5CAM 18651067 Ongky Prasetiawan

Anda mungkin juga menyukai

Anda di halaman 1dari 10

1

STRATEGI PEMERINTAH DAERAH MENIMALISIR KECURANGAN DALAM


MENYAMPAIKAN KEUANGAN LAPORAN SPT TAHUNAN
Ongky Prasetiawan
email: ongkyprasetiawan46@gmail.com
Jurusan Akuntansi Manajement
Politeknik Negeri Samarinda
Jl. Selat Selayar Bontang Kalimantan Timur-Indonesia

Abstrak.Tujuan yang ingin dicapai dalam penelitian ini adalah untuk mengetahui, menguji dan
menganalisis strategi pemerintah daerah menimalisir kecurangan dalam menyampaikan
keuangan laporan spt tahunan pada kabupaten/kota di provinsi Kalimantan Timur. Penelitian ini
menggunakan metode kuantitatif, menggunakan data dokumentasi. Data yang digunakan adalah
realisasi APBD kabupaten/kota di provinsi Kalimantan timur. Alat analisis yang diguakan adalah Uji
Regresi Linear Berganda. Hasil penelitian menunjukkan bahwastrategi pemerintah daerah dalam
menimalisir kecurangan bisa diterima oleh masyarakat, Daerah pada Kabupaten/Kota di Provinsi
Kalimantan Timur periode. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa nilai R square sebesar 0,902 atau
90,2%. Sehingga pengaruh pendapatan asli daerah, dana alokasi umum, dana alokasi khusus dan dana
bagi hasil terhadap belanja daerah sebesar 90,2%, sedangkan sisanya 9,2% dipengaruhi oleh variabel
lain yang tidak diteliti dalam penelitian ini.
Kata Kunci : Kecurangan dalam menyampaikan SPT, Kualitas layanan, Edukasi kepada masyarakat, Sosialisasi
kepada masyarakat, Sanksi yang harus diterima.

1.Latar Belakang
Dalam proses sistem pengendalian intern, implementasinya tidak hanya dipandang
sebagai bagian dari kepatuhan terhadap regulasi, akan tetapi sebagai kebutuhan
instansi pemerintah dalam rangka pengendalian terjadinya kecurangan di dalam
intansi pemerintahan. Efektivitas pengendalian kecurangan, diantaranya dicapai
melalui penegakan integritas, etika dan perilaku, penerapan komitmen terhadap
kompetensi, pembentukan struktur organisasi yang sesuai kebutuhan,
pendelegasian wewenang dan tanggung jawab yang tepat, penyusunan dan
penerapan kebijakan yang terpadu serta pengaturan mekanisme kerja yang
terstruktur. Dengan demikian seluruh peraturan, keputusan atau kebijakan yang
dikeluarkan pemerintah sebagai standar dan pedoman dasar dalam pengelolaan
intansi pemerintah, intansi pemerintah memiliki keterkaitan antara aktivitas fungsi
utama dan aktivitas lainnya sehingga dapat dihindari inkonsistensi dan benturan
kebijakan yang dapat mendorong terjadinya kecurangan, seperti kebijakan
manajemen risiko, kebijakan teknologi informasi, kebijakan pengembangan sumber
daya manusia dan kebijakan pengendalian intern
2. TINJAUAN PUSTAKA
Kecurangan pajak merepresentasikan perilaku resistensi wajib pajak terhadap kewajiban
perpajakan mereka yang seharusnya dilaksanakan berdasarkan ketentuan undang-undang
perpajakan. Berbagai penelitian berusaha membuka tabir mengenai motivasi yang melandasi
2

perilaku kecurangan wajib pajak, termasuk motivasi melakukan kecurangan pajak


berdasarkan perspektif ekonomi dalam model klasik (Mangoting et al., 2017)
Penyimpangan (irregularities) adalah salah saji atau penghapusan dalam laporan keuangan
yang disengaja, yang dalam keadaan demikian para pengambil keputusan berubah
keputusannya. Penyimpangan dalam laporan keuangan ini biasanya menyesatkan bagi
pemakai. Istilah yang biasa digunakan adalah kecurangan manajemen (management fraud).
Kriteria-kriteria yang termasuk dalam penyimpangan, meliputi :(Putri, 2012)
a. Manipulasi, falsifikasi, dan alterasi catatan-catatan akuntansi atau dokumen
pendukung yang menjadi dasar pembuatan laporan keuangan.
b. Salah penyajian (misrepresentations) atau penghapusan (omissions) yang sengaja
atas transaksi-transaksi dan informasi penting lainnya.
c. Salah penerapan (misapplication) prinsip – prinsip akuntansi terhadap jumlah,
klasifikasi, cara penyajian, dan pengungkapan yang disengaja.

