Updoc Tips Makalah Uji Uji Linearitas Ho
Updoc Tips Makalah Uji Uji Linearitas Ho
Makalah ini disusun untuk memenuhi tugas Matakuliah Statistik Inferensial yang
dibimbing oleh Dr. Supriyono K. Handayanto, M.Pd, M.A dan Dr. Muhardjito,
M.S.,
Oleh
Untuk analisis perbedaan, baik itu uji t, anova one way, anova two way, dan
ancova maka asumsi-asumsi yang harus dipenuhi meliputi :
1. Data dari kedua kelompok sampel diambil secara acak dari populasi.
2. Data yang dianlisisi bersifat independen satu sama lain.
3. Data dari kedua kelompok sampel terdistribusi normal.
4. Varians dari populasi adalah homogen.
Untuk analisis korelasi sederhana, regresi sederhana, korelasi ganda, dan
regresi ganda, asumsi-asumsi yang harus dipenuhi meliputi :
B. Pembahasan
1. UJI NORMALITAS
1
a. Pengertian
Uji normalitas adalah suatu prosedur yang digunakan untuk mengetahui
apakah data berasal dari populasi yang terdistribusi normal atau berada dalam
sebaran normal. Distribusi normal adalah distribusi simetris dengan modus, mean
dan median berada di pusat. Distribusi normal diartikan sebagai sebuah distribusi
tertentu yang memiliki karakteristik berbentuk seperti lonceng jika dibentuk
menjadi sebuah histogram seperti pada Gambar 1.1. di bawah ini.
Distribusi normal merupakan salah satu distribusi yang paling penting kita akan
hadapi. Ada beberapa alasan untuk ini:
2
Uji normalitas digunakan untuk mengetahui apakah data yang diperoleh
terdistribusi normal atau tidak. Dasar pengambilan keputusan adalah jika nilai
Lhitung > Ltabel maka H0 ditolak, dan jika nilai Lhitung < Ltabel maka H0 diterima
(Murwani, 2001:20). Hipotesis statistik yang digunakan:
H0 : sampel berdistribusi normal
H1 : sampel data berdistribusi tidak normal
Meskipun demikian, apabila sebaran data suatu penelitian yang
mengungkapkan kemampuan siswa ternyata diketahui tidak normal hal itu bukan
berarti harus berhenti penelitian itu sebab masih ada fasilitas statistik
nonparametrik yang dapat dipergunakan apabila data tadi tidak berdistribusi
normal.
3
4. Menghitung frekuensi kumulatif dari masing-masing nilai Z, dan disebut
S(Z).
F (Z ) S (Z )
5. Menentukan nilai Lhitung =
6. Menentukan Ltabel untuk n>30 dengan taraf signifikansi 5% melalui Tabel
0,886
Ltabel
n
Lilliefors. Maka dengan n adalah jumlah sampel.
7. Mengambil harga Lhitung yang paling besar kemudian dibandingkan dengan
Ltabel. Jika Lhitung < Ltabel maka sampel berdistribusi normal.
Langkah-langkah:
4
Mengurutkan data sampel dari kecil ke besar dan menentukan frekuensi
tiap-tiap data, menentukan Z, menghitung F(Z), menghitung S(Z) dan
F (Z ) S (Z )
menghitung
X f Z F(Z) S(Z) F (Z ) S (Z )
2 1 -2,15 0,022 0,029 0,01
3 4 -1,44 0,090 0,143 0,05
4 8 -0,72 0,251 0,371 0,12
5 9 0,00 0,500 0,629 0,13
6 8 0,72 0,764 0,857 0,09
7 4 1,44 0,910 0,971 0,06
8 1 2,15 0,978 1,000 0,02
35
Sd
( Xi X )
(n 1)
X
fX 5
1,3932 f
Hitungan untuk data ke-1 (contoh)
25
Z1 2,153
1,3932
F(Z) melihat peluang Z1 pada tabel Z (Z1 = -2,15 maka peluang pada tabel
Z adalah 0,022). Apabila Z berharga positif maka F(Z) = 1- harga Z pada
tabel. Misalnya untuk Z = 0,72 pada tabel tertera 0,2358 maka F(Z) = 1-
0,2358 = 0,764.
