DINAS PENDIDIKAN
SMK AS-SHIDDIQIN
Terakreditasi B/ Nomor : 02.00/113/BAP-SM/SK/X/2015
Teknik Komputer dan Jaringan - Otomatisasi dan Tata Kelola Perkantoran
Izin Operasional No. : 421.5/991a/SMK/2009 NSS : 402020712003 - NPSN : 20257291
Jl. Kramat Raya No. 51 Desa Cihaur Kec. Cibeber – Cianjur, Telp. (0263) 2337799
e-mail : asshiddiqin.smk@gmail.com
Tentang
SATUAN TUGAS DAN STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR (SOP)
PENCEGAHAN PENYEBARAN COVID-19
SMK AS-SHIDDIQIN
Ditetapkan di : Cianjur
Pada Tanggal : 06 September 2021
Kepala SMK As-Shiddiqin
Ditetapkan di : Cianjur
Pada Tanggal : 06 September 2021
Kepala SMK As-Shiddiqin
Dasar Hukum:
1) Keputusan Bersama Menteri Pendidikan dan Kebudayaan, Menteri Agama, Menteri Kesehatan, dan Menteri
Dalam Negeri Nomor 01/KB/2020, Nomor 516 Tahun 2020, Nomor HK.03.01/Menkes/363/2020, Nomor 440-
882 Tahun 2020 tentang Panduan Penyelenggaraan Pembelajaran pada Tahun Ajaran 2020/2021 dan
Tahun kademik 2020/2021 di Masa Pandemi Corona Virus Disease 2019 (Covid-19)
2) Surat Edaran Kepala Dinas Pendidikan Jawa Barat Nomor 423/198.39-set.Disdik Tentang Panduan
Penyelenggaraan Pembelajaran Semester Genap Tahun Ajaran 2020/2021 Pada Masa Pandemi
Coronavirus Diseases 2019 (Covid-19). Prinsip Pembelajaran Tatap Muka Terbatas terkait masa pandemi
Covid-19 adalah kesehatan dan keselamatan yang merupakan prioritas utama bagi peserta didik, pendidik,
tenaga kependidikan dan semua warga satuan pendidikan.
3) Surat Edaran Kepala Dinas Pendidikan Jawa Barat Nomor 7480/PK.01.01.04/Sekre tertanggal 4 Juni 2021
tentang Persiapan Pembelajaran SMA, SMK, dan SLB Secara Tatap Muka di Jawa Barat.
4) Surat Edaran Bupati Cianjur Nomor 443.1/6098/DIKBUD tertanggal 31 Agustus 2021 Tentang Pemberlakuan
Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) Level 2 dalam Penanganan Virus Desease 2019 (COVID 19)
Bidang Pendidikan di Kabupaten Cianjur.
Standar Operasional Prosedur (SOP) dalam Pembelajaran tatap muka Terbatas SMK As-Shiddiqin Cianjur adalah
Sebagai berikut:
I. Sekolah memastikan keadaan lingkungan sekolah dalam keadaan bersih dan sehat, antara lain:
1) Menjaga 5-M
2) Sekolah membentuk Tim Gugus Tugas Covid-19 tingkat sekolah;
3) Menyiapkan media sosialisasi pencegahan Covid-19 melalui spanduk/banner yang dipasang di depan
sekolah dan tempat tempat strategis di lingkungan sekolah;
4) Menyediakan alat pengukur suhu (thermo gun) untuk melakukan proses skrining kesehatan sebelum
memasuki lingkungan sekolah;
5) Memastikan kecukupan cairan disinsfektan, sabun cuci tangan, air bersih, di setiap CTPS (cuci tangan
pake sabun), dan cairan pembersih tangan (hand sanitizer);
6) Menyediakan satu ruang isolasi dilengkapi APD level 1, baju dan celana plastik, sarung tangan, masker
dan face shield;
7) Menyediakan wastafel/tempat cuci tangan lengkap dengan sabun/hand sanitizer disekitar pintu gerbang
masuk sekolah, di depan kelas dan ditempat-tempat strategis lainnya sesuai kebutuhan;
8) Menyediakan dan melakukan penyemprotan disinfektan untuk membersihkan sarana sekolah,