3. METODE PENELITIAN
Dalam melakukan sebuah penelitian, seorang peneliti harus menggunakan jenis
penelitian yang tepat, agar mendapatkan gambaran yang jelas dalam menyelesaikan suatu
masalah serta menggunakan langkah-langkah dalam mengatasi masalah tersebut.
Adapun jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian
kuantitatif. Penelitian kuantitatif adalah suatu proses menemukan pengetahuan yang
menggunakan data berupa angka sebagai alat menganalisis keterangan mengenai apa yang
ingin diketahui.(Kasiram, 2008). Menurut Sugiyono, metode penelitian kuantitatif dapat
diartikan sebagai metode penelitian yang berlandaskan pada filsafat positivisme, digunakan
untuk meneliti pada populasi atau sampel tertentu. Teknik pengambilan sampel pada
umumnya dilakukan secara random, pengumpulan data menggunakan instrumen penelitian,
analisis data bersifat kuantitatif/statistik dengan tujuan untuk menguji hipotesis yang telah
ditetapkan (Sugiono, 2014)Berdasarkan uraian di atas dapat disimpulkan bahwa penelitian
kuantitatif adalah penelitian data berupa angka yang dilakukan secara acak dan di analisis
secara statistik untuk menguji hipotesis.
Penelitian kuantitatif sebagian besar menggunakan metode statistik yang digunakan
untuk mengumpulkan data kuantitatif dari studi penelitian. Penelitian kuantitatif bersifat
obyektif, rumit, dan sering kali bersifat investigatif. Hasil yang dicapai dalam penelitian
kuantitatif adalah logis, statistik, dan tidak biasa.
4. HASIL DAN PEMBAHASAN
Data yang dapat diolah dalam statistika adalah data yang berupa angka, sehingga dari
angka tersebut dapat dianalisis sesuai tujuan penulis. Dalam penelitian ini, penulis mengambil
data berdasarkan kuesioner yang telah disebarkan di beberapa wilayah Provinsi Kalimantan
Timur. Adapun tabulasi data yang penulis dapatkan adalah sebagai berikut:

STRATEGI PEMERINTAH DALAM


No MEMINIMALISIR KECURANGAN DALAM
Responde MENYAMPAIKAN KEUANGAN LAPORAN SPT Total
n TAHUNAN
Y X1 X2 X3 X4
1 22 20 20 20 19 101
2 25 25 25 25 25 125
3 22 22 22 21 22 109
4 25 25 25 25 25 125
5 21 20 20 20 20 101
3

6 20 20 20 18 18 96
7 25 25 25 25 25 125
8 20 20 20 20 20 100
9 24 24 24 25 25 122
10 20 20 21 22 20 103
11 21 20 20 20 20 101
12 20 20 20 20 20 100
13 23 23 24 24 24 118
14 20 20 20 20 20 100
15 25 25 25 25 25 125
16 20 20 20 20 20 100
17 23 23 24 24 25 119
18 20 20 20 18 18 96
19 20 20 20 20 20 100
20 20 20 20 21 21 102
21 20 20 20 20 20 100
22 22 22 22 21 20 107
23 20 21 21 22 22 106
24 20 20 20 20 20 100
25 23 23 22 22 21 111
26 20 20 20 20 20 100
27 23 22 21 20 20 106
28 23 22 21 21 22 109
29 20 18 18 19 19 94
30 16 18 20 20 20 94
31 18 18 20 20 20 96
32 22 21 21 22 22 108
33 20 20 20 20 20 100
34 22 23 23 24 23 115
35 20 20 20 20 20 100
36 21 21 20 20 20 102
37 21 21 21 21 21 105
38 20 20 20 20 20 100
39 20 20 20 21 21 102
40 23 24 24 24 25 120
41 23 23 24 23 23 116
42 20 20 20 20 20 100
43 25 21 20 19 18 103
44 25 25 25 25 25 125
45 21 21 21 22 22 107
46 20 20 20 20 20 100
47 23 23 23 21 22 112
48 22 22 22 22 21 109
49 23 22 22 22 21 110
50 21 21 22 21 21 106
51 25 25 25 22 21 118
52 22 21 21 22 22 108
53 22 20 20 20 19 101
54 25 25 25 25 25 125
55 22 22 22 21 22 109
56 25 25 25 25 25 125
57 21 20 20 20 20 101
58 20 20 20 18 18 96
59 20 20 20 20 20 100
4

