Anda di halaman 1dari 79

AD/ART KKPMP

PANCA PRASETYA KESATUAN KOMANDO PEMBELA MERAH PUTIH (KKPMP)


MARS KESATUAN KOMANDO PEMBELA MERAH PUTIH (KKPMP)
HYMNE KESATUAN KOMANDO PEMBELA MERAH PUTIH (KKPMP)
KEPUTUSAN RAPAT DEWAN PENDIRI I TAHUN 2012 Nomor: 003/MABES/A-
I/VI/2012,
TENTANG; JATI DIRI DAN GARIS PERJUANGAN KESATUAN KOMANDO PEMBELA
MERAH PUTIH (KKPMP)

SURAT KEPUTUSAN DEWAN PIMPINAN PUSAT


KESATUAN KOMANDO PEMBELA MERAH PUTIH (KKPMP)
TENTANG ANGGARAN DASAR KESATUAN KOMANDO PEMBELA MERAH PUTIH
(KKPMP)

PEMBUKAAN

Pasal 1 NAMA DAN TEMPAT KEDUDUKAN


Pasal 2 V I S I
Pasal 3 M I S I
Pasal 4 S I F A T
Pasal 5 AZA S
Pasal 6 D A S A R
Pasal 7 PRINSIP PERJUANGAN
Pasal 8 F U N G S I
Pasal 9 MAKSUD DAN TUJUAN
Pasal 10 SASARAN ORGANISASI
Pasal 11 ORGANISASI DAN PENGURUSAN
Pasal 12 DEWAN PENDIRI
Pasal 13 DEWAN PIMPINAN PUSAT
Pasal 14 KEANGGOTAAN DEWAN PIMPINAN PUSAT
Pasal 15 KEWAJIBAN DAN KEWENANGAN DEWAN PIMPINAN PUSAT
Pasal 16 WEWENANG DEWAN PIMPINAN PUSAT
Pasal 17 RAPAT DEWAN PENDIRI
Pasal 18 RAPAT DEWAN PIMPINAN PUSAT
Pasal 19 PERANGKAT ORGANISASI
Pasal 20 LEMBAGA-LEMBAGA OTONOM
Pasal 21 STRUKTUR
Pasal 22 PERANGKAT
Pasal 23 DISIPLIN DAN ETIKA
Pasal 24 PEMBEKUAN
Pasal 25 KEGIATAN USAHA
Pasal 26 K E K A Y A A N
Pasal 27 TAHUN BUKU
Pasal 28 PERUBAHAN DAN TAMBAHAN
Pasal 29 PEMBUBARAN
Pasal 30 ANGGARAN RUMAH TANGGA
Pasal 31 PERATURAN PENUTUP

SURAT KEPUTUSAN MARKAS BESAR


KESATUAN KOMANDO PEMBELA MERAH PUTIH (KKPMP)
Nomor : 001/MABES/KKPMP/I/2012
ANGGARAN RUMAH TANGGA
KESATUAN KOMANDO PEMBELA MERAH PUTIH (KKPMP)

BAB I DOKTRIN, KODE ETIK, LAMBANG, LAGU MARS/HYMNE

Pasal 1 DOKTRIN KESATUAN KOMANDO PEMBELA MERAH PUTIH (KKPMP)


Pasal 2 KODE ETIK KESATUAN KOMANDO PEMBELA MERAH PUTIH (KKPMP)
Pasal 3 LAMBANG-LAMBANG LIRA - MAKNA DAN PENGGUNAAN
Pasal 4 LAGU MARS & HYMNE KESATUAN KOMANDO PEMBELA MERAH
PUTIH (KKPMP)

BAB II ANGGOTA KESATUAN KOMANDO PEMBELA MERAH PUTIH (KKPMP)

Pasal 5 JENIS ANGGOTA


Pasal 6 PERSYARATAN DAN TATA CARA PENDAFTARAN
ANGGOTAKESATUAN KOMANDO PEMBELA MERAH PUTIH (KKPMP)

PasaL 7 HAK, KEWAJIBAN DAN LARANGAN


PasaL 8 GUGURNYA ANGGOTA DAN TATA CARA PEMBERHENTIAN
BAB III STRUKTUR LEMBAGA TINGKAT MARKAS BESAR (PUSAT)

Pasal 9 DEWAN PIMPINAN PUSAT


Pasal 10 STRUKTUR DAN PERANGKAT ORGANISASI
Pasal 11 WEWENANG, KEWAJIBAN DAN TUGAS POKOK PENGURUS
Pasal 12 PENGURUS ORGANISASI DAN PENGURUS LEMBAGA-LEMBAGA
OTONOM SERTA PERSYARATAN, TATA CARA PENDAFTARAN

Pasal 13 LEMBAGA-LEMBAGA SAYAP – SAYAP - PENGURUS


Pasal 14 WEWENANG, KEWAJIBAN DAN TUGAS POKOK LEMBAGA SAYAP –
SAYAP
Pasal 15 RAPAT PENGURUS LEMBAGA SAYAP – SAYAP

Pasal 16 BERAKHIRNYA KEANGGOTAAN PENGURUS & LEMBAGA SAYAP –


SAYAP

BAB IV STRUKTUR LEMBAGA TINGKAT MARKAS WILAYAH (PROVINSI)

Pasal 17 DEWAN PIMPINAN MARKAS WILAYAH


Pasal 18 STRUKTUR DAN PERANGKAT ORGANISASI
Pasal 19 WEWENANG, KEWAJIBAN DAN TUGAS POKOK - PENGURUS
Pasal 20 PENGURUS ORGANISASI DAN PENGURUS LEMBAGA-LEMBAGA
SAYAP
SERTA PERSYARATAN, TATA CARA PENDAFTARAN

Pasal 21 LEMBAGA SAYAP WILAYAH - PENGURUS


Pasal 22 WEWENANG, KEWAJIBAN DAN TUGAS POKOK LEMBAGA SAYAP
Pasal 23 RAPAT PENGURUS LEMBAGA SAYAP
Pasal 24 BERAKHIRNYA KEANGGOTAAN PENGURUS & LEMBAGA SAYAP

BAB V STRUKTUR LEMBAGA TINGKAT DAERAH (KABUPATEN/KOTA)

Pasal 25 DEWAN PIMPINAN MARKAS DAERAH


Pasal 26 STRUKTUR DAN PERANGKAT ORGANISASI
Pasal 27 WEWENANG, KEWAJIBAN DAN TUGAS POKOK - PENGURUS
Pasal 28 PENGURUS ORGANISASI DAN PENGURUS LEMBAGA-LEMBAGA
SAYAP
SERTA PERSYARATAN, TATA CARA PENDAFTARAN

Pasal 29 WILAYAH - PENGURUS


Pasal 30 WEWENANG, KEWAJIBAN DAN TUGAS POKOK LEMBAGA SAYAP
Pasal 31 RAPAT PENGURUS LEMBAGA SAYAP
Pasal 32 BERAKHIRNYA KEANGGOTAAN PENGURUS & LEMBAGA SAYAP

BAB VI STRUKTUR LEMBAGA TINGKAT KECAMATAN


Pasal 33 DEWAN PIMPINAN MARKAS CABANG
Pasal 34 STRUKTUR DAN PERANGKAT ORGANISASI
Pasal 35 WEWENANG, KEWAJIBAN DAN TUGAS POKOK PENGURUS
Pasal 36 PENGURUS ORGANISASI DAN PENGURUS LEMBAGA-LEMBAGA SAYAP
SERTA PERSYARATAN, TATA CARA PENDAFTARAN

Pasal 37 WILAYAH PENGURUS


Pasal 38 WEWENANG, KEWAJIBAN DAN TUGAS POKOK LEMBAGA SAYAP
Pasal 39 RAPAT PENGURUS
Pasal 40 BERAKHIRNYA KEANGGOTAN PENGURUS

BAB VII TINGKAT KELURAHAN

Pasal 41 MARKAS RANTING

BAB VIII PERANGKAT ORGANISASI

Pasal 42 PERANGKAT ORGANISASI


Pasal 43 DEWAN PEMBINA
Pasal 44 DEWAN PENASEHAT
Pasal 45 DEWAN PAKAR
Pasal 46 DEWAN PERTIMBANGAN ORGANISASI
Pasal 47 BADAN PEMERIKSA KEUANGAN INDEPENDEN Atau AKUNTAN PUBLIK
Pasal 48 KONSULTAN PERPAJAKAN;

BAB VIII DEWAN PENDIRI ORGANISASI

Pasal 49 DEWAN PENDIRI ORGANISASI


Pasal 50 WEWENANG, KEWAJIBAN DAN TUGAS POKOK DEWAN PENDIRI ORGANISASI

BAB VIII PERMUSYAWARATAN

Pasal 51 PERMUSYAWARATAN
Pasal 52 MUSYAWARAH KERJA NASIONAL
Pasal 53 MUSYAWARAH PIMPINAN NASIONAL
Pasal 54 MUSYAWARAH KERJA MARKAS WILAYAH
Pasal 55 MUSYAWARAH PIMPINAN MARKAS WILAYAH
Pasal 56 MUSYAWARAH KERJA MARKAS DAERAH
Pasal 57 MUSYAWARAH PIMPINAN MARKAS DAERAH

BAB X RAPAT RAPAT dan PENGAMBILAN KEPUTUSAN

Pasal 58 JENIS RAPAT


Pasal 59 RAPAT DEWAN PIMPINAN MARKAS WILAYAH
Pasal 60 PENGAMBILAN KEPUTUSAN DEWAN PIMPINAN MARKAS WILAYAH
Pasal 61 RAPAT DEWAN PIMPINAN MARKAS DAERAH
Pasal 62 PENGAMBILAN KEPUTUSAN DEWAN PIMPINAN MARKAS DAERAH

BAB XI PEMBEKUAN dan PEMBUBARAN

Pasal 63 PEMBEKUAN- KEPENGURUSAN DAN LEMBAGA LEMBAGA SAYAP


DITINGKAT MARKAS WILAYAH/PROVINSI

Pasal 64 PEMBEKUAN- KEPENGURUSAN DAN LEMBAGA LEMBAGA SAYAP


DITINGKAT MARKAS
DAERAH/KABUPATEN/KOTAMADYA/KOTA ADMINISTRATIF

Pasal 65 PEMBUBARAN- KEPENGURUSAN DAN LEMBAGA LEMBAGA SAYAP


DITINGKAT MARKAS WILAYAH/PROVINSI
Pasal 66 PEMBUBARAN- KEPENGURUSAN DAN LEMBAGA LEMBAGA SAYAP
DITINGKAT MARKAS DAERAH/KABUPATEN/KOTAMADYA/KOTA ADMINISTRATIF

Pasal 67 PEMBUBARAN- KEPENGURUSAN DAN LEMBAGA LEMBAGA SAYAP


DITINGKAT MARKAS DAERAH/KABUPATEN/KOTAMADYA/KOTA ADMINISTRATIF

BAB XII KEUANGAN dan PERBENDAHARAAN

Pasal 68 KUANGAN
Pasal 69 PENDANAAN OPERASIONAL LEMBAGA
Pasal 70 PENGGALANGAN DANA

BAB XIII ENTANG KODE ETIK

PASAL 71 NILAI-NILAI DASAR PRIBADI


PASAL 72 KODE ETIK PENGURUS ORGANISASI DAN LEMBAGA-
LEMBAGASAYAP
PASAL 73 KODE ETIK PENANGANAN INFORMASI, KORUPSI, KOLUSI DAN
NEPOTISME KEPADA PUBLIK,PENEGAKAN SUPERMASI HUKUM DALAM
MASYARAKAT

BAB XIV PENGHARGAAN

Pasal 74 PENGHARGAAN

BAB XV KETENTUAN PENUTUP

Pasal 75 KETENTUAN PENUTUP

PANCA PRASETYA KESATUAN KOMANDO PEMBELA MERAH PUTIH (KKPMP)

1. KAMI ANGGOTA KESATUAN KOMANDO PEMBELA MERAH PUTIH (KKPMP);


Berjuang untuk mewujudkan pemerintahan yang baik,bermatabat dan bermoral serta
mengawal proses perubahan menuju masyarakat yang demokratis, adil, sejahtera,
damai, dibawah Ridha TUHAN YANG MAHA ESA.

2. ANGGOTA KESATUAN KOMANDO PEMBELA MERAH PUTIH (KKPMP);adalah


warga negara yang taat, mempertahankan dan membela Negara Kesatuan Republik
Indonesia (NKRI) yang berdaulat berdasarkan Pancasila dan Undang-undang Dasar
1945;

3. ANGGOTA KESATUAN KOMANDO PEMBELA MERAH PUTIH


(KKPMP); mengutamakan kepentingan dan kebutuhan rakyat, bangsa serta Negara
dari pada kepentingan pribadi ataupun golongan tanpa memandang perbedaan suku,
agama, ras dan golongan;

4. ANGGOTA KESATUAN KOMANDO PEMBELA MERAH PUTIH (KKPMP); adalah


anak bangsa yang bermartabat, menjaga kehormatan, dan nama baik organisasi, setia
kawan, bertanggung jawab, menghindarkan diri dari perbuatan tercela, apalagi
melanggar norma masyarakat dan hukum;

5. ANGGOTA KESATUAN KOMANDO PEMBELA MERAH PUTIH (KKPMP);


mengajak masyarakat bangsa Indonesia berperan aktif, kritis dan Kreatif guna
membangun masyarakat yang cerdas dan bermoral;

MARS KKPMP

LIRIK & LAGU OLEH : H. R. D Darsono


ARASEMEN MUSIK OLEH : H. R. Darsono

"KKPMP MILIK KITA...

MILIK KITA BERSAMA...

KESATUAN BELA NEGARA...

DEMI INDONESIA...

ALLAHUAKBAR...

REFF : MAJU PANTANG MUNDUR...

BERGERAK KITA SERENTAK ...

BERSATU !! SUMPAH SETIA...

GENERASI MUDA MASA DEPAN...


KKPMP JAYA SELAMANYA..."

SURAT KEPUTUSAN
MARKAS BESAR
KESATUAN KOMANDO PEMBELA MERAH PUTIH (KKPMP)
Nomor : 001/MABES/KKPMP/I/2013

TENTANG;
ANGGARAN DASAR DAN ANGGARAN RUMAH TANGGA
KESATUAN KOMANDO PEMBELA MERAH PUTIH (KKPMP)

Dewan Pendiri Organisasi dan Dewan Pimpinan Pusat/Markas Besar KESATUAN


KOMANDO PEMBELA MERAH PUTIH (KKPMP), setelah :
Menimbang :
1. Bahwa; demi mewujudkan cita-cita dan tujuan organisasi KESATUAN KOMANDO
PEMBELA MERAH PUTIH (KKPMP); dipandang perlu adanya Landasan Konstitusional
Lembaga mengenai aturan-aturan umum dan khusus; yang termuat dalam Anggaran
dasar dan Anggaran Rumah Tangga;
2. Bahwa; Musyawarah Kerja Dewan Pendiri Organisasi dan Dewan Pimpinan Markas
Besar KESATUAN KOMANDO PEMBELA MERAH PUTIH (KKPMP); merupakan forum
permusyawaratan organisasi yang memiliki wewenang untuk menetapkan Anggaran
Dasar dan Anggaran Rumah Tangga dimaksud;
3. Bahwa; Keputusan ini sebagai landasan konstitusional Kepengurusan disemua
tingkatan; dan pedoman utama tata kerja; tugas, wewenang dan tanggung jawab
pengurus; dan kepengurusan lembaga di semua tingkatan, dan sebagai penjabaran
dari Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah Tangga;
Mengingat:

1. Keputusan Dewan Pendiri Organisasi KESATUAN KOMANDO PEMBELA MERAH


PUTIH (KKPMP) Nomor 001/MABES/KKPMP/VII/2013 tentang; Susunan dan
Personalia; Dewan Pimpinan Markas Besar;
2. Surat MABES KKPMP Nomor 002/MABES/KKPMP/VI/2013 perihal Pembentukan
dan Deklarasi KESATUAN KOMANDO PEMBELA MERAH PUTIH (KKPMP) di-tingkat
Dewan Pimpinan Markas Besar;
3. Keputusan Rapat Dewan Pendiri I tahun 2013 Nomor: Nomor
003/MABES/KKPMP/VII/2013, tentang; Jati Diri dan Garis Perjuangan KESATUAN
KOMANDO PEMBELA MERAH PUTIH (KKPMP).
4. Ketetapan Anggaran Dasar No. 14, atas Nama; KESATUAN KOMANDO PEMBELA
MERAH PUTIH (KKPMP) yang ditetapkan di Jakarta.
Memperhatikan : Saran dan masukan dari para peserta Rapat Dewan Pendiri
Organisasi Masyarakat KESATUAN KOMANDO PEMBELA MERAH PUTIH
(KKPMP), MEMUTUSKAN
Menetapkan:
1. Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah Tangga dimaksud; KESATUAN KOMANDO
PEMBELA MERAH PUTIH (KKPMP), sebagaimana terlampir;
2. Surat keputusan ini berlaku sejak tanggal dikeluarkan ketetapan ini dengan
ketentuan bahwa hal-hal yang belum cukup diatur dalam Surat Keputusan ini akan
ditetapkan kemudian sebagai ketetapan perubahan.

Ditetapkan di : Bogor
Pada Tanggal : 16 Juni 2013

DEWAN PIMPINAN MARKAS BESAR KESATUAN KOMANDO PEMBELA MERAH


PUTIH (KKPMP)

H. HISYAM, S.H. MUHAMMAD RIYAD, S.H.


Presiden KKPMP Sekretaris Utama

ANGGARAN DASAR
KESATUAN KOMANDO PEMBELA MERAH PUTIH (KKPMP)

MUKADIMAH

Bahwa cita cita proklamasi kemerdekaan bangsa Indonesia adalah terwujudnya suatu
bangsa yang merdeka, berdaulat, adil dan makmur, serta untuk mewujudkan
pemerintah Negara Kesatuan Republik Indonesia yang melindungi segenap bangsa
Indonesia dan memajukan kesejahteraan umum, mencerdaskan bangsa berdasarkan
kemerdekaan, perdamaian abadi dan keadilan sosial bagi seluruh masyarakat
Indonesia.

Bahwa wujud dari bangsa yang dicita citakan itu adalah masyarakat beradab dan
sejahtera yang mengutamakan nilai nilai kejujuran, kebenaran, kesungguhan
keterbukaan yang bersumber dari hati nurani, dapat dipercaya, setia dan tepat janji
serta dapat memecahkan persoalan bangsa yang bertumpu pada kekuatan sendiri,
bersikap dan bertindak adil dalam segala situasi, tolong menolong dalam segala situasi,
tolong menolong dalam kebajikan serta gotong royong merupakan kultur budi luhur
bangsa kita juga sebagai intisari dari dasar negara dan dasar organisasi kita.
Melihat keadaan akhir akhir ini saat ini diperluka upaya upaya revitalisasi gerakan Mitra
Komunikasi Kebangsaan dan Kerakyatan guna merumuskan kembali Nation and
Caracter Building bangsa ini dalam paradigma baru sebagai konsekwensi di era
kedaulatan rakyat, oleh karena itu di perlikan sebuah gerakan organisasi Mitra
Komunikasi Kebangsaan dan Kerakyatan sebuah lembaga bagi masyarakat sipil yang
mampu melakukan pengawalan terhadap perjalanan bangsa ini sebagai lembaga yang
independent dan mandiri dalam mengiringi proses perbaikan bangsa dalam mendorong
terciptanya transparansi, menghasilkan pemerintahan yang baik, pemerintahan yang
cerdas, pemerintahan yang ammanah, pemerintahan yang cepat tanggap terhadap
kebutuhan,aspirasi,penderitaan rakyat, pemerintahan yang adil dan memakmurkan
rakyat, bangsa yang memiliki para pemimpin yang bersih lagi cerdas, serta jauh dari
penyalahgunaan wewenang, jauh dari perbuatan Korupsi, Kolusi, Nepotisme (KKN).
Bahwa pada masa sebelum proklamasi kemerdekaan, bangsa kita dengan kesadaran
dan
persatuan bangkit dan berjuang mengusir penjajah; dan berjuang mempertahankan dan
mengisi kemerdekaan dengan melakukan pembentukan karakter bangsa dan
pembangunan nasional. Maka, perjuangan kita sekarang dan adalah melanjutkan
upaya
mewujudkan cita-cita proklamasi kemerdekaan, penegakan demokrasi, penegakan
Hukum
dan melanjutkan agenda reformasi; yang dalam pelaksanaannya dilandasi nilai-nilai
kebenaran, kejujuran, keadilan, persatuan, kesetiaan memegang janji, tolong
menolong,
konsisten menjalankan kesepakatan bersama, serta kesediaan, kecerdasan dan
kesungguhan menyampaikan amanat dan memperjuangkan kehendak rakyat
Indonesia;
serta menjunjung tinggi nilai-nilai demokrasi seperti kemerdekaan, keterbukaan,
sportifitas
dan fairness, taat pada hukum, kesetaraan, persaudaraan dan kemajemukan.
Bahwa agenda reformasi menghantarkan kita pada penegakan hukum (rule of law),
melindungi dan menghargai hak-hak asasi manusia, menghapus korupsi, kolusi dan
nepotisme (KKN), dalam menyelesaikan berbagai masalah bangsa sebagai
pengejawantahan serta perwujudan cita-cita proklamasi kemerdekaan RI. Oleh karena
itu
diperlukan keberadaan organisasi seperti Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM) yang
kuat,
mandiri, tegas, efektif dan mampu menjalankan seluruh fungsi-fungsinya secara
maksimal.

Kesatuan Komando Pembela Merah Putih (KKPMP) adalah suatu lembaga yang lahir
dari keinginan dan cita cita luhur bangsa Indonesia untuk menjawab kebutuhan
masyarakat terhadap kenyatan kenyataan dan tantangan yang harus di hadapi,
Kesatuan Komando Pembela Merah Putih (KKPMP) hadapi hari yang telah lampau,
hari ini, hari yang akan datang, karena situasi yang sedemikian rupa para pendiri
Kesatuan Komando Pembela Merah Putih (KKPMP) merasa tergugah hati nurani nya
untuk berperan serta dalam tanggung jawab mewujudkan cita cita para pejuang
terdahulu, cita cita bangsa indonesia, serta kebutuhan bangsa Indonesia yang akan
secara bersama sama dan terus menerus membuka komunikasi interaktif dengan
rakyat dalam segala bidang sebagai Sasaran Organisasi, sehingga rakyat dapat
berperan aktif dan kritis ikut ambil bagian secara proaktif dalam melakukan pengawalan
terhadap perubahan sebagaimana yang di agendakan oleh penyelenggara negara,
rakyat dilibatkan sebagai lembaga pengawas dalam rangka pengawalan terhadap
proses perbaikan bangsa dan mendorong terciptanya transparansi, serta rakyat
memahami dan dapat menghasilkan para pemimpin yang bersih dan adil serta
terciptanya transparansi serta rakyat memahami dan dapat menghasilkan para
pemimpin yang bersih dari segala bentuk manfaat dalam jabatan publik sebagai
penyelenggara pemerintah dan terutama penyalahgunaan wewenang dan khusus nya
Korupsi, Kolusi dan Nepotisme (KKN).

Pemilihan nama Kesatuan Komando Pembela Merah Putih (KKPMP) didasarkan pada
aspek komunikasi, dimana kata “Kesatuan - Komando – Pembela - Merah Putih” adalah
dimaknai untuk merangkul anak bangsa dengan satu tujuan dan satu tekad yang
tergabung dalam suatu wadah untuk mencurahkan fikiran dalah hal menjaga,
membangun, mewujudkan persatuan dan kesatuan tanah air indonesia untuk
mewujudkan bangsa Indonesia yang sejahtera, adil, makmur, berprikemanusian, dan
berkeadilan.

Sebagai gerakan Lembaga Mitra Komunikasi Kebangsaan dan Kerakyatan ini terlahir
dengan semangat dan bertujuan untuk turut serta bersama sama meningkatkan
pendidikan, keterampilan, kesejahteraan, kesetaraan dan partisipasi bagi terwujudnya
hak hak sipil dan masyarakat madani, menjadi pelopor terwujudnya sistem terintegrasi
komunikasi kerakyatan bagi kemajuan Bangsa dan Negara, serta terbangunya kohesi
nasional untuk mendukung terwujudnya agenda perubahan dan transparansi menuju
Indonesia yang lebih baik.

Pasal 1
NAMA DAN TEMPAT KEDUDUKAN
Organisasi Masyarakat ini bernama KESATUAN KOMANDO PEMBELA MERAH
PUTIH (KKPMP), untuk selanjutnya dalam Anggaran Dasar dan Rumah Tangga ini di
singkat dengan disebutan Ormas KKPMP, berkedudukan di Kabupaten Bogor, dan
dapat membuka- cabang-cabang atau perwakilan-perwakilannya ditempat-tempat lain
yang dipandang perlu menurut keputusan Pimpinan Markas Besar.

VISI, MISI, SIFAT DAN AZAS

Pasal 2
VISI
Mewujudkan sebuah Organisasi Mitra Komunikasi Kebangsaan dan Kerakyatan
ditingkat nasional, dan menjadi Pelopor Terwujudnya Integrasi Komunikasi Kerakyatan;

Pasal 3
MISI
Membuka informasi yang bersifat komunikatif serta mengajak rakyat untuk berperan
aktif, kritis, Menuju perbaikan bangsa dalam kerangka mendorong terwujudnya
transparansi, akuntabilitas publik yang bersifat egaliter dengan menjunjung tinggi
prinsip-prinsip demokrasi, keadilan dan dalam upaya menegakkan supremasi hukum;

Pasal 4
SIFAT
Ormas KKPMP ini bersifat independen tidak terkait kepada organisasi politik apapun
atau organisasi lain selain sayap sayap organisasi yang disebutkan dalam AD/ART ini
dan dengan semangat kerakyatan, kebangsaan, dengan mengutamakan persatuan dan
kesatuan, tanpa memandang suku, ras, agama dan antar golongan;
Pasal 5
AZAS
Ormas KKPMP ini berazaskan Pancasila dan Undang-undang Dasar seribu sembilan
ratus empat puluh lima (1945) dan Undang-undang Nomor delapan (8) tahun seribu
sembilan ratus delapan puluh lima (1985) tentang Organisasi Kemasyarakatan, atau
perubahannya serta undang-undang yang berlaku lainnya;

DASAR DAN PRINSIP PERJUANGAN

Pasal 6
DASAR
Organisasi ini berdasarkan PANCASILA, BHINEKA TUNGGAL IKA dan Undang
Undang Dasar 1945.

Pasal 7
PRINSIP PERJUANGAN
Prinsip perjuangan Organisasi ini adalah pengabdian kepada Rakyat Indonesia dan
Bangsa Indonesia, dengan selalu menjunjung tinggi kebenaran dan kejujuran,
menegakkan keadilan, menghargai kebhinekaan, menumbuhkan kesetaraan,
persaudaraan dan kebersamaan.

Pasal 8
FUNGSI
Organisasi ini berfungsi sebagai :
1. Organisasi Mitra Kebangsaan dan Kerakyatan ditingkat nasional yang menjadi
pelopor terwujudnya sistem ter-integrasi komunikasi Kerakyatan bagi kemajuan Bangsa
dan negara, serta terbangunnya kohesi nasional untuk mendukung terwujudnya agenda
perubahan yang memiliki integritas, akuntabilitas, keadilan, masyarakat yang sadar
hukum dan tranparansi menuju Indonesia yang lebih baik;
2. Wadah membina dan mengembangkan segenap potensi sumber daya manusia
Indonesia untuk secara bersama-sama meningkatkan kualitas pendidikan,
kesejahteraan, kesetaraan dan partisipasi bagi terwujudnya hak-hak sipil dan
masyarakat madani;
3. Sarana membina kader-kader muda dalam rangka mempersiapkan pemimpin
bangsa dimasa depan yang memiliki komitmen yang tinggi;

Pasal 9
MAKSUD DAN TUJUAN
Maksud dan tujuan dari Organisasi Masyarakat ini adalah ;
1. Mewujudkan cita-cita kemerdekaan Republik Indonesia sebagaimana dituangkan
dalam Pembukaaan Undang-Undang Dasar 1945;
2. Mengembangkan gerakan Kebangsaan dan Kerakyatan ditingkat nasional yang
menjadi pelopor terwujudnya sistem ter-integrasi dalam sebuah sinergi komunikasi
dalam era kedaulatan rakyat untuk mampu mengawal aspirasi rakyat sebagai agenda
perubahan dibidang; ekonomi, sosial budaya,hukum, politik dalam sebuah proses
terwujudnya agenda nasional tentang perubahan menuju Indonesia yang Damai, Adil
dan Sejahtera;
3. Berperan melakukan kontrol sosial, pengawasan, investigasi, menjembatani serta
berdialog dengan dan atau terhadap Pemerintah Republik Indonesia maupun pihak
pihak diluar Lembaga;4. Mewujudkan perikehidupan berbangsa dengan tatanan
nasional yang demokratis, terbuka, bersih dan turut serta melakukan perubahan dalam
melaksanakan transparansi menuju Indonesia yang lebih baik;
5. Menegakkan Demokrasi dan Hak-hak Azasi Manusia dalam upaya menjadi
masyarakat madani, serta meningkatkan harkat martabat bangsa Indonesia yang
berdaulat;
6. Sebagai wahana komunikasi dan trasformasi serta menjembatani interaksi antara
publik dan republik, dengan tetap mempertahankan sifat egaliter, inspiratif, aspiratif,
demokratis khususnya tentang penyalahgunaan wewenang ataupun Korupsi, Kolusi
dan Nepotisme (KKN), termasuk menampung keluhan, harapan dan usulan
masyarakat, serta masyarakat diajak berperan secara proaktif;

Pasal 10
SASARAN ORGANISASI
1. Bidang Politik : Mempertahankan Negara Kesatuan Republik Indonesia;
menegakkan kedaulatan rakyat; mewujudkan pemerintahan yang demokratis, bersih,
transparan dan/atau terbuka, bermoral, dan terpercaya; serta mengawal proses
perubahan masyarakat sipil pasca reformasi menuju Indonesia yang lebih baik;
2. Bidang Ekonomi : Menegakkan dan mengembangkan kehidupan ekonomi
kerakyatan bagi terwujudnya swadaya ekonomi nasional dengan meningkatkan
berbagai bidang antara lain : usaha mikro, kecil dan menengah (UMKM) dan tata
perekonomian indonesia khususnya berciri koperasi;
3. Bidang Hukum dan Ham : Berusaha menegakkan dan mengembangkan
pelaksanaan hukum di masyarakat, negara yang menjadi negara hukum yang beradab,
mampu mengayomi seluruh rakyat, menjunjung tinggi hak-hak asasi manusia, dan
berkeadilan sosial;
4. Bidang Agama, Sosial dan Budaya : berusaha mewujudkan solidaritas antar agama,
sosial dalam kemajemukan masyarakat, dan membangun budaya yang maju dan
moderen dengan tetap memelihara jatidiri bangsa yang baik demi meningkatkan harkat
dan budaya serta martabat bangsa;
5. Bidang Pendidikan : berusaha meningkatkan kualitas sumber daya manusia yang
mulia, mandiri, terampil, professional dan kritis terhadap lingkungan sosial sekitarnya;
dan mengembangkan pendidikan dimasyarakat yang mampu mendorong pencerdasan
kehidupan bangsa dalam segala dimensi;
6. Bidang Kepemudaan : memupuk kemandirian, memperluas pengetahuan dan
wawasan, mengasah kepekaan dan ketrampilan, meningkatkan kesadaran tentang hak
– hak hukum dan politik, serta mencetak kader-kader muda bangsa yang berkompeten,
melalui pengembangan tradisi intelektual dan dinamika forum, inisiasi gagasan dan
perencanaan konsepsi strategic, penghimpunan dan pensinergian berbagai potensi
sumber daya masyarakat, dan pelaksanaan kegiatan nyata berdimensi sosial
masyarakat;
7. Bidang Kelembagaan; Menghimpun persatuan dan kesatuan serta bersama-sama
menanggulangi segala permasalahan yang dialami oleh masyarakat, eksekutif,
legislatif, yudikatif serta permasalahan Bangsa Indonesia yang tidak sesuai peraturan
peraturan perundangan undangan juga norma norma yang hidup di tengah masyarakat;

Mengadakan koordinasi dan kerjasama dengan segenap instansi terkait, lembaga


swasta, pemerintahan sipil, pihak militer/kepolisian negara republik indonesia dan para
pengusaha yang mempunyai kepedulian terhadap perkembangan dan pelaksanaan
program kegiatan Ormas KKPMP ini dalam upaya menegakkan Demokrasi, Hak-hak
Asasi Manusia, Pemerintahan yang bersih dan berwibawa,
Antar kelembagaan dapat bekerja sama melakukan; Investigasi, Sosial Kontrol,
Pengawasan, Kritik, Saran, Pertimbangan dan Masukan kepada Instansi terkait,
lembaga swasta, pemerintahan sipil, pihak militer/kepolisian negara republik indonesia
dan para pengusaha terhadap penyalahgunaan terhadap Penggunaan Uang Negara,
Fungsi dan Jabatan Pemerintahan serta yang terkait dengan APBN/APBD dalam
pelaksanaan dan kegiatan pembangunan nasional maupun daerah;

Pasal 11
ORGANISASI DAN PENGURUSAN
Organisasi dan kepengurusan lembaga ini terdiri dari :
a. Dewan Pendiri;
b. Dewan Pengurus;

Pasal 12
DEWAN PENDIRI
1. Dewan Pendiri organisasi dan lembaga terdiri dari :
a. Mereka yang mendirikan Organisasi dan lembaga ini ;
b. Mereka yang diangkat oleh Dewan Pendiri dan/atau Markas Besar dan/atau Markas
Wilayah dan/atau Markas Daerah dan/atau Markas Cabang untuk masing masing
tingkatan kepengurusan dengan mempertimbangkan kontribusi yang dapat mereka
berikan kepada Organisasi .