laboratorium, ruang ibadah secara periodik;
9) Mengatur jarak bangku didalam kelas, dengan jarak minimal 1,5 meter antara peserta didik;
10) Meniadakan peralatan ibadah yang digunakan secara umum/bersama;
11) Menyiapkan cadangan masker, jika terdapat peserta didik atau pendidik tidak membawa masker/masker
rusak;
12) Menjaga kebersihan gagang pintu, kebersihan keyboard, kebersihan komputer, kebersihan kelas, meja
dan kursi belajar dengan disinfeksi setiap hari, termasuk lingkungan sekolah;
13) Tidak membuka kantin sekolah, dan menganjurkan peserta didik untuk membawa makanan dari rumah;
14) Menutup tempat bermain atau berkumpul;
15) Sekolah menyiapkan dukungan Unit Kesehatan Sekolah (UKS) dan tenaga kesehatan;
16) Sekolah menyiapkan kotak sampah khusus untuk pembuangan masker bekas, dan memusnahkannya
segera setiap hari;
17) Pihak sekolah membuat jadwal pembelajaran dengan menggunakan sistem shift dengan durasi jam
belajar paling lama 3,5 jam tanpa istirahat dan dilanjutkan dengan shift berikutnya;
18) Untuk kegiatan upacara bendera, olahraga, dan ekstrakurikuler sementara waktu di tiadakan;
19) Membuat pengaturan lalu lintas warga sekolah (pintu masuk dan pintu keluar dibedakan).
II. Pendidik dan Tenaga Kependidikan memastikan standar kesiapan dalam rangka mengikuti pembelajaran di
sekolah, antara lain :
1) Pendidik dan Tenaga Kependidikan dalam keadaan sehat, Jika mempunyai penyakit diabetes, penyakit
jantung, paru dan pembuluh darah, kehamilan, kanker, atau daya tahan tubuh lemah atau menurun, tidak
disarankan untuk mengikuti kegiatan belajar mengajar di sekolah;
2) Sebelum berangkat sekolah untuk sarapan pagi terlebih dahulu agar kondisi badan tetap stabil;
3) Selalu menggunakan masker serta hand sanitizer;
4) Tidak menggunakan jam tangan atau perhiasan;
5) Membawa bekal makanan dan minuman dari rumah.
III. Orang Tua Peserta didik memastikan standar kesiapan putra/putrinya dalam rangka mengikuti pembelajaran di
sekolah, antara lain:
1) Sebelum berangkat ke sekolah, orang tua memastikan bahwa peserta didik dalam kondisi sehat (suhu
badan normal, tidak batuk, pilek, gangguan kulit, mata, muntah, diare, tidak selera makan atau keluhan
lain;
2) Sebelum berangkat sekolah selalu memberi sarapan pagi teriebih dahulu pada putra/putrinya agar kondisi
badan tetap stabil;
3) Mengingatkan untuk selalu membawa dan menggunakan masker dan cadangannya serta sedia hand
sanitizer;
4) Memastikan tidak menggunakan jam tangan atau perhiasan;
5) Memberi bekal makanan dan minuman dari rumah;
6) Memastikan putra/putrinya untuk membawa buku, perlengkapan/alat tulis sendiri menghindari meminjam
pada teman:
7) Mengingatkan putra/putrinya untuk membawa perlengkapan alat sholat pribadi;
8) Mengingatkan pada putra/putrinya untuk langsung menuju ke sekolah (tidak mampir-mampir)
9) Jika mengantar dan menjemput hendaknya berhenti di lokasi yang ditentukan dan di luar sekolah, serta
dilarang menunggu atau berkerumun selama mengantar atau menjemput.