60 24 24 24 25 25 122
61 20 20 21 22 20 103
62 21 20 20 20 20 101
63 20 20 20 20 20 100
64 23 23 24 24 24 118
65 20 20 20 20 20 100
66 25 25 25 25 25 125
67 20 20 20 20 20 100
68 23 23 24 24 25 119
69 20 20 20 18 18 96
70 20 20 20 20 20 100
71 20 20 20 21 21 102
72 20 20 20 20 20 100
73 22 22 22 21 20 107
74 20 21 21 22 22 106
75 22 20 20 20 19 101
76 25 25 25 25 25 125
77 22 22 22 21 22 109
78 25 25 25 25 25 125
79 21 20 20 20 20 101
80 20 20 20 18 18 96
81 25 25 25 25 25 125
82 20 20 20 20 20 100
83 24 24 24 25 25 122
84 20 20 21 22 20 103
85 21 20 20 20 20 101
86 20 20 20 20 20 100
87 23 23 24 24 24 118
88 20 20 20 20 20 100
89 25 25 25 25 25 125
90 20 20 20 20 20 100
91 23 23 24 24 25 119
92 23 23 24 24 25 119
93 20 20 20 18 18 96
94 20 20 20 20 20 100
95 20 20 20 21 21 102
96 20 20 20 20 20 100
97 22 22 22 21 20 107
98 20 21 21 22 22 106
99 20 20 20 20 20 100
100 25 25 25 25 25 125
101 20 20 20 20 20 100
102 20 20 20 20 20 100
103 25 25 25 25 25 125
104 25 25 25 25 25 125
105 20 20 20 20 20 100
106 20 20 20 20 20 100
107 25 25 25 25 25 125
108 20 20 20 20 20 100
109 20 20 20 20 20 100
110 25 25 25 25 25 125
111 20 20 20 20 20 100
112 25 25 25 25 25 125
113 25 25 25 25 25 125
5

114 16 18 20 20 20 94
115 20 20 20 20 20 100
116 25 25 25 25 25 125
117 16 18 20 20 20 94
118 20 20 20 20 20 100
119 25 25 25 25 25 125
120 16 18 20 20 20 94
121 20 20 20 20 20 100
122 25 25 25 25 25 125
123 22 20 20 20 19 101
124 23 23 24 24 25 119
125 22 20 20 20 19 101
126 23 23 24 24 25 119
127 22 20 20 20 19 101
128 23 23 24 24 25 119
129 16 18 20 20 20 94
130 23 23 24 24 25 119
131 22 20 20 20 19 101
132 23 23 24 24 25 119
133 23 23 24 24 25 119
134 22 20 20 20 19 101
135 23 23 24 24 25 119
136 22 20 20 20 19 101
137 23 23 24 24 25 119
138 23 23 24 24 25 119
139 22 20 20 20 19 101
140 23 23 24 24 25 119
141 16 18 20 20 20 94

Uji Validitas Data


Uji validitas digunakan untuk mengukur sah atau valid tidaknya suatu
kuesioner. Suatu kuesioner dikatakan valid jika pertanyaan pada
kuesionermampu untuk mengungkapkan sesuatu yang akan diukur oleh
kuesioner tersebut (Ghozali, 2016). Validitas dapat diartikan pula sebagai
suatu ukuran yang menunjukkan tingkat-tingkat kevalidan dan kesahihan suatu
instrumen. Suatu instrumen yang valid dan sahih mempunyai validitas yang
tinggi, yang berarti bahwa alat ukur yang digunakan tersebut sudah tepat. Uji
validitas dilakukan dengan cara melihat korelasi skor masing-masing item
pernyataan dalam kuesioner dengan skor totalnya, menyatakankorelasi ini
dapat dihitung dengan menggunakan rumus Product Moment Pearson, sebagai
berikut :
r= N¿
√¿ ¿