2. Keanggotaan Dewan Pendiri Organisasi berakhir karena :


a. Meninggal dunia ;
b. Mengundurkan diri ;
c. Berada di bawah pengampuan ;
d. Diberhentikan berdasarkan keputusan Rapat Dewan Pendiri Organisasi;
3. Tugas dan kewajiban Dewan Pendiri adalah:
a. Menetapkan pokok-pokok program kerja dari Organisasi yang berkaitan dengan itu;
b. Memberikan pedoman pengarahan tentang kegiatan Organisasi ini;
c. Melaksanakan tugas-tugas lain yang dipandang perlu untuk menjamin tercapainya
tujuan lembaga ini;
d. Mensyahkan pembukuan/neraca dan perhitungan keuangan Organisasi ini;
e. Menetapkan hak-hak lainnya yang dianggap perlu;
4. Hak-hak dan kewajiban-kewajiban serta hal-hal lain mengenai Dewan Pendiri
Organisasi yang belum diatur dalam Anggaran Dasar ini, akan diatur dan ditetapkan
dalam Anggaran Rumah Tangga;
Pasal 13
DEWAN PIMPINAN MARKAS BESAR
1. Organisasi ini akan dijalankan dan diurus oleh Dewan Pimpinan Markas Besar yang
terdiri dari Ketua Umum yang disebut sebagai; Presiden KKPM, Sekretaris Utama
KKPMP dan Bendahara Umum.
2. Para anggota Dewan Pimpinan Markas Besar; diangkat dan diberhentikan oleh
Dewan Pendiri Organisasi;
3. Hak-hak dan kewajiban-kewajiban serta hal-hal lain mengenai Dewan Pimpinan
Markas Besar yang belum diatur dalam Anggaran Dasar ini, akan diatur dan ditetapkan
dalam Anggaran Rumah Tangga Organisasi ini.

Pasal 14
KEANGGOTAAN DEWAN PIMPINAN PUSAT
1. Keanggotaan Dewan Pimpinan Markas Besar berakhir karena ;
a. Berakhirnya masa jabatan ;
b. Meninggal dunia ;
c. Mengundurkan diri atas permintaan sendiri dari yang bersangkutan ;
d. Diberhentikan berdasarkan keputusan Rapat Dewan Pendiri ;
e. Berada di bawah pengampuan ;
2.- Mereka yang diberhentikan seperti yang dimaksud dalam ayat 1 sub d di atas, diberi
kesempatan dalam tempo 1 (satu) bulan sejak pemberhentian tersebut untuk
mengajukan pembelaan diri di dalam Rapat gabungan para anggota Dewan Pimpinan
Markas Besar dan Dewan Pendiri Organisasi;

Pasal 15
KEWAJIBAN DAN KEWENANGAN DEWAN PIMPINAN MARKAS BESAR
1. Dewan Pimpinan Pusat diwajibkan untuk bekerja maksimal untuk mencapai maksud
dan tujuan Organisasi dan menggunakan kekayaan Organisasi, sejalan dengan
ketentuan yang digariskan dalam Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah Tangga.
2. Peraturan-peraturan yang dimaksud pada ayat di atas baru dianggap sah,
setelah memperoleh persetujuan dari Rapat Dewan Pendiri Organisasi.
3. Dewan Pimpinan Pusat akan mengatur Anggaran Rumah Tangga Organisasi,
pedoman organisasi, peraturan-peraturan pelaksanaan lainnya dan/atau pasal-pasal
yang belum diatur dalam Anggaran Dasar ini dan membuat serta menyusun peraturan
peraturan yang diperlukan dan bermanfaat bagi Organisasi, dengan ketentuan bahwa
peraturan tersebut tidak boleh bertentangan dengan Anggaran Dasar ini.

Pasal 16
WEWENANG DEWAN PIMPINAN MARKAS BESAR
1. Ketua Umum dan/atau disebut juga dengan Presiden KKPMP, mewakili Dewan
Pimpinan Pusat dan karenanya mewakili Organisasi ini baik di dalam maupun luar
Pengadilan, tentang segala hal dan dalam segala kejadian, mengikat Organisasi
dengan pihak lain, dan pihak lain dengan Organisasi serta menjalankan segala tindakan
baik mengenai kepengurusan maupun kepemilikan akan tetapi dengan pembatasan
bahwa untuk :
a. Meminjam atau meminjamkan/memberikan pinjaman uang atas nama Organisasi
(tidak termasuk mengambil uang Organisasi yang ada di bank) ;
b. membeli, menjual atau dengan cara lain memindahtangankan hak atas harta yang
tidak bergerak atau memberati atau menggunakan harta kekayaan Organisasi untuk
kepentingan pribadi ;
c. Mengikat Organisasi termasuk Oragisasi sayap sebagai penanggung jawab atau
penjamin ;
Untuk maksud tersebut diatas sebagaimana tercantum pada pasal ini beserta ayat
ayatnya; wajib dan diperlukan persetujuan secara tertulis terlebih dahulu dari seluruh
Dewan Pendiri Organisasi tanpa kecuali.
2. Setiap penggunaan uang atas nama Organisasi ditingkat pusat, harus
ditandatangani oleh Presiden KKPMP dan Bendahara, dan segala aturan serta urusan
lain yang berkenaan dengan keuangan, akan diatur dan ditetapkan dalam Anggaran
Rumah Tangga.
3. Penyelenggaraan surat menyurat dilaksanakan oleh Presiden KKPMP bersama
Sekretaris Utama, dan akan diatur lebih lanjut dalam Anggaran Rumah Tangga.

Pasal 17
RAPAT DEWAN PENDIRI
1. Dewan Pendiri diwajibkan mengadakan Rapat sekurang-kurangnya 1 (satu) kali
dalam setiap tahun kalender dan pada waktu lainnya sebagaimana dipertimbangkan
perlu oleh Dewan Pendiri atau apabila hal tersebut diminta secara tertulis oleh paling
sedikit 1/2 (satu per dua) anggota Dewan Pendiri kepada Ketua atau Sekretaris;
2. Rapat Dewan Pendiri diadakan ditempat kedudukan Organisasi ;
3. Panggilan Rapat harus dilakukan secara tertulis dan disampaikan kepada yang
bersangkutan sekurang-kurangnya 7 (tujuh) hari sebelum tanggal Rapat.
4. Panggilan tersebut tidak diperlukan apabila semua anggota hadir/diwakili dalam
Rapat, dan dalam Rapat itu dapat diambil keputusan yang sah serta mengikat
mengenai hal yang akan dibicarakan sedangkan Rapat dapat diselenggarakan
dimanapun juga dalam wilayah Republik Indonesia;
5. Semua Rapat Dewan Pendiri dipimpin oleh salah seorang yang dipilih oleh dan dari
antara mereka yang hadir;

Pasal 18
RAPAT DEWAN PIMPINAN MARKAS BESAR
1. Dewan Pimpinan Markas Besar wajib mengadakan Rapat setiap bulan sekali atau
setiap dianggap perlu oleh Presiden KKPMP, atau apabila hal tersebut diminta secara
tertulis oleh paling sedikit 2 (dua) orang anggota Dewan Pengurus lain;
2. Panggilan Rapat dilakukan secara tertulis atau hal lainnya yang bersifat
pemberitahuan dan disampaikan kepada yang bersangkutan sekurang kurangnya 2
(dua) hari sebelum tanggal Rapat;
3. Di dalam semua Rapat, Presiden KKPMP yang memegang pimpinan rapat dan
jikalau berhalangan hadir maka Rapat dipimpin oleh Sekretaris Utama KKPMP;
4. Suatu Rapat Dewan Pimpinan Markas Besar adalah sah apabila Rapat tersebut
dihadiri olehlebih dari 1/2 (satu per dua) dari jumlah anggota Dewan Pengurus;
5. Kecuali ditetapkan lain secara tegas dalam Anggaran Dasar ini, semua keputusan
diambil dengan musyawarah untuk mufakat apabila musyawarah untuk mufakat tidak
tercapai diambil dengan suara yang terbanyak seperti biasa, dan bilamana suara yang
setuju dan tidak setuju sama banyaknya, maka Ketua Rapat yang akan memutuskan;
6. Dalam setiap Rapat Dewan Pimpinan Pusat, setiap anggota Dewan Pengurus
berhak memberikan 1 (satu) suara;
7. Anggota-anggota Dewan Pendiri organisasi berhak menghadiri tiap-tiap Rapat
Dewan Pimpinan Pusat dan dalam Rapat tersebut berhak untuk memberikan saran-
saran dan/atau pengarahan-pengarahan seperlunya;

Pasal 19
PERANGKAT ORGANISASI
1. Apabila dianggap perlu, Dewan Pendiri Organisasi dapat menunjuk beberapa orang
atau lembaga tertentu sebagai Dewan Penasehat, Dewan Pembina, Badan Pemeriksa
Keuangan independen, Akuntan Publik dan Konsultan Perpajakan;
2. Hal-hal lain sehubungan dengan pasal dan ayat ini apabila dipandang perlu, dapat
diatur lebih jauh di dalam Anggaran Rumah Tangga ;

Pasal 20
SAYAP ORGANISASI
1. Nama sayap organisasi terdiri dari :
a. Kesatuan Komando Buruh Merah Putih
b. Kesatuan Komando Nelayan Merah Putih
c. Kesatuan Komando Pengemudi Merah Putih
d. Gabungan Pengemudi Ojek Seluruh Indonesia
e. Kesatuan Pengusaha Merah Putih
f. Persatuan Pelindung Guru Merah Putih
g. Kesatuan Komando Petani Merah Putih
h. Kesatuann Bikers Merah Putih

2. Pimpinan sayap organisasi di Tingkat Pusat, disebut Ketua Umum sesuai nama
organisasi sayap, diusulkan dipilih, diangkat, ditetapkan, diberhentikan dan
bertanggung jawab kepada Presiden KKPMP/Dewan Pimpinan Markas Besar atas
persetujuan Dewan Pendiri Organisasi;
3. Pimpinan organisasi sayap di tingkat Provinsi, dan/atau Dewan Pimpinan Markas
Wilayah, disebut Ketua Wilayah, diusulkan, dipilih, diangkat, ditetapkan, diberhentikan
dan bertanggung jawab kepada Ketua Markas Wilayah KKPMP/Dewan Pimpinan
Markas Wilayah atas persetujuan Dewan Pimpinan Markas Besar;
4. Pimpinan sayap di tingkat Daerah, dan/atau Dewan Pimpinan Markas Daerah,
disebut Ketua Markas Daerah, diusulkan, dipilih, diangkat, ditetapkan, diberhentikan
dan bertanggung jawab kepada Ketua Markas Daerah/Dewan Pimpinan Markas Daerah
atas persetujuan Dewan Pimpinan Markas Wilayah dan Dewan Pimpinan Markas
Pusat;
5. Pimpinan sayap di tingkat Cabang, dan/atau Dewan Pimpinan Markas Cabang,
disebut Ketua Markas Cabang, diusulkan, dipilih, diangkat, ditetapkan, diberhentikan
dan bertanggung jawab kepada Ketua Markas Daerah/Dewan Pimpinan Markas Daerah
atas persetujuan Dewan Pimpinan Markas Wilayah dan Dewan Pimpinan Markas
Pusat;
6. Organisasi Sayap adalah lembaga yang dapat mengembangkan struktur
organisasinya sesuai dengan kebutuhan, menetapkan personalia, menyusun rencana
anggaran dan program kerja Tahunan, dan berhak mengangkat, memberhentikan dan
mengganti staf-staf yang membantu melaksanakan tugas-tugas Organisasi dengan
meminta persetujuan terlebih dahulu dan menghasilkan usaha-usaha yang sah untuk
kepentingan organisasi.
7. Ketua Organisasi Sayap secara langsung dan sah menurut hukum dan berhak untuk
mengikat Organisasi kepada pihak lain atau pihak lain kepada Organisasi Sayap untuk
kepentingan usahanya serta berhak untuk mengambil tindakan hukum mengenai
pemilikan dan pengurusan dengan pesetujuan dari Markas yang menaunginya,
terkecuali untuk hal-hal tersebut di bawah ini;
a. Menjual, memindahkan atau dengan cara lain melepaskan hak atas aktiva milik
Lembaga-lembaga otonom;
b. Mengikat Organisasi Sayap sebagai penjamin hutang;
c. Menjaminkan harta Organisasi Sayap untuk Jaminan hutang-hutang;
7. Dewan Pengurus disemua tingkatan dapat memberikan dukungan akses, konsultasi
dan supervisi kepada Lembaga-lembaga Otonom sesuai kepengurusan di tingkat
masing-masing.
8. Ketentuan mengenai rincian tugas dan wewenang, susunannya dan tata cara
pengangkatan, pemberhentian, pertanggung-jawaban, dan penggantian Ketua
Organisasi Sayap diatur dalam Anggaran Rumah Tangga dan peraturan khusus yang
mengatur Organisasi Sayap ;

STRUKTUR, PERANGKAT DAN PENGURUS ORGANISASI


Pasal 21
STRUKTUR
1. Organisasi ini memiliki srtuktur organisasi atau tingkatan kepengurusan sebagai
berikut:
a. Organisasi di tingkat Nasional, dipimpin oleh Dewan Pimpinan Markas Besar,
disingkat MABES;
b. Organisasi di tingkat Provinsi, dipimpin oleh Dewan Pimpinan Markas Wilayah,
disingkat MAWIL;
c. Organisasi di tingkat Kabupaten/Kotamadya/Kota Administratif, dipimpin oleh Dewan
Pimpinan Markas Daerah, disingkat MADA;
d. Organisasi di tingkat Kecamatan dipimpin oleh Dewan Pimpinan Markas Ranting,
disingkat MATING

2. Perangkat organisasi pada masing-masing tingkatan kepengurusan adalah :


a. Organisasi di tingkat Nasional atau Dewan Pimpinan Markas Besar, memiliki organ
Satuan-satuan Tugas yang disebut dan terdiri dari Para Ketua Bidangi beserta para
Wakil Ketua Bidang yang bertanggung jawab pada bidangnya masing-masing;
b. Organisasi di tingkat Propinsi atau Dewan Pimpinan Wilayah, memiliki organ
Satuan-satuan Tugas yang disebut dan terdiri dari Para Ketua Bidangi beserta para
Wakil Ketua Bidang yang bertanggung jawab pada bidangnya masing-masing;
c. Organisasi di tingkat Kabupaten/Kotamadya/Kota Administratif atau Dewan
Pimpinan Daerah, memiliki organ Satuan-satuan Tugas yang disebut Koordinator
Kompartemen beserta Kepala Seksi yang bertanggung jawab pada bidangnya masing-
masing;
d. Dan Unit-unit Khusus atau Kelompok-kelompok Kerja;

3. Sedangkan ketentuan mengenai Struktur Organisasi disemua tingkatan akan diatur


kemudian lebih rinci dalam Pedoman Keorganisasian.

Pasal 22
PERANGKAT
1. Ketentuan mengenai perangkat organisasi terdiri dari :
a. Dewan Pendiri.
b. Dewan Penasehat.
c. Dewan Pembina.
d. Dewan Pakar.

2. Struktur organisasi Dewan Pimpinan Pusat terdiri dari :


a. Dewan Pendiri;
b. Presiden KKPMP;
c. Wakil Presiden KKPMP;
d. Sekretaris Utama KKPMP;
e. Wakil Sekretaris Utama KKPMP;
f. Bendahara Umum;
g. Wakil wakil Bendahara;
h. Para Ketua Sayap;

3. Kepengurusan dan pengangkatan dalam struktur organisasi atau tingkatan


kepengurusan sebagai berikut :
a. Pengangkatan Dewan Pengurus Nasional dan/atau Dewan Pimpinan Markas Besar,
disingkat MABES; atau disebut juga; Presiden KKPMP, diangkat, ditetapkan,
diberhentikan dan bertanggung jawab kepada Dewan Pendiri Organisasi;
b. Pengangkatan Organisasi di tingkat Provinsi, dan/atau Dewan Pimpinan Markas
Wilayah Wilayah, disingkat MAWIL; atau disebut juga; Ketua Markas Wilayah,
diusulkan, dipilih,diangkat, ditetapkan, diberhentikan dan bertanggung jawab hanya
kepada Presiden KKPMP/Dewan Pimpinan Markas Wilayah atas persetujuan Dewan
Pendiri Organisai;
c. Pengangkatan Organisasi di-tingkat Kabupaten/Kotamadya/Kota Administratif, dan/
atau Dewan Pimpinan Markas Daerah, disingkat MADA; atau disebut juga; Ketua
Markas Daerah; diusulkan, dipilih, diangkat, ditetapkan, diberhentikan dan bertanggung
jawab hanya kepadaKetua MAWIL/Dewan Pimpinan Markas Wilayah atas persetujuan
Presiden KKPMP/Dewan Pimpinan Markas Besar ;
d. Pengangkatan Organsasi di tingkat Kecamatan dan/atau Dewan Pimpinan Markas
Cabang disingkat MARCAB; atau disebut juga Ketua Markas Cabang; diusulkan,dipilih,
diangkat, ditetapkan, diberhentikan dan bertanggung jawab hanya kepada Ketua
Markas Daerah/ Dewan Pimpinan Markas Daerah dan/atau Dewan Pimpinan Markas
Wilayah dan/atau Dewan Pimpinan Markas Besar;
4. Sedangkan ketentuan mengenai Struktur dan perangkat Organisasi secara nasional
dan tata cara penentuan serta penetapan calon-calon pengurus di-tingkat Propinsi
dan/atau Kabupaten/Kotamadya/Kota Administratif; Direktur Lembaga-Lembaga
Otonom, diatur dalam Anggaran Rumah Tangga;

Pasal 23
DISIPLIN DAN ETIKA
1. Disiplin dan Etika anggota organisasi sebagai berikut :
a. Melanggar ketentuan-ketentuan Anggaran Dasar, Anggaran Rumah Tangga,
Pedoman Organisasi dan ketentuan-ketentuan lain yang disyahkan oleh organisasi;
dan/atau;
b. Melakukan tindakan-tindakan yang tidak terpuji; dan/atau
c. Melanggar etika dan norma masyarakat yang dapat mencemarkan nama baik
lembaga/organisasi; dan/atau.
d. Melakukan tindak pidana dan/atau menggunakan narkoba serta terbukti secara syah
menurut hukum.

2. Mekanisme disiplin dan etika organisasi, serta ketentuan lain mengenai pasal ini
diatur dalam Peraturan Rumah Tangga dan Pedoman Keorganisasian;

Pasal 24
PEMBEKUAN
1. Dewan Pimpinan Markas Besar dapat membekukan kepengurusan: di-tingkat
Provinsi dan Kabupaten/Kotamadya/Kota Administratif serta di tingkat Kecamatan.
2. Dewan Pimpinan Wilayah atau pengurus tingkat Propinsi dapat membekukan
kepengurusan organisasi tingkat Kabupaten/Kotamadya/Kota Administratif atau di-
3. tingkat Dewan Pengurus Daerah serta Dewan Pengurus Cabang yang disetujui
terlebih dahulu secara tertulis oleh Dewan Pimpinan Markas Besar.
4. Alasan-alasan pembekuan harus kuat secara oganisasi dan tidak bertentangan
dengan Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah Tangga dan Peraturan-peraturan
lainnya;
5. Sebelum melaksanakan dan membekukan organisasi ditingkat Dewan Pimpinan
Wilayah dan/atau Dewan Pimpinan Daerah; Kabupaten/Kotamadya/Kota Administratif
dan/atau di tingkat kecamatan dilakukan, terlebih dahulu diberikan peringatan tertulis
sebanyak-banyaknya tiga (3) kali dalam tenggang waktu delapan (8) hari kerja untuk
memperbaiki pelanggarannya.
6. Setelah pembekuan terjadi, maka kepengurusan dijabat sementara, diatur dan
diurus oleh kepengurusan yang setingkat lebih tinggi.
7. Pengurus atau pejabat sementara yang melaksanakan pembekuan tersebut wajib
melaporkan kepada Dewan Pimpinan Pusat dalam jangka waktu empat belas (14) hari
kerja.
8. Jika Pembekuan telah dilakukan maka pengurus Dewan Pimpinan Wilayah dan/atau
Dewan Pimpinan Daerah; Kabupaten/Kotamadya/Kota Administratif dan/atau Dewan
Pimpinan Kecamatan yang telah dibekukan tersebut, dalam jangka waktu empat puluh
(40) hari kerja diwajibkan membuat laporan secara tertulis kepada pengurus yang lebih
tinggi dengan tembusan Dewan Pimpinan Pusat yang meliputi kegiatan, keuangan,
administrasi dan atas seluruh harta kekayaan organisasi;
9. Hal-hal mengenai harta kekayaan dan hutang-hutang maupun piutang organisasi
bagi pengurus yang dibekukan, baik ditingkat Dewan Pimpinan Wilayah dan/atau
Dewan Pimpinan Daerah, diatur dalam Anggaran Rumah Tangga;
10. dan mekanisme serta tata cara pembekuan, mengajukan, memilih, pengangkatan
dan persetujuan kepengurusan baru, dan/atau ketentuan ketentuan lain mengenai
pasal ini diatur dalam Anggaran Rumah Tangga;

Pasal 25
KEGIATAN USAHA
Untuk mencapai maksud dan tujuan tersebut diatas, maka lembaga ini dapat
melaksanakan kegiatan usaha-usaha yang tidak bertentangan dengan maksud dan
tujuan tersebut dengan mengindahkan ketertiban umum dan hukum yang berlaku;
1. Bidang Usaha Jasa ; Mengadakan kegiatan usaha jasa disegala bidang yang dapat
meningkatkan taraf kehidupan ditengah-tengah masyarakat,
2. Melakukan pelatihan dan advokasi terhadap pelaksanaan kebebasan memperoleh
seluruh informasi yang berkaitan dengan publik;
3. Mengadakan kegiatan diberbagai bidang ; penerbitan, koran, majalah dan tabloid,
kursus-kursus, pendidikan dan latihan, usaha jasa lainnya yang dapat meningkatkan
taraf kehidupan ditengah-tengah masyarakat;
4. Menghimpun tenaga muda produktif dalam suatu lembaga pusat jaring kerja
nasional, usaha mikro kecil dan menengah, melakukan berbagai penelitian, kajian
ilmiah dan riset masyarakat, serta mendirikan lembaga pusat pengembangan usaha,
usaha jasa lainnya yang dapat meningkatkan keahlian secara profesional masyarakat
pada umumnya;

Pasal 26
KEKAYAAN
1. Kekayaan Organisasi berasal dari sejumlah kekayaan yang telah terpisah
2. Kekayaan Lembaga dalam bentuk kas yang tidak ditentukan besarnya dan setiap
waktu harus tercatat pada buku laporan kekayaan Organisasi.

2. Selain kekayaan sebagaimana dimaksud dalam ayat 1 pasal ini, kekayaan


Organisasi dapat diperoleh dalam bentuk uang dan atau benda berwujud dan benda
tidak berwujud yang dapat dinilai dengan uang berupa :
a. Swadaya/ Iuran Anggota.
b. Bantuan dari Pemerintah, masyarakat dan pihak lain yang memiliki komitmen
terhadap Lembaga, dan yang sifatnya tidak mengikat baik di dalam maupun luar negeri;
c. Hibah-hibah, wasiat dan wakaf;
d. Sumbangan-sumbangan tetap dari pihak lain ;
e. Pendapatan-pendapatan yang dihasilkan oleh usaha-usaha yang dilaksanakan dan
diselenggarakan oleh Lembaga-lembaga otonom organisasi;
f.- Pendapatan-pendapatan lain yang sah dan tidak bertentangan dengan maksud dan
tujuan serta kegiatan usaha Organisasi ;
3. Uang dan kekayaan Organisasi yang tidak segera dibutuhkan untuk keperluan
sehari-hari dari Organisasi, akan disimpan/dikelola berdasarkan ketentuan ketentuan
yang akan diatur serta ditetapkan oleh Dewan Pimpinan Markas Besar;
4.- Hal-hal yang menyangkut keuangan organisasi dilaporkan secara tertulis oleh
Dewan Pimpinan Markas Besar kepada : Dewan Pendiri Organisasi, Dewan
Pembina/Penyantun, masyarakat umum, menurut tingkatannya sekurang-kurangnya 1
(satu) kali dalam tahun buku yang bersangkutan;-
5.- Tahun buku Organisasi dimulai setelah terpilihnya pengurus yang baru pada setiap
tingkatan kepengurusan dan berakhir selama masa jabatannya berikutnya;
6.- Ketentuan-ketentuan sebagaimana dimaksud dalam pasal ini diatur lebih lanjut
dalam, dan/atau ketentuan ketentuan lain mengenai pasal ini diatur dalam Peraturan
Rumah Tangga;

Pasal 27
TAHUN BUKU
1. Tahun Buku Organisasi ini berjalan dari tanggal 1 (satu) Januari sampai dengan
tanggal 31 (tigapuluh satu) Desember; Pada akhir bulan Desember pada tiap-tiap
tahun, buku-buku Organisasi dan Organisasi Independen harus ditutup; Untuk
Pertama kalinya buku Lembaga dimulai pada tanggal dari Akta Pendirian ini dan ditutup
pada tanggal 31 (tigapuluh satu) Desember;
2. Selambat-lambatnya dalam waktu 3 (tiga) bulan sesudah penutupan buku-buku
tersebut, oleh Dewan Pengurus harus dibuat suatu perhitungan tentang pengeluaran
dan pemasukan Organisasi selama tahun buku yang lampau;
3. Perhitungan tersebut disertai surat-surat pertanggungjawaban dari yang
bersangkutan, berikut laporan tahunan, harus segera disampaikan kepada Dewan
Pendiri untuk dimintakan persetujuan dan pengesahannya;
4. Pengesahan dari perhitungan dan pertanggungjawaban tersebut oleh Dewan Pendiri
Organisasi berarti memberikan pelunasan dan pembebasan sepenuhnya kepada
Dewan Pengurus atas segala tindakan dan perbuatannya terhadap Organisasi selama
tahun buku yang bersangkutan;
5. Pembukuan setiap tahun buku wajib dan harus di audit oleh Akuntan Publik
Independen bersama Badan Pemeriksa Keuangan yang ditunjuk oleh Dewan Pendiri
Organisasi;

Pasal 28
PERUBAHAN DAN TAMBAHAN
1.- Keputusan untuk merubah dan/atau menambah peraturan dalam Anggaran Dasar
organisasi/ Lembaga; dinyatakan sah jika dalam suatu Rapat yang dihadiri secara
lengkap oleh Dewan Pendiri Organisasi bersama Dewan Pimpinan Markas Besar.
2. Rapat dimaksud pada ayat 1 dipimpin oleh salah seorang yang dipilih oleh dan dari
antara para anggota Dewan Pendiri Organisasi, Dewan Pimpinan Markas Besar.
3. Rapat yang dimaksud pada ayat 1 adalah sah bila dihadiri atau diwakili oleh
sekurang-kurangnya 2/3 (dua per tiga) anggota Dewan dan putusan adalah sah bila
disetujui oleh sekurang-kurangnya 2/3 (dua per tiga) dari jumlah suara yang dikeluarkan
dengan sah;

Pasal 29
PEMBUBARAN
1.- Keputusan untuk membubarkan organisasi hanya dapat diambil oleh Rapat Khusus
Istimewa Dewan Pendiri Organisasi, Dewan Pimpinan Markas Besar, dan disertai
kehadiran Para Ketua dan Para Sekertaris pada masing tingkatan Wilayah dan Daerah,
dan apabila ternyata dengan pasti bahwa kondisi organisasi ini telah sedemikian rupa
sehingga dengan itu tidak mungkin lagi untuk mencapai dan mewujudkan maksud dan
tujuan organisasi ini dengan mengindahkan ketentuan-ketentuan lain sebagaimana
dimaksud dalam anggaran dasar ini;
2. Apabila Organisasi ini dibubarkan, maka likuidasinya dilakukan oleh Dewan
Pimpinan Markas Besar di bawah pengawasan Dewan Pendiri Organisasi.
3. Pembubaran Organisasi hanya dapat diambil dengan sah oleh Dewan Pendiri
Organisasi bersama Dewan Pimpinan Markas Besar, dan disertai kehadiran Para Ketua
dan Para Sekertaris pada masing tingkatan Wilayah dan Daerah dan disetujui oleh 2/3
(dua per tiga) dari jumlah yang hadir.
4. Jika organisasi ini dibubarkan, Presiden KKPMP/Dewan Pimpinan Markas Besar
diwajibkan untuk melakukan likuidasi atas seluruh harta kekayaan organisasi, yang
pelaksanaannya dilakukan oleh sebuah tim likuidasi khusus yang ditunjuk didalam rapat
Khusus Istimewa untuk melaksanakan tugas tersebut.
5. Dewan Pendiri Organisasi bersama Presiden KKPMP/Dewan Pimpinan Markas
Besar bertanggung jawab menyelesaikan administrasi kekayaan Organisasi ini, dan jika
terdapat sisa kekayaan jikalau ada, akan diberikan kepada perkumpulan dan/atau
organisasi yang mempunyai maksud dan tujuan yang sama dengan Organisasi ini
dan/atau Lembaga sosial keagamaan dan/atau Lembaga kemanusiaan.
6. ketentuan ketentuan lain mengenai pasal ini diatur dalam Peraturan Rumah Tangga;

Pasal 30
ANGGARAN RUMAH TANGGA
1. Anggaran Rumah Tangga merupakan bagian yang integral (tidak terpisahkan)
dengan Anggaran Dasar ini dan yang mengatur hal-hal yang belum sepenuhnya diatur
dalam Anggaran Dasar ini.
2. Anggaran Rumah Tangga dan Perubahannya harus bersinergi dengan Anggaran
Dasar ini dan baru berlaku setelah disahkan oleh Dewan Pendiri Organisasi dan Dewan
Pimpinan Markas Besar.

