Anda di halaman 1dari 15

ASUHAN KEPERAWATAN

PASIEN NY. R DENGAN DIAGNOSA THYPOID


Disusun untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah Keperawatan Medikal Bedah II
Dosen Pengampu : Ns. Endro Haksara, M.Kep

Disusun oleh :
SATRIANI NOPITA ( 20101440119091 )

PRODI D III KEPERAWATAN

STIKES KESDAM IV/DIPONEGORO SEMARANG

2021
KASUS
Ny. R 48 tahun datang ke RS Budi Agung diantar oleh suaminya Tn. A pada tanggal 10 Februari
2021 dengan diagnosathypoid. Ny. R mengeluhkan demam sejak 3 hari yang lalu. Ny. R juga
mengeluh mual muntah dengan frekuensi 2 kali sehari, nyeri ulu hati, pusing dan badannya panas
sejak kemarin. Tn. A juga mengatakan Ny. R sering makan makanan warung dan makanan
penjual pinngir jalan. BAK dan BAB dalam batas normal. Ny. R mengatakan sebelumnya belum
pernah mengalami keluhan yang sama dan belum pernah dirawat di rumah sakit. Ny. R
mengatakan tidak ada anggota keluarganya yang mengalami keluhan yang sama dan tidak ada
riwayat penyakit keturunan dan menular. Ny. R juga mengatakan nafsu makannya menurun,
disaat makan Ny. R mengeluh mual muntah. Berat badan Ny. R juga mengalami penurunan,
yang semulanya 65 kg sekarang menjadi 60 kg. Saat dilakukan pengkajian : S : 39.3°C RR :
26x/menit TB : 160 cm N : 76x/menit TD : 100/70 mmHg. Pemeriksaan Fisik Mata Sclera tidak
ikterik, pupil normal, konjungtiva anemis, mukosa bibir kering dan pucat, lidah tampak kotor
dan putih. Hasil pemeriksaan didapatkan tes widal: OD=1/320, HD=1/160, AH=1/160, BH=1/80.

