Anda di halaman 1dari 11

I.

SISTEM CARDIOVASKULER
A. KASUS ENDOKARDITIS INFEKTIF
1. Identitas Pasien
Nama : Bp. P
Alamat : Jl. Flamboyan, No 53 Jaten Karanganyar
Jenis Kelamin : Laki-laki
Usia : 35

2. Manifestasi Klinis/ Anamnesa


Pasien mengalami demam, ditemukan mumur baru atau terjadi
perburukan murmur, lesi kulit, atralgia, mialgia, pendarahan
intrakranial, ruptur arteri, karena arteritis septik, kejang, dan
ensefalopati.

3. Pemeriksaan Penunjang
 Pemeriksaan laboratorium : anemia normositik normokrom,
leukositosis dengan peningkatan granulosit bersegmen serta
peningkatan laju endap darah
 Ekokardiografi : menilai disfungsi katup, obstruksi vegetasi,
gagal jantung jongestif dekompensata.
4. Diagnosa
Diagnosa Utama : Endocarditis infective
Diagnosa Lain :-

5. Komplikasi
-

6. Penatalaksanaan
 Medikamentosa: terapi antimikroba jangka panjang ( minimal 6
minggu). Regimen mikroba empirik yang disarankan.
Penggunaan kombinasi vankomisin dapat digunakan;

1
 Katup asli : vankomisin 30 mg/KgBB/hari IV dalam 2
dosis, ditambah gentamisin 3 mg/KgBB/hari IV atau IM
dala 2-3 dosis selama 4-6 minggu.
 Katup prostetik : vankomisin 30 mg/KgBB/hari IV
dalam 2 dosis, ditambah gentamisin 3 mg/KgBB/hari IV
atau IM dalam 2-3 dosis, ditambah rifampin 1200 mg/hari
IV atau PO dalam 2 dosis selama 4-6 minggu.
 Eradikasi jaringan terinfeksi dengan pemberdahan.
Diindikasikan bila ada yang tidak diatasi dengan medikamentos.
Infeksi yang tidak terkontrol, atau pencegahan kejadian
tromboemboli.
7. Arti istilah-istilah penyakit, laboratorium, singkatan, tindakan
dan pengobatannya
a. Endocarditis infective : infeksi mikroba pada permukaan
endotel jantung, baik selaput endokardium maupun katup
jantung.
b. Atralgia : gejala cedera, infeksi, penyakit (khususnya artritis)
c. Mialgia : suatu keadaan di mana badan terasa pegal-pegal.
d. Pendarahan intrakranial : pendarahan di dalam tengkorak
e. Arteritis septik : infeksi pada sendi yang disebabkan oleh
infeksi bakteri, virus, atau jamur.
f. Ensefalopati : istilah umum untuk penyakit yang
memengaruhi fungsi atau struktur dari otak.
8. Kode Penyakit dan Tindakan
a. Kode Penyakit
Cari Lead term Endocarditis pada ICD 10 Vol 3
Endocarditis (chronic)
- infectious or infective (acute) (any valve) (subacute) I33.0
Rujuk Vol 1 Endocarditis infective
I33.0 Acute and subacute infective endocarditis
b. Kode Tindakan
-

2
9. Referensi
Mansjoer, Arif dkk. 2001. Kapita Selekta Kedokteran Edisi Keempat
Jilid kedua. Jakarta: Media Aesculapius

B. KASUS GAGAL JANTUNG


1. Identitas Pasien
Nama : Ny. D
Alamat : Jl. Drenges IV No 23 Surakarta
Jenis Kelamin : Perempuan
Usia : 67

2. Manifestasi Klinis/ Anamnesa


1. Acute decompansated heart failure, dapat baru pertama kali atau
dekompensasi dari gagal jantung kronis
2. Hypertensive acute heart failure. Gejala gagal jantung dengan
tekanan darah tinggi dan fungsi ventrikel yang masih baik,
apabila ada gambaran endema paru akut
3. Edema paru. Sesak napas hebat, dengan ronki basah kasar
terutama di basal paru, ortopnea, saturasi O₂ < 90%
dikonfirmasi dengan foto rontgen dada
4. Syok kardiogenik. Adanya bukti hipoperfusi jaringan walaupun
wolume telah dikoreksi. Tekanan darah sistolik <90 mmHg.
Produksi urin 0,5 cc/KgBB/jam, dengan laju nadi >60 kali/menit
(tidak ada blok jantung) dengan atau tanpa kongesti organ/paru.
5. High output failure. Gejala curah jantung tinggi, laju nadi yang
cepat, kongesti paru, kadang-kadang tekanan darah rendah
seperti syok septik;
6. Gagal jantung kanan. Gejala curah jantung rendah, peningkatan
tekanan vena jugularis, serta pembesaran hati dan hipotensi.