IV. Peserta didik/ Siswa memastikan standar kesiapan dalam rangka mengikuti pembelajaran di sekolah, antara
lain :
1. Berangkat Sekolah
1. Berangkat kesekolah dalam kondisi sehat (suhu badan normal, tidak batuk, pilek, gangguan kulit, mata,
muntah, diare, tidak selera makan atau keluhan lain;
2. Sarapan pagi terlebih dahulu agar kondisi badan tetap stabil;
3. Membawa dan selalu menggunakan masker dan masker tambahan serta hand sanitizer;
4. Tidak menggunakan jam tangan atau perhiasan;
5. Membawa bekal makanan dan minuman dari rumah;
6. Membawa buku, perlengkapan/alat tulis sendiri menghindari meminjam pada teman:
7. Wajib membawa perlengkapan alat sholat pribadi;
8. Jika menggunakan kendaraan, tetap menerapkan prinsip jaga jarak;
9. Dari rumah langsung menuju ke sekolah (tidak mampir-mampir)
2. Masuk Lingkungan Sekolah
1. Seluruh warga sekolah wajib menggunakan masker;
2. Melakukan skrining suhu tubuh menggunakan Thermo gun;
3. Larangan masuk ke lingkungan sekolah bagi seluruh warga sekolah maupun tamu sekolah jika memiliki
gejala demam/nyeri tenggorokan/batuk/pilek/sesak napas;
4. Bagi para pendidik dan tenaga kependidikan yang memiliki latar belakang penyakit yang rentan imun
dan diatas 45 tahun dapat mengajukan ijin melaksanakan tugas secara daring;
5. Seluruh peserta didik, pendidik, dan tenaga kependidikan, dengan suhu badan normal dibawah 37,30C
diperbolehkan masuk ke lingkungan sekolah;
6. Peserta didik, pendidik, dan tenaga kependidikan dengan suhu di atas 37,3 0C ditempatkan di ruang
isolasi dan berkoordinasi dengan orang tua/keluarga;
7. Setelah lolos skrining seluruh warga sekolah diwajibkan untuk mencuci tangan menggunakan
sabun/hand sanitizer;
8. Pada kondisi tertentu jika terjadi hal-hal terkait pencegahan penularan Covid-19 maka wajib
melaporkannya kepada tim gugus Covid-19 sekolah.
3. Pembelajaran di kelas/Labolatorium
1. Sebelum masuk kelas cuci tangan menggunakan sabun/hand sanitizer yang telah disediakan;
2. Peserta didik dan pendidik wajib memakai masker;
3. Pendidik wajib menggunakan sarung tangan;
4. Peserta didik dengan hambatan pendengaran dan pendidik yang mengajar peserta didik dengan
hambatan pendengaran wajib menggunakan face shield transparan;
5. Peserta didik tidak perlu cium tangan pendidik, cukup ucapkan salam/salam Covid-19;
6. Disarankan pintu kelas dibuka oleh pendidik;
7. Peserta didik menempati tempat duduk dikelas di atur 1 (satu) kursi untuk 1 (satu) orang/menjaga jarak
duduk antar peserta didik minimal 1,5 meter;
8. Jika terdapat peserta didik yang kurang/tidak sehat lebih baik diistirahatkan di UKS/dipulangkan dan
dicatat;
9. Pendidik selalu mengingatkan perlunya melaksanakan protokol kesehatan dalam kegiatan
pembelajaran;
10. Selama pembelajaran pendidik tidak terlalu banyak bergerak/mobilitasnya di batasi dan disarankan
memakai face shield;
11. Selama pembelajaran antar pendidik dan peserta didik, antara peserta didik dan peserta didik selalu
menjaga jarak sesuai protokol kesehatan;
12. Peserta didik/pendidik tidak diperbolehkan saling meminjamkan alat tulis/ perlengkapan sekolah;
13. Sebelum dan sesudah menggunakan alat dalam pembelajaran senantiasa dibersihkan dengan
handsanitizer/cuci tangan dengan sabun;
