Untuk gizi yang disarankan agar terhindar dari kekurangan gizi, itu diperlukan gizi yang
seimbang atau gizi yang baik. Gizi yang dikatakan baik apabila gizi tersebut memiliki asupan
dan kebutuhan yang seimbang.
(Reference : Notoatmodjo, S. 2007. Kesehatan Masyarakat Ilmu & Seni. Jakarta : Rineka Cipta)
INTEGRASI AL-QUR’AN
Menurut Muthi’ah 2010, kualitas makanan dan minuman yang ditetapkan Alquran adalah
halal dan thayyib. Dengan kuantitas yang proporsional, tidak berlebihan dan tidak kekurangan,
serta memiliki pengaruh yang baik dan aman. Dengan petunjuk dan penjelasan Alquran, prinsip
makanan bergizi empat sehat lima sempurna yang mengakumulasi beberapa unsur seperti
makanan pokok, sayur-mayur, lauk-pauk, buah-buahan, dan minuman halal lagi thayyib.
Terpenuhinya dua kriteria tersebut akan memberikan dampak positif tersendiri bagi
kesehatan manusia. Dengan begitu manusia tidak akan sembarangan dalam mengonsumsi
makanan atau minuman yang pada akhirnya dapat merusak kesehatan manusia sendiri. Oleh
sebab itu, Allah memerintahkan manusia dalam Qs. Abasa: 24 untuk memperhatikan makanan
yang dikonsumsi oleh manusia.
Dan adapun makanan yang perlu diperhatikan disini ialah makanan yang halal dan baik,
seperti yang dijelaskan Allah dalam Qs. Al-maidah : 88
(Reference : Baihaki, E. S. 2017. Gizi Buruk dalam Perspektif Islam : Respon Teologis Terhadap
Persoalan Gizi Buruk. Jurnal LP2m IAIN Surakarta. Vol 2 (2). Hal : 185)