Keterangan :
r = koefisien korelasi product moment
N = jumlah responden
X = skor untuk masing-masing item pernyataan
6

Y = jumlah skor keseluruhan dari seluruh item pernyataan untuk masing-


masing responden
Uji Reabilitas. Reabilitas adalah alat untuk mengukur suatu kuesioner yang
merupakan indikator dari variabel atau konstruk. Suatu kuesioner dikatakan
reliabel atau handal jika jawaban responden terhadap pertanyaan adalah
konsisten/stabil dari waktu ke waktu (Ghozali, 2011). Tingkat reliabel suatu
variabel atau konstruk penelitian dapat dilihat dari hasil uji statistik Crobach
Alpha (α). Menurut kriteria (Nunnally, 1967) yang dinyatakan dalam Ghozali
(2011), variabel atau konstruk dikatakan reliabel jika nilai Cronbach Alpha >
0,70. Semakin nilai alpha nya mendekati satu maka nilai reliabilitas datanya
semakin terpercaya untuk masing-masing variabel.

Uji Asumsi Klasik. Uji ini dilakukan untuk mengetahui bahwa data yang
diolah adalah sah (tidak terdapat penyimpangan) serta distribusi normal, maka
data tersebut akan diisi melalui uji asumsi klasik, yaitu

1) Uji Normalitas
Uji normalitas bertujuan untuk menguji apakah dalam regresi, varibel
penggangu atau residual memiliki distribusi normal. Seperti diketahui bahwa
uji t dan F mengasumsikan bahwa nilai residual mengikuti distribusi normal.
Kalau asumsi ini dilanggar maka uji statistik menjadi tidak valid untuk jumlah
sampel kecil. Ada dua cara untuk mendeteksi apakah residual berdistribusi
normal atau tidak yaitu dengan analisis grafik dan uji statistik (Ghozali, 2011).

Uji Multikolinearitas Uji heteroskedastisitas bertujuan menguji apakah


dalam model regresi terjadi ketidaksamaan variance dari residual satu
pengamatan ke pengamatan yang lain. Jika variance dari residual satu
pengamatan ke pengamatan lain tetap, maka disebut Homoskesdatisitas dan
jika berbeda disebut Heteroskesdatisitas. 57 Model regresi yang baik adalah
yang homoskedastisitas atau tidak terjadi heteroskesdatisitas (Ghozali, 2011).
Apabila residual plot yang terjadi tidak menggambarkan pola tertentu yang
sistematis, lebih bersifat acak dan berada diatas serta dibawah nol pada sumbu
Y, maka persamaan regresi yang dipakai dalam penelitian ini dapat memenuhi
asumsi homoskedastisitas atau tidak ada masalah heteroskedastisitas. Cara
lainnya yaitu dengan metode Glejser dengan cara meregres nilai absolute
residualnya terhadap variabel independen, apabila variabel independen
signifikan secara statistik mempengaruhi variabel dependen, maka indikasi
terjadi heteroskedastisitas. Hal ini terlihat dari probabilitas signifikansinya
diatas tingkat kepercayaan 5% (0,05). Jika dapat disimpulkan model regresi
tidak mengandung adanya heteroskedastisitas.

UJI HIPOTESIS. Hipotesis merupakan pernyataan-pernyataan yang


menggambarkan suatu hubungan antara dua variabel yang berkaitan dengan suatu
kasus tertentu dan merupakan anggapan sementara yang perlu diuji kebenarannya
7

tentang dugaan dalam suatu penelitian serta memiliki manfaat bagi proses penelitian
agar efektif dan efisien. Menurut (P.D, 2014)menyatakan bahwa: “Hipotesis adalah
jawaban sementara terhadap rumusan masalah penelitian. Kebenaran dari hipotesis itu
harus dibuktikan melalui data yang terkumpul.”