Pasal 31
PERATURAN PENUTUP
1.- Semua hal yang tidak atau tidak cukup diatur dalam Anggaran Dasar ini, akan diatur
dan diputuskan dan ditetapkan kemudian oleh Dewan Pendiri Organisasi bersama
Dewan Pimpinan Markas Besar.
2.- Untuk pertamakalinya, Kesatuan Komando Pembela Merah Putih KKPMP ini,
dibentuk oleh Dewan Pendiri Organisasi, pada semua tingkatan kepengurusan
Organisasi dengan disertai konsultasi dan/atau pendekatan dengan para sesepuh,
tokoh-tokoh masyarakat, Eksekutif, legislatif, Yudikatif, Kepolisian, Tentara Nasional
Indonesia, Para aktivis, Praktisi,Birokrat, Professional, dan bidang lain-lain;
3.- Anggaran Dasar ini mulai berlaku sejak ditandatangani oleh Dewan Pendiri
Organisasi; dan ditetapkan/dibuat Akte Notaris :
DEWAN PIMPINAN MARKAS BESAR
KESATUAN KOMANDO PEMBELA MERAH PUTIH (KKPMP)

H. Hisyam, SH Muhammad Riyad, SH


Presiden KKPMP Sekretaris Utama

SURAT KEPUTUSAN
DEWAN PIMPINAN MARKAS BESAR
KESATUAN KOMANDO PEMBELA MERAH PUTIH
Nomor : 001/DPO-MABES/KKPMP/VI/2012

TENTANG;
ANGGARAN DASAR dan ANGGARAN RUMAH TANGGA
KESATUAN KOMANDO PEMBELA MERAH PUTIH

Dewan Pendiri Organisasi dan Dewan Pimpinan Markas Besar


KESATUAN KOMANDO PEMBELA MERAH PUTIH, setelah :
Menimbang :
1. Bahwa; demi mewujudkan cita-cita dan tujuan Organisasi KESATUAN KOMANDO
PEMBELA MERAH PUTIH ; dipandang perlu adanya Landasan Konstitusional
Lembaga mengenai aturan-aturan umum dan khusus; yang termuat dalam Anggaran
dasar dan Anggaran Rumah Tangga;
2. Bahwa; Musyawarah Kerja Dewan Pendiri Organisasi KESATUAN KOMANDO
PEMBELA MERAH PUTIH; merupakan forum permusyawaratan Organisasi; yang
memiliki wewenang untuk menetapkan Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah Tangga
dimaksud;
3. Bahwa; Keputusan ini sebagai landasan konstitusional Kepengurusan disemua
tingkatan; dan pedoman utama tata kerja; tugas, wewenang dan tanggung jawab
pengurus; dan kepengurusan Organisasi di semua tingkatan, dan sebagai penjabaran
dari Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah Tangga;
Mengingat:
1. Keputusan Dewan Pendiri Organisasi KKPMP Nomor 001/DPO- MABES/A-
I/VI/2013 tentang; Susunan dan Personalia; Dewan Pimpinan Pusat;
2. Surat MABES-KKPMP Nomor 002/DPO-MABES/A-I/VI/2013
perihal Pembentukan dan Deklarasi Organisasi KESATUAN KOMANDO PEMBELA
MERAH PUTIH di-tingkat Dewan Pimpinan Markas Besar;
3. Keputusan Rapat Dewan Pendiri I tahun 2013 Nomor: Nomor 003/DPO-MABES/A-
I/VI/2013, tentang Jati Diri dan Garis Perjuangan Organisasi KESATUAN KOMANDO
PEMBELA MERAH PUTIH.
4. Ketetapan Anggaran Dasar No. 14, Tertanggal 16 bulan Juni tahun 2013,

Memperhatikan : Saran dan masukan dari para peserta Rapat Dewan Pendiri
Organisasi KESATUAN KOMANDO PEMBELA MERAH PUTIH
(KKPMP), MEMUTUSKAN

Menetapkan :
1. Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah Tangga dimaksud; Organisasi KESATUAN
KOMANDO PEMBELA MERAH PUTIH, sebagaimana terlampir;
2. Surat keputusan ini berlaku sejak tanggal dikeluarkan ketetapan ini dengan
ketentuan bahwa hal-hal yang belum cukup diatur dalam Surat Keputusan ini akan
ditetapkan kemudian sebagai ketetapan perubahan.

Ditetapkan di : Bogor
Pada Tanggal : 16 Juni 2013

DEWAN PIMPINAN MARKAS BESAR


KESATUAN KOMANDO PEMBELA MERAH PUTIH

H. HISYAM SH, MUHAMMAD RIYAD, SH


PresidenKKPMP Sekretaris Utama KKPMP

ANGGARAN RUMAH TANGGA KESATUAN KOMANDO PEMBELA MERAH PUTIH


(KKPMP)

BAB I
DOKTRIN, KODE ETIK, LAMBANG, LAGU MARS

Pasal 1
DOKTRIN KKPMP
1. Doktrin KKPMP; adalah pedoman bagi setiap anggota dalam melaksanakan tujuan
,visi dan misi nyata yang beraneka ragam serta tugas-tugas keorganisasian untuk
mencapai maksud dan tujuan KKPMP.
2. Doktrin KKPMP; Kekompakan, Kesetia kawanan, Persaudaraan, Tolong Menolong
serta Perjuangan KKPMP ; dengan tujuan utama adalah dalam rangka pengabdian
kepada Negara, Bangsa, dan Masyarakat Indonesia; dengan selalu menjunjung tinggi
kebenaran dan kejujuran, menegakkan keadilan, menghargai kebhinekaan,
menumbuhkan kesetaraan, persaudaraan dan kebersamaan.

Pasal 2
KODE ETIK KKPMP
1. Kode Etik KKPMP; adalah janji luhur bagi segenap anggota dalam melaksanakan
tugas dan pengabdiannya selaku unsur Masyarakat serta merupakan pedoman pokok,
pemahaman, penghayatan, pengamalan, sikap dan tingkah laku bagi setiap anggota
dalam kehidupan sehari-hari.
2. Kode Etik KKPMP; disebut PANCA PRASETYA KKPMP adalah;
1. KAMI ANGGOTA KESATUAN KOMANDO PEMBELA MERAH PUTIH
(KKPMP); Berjuang untuk mewujudkan pemerintahan yang baik,bermatabat dan
bermoral serta mengawal proses perubahan menuju masyarakat yang demokratis, adil,
sejahtera, damai, dibawah Ridha TUHAN YANG MAHA ESA.
2. ANGGOTA KESATUAN KOMANDO PEMBELA MERAH PUTIH
(KKPMP);adalah warga negara yang taat, mempertahankan dan membela Negara
Kesatuan Republik Indonesia (NKRI) yang berdaulat berdasarkan Pancasila dan
Undang-undang Dasar 1945;
3. ANGGOTA KESATUAN KOMANDO PEMBELA MERAH PUTIH
(KKPMP); mengutamakan kepentingan dan kebutuhan rakyat, bangsa serta Negara
dari pada kepentingan pribadi ataupun golongan tanpa memandang perbedaan suku,
agama, ras dan golongan;
4. ANGGOTA KESATUAN KOMANDO PEMBELA MERAH PUTIH (KKPMP);
adalah anak bangsa yang bermartabat, menjaga kehormatan, dan nama baik
organisasi, setia kawan, bertanggung jawab, menghindarkan diri dari perbuatan tercela,
apalagi melanggar norma masyarakat dan hukum;
5. ANGGOTA KESATUAN KOMANDO PEMBELA MERAH PUTIH (KKPMP);
mengajak masyarakat bangsa Indonesia berperan aktif, kritis dan Kreatif guna
membangun masyarakat yang cerdas dan bermoral;

3. PANCA PRASETYA KKPMP; diucapkan sebagai janji pada saat anggota diangkat
sebagai pengurus lembaga, dalam rangka melaksanakan tugas dan pengabdiannya
pada Masyarakat, sebagai bentuk pedoman pokok, pemahaman, penghayatan, dan
pengamalan.

Pasal 3
LAMBANG-LAMBANG KKPMP
MAKNA DAN PENGGUNAAN
1 Makna dan pengertian mendasar bagi gambar maupun tulisan yang ada dalam
lingkup lambang Kesatuan Komando Pembela Merah Putih, adalah sebagai lambang
Organisasi yang memiliki arti dan makna
a) Bintang yaitu melambangkan KETUHANAN.
b) Padi dan Kapas yaitu melambangkan KEMAKMURAN
c) Warna Merah dan Putih berbentuk lingkaran pada logo organisasi yaitu
melambangkan Bendera Merah Putih

d) Burung Rajawali yaitu melambangkan Keperkasaan dan kekuatan


e) Sayap Burung Rajawli yang mengepakan sayapnya dari sabang sampai merauke
yaitu merangkul semua komponen/lapisan masyarakat untuk mempersatukan dalam
satu tujuan membangun Negara Kesatuan Indonesia.

f) Pita yang bertulisan Kesatuan Komando Pembela Merah Putih yaitu melambangkan
persaudaraan , kesamaan tujuan dalam Organisasi Kesatuan Komando Pembela
Merah Putih.

Pasal 4
MARS KKPMP
1. Kesatuan Komando Pembela Merah Putih memiliki Mars, yakni; Mars KKPMP yang
menjadi salah satu unsur dan memiliki Makna serta pengertian mencerminkan visi, misi,
sifat, azas, dasar perjuangan organisasi yang secara konsisten dilaksanakan dan
diperjuangkan.
2. Mars KKPMP; merupakan sumber inspirasi dan motivasi bagi seluruh Pengurus
disemua tingkatan dan anggota KKPMP.
3. Sebagai salah satu Lambang Organisasi yang digunakan pada saat dan waktu
tertentu, yang penggunaanya akan diatur sebagai salah satu atribut organisasi dan
berlaku pada tiap-tiap tingkatan Kepengurusan atau Organisasi secara nasional.

BAB II
ANGGOTA KKPMP

Pasal 5
JENIS ANGGOTA KKPMP
1. Sebutan kata anggota dalam Organisasi ini; dinamakan ANGGOTA KKPMP.
2. Anggota KKPMP langsung adalah setiap orang warga negara Indonesia yang telah
terdaftar secara sah menjadi anggota KKPMP pada kepengurusan KKPMP setempat
yang telah memiliki identitas lengkap yang secara aktif melakukan tugas-tugas
kelembagaan dan mengikuti kegiatan-kegiatan Organisasi baik aktif maupun tidak aktif.
3. Anggota KKPMP tak langsung adalah setiap orang warga negara Indonesia yang
belum/tidak terdaftar secara sah menjadi Anggota secara suka rela pada
kepengurusan KKPMP setempat, namun telah secara aktif mengikuti kegiatan-kegiatan
serta program yang diadakan oleh Organisasi.
4. Anggota kehormatan adalah setiap orang yang dianggap berjasa kepada
Organisasi yang memiliki kemampuan dan keahlian tertentu sesuai dengan visi dan
misi organisasi dipilih dan telah ditetapkan dalam Rapat Pleno yang dilasanakan di
Dewan Pimpinan Markas Besar, Dewan Pimpinan Wilayah dan Dewan Pimpinan
Daerah dan Dewan Pimpinan Cabangg serta Dewan Pimpinan Ranting.

Pasal 6
PERSYARATAN DAN TATA CARA PENDAFTARAN ANGGOTA KKPMP
1. Persyaratan menjadi Anggota KKPMP pada Organisasi ini adalah :
a. Warga negara Indonesia yang telah berumur lebih dari 18 (delapan belas) tahun
dan tidak pernah terlibat menjadi anggota organisasi yang dilarang oleh pemerintah
baik langsung maupun tidak langsung;
b. Menyetujui, menerima dan dianggap telah memahami; Anggaran Dasar, Anggaran
Rumah Tangga, Jati Diri dan Garis Perjuangan Organisasi, serta peraturan-peraturan
Organisasi lainnya.
c. Berperan aktif mengikuti kegiatan dan program program organisasi

2. Tata cara pendaftaran untuk menjadi Anggota adalah :


a. Mengajukan permintaan menjadi anggota kepada pengurus setempat, mengisi
formulir yang disediakan disertai pernyataan persetujuan terhadap Anggaran Dasar,
Anggaran Rumah Tangga, dan Jati Diri dan Garis Perjuangan Organisasi, serta
peraturan-peraturan Organisasi lainnya;
b. Berkewajiban mengikuti segala kegiatan organisasi;
c. Apabila permintaan itu diluluskan, maka yang bersangkutan berstatus sebagai
calon anggota selama 1 (satu) bulan, dengan hak sementara menghadiri kegiatan-
kegiatan dan program-program organisasi yang dilakukan secara terbuka.
d. Apabila selama menjadi calon anggota KKPMP, yang bersangkutan tidak
melanggar hukum, maka ia diterima menjadi anggota KKPMP secara penuh, dan
kepadanya diberikan Kartu anggota KKPMP yang dikeluarkan dan ditandatangani oleh
PresidentKKPMP dan/atau MABES dam/atau Ketua MAWIL dan/atau Ketua MADA
dan/atau Ketua MARCAB dan/atau Ketua MARTING dimana Calon Anggota tersebut
terdaftar.
e. Permintaan menjadi anggota dapat ditolak apabila terdapat alasan-alasan yang
kuat secara keorganiasian, yang mana alasan tersebut tidak bertentangan dengan
Anggaran Dasar, Anggaran Rumah Tangga serta peraturan-peraturan Organisasi
lainnya.
3. Tata cara penerimaan anggota KKPMP kehormatan dengan ketentuan sebagai
berikut :
a. AnggotaKKPMP kehormatan dapat diterima pada seluruh tingkatan kepengurusan
MABES, MAWIL, MADA, MARCAB dan/atau MARTING.
b. Usulan agar seseorang diterima sebagai anggotaKKMP kehormatan dapat
diajukan melalui Rapat Pleno Pengurus Harian pada masing-masing tingkatan
kepengurusan MABES, MAWIL, MADA, MARCAB dan/atau MARTING. sebagaimana
dimaksud pada hurup a pasal dan ayat ini;
c. Setelah disetujui melalui Rapat Pleno Pengurus Harian pada masing-masing
tingkatan kepengurusan MABES, MAWIL, MADA, MARCAB dan/atau MARTING.
mengajukan secara tertulis disertai data-data dan alasan yang kuat kepada Dewan
Pimpinan Markas Besar untuk mendapat persetujuan.
d. Pengesahan anggota kehormatan hanya dikeluarkan dan disetujui oleh Dewan
Pimpinan MARKAS BESAR.

Pasal 7
HAK, KEWAJIBAN DAN LARANGAN
(1). Setiap anggota berhak;
a. Mendapatkan kedudukan dan perlakuan yang sama dari Organisasi;
b. Mengeluarkan pendapat serta mengajukan usul, saran dan kritik, baik secara lisan
maupun tulisan;
c. Setiap anggota berhak memilih dan dipilih menjadi pimpinan dan/atau mengisi
struktur kelembagaan ditingkat masing-masing yang ditetapkan oleh PresidenKKPMP,
atau Ketua Markas di setiap tingkatan atas persertujuan President KKPMP.
d. Memperoleh bantuan, dukungan, bimbingan dan pelatihan-pelatihan dari
Organisasi; sesuai dengan kesanggupan organisasi.
e. Mendapatkan perlindungan dan pembelaan dari Organisasi;
f. Hak-hak lainnya yang diatur dalam Peraturan Organisasi.
(2). Setiap Anggota KKPMP berkewajiban:
a. Mentaati Anggaran Dasar, Anggaran Rumah Tangga, Jati Diri dan Garis
Perjuangan Lembaga, peraturan-peraturan Organisasi lainnya dan seluruh keputusan
Organisasi;
b. Setia dan tunduk kepada disiplin Organisasi serta bertanggungjawab atas segala
sesuatu yang menjadi tanggung jawab yang diberikan serta diamanatkan kepadanya;
c. Aktif dalam kegiatan-kegiatan serta program-program kerja Organisasi;
d. Menjunjung tinggi kehormatan dan nama baik Organisasi serta menentang setiap
upaya atau suatu tindakan-tindakan yang merugikan Organisasi dengan cara yang baik
dan bertanggung jawab;
e. Memupuk persatuan, kesatuan dan solidaritas di antara sesama anggota; di
seluruh wilayah Kesatuan Negara Republik Indonesia.
f. Tunduk kepada pimpinan Organisasi diwilayah masing-masing dan kepada struktur
Organisasi yang lebih tinggi di dalam hal-hal yang tidak bertentangan dengan Anggaran
Dasar dan Anggaran Rumah Tangga, peraturan-peraturan Organisasi lainnya dan
seluruh keputusan Organisasi;
(3) Setiap Anggota KKPMP dilarang :
a. Melanggar etika dan norma masyarakat yang dapat mencemarkan nama baik
lembaga/organisasi.
b. Melakukan tindak pidana dan/atau menggunakan narkoba serta terbukti secara
syah menurut hukum.
c. Menjadi anggota Organisasi/Lembaga lain atau Lembaga Sosial Kemasyarakatan
yang asas dan/atau tujuannya bertentangan dengan Visi, Misi, Sifat dan Azas dan/atau
maksud dan tujuan KESATUAN KOMANDO PEMBELA MERAH PUTIH.

Pasal 8
GUGURNYA ANGGOTA KKPMP
DAN TATA CARA PEMBERHENTIAN
(1).Seorang anggota KKPMP dinyatakan gugur disebabkan karena :
a. Meninggal dunia;
b. Permintaan sendiri untuk berhenti menjadi anggota yang disampaikan secara tertulis
kepada pengurus Dewan Pimpinan Markas Besar dan/atau Markas Wilayah dan/atau
Markas Daerah dan/atau Markas Cabang dan/atau Markas Ranting dimana terdaftar
sebagai anggota ;
c. Diberhentikan dengan alasan-alasan yang kuat secara organisatoris, yang mana
alasan tersebut tidak bertentangan dengan Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah
Tangga, peraturan-peraturan Organisasi lainnya dan/atau keputusan-keputusan lain
Organisasi;
d. Diberhentikan dengan alasan melakukan tindak pidana dan/atau menggunakan
narkoba yang telah terbukti secara syah dan mempunyai kekuatan hukum yang tetap
berdasar keputusan pengadilan.

(2).Tata cara Pemberhentian adalah :


a. Seorang anggota KKPMP dapat diberhentikan sementara atau diberhentikan
sepenuhnya karena melakukan perbuatan yang bertentangan dengan Anggaran Dasar
dan/atau Anggaran Rumah Tangga.
b. Sebelum diberhentikan, anggota KKPMP yang bersangkutan diberi peringatan
tertulis lebih dahulu sebanyak 3 (tiga) kali oleh pengurus lembaga di mana ia terdaftar
sebagai anggota, Tenggang waktu dan pengeluaran peringatan tertulis pertama dan
selanjutnya sekurang-kurangnya 7 (tujuh) hari kerja;
c. Apabila dalam waktu 10 (sepuluh) hari setelah peringatan terakhir tidak dihiraukan,
maka yang bersangkutan dapat diberhentikan sementara selama 2 (dua) bulan;
d. Bilamana dalam jangka waktu pemberhentian sementara (selama 3 (tiga) bulan)
yang bersangkutan tidak melakukan klarifkasi dan kembali kepada Organisasi, maka
status anggota KKPMP dinyatakan gugur dengan sendirinya;
e. Surat pemberhentian sebagai anggota KKPMP diterbitkan oleh/dan atas keputusan
Rapat Pleno Pimpinan Organisasi di mana ia terdaftar sebagai anggota ;
f. Anggota KKPMP yang diberhentikan sementara dan/atau diberhentikan dapat
membela diri dengan mengajukan permintaan serta peninjauan kembali atas keputusan
tersebut pada forum tertinggi dilingkungan dan/atau pimpinan lembaga yang lebih
tinggi;

BAB III
STRUKTUR ORGANISASI TINGKAT PUSAT

Pasal 9
DEWAN PIMPINAN MARKAS BESAR
(1) Pengurus di tingkat Pusat, dan/atau Dewan Pimpinan Markas Besar disingkat
MABES; adalah pimpinan tertinggi Organisasi;
(2) ngangkatan Organisasi di tingkat Pusat, dan/atau Dewan Pimpinan Markas Besar,
disingkat MABES; atau disebut PresidenKKPMP, yang dipilih, diangkat, ditetapkan,
diberhentikan dan bertanggung jawab kepada Dewan Pendiri Organisasi;
(3) Pengurus Organisasi di tingkat Pusat, dan/atau Dewan Pimpinan Markas Besar,
disingkat MABES; sekurang-kurangnya adalah 30 (tiga puluh) orang, dipilih, diangkat,
ditetapkan, diberhentikan dan bertanggung jawab kepada PresidenKKPMP;
(4) Pengurus Organisasi di tingkat Pusat, dan/atau Dewan Pimpinan Markas Besar,
disingkat MABES; memiliki organ Satuan-satuan tugas yang disebut ; Kepala Bidang
membawahi Bidang; yang bertanggung jawab sesuai dengan bidangnya masing-
masing;
(5) Pengurus Organisasi di tingkat Pusat, dan/atau Dewan Pimpinan Markas Besar,
disingkat MABES; memiliki organ Satuan-satuan tugas dibidang ke-sekretariatan dan
perbendaharaan disebut ; Sekretaris Utama Markas Besar; dipimpin oleh seorang;
Sekertaris Utama;
(6) Pengurus Organisasi Organisasi Sayap di tingkat Pusat, dan/atau Dewan Pimpinan
Markas Besar dan Perangkat Organisasi Sayap pada masing-masing tingkatan
kepengurusan yang disebut ; Ketua Organisasi Sayap KKPMP beserta struktur
organisasi pedukung yang bertanggung jawab sesuai dengan bidangnya masing-
masing ;
(7) Anggota-anggota Pengurus Organisasi di tingkat Pusat, dan/atau Dewan Pimpinan
Markas Besar, disingkat MABES; diangkat dan bertugas untuk masa jabatan 5 (lima)
tahun, dan dapat diangkat kembali ;

Pasal 10
STRUKTUR DAN PERANGKAT ORGANISASI
(1) Pengurus di tingkat Nasional, dan/atau Dewan Pimpinan Markas Besar, disingkat
MABES;memiliki Struktur organisasi terdiri dari :
a) Presiden KKPMP 1 (satu) Orang.
b) Sekretaris Utama 1 (satu) Orang.
c) Wakil Wakil Sekretaris Utama 2 (Dua) Orang.
d) Bendahara Umum. 1 (satu) Orang.
e) Wakil Wakil Bendahara. 2 (dua) Orang.
f) Panglima Besar KKPMP 1 (satu) Orang
g) Wakil Panglima KKPMP 2 (dua) Orang

(2) Pengurus di tingkat Nasional, dan/atau Dewan Pimpinan Markas Besar, disingkat
MABES;memiliki Perangkat organisasi kepengurusan yaitu; organ Satuan-satuan
Tugas yang disebut dan terdiri dari Para ; Bidang; yang bertanggung jawab sesuai
dengan bidangnya masing-masing terdiri dari ;
a) Ketua Bidang; Hubungan Antar Lembaga 1 (satu) Orang.
b) Ketua Bidang; Pendidikan, Sosial dan Politik 1 (satu) Orang.
c) Ketua Bidang; Lingkungan Hidup 1 (satu) Orang.
d) Ketua Bidang; Hukum dan Ham 1 (satu) Orang.
e) Ketua Bidang; Ekonomi 1 (satu) Orang.
f) Ketua Bidang; Telematika 1 (satu) Orang.
g) Ketua Bidang; Provost (Pengawasan Internal 1 (satu) Orang.
h) Ketua Bidang ; KKPMP AntiNarkoba (KAN) 1 (satu) Orang
i) Ketua Bidang; Hubungan Dalam Negeri 1 (satu) Orang.
j) Ketua Bidang; Hubungan Luar Negeri 1 (satu) Orang.
k) Ketua Bidang; Agama 1 (satu) Orang.
l) Ketua Bidang; Seni dan Budaya 1 (satu) Orang.
m) Ketua Bidang; Kaderisasi & Organisasi 1 (satu) Orang.
n) Ketua Bidang; Pemuda & Olah Raga 1 (satu) Orang.
o) Ketua Bidang; Kelautan dan Perikanan 1 (satu) Orang.
p) Ketua Bidang; Sumber Daya Alam 1 (satu) Orang.
q) Ketua Bidang; Advokasi 1 (satu) Orang.
r) Ketua Bidang; Investigasi, Informasi & Data 1 (satu) Orang.
s) Ketua Bidang; Perundang-undangan 1 (satu) Orang.
t) Ketua Bidang; Industri dan Perdagangan 1 (satu) Orang.
u) Ketua Bidang; Pertambangan dan Energi 1 (satu) Orang.
v) Ketua Bidang; Research dan Technology 1 (satu) Orang.
w) Ketua Bidang; Keuangan,Perbankan&Pasar Modal 1 (satu) Orang.
x) Ketua Bidang; Komunikasi dan Informasi 1 (satu) Orang.
y) Ketua Bidang; Pemberdayaan Perempuan 1 (satu) Orang.
z) Ketua Bidang; Sumber Daya Manusia 1 (satu) Orang.

(3) Satuan-satuan tugas bidang ke-sekretariatan dan perbendaharaan di tingkat


Nasional atau Dewan Pimpinan Markas Besar disebut; Sekretaris Utama Markas Besar;
yang dipimpin oleh seorang Sekertaris Utama; dan bertanggung jawab sesuai dengan
bidangnya dan membawahi; Bidang Bidang yang ada di struktur Organisasi;

(4) Ketentuan tentang struktur organisasi, uraian tugas, wewenang dan tanggung
jawab, tata kerja dari masing-masing pengurus organisasi di tingkat Nasional, dan/atau
Dewan Pimpinan Markas Besar; sebagaimana dimaksud dalam pasal ini diatur lebih
lanjut dengan ketentuan yaitu; Pedoman Keorganisasian KKPMP;

(5) Markas Besar KKPMP memiliki Bidang Istimewa dan/atau yang hanya terdapat di
Marks Besar dan berwenang mengatur Bidang nya sendiri dan membuka rekening
hanya pada satu Bank Nasional atas nama Bidang Lembaga Amal Zakat Infak dan
Sedekah atau yang disingkat LAZIS KKPMP dengan persetujuan tertulis Dewan
Pimpinan Markas Besar.

a. Lazis KKPMP bertujuan sebagai Lembaga mengumpulkan dana dalam bentuk


Amal, Zakat, Infak dan Sedekah yang selanjutnya Dana atau Harta yang didapat wajib
disalurkan kepada Fakir Miskin, Yatim Piatu, Orang Orang yang tidak mampu,
Pembangunan dan/atau Pengembang Masjid dan/atau Pasantren.
b. Laziz KKPMP diwajibkan membuka rekening terpisah dan mandiri dari rekening
Organisasi.
c. Lazis KKPMP bersifat transparan, akuntable, teraudit Lembaga Audit Swata
Nasional.

Pasal 11
WEWENANG, KEWAJIBAN DAN TUGAS POKOK
PENGURUS
1) Pengurus di tingkat Nasional, dan/atau Dewan Pimpinan Markas Besar, disingkat
MABES; memiliki wewenang ;
a. Menentukan serta menetapkan Kebijaksanaan Organisasi sesuai dengan ;
Anggaran Dasar, Anggaran Rumah Tangga, hasil-hasil Rapat-rapat atau
Permusyawaratan baik tingkat Nasional maupun Wilayah, Daerah, Cabang serta
Ranting ; serta Peraturan Organisasi lainnya;
b. Memilih, mengangkat, menetapkan, memberhentikan, pengurus Organisasi di
tingkat Provinsi, dan/atau Dewan Pimpinan Markas Wilayah, disingkat MAWIL ;
c. Memberikan persetujuan, dan dapat memberhentikan pengurus Organisasi di-
tingkat Kabupaten/Kotamadya/Kota Administratif, dan/ atau Dewan Pimpinan Markas
Daerah, disingkat MADA; atau yang disebut juga; Bupati/Walikota; dengan ketentuan
atas usulan dari Ketua MAWIL ;
d. Memberikan rekomendasi kepada Dewan Pendiri Organisasi untuk mengesahkan
Komposisi dan personalia Dewan Pimpinan Pusat; dan personalia Organisasi Sayap
KKPMP; sesuai bidang dan tingkat keahlian masing - masing; sesuai dengan syarat-
syarat yang ditetapkan;
e. Melakukan upaya-upaya khusus dan program kerja secara mandiri demi
keuntungan/ pengembangan/kebesaran organisasi dan/atau mengamankan
kepentingan perjuangan dan/atau pencapaian maksud dan tujuan Organisasi;
f. Membentuk dan menetapkan personalia ke-Sekretariatan dan Perbendaharaan
tingkat Pusat atau Dewan Pimpinan Markas Besar disebut ; Sekretariat Lembaga
Tingkat Pusat atau Satuan-satuan Tugas dan/atau Unit-unit atau kelompok-kelompok
kerja sesuai dengan kebutuhan;
2) Pengurus di tingkat Nasional, dan/atau Dewan Pimpinan Pusat, disingkat DPP;
memiliki Tanggung Jawab dan kewajiban ;
a. Melaksanakan Segala Ketentuan dan kebijaksanaan Lembaga sesuai dengan
Anggaran Dasar, Anggaran Rumah Tangga, hasil-hasil rapat-rapat dan
pemusyawaratan Dewan pendiri Lembaga, serta Peraturan organisasi lainnya;
b. Menyampaikan laporan pertanggung-jawaban kegiatan organisasi kepada Dewan
Pendiri Organisasi.
c. Bertanggung-jawab atas aktifitas operasional, kesekretariatan serta
perbendaharaan Sayap KKPMP;
2) Pengurus di tingkat Nasional, dan/atau Dewan Pimpinan Markas Besar, disingkat
MABES; memiliki tugas pokok ;
a. Memelihara kemurnian ; visi, misi, sifat, azas, dasar dan prinsip perjuangan dan
melaksanakan kebijaksanaan Lembaga; dan
b. Mengawasi kegiatan pengurus Organisasi di tingkat Provinsi, dan/atau Dewan
Pimpinan Markas Wilayah, disingkat DPW; dan pengurus Organisasi di-tingkat
c. Kabupaten/Kotamadya/Kota Administratif, dan/ atau Dewan Pimpinan Markas
Daerah, disingkat MADA;
d. Menjalankan pengelolaan lembaga secara efektif dan efisien dalam rangka
pencapaian maksud dan tujuan Organisasi;
e. Menjabarkan dan menselaraskan kebijaksanaan Organisasi dalam bentuk program-
program kegiatan yang realitas, efektif dan efisien dalam rangka pencapaian fungsi,
sasaran organisasi;
4) Ketentuan tentang wewenang, Tanggung jawab dan kewajiban, tugas dan tata kerja
masing-masing sub-unit Pengurus di tingkat Nasional, dan/atau Dewan Pimpinan
Markas Besar, disingkat MABES; sebagaimana dimaksud dalam pasal ini diatur lebih
lanjut dalam Pedoman Keorganisasian.

Pasal 12
PENGURUS ORGANISASI
DAN PENGURUS ORGANISASI SAYAP SERTA
PERSYARATAN, TATA CARA PENDAFTARAN
(1) Persyaratan menjadi Pengurus Organisasi dan/atau Pengurus Organisasi Sayap
KKPMP di tingkat Nasional, dan/atau Dewan Pimpinan Markas Besar, disingkat
MABES; adalah :
a) Warga negara Indonesia,
b) Menyetujui, menerima dan dianggap telah memahami; Anggaran Dasar, Anggaran
Rumah Tangga, Jati Diri dan Garis Perjuangan Organisasi, ketentuan khusus yaitu;
Ketetapan Mengenai Pedoman Organisas Sayap, serta peraturan-peraturan Organisasi
lainnya;
c) Sanggup serta aktif mengikuti kegiatan Organisasi dan program kegiatan
Organisasi Sayap KKPMP ;
(2) Tata cara pendaftaran dan syarat-syarat utama menjadi Pengurus Organisasi
dan/atau Pengurus Organisasi Sayap KKPMP di tingkat Nasional, dan/atau Dewan
Pimpinan Markas Besar, disingkat MABES ; adalah :
a) Mengajukan permintaan menjadi Pengurus Organisasi dan/atau Pengurus pada
Organisasi Sayap KKPMP kepada Dewan Pimpinan Markas Besar, dengan terlebih
dahulu mengetahui, memahami dan mengerti secara benar seluruh persyaratan yang
telah ditetapkan.
b) Calon Pengurus; wajib membuat dan menyerahkan program kerja berupa; rencana
strategis .Program yang dimaksud sesuai dengan bidang dan keahlian, unit-unit;
Organisasi dan/atau Organisasi Sayap KKPMP;wajib diserahkan maksial 6 (enam)
bulan kepada presiden KKPMP
c) Permintaan menjadi Pengurus Organisasi dan/atau Pengurus Organisasi Sayap
KKPMP dapat ditolak apabila terdapat alasan-alasan yang kuat secara keorganisasian,
yang mana alasan tersebut tidak bertentangan dengan Anggaran Dasar, Anggaran
Rumah Tangga serta peraturan-peraturan lainnya.
d) Apabila permintaan itu diluluskan, maka yang bersangkutan berstatus sebagai
calon Pengurus Organisasi Organisasi Sayap KKPMP selama 1 (satu) bulan dalam
masa percobaan.
(3) Tata cara penerimaan Pengurus Organisasi dan/atau Pengurus Organisasi Sayap
KKPMP di tingkat Nasional, dan/atau Dewan Pimpinan Markas Besar, disingkat
MABES; dengan ketentuan sebagai berikut :
a) Seseorang dapat diterima sebagai Calon Pengurus Organisasi Sayap KKPMP
dengan ketentuan; setelah melakukan presentasi terhadap program kerja dan rencana
strategis dihadapan Dewan Pendiri Organisasi, Pengurus Organisasi ditingkat Pusat
atau Dewan Pimpinan Markas Besar;
b) Dewan Pendiri Organisasi, Dewan Pimpinan Markas Besar mengadakan
pengkajian terhadap data-data dan personality para calon yang menjadi syarat-syarat
utama; kemudian memberikan rekomendasi tertulis sebagai tanda persetujuan;
c) Kemudian calon pengurus tersebut diajukan melalui Rapat Pleno pada
tingkat; Dewan Pimpinan Markas Besar; dan dinyatakan syah setelah; diusulkan,
dipilih, diangkat, dan ditetapkan oleh Presiden KKPMP/Dewan Pimpinan Markas Besar.
d) Seseorang dapat diterima sebagai Calon Pengurus Sayap Organisasi KKPMP
setelah memenuhi seluruh ketentuan dan syarat-syarat; sebagaimana yang telah
diumumkan oleh Dewan Pimpinan Markas Besar;
e) Setelah disetujui; Calon Pengurus Organisasi tingkat Dewan Pimpinan Markas
Besar, melalui Rapat Pleno Pengurus Harian pada tingkat Dewan Pimpinan Markas
Besar; Maka PresidenKKPMP dan/atau Dewan Pimpinan Markas Besar; mengajukan
secara tertulis disertai data-data dan alasan-alasan yang kuat kepada Dewan Pendiri
Organisasi untuk mendapat persetujuan.
f) Setelah disetujui; Calon Pengurus Sayap Organisasi, melalui Rapat Pleno Pengurus
Harian pada tingkat Dewan Pimpinan Markas Besar; Maka Presiden KKPMP
mengajukan secara tertulis disertai data-data dan alasan-alasan yang kuat kepada;
Dewan Pendiri Organisasi; untuk mendapat persetujuan, kemudian baru disyahkan
sebagai Ketua Sayap Organisasi; sesuai dengan bidangnya atau unit kerja Sayap
Organisasi di-tingkat Dewan Pimpinan Pusat.