S(Z) menghitung frekuensi kumulatif nilai Z. S(Z1) = 1/35 = 0,029
F (Z ) S (Z )
Menghitung = [ 0,022-0,029] = 0,01
0,886 0,886
Lf 0,15
n 35
5
Lhitung terbesar = 0,13 (Lo)
Diperoleh Lo = 0,13 < Lf = 0,15. Maka terima Ho yang berarti data
terdistribusi normal.
Kesimpulan :
Lhit < L tabel sehingga Ho diterima yang artinya sampel sekor siswa
dalam menyelesaikan soal fisika pada materi kalor terdistribusi normal
6
3. Masukkan variabel sekor fisika pada kotak dependent list.
7
5. Selanjutnya akan muncul paparan hasil uji seperti berikut.
2. Uji Homogenitas
a. Pengertian
2 ln 10 B dk .LogS i
2
dimana,
9
8. Setelah nilai Chi-Kuadrat hitung diperoleh, maka nilai Chi-Kuadrat tersebut
dibandingkan dengan Chi-Kuadrat tabel. Kriteria Homogen ditentukan jika Chi-
Kuadrat hitung < Chi-Kuadrat tabel.
Hipotesis pengujian: Ho : σ12 = σ22 = σ32 = ..... = σn2
10
Untuk menguji homogenitas varians data dari kedua kelompok digunakan teknik
Bartlett.
6. Menghitung nilai B
2 ln 10 B db.LogS i
2
Untuk langkah 5-7 ada di Excell, dengan hasil sebagai berikut.
D. Kesimpulan
Dari hasil hitung chi square dibandingkan dengan nilai chi square tabel, dengan
dk = 1 pada = 5% yaitu: Chi Square tabel (0,05; 1) = 3,84
11
Karena chi square hitung < chi square table yaitu 0,098 < 3,84 ,maka H0
diterima. H0 menunjukkan bahwa varians skor pretes prestasi belajar kelas
kontrol dan kelas eksperimen homogen pada taraf kepercayaan 95%.
Uji Levene
Perhitungan uji Homogenitas dengan uji Levene dilakukan menggunakan
software SPSS. Adapun langkah-langkah menghitungnya adalah sebagai
berikut:
Cara menghitung uji Levene dengan SPSS adalah memilih menu: Analyze,
Descriptive Statistics, Explore seperti yang tampak pada gambar berikut.
Pada jendela yang terbuka masukan variabel yang akan dihitung
homogenitasnya pada bagian dependent list, dan kode kelas pada bagian
factor list, Kemudian pilih tombol Plots hingga muncul tampilan sebagai
berikut. Pilih Levene Test untuk Untransformed
12
Dari hasil kedua uji levene dengan spss dihasilkan nilai 0,849, yang
nilainya berarti > 0,05 artinya kedua kelas tidak berbeda secara signifikan
sehingga bermakna varians kedua kelas yang dibandingkan adalah
homogen.
3. Uji Linieritas
a. Pengertian
13
perhitungan yaitu dengan melihat nilai signifikansi (Sig.) dan Fhitung pada hasil uji
linieritas.
Jika signifikansi yang diperoleh > α dan Fhitung < Ftabel, maka terdapat hubungan
yang signifikan antara variabel bebas dan variabel terikat.
Jika signifikansi yang diperoleh < α dan Fhitung > Ftabel, maka tidak terdapat
hubungan yang signifikan antara variabel bebas dan variabel terikat.
keterangan: α merupakan taraf signifikansi, misalnya α = 0,05.