A. Analisis regresi linear berganda


(1) Regresi Linier Berganda
Analisis Regresi Linier Berganda Analisis regresi linier berganda
(multiple regression) dilakukan untuk menguji pengaruh dua atau lebih
variabel independen (explanatory) terhadap satu variabel dependen
(Ghozali, 2011).Model regresi berganda dalam pernyataan ini
dinyatakan sebagai berikut :
Y = α + β1X1 + β2X2 + β3X3 + e
Keterangan:
Y = kualitas laporan keuangan
α = konstanta
β1 = koefisien regresi dari X1 (kompetensi sumber daya manusia)
X1 = variabel kompetensi sumber daya manusia
β2 = koefisien regresi dari X2 (pemanfaatan teknologi informasi)
X2 = variabel pemanfaatan teknologi informasi
β3 = koefisien regresi dari X3 (sistem pengendalian intern)
X3= variabel sistem pengendalian intern
e = standar error
Uji Koefisien Determinasi (R2). Koefisien determinasi pada intinya
mengukur seberapa besar kemampuan variabel bebas dalam
menjelaskan variabel terikatnya (Ghozali, 2011). Nilai koefisien
determinasi adalah antara nol dan satu. Semakin tinggi nilai koefisien
determinasi (R2 ) berarti semakin tinggi kemampuan variabel
independen dalam menjelaskan variasi perubahan terhadap variabel
dependen

Berikut adalah Tabel Koefisien Korelasi :


Interval Koefisien Tingkat Hubungan
0,00 – 0,199 Sangat Lemah
0,20 – 0,399 Lemah
0,40 – 0,599 Sedang
0,60 – 0,799 Kuat
0,80 – 1,000 Sangat Kuat

Analisis Koefisien Determinasi Menurut (Gersom Hendarsono, 2013), untuk


menilai seberapa besar pengaruh variabel X terhadap Y maka digunakan koefisien
determinasi (KD) yang merupakan koefisien korelasi yang biasanya dinyatakan dengan
presentase (%).

Kd = r 2x 100%
8

Keterangan:
Kd = koefisien determinasi
r 2 = Koefisien korelasi yang dikuadratkan

PEMBAHASAN
Berdasarkan hasil pengujian yang telah dijelaskan di atas, maka materi yang dibahas
dalam pembahasan penelitian ini sebagai berikut :
1. Analisa R2 menunjukkan bahwa hasil perhitungan tanpa bahwa secara bersama-
sama bahwa ketetapan model dalam penelitian ini secara keseluruhan variable
Kualitas Pelayanan (X1), Kepercayaan (X2), Komunikasi (X3), Independensi
(X4), secara bersama-sama hanya mencapai 90,2% dapat mepengaruhi Variabel
Pelanggaran Kode Etik (Y).
2. Berdasarkan hasil uji F menunjukkan bahwa variabel Kualitas Pelayanan(X1),
Kepercayaan (X2), Komunikasi (X3), Independensi (X4), berpengaruh signifikan
terhadap variabel Pelanggaran Kode Etik (Y). Hal ini dapat dilihat dari hasil
perhitungan menunjukan nilai sebesar Sig 0,000 < 0,05
3. Berdasarkan hasil uji T (parsial)
a. Kecurangan menyampaikan SPT(X1)
Berdasarkan hasil perhitungan menunjukkan bahwa Kualitas Pelayanan (X1)
menunjukkan nilai yang diperoleh berdasarkan hasil uji SPSS Versi 25,
peroleh nilai signifikan sebesar 0,926 > 0,05 sehingga dapat disimpulkan
bahwa Kualitas Pelayanan (X1) tidak berpengaruh terhadap variabel
Pelanggaran Kode Etik (Y).
b. Kualitas Layanan (X2)
Berdasarkan hasil perhitungan menunjukkan bahwa Kepercayaan (X2)
menunjukkan nilai yang diperoleh berdasarkan hasil uji SPSS Versi 25,
peroleh nilai signifikan sebesar adalah 0,835 > 0,05 sehingga (X2) tidak
berpengaruh terhadap variabel Pelanggaran Kode Etik (Y).
c. Edukasi(X3)
Berdasarkan hasil perhitungan menunjukkan bahwa Komunikasi (X3)
menunjukan nilai yang diperoleh berdasarkan hasil uji SPSS Versi 25, peroleh
nilai signifikan sebesar adalah 0,779 > 0,05 sehingga (X3) berpengaruh
terhadap variabel Pelanggaran Kode Etik (Y).
d. Sanksi (X4)
Berdasarkan hasil perhitungan menunjukkan bahwa Komunikasi (X3)
menunjukan nilai yang diperoleh berdasarkan hasil uji SPSS Versi 25, peroleh
nilai signifikan sebesar adalah 0,731 < 0,05 sehingga (X4) tidak
berpengaruh terhadap variabel Pelanggaran Kode Etik (Y).
9

