Anda di halaman 1dari 1

ANTARA HARAPAN DAN KENYATAAN

Penerapan Pembatasan Sosial Yang Pilih Kasih di Kecamatan Pinogaluman

Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Bolaang Mongondow Utara dalam hal ini Bupati menurunkan surat edaran yakni
Edaran Bupati Nomor 440/1153/SETDAKAB.DINKES tentang antisipasi peningkatan kasus Covid-19 di Bolmut yang
terhitung sejak tanggal 24 Juli 2021 sampai 31 Agustus 2021. Ada beberapa kegiatan masyarakat dibatasi dalam
surat edaran tersebut.

Yang menarik pada poin 14 yang membahas mengenai “Acara Resepsi Pernikahan, Acara Duka dan Acara Syukur
Lainnya” Jelas di sebutkan pada poin tersebut bahwa Resepsi pernikahan, acara duka dan acara syukur lainnya
dihadiri maksimal 50 orang dengan menerapkan protokol kesehatan secara ketat. dan khusus Kecamatan Zona
Merah pelaksaan resepsi pernikahan hanya ijab kabul dan tidak menerapkan makan di tempat, penyediaan makanan
hanya diperbolehkan dalam tempat tertutup dan untuk dibawa pulang.

Terlepas dari itu, pada hari Sabtu tanggal 31 Juli tahun 2021 tepatnya di Desa Buko Utara telah dilaksanakan
Hajatan Pernikahan yang dihadairi oleh kurang lebih 500 undangan termasuk pimpinan dan staf kantor kecamatan
pinogaluman. Diketahui pelaksana hajatan tersebut adalah salah satu anggota ASN yang bertugas di Kantor
Kecamatan Pinogaluman. Dan izin dari pelaksanaan acara tersebut didapat dari Pimpinan Kantor bersama Sangadi
Desa Buko Utara yang seharusnya kedua pimpinan tersebut adalah bagian dari pelaksana Pembatasan Sosial oleh
pemerintah baik pusat maupun daerah.

Seperti yang dikatakan oleh Sadam F. Yarbo yang merupakan Sekretaris Desa Buko Utara, bahwa harusnya Izin
tersebut diberikan sesuai dengan Edaran Bupati yang cukup dihadiri oleh 50 orang. Terlebih tehitung tanggal 30 Juli
Kecamatan Pinogaluman masuk dalam kategori Kecamatan Zona Merah. “sangat disayangkan adanya izin hajatan
tersebut, padahal sesuai dengan kesepakatan kita bersama antara pemerintah Kecamatan dan Desa harus ada
pembatasan sosial tentang pelaksanaan hajatan pernikahan. Terlebih Camat Pinogaluman dalam rapat korrdinasi
telah menekankan tidak adanya ASN dan Perangkat Desa tidak bisa hadir dalam hajatan tersebut yang akan
berakibat sangsi Administrasi. Alhasil sama-sama hadir dalam acara hajatan. Apakah ada pilih kasih antara
Masyarakat dan ASN??” ungkap Sadam.

Harusnya tidak ada pilih kasih antara ASN dan Masyarakat biasa dari pemerintah kecamatan untuk proses
pembatasan sosial yang merupakan isntruksi dari pemerintah pusat sampai daerah untuk menekan kasus positif
covid di Indonesia. “Harusnya tidak ada pilih kasih antara ASN dan Masyarakat biasa untuk penerapan Pembatasan
Sosial. Dan sangat berharap kepada Bpati Bolaang Mongondow Utara lewat Satgas Covid-19 Kabupaten untuk
dapat menindak pelanggaran ini. Agar kedepan tidak adanya kejadian serupa yang terjadi. Demi keamanan dan
kesehatan bersama kita masyarakat” lanjut Pak Sek sapaan akrab beliau.

Diketahui, berdasarkan data Dinas Kesehatan Kabupaten Bolaang Mongondow Utara, Kecamatan Pinogaluman
terkonfirmasi 10 kasus pada tanggal 30 Juli dan 20 ksasu tanggal 31 Juli. Ini merupakan peningkatan kasus yang
signifikan. Perlu adanya kerjasama antara satgas covid tingkat kecamatan bersama desa untuk menekan angka
kasus terkonfirmasi positif di Kecamatan Pinogaluman. Agar kedepan seimbang antara Harapan masyarakat dan
Kenyataan yang terjadi sesuai dengan harapan bersama.

Anda mungkin juga menyukai