ASUHAN KEPERAWATAN NY. R DENGAN DIAGNOSA THYPOID


A. PENGKAJIAN
1. Identitas Pasien
a. Nama : Ny. R
b. Umur : 48 tahun
c. Jenis Kelamin : Perempuan
d. Agama : Islam
e. Alamat : Batangan, Pati
f. Pendidikan : SMA
g. Pekerjaan : Ibu rumah tangga
h. Tanggal Masuk RS : 10 Februari 2021
i. Tanggal Pengkajian : 10 Februari 2021
j. Diagnosa Medis : Thypoid
2. Identitas Penanggung jawab
a. Nama : Tn. A
b. Umur : 50 tahun
c. Jenis Kelamin : Laki – laki
d. Agama : Islam
e. Alamat : Batangan, Pati
f. Pekerjaan : Sopir
g. Hub. dengan klien : Suami
3. Keluhan Utama : Pasien mengeluh demam sejak 3 hari yang lalu
4. Riwayat Kesehatan
a. Riwayat Penyakit Sekarang
Pasien datang ke Rumah Sakit Budi Agung dengan pada tanggal 10 Februari 2021
dengan keluhan demam sejak 3 hari yang lalu. Pasien juga mengeluh nyeri ulu hati,
pusing dan badannya panas sejak kemarin.. Saat di kaji, pasien mengeluh mual muntah
dengan frekuensi 2 kali sehari, dengan widalOD=1/320, HD=1/160, AH=1/160,
BH=1/80.TTV S : 39.3°C RR : 21x/menit TB : 160 cm N : 76x/menit TD : 100/70
mmHg.
b. Riwayat Penyakit Dahulu
Pasien mengatakan sebelumnya belum pernah mengalami keluhan yang sama dan
belum pernah dirawat di rumah sakit
c. Riwayat Penyakit Keluarga
Pasien mengatakan tidak ada anggota keluarganya yang mengalami keluhan yang
sama dan tidak ada riwayat penyakit keturunan dan menular.
5. Pengkajian Pola Fungsional
a. Pola Oksigenasi
Sebelum sakit : Pasien mengatakan tidak ada gangguan dalam bernafas
Saat dikaji : Pasien mengatakan tidak mengalami sesak nafas, RR :
21x/menit
b. Pola Nutrisi
Sebelum sakit : Pasien mengatakan makan 3 x/hari dengan lauk dansayur
dan minum air putih 6-8 gelas/hari, tidak mual dan muntah
Saat dikaji : Pasien mengatakan menghabiskan ½ porsi makanan dari
rumah sakit dan minum hanya 4 gelas/hari disertai mual muntah
c. Pola Eliminasi
Sebelum sakit : Pasien mengatakan BAB dan BAK dalam batas normal
Saat dikaji : Pasien mengatakan BAB dan BAK dalam batas normal
d. Pola Aktifitas
Sebelum sakit : Pasien mengatakan dapat beraktifitas dan bekerja
sepertibiasa
Saat dikaji : Pasien mengatakan hanya terbaring ditempat tidur dan
sebagian aktifitas dibantu suaminya
e. Pola Istirahat
Sebelum sakit : Pasien mengatakan bisa tidur dengan nyenyak.tidur 7-8
jam/hari.
Saat dikaji : Pasien mengatakan susah tidur karena belum terbiasa
dengan lingkungannya
f. Pola Berpakaian
Sebelum sakit : Pasien mengatakan mampu memakai, memilih,
danmelepas pakaiannya sendiri tanpa bantuan orang lain.
Saat dikaji : Pasien mengatakan dalam memakai dan melepas
pakaiannya dibantu oleh suaminya
g. Pola Menjaga Suhu Tubuh
Sebelum sakit : Pasien mengatakan jika dingin memakai
selimut/pakaiantebal. Jika panas memakai pakaian tipis danmenggunakan kipas.
Saat dikaji : Pasien mengatakan jika dingin memakai selimut dan jikapanas
menggunakan pakaian tipis dan kipas.
h. Pola Personal Hygiene
Sebelum sakit : Pasien mengatakan mandi 2x/hari
Saat dikaji : Pasien mengatakan mandi jika hanya merasakan badannya
lengket dan rambutnya kotor
i. Pola Aman dan Nyaman( Menghindar dari Bahaya )
Sebelum sakit : Pasien mengatakan merasa aman dan nyaman saat berada
dirumah dan berkumpul dengan keluarga.
Saat dikaji : Pasien mengatakan kurang nyaman berada di rumah sakit
karena belum terbiasa dengan lingkungan sekitar
j. Pola Komunikasi
Sebelum sakit : Pasien mengatakan dapat berkomunikasi baik dengan
keluarga dan tetangganya menggunakan Bahasa Indonesia dan bahasa jawa
Saat dikaji : Pasien mengatakan masih dapat berkomunikasi dengan
baik
k. Pola Spiritual
Sebelum sakit : Pasien mengatakan dapat beribadah dan sholat 5 waktu.
Saat dikaji : Pasien mengatakan masih dapat melakukan sholat 5 waktu
di atas tempat tidur
l. Pola Rekreasi
Sebelum sakit : Pasien mengatakan senang berkumpul dengan
keluargasebagai rekreasinya dirumah.
Saat dikaji : Pasien mengatakan bisa berkumpul dengan keluargawalaupun
dengan keterbatasan waktu dan suasana
m. Pola Bekerja
Sebelum sakit : Pasien mengatakan masih bisa mengerjakan kegiatan
rumah tangga dengan baik di rumah
Saat dikaji : Pasien mengatakan tidak mengerjakan kegiatan seperti
biasa karena masih dalamperawatan Rumah Sakit.
n. Pola Belajar
Sebelum sakit : Pasien mengatakan bisa mendapatkan informasi
melaluitelevisi, majalah, koran, maupun media sosial.
Saat dikaji : Pasien mengatakan kurang paham tentang penyakitnya

