemiskinan dan
bisa keluar secara mandiri dari Program Keluarga Harapan. Di tahun 2020 bukan hanya
penambhan jumlah KPM tetapi pendamping PKH juga bertambah menjadi 4 orang dengan
rasio damping 200 KPM.
Sebagian besar Peserta PKH mempunyai kemampuan yang terbatas dalam
memperjuangkan hak-haknya. Oleh karena itu, dibutuhkan kegiatan pendampingan yang
bertujuan untuk membantu mereka mendapatkan haknya sebagai peserta PKH maupun hak
lainnya terkait dengan program- program komplementaritas, baik yang diberikan oleh
Pemerintah Pusat maupun Pemerintah Daerah, seperti: RASKIN, BSM (KIP), JKN-Kesehatan
(KIS), PSKS, KUBE, UEP, Rumah Tinggal Layak Huni dan sebagainya. Pendamping PKH
diperlukan untuk membantu tugas-tugas UPPKH Pusat/Daerah dalam melakukan identifikasi
dan melaporkan segala permasalahan yang muncul dalam pelaksanaan PKH, serta untuk
melakukan tindak lanjut penanganan dan penyelesaiannya dalam waktu cepat.
Adapun beberapa tugas dari pendamping diantaranya adalah sebagai berikut :
1. Melakukan Pemutakhiran Data
2. Melakukan kegiatan verifikasi pelaksanaan kewajiban peserta PKH
3. Memfasilitasi dan menyelesaikan kasus Pengaduan, dengan cara menerima,
mencatat, menyelesaikan, maupun memfasilitasi ke tingkat yang lebih tinggi untuk
mendapatkan solusi.
4. Melakukan kunjungan ke rumah Peserta PKH yang tidak hadir dalam pertemuan
kelompok dan atau yang tidak memenuhi komitmen
5. Melakukan koordinasi dengan Penyedia Layanan Kesehatan dan Pendidikan,
yang dilaksanakan minimal satu sekali dalam sebulan di unit pelayanan (sekolah/
puskesmas yang dipilih secara rotasi atau berdasarkan kemudahan akses).
6. Melakukan pertemuan kelompok bulanan dengan seluruh anggota peserta PKH.
2. Tujuan
1) Melaporkan hasil pertemuan bulanan kelompok KSM peserta PKH bulan November
Tahun 2020.
2) Melaporkan update data (pemuktahiran yang dilakukan)
3) Melaporkan permasalahan dan kendala yang dihadapi dilapangan baik kendala teknis
maupun non teknis.
4) Merencanakan rencana tindak lanjut untuk penyelesaian masalah.
BAB II
PELAKSAAN KEGIATAN
Pertemuan kelompok ini dilakukan setiap bulan, kegiatan atau rutinitas pertemuan
setiap bulan dilakukan di semua kelompok desa keluarga penerima manfaat (KPM) PKH.
Pertemuan dilakukan dengan secara bergilir dari rumah ke rumah keluarga penerima
manfaat PKH.
setiap kelompok. Dengan pertemuan ini adanya interaksi oleh KPM dengan KMP dan juga
dari KPM ke pendamping PKH. KPM PKH bisa menyampaikan inspirasi, kesan, keluhan,
bahkan pesan kepada pendamping baik dari segi masalah, solusi dan pendapat mereka.
Sehingga, jika ada masalah atau apapun bisa mereka sampaikan kepada pendamping. Dan
bias menemukan inspirasi atau kegiatan yang positif. Selain itu, kekompakan juga
karena, dengan itu pendamping mudah untuk meningkatkan mutuh atau kualitas KPM ini
dan berharap ada kreatifitas yang menghasilkan produktifitas yang bisa menurunkan
B. UPAYAPENYELESAIAN
2
BAB IV
RENCANA KEGIATAN SESI P2K2 BERIKUTNYA
Adapun rencana kegiatan Pendamping pada bulan November 2020 dalam melaksanakan Pertemuan
Peningkatan Kemampuan Keluarga (P2K2) pada sesi berikutnya, sebagai berikut :
JADWAL RENCANA
NO URAIAN KEGIATAN KEGIATAN
M1 M2 M3 M4
1 Pembuatan laporan bulan Februari 2020
A. KESIMPULAN
Adapun kesimpulan yang dapat diambil setelah melakukan kegiatan P2K2/FDS pada bulan
November ini adalah sebagai berikut:
1. Adanya kerja sama dengan semua pihak untuk menyukseskan kegiatan P2K2/FDS
2. Terjalinnya kerja sama dan koordinasi yang baik antara pendamping, pemerintah desa dan
Kecamatan serta KPM
3. Sudah terjalinnya koordinasi dan komunikasi pada tingkat pendamping, Supervisor,
KorKab dan operator kabupaten, serta sharing strategi dalam pelaksanaan tugas
pendampingan kegiatan P2K2/FDS.
Saran dan rekomendasi untuk kegiatan dibulan-bulan berikutnya adalah sebagai berikut :
1. Koordinasi antar instansi hendaknya lebih ditingkatkan, sehingga program ini dapat berjalan
sesuai dengan yang diharapkan.
2. Meningkatkan koordinasi antar sesame pendamping serta meningkatkan kerja sama antara
pendamping, Supervisor, KorKab dan operator Kabupaten.
3. Sebaiknya proses pelaksanaan kegiatan P2K2/FDS ditunjang dengan alat/fasilitas yang
memadai sehingga pendamping dapat lebih optimal dalam menyampaikan materi P2K2/FDS
dan tidak mengeluarkan biaya sendiri.
LAMPIRAN