Anda di halaman 1dari 3

GNSS

Tugas besar
1. Membuat titik utama dan titik turunan
2. Membantu tim foto dalam pengukuran GCP & ICP sehingga didapat koordinat GCP

Untuk titik utama dan turunan


Metode penentuan posisi nya diferensial dan bersifat statik
Kenapa static, dan kenapa tidak real time karena pertimbangan berdasarkan ketelitian, untuk
RTK memiliki ketelitian paling bagus 1 cm, sedangkan statik ketelitian nya bisa mencapai 1 mm,
karena yang di ukur bertujuan sebagai titik control kerangka (BM) maka titik tersebut harus
memiliki ketelitian yang tinggi agar titik detail dan titik kerangka menghasilkan koordinat yang
bagus

Titik utama : titik yang diikatkan kepada cors, yang mana cors tersebut telah memiliki koordinat
yang terikat ke SRGI 2013

Persyaratan terbentuk titik utama ( base)


1. Sistem koordinat yang digunakan adalah SRGI 2013 epok 2012.0
2. Menggunakan perangkat geodetic dual frekuensi
3. Pengukuran dilakukan dengan metode statik dengan lama pengamatan setidaknya 3 x 12
jam
4. Pengukuran dilakukan pada tugu yang sudah berdiri kokoh dan permanen
5. Pengamatan diikatkan setidaknya ke satu stasiun GNSS kontinyu (CORS) yang
dioperasikan oleh Badan Informasi Geospasial (BIG)
6. Interval pengamatan setidaknya 15 detik.
7. Pengolahan data dengan baseline maksimum 400 km harus dilakukan
menggunakanperangkat lunak ilmiah.
8. Pengolahan data dengan baseline maksimum 25 km dapat dilakukan menggunakan
perangkat lunak komersial.
9. Koordinat hasil akhir titik control GNSS utama merupakan nilai rerata dari tiga hasil
pengamatan data GNSS dengan selisih pada tiap pengamatan maksimum 2,5 cm untuk
arah horizontal dan 10 cm untuk arah vertikal.
10. Ada dokum

Titik turunan : tiitk yang ditentukan koordinat nya yang mengacu pada titik utama

Persyaratan
1. Sistem koordinat yang digunakan adalah SRGI 2013 epok 2012.0.
2. Menggunakan perangkat geodetic minimal single frekuensi
3. Pengamatan diikatkan setidaknya ke satu titik kontrol GNSS utama.
4. Baseline maksimum yang diizinkan adalah 2 km.
5. Pengukuran dilakukan dengan metode statik dengan lama pengamatan setidaknya 90
menit.
6. Pengukuran dilakukan pada tugu yang sudah berdiri non permanen, namun dapat
bertahan hingga akhir kegiatan lapangan.
7. Interval pengamatan setidaknya 1 detik.
8. Pengolahan data daoat dilakukan menggunakan perangkat lunak komersial.
9. Setiap pelaksanaan pengamatan GNSS harus didokumentasikan pada formular terlampir.

Tambahan
- Biar titik kontrol GNSS utama mengikat ke SRGI 2013, maka titik kontrol GNSS utama
diikatkan ke CORS BIG (cek KAK)
- Jumlah dan sebaran titik GNSS utama nya tergantung jumlah titik GNSS turunan yang
dibutuhkan.
- Kemungkinan titik kontrol GNSS utama ditaro di Desa Cigumentong sama Desa
Cimuluh, kalau butuh lagi silahkan dipertimbangkan tempat terbuka lainnnya buat
pengukuran GNSS utamanya.
- Titik kontrol GNSS turunan itu sama dengan titik kontrol poligon KDV KDH.

Pertanyaa mask angel nya berapa???


Untuk GCP
Biasanya pada pengamatan GCP yang digunakan bersifat real time, karena ketelitian nya tidak
perlu terlalu tinggi, seperti pembuatan BM.
Untuk pengolahan nya ada perbedaan karena bersifat realtime maka koordinat nya langsung ada
tanpa pengolahan apa – apa.

Guide
- Ketentuan reciver yang digunakan
- Ketentuan umum pengukuran nya
- Metode yang akan digunakan
- Perpindahan alat (mobilisasi)

Anda mungkin juga menyukai