5.1. Kesimpulan
Berdasarkan pembahasan sebelumnya, maka dapat diambil kesimpulan sebagai berikut:
1) Kecurangan menyampaikan SPT Tahunan (X1)
Berdasarkan hasil perhitungan yang telah dilakukan, menunjukkan bahwa dalam menyampaikan
SPT tahunan masih sering terjadi kecurangan oleh pihak yang tidak bertanggung jawab
2) Kualitas Layanan (X2)
Berdasarkan hasil perhitungan yang telah dilakukan, menunjukkan bahwa kualitas
pelayanan dalam menyampaikan SPT Tahunan labih di tingkatkan lagi agar masyarat dan
pihak yang berwajib lebih nyaman dalam menyampaikan SPT Tahunan
3) Edukasi (X3)
Berdasarkan hasil perhitungan yang telah dilakukan, menunjukkan bahwa Pihak yang berwajib di
sarankan untuk melakukan edukasi kepada masyarakat agar masyarakat lebih paham dalam
menyampaikan SPT Tahunan
4) Sanksi (X4)
Berdasarkan hasil perhitungan yang telah dilakukan, menunjukkan bahwa pihak yang berwajib di
haruskan lebih tegas dalam memberikan sanksi kepada yang melakukan kecurangan
5.2. Saran
Berdasarkan kesimpulan yang telah dikemukakan, penulis memberikan saran sebagai
berikut:
1) Kecurangan menyampaikan SPT (X1)
Berdasarkan hasil perhitungan yang telah dilakukan, menunjukkan bahwa tingkat kecurangan
dalam menyampaikan SPT tahunan masih rawan terjadi oleh sebab itu pihak yang berkewajiban
untuk meningkatkan keamanan dalam menyampaikan SPT Tahunan
2) Kualitas Layanan (X2)
Berdasarkan hasil perhitungan yang telah dilakukan, menunjukkan bahwa kualitas layanan lebih
ditingkatkan agar para pengguna spt tahunan lebih nyaman.
3) Edukasi (X3)
Berdasarkan hasil perhitungan yang telah dilakukan, menunjukkan bahwa pihak yang
berkewajiban agar melakukan edukasi kepada masyarakat
4) Sanksi (X4)
Berdasarkan hasil perhitungan yang telah dilakukan, menunjukkan bahwa Pihak yang
berkewajiban harus lebih tegas dalam memberikan sanksi

REFERENCES
Gersom Hendarsono, S. S. (2013) ‘Analisa Pengaruh Experiental Marketing terhadap Minat Beli
Ulang Konsumen’, Jurnal Manajemen Pemasaran.
Ghozali (2011) ‘Tujuan Uji Normalitas’, in Aplikasi Analisis Multivariate dengan Program IBM SPSS
19. Semarang.
Ghozali, I. (2016) Aplikasi Analisis Multivariate dengan Program IBM SPSS 23, (Edisi 8). Semarang:
Badan Penerbit Universitas Diponegoro.
Kasiram (2008) Metodologi Penelitian, Pendidikan.
Mangoting, Y. et al. (2017) ‘Menguak Dimensi Kecurangan Pajak’, Jurnal Akuntansi
Multiparadigma, (121), pp. 274–290. doi: 10.18202/jamal.2017.08.7054.
Nunnally (1967) ‘Nunnally on Reliability’, Psychometric theory.
10

P.D, S. (2014) Metode penelitian pendidikan pendekatan kuantitatif.pdf, Metode Penelitian


Pendidikan Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif Dan R&D.
Putri, A. (2012) ‘KAJIAN : FRAUD ( KECURANGAN ) LAPORAN KEUANGAN Anisa Putri ., S .
E ., M . M’, Jurnal Riset Akuntansi dan Komputerisasi Akuntansi, p. 2.
Sugiono, P. D. (2014) ‘Metode penelitian pendidikan pendekatan kuantitatif.pdf’, Metode Penelitian
Pendidikan Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif Dan R&D.

Anda mungkin juga menyukai