14. Selama pembelajaran pendidik selalu mengontrol kondisi kesehatan peserta didiknya;
15. Saat istirahat peserta didik makan dan minum tetap berada di dalam kelas.
4. Pulang Sekolah
1. Selesai jam pelajaran terakhir, peserta didik langsung meninggalkan sekolah dan pulang ke rumah
masing-masing (tidak mampir/berkumpul);
2. Mengenakan masker;
3. Jika menggunakan kendaraan umum, tetap menerapkan prinsip jaga jarak;
4. Sampai di rumah langsung mandi dan ganti pakaian;
5. Tidak berkumpul atau melakukan kontak fisik dengan anggota keluarga sebelum mandi.
V. Pelayanan Perpustakaan
1. Petugas layanan perpustakaan menggunakan masker, sarung tangan dan disarankan menggunakan
pelindung wajah/face shield;
2. Setiap pengunjung wajib menggunakan masker;
3. Pengunjung diarahkan untuk mencuci tangan dengan sabun atau menggunakan hand sanitizer sebelum
dilayani;
4. Melakukan penyemprotan disinfektan di sekitar area perpustakaan secara berkala.
Psikososial merupakan setiap perubahan dalam kehidupan individu, baik yang bersifat
psikologik maupun sosial yang mempunyai pengaruh timbal balik (Bellot-Arcis, 2013).
Psikososial merupakan kaitan antara 2 aspek yaitu aspek psikologis dan sosial. Aspek
psikologis berhubungan dengan perkembangan emosi dan kognitif yang berkaitan dengan
kemampuan belajar, merasakan, dan mengingat. Aspek sosial berkaitan dengan
kemampuan seseorang dalam menjalin hubungan dengan orang lain dalam mengikuti
norma budaya dan sosial (Myers, 2012).
Psikososial berarti pengaruh faktor sosial terhadap pikiran ataupun tingkah laku individu, kaitan antara pikiran
dengan masyarakat pada perkembangan manusia. Definisi ini menekankan pada pengaruh faktor sosial terhadap
pikiran dan tingkah laku, demikian juga sebaliknya, pengaruh pikiran dan tingkah laku dalam dunia sosial (Myers,
2012).
Psikososial adalah suatu kondisi yang terjadi pada individu yang mencakup aspek psikis dan sosial atau
sebaliknya. Psikososial menunjuk pada hubungan yang dinamis antara faktor psikis dan sosial, yang saling
berinteraksi dan memengaruhi satu sama lain.
Psikososial sendiri berasal dari kata psiko dan sosial. Kata psiko mengacu pada aspek psikologis dari individu
(pikiran, perasaan dan perilaku) sedangkan sosial mengacu pada hubungan eksternal individu dengan orang-
orang di sekitarnya (Pusat Krisis Fakultas Psikologi UI).
Istilah psikososial berarti menyinggung relasi sosial yang mencakup faktor-faktor psikologis (Chaplin, 2011).
Gangguan psikososial
Gangguan psikososial adalah setiap perubahan dalam kehidupan individu baik yang bersifat psikologis ataupun
sosial yang mempunyai pengaruh timbal balik dan dianggap berpotensi cukup besar sebagai faktor penyebab
terjadinya gangguan jiwa atau gangguan kesehatan secara nyata, atau sebaliknya masalah kesehatan jiwa yang
berdampak pada lingkungan sosial (Keliat, et all., 2011)
Menurut Keliat, et all., (2011), ciri-ciri gangguan psikososial adalah sebagai berikut :
1. Cemas, khawatir berlebihan, takut
2. Mudah tersinggung
3. Sulit konsentrasi
4. Bersifat ragu-ragu
5. Merasa kecewa
6. Pemarah dan agresif
7. Reaksi fisikl seperti jantung berdebar, otot tegang, sakit kepala
Sedangkan masalah-masalah psikososial menurut Nanda (2012) adalah :
1. Berduka
2. Keputusasaan
3. Ansietas
4. Ketidakberdayaan
5. Risiko penyimpangan perilaku sehat