Pasal 13
WEWENANG, KEWAJIBAN DAN TUGAS POKOK
SAYAP ORGANISASI
1) Pengurus Sayap Organisasi KKPMP di tingkat Nasional, dan/atau Dewan Pimpinan
Markas Besar ; pada masing-masing bidang dan/atau unit kepengurusan disebut;
Dewan Pimpinan Sayap Organiasi, memiliki wewenang ;
a) Menentukan serta menetapkan Kebijaksanaan sesuai dengan; Anggaran Dasar,
Anggaran Rumah Tangga, Ketetapan Mengenai Pedoman Keorganisasian Sayap
Organisasi KKPMP, hasil-hasil rapat; serta Peraturan Organisasi lainnya;
b) Memberikan rekomendasi kepada PresidenKKPMP; untuk pengesahan Komposisi
dan personalia Sayap Organisasi di tingkat Provinsi; dan/atau Dewan Pimpinan Markas
Wilayah; dan di tingkat Kabupaten/ Kotamadya/Kota Administratif, dan/ atau Dewan
Pimpinan Markas Daerah, disingkat MADA ditingkat Kecamatan dan/atau Dewan
Pimpinan Markas Cabang serta ditingkat Kelurahan dan/atau Dewan Pimpinan Markas
Ranting ;
c) Memberikan persetujuan, dan dapat memberhentikan pengurus sayap-
sayap organisasi KKPMP di tingkat Provinsi; dan/atau Dewan Pimpinan Markas
Wilayah; dan di tingkat Provinsi Kabupaten/Kotamadya/Kota Administratif, dan/ atau
Dewan Pimpinan Markas Daerah, disingkat MADA ditingkat Kecamatan dan/atau
Dewan Pimpinan Markas Cabang serta ditingkat Kelurahan dan/atau Dewan Pimpinan
Markas Ranting dengan sepengetahuan dari Ketua Dewan Pimpinan Wilayah;
d) Melakukan upaya-upaya khusus demi keuntungan/pengembangan/ kebesaran
organisasi dan/atau demi mengamankan kepentingan perjuangan dan/atau pencapaian
maksud dan tujuan organisasi;
e) Membentuk, menetapkan personalia, dan mengawasi Perangkat-perangkat
organisasi berupa Satuan-satuan tugas yang profesional dan/atau Unit-unit atau
kelompok-kelompok kerja sesuai dengan kebutuhan
2) Pengurus sayap organisasi KKPMP di tingkat Nasional, dan/atau Dewan Pimpinan
Markas Besar ; memiliki tanggung jawab dan kewajiban ;
a) Melaksanakan segala ketentuan dan kebijaksanaan sebagai Organisasi KKPMP
serta sayap organisasi agar sesuai dengan Anggaran Dasar, Anggaran Rumah Tangga,
Ketetapan Mengenai Pedoman Keorganisasian sayap organisasi KKPMP, hasil-hasil
rapat-rapat dan pemusyawaratan, serta Peraturan organisasi lainya;
b) Menyampaikan laporan pertanggung-jawaban kesekretariatan dan perbendaharaan
kepada PresidenKKPMP/Dewan Pimpinan Markas Besar.
c) Melakukan pelaporan dan/atau konsultasi dialogis sesuai dengan bidang dan/atau
unit masing-masing kepada; PresidenKKPMP.

3) Pengurus sayap organisasi di tingkat Nasional, dan/atau Dewan Pimpinan Markas


Besar ; memiliki tugas pokok ;
a) Menghasilkan usaha-usaha yang sah demi kepentingan organisasi dan tetap
berpijak pada kemurnian ; visi, misi, sifat, azas, dasar dan prinsip perjuangan dan
melaksanakan kebijaksanaan organisasi;
b) Menjalankan pengelolaan sayap organisasi secara efektif dan efisien dalam rangka
pencapaian maksud dan tujuan organisasi; dalam bentuk program kerja nyata dalam
rangka pencapaian maksud dan tujuan organisasi ;
4) Ketentuan tentang struktur oganisasi, uraian tugas, wewenang dan tanggung jawab,
tata kerja masing-masing sub-unit dan pengurus sayap organisasi di tingkat Nasional,
dan/atau Dewan Pimpinan Markas Besar ; sebagaimana dimaksud dalam pasal ini
diatur lebih lanjut dengan ketentuan khusus yaitu; Ketetapan Mengenai Pedoman
Keorganisasian sayap-sayap organisasi KKPMP.
Pasal 14
RAPAT PENGURUS ORGANISASI KKPMP
DAN SAYAP ORGANISASI
8. Pimpinan dan/atau Pengurus Organisasi dan sayap-sayap organisasi di tingkat
Nasional, dan/atau Dewan Pimpinan Markas Besar ; wajib mengadakan Rapat setiap
satu bulan sekali atau setiap dianggap perlu oleh Ketua Ketua Organisasi KKPMP dan
sayap organisasi, atau apabila hal tersebut diminta secara tertulis oleh paling sedikit 2
(dua) orang anggota Pengurus Organisasi KKPMP dan sayap organisasi di tingkat
Provinsi;
9. Panggilan Rapat dilakukan secara tertulis atau hal lainnya yang bersifat
pemberitahuan dan disampaikan kepada anggota Pengurus sayap organisasi di tingkat
Nasional, dan/atau Dewan Pimpinan Markas Besar ; sekurang kurangnya 2 (dua) hari
sebelum tanggal Rapat;
10. Di dalam semua Rapat, Ketua Organisasi KKPMP dan Sayap organisasi adalah
pimpinan rapat dan jikalau berhalangan hadir maka Rapat dipimpin oleh Seorang Wakil
Ketua atau Sekertaris organisasi KKPMP atau rapat sayap wakil ketua atau sekertaris
sayap organisasi;
11. yang mana rapat-rapat Pengurus organisasi KKPMP atau sayap organisasi di
tingkat Nasional, dan/atau Dewan Pimpinan Markas Besar ; adalah sah apabila dalam
rapat dihadiri oleh lebih dari 1/2 (satu per dua) dari jumlah anggota Pengurus
organisasi;
12. Kecuali ditetapkan lain secara tegas dalam Anggaran Rumah Tangga ini, semua
keputusan diambil dengan musyawarah untuk mufakat apabila musyawarah untuk
mufakat tidak tercapai, maka Ketua sayap organisasi yang akan memutuskan;
13. Dalam setiap Rapat Pengurus sayap organisasi tingkat Nasional, dan/atau Dewan
Pimpinan Markas Besar ; anggota Pengurus organisasi atau sayap organisasi berhak
memberikan 1 (satu) suara;
14. Anggota-anggota Dewan Pimpinan Nasional dan/atau Dewan Pimpinan Markas
Besar ; Dewan Pembina, Dewan Penasehat, Dewan Pakar; berhak menghadiri tiap-tiap
Rapat Pengurus sayap organisasi yang mana dalam Rapat tersebut; berhak untuk
memberikan saran-saran dan/ atau pengarahan-pengarahan seperlunya;

Pasal 15
BERAKHIRNYA KEANGGOTAAN
ORGANISASI KKPMP & SAYAP ORGANISASI
(1) Keanggotaan Pengurus Dewan Pimpinan Nasional, dan/atau Dewan Pimpinan
Markas Besar ; dan Sayap-sayap organisasi berakhir dengan sendirinya karena :
a. Berakhirnya masa tugas dalam kepengurusan ;
b. Meninggal dunia ;
c. Mengundurkan diri atas permintaan sendiri dari yang bersangkutan ;
d. Diberhentikan berdasarkan keputusan rapat pleno Dewan Pimpinan Markas Besar;
e. Calon Pengurus; Tidak membuat/menyerahkan/memberikan program kerja atau;
rencana strategis ; sebagai suatu ketentuan dan persyaratan mutlak;sesuai dengan
unit-unit Organisasi; f. Melanggar disiplin dan etika organisasi ;
(2) Bagi mereka yang diberhentikan seperti yang dimaksud dalam ayat 1 sub (d) dan
(e) di atas, diberi kesempatan dalam tempo 1 (satu) bulan sejak pemberhentian
sementara tersebut untuk mengajukan pembelaan diri di dalam Rapat khusus Dewan
Pimpinan Markas Besar;

BAB IV
STRUKTUR LEMBAGA TINGKAT WILAYAH

Pasal 16
DEWAN PIMPINAN WILAYAH
(1) Dewan Pimpinan Markas Wilayah disingkat MAWIL; adalah pimpinan tertinggi
Organisasi ditingkat Wilayah atau Daerah Tingkat Provinsi dan/atau yang disamakan
dengan itu;
(2) Pengangkatan Organisasi di tingkat Provinsi, dan/atau Dewan Pimpinan Markas
Wilayah, disingkat MAWIL, yang dipilih, diangkat, ditetapkan, diberhentikan dan
bertanggung jawab hanya kepada PresidenKKPMP/Dewan Pimpinan Markas Besar.
(3) Pengurus Organisasi di tingkat Provinsi, dan/atau Dewan Pimpinan Wilayah,
disingkat DPW; sekurang-kurangnya adalah 35 (dua puluh lima) orang, dipilih, diangkat,
ditetapkan, diberhentikan dan bertanggung jawab kepada Ketua Markas Wilayah dan
Markas Besar;
(4) Pengurus Organisasi di tingkat Provinsi, dan/atau Dewan Pimpinan Markas
Wilayah, disingkat MAWIL; memiliki organ Satuan-satuan tugas yang disebut ; Bidang
yang bertanggung jawab sesuai dengan bidangnya masing-masing;
(5) Pengurus Organisasi di tingkat Provinsi, dan/atau Dewan Pimpinan Markas
Wilayah, disingkat MAWIL; memiliki organ Satuan-satuan tugas dibidang ke-
sekretariatan dan perbendaharaan disebut ; Sekretaris Organisasi Tingkat Wilayah,
Panglima Tingkat Wilayah dan Bendahara Tingkat Wilayah;
(6) Pengurus Sayap-Sayap Organisasi di tingkat Provinsi dan/atau Dewan Pimpinan
Markas Wilayah, dan Perangkat sayap organiasi pada masing-masing tingkatan
kepengurusan yang disebut ; Ketua Sayap Organisasi KKPMP beserta struktur
organisasi pedukung yang bertanggung jawab sesuai dengan bidangnya masing-
masing ;
(7) Anggota-anggota Pengurus Organisasi di tingkat Provinsi; dan/atau Dewan
Pimpinan Markas Wilayah, disingkat MAWIL; diangkat dan bertugas untuk masa
jabatan 5 (lima) tahun, dan dapat diangkat kembali ;

Pasal 17
STRUKTUR DAN PERANGKAT ORGANISASI
(1) Pengurus di tingkat Provinsi, dan/atau Dewan Pimpinan Wilayah, disingkat DPW;
memiliki Struktur organisasi terdiri dari :
a) Ketua Markas Wilayah 1 (satu) Orang.
b) Wakil Ketua Markas Wilayah 1 s/d 10 Orang.
c) Sekretaris Wilayah 1 Orang.
d) Wakil Sekretaris 3 Orang.
e) Bendahara 1 (satu) Orang.
f) Wakil Bendahara. 3 (tiga) Orang
g) Panglima Wilayah 1 (satu) Orang
i) Wakil Panglima 3 Orang
(2) Satuan-satuan tugas bidang ke-sekretariatan dan perbendaharaan di tingkat
Provinsi dan/atau Dewan Pimpinan Markas Wilayah disebut; Sekretariat Organisasi
Tingkat Provinsi; yang dipimpin oleh dan bertanggung jawab sesuai dengan bidangnya
masing-masing dan membawahi; Bidang Umum, Perencanaan, Pendanaan &
Keuangan; Bidang Pelayanan & Pengaduan Masyarakat; Bidang Pengolahan Informasi
dan data; Bidang Humas dan Komunikasi; Bidang Progam, Pendidikan dan Latihan;
Bidang Organisasi dan Keangggotaan;
(3) Ketentuan tentang struktur oganisasi, uraian tugas, wewenang dan tanggung
jawab, tata kerja dari masing-masing pengurus organisasi di tingkat Provinsi, dan/atau
Dewan Pimpinan Markas Wilayah; sebagaimana dimaksud dalam pasal ini diatur lebih
lanjut dengan ketentuan yaitu; Pedoman Keorganisasian KKPMP ;

Pasal 18
WEWENANG, KEWAJIBAN DAN TUGAS POKOK
PENGURUS
(1) Pengurus Organisasi di tingkat Provinsi, dan/atau Dewan Pimpinan Markas
Wilayah, disingkat MAWIL; memiliki wewenang ;
a) Menentukan serta menetapkan Kebijaksanaan Organisasi sesuai dengan ;
Anggaran Dasar, Anggaran Rumah Tangga, hasil-hasil Rapat-rapat atau
Permusyawaratan baik tingkat Nasional maupun Wilayah ; serta Peraturan Organisasi
lainnya;
b) Memberikan rekomendasi dan usulan kepada Dewan Pimpinan Pusat, untuk:
mengusulkan, memilih, mengangkat, menetapkan, memberhentikan, pengurus di-
tingkat Kabupaten/Kotamadya/Kota Administratif, dan/ atau Dewan Pimpinan Markas
Daerah, disingkat MADA; dengan ketentuan atas persetujuan Presiden KKPMP/Dewan
Pimpinan Markas Besar;
c) Memberikan rekomendasi kepada Dewan Pimpinan Markas Besar untuk
mengesahkan Komposisi dan personalia Dewan Pimpinan Markas Wilayah; dan
personalia sayap organisasi; sesuai bidang dan tingkat keahlian masing-masing; sesuai
dengan syarat-syarat yang ditetapkan;
d) Membentuk dan menetapkan personalia ; sesuai tingkat keahlian masing-masing;
dengan syarat-syarat yang ditetapkan;
e) Melakukan upaya-upaya khusus dan program kerja secara mandiri demi
keuntungan/ pengembangan/ kebesaran organisasi dan/atau demi mengamankan
kepentingan perjuangan dan/atau pencapaian maksud dan tujuan Organisasi ;
f) Membentuk dan menetapkan personalia ke-Sekretariatan dan perbendaharaan
tingkat Provinsi atau Dewan Pimpinan Markas Wilayah disebut ; Sekretariat Organisasi
Tingkat Wilayah atau Satuan-satuan Tugas dan/atau Unit-unit atau kelompok-kelompok
kerja sesuai dengan kebutuhan;
(2) Pengurus Organisasi di tingkat Provinsi, dan/atau Dewan Pimpinan Markas
Wilayah, disingkat MAWIL; memiliki Tanggung Jawab dan kewajiban ;
a) Melaksanakan Segala Ketentuan dan kebijaksanaan Lembaga sesuai dengan
Anggaran Dasar, Anggaran Rumah Tangga, hasil-hasil rapat-rapat dan
pemusyawaratan, serta Peraturan organisasi lainnya;
b) Menyampaikan laporan pertanggung-jawaban kegiatan organisasi kepada
Presiden/Dewan Pimpinan Markas Besar sebagaimana yang telah ditentukan.
c) Bertanggung-jawab atas aktifitas operasional, kesekretariatan serta
perbendaharaan Markas Wilayah serta Sayap Organisasi yang berada di Komando
Wilayahnya ;
3) Pengurus Organisasi di tingkat Provinsi, dan/atau Dewan Pimpinan Markas
Wilayah, disingkat MAWIL ; memiliki tugas pokok ;
a) Memelihara kemurnian ; visi, misi, sifat, azas dan dasar perjuangan serta
melaksanakan kebijaksanaan Lembaga;
b) Mengawasi kegiatan pengurus Organisasi di tingkat Kabupaten/Kotamadya/Kota
Administratif, dan/ atau Dewan Pimpinan Markas Daerah, disingkat MADA ;
c) Menjalankan pengelolaan Organisasi secara efektif dan efisien dalam rangka
pencapaian maksud dan tujuan Organisasi ;
d) Menjabarkan dan menyelaraskan kebijaksanaan Organisasi dalam bentuk program-
program kegiatan yang nyata, efektif dan efisien dalam rangka pencapaian fungsi,
sasaran organisasi;
(4) Ketentuan tentang wewenang, Tanggung jawab dan kewajiban, tugas dan tata kerja
masing-masing sub-unit Pengurus di tingkat Provinsi, dan/atau Dewan Pimpinan
Markas Wilayah, disingkat MAWIL; sebagaimana dimaksud dalam pasal ini diatur lebih
lanjut dalam Pedoman Keorganisasian KKPMP.

Pasal 19
PENGURUS ORGANISASI
DAN PENGURUS ORGANISASI-ORGANISASI SAYAP SERTA
PERSYARATAN, TATA CARA PENDAFTARAN
(1) Persyaratan menjadi Pengurus Organisasi dan/atau Pengurus Organisasi -
Organisasi Sayap KKPMP di tingkat Provinsi, dan/atau Dewan Pimpinan Markas
Wilayah, disingkat MAWIL; adalah :
a) Warga Negara Indonesia, mempunyai niat dan tekad membela Negara,
mengamalkan PANCASILA dan UUD 194.
b) Menyetujui, menerima dan dianggap telah memahami; Anggaran Dasar, Anggaran
Rumah Tangga, Jati Diri dan Garis Perjuangan Lembaga, ketentuan khusus yaitu;
Ketetapan Mengenai Pedoman Organisasi Sayap KKPMP serta peraturan-peraturan
Organisasi lainnya;
c) Sanggup serta aktif mengikuti kegiatan Organisasi dan program kegiatan
Organisasi Sayap KKPMP ;
(2) Tata cara pendaftaran dan syarat-syarat utama menjadi Pengurus Organisasi atau
Pengurus Organisasi Sayap KKPMP di tingkat Provinsi, dan/atau Dewan Pimpinan
Markas Wilayah, disingkat DPW ; adalah :
a) Mengajukan permintaan menjadi menjadi Pengurus Organisasi atau Pengurus pada
Organisasi Sayap KKPMP kepada Dewan Pimpinan Markas Wilayah, dengan terlebih
dahulu mengetahui, memahami dan mengerti secara benar seluruh persyaratan yang
telah ditetapkan.
b) Calon Pengurus; wajib membuat dan menyerahkan program kerja berupa; rencana
strategis Organisasi untuk jangka waktu sekurang-kurangnya 2 (dua) Tahun, minimal 8
(delapan) halaman, diketik pada kertas ukuran A4, yang mana program kerja dimaksud,
sesuai dengan bidang dan keahlian, unit-unit; Organisasi.
c) Rencana Strategis ; yang mana program yang dimaksud, sesuai dengan bidang dan
keahlian, unit-unit; Organisasi atau Organisasi Sayap KKPMP; wajib diserahkan
maksimal 6 (enam) bulan kepada Ketua Markas Wilayah ;
d) Permintaan menjadi Pengurus Organisasi atau Pengurus Organisasi Sayap KKPMP
dapat ditolak apabila terdapat alasan-alasan yang kuat secara kelembagaan, yang
mana alasan tersebut tidak bertentangan dengan Anggaran Dasar, Anggaran Rumah
Tangga serta peraturan-peraturan lainnya.
e) Apabila permintaan itu diluluskan, maka yang bersangkutan berstatus sebagai
calon Pengurus Organisasi atau Pengurus Organisasi Sayap KKPMP selama 3 (tiga)
bulan dalam masa percobaan.
(1) Tata cara penerimaan Pengurus Organisasi atau Pengurus Organisasi Sayap
KKPMP di tingkat Provinsi, dan/atau Dewan Pimpinan Markas Wilayah, disingkat
MAWIL; dengan ketentuan sebagai berikut :
a) Seseorang dapat diterima sebagai Calon Pengurus Organisasi atau Calon
Pengurus Organisasi Sayap KKPMP dengan ketentuan; setelah
b) melakukan presentasi terhadap program kerja dan rencana strategis dihadapan
Pengurus Organisasi ditingkat Provinsi atau Dewan Pimpinan Markas Wilayah;
c) Dewan Pimpinan Markas Wilayah mengadakan penelitian terhadap data-data dan
personality para calon yang menjadi syarat-syarat utama; kemudian memberikan
rekomendasi tertulis sebagai tanda persetujuan;
d) Kemudian calon pengurus tersebut diajukan melalui Rapat Pleno pada
tingkat; Dewan Pimpinan Markas Wilayah; dan dinyatakan syah setelah; diusulkan,
dipilih, diangkat, dan ditetapkan oleh Ketua Markas Wilayah.
e) Seseorang dapat diterima sebagai Calon Pengurus Organisasi dan/atau Calon
Pengurus Organisasi Sayap KKPMP setelah memenuhi seluruh ketentuan dan syarat-
syarat; sebagaimana yang telah diumumkan oleh Dewan Pimpinan Markas Besar;
f) Setelah disetujui; Calon Pengurus Organisasi, melalui Rapat Pleno Pengurus Harian
pada tingkat Dewan Pimpinan Markas Wilayah; Maka Ketua Markas Wilayah dan/atau
Dewan Pimpinan Markas Wilayah; mengajukan secara tertulis disertai data-data dan
alasan-alasan yang kuat kepada Presiden KKPMP/Dewan Pimpinan Markas Besar
untuk mendapat persetujuan, kemudian disyahkan oleh Presiden KKPMP.
g) Setelah disetujui; Calon Pengurus Organisasi Sayap KKPMP, melalui Rapat Pleno
Pengurus Harian pada tingkat Dewan Pimpinan Markas Wilayah; Maka Ketua Markas
Wilayah mengajukan secara tertulis disertai data-data dan alasan-alasan yang kuat
kepada; Presiden KKPMP/Dewan Pimpinan Markas Besar kemudian disyahkan oleh;
Presiden KKPMP bersama Dewan Pimpinan Markas Besar.

Pasal 20
DEWAN PIMPINAN MARKAS WILAYAH
PENGURUS
(1) Pimpinan dan/atau Pengurus di tingkat Provinsi, dan/atau Dewan Pimpinan
Markas Wilayah, disebut Wakil Ketua, diusulkan, dipilih, diangkat, ditetapkan,
diberhentikan dan bertanggung jawab kepada Ketua Markas Wilayah/Dewan Pimpinan
MarkasWilayah, atas persetujuan Dewan Pimpinan Markas Besar ;
(2) Pimpinan dan/atau Pengurus di tingkat Provinsi, dan/atau Dewan Pimpinan
Markas Wilayah; sekurang-kurangnya adalah 7 (tujuh) ) orang para Ketua Bidang,
sesuai dengan bidang dan keahlian masing-masing;
(3) Pimpinan dan/atau Pengurus di tingkat Provinsi, dan/atau Dewan Pimpinan
Markas Wilayah; Perangkat pada masing-masing tingkatan kepengurusan memiliki
organ Satuan-satuan Tugas dan bertanggung jawab sesuai dengan bidangnya masing-
masing terdiri dari ;
1) Bidang Pusat Jaring Kerja Kerakyatan 1 (satu) Orang.
2) Bidang Hukum dan Advokasi 1 (satu) Orang.
3) Bidang INVESTIGASI 1 (satu) Orang.
4) Bidang UMKM & Koperasi 1 (satu) Orang.
5) Bidang Pusat Pengembangan Usaha 1 (satu) Orang.
6) Bidang Informasi dan Riset Indonesia 1 (satu) Orang.
7) Bidang Hubungan Masyarakat 1 (satu) Orang.
(4) Pimpinan dan/atau Pengurus di tingkat Provinsi, dan/atau Dewan Pimpinan
Wilayah; memiliki organ Satuan-satuan tugas yang disebut diatas dan dapat
menambah sesuai kebutuhan wilayahnya dan SDM dengan tidak bertentangan dengan
Visi dan misi Organisasi dan juga yang bertanggung jawab pada bidangnya masing-
masing;
(5) Pimpinan dan/atau Pengurus di tingkat Provinsi, dan/atau Dewan Pimpinan
Markas Wilayah; secara struktural bertanggung jawab kepada; Ketua Markas Wilayah
dan secara fungsional bertanggung jawab kepada Dewan Pimpinan Markas Wilayah
sesuai dengan bidangnya masing-masing ;
(6) Anggota-anggota Pimpinan dan/atau Pengurus di tingkat Provinsi,
dan/atau Dewan Pimpinan Markas Wilayah; diangkat untuk masa jabatan 5 (lima)
tahun, dan dapat diangkat kembali ;

Pasal 22
WEWENANG, KEWAJIBAN DAN TUGAS POKOK
1) Pengurus di tingkat Provinsi, dan/atau Dewan Pimpinan Markas Wilayah pada
masing-masing bidang dan/atau unit kepengurusan disebut; Ketua Bidang Markas
Wilayah, memiliki wewenang ;
a) Menentukan serta menetapkan Kebijaksanaan sesuai dengan; Anggaran Dasar,
Anggaran Rumah Tangga, Ketetapan Mengenai Pedoman Keorganisasian, hasil-hasil
rapat; serta Peraturan Organisasi lainnya;
b) Memberikan rekomendasi kepada Ketua Markas Wilayah untuk mengesahkan
Komposisi dan personalia pengurus di tingkat Markas Wilayah ;
c) Membentuk dan menetapkan personalia yang cakap dan sesuai bidang; dan
tingkat keahlian masing - masing; dan harus sesuai dengan ketetapan Mengenai
Pedoman Keorganisasian KKPMP dengan persetujuan Ketua Markas Wilayah ;
d) Melakukan upaya-upaya khusus demi keuntungan/pengembangan/ kebesaran
lembaga dan/atau demi mengamankan kepentingan perjuangan dan/atau pencapaian
maksud dan tujuan Organisasi;
e) Membentuk dan menetapkan personalia Perangkat-perangkat Organisasi berupa
Satuan-satuan tugas yang profesional dan/atau Unit-unit atau kelompok-kelompok kerja
sesuai dengan kebutuhan;
2) Pengurus di tingkat Provinsi, dan/atau Dewan Pimpinan Markas Wilayah ; memiliki
tanggung jawab dan kewajiban ;
a) Melaksanakan segala ketentuan dan kebijaksanaan Organisasi sesuai dengan
Anggaran Dasar, Anggaran Rumah Tangga, Ketetapan Mengenai Pedoman
Keorganisasian, hasil-hasil rapat-rapat dan pemusyawaratan, serta Peraturan
Organisasi lainya;
b) Menyampaikan laporan pertanggung-jawaban kesekretariatan dan
perbendaharaan kepada Ketua Markas Wilayah.
c) Melakukan pelaporan dan/atau konsultasi dialogis sesuai dengan bidang dan/atau
unit masing-masing kepada; Ketua Markas Wilayah, Presiden KKPMP dan/atau Dewan
Pimpinan Markas Besar.
5) Pengurus di tingkat Provinsi, dan/atau Dewan Pimpinan Markas Wilayah
; memiliki tugas pokok ;
a) Menghasilkan usaha-usaha yang sah demi kepentingan organisasi dan tetap
berpijak pada kemurnian ; visi, misi, sifat, azas, dasar dan prinsip perjuangan dan
melaksanakan kebijaksanaan Organisasi;
b) Menjalankan pengelolaan Organisasi secara efektif dan efisien dalam rangka
pencapaian maksud dan tujuan Organisasi; dalam bentuk program kerja yang realitas,
efektif dan efisien dalam rangka pencapaian maksud dan tujuan lembaga;

Pasal 23
RAPAT PENGURUS MARKAS WILAYAH
(1) Pimpinan dan/atau Pengurus Organisasi di tingkat Provinsi; wajib mengadakan
Rapat setiap satu bulan sekali atau setiap dianggap perlu oleh Organisasi, atau apabila
hal tersebut diminta secara tertulis oleh paling sedikit 2 (dua) orang anggota
Organisasi di tingkat Provinsi;
(2) Panggilan Rapat dilakukan secara tertulis atau hal lainnya yang bersifat
pemberitahuan dan disampaikan kepada anggota Pengurus Organisasi di tingkat
Provinsi; sekurang kurangnya 2 (dua) hari sebelum tanggal Rapat;
(3) Di dalam semua Rapat, Ketua Markas Wilayah adalah pimpinan rapat dan jikalau
berhalangan hadir maka Rapat dipimpin oleh Seorang dari Sekertaris Wilayah ;
(4) yang mana rapat-rapat Pengurus lembaga Otonom di tingkat Provinsi; adalah sah
apabila dalam rapat dihadiri oleh lebih dari 1/2 (satu per dua) dari jumlah anggota
Pengurus Organisasi ;
(5) Kecuali ditetapkan lain secara tegas dalam Anggaran Rumah Tangga ini, semua
keputusan diambil dengan musyawarah untuk mufakat apabila musyawarah untuk
mufakat tidak tercapai, maka Sekertaris Wilayah yang akan memutuskan;
(6) Dalam setiap Rapat Pengurus Organisasi tingkat Wilayah, anggota Pengurus
Organisasi berhak memberikan 1 (satu) suara untuk setiap orang;
(7) Anggota-anggota Dewan Pimpinan Markas Wilayah, Dewan Pembina, Dewan
Penasehat, Dewan Pakar; berhak menghadiri tiap-tiap Rapat Pengurus Organisasi
yang mana dalam Rapat tersebut; berhak untuk memberikan saran-saran dan/ atau
pengarahan-pengarahan seperlunya;

Pasal 24
BERAKHIRNYA
KEANGGOTAAN PENGURUS
(1) Keanggotaan Pengurus Dewan Pimpinan Markas Wilayah dan Sayap Organisasi
berakhir dengan sendirinya karena :
a) erakhirnya masa tugas dalam kepengurusan ;
b) Meninggal dunia ;
c) Mengundurkan diri atas permintaan sendiri dari yang bersangkutan ;
d) Diberhentikan berdasarkan keputusan rapat pleno Dewan Pimpinan Markas
Wilayah ; dan disetujui oleh Dewan Pimpinan Markas Besar;

