Anda di halaman 1dari 9

SURAT KEPUTUSAN KEPALA SMP ISKANDAR SAID

Nomor : 710/105.5.1/A4/SMP/IS/VII/2020

TENTANG

PEMBENTUKAN TIM GUGUS TUGAS KEWASPADAAN DAN PENCEGAHAN


PENYEBARAN COVID-19 PADA LINGKUP SMP ISKANDAR SAID

KEPALA SMP ISKANDAR SAID

Menimbang : 1. Bahwa dalam rangka mencegah, mengurangi penyebaran, dan


melindungi warga SMP Iskandar Said Surabaya dari risiko Covid-
19;
2. Bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana huruf a di atas,
perlu menetapkan Keputusan Kepala SMP Iskandar Said
Surabaya tentang Satuan Tugas Pencegahan Penyebaran Corona
Virus Disease 2019 di Lingkungan SMP Iskandar Said Surabaya
Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan
Nasional;
2. Undang-Undang Nomor 4 Tahun 1984 tentang Wabah Penyakit
Menular;
3. Undang-Undang Nomor 6 Tahun 2018 tentang Kekarantinaan
Kesehatan;
4. Keputusan Presiden Nomor 7 Tahun 2020 tentang Gugus Tugas
Percepatan Corona Virus Disease 2019 (Covid-19);
5. Surat Edaran Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 3 Tahun
2020 tentang Pencegahan Corona Virus Disease (Covid-19) pada
Satuan Pendidikan;
6. Surat Edaran Menteri Agama Nomor: SE.2 Tahun 2020 tentang
Penyesuaian Sistem Kerja Pegawai dalam Upaya Pencegahan
Penyebaran Corona Virus Disease 2019 (Covid-19) pada
Kementerian Agama.
Memperhatikan : Keputusan Bersama 4 Menteri; Menteri Pendidikan dan Kebudayaan,
Menteri Agama, Menteri Kesehatan, dan Menteri Dalam Negeri
Nomor Nomor 01/KB/2020, Nomor 516 Tahun 2020, Nomor HK.03.0
1/Menkes/363/2O2O, Nomor 440-882 Tentang Panduan
Penyelenggaraan Pembelajaran Pada Tahun Ajaran 2020/2021 Dan
Tahun Akademik 2020/2021Di Masa Pandemi Corona Virus Desease
2019 (Covid-19).
MENETAPKAN

Menetapkan : Keputusan Pembentukan Tim Gugus Tugas Kewaspadaan Dan


Pencegahan Penyebaran Covid-19 Pada Lingkup SMP Iskandar Said
Surabaya
KESATU : Menetapkan Satuan Tugas Pencegahan Penyebaran Corona Virus
Disease 2019 di Lingkungan SMP Iskandar Said Surabaya dengan
susunan keanggotaan sebagaimana tersebut dalam lampiran keputusan
ini.
KEDUA : Dalam melaksanakan tugas, Tim Gugus Tugas SMP Iskandar Said
Surabaya dapat melibatkan dan/atau berkoordinasi dengan segala
sumber daya yang ada baik dari internal maupun eksternal SMP
Iskandar Said dengan tetap berpedoman pada Keputusan Bersama 4
Menteri Tentang Panduan Penyelenggaraan Pembelajaran Pada Tahun
Ajaran 2020/2021 Dan Tahun Akademik 2020/2021 Di Masa Pandemi
Corona Virus Desease 2019 (Covid-19).
KETIGA : Biaya yang dikeluarkan akibat diterbitkannya Keputusan ini
dibebankan kepada Biaya Operasional Sekolah (BOS) SMP Iskandar
Said Surabaya Tahun Anggaran 2020/2021.
KEEMPAT : Keputusan ini berlaku sejak tanggal ditetapkan.