B. DATA OBYEKTIF
1. Pemeriksaan Umum
Keadaan Umum ( KU ) :Lemah
Kesadaran : Composmentis
Tekanan Darah : 100/70 mmHg
Nadi : 76/menit
Suhu : 39,3 ºC
RR : 21x/menit
2. Pemeriksaan Fisik
Kepala : Mesosepal,tidak ada lesi
Muka : Pucat
Mata : Kedudukan bola mata simetris, tidak ada perdarahan dan edema,
Konjungtiva anemis, Sklera tidak ikterik, pupil normal
Hidung : Tidak ada nafas Cuping hidung, tidak ada perdarahan, bentuk normal
Bibir : Mukosa bibir kering , pucat , tidak sianosis
Lidah : Kotor, putih
Gigi : Bersih, tidak ada caries
Telinga : Tidak ditemukan serumen pada telinga kanan dan kiri
Leher : Tidak ada pembesaran kelenjar Thyroid,
Dada :
a. Paru – Paru
Inspeksi : Simetris antara kiri dan kanan
Palpasi : Tidak ada nyeri tekan, gerak simetris vocal fremitus sama kuat
Perkusi : Sonor
Auskultasi : Suara nafas vesikuler
b. Jantung
Inspeksi : Tidak tampak pulsasi ictus cordis
Palpasi : Terdapat pulsasi ictus cordis pada ICS V, di linea midklavikularis sinistra
Perkusi : Bunyi jantung redup
Auskultasi : Bunyi jantung I, II regular, tidak terdengar murmur maupun gallop
c. Abdomen :
Inspeksi : Abdomen simetris, datar, tidak terdapat jaringan parut
Auskultasi : Terdengar bising usus positif 3x/menit
Palpasi : Tidak ada nyeri tekan
Perkusi :Timpani
Ekstremitas : Tidak Ada Kelainan, tidak terdapat edema
Kulit : Turgor Kulit kembali dengan cepat
Genetalia : Tidak Terkaji
3. Pemeriksaan Penunjang
Tes Widal
OD=1/320, HD=1/160, AH=1/160, BH=1/80
Trombosit 53 L (150-440)
Program terapi Injeksi dan oral:
Inj.Cefriaxone 1 gr / 12 J / Iv
Inj. Ranitidin 1 Amp / 12 jam / Iv
Paracetamol 500 mg tab 3 x 1
Domperidon tab 3 x 1
C. ANALISA DATA

NO HARI/ TGL DATA FOKUS PROBLEM ETIOLOGI TTD


1 10 Februari DS : Hipertermia Proses penyakit SATRIANI
2021 1. Pasien mengeluh demam ( infeksi salmonella
10.00 WIB sejak 3 hari yang lalu typhi )
2. Pasien mengatakan
badanya panas sejak
kemarin
3. Pasien mengatakan
pusing
DO :
1. S : 39,3ºC
2. Tes widal :
OD :1/320
HD :1/160
AH :1/160
BH : 1/80
3. Lidah kotor dan putih

2 10 Februari DS : Defisit nutrisi Ketidakmampuan SATRIANI


2021 1. Pasien mengatakan mual mengabsorbsi
10.00 WIB muntah dengan frekuensi nutrien
2 kali sehari
2. Pasien mengatakan nyeri
ulu hati
DO :
1. Konjungtiva anemis
2. Mukosa bibir kering,
pucat
3. BB dari 65 kg menjadi66
D. DIAGNOSA KEPERAWATAN
1. Hipertermia berhubungan dengan proses penyakit ( infeksi salmonella thypi ) ditandai dengan S=
39,3ºC dan Tes widal : OD=1/320,HD=1/160,AH=1/160,BH=1/80
2. Defisit nutrisi berhubungan dengan ketidakmampuan mengabsorbsi nutrien ditandai dengan
pasien mual dan muntah dengan frekuensi 2 kali sehari, konjungtiva anemis, mukosa bibir kering dan
pucat, BB semula 65 kg menjadi 60 kg