BAB V
STRUKTUR LEMBAGA TINGKAT DAERAH

Pasal 25
DEWAN PIMPINAN MARKAS DAERAH
(1) Dewan Pimpinan Markas Daerah disingkat MADA; adalah pimpinan tertinggi
organisasi di tingkat Kabupaten/Kotamadya/Kota Administratif; dan/atau yang
disamakan dengan itu;
(2) Pengangkatan Organisasi di tingkat Kabupaten/Kotamadya/Kota Administratif;
dan/atau Dewan Pimpinan Markas Daerah, disingkat MADA; atau disebut juga; Ketua
Markas Daerah, diusulkan, dipilih oleh Ketua Markas Wilayah, ditetapkan dan
diberhentikan dilakukan secara bersama oleh Presiden KKPMP,Sekertaris
Utama,Ketua Markas Wilayah dan Sekertaris Wilayah dan bertanggung jawab kepada
Ketua Markas Wilayah/Dewan Pimpinan Markas Wilayah
(3) Pengurus Organisasi di tingkat Kabupaten/Kotamadya/Kota Administratif;
dan/atau Dewan Pimpinan Daerah, disingkat MADA; sekurang-kurangnya adalah 30
(tiga puluh) orang, dipilih, diangkat, ditetapkan, diberhentikan dan bertanggung jawab
kepada Ketua Markas Daerah;
(4) Pengurus Organisasi di tingkat Kabupaten/Kotamadya/Kota Administratif;
dan/atau Dewan Pimpinan Markas Daerah, disingkat MADA; memiliki organ Satuan-
satuan tugas yang disebut; Ketua Bidang Markas daerah yang bertanggung jawab
sesuai dengan bidangnya masing-masing;
(5) Pengurus Organisasi di tingkat Kabupaten/Kotamadya/Kota Administratif;
dan/atau Dewan Pimpinan Markas Daerah Daerah, disingkat MADA; memiliki organ
Satuan-satuan tugas dibidang ke-sekretariatan dan perbendaharaan disebut ;
Sekretariat Organisasi Tingkat Daerah; dipimpin oleh seorang Sekertaris Markas
Daerah;
(6) Pengurus di tingkat Kabupaten/Kotamadya/Kota Administratif; dan/atau Dewan
Pimpinan Markas Daerah; dan Perangkat pada masing-masing tingkatan kepengurusan
yang disebut; sekertaris markas daerah beserta struktur organisasi pedukung yang
bertanggung jawab sesuai dengan bidangnya masing-masing ;
(7) Anggota-anggota Pengurus di tingkat Kabupaten/Kotamadya /Kota Administratif;
dan/atau Dewan Pimpinan Markas Daerah,
(8) disingkat MADA; diangkat dan bertugas untuk masa jabatan 5 (lima) tahun, dan
dapat diangkat kembali ;

Pasal 26
STRUKTUR DAN PERANGKAT ORGANISASI
(1) Pengurus di tingkat Kabupaten/Kotamadya/Kota Administratif; dan/atau Dewan
Pimpinan Markas Daerah, disingkat MADA; memiliki Struktur organisasi terdiri dari :
a) Ketua Markas Daerah 1 (satu) Orang.
b) Wakil Ketua Markas Daerah 4 (empat) Orang.
c) Sekretaris Markas Daerah 1 (satu) Orang.
d) Wakil Sekretaris Markas daerah 3 (tiga) Orang. Maksimal
e) Bendahara. 1 (satu) Orang.
f) Wakil Wakil Bendahara. 3 (tiga) Orang. Maksimal
g) Panglima Daerah 1 (satu) Orang
h) Wakil Panglima 3 (tiga) Orang
6) Pengurus di tingkat Kabupaten/Kotamadya/Kota Administratif; dan/atau Dewan
Pimpinan Markas Daerah, disingkat MADA; memiliki Perangkat organisasi
kepengurusan yaitu ; organ Satuan-satuan Tugas yang disebut dan terdiri dari Para
Ketua Bidang yang bertanggung jawab sesuai dengan bidangnya masing-masing terdiri
dari ;
a) Ketua Bidang; Hubungan Antar Lembaga 1 (satu) Orang.
b) Ketua Bidang; Pendidikan, Sosial dan Politik 1 (satu) Orang.
c) Ketua Bidang Lingkungan Hidup 1 (satu) Orang.
d) Ketua Bidang Hukum dan Ham 1 (satu) Orang.
e) Ketua Bidang Ekonomi 1 (satu) Orang.
f) Ketua Bidang Telematika 1 (satu) Orang.
g) Ketua Bidang Pengawasan Internal 1 (satu) Orang.
h) Ketua Bidang KKPMP Anti Narkoba (KAN) 1 (satu) Orang.
i) Ketua Bidang;Hubungan Dalam Negeri 1 (satu) Orang.
j) Ketua Bidang Agama 1 (satu) Orang.
k) Ketua Bidang Seni dan Budaya 1 (satu) Orang.
l) Ketua Bidang Kaderisasi & Organisasi 1 (satu) Orang.
m) Ketua Bidang Pemuda & Olah Raga 1 (satu) Orang.
n) Ketua Bidang Sumber Daya Alam 1 (satu) Orang.
o) Ketua Bidang Advokasi 1 (satu) Orang.
p) Ketua Bidang Investigasi 1 (satu) Orang.
q) Ketua Bidang Industri dan Perdagangan 1 (satu) Orang.
r) Ketua Bidang Pertambangan dan Energi 1 (satu) Orang.
s) Ketua Bidang Komunikasi dan Informasi 1 (satu) Orang.
t) Ketua Bidang Pemberdayaan Perempuan 1 (satu) Orang.
u) Ketua Bidang Provost 1 (satu) Orang.

(2) Satuan-satuan tugas bidang ke-sekretariatan dan perbendaharaan di tingkat


Kabupaten/Kotamadya/Kota Administratif; dan/atau Dewan Pimpinan Markas Daerah;
disebut; Sekretariat Lembaga Tingkat Daerah; yang dipimpin oleh sekertaris daerah;
dan bertanggung jawab sesuai dengan bidangnya masing-masing dan untuk para wakil
bidang ,masing masing diberikan otonom jumlas sesuai yang di butuhkan daerah
masing masing ;
(3) Ketentuan tentang struktur oganisasi, uraian tugas, wewenang dan tanggung
jawab, tata kerja dari masing-masing pengurus organisasi di tingkat

Pasal 27
WEWENANG, KEWAJIBAN DAN TUGAS POKOK
PENGURUS
(1) Pengurus Organisasi di tingkat Kabupaten/Kotamadya/Kota Administratif;
dan/atau Dewan Pimpinan Markas Daerah, disingkat MADA; memiliki wewenang ;
a) Melaksanakan segala ketentuan dan Kebijaksanaan Organisasi sesuai dengan ;
Anggaran Dasar, Anggaran Rumah Tangga, hasil-hasil Rapat-rapat atau
Permusyawaratan baik tingkat Nasional maupun Wilayah ; serta Peraturan Organisasi
lainnya;
b) Memberikan rekomendasi maupun usulan kepada Dewan Pimpinan Markas
Wilayah maupun Dewan Pimpinan Markas Besar, untuk; memilih, mengangkat,
menetapkan, memberhentikan, pengurus di-tingkat Kabupaten/Kotamadya/Kota
Administratif, dan/ atau Dewan Pimpinan Markas Daerah, dengan ketentuan dan
prosedure yang berlaku.
c) Memberikan rekomendasi dan usulan kepada Dewan Pimpinan Markas Wilayah
dan; kepada Dewan Pimpinan Markas Besar untuk mengesahkan Komposisi dan
personalia Dewan Pimpinan Markas Daerah; dan personalia Organisasi ; sesuai bidang
dan tingkat keahlian masing – masing; sesuai dengan syarat-syarat yang ditetapkan;
d) Membentuk dan menetapkan; personalia Ketua Bidang; sesuai tingkat keahlian
masing-masing; dengan syarat-syarat yang ditetapkan;
e) Melakukan upaya-upaya khusus dan program kerja secara mandiri demi
keuntungan/ pengembangan/ kebesaran Organisasi dan/atau demi mengamankan
kepentingan perjuangan dan/atau pencapaian maksud dan tujuan Organisasi ;
f) Menerima pendaftaran anggota sebagai calon-calon anggota yang setelah 3 bulan
dapat diangkat menjadi anggota penuh.
g) Membentuk dan menetapkan personalia ke-Sekretariatan dan perbendaharaan
tingkat Daerah disebut ; Sekretariat Organisasi Tingkat Daerah; atau Satuan-satuan
Tugas dan/atau Unit-unit atau kelompok-kelompok kerja sesuai dengan kebutuhan;
(2) Pengurus Organisasi di tingkat Kabupaten/Kotamadya/Kota Administratif;
dan/atau Dewan Pimpinan Markas Daerah, disingkat MADA; memiliki Tanggung Jawab
dan kewajiban ;
a) Melaksanakan Segala peraturan-Ketentuan dan kebijaksanaan Organisasi sesuai
dengan Anggaran Dasar, Anggaran Rumah Tangga, hasil-hasil rapat-rapat dan
pemusyawaratan, serta Peraturan organisasi lainnya;
b) Menyampaikan laporan pertanggung-jawaban kegiatan organisasi kepada Ketua
Markas Wilayah/Dewan Pimpinan Markas Wilayah sebagaimana yang telah ditentukan.
c) Bertanggung-jawab atas aktifitas operasional, kesekretariatan serta
perbendaharaan Organisasi;
(3) Pengurus Organisasi di tingkat Kabupaten/Kotamadya/Kota Administratif;
dan/atau Dewan Pimpinan Markas Daerah, disingkat MADA; memiliki tugas pokok ;
a) Memelihara kemurnian ; visi, misi, sifat, azas, dasar dan prinsip perjuangan dan
melaksanakan kebijaksanaan Organisasi;
b) Menjalankan pengelolaan lembaga secara efektif dan efisien dalam rangka
pencapaian maksud dan tujuan Organisasi ;
c) Menjabarkan dan menselaraskan kebijaksanaan Organisasi dalam bentuk program-
program kegiatan yang realitas, efektif dan efisien dalam rangka pencapaian fungsi,
sasaran organisasi;
d) Membentuk dan mengangkat Markas Cabang dan Ketua Markas Cabang ditiap tiap
kecamatan yang menjadi kewenangan Markas Daerah ;

Pasal 28
PENGURUS ORGANISASI
DAN PENGURUS SAYAP ORGANISASI
SERTA
PERSYARATAN, TATA CARA PENDAFTARAN
(1) Persyaratan menjadi Pengurus Organisasi dan/atau Pengurus Organisasi di tingkat
Kabupaten/Kotamadya /Kota Administratif; dan/atau Dewan Pimpinan Markas Daerah,
disingkat MADA; adalah :
d) Warga negara Indonesia, setia kepada NKRI, mengamalkan Pancasila dan UUD
194 serta setia kepada Organisasi ;
e) Menyetujui, menerima dan dianggap telah memahami; Anggaran Dasar, Anggaran
Rumah Tangga, Jati Diri dan Garis Perjuangan Organisasi, ketentuan khusus yaitu;
Ketetapan Mengenai Pedoman Organisasi, serta peraturan-peraturan Organisasi
lainnya;
f) Sanggup serta aktif mengikuti kegiatan Organisasi dan program kegiatan ;
(2) Tata cara pendaftaran dan syarat-syarat utama menjadi Pengurus Organisasi
dan/atau Pengurus Organisasi KKPMP di tingkat Kabupaten/Kotamadya/Kota
Administratif; dan/atau Dewan Pimpinan Markas Daerah, disingkat MADA; adalah :
a) Mengajukan permintaan menjadi menjadi Pengurus Organisasi dan/atau
Pengurus kepada Dewan Pimpinan Markas Wilayah, dengan terlebih dahulu
mengetahui, memahami dan mengerti secara benar seluruh persyaratan yang telah
ditetapkan.
b) Calon Pengurus; wajib membuat dan menyerahkan program kerja berupa; rencana
strategis untuk jangka waktu sekurang-kurangnya 2 (dua) Tahun, minimal 8 (delapan)
halaman, diketik pada kertas ukuran A4, yang mana program kerja dimaksud, sesuai
dengan bidang dan keahlian, unit-unit; Organisasi kewan Pimpinan Markas Besar ;
c) Permintaan menjadi Pengurus Organisasi dan/atau Pengurus dapat ditolak apabila
terdapat alasan-alasan yang kuat secara kelembagaan, yang mana alasan tersebut
tidak bertentangan dengan Anggaran Dasar, Anggaran Rumah Tangga serta peraturan-
peraturan lainnya.
d) Apabila permintaan itu diluluskan, maka yang bersangkutan berstatus sebagai
calon Pengurus Organisasi dan/atau Pengurus Organisasi selama 3 (tiga) bulan dalam
masa percobaan.
(5) Tata cara penerimaan Pengurus Organisasi dan/atau Pengurus Organisasi di
tingkat Kabupaten/Kotamadya/Kota Administratif; dan/atau Dewan Pimpinan Markas
Daerah, disingkat MADA; dengan ketentuan sebagai berikut :
a) Seseorang dapat diterima sebagai Calon Pengurus Organisasi dan/atau Calon
Pengurus dengan ketentuan; setelah melakukan presentasi terhadap program kerja dan
rencana strategis dihadapan Pengurus Organisasi di tingkat
Kabupaten/Kotamadya/Kota Administratif; dan/atau Dewan Pimpinan Markas Daerah;
b) Dewan pengurus di tingkat Kabupaten/Kotamadya/Kota Administratif;
dan/atau Dewan Pimpinan Markas Daerah, mengadakan penelitian terhadap data-data
dan
c) personality para calon yang menjadi syarat-syarat utama; kemudian memberikan
rekomendasi tertulis sebagai tanda persetujuan;
d) Kemudian calon pengurus tersebut diajukan melalui Rapat Pleno pada
tingkat; Dewan Pimpinan Markas Daerah; dan dinyatakan syah setelah; diusulkan,
dipilih, diangkat, dan ditetapkan oleh Ketua Dewan Pimpinan Daerah.
e) Seseorang dapat diterima sebagai Calon Pengurus Organisasi dan/atau Calon
Pengurus setelah memenuhi seluruh ketentuan dan syarat-syarat; sebagaimana yang
telah diumumkan oleh Dewan Pimpinan Markas Besar;
f) seseorang dapat diterima sebagai Calon Pengurus Organisasi dan/atau Calon
Pengurus dengan ketentuan; calon pengurus tersebut diajukan melalui Rapat Pleno
pada tingkat; Dewan Pimpinan Markas Daerah; dan dinyatakan syah setelah;
diusulkan, dipilih, diangkat, dan ditetapkan oleh Dewan Pimpinan Markas Daerah.
g) Setelah disetujui; Calon Pengurus Organisasi, melalui Rapat Pleno Pengurus
Harian pada tingkat Dewan Pimpinan Markas Daerah; Maka; mengajukan secara
tertulis disertai data-data dan alasan-alasan yang kuat kepada Ketua Markas
Wilayah/Dewan Pimpinan Markas Wilayah untuk mendapat persetujuan, kemudian
disyahkan oleh Presiden KKPMP/Dewan Pimpinan Markas Besar.
h) Setelah disetujui; Calon Pengurus, melalui Rapat Pleno Pengurus Harian pada
tingkat Dewan Pimpinan Markas Daerah; Maka mengajukan secara tertulis disertai
data-data dan alasan-alasan yang kuat kepada; Ketua Markas Wilayah/Dewan
Pimpinan Markas Wilayah dengan tembusan di-Tingkat Dewan Pimpinan Markas
Besar.

Pasal 29
WILAYAH PENGURUS
(1) Pimpinan dan/atau Pengurus di tingkat Kabupaten/Kotamadya/ Kota Administratif;
dan/atau Dewan Pimpinan Markas Daerah, disingkat MADA; disebut Manager
Eksekutif, diusulkan, dipilih, diangkat, ditetapkan, diberhentikan dan bertanggung jawab
hanya kepada Dewan Pimpinan Markas Daerah atas persetujuan Dewan Pimpinan
Markas Wilayah; dan Dewan Pimpinan Markas Besar ;
(2) Pimpinan dan/atau Pengurus di tingkat Kabupaten/Kotamadya/ Kota Administratif;
dan/atau Dewan Pimpinan Markas Daerah;
(3) sekurang-kurangnya adalah 6 (enam) orang yang menjabat sebagai Ketua
Bidang, sesuai dengan bidangnya masing-masing;
(4) Pimpinan dan/atau Pengurus lembaga-lembaga Otonom di tingkat
Kabupaten/Kotamadya /Kota Administratif; dan/atau Dewan Pimpinan Daerah;
Perangkat Lembaga Otonom pada masing-masing tingkatan kepengurusan memiliki
organ Satuan-satuan Tugas dan bertanggung jawab sesuai bidang dan keahlian
masing-masing terdiri dari ;
a) Ketua Bidang Pusat Jaring Kerja Kerakyatan 1 (satu) Orang.
b) Ketua Bidang Hukum dan Advokasi 1 (satu) Orang.
c) Ketua Bidang Politik dan Keamanan 1 (satu) Orang.
d) Ketua Bidang UMKM & Koperasi 1 (satu) Orang.
e) Ketua Bidang Pusat Pengembangan Usaha 1 (satu) Orang.
f) Ketua Bidang Informasi dan Riset Indonesia 1 (satu) Orang.
(5) Pimpinan dan/atau Pengurus lembaga-lembaga Otonom di tingkat
Kabupaten/Kotamadya /Kota Administratif; dan/atau Dewan Pimpinan Daerah;memiliki
organ Satuan-satuan tugas yang disebut ; Asisten Manager yang bertanggung jawab
pada bidangnya masing-masing;
(6) Pimpinan dan/atau Pengurus di tingkat Kabupaten/Kotamadya /Kota Administratif;
dan/atau Dewan Pimpinan Markas Daerah; secara struktural bertanggung jawab
kepada; Ketua Markas Daerah dan secara fungsional bertanggung jawab kepada
Dewan Pimpinan Markas Wilayah Tingkat Wilayah dan Dewan Pimpinan di Tingkat
Markas Besar sesuai dengan bidangnya masing-masing ;
(7) Anggota-anggota Pimpinan dan/atau Pengurus di tingkat
Kabupaten/Kotamadya/Kota Administratif; dan/atau Dewan Pimpinan Daerah; diangkat
untuk masa jabatan 5 (lima) tahun, dan dapat diangkat kembali dengan ketentuan
maksimal 2 (dua) kali masa jabatan;

Pasal 30
WEWENANG, KEWAJIBAN DAN TUGAS POKOK
(1) Pengurus di tingkat Kabupaten/Kotamadya/Kota Administratif; dan/atau Dewan
Pimpinan Markas Daerah; pada masing-masing bidang dan/atau unit kepengurusan
disebut;, memiliki wewenang ;
a. Menentukan serta menetapkan Kebijaksanaan sesuai dengan; Anggaran Dasar,
Anggaran Rumah Tangga, Ketetapan Mengenai Pedoman Keorganisasian, hasil-hasil
rapat; serta Peraturan Organisasi lainnya;
b. Memberikan rekomendasi kepada Ketua Markas Wilayah untuk mengesahkan
Komposisi dan personalia Organisasi Markas Daerah;
c. Membentuk dan menetapkan personalia yang cakap dan sesuai bidang; dan
tingkat keahlian masing – masing; dan harus sesuai dengan ketetapan Mengenai
Pedoman Keorganisasian ;
d. Melakukan upaya-upaya khusus demi keuntungan/pengembangan/
kebesaran dan/atau demi mengamankan kepentingan perjuangan dan/atau
pencapaian maksud dan tujuan Organisasi;
e. Membentuk dan menetapkan personalia Perangkat-perangkat Organisasi berupa
Satuan-satuan tugas yang profesional dan/atau Unit-unit atau kelompok-kelompok kerja
sesuai dengan kebutuhan;
(2) Pengurus Organisasi di tingkat Kabupaten/Kotamadya/Kota Administratif;
dan/atau Dewan Pimpinan Markas Daerah; memiliki tanggung jawab dan kewajiban ;
a) Melaksanakan segala ketentuan dan kebijaksanaan Organisasi sesuai dengan
Anggaran Dasar, Anggaran Rumah Tangga, Ketetapan Mengenai Pedoman
Keorganisasian, hasil-hasil rapat-rapat dan pemusyawaratan, serta Peraturan
Organisasi lainya;
b) Menyampaikan laporan pertanggung-jawaban kesekretariatan dan
perbendaharaan Organisasi secara fungsional, dan bertanggung jawab.
c) Tingkat Wilayah dan Tingkat Pusat secara struktural.
d) Melakukan pelaporan dan/atau konsultasi dialogis sesuai dengan bidang dan/atau
unit masing-masing kepada; Ketua Markas Wilayah dan Kepada Presiden KKPMP.
(3) Pengurus Organisasi di tingkat Kabupaten/Kotamadya/Kota Administratif;
dan/atau Dewan Pimpinan Markas Daerah; memiliki tugas pokok ;
a) Menghasilkan usaha-usaha yang sah demi kepentingan organisasi dan tetap
berpijak pada kemurnian; visi, misi, sifat, azas, dasar dan prinsip perjuangan dan
melaksanakan kebijaksanaan Lembaga;
b) Menjalankan pengelolaan Organisasi secara efektif dan efisien dalam rangka
pencapaian maksud dan tujuan Organisasi; dalam bentuk program kerja yang realitas,
efektif dan efisien dalam rangka pencapaian maksud dan tujuan Organisasi ;
(4) Ketentuan tentang struktur oganisasi, uraian tugas, wewenang dan tanggung
jawab, tata kerja masing-masing sub-unit dan pengurus Organisasi di tingkat
Kabupaten/ Kotamadya/Kota Administratif; dan/atau Dewan Pimpinan Markas Daerah;
sebagaimana dimaksud dalam pasal ini diatur lebih lanjut dengan ketentuan khusus
yaitu; Ketetapan Mengenai; Pedoman Keorganisasian KKPMP.

Pasal 31
RAPAT PENGURUS
(1) Pimpinan dan/atau Pengurus di tingkat Kabupaten/ Kotamadya/Kota Administratif;
dan/atau Dewan Pimpinan Markas Daerah; wajib mengadakan Rapat setiap satu bulan
sekali atau setiap dianggap perlu, atau apabila hal tersebut diminta secara tertulis oleh
paling sedikit 2 (dua) orang anggota Pengurus di tingkat Daerah;
(2) Panggilan Rapat dilakukan secara tertulis atau hal lainnya yang bersifat
pemberitahuan dan disampaikan kepada anggota Pengurus di tingkat Kabupaten
/Kotamadya/Kota Administratif; dan/atau Dewan Pimpinan Markas Daerah; sekurang
kurangnya 2 (dua) hari sebelum tanggal Rapat;
(3) Di dalam semua Rapat, Ketua Markas Daerah adalah pimpinan rapat dan jikalau
berhalangan hadir maka Rapat dipimpin oleh Sekertaris Daerah;
(4) Rapat-rapat Pengurus Organisasi di tingkat Kabupaten/Kotamadya/Kota
Administratif; dan/atau Dewan Pimpinan Daerah; adalah sah apabila dalam rapat
dihadiri oleh lebih dari ½ (satu per dua) dari jumlah anggota Pengurus Organisasi ;
(5) Kecuali ditetapkan lain secara tegas dalam Anggaran Rumah Tangga ini, semua
(6) keputusan diambil dengan musyawarah untuk mufakat apabila musyawarah untuk
mufakat tidak tercapai, maka Ketua Markas Daerah yang akan memutusnya;
(7) Dalam setiap Rapat Pengurus Organisasi tingkat Kabupaten/Kotamadya/Kota
Administratif; dan/atau Dewan Pimpinan Markas Daerah; Masing-masing anggota
Pengurus Organisasi berhak memberikan 1 (satu) suara;
(8) Anggota-anggota Dewan Pimpinan Kabupaten/Kotamadya/Kota Administratif;
dan/atau Dewan Pimpinan Markas Daerah; Dewan Pembina, Dewan Penasehat,
Dewan Pakar; berhak menghadiri tiap-tiap Rapat Pengurus Organisasi yang mana
dalam Rapat tersebut; berhak untuk memberikan saran-saran dan/ atau pengarahan-
pengarahan seperlunya;

Pasal 32
BERAKHIRNYA KEANGGOTAAN PENGURUS
(1) Keanggotaan Pengurus Kabu paten/Kotamadya/Kota Administratif;
dan/atau Dewan Pimpinan Markas Daerah berakhir karena :
a) Berakhirnya masa tugas dalam kepengurusan ;
b) Meninggal dunia ;
c) Mengundurkan diri atas permintaan sendiri dari yang bersangkutan ;
d) Diberhentikan; berdasarkan keputusan rapat pleno Dewan Pimpinan
Markas Daerah bersama; dan diketahui oleh Dewan Pimpinan Markas Wilayah dan
disetujui oleh Dewan Pimpinan Markas Besar ;
e) Calon Pengurus; Tidak membuat/menyerahkan/memberikan program kerja atau;
rencana strategis ; sebagai suatu ketentuan dan persyaratan mutlak; sesuai dengan
unit-unit.
f) Melanggar disiplin dan etika lembaga;
(2)- Bagi mereka yang diberhentikan seperti yang dimaksud dalam ayat 1 sub (d) dan
(e) di atas, diberi kesempatan dalam tempo 1 (satu) bulan sejak pemberhentian
tersebut untuk mengajukan pembelaan diri di dalam Rapat khusus; yakni rapat
gabungan antara Dewan Pimpinan Markas Daerah.

BAB VI
STRUKTUR LEMBAGA TINGKAT KECAMATAN

Pasal 33
DEWAN PIMPINAN MARKAS CABANG
(1) Dewan Pimpinan Markas Cabang disingkat MARCAB; adalah pimpinan tertinggi
organisasi di tingkat Kecamatan; dan/atau yang disamakan dengan itu;
(2) Pengangkatan Organisasi di tingkat Kecamatan Dewan Pimpinan Markas
Cabang, disingkat MARCAB; atau disebut juga; Ketua Markas Cabang, diusulkan,
dipilih oleh Ketua Markas Daerah, ditetapkan dan diberhentikan dilakukan secara
bersama oleh Presiden KKPMP,Sekertaris Utama,Ketua Markas Daerah dan Sekertaris
Daerah dan bertanggung jawab kepada Ketua Markas Daerah/Dewan Pimpinan
Markas Daerah
(3) Pengurus Organisasi di tingkat Kecamatan Dewan Pimpinan Markas Cabang,
disingkat Marcab; sekurang-kurangnya adalah 30 (tiga puluh) orang, dipilih, diangkat,
ditetapkan, diberhentikan dan bertanggung jawab kepada Ketua Markas Cabang;
(4) Pengurus Organisasi di tingkat Kecamatan Dewan Pimpinan Markas Cabang,
disingkat MARCAB; atau disebut juga; Ketua Markas Cabang; memiliki organ Satuan-
satuan tugas yang disebut; Ketua Bidang Markas Cabang yang bertanggung jawab
sesuai dengan bidangnya masing-masing;
(5) Pengurus Organisasi di tingkat Kecamatan Dewan Pimpinan Markas Cabang,
disingkat MARCAB; atau disebut juga; Ketua Markas Cabang, memiliki organ Satuan-
satuan tugas dibidang ke-sekretariatan dan perbendaharaan disebut ; Sekretariat
Organisasi Tingkat Kecamatan; dipimpin oleh seorang Sekertaris Markas Cabang;
(6) Pengurus di tingkat di tingkat Kecamatan Dewan Pimpinan Markas Cabang,
disingkat MARCAB; atau disebut juga; Ketua Markas Cabang; dan Perangkat pada
masing-masing tingkatan kepengurusan yang disebut; sekertaris markas cabang
beserta struktur organisasi pedukung yang bertanggung jawab sesuai dengan
bidangnya masing-masing ;
(7) Anggota-anggota Pengurus di tingkat Kecamatan Dewan Pimpinan Markas
Cabang, disingkat MARCAB; atau disebut juga; Ketua Markas Cabang; diangkat dan
bertugas untuk masa jabatan 5 (lima) tahun, dan dapat diangkat kembali ;

Pasal 34
STRUKTUR DAN PERANGKAT ORGANISASI
(1) Pengurus di tingkat Kecamatan Dewan Pimpinan Markas Cabang, disingkat
MARCAB; atau disebut juga; Ketua Markas Cabang; memiliki Struktur organisasi terdiri
dari:
a) Ketua Markas Cabang 1 (satu) Orang.
b) Wakil Ketua Markas Cabang 4 (empat) Orang.
c) Sekretaris Markas Cabang 1 (satu) Orang.
d) Wakil Sekretaris Markas Cabang 3 (tiga) Orang.
e) Bendahara. 1 (satu) Orang.
f) Wakil Wakil Bendahara. 3 (tiga) Orang.
g) Panglima Cabang 1 (satu) Orang
h) Wakil Panglima Cabang 3 (tiga) Orang

6) Pengurus Pengurus di tingkat Kecamatan Dewan Pimpinan Markas Cabang,


disingkat MARCAB; atau disebut juga; Ketua Markas Cabang; memiliki Perangkat
organisasi kepengurusan yaitu ; organ Satuan-satuan Tugas yang disebut dan terdiri
dari Para Ketua Bidang yang bertanggung jawab sesuai dengan bidangnya masing-
masing terdiri dari ;
a) Ketua Bidang; Hubungan Antar Lembaga 1 (satu) Orang.
b) Ketua Bidang; Pendidikan, Sosial dan Politik 1 (satu) Orang.
c) Ketua Bidang Lingkungan Hidup 1 (satu) Orang.
d) Ketua Bidang Hukum dan Ham 1 (satu) Orang.
e) Ketua Bidang Ekonomi 1 (satu) Orang.
f) Ketua Bidang Telematika 1 (satu) Orang.
g) Ketua Bidang Pengawasan Internal 1 (satu) Orang.
h) Ketua Bidang KKPMP Anti Narkoba (KAN) 1 (satu) Orang.
i) Ketua Bidang;Hubungan Dalam Negeri 1 (satu) Orang.
j) Ketua Bidang Agama 1 (satu) Orang.
k) Ketua Bidang Seni dan Budaya 1 (satu) Orang.
l) Ketua Bidang Kaderisasi & Organisasi 1 (satu) Orang.
m) Ketua Bidang Pemuda & Olah Raga 1 (satu) Orang.
n) Ketua Bidang Sumber Daya Alam 1 (satu) Orang.
o) Ketua Bidang Advokasi 1 (satu) Orang.
p) Ketua Bidang Investigasi 1 (satu) Orang.
q) Ketua Bidang Industri dan Perdagangan 1 (satu) Orang.
r) Ketua Bidang Pertambangan dan Energi 1 (satu) Orang.
s) Ketua Bidang Komunikasi dan Informasi 1 (satu) Orang.
t) Ketua Bidang Pemberdayaan Perempuan 1 (satu) Orang.
u) Ketua Bidang Provost 1 (satu) Orang.

