PASAL 2
Ayat 1
Pihak Pertama memberikan jaminannya bahwa laptop yang digadaikan benar-benar milik sahnya
sendiri, tidak atau sedang dijual atau dipindahkan haknya, atau dijaminkan kepada orang atau
pihak lain dengan cara bagaimanapun juga.
PASAL 3
Ayat 1
Pihak Kedua telah memberikan uang sebesar Rp. 900.000 (Sembilan ratus ribu rupiah) kepada
Pihak Pertama yang merupakan nilai taksir dari laptop tersebut diatas.
Ayat 2
Dengan telah diserahkannya uang tersebut maka Surat Perjanjian ini berlaku sebagai tanda
bukti pembayaran yang sah atas uang gadai laptop termaksud.
PASAL 4
Ayat 1
Masa berlakunya perjanjian gadai ini dilangsungkan untuk jangka waktu 1 minggu (satu minggu),
terhitung sejak tanggal 04 Juli 2021 dan berakhir pada tanggal 11 Juli 2021.
PASAL 5
Ayat 1
Bunga atas penggadaian ditetapkan sebesar Rp. 100.000 /minggu yang dihitung rata selama jangka
waktu perjanjian ini terhitung sejak penandatangan Surat Perjanjian ini.
Ayat 2
Apabila dalam jangka waktu 1 minggu Pihak Pertama belum dapat membayar sesuai dengan
perjanjian yang telah disepakati, maka akan dikenakan denda sebesar Rp. 100.000 /minggu, dan
maksimal toleransi keterlambatan adalah 4 Minggu.
Ayat 3
Apabila dalam waktu batas toleransi keterlambatan Pihak Pertama belum juga dapat membayarkan
kewajibannya, maka Pihak Pertama memberikan kuasa kepada Pihak Kedua untuk menjual laptop
miliknya.
Ayat 4
Pihak Kedua akan menjual laptop tersebut di muka umum menurut harga pasaran atau
dengan cara lain yang diperkenankan oleh Undang-Undang yang berlaku dan dengan cara
yang dianggap baik oleh Pihak Kedua.
Ayat 5
Pihak Kedua diharuskan memberitahukan masalah penjualan tersebut kepada Pihak Pertama, baik
secara tertulis maupun secara lisan.
Ayat 6
Pihak Pertama diperbolehkan untuk mencari calon pembeli laptop itu dan juga turut menghadiri
ketika dilangsungkannya transaksi penjualan laptop tersebut.
PASAL 6
Ayat 1
Apabila terjadi perselisihan di antara kedua belah pihak, akan berusaha diselesaikan secara
kekeluargaan atau musyawarah untuk mufakat.
Ayat 2
Apabila perselisihan tersebut tidak dapat diselesaikan secara kekeluargaan atau musyawarah
untuk mufakat, maka kedua belah pihak bersepakat untuk menyelesaikannya secara hukum.
PASAL 7
Surat perjanjian ini dibuat rangkap 2 (dua) dengan dibubuhi materai secukupnya yang
berkekuatan hukum yang sama yang masing-masing dipegang Pihak Pertama dan Pihak Kedua
dan mulai berlaku sejak ditandatangani kedua belah pihak.
Demikianlah perjanjian ini dibuat dan ditandatangani kedua belah pihak dalam keadaan sadar serta tanpa
adanya paksaan atau tekanan dari pihak manapun.