E. INTERVENSI KEPERAWATAN

HARI / NOD TUJUAN DAN INTERVENSI RASIONAL TTD


TGL X KRITERIA HASIL
10 Februari 1 Setelah dilakukan Manajemen Hipertermia 1. Untuk mengetahui SAT
2021 tindakan keperawatan ( I.15506) penyebab hipertermi. RIA
selama 2x24 jam 2. Untuk mengetahui suhu NI
diharapkan OBSERVASI tubuh pasien.
termoregulasi membaik 1. Identifikasi penyebab 3. Untuk mengetahui
(L.14134) dengan hipertermi ( mis. kadar elektrolit dalam
kriteria hasil : dehidrasi,terpapar tubuh pasien.
1. Menggigil dari skala lingkungan panas 4. Agar suhu lingkungan
1 (meningkat) ke penggunaan incubator) pasien dingin.
skala 5 (menurun) 2. Monitor suhu tubuh 5. Agar suhu permukaan
2. Pucat dari skala 1 3. Monitor kadar elektrolit tubuh pasien dingin.
(meningkat) ke skala TERAPEUTIK 6. Agar pasien tidak
5 (menurun) 1. Sediakan lingkungan mengalami
3. Suhu tubuh dari yang dingin hiperhidrosis.
skala 1 (memburuk) 2. Basahi dan kipasi 7. Agar pasien merasa
ke skal a 5 permukaan tubuh nyaman dengan
(membaik) 3. Ganti linen setiap hari pendinginan eksternal.
4. Suhu kulit dari skala atau lebih sering jika 8. Agar pasien dapat
1(memburuk) ke mengalami beristirahat.
skala 5 (membaik) hiperhidrosis (keringat 9. Agar cairan dan
berlebih) elektrolit intravena
4. Lakukan pendinginan dalam tubuh tercukupi.
eksternal (mis. selimut
hipotermia atau
kompres dingin pada
dahi, leher, dada,
abdomen,aksila)
EDUKASI
1. Anjurkan tirah baring
KOLABORASI
1. Kolaborasi cairan dan
elektrolit intravena, jika
perlu

Regulasi Temperatur
(I.14578)

OBSERVASI
1. Monitor suhu tubuh
anak tiap dua jam
sekali, jika perlu
2. Monitor warna dan
suhu kulit
3. Monitor dan catat tanda
dan gejala hipotermia
dan hipertermia
TERAPEUTIK
1. Pasang alat pemantau
suhu kontinu, jika perlu
2. Tingkatkan asupan
cairan dan nutrisi yang
adekuat
3. Sesuaikan suhu
lingkungan dengan
kebutuhan pasien
EDUKASI
1. Jelaskan cara
pencegahan heat
exhaustion dan heat
stroke
2. Jelaskan cara
pencegahan hipotermi
karena terpapar udara
dingin
KOLABORASI
1. Kolaborasi pemberian
antipiretik, jika perlu