(3) Satuan-satuan tugas bidang ke-sekretariatan dan perbendaharaan di tingkat


Kabupaten/Kotamadya/Kota Administratif; dan/atau Dewan Pimpinan Markas Daerah;
disebut; Sekretariat Lembaga Tingkat Daerah; yang dipimpin oleh sekertaris daerah;
dan bertanggung jawab sesuai dengan bidangnya masing-masing dan untuk para wakil
bidang ,masing masing diberikan otonom jumlas sesuai yang di butuhkan daerah
masing masing ;
(4) Ketentuan tentang struktur oganisasi, uraian tugas, wewenang dan tanggung
jawab, tata kerja dari masing-masing pengurus organisasi di tingkat

Pasal 35
WEWENANG, KEWAJIBAN DAN TUGAS POKOK
PENGURUS
(1) Pengurus Organisasi di tingkat Kecamatan; dan/atau Dewan Pimpinan Markas
Cabang, disingkat MARCAB; memiliki wewenang ;
a) Melaksanakan segala ketentuan dan Kebijaksanaan Organisasi sesuai dengan ;
Anggaran Dasar, Anggaran Rumah Tangga, hasil-hasil Rapat-rapat atau
Permusyawaratan baik tingkat Nasional, Wilayah maupun Daerah ; serta Peraturan
Organisasi lainnya;
b) Memberikan rekomendasi maupun usulan kepada Dewan Pimpinan Markas
Daerah, Dewan Pimpinan Wilayah maupun Dewan Pimpinan Markas Besar, untuk;
memilih, mengangkat, menetapkan, memberhentikan, pengurus di-tingkat Kecamatan,
dan/ atau Dewan Pimpinan Markas Cabang, dengan ketentuan dan prosedure yang
berlaku.
c) Memberikan rekomendasi dan usulan kepada Dewan Pimpinan Markas Daerah
dan; kepada Dewan Pimpinan Markas Wilayah untuk mengesahkan Komposisi dan
personalia Dewan Pimpinan Markas Cabang; dan personalia Organisasi ; sesuai bidang
dan tingkat keahlian masing – masing; sesuai dengan syarat-syarat yang ditetapkan;
d) Membentuk dan menetapkan; personalia Ketua Bidang; sesuai tingkat keahlian
masing-masing; dengan syarat-syarat yang ditetapkan;
e) Melakukan upaya-upaya khusus dan program kerja secara mandiri demi
keuntungan/ pengembangan/ kebesaran Organisasi dan/atau demi mengamankan
kepentingan perjuangan dan/atau pencapaian maksud dan tujuan Organisasi ;
f) Menerima pendaftaran anggota sebagai calon-calon anggota yang setelah 1 bulan
dapat diangkat menjadi anggota penuh.
g) Membentuk dan menetapkan personalia ke-Sekretariatan dan perbendaharaan
tingkat Cabang disebut ; Sekretariat Organisasi Tingkat Cabang; atau Satuan-satuan
Tugas dan/atau Unit-unit atau kelompok-kelompok kerja sesuai dengan kebutuhan;
(2) Pengurus Organisasi di tingkat Kecamatan; dan/atau Dewan Pimpinan Markas
Cabang, disingkat MARCAB; memiliki Tanggung Jawab dan kewajiban ;
a) Melaksanakan Segala peraturan-Ketentuan dan kebijaksanaan Organisasi sesuai
dengan Anggaran Dasar, Anggaran Rumah Tangga, hasil-hasil rapat-rapat dan
pemusyawaratan, serta Peraturan organisasi lainnya;
b) Menyampaikan laporan pertanggung-jawaban kegiatan organisasi kepada Ketua
Markas Daerah/Dewan Pimpinan Markas Daerah sebagaimana yang telah ditentukan.
c) Bertanggung-jawab atas aktifitas operasional, kesekretariatan serta
perbendaharaan Organisasi;
(3) Pengurus Organisasi di tingkat Kecamatan; dan/atau Dewan Pimpinan Markas
Cabang, disingkat MARCAB; memiliki tugas pokok ;
a) Memelihara kemurnian ; visi, misi, sifat, azas, dasar dan prinsip perjuangan dan
melaksanakan kebijaksanaan Organisasi;
b) Menjalankan pengelolaan organisasi secara efektif dan efisien dalam rangka
pencapaian maksud dan tujuan Organisasi ;
c) Menjabarkan dan menselaraskan kebijaksanaan Organisasi dalam bentuk
program-program kegiatan yang realitas, efektif dan efisien dalam rangka pencapaian
fungsi, sasaran organisasi;
d) Membentuk dan mengangkat Markas Cabang dan Ketua Markas Cabang ditiap
tiap Kelurahan yang menjadi kewenangan Markas Cabang ;

Pasal 36
PENGURUS ORGANISASI
DAN PENGURUS SAYAP ORGANISASI
SERTA
PERSYARATAN, TATA CARA PENDAFTARAN
(1) Persyaratan menjadi Pengurus Organisasi dan/atau Pengurus Organisasi di tingkat
Kecamatan; dan/atau Dewan Pimpinan Markas Cabang, disingkat MARCAB; adalah :
d) Warga negara Indonesia, setia kepada NKRI, mengamalkan Pancasila dan UUD
194 serta setia kepada Organisasi ;
e) Menyetujui, menerima dan dianggap telah memahami; Anggaran Dasar, Anggaran
Rumah Tangga, Jati Diri dan Garis Perjuangan Organisasi, ketentuan khusus yaitu;
Ketetapan Mengenai Pedoman Organisasi, serta peraturan-peraturan Organisasi
lainnya;
f) Sanggup serta aktif mengikuti kegiatan Organisasi dan program kegiatan ;
(2) Tata cara pendaftaran dan syarat-syarat utama menjadi Pengurus Organisasi
dan/atau Pengurus Organisasi KKPMP dan Sayap Organisasi di tingkat Kecamatan;
dan/atau Dewan Pimpinan Markas Cabang, disingkat MARCAB; adalah :
a) Mengajukan permintaan menjadi menjadi Pengurus Organisasi dan/atau
Pengurus kepada Dewan Pimpinan Markas Daerah, dengan terlebih dahulu
mengetahui, memahami dan mengerti secara benar seluruh persyaratan yang telah
ditetapkan.
b) Calon Pengurus; wajib membuat dan menyerahkan program kerja berupa; rencana
strategis untuk jangka waktu sekurang-kurangnya 2 (dua) Tahun, minimal 8 (delapan)
halaman, diketik pada kertas ukuran A4, yang mana program kerja dimaksud, sesuai
dengan bidang dan keahlian, unit-unit; Organisasi kewan Pimpinan Markas Besar ;
c) Permintaan menjadi Pengurus Organisasi dan/atau Pengurus dapat ditolak apabila
terdapat alasan-alasan yang kuat secara kelembagaan, yang mana alasan tersebut
tidak bertentangan dengan Anggaran Dasar, Anggaran Rumah Tangga serta peraturan-
peraturan lainnya.
d) Apabila permintaan itu diluluskan, maka yang bersangkutan berstatus sebagai
calon Pengurus Organisasi dan/atau Pengurus Organisasi selama 1 (satu) bulan dalam
masa percobaan.
(5) Tata cara penerimaan Pengurus Organisasi dan/atau Pengurus Organisasi di
tingkat Kecamatan; dan/atau Dewan Pimpinan Markas Cabang, disingkat MARCAB;
dengan ketentuan sebagai berikut :
a) Seseorang dapat diterima sebagai Calon Pengurus Organisasi dan/atau Calon
Pengurus dengan ketentuan; setelah melakukan presentasi terhadap program kerja dan
rencana strategis dihadapan Pengurus Organisasi di tingkat Kecamatan;
dan/atau Dewan Pimpinan Markas Cabang, disingkat MARCAB;
b) Dewan pengurus di tingkat Kecamatan; dan/atau Dewan Pimpinan Markas
Cabang, disingkat MARCAB, mengadakan penelitian terhadap data-data dan
c) personality para calon yang menjadi syarat-syarat utama; kemudian memberikan
rekomendasi tertulis sebagai tanda persetujuan;
d) Kemudian calon pengurus tersebut diajukan melalui Rapat Pleno pada tingkat
Kecamatan; dan/atau Dewan Pimpinan Markas Cabang, disingkat MARCAB; dan
dinyatakan syah setelah; diusulkan, dipilih, diangkat, dan ditetapkan oleh Ketua Dewan
Pimpinan Cabang.
e) Seseorang dapat diterima sebagai Calon Pengurus Organisasi dan/atau Calon
Pengurus setelah memenuhi seluruh ketentuan dan syarat-syarat; sebagaimana yang
telah diumumkan oleh Dewan Pimpinan Markas Besar;
f) seseorang dapat diterima sebagai Calon Pengurus Organisasi dan/atau Calon
Pengurus dengan ketentuan; calon pengurus tersebut diajukan melalui Rapat Pleno
pada tingkat; Dewan Pimpinan Markas Cabang; dan dinyatakan syah setelah;
diusulkan, dipilih, diangkat, dan ditetapkan oleh Dewan Pimpinan Markas Cabang.
g) Setelah disetujui; Calon Pengurus Organisasi, melalui Rapat Pleno Pengurus
Harian pada tingkat Dewan Pimpinan Markas Cabang; Maka; mengajukan secara
tertulis disertai data-data dan alasan-alasan yang kuat kepada Ketua Markas
Daerah/Dewan Pimpinan Markas Daerah untuk mendapat persetujuan, kemudian
disyahkan oleh Presiden KKPMP/Dewan Pimpinan Markas Besar.
h) Setelah disetujui; Calon Pengurus, melalui Rapat Pleno Pengurus Harian pada
tingkat Dewan Pimpinan Markas Daerah; Maka mengajukan secara tertulis disertai
data-data dan alasan-alasan yang kuat kepada; Ketua Markas Wilayah/Dewan
Pimpinan Markas Wilayah dengan tembusan di-Tingkat Dewan Pimpinan Markas
Besar.

Pasal 37
WILAYAH PENGURUS
(1) Pimpinan dan/atau Pengurus di tingkat Kecamatan; dan/atau Dewan Pimpinan
Markas Cabang, disingkat MARCAB; diusulkan, dipilih, diangkat, ditetapkan,
diberhentikan dan bertanggung jawab hanya kepada Dewan Pimpinan Markas Daerah
atas persetujuan Dewan Pimpinan Markas Wilayah; dan Dewan Pimpinan Markas
Besar ;
(2) Pimpinan dan/atau Pengurus di tingkat di tingkat Kecamatan; dan/atau Dewan
Pimpinan Markas Cabang, disingkat MARCAB;
(3) sekurang-kurangnya adalah 20 (dua puluh) orang yang menjabat sebagai Ketua
Bidang, sesuai dengan bidangnya masing-masing;
(4) Pimpinan dan/atau Pengurus di tingkat Kecamatan; dan/atau Dewan Pimpinan
Markas Cabang, disingkat MARCAB dan Perangkat Organisasi pada masing-masing
tingkatan kepengurusan memiliki organ Satuan-satuan Tugas dan bertanggung jawab
sesuai bidang dan keahlian masing-masing terdiri dari ;
a) Ketua Bidang Pusat Jaring Kerja Kerakyatan 1 (satu) Orang.
b) Ketua Bidang Hukum dan Advokasi 1 (satu) Orang.
c) Ketua Bidang Pendidikan, Politik dan Keamanan 1 (satu) Orang.
d) Ketua Bidang UMKM & Koperasi 1 (satu) Orang.
e) Ketua Bidang Pusat Pengembangan Usaha 1 (satu) Orang.
f) Ketua Bidang Informasi dan Riset Indonesia 1 (satu) Orang.
(5) Pimpinan dan/atau Pengurus di tingkat Kecamatan; dan/atau Dewan Pimpinan
Markas Cabang, disingkat MARCAB;memiliki organ Satuan-satuan tugas yang disebut ;
Ketua Bidang dandapat menambahkan wakil ketua bidang yang bertanggung jawab
pada bidangnya masing-masing;
(6) Pimpinan dan/atau Pengurus di tingkat Kecamatan; dan/atau Dewan Pimpinan
Markas Cabang, disingkat MARCAB; secara struktural bertanggung jawab kepada;
Ketua Markas Cabang dan secara fungsional bertanggung jawab kepada Dewan
Pimpinan Markas Daerah, Dewan pimpinan Markas Wilayah dan Dewan Pimpinan di
Tingkat Markas Besar sesuai dengan bidangnya masing-masing ;
(7) Anggota-anggota Pimpinan dan/atau Pengurus di tingkat Kecamatan;
dan/atau Dewan Pimpinan Markas Cabang, disingkat MARCAB; diangkat untuk masa
jabatan 5 (lima) tahun, dan dapat diangkat kembali dengan ketentuan maksimal 2 (dua)
kali masa jabatan;

Pasal 38
WEWENANG, KEWAJIBAN DAN TUGAS POKOK
(1) Pengurus di tingkat Kecamatan; dan/atau Dewan Pimpinan Markas Cabang,
disingkat MARCAB; pada masing-masing bidang dan/atau unit kepengurusan disebut,
memiliki wewenang ;
a. Menentukan serta menetapkan Kebijaksanaan sesuai dengan; Anggaran Dasar,
Anggaran Rumah Tangga, Ketetapan Mengenai Pedoman Keorganisasian, hasil-hasil
rapat; serta Peraturan Organisasi lainnya;
b. Memberikan rekomendasi kepada Ketua Markas Daerah untuk mengesahkan
Komposisi dan personalia Organisasi Markas Cabang;
c. Membentuk dan menetapkan personalia yang cakap dan sesuai bidang; dan tingkat
keahlian masing – masing; dan harus sesuai dengan ketetapan Mengenai Pedoman
Keorganisasian ;
d. Melakukan upaya-upaya khusus demi keuntungan/pengembangan/
kebesaran dan/atau demi mengamankan kepentingan perjuangan dan/atau
pencapaian maksud dan tujuan Organisasi;
e. Membentuk dan menetapkan personalia Perangkat-perangkat Organisasi berupa
Satuan-satuan tugas yang profesional dan/atau Unit-unit atau kelompok-kelompok kerja
sesuai dengan kebutuhan;
(2) Pengurus Organisasi di tingkat Kecamatan; dan/atau Dewan Pimpinan Markas
Cabang, disingkat MARCAB; memiliki tanggung jawab dan kewajiban ;
a) Melaksanakan segala ketentuan dan kebijaksanaan Organisasi sesuai dengan
Anggaran Dasar, Anggaran Rumah Tangga, Ketetapan Mengenai Pedoman
Keorganisasian, hasil-hasil rapat-rapat dan pemusyawaratan, serta Peraturan
Organisasi lainya;
b) Menyampaikan laporan pertanggung-jawaban kesekretariatan dan
perbendaharaan Organisasi secara fungsional, dan bertanggung jawab.
c) Tingkat Daerah, Tingkat Wilayah dan Tingkat Pusat secara struktural.
d) Melakukan pelaporan dan/atau konsultasi dialogis sesuai dengan bidang dan/atau
unit masing-masing kepada; Ketua Markas Daerah, Ketua Markas Wilayah dan Kepada
Presiden KKPMP.
(3) Pengurus Organisasi di tingkat Kecamatan; dan/atau Dewan Pimpinan Markas
Cabang, disingkat MARCAB ; memiliki tugas pokok ;
a) Menghasilkan usaha-usaha yang sah demi kepentingan organisasi dan tetap
berpijak pada kemurnian; visi, misi, sifat, azas, dasar dan prinsip perjuangan dan
melaksanakan kebijaksanaan Lembaga;
b) Menjalankan pengelolaan Organisasi secara efektif dan efisien dalam rangka
pencapaian maksud dan tujuan Organisasi; dalam bentuk program kerja yang realitas,
efektif dan efisien dalam rangka pencapaian maksud dan tujuan Organisasi ;
(4) Ketentuan tentang struktur oganisasi, uraian tugas, wewenang dan tanggung
jawab, tata kerja masing-masing sub-unit dan pengurus Organisasi di tingkat
Kabupaten/ Kotamadya/Kota Administratif; dan/atau Dewan Pimpinan Markas Daerah;
sebagaimana dimaksud dalam pasal ini diatur lebih lanjut dengan ketentuan khusus
yaitu; Ketetapan Mengenai; Pedoman Keorganisasian KKPMP.

Pasal 39
RAPAT PENGURUS
(1) Pimpinan dan/atau Pengurus di tingkat Kecamatan; dan/atau Dewan Pimpinan
Markas Cabang, disingkat MARCAB; wajib mengadakan Rapat setiap satu bulan sekali
atau setiap dianggap perlu, atau apabila hal tersebut diminta secara tertulis oleh paling
sedikit 2 (dua) orang anggota Pengurus di tingkat Daerah;
(2) Panggilan Rapat dilakukan secara tertulis atau hal lainnya yang bersifat
pemberitahuan dan disampaikan kepada anggota Pengurus di tingkat Kecamatan;
dan/atau Dewan Pimpinan Markas Cabang, disingkat MARCAB; sekurang kurangnya 2
(dua) hari sebelum tanggal Rapat;
(3) Di dalam semua Rapat, Ketua Markas Cabang adalah pimpinan rapat dan jikalau
berhalangan hadir maka Rapat dipimpin oleh Sekertaris Cabang;
(4) Rapat-rapat Pengurus Organisasi di tingkat Kabupaten/Kotamadya/Kota
Administratif; dan/atau Dewan Pimpinan Daerah; adalah sah apabila dalam rapat
dihadiri oleh lebih dari ½ (satu per dua) dari jumlah anggota Pengurus Organisasi ;
(5) Kecuali ditetapkan lain secara tegas dalam Anggaran Rumah Tangga ini, semua
(6) keputusan diambil dengan musyawarah untuk mufakat apabila musyawarah untuk
mufakat tidak tercapai, maka Ketua Markas Daerah yang akan memutusnya;
(7) Dalam setiap Rapat Pengurus Organisasi di tingkat Kecamatan; dan/atau Dewan
Pimpinan Markas Cabang, disingkat MARCAB; Masing-masing anggota Pengurus
Organisasi berhak memberikan 1 (satu) suara;
(8) Anggota-anggota di tingkat Kecamatan; dan/atau Dewan Pimpinan Markas
Cabang, disingkat MARCAB; Dewan Pembina, Dewan Penasehat, Dewan Pakar;
berhak menghadiri tiap-tiap Rapat Pengurus Organisasi yang mana dalam Rapat
tersebut; berhak untuk memberikan saran-saran dan/ atau pengarahan-pengarahan
seperlunya;

Pasal 40
BERAKHIRNYA KEANGGOTAAN PENGURUS
(1) Keanggotaan Pengurus di tingkat Kecamatan; dan/atau Dewan Pimpinan Markas
Cabang, disingkat MARCAB berakhir karena :
a) Berakhirnya masa tugas dalam kepengurusan ;
b) Meninggal dunia ;
c) Mengundurkan diri atas permintaan sendiri dari yang bersangkutan ;
d) Diberhentikan; berdasarkan keputusan rapat pleno Dewan Pimpinan Markas
Cabang bersama dan diketahui Dewan Pimpinan Markas Daerah ,Dewan Pimpinan
Markas Wilayah dan disetujui oleh Dewan Pimpinan Markas Besar ;
e) Calon Pengurus; Tidak membuat/menyerahkan/memberikan program kerja atau;
rencana strategis ; sebagai suatu ketentuan dan persyaratan mutlak; sesuai dengan
unit-unit.
f) Melanggar disiplin dan etika lembaga;
(2)- Bagi mereka yang diberhentikan seperti yang dimaksud dalam ayat 1 sub (d) dan
(e) di atas, diberi kesempatan dalam tempo 1 (satu) bulan sejak pemberhentian
tersebut untuk mengajukan pembelaan diri di dalam Rapat khusus; yakni rapat
gabungan antara Dewan Pimpinan Markas Cabang.

BAB VII
TINGKAT KELURAHAN

Pasal 41
MARKAS RANTING
1) Markas ranting adalah Markas pada tingkat Kelurahan yang disingkat MARTING
dibentuk oleh Dewan Pimpinan Markas Cabang dan bertanggung jawab secara
struktural kepada Dewan Pimpinan Markas Cabang, Dewan Pinpinan Markas Daerah,
Dewan Pimpinan Markas Wilayah dan Dewan Pimpinan Markas Besar.
2) Dewan Pimpinan Markas Ranting terdiri dari :
a. Ketua Markas Ranting 1 Orang
b. Wakil Ketua Markas Ranting 2 s/d 5 orang
c. Sekertaris Ranting 1 Orang
d. Wakil Sekertaris Ranting 3 Orang
e. Bendahara Ranting 1 Orang
f. Wakil Bendahara Ranting 3 Orang
g. Panglima Ranting 1 Orang
h. Wakil Panglima Ranting 3 Orang

3) Pengurus Organisasi di tingkat Kelurahan; dan/atau Dewan Pimpinan Markas


Ranting, disingkat MARTING; memiliki wewenang ;
a) Melaksanakan segala ketentuan dan Kebijaksanaan Organisasi sesuai dengan ;
Anggaran Dasar, Anggaran Rumah Tangga, hasil-hasil Rapat-rapat atau
Permusyawaratan baik tingkat Nasional, Wilayah maupun Daerah ; serta Peraturan
Organisasi lainnya;
b) Memberikan rekomendasi maupun usulan kepada Dewan Pimpinan Markas
Cabang, Dewan Pimpinan Daerah Dewan Pimpinan Markas Wilayah maupun Dewan
Pimpinan Markas Besar, untuk; memilih, mengangkat, menetapkan, memberhentikan,
pengurus di-tingkat Kelurahan, dan/ atau Dewan Pimpinan Markas Ranting, dengan
ketentuan dan prosedure yang berlaku.
c) Memberikan rekomendasi dan usulan kepada Dewan Pimpinan Markas Cabang,
Dewan Pimpinan Markas Daerah dan; kepada Dewan Pimpinan Markas Wilayah untuk
mengesahkan Komposisi dan personalia Dewan Pimpinan Markas Cabang; dan
personalia Organisasi ; sesuai bidang dan tingkat keahlian masing – masing; sesuai
dengan syarat-syarat yang ditetapkan;
d) Membentuk dan menetapkan; personalia Ketua Bidang; sesuai tingkat keahlian
masing-masing; dengan syarat-syarat yang ditetapkan;
e) Melakukan upaya-upaya khusus dan program kerja secara mandiri demi
keuntungan/ pengembangan/ kebesaran Organisasi dan/atau demi mengamankan
kepentingan perjuangan dan/atau pencapaian maksud dan tujuan Organisasi ;
f) Menerima pendaftaran anggota sebagai calon-calon anggota yang setelah 1 bulan
dapat diangkat menjadi anggota penuh.
g) Membentuk dan menetapkan personalia ke-Sekretariatan dan perbendaharaan
tingkat Cabang disebut ; Sekretariat Organisasi Tingkat Cabang; atau Satuan-satuan
Tugas dan/atau Unit-unit atau kelompok-kelompok kerja sesuai dengan kebutuhan;

4) Pengurus Organisasi di tingkat Kelurahan; dan/atau Dewan Pimpinan Markas


Ranting, disingkat MARTING; memiliki Tanggung Jawab dan kewajiban ;
a) Melaksanakan Segala peraturan-Ketentuan dan kebijaksanaan Organisasi sesuai
dengan Anggaran Dasar, Anggaran Rumah Tangga, hasil-hasil rapat-rapat dan
pemusyawaratan, serta Peraturan organisasi lainnya;
b) Menyampaikan laporan pertanggung-jawaban kegiatan organisasi kepada Ketua
Markas Cabang/Dewan Pimpinan Markas Cabang sebagaimana yang telah ditentukan.
c) Bertanggung-jawab atas aktifitas operasional, kesekretariatan serta
perbendaharaan Organisasi;
Pengurus Organisasi
5) Pengurus Organisasi di tingkat Kelurahan; dan/atau Dewan Pimpinan Markas
Ranting, disingkat MARTING ; memiliki tugas pokok ;
a) Memelihara kemurnian ; visi, misi, sifat, azas, dasar dan prinsip perjuangan dan
melaksanakan kebijaksanaan Organisasi;
b) Menjalankan pengelolaan organisasi secara efektif dan efisien dalam rangka
pencapaian maksud dan tujuan Organisasi ;
c) Menjabarkan dan menselaraskan kebijaksanaan Organisasi dalam bentuk
program-program kegiatan yang realitas, efektif dan efisien dalam rangka pencapaian
fungsi, sasaran organisasi;

BAB VIII
PERANGKAT ORGANISASI

Pasal 42
PERANGKAT ORGANISASI
Apabila dipandang perlu, Pengurus Organisasi di tingkat Pusat, dan/atau Dewan
Pimpinan Markas Besart, disingkat MABES; Provinsi, dan/atau Dewan Pimpinan
Markas Wilayah, disingkat MAWIL; dan Pengurus di tingkat
Kabupaten/Kotamadya/Kota Administratif, dan/atau Dewan Pimpinan Markas Daerah,
disingkat MADA; dapat menunjuk beberapa orang atau Organisasi tertentu sebagai;
anggota Dewan Pembina, Dewan Penasehat, Dewan Pakar, Badan Pemeriksa
Keuangan Independen, Akuntan Publik dan Konsultan Perpajakan;
Pasal 43
DEWAN PEMBINA
1. Dewan Pembina Organisasi, ialah Para Pengusaha, Profesional, lembaga-lembaga
donor, Praktisi, Politisi atau tokoh masyarakat dll, dan/atau yang dapat memberikan
dukungan akses, konsultasi, supervisi, saran-saran, pembinaan dan kekuatan moril
maupun materil kepada organisasi sesuai tingkat kepengurusan; Dewan Pimpinan
Markas Besar, Dewan Pimpinan Markas Wilayah dan Dewan Pimpinan Markas Daerah
serta Dewan Pimpinan Markas Cabang;
2. Dewan Pembina Organisasi ditunjuk oleh pengurus organisasi ditingkat Dewan
Pimpinan Markas Besar, Dewan Pimpinan Markas Wilayah dan Dewan Pimpinan
Markas Daerah/tingkat Kabupaten/Kotamadya/Kota Administratif serta Dewan Pimpinan
Markas Cabang ;
3. Dewan Pembina Organisasi ditunjuk oleh pengurus organisasi ditingkat Dewan
Pimpinan Markas Besar, Dewan Pimpinan Markas Wilayah dan Dewan Pimpinan
Markas Daerah/tingkat Kabupaten/Kotamadya/Kota Administratif; diangkat untuk masa
pengabdian 5 (lima) tahun, dan dapat diangkat kembali;
4. Untuk setiap kepengurusan ditingkat Dewan Pimpinan Markas Besar, Dewan
Pimpinan Markas Wilayah dan Dewan Pimpinan Markas Daerah/tingkat
Kabupaten/Kotamadya/Kota Administratif; sekurang-kurangnya Dewan Pembina
Organisasi terdiri atas (5) lima orang dan sebanyak-banyaknya (35) dua puluh lima
orang.
5. Ketentuan mengenai Dewan Pembina Organisasi; rincian tugas, wewenang, tata
cara penunjukkan dan penggantian Dewan Pembina Organisasi diatur dalam Pedoman
Keorganisasian.
6. Dewan Pembina di seluruh kepengurusan di Tingkat Dewan Pimpinan Markas
Wilayah dan Dewan Pimpinan Markas Daerah serta Dewan Pimpinan Markas Cabang;
diketahui dan dilaporkan kepada Dewan Pimpinan Markas Besar.

Pasal 44
DEWAN PENASEHAT
1. Dewan Penasehat, ialah Pakar akademisi, Tokoh Agama, Praktisi, Politisi atau tokoh
masyarakat dan/atau yang dapat memberikan nasehat-nasehat, saran dan kekuatan
kepada organisasi sesuai dengan tingkatannya baik diminta atau tidak diminta oleh
kepengurusan ditingkat; Dewan Pimpinan Markas Besar, Dewan Pimpinan Markas
Wilayah dan Dewan Pimpinan Markas Daerah serta Dewan Pimpinan Markas Cabang ;
2. Dewan Penasehat dapat ditunjuk oleh pengurus organisasi ditingkat Dewan
Pimpinan Markas Besar, Dewan Pimpinan Markas Wilayah dan Dewan Pimpinan
Markas Daerah/tingkat Kabupaten/Kotamadya/Kota Administratif; dalam berbagai
bidang keahlian serta Dewan Pimpinan Markas Cabang/ditingkat kecamatan;
3. Dewan Penasehat ditunjuk oleh pengurus organisasi ditingkat Dewan Pimpinan
Markas, Dewan Pimpinan Markas Wilayah dan Dewan Pimpinan Markas Daerah/tingkat
Kabupaten/Kotamadya/Kota Administratif serta ewan Pimpinan Markas Cabang;
diangkat untuk masa pengabdian 5 (lima) tahun, dan dapat diangkat kembali ;
4. Untuk setiap kepengurusan ditingkat Dewan Pimpinan Markas Besar, Dewan
Pimpinan Markas Wilayah dan Dewan Pimpinan Markas Daerah/tingkat
Kabupaten/Kotamadya/Kota Administratif serta Dewan Pimpinan Markas Cabang;
sekurang-kurangnya Dewan Penasehat terdiri atas lima orang dan sebanyak-
banyaknya dua puluh lima orang.
5. Ketentuan mengenai Dewan Penasehat; rincian tugas, wewenang, tata cara
penunjukkan dan penggantian Dewan Penasehat diatur dalam Pedoman
Keorganisasian.
6. Dewan Penasehat di seluruh kepengurusan di Tingkat Dewan Pimpinan Markas
Wilayah dan Dewan Pimpinan Markas Daerah serta Dewan Pimpinan Markas Cabang;
diketahui dan dilaporkan kepada Dewan Pimpinan Markas Besar.

Pasal 45
DEWAN PAKAR
1. Dewan Pakar, ialah Para Tokoh Akademisi dan lingkungan kampus yang bergerak
dalam dunia pendidikan, Tokoh Ilmuwan dan cendekiawan dalam berbagai bidang
khususnya : Ekonomi; Telematika; Pendidikan; Agama; Lingkungan Hidup; Hukum dan
Ham; atau tokoh masyarakat dll, dan/atau yang dapat memberikan nasehat-nasehat,
saran dan kekuatan kepada organisasi sesuai dengan kepengurusan ditingkat ; Dewan
Pimpinan Markas Besar, Dewan Pimpinan Markas Wilayah dan Dewan Pimpinan
Markas Daerah serta Dewan Pimpinan Markas Cabang;
2. Dewan Pakar dapat ditunjuk oleh pengurus organisasi ditingkat Dewan Pimpinan
Markas Besar, Dewan Pimpinan Markas Wilayah dan Dewan Pimpinan Markas
Daerah/tingkat Kabupaten/Kotamadya/Kota Administratif serta Dewan Pimpinan Markas
Cabang di tingkat Kecamatan; dalam berbagai bidang keahlian;

Pasal 46
BADAN PEMERIKSA KEUANGAN INDEPENDEN
Atau AKUNTAN PUBLIK
1. Badan pemeriksa Keuangan Independen dan Akuntan Publik ialah; Lembaga
pemeriksa Administrasi dan keuangan; baik dalam maupun luar negeri; yang dapat
memberikan jasa pemeriksaan atas laporan keuangan organisaai, nasehat-nasehat
dibidang adminitrasi dan keuangan, saran dan kekuatan kepada organisasi; dapat
ditunjuk sesuai dengan kepengurusan ditingkat; Dewan Pimpinan Markas Besar,
Dewan Pimpinan Markas Wilayah dan Dewan Pimpinan Markas Daerah;
2. Badan pemeriksa Keuangan Independen dan Akuntan Publik dapat ditunjuk oleh
pengurus organisasi ditingkat Dewan Pimpinan Markas Bessar, Dewan Pimpinan
Markas Wilayah dan Dewan Pimpinan Markas Daerah/tingkat
Kabupaten/Kotamadya/Kota Administratif;
3.

Pasal 47
KONSULTAN PERPAJAKAN;
1. Konsultan Perpajakan ialah; Lembaga Konsultan Perpajakan; dan/atau dapat
memberikan nasehat-nasehat terhadap kewajiban perpajakan organisasi; dapat
ditunjuk sesuai dengan kepengurusan ditingkat; Dewan Pimpinan Markas Besar,
Dewan Pimpinan Markas Wilayah dan Dewan Pimpinan Markas Daerah;
2. Konsultan Perpajakan dapat ditunjuk oleh pengurus organisasi ditingkat Dewan
Pimpinan Markas Besar, Dewan Pimpinan Markas Wilayah dan Dewan Pimpinan
Markas Daerah/tingkat Kabupaten/ Kotamadya/Kota Administratif;
3. Konsultan Perpajakan ditunjuk oleh pengurus organisasi ditingkat Dewan Pimpinan
Markas Besar, Dewan Pimpinan Markas Wilayah dan Dewan Pimpinan Markas
Daerah/tingkat Kabupaten/Kotamadya/Kota Administratif; terdiri atas 1 (satu) Konsultan
Perpajakan; dengan masa kerja sama sekurang-kurangnya 1 (satu) tahun;
4. Ketentuan mengenai Konsultan Perpajakan; rincian tugas, wewenang, dan tata cara
penunjukkan dan penggantian Konsultan Perpajakan; diatur dalam Pedoman
Keorganisasian.

