A. Identitas Mahasiswa/i
Nama : JUWITA SUHARDI
1
didik dapat menyelesaikan keseluruhan beban belajar sesuai dengan bakat, minat,
kemampuan dan kecepatan belajarnya.
Di dalam sistem SKS ini media pembelajaran yang digunakan tidak bisa
disamakan dengan media pembelajaran yang digunakan di sekolah yang tidak
menggunakan sistem SKS dalam proses pembelajarannya. UKBM merupakan
satuan pelajaran yang kecil yang disusun secara berurutan dari yang mudah
sampai yang sukar. UKBM sebagai perangkat belajar bagi peserta didik untuk
mencapai KD pada pembelajaran yang menggunakan Sistem Kredit Semester
(SKS). Komponen perangkat UKBM terdiri atas :
- Mastery Learning
- Interaktif
- Berbasis KD
- Bisa digunakan kelas klasikal, daring, luring, individu dan kelompok
- Memuat tujuan pembelajaran
- Diakhiri penilaian formatif
- Komunikatif
- Berbasis kegiatan
2
- Bersifat hangat, cerdas, dan ramah
- Pemetaan KD
- Prota
- Promes
- Penyusunan Silabus
- Pengembangan UKBM
- Pengkodean UKBM
- Penentuan Jumlah UKBM
- Penyusunan RPP
- Penilaian UKBM
- Implementasi UKBM
- Penilaian Hasil Belajar Berbasis UKBM
3
peserta didik, fokus pembelajarannya jelas, aktivitasnya jelas, dan tujuan
belajarnya jelas, dan bahasa yang mudah dipahami.
Konsep yang belum saya pahami yaitu mengenai pengkodean UKBM dan apakah
rubik penilaian sangat diperlukan?
D. Identifikasi Permasalahan
1. Apakah UKBM ini wajib dimiliki oleh setiap guru? Dan apa guna dari
pengkodean UKBM tersebut? (Roudhotul Husna)
Jawaban: UKBM sangat penting untuk dikembangkan oleh guru amta pelajaran
pada sekolah penyelenggaraan SKS. Melalui UKBM kita juga dapat
mengembangkan strategi pembelajaran mandiri yang membantu peserta didik
mencapai ketuntasan belajar. Pengkodean UKBM sangat penting untuk
Pengorganisasian UKBM dlam pembelajaran. kode UKBM melibatkan singkatan
nama mata pelajaran, nomenklatur pasangan KD, letaks semester kurikulum,
kode/urutan RPP, dan urutan UKBM.(Sandra Monika)
4
3. Pada rubik penilaian tingkat kognitif seperti C2 dan C4. Maksud dari C2
dan C4 itu seperti apa dan bagaimana cara mengetahui mengenai C2 dan
C4 tersebut? (Aura Elnissa)
4. Apakah semua poin tujuan pembelajaran harus dijelaskan pada setiap
tatap muka dalam satu RPP? Atau hanya membacakan poin tujuan
pembelajaran yang berkaitan dnegan materi saat satu kali tatap muka?
Lalu, dijelaskan dibagian pendahuluan pembelajaran bahwa guru harus
mengaitkan materi sebelum dengan materi yang dipelajari saat itu, apabila
materi itu adalah materi di awal ajaran baru? (Rizka Salsabila Nasution)
5. Apa yang dimaksud dengan rubik penilaian? (Lisdiana)
Jawaban: salah satu prinsip penilaian yaitu menyeluruh dan
berkesinambungan sehingga seorang guru harus menggunakan berbagai teknik
penilaian yang sesuai dan mencakup semua aspek kompetensi untuk
memantau perkembangan kemampuan peserta didik. Untuk menilai aspek
psikomotor siswa instrumen penilaian yang diperlukan yaitu Rubik. Rubik
dapat didefinisikan sebagai penilaian hasil kerja peserta didik yang terdiri atas
skor dan kriteria yang harus dipenuhi. Rubik juga menjadi salah satu
adsessment alternatif yang dapat digunakan untuk mengukur dan menilai
siswa secara komprehensif. Dikatakan komprehensif karena kompetensi siswa
tidak ajanya dilihat pada akhir proses saja tetapi juga selama proses tersebut
berlangsung. Sehingga Rubik dapat berfungsi ganda yaitu sebagai penuntun
kerja dan sebagai instrumen evaluasi. (Chandrini Faiza ananda)
6. Apa yang terjadi jika salah satu prinsip-prinsip dalam UKBM tidak
terpenuhi, apakah UKBM masih dapat berjalan dengan baik? (Wildatun
Jannah)
Jawaban: jika ada prinsip yang tidak terpenuhi maka UKBM tersebut tidak
dapat berjalan dengan optimal. Sebab UKBM adalah perangkat satuan
pelajaran yang kecil yang disusun secara berurutan untuk mencapai
kompetensi pengetahuan dan keterampilan dan sebagai wahana untuk
menumbuhkan kecakapan berpikir kritis, bertindak kreatif, bekerjasama, dan
berkomunikasi serta tumbuhnya budaya literasi dan Penguatan Pendidikan
5
Karakter (PPK). Dengan memahami hal tersebut maka apabila salah satu
prinsipnya tidak terpenuhi maka tujuan optimal yang hendak dicapai
berkurang kualitas memaksimalkannya . (Diana Lestari)