3
3. Pemeriksaan Penunjang
 Laboratorium rutin : darah tepi lengkap, elektrolit, BUN,
kreatinin, enzim hepar, serta urinalisis, pemeriksaan untuk
diabetes melitus, dislipidemia, dan kelainan tiroid
 Elektrokardiografi : pada gagal jantung, interpretasi EKG yang
perlu dicari ialah ritme, ada/tidaknya hipertrofi ventrikel kiri,
serta ada/tidaknya infark (riwayat atau sedang berlangsung).
 Rontgen toraks, dapat menilai ukuran dan bentuk jantung, serta
vaskularisasi paru dan kelainan non-jantung lainnya.
 Pemeriksaan fungsi ventrikel kiri
 Pemeriksaan biomarka : dikatakan gagal jantung bila nilai BNP
≥ 100 pg/ml. Atau NT-proBNP ≥ 300 pg/ml
4. Diagnosa
Diagnosa Utama : Heart failure, unspecified
Diagnosa Lain :-

5. Komplikasi
-

6. Penatalaksanaan
1. Terapi jangka pendek
2. Terapi jangka panjang
 Pasien gagal jantung memerlukan penghambat ACE atau
ARB
 Pasien memerlukan penyekat beta mulai dari dosis kecil
bila tidak ada kontraindikasi
 Pasien membutuhkan diuretik reguler dosis rendah untuk
mencapai tekanan vena jugularis normal dan
menghilangkan edema. Permulaan dapat diberikan dieuretik
kuat atau tiazid yang kemudian disesuaikan sesuai hasil
terapi.

4
 Pasien dengan fraksi ejeksi < 30% atau dengan atrial
fibrilasi sebaiknya diberikan antikoagulan untuk mencegah
emboli kardiak.
 Pasien mendapatkan terapi yang sesuai, pemasangan pacu
jantung ( cardiac resynchronization therapy), perbaikan
katup
 Dan intervensi gaya hidup :
 Diet rendah garam 1 g, jumlah cairan 1 Liter/hari
 Istirahat tirah baring
7. Arti istilah-istilah penyakit, laboratorium, singkatan, tindakan
dan pengobatannya
a. Heart failure / gagal janatung : suatu keadaan yang terjadi
saat jantunggagal memompakan darah dalam jumlah yang
memadai untuk mencukupi metabolisme.
b. Acute decompansated heart failure(ADHF) : gagal jantung akut,
serangan yang cepat dari gejala-gejala atau tanda –tanda akibat
fungsi jantung abnormal
c. Syok kardiogenik : kegagalan sirkulasi yang terjaid akibat
kondisi jantung yang mengalami gangguan parah dan mendadak
sehingga tidak mampu memompa darah.
d. BUN : Blood Urea Nitrogen, pemeriksaan yang
dilakukan untuk mengetahui seberapa baik ginjal bekerja dan
untuk medeteksi adanya gangguan pada organ tersebut
e. Kreatinin : zat limbah dalam darah yang di produksi
olehjaringan otot saat sedang beraktivitas
f. Dislipidemia : kondisi saat kadar lemak dalam aliran darah
terlalu tinggi atau terlalu rendah
g. BNP : hormon B-type natriuretic peptide
h. ACE atau ARB : angiotensin II receptor blockers adalah
golongan obat-batan yang digunakan untuk menangani tekanan
darah tinggi dan gagal jantung

5
8. Kode Penyakit dan Tindakan
a. Kode Penyakit
Cari Lead term Failure pada ICD 10 Vol 3
Failure, failed
- heart (acute) (sudden) I50.9
Rujuk Vol 1 Heart Failure
- heart (acute) (sudden) I50.9
I50.9 Heart failure, unspecified
Cardiac, heart or myocardial failure NOS
b. Kode Tindakan
-

9. Referensi
Mansjoer, Arif dkk. 2001. Kapita Selekta Kedokteran Edisi Keempat
Jilid Kedua. Jakarta: Media Aesculapius.

6
C. KASUS PERIKARDITIS KONSTRIKTIF
1. Identitas Pasien
Nama : Nn. V
Alamat : Jl. Surya II No. 71 Jebres Surakarta
Jenis Kelamin : Perempuan
Usia : 27

2. Manifestasi Klinis/ Anamnesa


Pada tahap awal pasien mengalami manifestasi gagal jantung kanan,
yaitu edema perifer, perut membesar, dan rasa tidak nyaman di perut.
Dan kemudia pasien mengalami asites, edema anasarka, dan ikterik
akibat sirosis kardiak. Akibat tekanan vena pulmonalis meningkat,
akan terjadi ortopneu, batuk, dan sesak napas. Pengisian ventrikel
kiri yang menurun menyebabkan pasien mengalami takikardia, cepat
lelah, kekesia.