10 Februari 2 Setelah dilakukan Manajemen nutrisi 1. Untuk mengetahui SAT


2021 tindakan keperawatan (I.03119) status nutrisi pasien RIA
selama 2x24 jam, maka 2. Untuk mengetahui NI
status nutrisi membaik OBSERVASI alergi pada makanan
(L.03030) dengan 1. Identifikasi status 3. Untuk mengetahui
kriteria hasil : nutrisi berat badan pasien
1. Porsi makan yang 2. Identifikasi alergi dan 4. Agar pasien tercukupi
dihabiskan dari skala intoleransi makanan nutrisi nya
1 (menurun) ke skala 3. Identifikasi makanan 5. Agar pasien tidak
5 (meningkat) yang disukai mual
2. Nyeri abdomen dari 4. Monitor asupan 6. Agar nutrisi pasien
skala 1 (meningkat) makanan bisa tercukupi
ke skala 5 (menurun) 5. Monitor berat badan
3. Nafsu makan dari TERAPEUTIK
skala 1 (memburuk) 1. Lakukan oral hygiene
ke skala 5 (membaik) sebelum makan, jika
4. Membrane mukosa perlu
dari skala 1 2. Sajikan makanan secara
(memburuk) ke skala menarik dan suhu yang
5 (membaik) sesuai
3. Berikan makanan tinggi
kalori dan tinggi
protein
4. Berikan suplemen
makanan
EDUKASI
1. Anjurkan posisi duduk,
jika mampu
2. Ajarkan diet yang
diprogramkan
KOLABORASI
1. Kolaborasi pemberian
medikasi sebelum
makan (mis.pereda
nyeri, antiematik), jika
perlu
2. Kolaborasi dengan ahli
gizi untuk menentukan
jumlah kaloridan jenis
nutrien yang
dibutuhkan, jika perlu

E. IMPLEMENTASI KEPERAWATAN
HARI/ TGL N IMPLEMENTASI RESPON KLIEN TTD
O
DX
10 Februari 1 MANAJEMEN HIPERTERMIA SATRIANI
2021
14.00 WIB Observasi
- Memonitor suhu tubuh pasien S : Pasien mengatakan badan panas
O : S = 39,3 ℃

- Mengidentifikasi penyebab S : Pasien mengatakan sering makan


hipertermi makanan warung dan makanan
penjual pinngir jalan
O : S = 39,3 ℃
Terapeutik
- Melonggarkan pakaian pasien S : Pasien mengatakan tidak mau
melonggarkan pakaiannya
O : Pasien tampak tetap memakai
pakaiannya

- Kompres hangat pada dahi S : Pasien mengatakan mau dilakukan


kompres di dahi
O : Tampak terpasang kompres di
Edukasi dahi
- Menganjurkan tirah baring
S : Pasien mengatakan mau
melakukan tirah baring
O : Pasien tampak melakukan tirah
baring
10 Februari 2 Manajemen nutrisi SATRIANI
2021 Observasi S : Pasien mengatakan status nutrisi
14.00 WIB - Mengidentifikasi status nutrisi kurang tercukupi
O : BB dari 65 kg menjadi 60 kg
- Memonitor berat badan S : Pasien mengatakan mengalami
penurunan berat badan
O : BB dari 65 kg menjadi 60 kg

Terapeutik
- Memberikan suplemen makanan S : Pasien mengatakan mau memakan
makanan yang diberikan rumah
sakit
O : Pasien tampak memakan
makanannya
Edukasi
- Menganjurkan posisi duduk

S : Pasien mengatakan mau diajari


posisi duduk yang benar
Kolaborasi O : Pasien tampak duduk dengan
- Menentukan jumlah kalorida nyaman
dan jenis nutrien yang
dibutuhkan
S : Pasien mengatakan belum
mengetahui jumlah klorida dan
nutrient yang dibutuhkan
O : Pasien tampak bingung

F. EVALUASI KEPERAWATAN
HARI/ TGL NO EVALUASI TTD
DX
12 Februari 2021 1 S: SATRIANI
- Menggigil menurun
- Pucat menurun
- Suhu tubuh membaik
- Suhu kulit membaik
O:
- S : 36,8 ℃
- Badan tidak teraba panas
A : Masalah hipertermi teratasi
P : Hentikan intervensi

12 Februari2021 2 S: SATRIANI
- Porsi makan yang dihabiskan meningkat
- Nyeri abdomen menurun
- Nafsu makan membaik
- Membrane mukosa membaik
O:
- Konjungtiva tidak anemis
- Mukosa bibir lembab
- BB naik menjadi 63 kg
A : Masalah deficit nutrisi teratasi
P : Hentikan intervensi

Anda mungkin juga menyukai