6. Gangguan citra tubuh
7. Koping tidak efektif
8. Koping keluarga tidak efektif
9. Sindroma post trauma
10. Penampilan peran tidak efektif
11. HDR situasional
STANDAR OPERASI PROSEDUR (SOP) SATUAN
TUGAS COVID_19
SMK AS-SHIDDIQIN
PEMBELAJARAN TATAP MUKA TERBATAS MASA
PANDEMI COVID-19
TIM KESEHATAN
Materi
TRIAS UKS
1. Pendidikan Kesehatan
Penyuluhan : oleh Puskesmas, kel. Profesi, org. pemuda, Karang Taruna, Pramuka PMI dll
Pelatihan kader UKS ( lanjutan prog. Dokcil)
2. Pelayanan Kesehatan
Promotif (peningkatan kesehatan): melalui Pendidikan dan Penyuluhan Kesehatan
Preventif (pencegahan) :
Pengenalan dini penyakit
Penjaringan kesehatan oleh Pet. Puskesmas Pada siswa kelas I
Pemeriksaan berkala
Observasi ex. Rokok, alkohol
Imunisasi : BIAS, TT, DPT, Campak (SD)
Kuratif (Pengobatan)
P3K & P3Psederhana oleh kader UKS/guru UKS
Kondisi serius di rujuk ke Puskesmas
Bila diperlukan ke RS
Rehabilitatif ( pemulihan) misal: siswa mata (-) duduk di depan kasus lain apa bila perlu dirujuk ke RS
Fasilitas UKS
1. Alat pengukur tekanan darah
2. Alat pengukur tinggi badan dan berat badan
3. Alat-alat untuk membersihkan luka
4. Alat pengukur Kadar Gula Darah (KGD)
5. Bed istirahat 2 buah
6. Satu staf melayani pasien selama jam kerja
USAHA KESEHATAN SEKOLAH (UKS)
Tujuan
a. Tujuan Umum
Meningkatkan kemampuan hidup sehat dan derajat kesehatan peserta didik serta menciptakan lingkungan
sekolah yang sehat sehingga tercapainya pertumbuhan dan perkembangan yang optimal dalam upaya
membentuk manusia Indonesia yang berkualitas.
b. Tujuan Khusus
Meningkatkan pengetahuan, sikap dan ketrampilan hidup sehat anak sekolah
Memandirikan untuk berperilaku hidup bersih dan sehat separti kebiasan merokok dan makanan gizi
seimbang
Meningkatkan kesehatan warga sekolah dan di lingkungan sekolah;
Keamanan
Tugas, Fungsi dan Tanggung Jawab Petugas Keamanan.
1. Melaksanakan pengamanan secara menyeluruh di lokasi lingkungan sekolah.
2. Melaksanakan tugas dan fungsi sesuai dengan penempatan di lokasi/wilayah kerja masing-masing.
3. Melakukan pemeriksaan pada tamu, tenaga pendidik dan kependidikan serta peserta didik yang akan masuk
ke lingkungan sekolah.
4. Mengamankan suatu aset, sekolah, properti atau tempat dan melakukan pemantauan peralatan,
pengawasan, pemeriksaaa dan jalur akses datang/pulang, untuk memastikan keamanan dan mnecegah
kerugian atau kerusakan yang disengaja dan / atau protokol kesehatan Covid_19.
Tamu Umum
1. Tamu sekolah dilarangan masuk ke lingkungan sekolah jika memiliki gejala demam/nyeri tenggorokan/batuk/pilek/sesak napas;
2. Seluruh tamu wajib menggunakan masker dan menjaga jarak;
3. Bagi yang tidak menggunakan masker diarahkan untuk kembali/pulang;
4. Seluruh tamu yang memasuki lingkungan sekolah wajib melewati area penyemprotan disinfektan;
5. Seluruh warga sekolah/tamu yang menggunakan kendaraan roda empat, wajib membuka jendela dan bagi yang menggunakan kendaraan roda dua tidak diperkenankan berboncengan;
6. Seluruh tamu sebelum masuk area sekolah wajib diperiksa suhu tubuhnya menggunakan thermo gun;
7. Bila ada tamu bersuhu tubuh lebih dari 37,30 C derajat Celcius, diminta untuk kembali pulang;
8. Seluruh tamu wajib mencuci tangan menggunakan sabun/hand sanitizer;
9. Seluruh tamu wajib menyampaikan kepentingannya kepada satuan pengaman sekolah;