Ditetapkan di : Surabaya
Pada tanggal : Juli 2020

Kepala Sekolah
SMP Iskandar Said

Kholidun, S.Kom

Tembusan:
1. Pembina Yayasan SMP Iskandar Said Surabaya
2. Komite SMP Iskandar Said Surabaya
3. Yang bersangkutan.
LAMPIRAN I
KEPUTUSAN KEPALA SMP ISKANDAR SAID NOMOR
: 710/105.5.1/A4/SMP/IS/VII/2020
TENTANG PEMBENTUKAN TIM GUGUS TUGAS KEWASPADAAN DAN
PENCEGAHAN
PENYEBARAN COVID-19 DI LINGKUNGAN
SMP ISKANDAR SAID SURABAYA

SUSUNAN KEANGGOTAAN
TIM GUGUS TUGAS KEWASPADAAN DAN PENCEGAHAN
PENYEBARAN COVID-19 DI LINGKUNGAN SMP ISKANDAR SAID SURABAYA

A. Pengarah : Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Timur


B. Pelaksana Radiatus Soleha, S.Pd
Ketua : Kholidun, S.Kom
Sekretaris : Yuli Puji Lestari

a. Bidang Tim Pembelajaran Psikososial dan Tata Ruang


1. Dina Pristanti, S.Pd
2. Amintanah, S.Pd
b. Bidang Kesehatan, Kebersihan dan Keamanan
1. Nuriana Ulfa, S.Si
c. Bidang Hubungan Masyarakat
. Etik Nasyithoh, S.Pd
.

Surabaya, Juli 2020


Kepala Sekolah
SMP Iskandar Said

Kholidun, S.Kom
LAMPIRAN II
Keputusan Kepala SMP Iskandar Said Surabaya
Nomor : 710/105.5.1/A4/SMP/IS/VII/2020
TAHUN 2020
TENTANG PEMBENTUKAN TIM GUGUS TUGAS KEWASPADAAN DAN
PENCEGAHAN
PENYEBARAN COVID-19 DI LINGKUNGAN SMP ISKANDAR SAID SURABAYA

TUGAS DAN TANGGUNG JAWAB


TIM KEWASPADAAN DAN PENCEGAHAN
PENYEBARAN COVID-19 DI LINGKUNGAN
SMP ISKANDAR SAID SURABAYA

A. KETUA
Dalam mempersiapkan pembukaan, kepala satuan pendidikan bertanggung jawab untuk:
1. Mengisi daftar periksa kesiapan pembelajaran tatap muka satuan pendidikan melalui laman
EMIS paling lama tanggal 26 Juni 2020. Daftar periksa kesiapan satuan pendidikan meliputi:
a) ketersediaan sarana sanitasi dan kebersihan, paling sedikit memiliki:
1) toilet bersih;
2) sarana CTPS dengan air mengalir menggunakan sabun atau cairan pembersih
……tangan (hand sanitizer); dan
3) disinfektan.
b) mampu mengakses fasilitas pelayanan kesehatan, seperti puskesmas, klinik, rumah sakit,
….dan lainnya;
c) kesiapan menerapkan area wajib masker kain atau masker tembus pandang bagi yang
….memiliki peserta didik disabilitas rungu;
d) memiliki thermogun (pengukur suhu tubuh tembak);
e) pemetaan warga satuan pendidikan yang tidak boleh melakukan kegiatan di satuan
….pendidikan:
1) memiliki kondisi medis comorbid yang tidak terkontrol;
2) tidak memiliki akses transportasi yang memungkinkan penerapan jaga jarak;
3) memiliki riwayat perjalanan dari ZONA KUNING, ORANYE, MERAH dan belum
…….menyelesaikan isolasi mandiri selama 14 (empat belas) hari; dan
4) memiliki riwayat kontak dengan orang terkonfirmasi positif Covid-19 dan belum
…….menyelesaikan isolasi mandiri selama 14 (empat belas) hari;
f) membuat kesepakatan bersama komite sekolah dengan tetap menerapkan protokol
,,,,,,kesehatan, terkait kesiapan melakukan pembelajaran tatap muka di satuan pendidikan.
2. Membentuk satuan tugas dan dapat melibatkan orang tua/wali peserta didik dan masyarakat
sekitar dengan komposisi sebagai berikut:
a) tim pembelajaran, psikososial, dan tata ruang;
b) tim kesehatan, kebersihan, dan keamanan; dan
c) tim pelatihan dan humas.
3. Membuat rencana kegiatan dan anggaran satuan pendidikan (RKAS) terkait pendanaan kegiatan
sosialisasi, peningkatan kapasitas, dan pengadaan sarana prasarana sanitasi, kebersihan, dan
kesehatan satuan pendidikan.
4. Menginformasikan kepada dinas pendidikan, kantor wilayah Kementerian Agama provinsi, dan
kantor Kementerian Agama kabupaten/kota sesuai dengan kewenangannya jika ada warga
satuan pendidikan di wilayah kerjanya terkonfirmasi positif Covid-19.
B. WAKIL KETUA
1. Membantu tugas dan tanggung jawab ketua TIM.