3. Pemeriksaan Penunjang
 EKG : ditemukan voltase yang rendah dan gelombang T yang
mendatar dan juga ditemukan fibrilasi atrial
 Foto toraks : dapat ditemukan siluet jantung yang membesar
karena efusi perikardium.
 Ekokardiografi : dapat menilai penebalan perikardium, cairan
perikardium, gerak sputum interventrikular yang abnormal
 MRI dan CT scan : menghasilkan gambaran penebalan
perikardium dan klasifikasinya
 Keteterisasi dan angiografi : akan menunjukkan tekanan pada
keempat ruangan jantung yang sama
4. Diagnosa
Diagnosa Utama : Pericarditis constrictive
Diagnosa Lain :-

7
5. Komplikasi
-

6. Penatalaksanaan
Terapi utama adalah perikardiektomi yang dapat memperbaiki
keluhan dan memperbaiki prognosis. Pada masa persiapan pre-
operatif, pasien perlu diberikan diuretik dan membatasi konsumsi
natrium. Pasien yang mengalami fibrosis atau atrofi miokard emiliki
prognosis yang buruk.
7. Arti istilah-istilah penyakit, laboratorium, singkatan, tindakan
dan pengobatannya
a. Pericarditis constrictive : tahap akhir dari inflamasi pada
perikardium, akiba dari efusi perikardium yang berlangsung
kronik diresopsi sehingga menyebabkan obliterasi kavitas
perikardium dan pembentukan jaringan granulasi seta jaringan
parut
b. Edema perifer : penumpukan cairan yang menyebabkan
pembengkakan pada jaringan yang disfusi oleh sistem vaskular
perifer.
c. Asites :sutu kondisi ketika terjadi penumpukan cairan
dalam rongga perut
d. Edema anasarka :pembengkakan akibat penupukan cairan
berlebih di seluruh jaringan dan rongga tubuh.
e. Ikterik : suatu kondisi medis yang ditandai dengan
mengunignya kulit dan sklera ( bagian putih pada bola mata)
f. Takikardia : kondisi dimana denyut jantung cepat
g. Kekesia : sindrom kompleks yang menyebabkan hilangnya
otot dan tidak dapat sebelumnya dikembalikan melalui
suplementasi nutrisi.
8. Kode Penyakit dan Tindakan
a. Kode Penyakit
Cari Lead term Pericarditis pada ICD 10 Vol 3

8
Pericarditis (with decompensation) (with effusion)
- constrictive (chronic) I31.1
Rujuk Vol 1 Pericarditis constrictive (chronic)
I31.1 Chronic constrictive pericarditis
Concretio cordis
Pericardial calcification
b. Kode Tindakan
-

9. Referensi
Mansjoer, Arif dkk. 2001. Kapita Selekta Kedokteran Edisi Keempat
Jilid Pertama. Jakarta: Media Aesculapius.

9
Bukti Screenshot Proses Bimbingan, Post Test, ACC
Pembimbing dan Pengesahan Kepala Laboratorium Rekam
Medis
……………………...
………………………………………………………………...
………………………………………………………………………
…………………………………………………………...
……………………...
………………………………………………………………...
………………………………………………………………………
…………………………………………………………...
……………………...
………………………………………………………………...
………………………………………………………………………
…………………………………………………………...
……………………...
………………………………………………………………...
………………………………………………………………………
…………………………………………………………...
……………………...
………………………………………………………………...
………………………………………………………………………
…………………………………………………………...
……………………...
………………………………………………………………...
………………………………………………………………………
…………………………………………………………...
……………………...
………………………………………………………………...
………………………………………………………………………
…………………………………………………………...

10
……………………...
………………………………………………………………...
………………………………………………………………………
…………………………………………………………...
……………………...
………………………………………………………………...
………………………………………………………………………
…………………………………………………………...

11

Anda mungkin juga menyukai