Anda di halaman 1dari 1

Resume Materi Kuliah Ekspedisi Geospasial (GD-2106)

Jesika Taradini – 15113094 – K.02


Materi : Peta Kontur

Dalam kuliah Ekspedisi Geospasial hari Jumat, 26 September 2014 lalu, kuliah
disampaikan oleh dosen yaitu Bp. Rizqi Abdulharis (KK Surveying dan Kadaster). Materi
yang disampaikan berkaitan dengan peta kontur.
Undang-Undang Informasi Geospasial meliputi Informasi Geospasial Dasar yaitu
garis pantai, hisografi, perairan, nama rupa bumi, batas wilayah, transportasi dan utilitas,
bangunan dan fasilitas umum, dan penutup lahan. Dalam penyampaian informasi-informasi
tersebut, salah satunya dengan garis kontur pada peta. Garis kontur merupakan garis khayal
yang menghubungkan titik-titik di bumi yang memiliki ketinggian sama. Data ketinggian
yang digunakan mengacu pada suatu referensi tinggi tertentu. Aturan-aturan tentang garis
kontur antara lain :
 setiap titik pada garis kontur memiliki ketinggian yang sama,
 garis kontur memisahkan titik-titik yang memiliki ketinggian yang lebih tinggi dan
lebih rendah,
 garis kontur selalu disajikan dalam bentuk kurva tidak beraturan yang tertutup (namun
apabila berada di luar area peta tidak dapat dilihat/terlihat seperti kurva terbuka),
 perbedaan elevasi antara dua garis kontur yang bersebelahan disebut interval kontur
(umumnya dihitung menggunakan aturan : bilangan skala/2000),
 setiap 4-5 garis kontur akan disajikan dengan ukuran garis yang lebbih tebal, disebut
kontur index,
 garis kontur tidak pernah saling berpotongan,
 pada daerah yang curam, garis kontur lebih rapat daripada garis kontur pada daerah
yang landai,
 pada daerah yang sangat curam (seperti tebing), garis kontur disajikan sebagai sebuah
garis kontur (hanya karena keterbatasan visualisasi; aturan bahwa garis kontur tidak
pernah saling berpotongan tetap berlaku),
 garis kontur akan disajikan dengan bentuk pola V apabila melewati sungai dan
bentuknya akan menjorok ke arah hulu,
 garis kontur akan menjorok ke arah jalan menurun apabila melewati jalan.
Selain aturan tentang garis-garis, ada juga bentuk-bentuk tertentu yang menjadi
kesepakatan. Bentuk-bentuk tersebut antara lain batas wilayah (titik-titik, titik-garis-titik, dll),
bentuk sungai, bentuk jalan, dan lainnya. Bentuk sungai ada yang putus-putus dan ada yang
tidak : bentuk yang putus-putus artinya sungai tersebut kering saat musim kemarau dan berair
saat musim hujan, yang tidak putus-putus adalah sungai besar. Bentuk jalan juga ada yang
putus-putus dan ada yang tidak : bentuk putus-putus artinya jalan setapak, yang tidak putus-
putus artinya jalan raya. Apabila peta tidak berwarna, garis yang menunjukkan jalan
cenderung lebih lurus/teratur daripada sungai.
Pemahaman peta kontur sangat berguna dalam navigasi. Selain dengan pemahaman
itu, tentu saja ada alat bantu navigasi antara lain kompas dan GPS handheld.

Anda mungkin juga menyukai