C. SEKRETARIS
1. Mencatat semua hal-hal yang dianggap perlu.

D. TIM BIDANG PEMBELAJARAN, PSIKOSOSIAL, DAN TATA RUANG


1. Melakukan pembagian kelompok belajar dalam rombongan belajar yang sama dan
pengaturan jadwal pelajaran untuk setiap kelompok dalam rombongan belajar sesuai dengan
ketentuan pada masa transisi.
2. Melakukan pengaturan tata letak ruangan dengan memperhatikan:
a) jarak antar-orang duduk dan berdiri atau mengantri minimal 1,5 (satu koma lima) meter, dan
memberikan tanda jaga jarak antara lain pada area ruang kelas, kantin, tempat ibadah, lokasi
antar/jemput peserta didik, ruang pendidik, kantor dan tata usaha, perpustakaan, dan koperasi;
b) kecukupan ruang terbuka dan saluran udara untuk memastikan sirkulasi yang baik. Contoh
pengaturan ruang kelas:
3. Melakukan pengaturan lalu lintas 1 (satu) arah di lorong/koridor dan tangga. Jika tidak
memungkinkan, memberikan batas pemisah dan penanda arah jalur di lorong/koridor dan
tangga.
4. Menerapkan mekanisme pencegahan perundungan bagi warga satuan pendidikan yang
terstigma COVID-19 sesuai dengan Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 82
Tahun 2015 tentang Pencegahan dan Penanggulangan Tindak Kekerasan di Lingkungan Satuan
Pendidikan.
5. Mempersiapkan layanan bantuan kesehatan jiwa dan psikososial bagi seluruh warga satuan
pendidikan dengan tata cara:
a) menugaskan guru Bimbingan Konseling (BK) atau wali kelas atau pendidik lainnya sebagai
penanggung jawab dukungan psikososial di satuan pendidikan;
b) mendata kontak layanan dukungan psikososial:
1) pusat panggilan 119 ext 8;
2) Himpunan Psikologi Indonesia, http://bit.ly/bantuanpsikologi;
3) Perhimpunan dokter spesialis kedokteran jiwa indonesia, https://www.pdskji.org/home;
4) Telepon Pelayanan Sosial Anak (TePSA) 1500-771, tepsa.indonesia@gmail.com;
5) dinas sosial atau dinas pemberdayaan perempuan dan perlindungan anak setempat.