BAB VII

Pasal 48
DEWAN PENDIRI ORGANISASI
(1) Dewan Pendiri Organisasi adalah mereka yang mendirikan Organisasi Kesatuan
Komando Pembela Merah Putih ini dengan susunan sebagai berikut ;
1. H. HISYAM, SH. Pendiri Utama merangkap Anggota;
2. MUHAMMAD RIYAD, SH. Pendiri Utama merangkap
Anggota;
3. AMIR JAIDI Pendiri merangkap Anggota;
4. RIDWAN BAWAZIR Pendiri merangkap Anggota;
5. SADDAM HISYAM Pendiri merangkap Anggota;
6. HAIDIR HISYAM Pendiri merangkap Anggota
7. H. R.D. DARSONO Pendiri merangkap Anggota
8. FAHRI M THALIB Pendiri merangkap Anggota

(2) Penambahan, penggantian dan pemberhentian Anggota dewan pendiri


Organisasi dapat dilakukan oleh Rapat Khusus Dewan Pendiri Organisasi.
(3) Anggota Dewan Pendiri Organisasi dapat ditambah, dan dengan ketentuan
jumlah keanggotaannya tidak melebihi 17 (tujuh belas) orang, dan penambahan
keanggotaan ini dipilih, diangkat, ditetapkan oleh rapat khusus dewan pendiri.
(4) Keanggotaan Dewan pendiri Organisasi berakhir oleh karena ;
a) Meninggal dunia ;
b) Mengundurkan diri secara sukarela dan/atau atas permintaan sendiri dari yang
bersangkutan ;
c) Diberhentikan berdasarkan keputusan rapat khusus Dewan Pendiri Organisasi;
karena melakukan sesuatu yang merugikan organisasi dan/atau melanggar ketentuan
yang mendasar dari organisasi.
d) Melanggar disiplin dan etika organisasi;
(5) Bagi mereka yang diberhentikan seperti yang dimaksud dalam ayat 3 sub (b)
dan (c) di atas, diberi kesempatan dalam tempo 1 (satu) bulan sejak pemberhentian
tersebut untuk mengajukan pembelaan diri di dalam Rapat khusus Dewan Pendiri
Organisasi.
(6) Dewan Pendiri Organisasi; memiliki organ Satuan-satuan tugas dibidang ke-
sekretariatan disebut ; Sekretariat Lembaga Dewan Pendiri KKPMP;
(7) Ketentuan tentang struktur oganisasi, uraian tugas, wewenang dan tanggung
jawab, tata kerja Dewan Pendiri Organisasi; sebagaimana dimaksud dalam pasal ini
diatur lebih lanjut dengan ketentuan yaitu; Pedoman Keorganisasian KKPMP;

Pasal 49
WEWENANG, KEWAJIBAN DAN TUGAS POKOK
DEWAN PENDIRI ORGANISASI
(1) Dewan Pendiri Organisasi ; memiliki wewenang ;
a) Menentukan serta menetapkan Kebijaksanaan strategis Organisasi, mengawasi
hasil-hasil Permusyawaratan baik tingkat Nasional maupun Wilayah;
b) Mengangkat, memberhentikan, membekukan dan membubarkan pengurus di-
tingkat; Dewan Pimpinan Markas Besar berdasarkan mekanisme organisasi untuk
menjaga keutuhan organisasi.
c) Memberikan rekomendasi dan persetujuan kepada Dewan Pimpinan Markas Besar
untuk mengesahkan Komposisi dan personalia Dewan Pimpinan Markas Besar; dan
sesuai bidang dan tingkat keahlian masing-masing; sesuai dengan syarat-syarat yang
ditetapkan;
2) Dewan Pendiri Organisasi ; memiliki Tanggung Jawab dan kewajiban ;
a) Mengawasi Segala Ketentuan dan kebijaksanaan Organisasi sesuai dengan
Anggaran Dasar, Anggaran Rumah Tangga, hasil-hasil rapat-rapat dan
pemusyawaratan, serta Peraturan organisasi lainnya;
b) Menerima dan/atau tidak menerima laporan pertanggung-jawaban kegiatan
organisasi PresidenKKPMP/Dewan Pimpinan Markas Besa.
3) Dewan Pendiri Organisasi ; memiliki tugas pokok ;
a) Memelihara kemurnian ; visi, misi, sifat, azas, dasar dan prinsip perjuangan dan
melaksanakan kebijaksanaan Organisasi ; Anggaran Dasar, Anggaran Rumah Tangga,
hasil-hasil Rapat-rapat atau Permusyawaratan baik tingkat Nasional maupun Wilayah;
serta Peraturan Organisasi lainnya;
b) Melakukan pengawasan terhadap kebijaksanaan Umum Organisasi, dalam
menjalankan pengelolaan Organisasi, agar efektif dan efisien dalam rangka pencapaian
maksud dan tujuan Organisasi ;
c) Memberikan pertimbangan, saran, nasehat, dan masukan terhadap kebijaksanaan
umum Organisasi, baik diminta atau tidak diminta. Agar program-program dan rencana
strategis kegiatan mencapai realitas, efektif dan efisien dalam rangka pencapaian
fungsi, sasaran organisasi;
4. Ketentuan tentang wewenang, tugas dan tata kerja Dewan Pendiri Organisasi;
sebagaimana dimaksud dalam pasal ini diatur lebih lanjut dalam Pedoman
Keorganisasian KKPMP.

BAB IX
PERMUSYAWARATAN

Pasal 50
PERMUSYAWARATAN
Jenis jenis permusyawaratan meliputi;
1. Musyawarah Kerja Nasional Kesatuan Komando Pembela Merah Putih; di tingkat
Nasional, dan/atau Dewan Pimpinan Markas Besar, dan/atau disebut
MukernasKKPMP;
2. Musyawarah Pimpinan Nasional Kesatuan Komando Pembela Merah Putih ; di
tingkat Nasional, dan/atau Dewan Pimpinan Markas Besar, dan/atau disebut
MuspimnasKKPMP;
3. Musyawarah Kerja Markas Wilayah Kesatuan Komando Pembela Merah Putih; di
tingkat Provinsi, dan/atau Dewan Pimpinan Markas Wilayah, dan/atau disebut
MuskerwilKKPMP;
4. Musyawarah Pimpinan Markas Wilayah Kesatuan Komando Pembela Merah
Putih; di tingkat Provinsi, dan/atau Dewan Pimpinan Markas Wilayah, dan/atau disebut
MuspimwilKKPMP;
5. Musyawarah Kerja Daerah Kesatuan Komando Pembela Merah Putih ; di tingkat
Kabupaten/ Kotamadya/Kota Administratif; dan/atau Dewan Pimpinan Markas Daerah,
dan/atau disebut MukerdaKKPMP;
6. Musyawarah Pimpinan Daerah Kesatuan Komando Pembela Merah Putih; di
tingkat Kabupaten/ Kotamadya/Kota Administratif; dan/atau Dewan Pimpinan Markas
Daerah,dan/atau disebut MuspimdaKKPMP;

Pasal 51
MUSYAWARAH KERJA NASIONAL
(1) Musyawarah Kerja Nasional Kesatuan Komando Pembela Merah Putih di tingkat
Nasional, dan/atau Dewan Pimpinan Markas Besar, dan/atau disebut
MukernasKKPMP; merupakan forum permusyawaratan pada tingkat nasional untuk
mengevaluasi serta membahas kinerja; Garis-garis besar program organisasi secara
nasional dan membahas masalah-masalah lainnya yang dianggap penting;
(2) Musyawarah Kerja Nasional Kesatuan Komando Pembela Merah Putih dan/atau
disebut MukernasKKPMP; diadakan oleh Dewan Pimpinan Markas Besar sekurang-
kurangnya 1 (satu) kali dalam 5 (lima) Tahun atau satu periode;
(3) Peraturan Tata-Tertib Musyawarah Kerja Nasional Kesatuan Komando Pembela
Merah Putih dan/atau disebut MukernasKKPMP; ditetapkan oleh Dewan Pimpinan
Markas Besar;
(4) Peserta Musyawarah Kerja Nasional Kesatuan Komando Pembela Merah Putih
dan/atau disebut MukernasKKPMP; adalah ;
1. Peserta Musyawarah Kerja Nasional Kesatuan Komando Pembela Merah
Putih Pengurus di tingkat Nasional, dan/atau Dewan Pimpinan Markas Besar terdiri
dari :
1. Presiden KKPMP
2. Wakil Wakil Presiden
3. Sekretaris Utama KKPMP
4. Wakil Wakil Sekretaris Utama KKPMP
5. Bendahara Umum
6. Wakil Wakil Bendahara
7. Panglima KKPMP
8 Wakil wakil Panglima KKPMP
Dan Organ dan Satuan-satuan Tugas yang terdiri dari Para ; Bidang yang bertanggung
jawab sesuai dengan bidangnya masing-masing terdiri dari ;
i. Bidang; Hubungan Antar Lembaga
ii. Bidang; Pendidikan, Sosial dan Politik
iii. Bidang; Lingkungan Hidup
iv. Bidang; Hukum dan Ham
v. Bidang; Ekonomi
vi. Bidang; Telematika
vii. Bidang; Pengawasan Internal
viii. Bidang; KKPMP Anti Narkoba (KAN)

Dan Pimpinan dan/atau Pengurus di tingkat Nasional;sesuai dengan bidangnya dan


keahlian masing-masing terdiri dari ;
2. Peserta Musyawarah Kerja Nasional Kesatuan Komando Pembela Merah
Putih Pengurus di tingkat Provinsi, dan/atau Dewan Pimpinan Markas Wilayah terdiri
dari dan Pimpinan dan/atau Pengurus Provinsi;sesuai dengan bidangnya dan keahlian
masing-masing ;

3. Peserta Musyawarah Kerja Nasional Kesatuan Komando Pembela Merah Putih


Pengurus di tingkat Kabupaten/Kotamadya/Kota Administratif; dan/atau Dewan
Pimpinan Markas Daerah; terdiri dari :
1) Ketua Markas Daerah
2) Wakil wakil Ketua
3) Sekretaris Daerah
4) Wakil Sekretaris Daerah
5) Bendahara Daerah.
6) Wakil Wakil Bendahara.
7) Panglima
8) Wakil wakil Panglima
Dan Pimpinan dan/atau Pengurus lembaga-lembaga Otonom di tingkat daerah;sesuai
dengan bidangnya dan keahlian masing-masing terdiri dari ;
(5) Musyawarah Kerja Nasional Kesatuan Komando Pembela Merah Putih dan/atau
disebut MukernasKKPMP; adalah sah apabila dihadiri oleh lebih dari 1/3 (sepertiga)
jumlah peserta Musyawarah, dan dalam hal pengambilan keputusan setiap peserta
mempunyai hak 1 (satu) suara;
(6) Rancangan materi disiapkan oleh Dewan Pimpinan Markas Besar dan
disampaikan kepada seluruh jajaran Pengurus di tingkat Porvinsi dan/atau Dewan
Pimpinan Markas Wilayah; di tingkat Kabupaten/Kotamadya/Kota Administratif;
dan/atau Dewan Pimpinan Markas Daerah
(7) Daerah; selambat-lambatnya 3 (tiga) bulan sebelum Musyawarah Kerja Nasional
berlangsung;
(8) Anggota-anggota Dewan Pembina, Dewan Penasehat, dan Dewan Pakar;
Pengurus di tingkat Nasional, dan/atau Dewan Pimpinan Pusat, Pengurus di tingkat
Provinsi, dan/atau Dewan Pimpinan Wilayah, Pengurus di tingkat
Kabupaten/Kotamadya/Kota Administratif; dan/atau Dewan Pimpinan Daerah; berhak
menghadiri Musyawarah Kerja Nasional Kesatuan Komando Pembela Merah Putih
dan/atau disebut MukernasKKPMP; yang mana dalam Musyawarah ini; berhak untuk
memberikan saran-saran dan/ atau pengarahan-pengarahan seperlunya;
(9) Musyawarah Kerja Nasional Kesatuan Komando Pembela Merah Putih dan/atau
disebut MukernasKKPMP; diselenggarakan dan dipimpin oleh Dewan Pimpinan Markas
Besar.

Pasal 52
MUSYAWARAH PIMPINAN NASIONAL
(1) Musyawarah Pimpinan Nasional Kesatuan Komando Pembela Merah Putih di
tingkat Nasional, dan/atau Dewan Pimpinan Markas Besar, dan/atau disebut
MuspimnasKKPMP; dan MuspimnasKKPMP Pertama; merupakan forum
permusyawaratan dengan agenda utama membahas dan menetapkan;
1) Usulan, rumusan dan/atau rancangan untuk menetapkan Garis-garis Besar
Program Organisasi di-tingkat nasional untuk 5 (lima) tahun ke depan; sesuai dengan
maksud dan tujuan organisasi;
2) Masalah-masalah pokok di-tingkat nasional; yang berkaitan dengan sasaran
organisasi yaitu perkembangan dan kemajuan berbagai bidang; Politik,
Ekonomi;Hukum dan Ham; Agama, Sosial dan budaya; Pendidikan; Kepemudaan; dan
Kelembagaan semua itu untuk kemajuan Negara Kesatuan Republik Indonesia;
3) Program-program kerja di-tingkat nasional, situasi lembaga dan kehidupan di-
tingkat nasional yang dinilai sangat strategis;
4) Perkembangan dan kemajuan lembaga lembaga otonom Lembaga di-tingkat
Nasional;
5) Membuat dan menetapkan keputusan-keputusan lain yang dianggap perlu di-
tingkat nasional; dan masalah-masalah lainnya yang dianggap penting lembaga
ditingkat nasional;
(2) Musyawarah Pimpinan Nasional Kesatuan Komando Pembela Merah Putih di
tingkat Nasional, dan/atau Dewan Pimpinan Markas Besar, dan/atau disebut
MuspimnasKKPMP; dan MuspimnasKKPMP Kedua; merupakan forum
permusyawaratan dengan agenda utama membahas dan menetapkan;
1) Membahas; Usulan, rumusan dan/atau rancangan perubahan tentang Anggaran
Dasar dan Anggaran Rumah Tangga organiasi; bersumber dari Dewan Pimpinan
Markas Wilayah dan Dewan Pimpinan Markas Daerah dan kemudian diusulkan kepada
Dewan Pendiri Organisasi;
2) Merekomendasikan, memilih, dan mengusulkan 3 (tiga) Nama sebagai Formatur
Pejabat PresidenKKPMP kepada Dewan Pendiri Organisasi; untuk kemudian dipilih,
diangkat dan ditetapkan oleh Dewan Pendiri Organisasi; pada masa bakti 5 (lima) tahun
berikutnya;
3) PresidenKKPMP aktif, memiliki hak preogratif dan termasuk dalam 3 (tiga) Nama
sebagai anggota Formatur Pejabat PresidenKKPMP ;
4) Pemilihan mengenai Formatur Pejabat PresidenKKPMP dilakukan secara: jujur,
adil, demokratis, langsung, bebas, dan rahasia;
(3) Musyawarah Pimpinan Nasional Kesatuan Komando Pembela Merah Putih di
tingkat Nasional, dan/atau Dewan Pimpinan Markas Besar, dan/atau disebut
MuspimnasKKPMP; diadakan oleh Dewan Pimpinan Markas Besar; 2 (dua) kali dalam
5 (lima) Tahun atau satu periode;
(4) Waktu dan jadwal pelaksanaan Musyawarah Pimpinan Nasional Kesatuan
Komando Pembela Merah Putih di tingkat Nasional, dan/atau Dewan Pimpinan Markas
Besar, dan/atau disebut MuspimnasKKPMP;
(5) Peraturan Tata Tertib Musyawarah Pimpinan Nasional Kesatuan Komando
Pembela Merah Putih dan/atau disebut MuspimnasKKPMP; ditetapkan oleh Dewan
Pimpinan Marks Besar;

Pasal 53
MUSYAWARAH KERJA WILAYAH
(1) Musyawarah Kerja Wilayah Kesatuan Komando Pembela Merah Putih di tingkat
Provinsi, dan/atau Dewan Pimpinan Wilayah, dan/atau disebut MuskerwilKKPMP;
merupakan forum permusyawaratan pada tingkat Wilayah untuk mengevaluasi serta
membahas kinerja; Garis-garis besar program organisasi ditingkat wilayah
dan membahas masalah-masalah lainnya yang dianggap penting;
(2) Musyawarah Kerja Wilayah Kesatuan Komando Pembela Merah Putih dan/atau
disebut MuskerwilKKPMP; diadakan oleh Dewan Pimpinan Markas Wilayah sekurang-
kurangnya 1 (satu) kali dalam 5 (lima) Tahun atau satu periode;
(3) Peraturan Tata-Tertib Musyawarah Kerja Wilayah Kesatuan Komando Pembela
Merah Putih dan/atau disebut MuskerwilKKPMP; ditetapkan oleh Dewan Pimpinan
Markas Wilayah;
(4) Peserta Musyawarah Kerja Wilayah Kesatuan Komando Pembela Merah Putih
dan/atau disebut MuskerwilKKPMP; adalah ;
1. Pengurus di tingkat Provinsi, dan/atau Dewan Pimpinan Wilayah terdiri dari :
1) Ketua Markas Wilayah
2) Wakil Ketua Markas Wilayah
3) Sekretaris Markas Wilayah
4) Wakil Sekretaris Markas Wilayah
5) Bendahara Markas Wilayah
6) Wakil Wakil Bendahara.
7) Panglima Markas Wilayah
8) Wakil wakil Panglima Wilayah
(5) Musyawarah Kerja Wilayah Kesatuan Komando Pembela Merah Putih dan/atau
disebut Muskerwil KKPMP; adalah sah apabila dihadiri oleh lebih dari 1/3 (sepertiga)
jumlah peserta Musyawarah, dan dalam hal pengambilan keputusan setiap peserta
mempunyai hak 1 (satu) suara;
(6) Rancangan materi disiapkan oleh Dewan Pimpinan Markas Wilayah dan
disampaikan kepada seluruh jajaran Pengurus di tingkat Kabupaten/Kotamadya/Kota
Administratif; dan/atau Dewan Pimpinan Markas Daerah; selambat-lambatnya 1 (satu)
bulan sebelum Musyawarah Kerja Wilayah berlangsung;
(7) Sebagai Peninjau dalam Musyawarah Kerja Wilayah Kesatuan Komando Pembela
Merah Putih dan/atau disebut MuskerwilKKPMP; adalah Pengurus di tingkat Nasional,
dan/atau Dewan Pimpinan Markas Besar terdiri dari; PresidenKKPMP, Sekretaris
Utama KKPMP, Bendahara Umum, Panglima KKPMP dan atau yang mewakili.
(8) Anggota-anggota Dewan Pembina, Dewan Penasehat, dan Dewan Pakar; di
tingkat Markas Besar, Markas Wilayah, Markas Daerah, Markas Cabang; berhak
menghadiri Musyawarah Kerja Markas Besar, Markas Wilayah, Markas daerah, Markas
Cabang Kesatuan Komando Pembela Merah Putih dan/atau disebut MuskerwilKKPMP;
yang mana dalam Musyawarah ini; berhak untuk memberikan saran-saran dan/ atau
pengarahan-pengarahan seperlunya;
(9) Musyawarah Kerja Wilayah Kesatuan Komando Pembela Merah Putih dan/atau
disebut MuskerwilKKPMP; diselenggarakan dan dipimpin oleh Dewan Pimpinan Markas
Wilayah.

Pasal 54
MUSYAWARAH PIMPINAN WILAYAH
(1) Musyawarah Pimpinan Wilayah Kesatuan Komando Pembela Merah Putih di
tingkat Provinsi dan/atau Dewan Pimpinan Markas Wilayah, dan/atau disebut
MuspimwilKKPMP; dan MuspimwilKKPMP Pertama; merupakan forum
permusyawaratan dengan agenda utama membahas dan menetapkan;
1) Usulan, rumusan dan/atau rancangan untuk menetapkan Garis-garis Besar
Program Organisasi di-tingkat Wilayah untuk 5 (lima) tahun ke depan; sesuai dengan
maksud dan tujuan organisasi;
2) Masalah-masalah pokok di-tingkat Wilayah; yang berkaitan dengan sasaran
organisasi yaitu perkembangan dan kemajuan berbagai bidang; Politik,
Ekonomi;Hukum dan Ham; Agama, Sosial dan budaya; Pendidikan; Kepemudaan; dan
Kelembagaan semua itu untuk kemajuan Negara Kesatuan Republik Indonesia;
3) Program-program kerja di-tingkat Wilayah, situasi Organisasi dan kehidupan di-
tingkat Wilayah yang dinilai sangat strategis;
4) Perkembangan dan kemajuan Organisasi di-tingkat Wilayah;
5) Membuat dan menetapkan keputusan-keputusan lain yang dianggap perlu di-
tingkat Wilayah; dan masalah-masalah lainnya yang dianggap penting Organisasi
ditingkat Wilayah;
(2) Musyawarah Pimpinan Wilayah Kesatuan Komando Pembela Merah Putih di
tingkat Provinsi dan/atau Dewan Pimpinan Wilayah, dan/atau disebut
MuspimwilKKPMP; dan MuspimwilKKPMP Kedua; merupakan forum permusyawaratan
dengan agenda utama membahas dan menetapkan;
1.) Usulan, rumusan dan/atau rancangan perubahan tentang Anggaran Dasar dan
Anggaran Rumah Tangga lembaga; dan kemudian diusulkan kepada Dewan Pimpinan
Markas Besar;
2.) Merekomendasikan, memilih, dan mengusulkan 3 (tiga) Nama sebagai Formatur
Pejabat Ketua Markas Wilyah kepada PresidenKKPMP/Dewan Pimpinan Markas Besar,
untuk kemudian dipilih, diangkat dan ditetapkan oleh PresidenKKPMP/Dewan Pimpinan
Markas Besar atas persetujuan Dewan Pendiri Organisasi; pada masa bakti 5 (lima)
tahun berikutnya;
3.) Ketua Markas Wilayah aktif, memiliki hak eksklusif dan termasuk dalam 3 (tiga)
Nama sebagai Formatur Pejabat Ketua MAWIL; dengan ketentuan bahwa: 2 (dua) kali
masa bakti tidak dapat diusulkan;
4.) Pemilihan mengenai Formatur Pejabat Ketua Markas Wilayah dilakukan secara:
jujur, adil, demokratis, langsung, bebas, dan rahasia;
.
Pasal 55
MUSYAWARAH KERJA DAERAH
(1) Musyawarah Kerja Daerah Kesatuan Komando Pembela Merah Putih di tingkat
Kabupaten/ Kotamadya/Kota Administratif; dan/atau Dewan Pimpinan Markas Daerah,
dan/atau disebut MukerdaKKPMP; merupakan forum permusyawaratan pada tingkat
Kabupaten/ Kotamadya/Kota Administratif; untuk mengevaluasi serta membahas
kinerja; Garis-garis besar program organisasi; dan membahas masalah-masalah
lainnya yang dianggap penting;
(2) Musyawarah Kerja Daerah Kesatuan Komando Pembela Merah Putih di tingkat
Kabupaten/ Kotamadya/Kota Administratif; dan/atau Dewan Pimpinan Markas Daerah,
dan/atau disebut Mukerda KKPMP; diadakan oleh Dewan Pimpinan Daerah sekurang-
kurangnya 1 (satu) kali dalam 5 (lima) Tahun atau satu periode;
(3) Peraturan Tata-Tertib Musyawarah Kerja Daerah Kesatuan Komando Pembela
Merah Putih di tingkat Kabupaten/ Kotamadya/Kota Administratif; dan/atau Dewan
Pimpinan Markas Daerah, disebut Mukerda KKPMP; ditetapkan oleh Dewan Pimpinan
daerah;
(4) Peserta Musyawarah Kerja Daerah Kesatuan Komando Pembela Merah Putih di
tingkat Kabupaten/ Kotamadya/Kota Administratif; dan/atau Dewan Pimpinan Markas
Daerah, dan/atau disebut MukerdaKKPMP; adalah Para Pengurus di tingkat
Kabupaten/Kotamadya/Kota Administratif; dan/atau Dewan Pimpinan MarkasDaerah;
terdiri dari :
1) Ketua Markas Daerah
2) Wakil Ketua Markas Daerah
3) Sekretaris Markas Daerah
4) Wakil Sekretaris Markas Daerah
5) Bendahara Markas Daerah .
6) Wakil Bendahara Markas Daerah
7) Panglima Markas Daerah
8) Wakil Panglima Markas Daerah
Dan Organ dan Satuan-satuan Tugas yang terdiri dari Para ; Ketua dan Wakil Ketua
Bidang Markas Daerah yang bertanggung jawab sesuai dengan bidangnya masing-
masing terdiri dari ;
1) Ketua Bidang dan Wakil Ketua Bidang ; Hubungan Antar Lembaga
2) Ketua Bidang dan Wakil Ketua Bidang; Pendidikan, Sosial dan Politik
3) Ketua Bidang dan Wakil Ketua Bidang; Lingkungan Hidup
4) Ketua Bidang dan Wakil Ketua Bidang ; Hukum dan Ham
5) Ketua Bidang dan Wakil Ketua Bidang; Ekonomi
6) Ketua Bidang dan Wakil Ketua Bidang; Telematika
7) Ketua Bidang dan Wakil Ketua Bidang; Pengawasan Internal (Provost).

(5) Musyawarah Kerja Daerah Kesatuan Komando Pembela Merah Putih di tingkat
Kabupaten/ Kotamadya/Kota Administratif; dan/atau Dewan Pimpinan Markas Daerah,
dan/atau disebut MukerdaKKPMP; adalah sah apabila dihadiri oleh lebih dari 1/2
(separuh) jumlah peserta Musyawarah, dan dalam hal pengambilan keputusan setiap
peserta mempunyai hak 1 (satu) suara;
(6) Rancangan materi disiapkan oleh Dewan Pimpinan Markas Wilayah dan
disampaikan kepada seluruh jajaran Pengurus di tingkat Kabupaten/Kotamadya/Kota
Administratif; dan/atau Dewan Pimpinan Markas Daerah; selambat-lambatnya 1 (satu)
bulan sebelum Musyawarah Kerja Wilayah berlangsung;
(7) Sebagai Peninjau dalam Musyawarah Kerja Daerah Kesatuan Komando Pembela
Merah Putih di tingkat Kabupaten/ Kotamadya/Kota Administratif; dan/atau Dewan
Pimpinan Markas Daerah, dan/atau disebut MukerdaKKPMP; adalah Pengurus di
tingkat Propinsi, dan/atau Dewan Pimpinan Wilayah terdiri dari; Ketua Markas Wilayah,
Sekretaris Markas Wilayah, BendaharaMarkas Wilayah, Panlima Markas Wilayah; dan
atau yang mewakili.
(8) Anggota-anggota Dewan Pembina, Dewan Penasehat, dan Dewan Pakar; di
tingkat Kabupaten/Kotamadya/Kota Administratif; dan/atau Dewan Pimpinan Markas
Daerah; berhak menghadiri Musyawarah Kerja Daerah Kesatuan Komando Pembela
Merah Putih dan/atau disebut MuskerdaKKPMP; yang mana dalam Musyawarah ini;
berhak untuk memberikan saran-saran dan/atau pengarahan-pengarahan seperlunya;
(9) Musyawarah Kerja Daerah Kesatuan Komando Pembela Merah Putih di tingkat
Kabupaten/ Kotamadya/Kota Administratif; dan/atau Dewan Pimpinan Markas Daerah,
dan/atau disebut MukerdaKKPMP; diselenggarakan dan dipimpin oleh Dewan Pimpinan
Markas Daerah.

Pasal 56
MUSYAWARAH PIMPINAN DAERAH
(1) Musyawarah Pimpinan Daerah Kesatuan Komando Pembela Merah Putih di
tingkat Kabupaten/ Kotamadya/Kota Administratif; dan/atau Dewan Pimpinan Markas
Daerah, dan/atau disebut MuspimdaKKPMP merupakan forum permusyawaratan
dengan agenda utama membahas dan menetapkan;
1) Usulan, rumusan dan/atau rancangan untuk menetapkan Garis-garis Besar
Program Organisasi di tingkat Kabupaten/ Kotamadya/Kota Administratif; untuk 5 (lima)
tahun ke depan; sesuai dengan maksud dan tujuan organisasi
2) Masalah-masalah pokok di-tingkat di tingkat Kabupaten/ Kotamadya/Kota
Administratif; yang berkaitan dengan sasaran organisasi yaitu perkembangan dan
kemajuan berbagai bidang; Politik, Ekonomi;Hukum dan Ham; Agama, Sosial dan
budaya; Pendidikan; Kepemudaan; dan Kelembagaan semua itu untuk kemajuan
Negara Kesatuan Republik Indonesia;
3) Program-program kerja di-tingkat di tingkat Kabupaten/ Kotamadya/Kota
Administratif; situasi lembaga dan kehidupan di-tingkat Wilayah yang dinilai
4) sangat strategis;
5) Perkembangan dan kemajuan Organisasi di-tingkat di tingkat Kabupaten/
Kotamadya/Kota Administratif;
6) Membuat dan menetapkan keputusan-keputusan lain yang dianggap perlu di-
tingkat di tingkat Kabupaten/ Kotamadya/Kota Administratif; dan masalah-masalah
lainnya yang dianggap penting lembaga ditingkat di tingkat Kabupaten/
Kotamadya/Kota Administratif;
(7) Musyawarah Pimpinan Daerah Kesatuan Komando Pembela Merah Putih di
tingkat di tingkat Kabupaten/ Kotamadya/Kota Administratif; dan/atau Dewan Pimpinan
Daerah, dan/atau disebut MuspimdaKKPMP merupakan forum permusyawaratan
dengan agenda utama membahas dan menetapkan;
(8) Usulan, rumusan dan/atau rancangan perubahan tentang Anggaran Dasar dan
Anggaran Rumah Tangga; dan kemudian diusulkan kepada Dewan Pimpinan Markas
Wilayah dan diteruskan kepada Dewan Pimpinan Markas Besar;

BAB X
RAPAT RAPAT dan PENGAMBILAN KEPUTUSAN

Pasal 57
JENIS RAPAT
1. Jenis jenis dalam rapat rapat lembaga meliputi;
a. Rapat Dewan Pengurus di tingkat Provinsi, dan/atau Dewan Pimpinan Markas
Wilayah.
b. Rapat Dewan Pengurus di tingkat Kabupaten/Kotamadya/Kota Administratif;
dan/atau Dewan Pimpinan Markas Daerah,
2. Pengambilan keputusan dalam rapat rapat;

Pasal 58
RAPAT DEWAN PIMPINAN WILAYAH
1) Rapat Pleno Dewan Pimpinan Markas Wilayah; yaitu rapat yang diadakan oleh
Pengurus di tingkat Provinsi dan/atau Dewan Pimpinan Markas Wilayah, sekurang-
kurangnya sekali dalam 4 (empat) bulan atau sewaktu-waktu bila dipandang perlu oleh
Ketua MAWIL dan dihadiri oleh seluruh atau sebagian ;
2) Rapat Pleno Pengurus Harian; yaitu rapat yang diadakan dan dihadiri oleh
Pengurus Harian, sekurang-kurangnya sekali dalam 2 (dua) bulan, dan bila dipandang
perlu oleh; Ketua Mawil dan dihadiri oleh;
1) Ketua Markas Wilayah
2) Wakil wakil Ketua Markas Wilayah
3) Sekretaris Wilayah
4) Wakil Sekretaris Wilayah
5) BendaharaWilayah.
6) Wakil Wakil Bendahara.
7) Panglima
8) Wakil wakil Panglima
3) Rapat-rapat lain bila dipandang perlu; Pimpinan dan/atau Pengurus di tingkat
Provinsi dan/atau Dewan Pimpinan Markas Wilayah;

Pasal 59
PENGAMBILAN KEPUTUSAN DEWAN PIMPINAN WILAYAH
1) Di dalam semua Rapat, Ketua Markas Wilayah adalah pimpinan rapat dan jikalau
berhalangan hadir maka Rapat dipimpin oleh Sekretaris Wilayah; jikalau keduanya
berhalangan hadir maka Rapat dipimpin oleh : Bendahara Wilayah;
2) Rapat-rapat Pengurus di tingkat Provinsi dan/atau Dewan Pimpinan Markas
Wilayah; adalah sah apabila dalam rapat dihadiri oleh lebih dari ½ (satu per dua) dari
jumlah anggota Pengurus di tingkat Provinsi dan/atau Dewan Pimpinan Markas
Wilayah;
3) Kecuali ditetapkan lain secara tegas dalam Anggaran Rumah Tangga ini, semua
keputusan diambil dengan musyawarah untuk mufakat apabila musyawarah untuk
mufakat tidak tercapai, maka Ketua Markas Wilayah sebagai pimpinan rapat atau
Sekretaris Wilayah; atau Bendahara Wilayah; yang akan memutuskan;
4) Dalam setiap Rapat Pengurus di tingkat Provinsi dan/atau Dewan Pimpinan
Markas Wilayah; Masing-masing anggota Pengurus berhak memberikan 1 (satu) hak
suara;
5) Anggota-anggota Dewan Pembina, Dewan Penasehat, Dewan Pakar; berhak
menghadiri tiap-tiap Rapat Pengurus di tingkat Provinsi dan/atau Dewan Pimpinan
Wilayah; yang mana dalam Rapat tersebut; berhak untuk memberikan saran-saran dan/
atau pengarahan-pengarahan seperlunya;