Langkah Uji Linearitas dengan Excell (secara lengkap di excell)
1. Menentukan harga koefisien a dan b
2. Menentukan persamaan regresi sederhana
3. Menghitung jumlah kuadrat total, jumlah kuadrat regresi a, jumlah kuadrat
regresi b, jumlah kuadrat sisa, jumlah kuadrat galat, dan jumlah kuadrat
tuna cocok.
4. Menghitung variansi regresi, variansi residu, variansi tuna cocok, variansi
kekeliruan.
5. Menguji kelinearan persamaan regresi dengan uji F
6. Mengambil kesimpulan
Misalnya terdapat suatu data yang berasal dari 61 sampel penelitian untuk diuji
apakah terdapat hubungan yang signifikan antarvariabel yang akan diuji.
Masalah : Apakah terdapat hubungan yang linear anatara nilai pretes siswa
terhadap nilai postes siswa?
Hipotesis :
Ho : terdapat hubungan yang linear anatara nilai pretes siswa terhadap nilai postes
siswa
Hi : tidak terdapat hubungan yang linear anatara nilai pretes siswa terhadap nilai
postes siswa
Data :
Tabel 1. Data Pre tes dan Post Tes Prestasi Belajar pada Kelas Eksperimen dan Kelas Kontrol.
14
Perhitungan dengan excell
15
16
Kesimpulan :
Dengan membandingkan F hitung dengan F tabel pada taraf
signifikansi 5% dan db pembilang = N - K = 61 - 7 = 54 serta db
penyebut = K – 2 = 7 - 2 = 5, maka didapatkan F tabel (54, 5) =
4,44. Karena F hitung < F tabel (54, 5), yaitu 0,02 < 4,44 pada taraf
signifikansi 0,05 maka dapat disimpulkan bahwa persamaan Regresi
: Y = 6,09 + 0,33x adalah Linier yang artinya nilai pretes dan postes
kelas eskperimen dan kontrol memiliki hubungan yang linear
17
Uji linieritas antara variabel bebas X (nilai pretes) dengan variabel terikat Y (nilai
postes) dengan memanfaatkan program SPSS dapat dilakukan melalui langkah-
langkah sebagai berikut.
1) Entry data.
Data dimasukkan pada lembar kerja SPSS dengan menggunakan nama
variabel x dan y.
2) Analisis data
Analisis dilakukan dengan mekanisme pemilihan menu sebagai berikut:
analyze → compare means → means.
Sehingga menu SPSS akan tampak seperti gambar berikut.
Selanjutnya akan tampak kotak dialog Uji Linieritas seperti gambar di bawah ini.
18
- pilih kotak options dan pilih Test of Linierity, seperti tampak pada
gambar di bawah ini.
- continue
- OK
Tabel 2. Hasil uji linieritas dengan menggunakan SPSS (tidak semua hasil ditampilkan).
19
H1: Model regresi tidak linier
- menetapkan taraf signifikansi (misalnya, α = 0,05)
- membandingkan signifikansi yang diperoleh dari hasil analisis (Sig.)
dengan signifikansi yang ditetapkan (α)
Bila (Sig.) > α dan Fhitung < Ftabel, maka H0 diterima, berarti regresi linier
Bila (Sig.) < α dan Fhitung > Ftabel, maka H1 diterima, berarti regresi tidak
linier
Kesimpulan :
Ternyata hasil analisis menunjukkan bahwa Sig. 0,762 > α (0,05), dengan
demikian hasil uji linieritas dengan menggunakan SPSS menunjukkan
model regresi linier dimana nilai pretes memiliki hubungan yang linear
dengan nilai postes siswa.
C. Penutup
Demikianlah makalah yang dapat disusun mengenai uji prasyarat analisis,
semoga dapat membantu dan mempermudah pembaca dalam melakukan
analisis statistik lebih lanjut.
D. Daftar Pustaka
1. Howell, D. C. 2011. Fundamental Statistics for the Behavioral Sciences,
Seventh Edition. Belmont, CA: Wadsworth.
20
21