E. TIM BIDANG KESEHATAN, KEBERSIHAN, DAN KEAMANAN


Membuat prosedur pemantauan dan pelaporan kesehatan warga satuan pendidikan.
a) Pemantauan kesehatan berfokus kepada gejala umum seperti:
1) suhu badan ≥37,3°C;
2) batuk;
3) sesak nafas;
4) sakit tenggorokan; dan/atau
5) pilek.
b) Pemantauan dilaksanakan setiap hari sebelum memasuki gerbang satuan pendidikan oleh tim
kesehatan.
c) Jika warga satuan pendidikan memiliki gejala umum sebagaimana dimaksud pada angka 1),
wajib diminta untuk kembali ke rumah untuk melakukan isolasi mandiri selama 14 (empat
belas) hari. Jika gejala memburuk dibawa ke fasilitas pelayanan kesehatan terdekat.
d) Jika warga satuan pendidikan teridentifikasi ada riwayat kontak dengan orang terkonfirmasi
positif COVID-19, maka tim kesehatan satuan pendidikan:
1) Menghubungi orang tua/wali/narahubung darurat dari warga satuan pendidikan agar
membawa ke fasilitas pelayanan kesehatan terdekat; dan
2) melaporkan kepada kepala satuan pendidikan (Ketua Tim).
e) Jika terdapat orang yang serumah dengan warga satuan pendidikan teridentifikasi gejala
COVID-19, maka tim kesehatan satuan pendidikan:
1) Melaporakan kepada kepala satuan pendidikan; dan
2) meminta warga tersebut untuk melakukan isolasi mandiri selama 14 (empat belas) hari.
f) Jika terdapat warga satuan pendidikan yang tidak hadir karena sakit dan memiliki gejala
umum sebagaimana dimaksud pada angka 1), maka tim:
1) melaporkan kepada kepala satuan pendidikan dan Puskesmas; dan
2) meminta warga tersebut untuk melakukan isolasi mandiri selama 14 (empat belas) hari.
g) Pemantauan periode isolasi mandiri untuk semua warga satuan pendidikan yang diminta
melakukan isolasi mandiri.
h) Rekapitulasi hasil pemantauan kesehatan dan ketidakhadiran warga satuan pendidikan
dilaporkan setiap hari kepada kepala satuan pendidikan.
1. Memberikan informasi kepada kepala satuan pendidikan terkait kebutuhan penyediaan sarana
prasarana kesehatan dan kebersihan sesuai pada daftar periksa.
2. Melakukan pembersihan dan disinfeksi di satuan pendidikan setiap hari selama 1 (satu)
minggu sebelum penyelenggaraan tatap muka dimulai dan dilanjutkan setiap hari selama
satuan pendidikan menyelenggarakan pembelajaran tatap muka, antara lain pada lantai,
pegangan tangga, meja dan kursi, pegangan pintu, toilet, sarana CTPS dengan air mengalir, alat
peraga/edukasi, computer dan papan tik, alat pendukung pembelajaran, tombol lift, ventilasi
buatan atau AC, dan fasilitas lainnya.
3. Membuat prosedur pengaturan pedagang kaki lima dan warung makanan di sekitar
lingkungan satuan pendidikan:
a) pada masa transisi, pedagang kaki lima dan warung di sekitar satuan pendidikan dilarang
beroperasi;
b) pada masa kebiasaan baru, pedagang kaki lima dan warung makanan dapat berjualan di
sekitar satuan pendidikan dengan kewajiban menaati protokol kesehatan, menjaga jarak, dan
menjaga kebersihan makanan dan lingkungan; dan;
c) tim berkoordinasi dengan aparatur daerah setempat untuk
d) mendapatkan bantuan dalam pengawasan dan penertiban pedagang kaki lima dan warung
makanan.

F. TIM BIDANG HUBUNGAN MASYARAKAT (HUMASY)


Melakukan sosialisasi kepada para pemangku kepentingan di lingkungan satuan pendidikan,
khususnya orang tua/wali peserta didik, terkait:
a) tanggal mulainya pembelajaran tatap muka di satuan pendidikan beserta tahapannya,
pembagian rombongan belajar dan jadwal pembelajaran per rombongan belajar;
b) metode pembelajaran yang akan digunakan;
c) langkah pengendalian penyebaran COVID-19 di tingkat satuan pendidikan;
d) hal yang perlu dipersiapkan oleh peserta didik dan orang tua/wali peserta didik; dan
e) keterlibatan masyarakat di sekitar satuan pendidikan.
1. Menempelkan poster dan/atau media komunikasi, informasi, dan edukasi lainnya pada area
strategis di lingkungan satuan pendidikan, antara lain pada gerbang satuan pendidikan, papan
pengumuman, kantin, toilet, fasilitas CTPS, lorong, tangga, lokasi antar jemput, dan lain-lain
yang mencakup:
a) informasi pencegahan COVID-19 dan gejalanya;
b) protokol kesehatan selama berada di lingkungan satuan pendidikan;
c) informasi area wajib masker, pembatasan jarak fisik, CTPS dengan air mengalir serta
penerapan etika batuk/bersin.
d) ajakan menerapkan Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS);
e) prosedur pemantauan dan pelaporan kesehatan warga satuan pendidikan;
f) informasi kontak layanan bantuan kesehatan jiwa dan dukungan psikososial; dan
g) protokol kesehatan sesuai panduan dalam Keputusan Bersama ini.
Mempersiapkan peningkatan kapasitas yang mencakup:
protokol kesehatan sesuai panduan dalam Keputusan Bersama ini, yang dilaksanakan
sebelum masa pembelajaran tatap muka dimulai; dan
peningkatan kapasitas bagi tenaga kebersihan, yang dilaksanakan sebelum masa
pembelajaran tatap muka dimulai berupa pelatihan tata cara dan teknik pembersihan ingkungan
satuan pendidikan.
Menyampaikan protokol kesehatan untuk tamu.

Surabaya, Juli 2020

Kepala Sekolah
SMP Iskandar Said

Kholidun, S.Kom

Anda mungkin juga menyukai