Pasal 60
RAPAT DEWAN PIMPINAN DAERAH
1) Rapat Pleno Dewan Pimpinan Markas Daerah; yaitu rapat yang diadakan oleh
Pengurus di tingkat Kabupaten/Kotamadya/Kota Administratif; dan/atau Dewan
Pimpinan Daerah, sekurang-kurangnya sekali dalam 4 (empat) bulan atau sewaktu-
waktu bila dipandang perlu oleh dihadiri oleh seluruh atau setengah dari pegurus ;
1. Pengurus di tingkat Kabupaten/Kotamadya/Kota Administratif; dan/atau Dewan
Pimpinan Daerah; terdiri dari :
1) Ketua Markas Daerah
2) Wakil Ketua Markas Daerah
3) Sekretaris Daerah
4) Wakil Sekretaris Daerah
5) Bendahara.
6) Wakil Wakil Bendahara.
7) Panglima
8) Wakil wakil Panglima
(2) Rapat-rapat lain bila dipandang perlu; Pimpinan dan/atau Pengurus di tingkat
Kabupaten/Kotamadya/Kota Administratif; dan/atau Dewan Pimpinan Daerah;
(3) Pimpinan dan/atau Pengurus di tingkat Kabupaten/Kotamadya/Kota Administratif;
dan/atau Dewan Pimpinan Daerah; dapat mengadakan Rapat setiap satu bulan sekali
atau setiap dianggap perlu oleh BupatiLIRA/WalikotaLIRA /SekretarisDaerah,atau
apabila hal tersebut diminta secara tertulis oleh paling sedikit 5 (lima) orang anggota
Pengurus;
(4) Panggilan Rapat dilakukan secara tertulis atau hal lainnya yang bersifat
pemberitahuan dan disampaikan kepada setiap anggota Pengurus di tingkat
Kabupaten/Kotamadya /Kota Administratif; dan/atau Dewan Pimpinan Daerah;
sekurang kurangnya 2 (dua) hari sebelum tanggal Rapat;

Pasal 61
PENGAMBILAN KEPUTUSAN DEWAN PIMPINAN DAERAH
1) Di dalam semua Rapat, Ketua Markas Daerah adalah pimpinan rapat dan jikalau
berhalangan hadir maka Rapat dipimpin oleh Sekretaris Daerah /; jikalau keduanya
berhalangan hadir maka Rapat dipimpin oleh : Bendahara Daerah;
2) Rapat-rapat Pengurus di tingkat di tingkat Kabupaten/Kotamadya/Kota
Administratif; dan/atau Dewan Pimpinan Markas Daerah; adalah sah apabila dalam
rapat dihadiri oleh lebih dari ½ (satu per dua) dari jumlah anggota Pengurus di tingkat
Kabupaten/Kotamadya /Kota Administratif; dan/atau Dewan Pimpinan Daerah;
3) Kecuali ditetapkan lain secara tegas dalam Anggaran Rumah Tangga ini, semua
keputusan diambil dengan musyawarah untuk mufakat apabila musyawarah untuk
4) mufakat tidak tercapai, maka Ketua Markas Daerah sebagai pimpinan rapat atau
Sekretaris Daerah Bupati atau Bendahara Umum Daerah; yang akan memutuskan;
5) Dalam setiap Rapat Pengurus di tingkat Kabupaten/Kotamadya/Kota
Administratif; dan/atau Dewan Pimpinan Markas Daerah; Masing-masing anggota
Pengurus berhak memberikan 1 (satu) hak suara;
6) Anggota-anggota Dewan Pembina, Dewan Penasehat, Dewan Pakar; berhak
menghadiri tiap-tiap Rapat Pengurus di tingkat Kabupaten/Kotamadya /Kota
Administratif; dan/atau Dewan Pimpinan Markas Daerah; yang mana dalam Rapat
tersebut; berhak untuk memberikan saran-saran dan/ atau pengarahan-pengarahan
seperlunya;

BAB XI
PEMBEKUAN dan PEMBUBARAN

Pasal 62
PEMBEKUANKEPENGURUSAN
DI-TINGKAT WILAYAH/PROVINSI
1. Alasan-alasan pembekuan kepengurusan; ditingkat wilayah; harus kuat secara
oganisasi dan tidak bertentangan dengan Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah
Tangga dan Peraturan-peraturan lainnya;
2. Sebelum melaksanakan pembekuan; Dewan Pimpinan Markas Wilayah terlebih
dahulu diberikan peringatan tertulis sebanyak-banyaknya tiga (3) kali dalam tenggang
waktu delapan (8) hari kerja untuk memperbaiki pelanggarannya.
3. Setelah pembekuan terjadi, maka kepengurusan dijabat sementara, diatur dan
diurus oleh Dewan Pimpinan Markas Besar; dan wajib melaporkan kepada Dewan
Pendiri Lembaga dalam jangka waktu empat belas (14) hari kerja.
4. Jika Pembekuan telah dilakukan maka; pengurus Dewan Pimpinan Markas
Wilayah, dalam jangka waktu empat puluh (40) hari kerja; diwajibkan membuat laporan
secara tertulis kepada Dewan Pimpinan Markas Besar; yang meliputi kegiatan,
keuangan, administrasi dan atas seluruh harta kekayaan organisasi; dengan
pengesyahan dari Badan pemeriksa Keuangan Wilayah;
5. Hal-hal mengenai laporan; harta kekayaan dan hutang-hutang maupun piutang
organisasi bagi pengurus yang dibekukan; ditingkat Dewan Pimpinan MarkasWilayah;
dan pelaksanaannya dilakukan oleh sebuah tim likuidasi khusus yang ditunjuk didalam
rapat Khusus Istimewa.
6. Dewan Pimpinan Markas Besar; atas laporan tersebut memberikan/melimpahkan
kepada pengurus Dewan Pimpinan Markas Wilayah yang baru dibentuk;

Pasal 63
PEMBEKUAN
KEPENGURUSAN DI-TINGKAT DAERAH
KABUPATEN/KOTAMADYA/KOTA ADMINISTRATIF.
(1) Alasan-alasan pembekuan kepengurusan; ditingkat Daerah; harus kuat secara
oganisasi dan tidak bertentangan dengan Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah
Tangga dan Peraturan-peraturan lainnya;
(2) Sebelum melaksanakan pembekuan; Dewan Pimpinan Markas Daerah terlebih
dahulu diberikan peringatan tertulis sebanyak-banyaknya tiga (3) kali dalam tenggang
waktu delapan (8) hari kerja untuk memperbaiki pelanggarannya.
(3) Setelah pembekuan terjadi, maka kepengurusan dijabat sementara, diatur dan
diurus oleh Dewan Pimpinan Markas Wilayah; dan wajib melaporkan kepada Dewan
Pimpinan Markas Besar dalam jangka waktu empat belas (14) hari kerja.
(4) Jika Pembekuan telah dilakukan maka; pengurus Dewan Pimpinan Markas
Daerah; dalam jangka waktu empat puluh (40) hari kerja; diwajibkan membuat laporan
secara tertulis kepada Dewan Pimpinan Markas Wilayah; yang meliputi kegiatan,
keuangan, administrasi dan atas seluruh harta kekayaan organisasi; dengan
pengesyahan dari Badan Pemeriksa Keuangan Daerah;
(5) Hal-hal mengenai laporan; harta kekayaan dan hutang-hutang maupun piutang
organisasi bagi pengurus yang dibekukan; ditingkat Dewan Pimpinan Markas Daerah;
dan pelaksanaannya dilakukan oleh sebuah tim likuidasi khusus yang ditunjuk didalam
rapat Khusus Istimewa.
(6) Dewan Pimpinan Markas Wilayah; atas laporan tersebut
memberikan/melimpahkan kepada pengurus Dewan Pimpinan Markas Daerah yang
baru dibentuk;

Pasal 64
PEMBUBARAN KEPENGURUSAN
DI-TINGKAT WILAYAH/ PROVINSI
(1) Keputusan untuk membubarkan Dewan Pimpinan Markas Wilayah hanya dapat
diambil oleh Rapat Khusus Istimewa Dewan Pimpinan Markas Besar; disertai kehadiran
Para Ketua Bidang; dan apabila ternyata dengan pasti bahwa kondisi dan keadaan
Dewan Pimpinan Markas Wilayah; telah sedemikian rupa sehingga dinilai tidak mungkin
lagi untuk mencapai, mewujudkan maksud dan tujuan lembaga;
(2) Apabila Dewan Pimpinan Markas Wilayah ini dibubarkan, maka likuidasinya
dilakukan oleh Dewan Pimpinan Markas Besar;
(3) Pembubaran Dewan Pimpinan Markas Wilayah hanya dapat diambil dengan syah
oleh Dewan Pimpinan Markas Besar; disertai kehadiran Para Ketua Bidang
dan disetujui oleh 2/3 (dua per tiga) dari jumlah yang hadir;
(4) Jika Dewan Pimpinan Markas Wilayah ini dibubarkan, Dewan Pimpinan Markas
Besar diwajibkan melakukan likuidasi atas seluruh harta kekayaan Dewan Pimpinan
Markas Wilayah, yang pelaksanaannya dilakukan oleh sebuah tim likuidasi khusus yang
ditunjuk didalam rapat Khusus Istimewa untuk melaksanakan tugas tersebut;
(5) Ketua Markas Wilayah bertanggung jawab; menyelesaikan administrasi dan
kekayaan Organisasi ini, dan jika terdapat sisa kekayaan; akan diberikan
kepada Dewan Pimpinan Wilayah yang baru dibentuk oleh Dewan Pimpinan Markas
Besar;

Pasal 65
PEMBUBARAN
KEPENGURUSAN DI-TINGKAT DAERAH
KABUPATEN/KOTAMADYA/KOTA ADMINISTRATIF.
(1) Keputusan untuk membubarkan Dewan Pimpinan Markas Daerah hanya dapat
diambil oleh Rapat Khusus Istimewa Dewan Pimpinan Markas Wilayah; disertai
kehadiran Para Ketua Bidang dan apabila ternyata dengan pasti bahwa kondisi dan
keadaan Dewan Pimpinan Markas Daerah; telah sedemikian rupa sehingga dinilai tidak
mungkin lagi untuk mencapai, mewujudkan maksud dan tujuan lembaga;
(2) Apabila Dewan Pimpinan Markas Daerah ini dibubarkan, maka likuidasinya
dilakukan oleh Dewan Pimpinan Markas Wilayah;
(3) Pembubaran Dewan Pimpinan Markas Daerah hanya dapat diambil dengan syah
oleh Dewan Pimpinan Markas Wilayah; disertai kehadiran Para Ketua Bidang
dan disetujui oleh 2/3 (dua per tiga) dari jumlah yang hadir;
(4) Jika Dewan Pimpinan Markas Daerah ini dibubarkan, Dewan Pimpinan Markas
Wilayah diwajibkan melakukan likuidasi atas seluruh harta kekayaan Dewan Pimpinan
Markas Daerah, yang pelaksanaannya dilakukan oleh sebuah tim likuidasi khusus yang
ditunjuk didalam rapat Khusus Istimewa untuk melaksanakan tugas tersebut;
(5) Ketua Markas Daerah bertanggung jawab; menyelesaikan administrasi dan
kekayaan Organisasi ini, dan jika terdapat sisa kekayaan; akan diberikan kepada
Dewan Pimpinan Daerah yang baru dibentuk oleh Dewan Pimpinan MarkasWilayah;

Pasal 66
PEMBUBARAN
KEPENGURUSAN DI-TINGKAT KECAMATAN
(1) Keputusan untuk membubarkan Dewan Pimpinan Markas Cabang hanya dapat
diambil oleh Rapat Khusus Istimewa Dewan Pimpinan Markas Daerah; disertai
kehadiran Para Ketua Bidang dan apabila ternyata dengan pasti bahwa kondisi dan
keadaan Dewan Pimpinan Markas Cabang; telah sedemikian rupa sehingga dinilai tidak
mungkin lagi untuk mencapai, mewujudkan maksud dan tujuan lembaga;
(2) Apabila Dewan Pimpinan Markas Cabang ini dibubarkan, maka likuidasinya
dilakukan oleh Dewan Pimpinan Markas Daerah;
(3) Pembubaran Dewan Pimpinan Markas Cabang hanya dapat diambil dengan syah
oleh Dewan Pimpinan Markas Daerah; disertai kehadiran Para Ketua Bidang
dan disetujui oleh 2/3 (dua per tiga) dari jumlah yang hadir;
(4) Jika Dewan Pimpinan Markas Cabang ini dibubarkan, Dewan Pimpinan Markas
Daerah diwajibkan melakukan likuidasi atas seluruh harta kekayaan Dewan Pimpinan
Markas Cabang, yang pelaksanaannya dilakukan oleh sebuah tim likuidasi khusus yang
ditunjuk didalam rapat Khusus Istimewa untuk melaksanakan tugas tersebut;
(5) Ketua Markas Cabang bertanggung jawab; menyelesaikan administrasi dan
kekayaan Organisasi ini, dan jika terdapat sisa kekayaan; akan diberikan kepada
Dewan Pimpinan Cabang yang baru dibentuk oleh Dewan Pimpinan Markas Daerah;

BAB XII
KEUANGAN, PENDANAAN OPERASIONAL
dan PENGGALANGAN DANA

Pasal 67
KEUANGAN
(1) Besarnya uang pangkal Anggota ditetapkan oleh Dewan Pimpinan masing
masing ;
(2) Besarnya uang iuran Anggota ditetapkan oleh Dewan Pimpinan Markas Daerah
dan/atau Dewan Pimpinan Markas Wilayah dan/atau Markas Besar untuk mengatur
keperluan rumah tangganya masing masing;
(3) Hal-hal yang menyangkut pengeluaran dan pemasukan keuangan organisasi
dilaporkan secara tertulis oleh PresidenKKPMP dan Bendahara lembaga/Pengurus
Organisasi di tingkat Pusat, dan/atau Dewan Pimpinan Markas Besar, disingkat
MABES; dalam bentuk laporan keuangan Lembaga; sekurang-kurangnya 1 (satu) kali
dalam tahun buku yang bersangkutan;
(4) Hal-hal yang menyangkut pengeluaran dan pemasukan keuangan lembaga
dilaporkan secara tertulis oleh Ketua Markas Wilayah dan Bendahara Organisasi di
tingkat Provinsi, dan/atau Dewan Pimpinan Markas Wilayah, dalam bentuk laporan
keuangan Lembaga; sekurang-kurangnya 1 (satu) kali dalam tahun buku yang
bersangkutan;
(5) Hal-hal yang menyangkut pengeluaran dan pemasukan keuangan lembaga
dilaporkan secara tertulis oleh Ketua Markas Daerah dan Bendahara Organisasi.
(6) Pengurus di tingkat Kabupaten/ Kotamadya/Kota Administratif, dan/atau Dewan
Pimpinan Markas Daerah, dalam bentuk laporan keuangan Organisasi; sekurang-
kuranya 1 (satu) kali dalam tahun buku yang bersangkutan;
(7) Hal-hal yang menyangkut pengeluaran dan pemasukan keuangan, khusus dalam
penyelenggaraan Musyawarah Kerja Nasional Kesatuan Kmando Pembela Merah Putih
dan/atau disebut MukernasKKPMP; Musyawarah Pimpinandi tingkat Nasional,
dan/atau Dewan Pimpinan Markas Besar, dan/atau disebut Muspimnas; dilaporkan
secara tertulis oleh PresidenKKPMP dan Bendahara /Pengurus Organisasi di tingkat
Pusat, dan/atau Dewan Pimpinan Markas Besar dalam bentuk laporan keuangan
kegiatan; laporan tersebut harus
(8) dipertanggung jawabkan kepada Dewan Pendiri Organisasi melalui panitia
verifikasi Badan Pemeriksa Keuangan Pusat yang ditentukan untuk itu;
(9) Hal-hal yang menyangkut pengeluaran dan pemasukan keuangan, khusus dalam
penyelenggaraan Musyawarah Kerja Wilayah Kesatuan Kmando Pembela Merah Putih
dan/atau disebut MukerwilKKPMP; Musyawarah Pimpinan Markas Wilayah Kesatuan
Kmando Pembela Merah Putih di tingkat Provinsi, dan/atau Dewan Pimpinan Markas
Wilayah, dan/atau disebut MuspimwilKKPMP; dilaporkan secara tertulis oleh Ketua
Markas Wilayah dan Bendahara Organisasi di tingkat Provinsi, dan/atau Dewan
Pimpinan Markas Wilayah dalam bentuk laporan keuangan kegiatan; laporan tersebut
harus dipertanggung-jawabkan kepada Dewan Pimpinan Markas Besar melalui panitia
verifikasi Badan pemeriksa Keuangan Wilayah yang ditentukan untuk itu;
(11) Hal-hal yang menyangkut pengeluaran dan pemasukan keuangan, khusus dalam
penyelenggaraan Musyawarah Kerja Daerah Kesatuan Kmando Pembela Merah Putih
dan/atau disebut MukerdaKKPMP; Musyawarah Pimpinan Daerah Kesatuan Kmando
Pembela Merah Putih di tingkat Daerah dan/atau Dewan Pimpinan Markas Daerah,
dan/atau disebut MuspimdaKKPMP; dilaporkan secara tertulis oleh Ketua Markas
Daerah dan Bendahara lembaga Pengurus di tingkat Kabupaten/Kotamadya/Kota
Administratif, dan/atau Dewan Pimpinan Daerah dalam bentuk laporan keuangan
kegiatan; laporan tersebut dipertanggung-jawabkan kepada Dewan Pimpinan Markas
Wilayah; kemudian diterusan kepada Dewan Pimpinan Markas Besar; melalui panitia
verifikasi Badan pemeriksa Keuangan Daerah yang ditentukan untuk itu;
(12) Tahun buku di tingkat Nasional, dan/atau Dewan Pimpinan Markas Besar, di
tingkat Provinsi, dan/atau Dewan Pimpinan Markas Wilayah dan di tingkat
Kabupaten/Kotamadya/Kota Administratif, dan/atau Dewan Pimpinan Markas Daerah,
dimulai setelah terpilihnya pengurus pada setiap tingkatan dan berakhir pada tahun
berikutnya;

Pasal 68
PENDANAAN OPERASIONAL ORGANISASI
Pendanaan operasional organisasi bagi pengurus; di tingkat Nasional, dan/atau Dewan
Pimpinan Markas Besar; di tingkat Provinsi, dan/atau Dewan Pimpinan Markas Wilayah;
dan di tingkat Kabupaten/Kotamadya/Kota Administratif, dan/atau Dewan Pimpinan
Markas Daerah; adalah sebagai berikut;
1) Pengurus di setiap tingkatan, dapat menggiatkan distribusi dari prosentasi
pembagian sumber dana berupa; iuran dan uang pangkal para anggota yang jumlah
dan besarnya disesuaikan dengan ketentuan dan ketetapan Dewan Pimpinan Markas
Daerah jika diperlukan;
2) Pengurus di setiap tingkatan adalah; mandiri, dalam hal sumber dan pemasukan
pendanaan operasional; dalam arti bahwa; Pengurus lembaga ditingkat lebih tinggi
tidak berkewajiban dan/atau dapat memberikan kontribusi pendanaan operasional;
3) Pengurus di setiap tingkatan; dapat melakukan penggalangan pendanaan untuk
kegiatan operasioanal lembaga; dengan dasar secara profesional, mandiri dan
bermartabat;
4) Pengurus lembaga di setiap tingkatan; akan mendapat pelatihan-pelatihan yang
diarahkan untuk membekali pengurus/kader lembaga; pengetahuan tentang gagasan;
program- program; dengan maksud tujuan sebagai bekal ketrampilan;
5) Pengurus lembaga di setiap tingkatan; dapat memaksimalkan jaringan serta
potensi lembaga lembaga otonom; sesuai bidang dan unit kerja masing-masing sebagai
pilar utama dari sumber dan/atau penyangga kebutuhan pendanaan operasional
lembaga;

Pasal 69
PENGGALANGAN DANA
Penggalangan dana bagi pengurus lembaga merupakan persoalan krusial; kriteria dan
tehnik penggalangan dana bagi pengurus; di tingkat Nasional, dan/atau Dewan
Pimpinan Pusat; di tingkat Provinsi, dan/atau Dewan Pimpinan Markas Wilayah; dan di
tingkat Kabupaten/Kotamadya/Kota Administratif, dan/atau Dewan Pimpinan Markas
Daerah; adalah sebagai berikut;
1) Terbuka, transparan dalam pengelolaan lembaga secara internal maupun
eksternal Organisasi; khususnya dalam hal penggalangan dana; sehingga tidak
menimbulkan fitnah dan situasi yang tidak kondusif bagi perjalanan lembaga;
2) Berdasar realitas cakupan wilayah; memandang perlu dirancang sebuah strategi
sektoral; dengan rumusan utama memperhatikan situasi mikro/makro dan keadaan
lingkungan lembaga; serta problem-problem spesifik didaerah; dengan Strategi yang
benar lembaga dapat serta mampu mengatasi permasalahan yang dihadapi dalam hal
penggalangan pendanaan;
3) Menciptakan kemandirian lembaga; dan efektifitas program-program lembaga
yang bersifat kedaerahan; serta memanfaatkan potensi sumber daya alam daerah;
dengan data base yang memiliki kelengkapan tentang potensi-potensi kekayaan
daerah di lingkungan masing-masing;
4) Menciptakan kreatifitas lembaga; dengan memiliki kesiapan agenda, program-
program kerja terpadu, gagasan, potensi-potensi yang dimiliki lembaga, dan langkah-
langkah yang perlu dijalankan dalam upaya menggalang dana yang dapat ditawarkan
kepada sumber pemilik dana atau calon donator;
5) Pengurus di setiap tingkatan, dan terutama di tingkat Dewan Pimpinan Markas
Daerah; harus menggiatkan program penggalangan dana yang memuat besarnya
jumlah iuran dan uang pangkal para anggota yang jumlah dan besarnya disesuaikan
dengan kondisi daerah; dan distribusi prosentasi untuk setiap tingkat kepengurusan,
dan mekanisme penarikan setiap iuran anggota; dan sebagainya;
6) Pengurus Lembaga di setiap tingkatan; hendaknya mengidentifikasi potensi
individu dan perusahaan daerah; nama-nama penyumbang; donator; pengusaha
(besar, menengah, kecil) dan lainnya berikut latarbelakang di lingkungannya masing-
masing; yang setiap saat dapat dimintai dukungan pendanaan dengan kontra prestasi
yang saling menguntungkan; identifikasi dan simpan, sehingga setiap saat dokumentasi
tersebut dapat bermanfaat;
7) Pengurus Lembaga di setiap tingkatan; hendaknya memilih figure-figur pengurus
yang kredibel, disegani, dipercaya dalam masyarakat, dimana potensi mereka ini juga
merupakan daya tarik bagi masyarakat untuk memberikan dukungan pendanaan
terhadap lembaga;
8) Pengurus Lembaga di setiap tingkatan; hendaknya menggiatkan pelatihan-
pelatihan, diskusi, seminar dan lainnya yang diarahkan pada membekali pengurus dan
kader lembaga; pengetahuan tentang visi, gagasan, program dan kebijakan lembaga;
tujuannya, di samping dapat mensosialisasikan maksud tujuan lembaga di tengah
masyarakat, juga sebagai bekal mereka dalam berhubungan dengan sumber dana
atau calon donator.
9) Pengurus Lembaga di setiap tingkatan; hendaknya memaksimalkan jaringan dan
potensi lembaga lembaga otonom; sebagai pilar utama penyangga sumber dana
lembaga;
10) Ketentuan mengenai penggalangan dana; yang berkaitan erat dengan lembaga
otonom di seluruh tingkatan; Dewan Pimpinan Pusat; Dewan Pimpinan Wilayah;Dewan
Pimpinan Daerah; sebagaimana dimaksud dalam pasal ini; diatur lebih lanjut dengan
ketentuan khusus yaitu; Pedoman Keorganisasian;

BAB XIII
TENTANG KODE ETIK

PASAL 70
NILAI-NILAI DASAR PRIBADI
Nilai-nilai dasar pribadi bagi seluruh anggota di tingkat Nasional, dan/atau Dewan
Pimpinan Markas Besar; di tingkat Provinsi, dan/atau Dewan Pimpinan Markas Wilayah;
dan di tingkat Kabupaten/Kotamadya/Kota Administratif, dan/atau Dewan Pimpinan
Markas Daerah serta ditingkat Kecamatan dan/atau Dewan pimpinan Markas Cabang ;
sebagai berikut;
1) Terbuka, transparan dalam pergaulan internal maupun eksternal Organisasi;
khususnya dalam lingkungan keluarga besar KKPMP;
2) Melaksanakan ibadah dan ajaran agama yang diyakininya; Taat terhadap aturan
hukum dan etika, Meningkatkan kineja yang berkualitas, Menanggalkan kebiasaan
kelembagaan masa lalu yang negative, meminimalkan/menghilangkan sifat arogansi
individu, kelompok dan sektoral
3) Kebersamaan, dalam melaksanakan tugas dan masa bakti disemua tingkat
kepengurusan;
4) Berani, mengambil sikap tegas dan rasional dalam membuat keputusan sulit demi
kepentingan jangka panjang bagi: Generasi Penerus; masyarakat; Bangsa; dan Negara
Kesatuan Republik Indonesia;
5) Tangguh, tegar dalam menghadapi berbagai godaan, hambatan, tantangan,
ancaman, dan intimidasi dalam bentuk apapun, dan dari pihak manapun; dan selalu
meningkatkan pengetahuan dan kapasitas pribadinya terhadap kemajuan;

PASAL 71
KODE ETIK
PENGURUS ORGANISASI
DAN PENGURUS SAYAP ORGANISASI
Kode etik pengurus bagi seluruh Pengurus disetiap jajaran Markas KKPMP; sebagai
berikut;
1) Nilai-nilai dasar pribadi sebagaimana dimaksud dalam pasal 61 dilaksanakan
dalam bentuk sikap, tindakan, perilaku dan perbuatan adalah sebagai landasan utama
bagi setiap pengurus KKPMP;
2) Pengurus selama masa pengabdian wajib menjaga harkat martabat Lembaga
dengan perilaku, tindakan, sikap dan ucapan;
3) Pengurus selama masa pengabdian dilarang menggunakan; informasi, data-data,
dokumen dan/atau sejenisnya yang berasal dari laporan masyarakat khususnya yang
berkaitan dengan laporan KKN (kolusi, korupsi dan nepotisme); untuk
4) kepentingan pribadi atau golongan, dan menerima imbalan, meminta kepada atau
menerima bantuan dari siapapun dalam bentuk apapun yang memiliki potensi konflik
dan kepentingan terhadap informasi, data-data, dokumen bagi lembaga;
5) Pengurus selama masa pengabdian wajib memberikan komitmen, loyalitas dan
integritas kepada lembaga, demi tercapainya tujuan lembaga;
6) Pengurus selama masa pengabdian wajib menyimpan, menjaga dan
mengembalikan setiap dokumen atau bahan-bahan yang berkaitan dengan informasi,
data-data, dokumen dan/atau sejenisnya yang berasal dari laporan masyarakat;
khususnya yang berkaitan dengan laporan KKN (kolusi, korupsi dan nepotisme); dan
tidak mengungkapkan kepada publik dan masyarakat kecuali pengurus lembaga yang
memiliki wewenang dan bertugas untuk mengungkapkan hal tersebut;

PASAL 72
KODE ETIK PENANGANAN INFORMASI,
DAN TENTANG KORUPSI, KOLUSI DAN NEPOTISME, PENEGAKAN KEADILAN
SERTA SUPREMASI HUKUM
Seluruh Pengurus; di tingkat Nasional, dan/atau Dewan Pimpinan Markas Besar; di
tingkat Provinsi, dan/atau Dewan Pimpinan Markas Wilayah; dan di tingkat
Kabupaten/Kotamadya/Kota Administratif, dan/atau Dewan Pimpinan Markas Daerah;
wajib bagi setiap pengurus untuk menyesuaikan kaidah-kaidah hukum dan per-undang-
undangan yang berlaku sebagai dasar dari perumusan, pendalaman masalah,
pengungkapan kasus-kasus Korupsi, Kolusi dan Nepotisme (K.K.N) serta dalamupaya
upaya penegakan keadilan juga Supremasi Hukum ; sebagai berikut:
(1) Wewenang, tanggung jawab dan kendali perintah pengungkapan kasus-kasus
Korupsi, Kolusi dan Nepotisme (K.K.N), Penegakan keadilan bagi seluruh masyarakat
demi terciptanya Hukum yang berkeadilan bagi seluruh masyarakat dalam hal General;
di tingkat Nasional, dan/atau Dewan Pimpinan Markas Besar; adalah PresidenKKPMP;
(2) Wewenang, tanggung jawab dan kendali perintah pengungkapan kasus-kasus
Korupsi, Kolusi dan Nepotisme (K.K.N), Penegakan keadilan bagi seluruh masyarakat
demi terciptanya Hukum yang berkeadilan bagi seluruh masyarakat dalam hal General;
di tingkat Provinsi, dan/atau Dewan Pimpinan Markas Wilayah; adalah Ketua Markas
Wilayah ;
(3) Wewenang, tanggung jawab dan kendali perintah pengungkapan kasus-kasus
Korupsi, Kolusi dan Nepotisme (K.K.N), Penegakan keadilan bagi seluruh masyarakat
demi terciptanya Hukum yang berkeadilan bagi seluruh masyarakat dalam hal General;
dan di tingkat Kabupaten/Kotamadya/Kota Administratif, dan/atau Dewan Pimpinan
Markas Daerah adalah Ketua Markas Daerah;
(4) Pengungkapan informasi dan/atau khususnya tentang adanya dugaan dan/atau
patut diduga; terdapat indikasi; Korupsi, Kolusi dan Nepotisme (K.K.N), Penegakan
keadilan bagi seluruh masyarakat demi terciptanya Hukum yang berkeadilan bagi
seluruh masyarakat dalam hal General dalam lembaga adalah; bersifat independent,
bebas dari pengaruh kekuasaan manapun dan bertanggung jawab kepada masyarakat;
(5) Setiap informasi dari berbagai sektor, yang bersumber dari ; masyarakat,
pemerintah dan swasta; dan akan dipublikasikan kepada media cetak maupun
elektronik serta masyarakat; harus melalui proses seleksi, penelaahan, analisa yang
kritis dan atas keputusan bersama di masing-masing kepengurusan MABES, MAWIL,
dan MADA serta MARCAB untuk diungkap;
(6) Pengungkapan informasi adanya dugaan dan/atau patut diduga; terdapat indikasi;
Korupsi, Kolusi dan Nepotisme (K.K.N), Penegakan keadilan bagi seluruh masyarakat
demi terciptanya Hukum yang berkeadilan bagi seluruh masyarakat dalam hal General
dalam lembaga; melalui jenjang persetujuan sebagai berikut;

BAB XIV
PENGHARGAAN

Pasal 73
PENGHARGAAN
(1) Kepada segenap dan unsur pengurus maupun anggota yang telah menunjukan
kesetiaan atau berjasa terhadap lembaga dan/atau yang telah menunjukan prestasi
yang luar biasa, dapat diberikan penghargaan;
(2) Penghargaan yang dimaksud dalam ayat (1) ini pasal ini dapat berupa tanda jasa
atau bentuk penghargaan lainnya.
(3) Tata cara pemberian penghargaan yang dimaksud; diberikan setiap 3 (tiga) tahun;
ketentuan mengenai ini akan ditetapkan oleh Dewan Pimpinan Markas Besar;
BAB XV
KETENTUAN PENUTUP

Pasal 74
KETENTUAN PENUTUP
(1) Hal-hal yang belum diatur dalam Anggaran Rumah Tangga ini akan diatur lebih
lanjut oleh Dewan Pimpinan Markas Besar; melalui berbagai keputusan dan peraturan-
peraturan lembaga.
(2) Anggaran Rumah Tangga ini mulai berlaku sejak;

Ditetapkan Di : Bogor
Pada Hari dan Tanggal ; 16 Juni 2013

DEWAN PIMPINAN PUSAT


KESATUAN KOMANDO PEMBELA MERAH PUTIH (KKPMP)
----------------------------------------------------------------------------------------

H.HISYAM, SH, MUHAMMAD RIYAD, SH.


PRESIDENT KKPMP SEKERTARIS UTAMA

Anda mungkin juga menyukai