Anda di halaman 1dari 3

Contoh Penyakit Kurang Gizi

1. Ibu Hamil
Gizi kurang timbul apabila dalam jangka waktu lama asupan zat gizi sehari-hari ke
dalam tubuh lebih rendah dari Angka Kecukupan Gizi (AKG). Masalah Gizi kurang yang
dijumpai pada ibu hamil adalah:
a) Kurang energi kronik (KEK)
KEK timbul karena dalam waktu yang lama asupan energi tidak mencukupi
kebutuhan tubuh. Ibu hamil KEK, akan mengalami resiko keguguran, pendarahan pasca
persalinan, kematian ibu, kenaikan BB ibu hammil terganggu, tidak sesuai dengan standar,
malas beraktivitas, payudara dan perut kurang membesar, pergerakan janin terganggu, mudah
terkena penyakit infeksi, persalinan akan sulit dan lama.
b) Anemia
anemia pada ibu hamil adalah suatu keadaan ketika sel darah merah atau hemoglobin
dalam darah kurang dari normal (<11 g/dl). Kekurangan zat besi menyebabkan
pembentukkan sel darah merah tidak mencukupi kebutuhan fisiologis tubuh, terutama pada
kondisi hamil dimana banyak terjadi perubahan fisiologis tubuh.
2. Ibu Menyusui
a) Anemia zat gizi besi
Penyebab utama anemia gizi adalah kekurangan zat besi (Fe) dan asam folat yang
seharusnya tak perlu terjadi bila makanan sehari-hari beraneka ragam dan memenuhi gizi
seimbang. Sumber makanan yang mengandung zat besi yang mudah diabsopsi tubuh
manusia adalah sumber protein hewani seperti ikan, daging, telur, dsb. Asupan asam folat
cukup penting untuk melindungi kesehatan ibu dan bayi. Hal ini penting untuk pembentukan
hemoglobin dalam sel darah merah.
b) Buta Senja
Kondisi yang kerap terjadi karena kekurangan vitamin A adalah buta senja. Vitamin
A berperan penting untuk memelihara kesehatan ibu selama masa menyusui. Pemberian
suplemen vitamin A setiap minggunya, sebelumm kehamilan, pada masa kehamilan serta
setelah melahirkan akan menaikkan konsentrasi serum retinol ibu sehingga menurunkan
penyakit rabun senja.
c) Gangguan Akibat Kekurangan Iodium (GAKY)
GAKY adalah gangguan akibat kekurangan yodium yang mengakibatkan terjadinya
gondok atau pembengkakan kelenjar tiroid di leher dan krenitisme. Yodium merupakan
nutrisi penting untuk memastikan perkembangan normal otak dan sistem saraf pada bayi dan
anak-anak. Pada ibu menyusui, kekurangan yodium dapat juga mengakibatkan pengaruh
negatif pada sistem otak dan syaraf bayi dan menghasilkan IQ lebih rendah.
3. Balita
a) Kurang Energi Protein (KEP)
KEP adalah suatu keadaan dimana rendahnya konsumsi energi dan protein dalam
makanan sehari-hari sehingga tidak memenuhi AKG.
b) Kurang Vitamin A
Vitamin A adalah salah satu dari golongan vitamin yang sangat diperlukan oleh daya
tahan tubuh yang berguna untuk kesehatan mata, dan untuk kesehatan tubuh yaitu
meningkatkan daya tahan tubuh untuk melawan penyakit misalnya campak, diare, dan
penyakit infeksi lainnya.
c) Kekurangan Iodium
Pentingnya iodium dalam tubuh manusia untuk metabolisme terhadap penyakit
gondok. Kekurangan mineral iodium pada anak dapat menyebabkan pembesaran kelenjar
gondok, gangguan fungsi mental, dan perkembangan fisik. Zat iodium penting untuk
kecerdasan anak.
d) Anemia
anemia adalah keadaan dimana hemoglobin darah kurang daripada normal disebabkan
karena kurangnya mineral (Fe) sebagai bahan yang diperlukan untuk pematangan eritrosit.
4. Remaja
a) Bulimia nervosa dan anoreksia
bulimia nervosa dan anoreksia adalah dua macam gangguan makan yang biasa terjadi
pada remaja karena terobsesi dengan bentuk tubuh langsung dengan cara menguruskan
badan.
b) Kurang Energi Kronis
pada remaja badan kurus atau disebut KEK tidak selalu bberupa akibat terlalu banyak
olah raga atau aktivitas fisik. Pada umumnya adalah kaerna makan terlalu sedikit. Remaja
perempuan biasanya menurunkan berat badan secara derastis karena faktor emosionalnya
seperti takut gemuk.
c) Anemia
Anemia adalah masalah yang paling umum dijumpai pada remaja perempuan. Zat besi
diperlukan untuk membentuk sel-sel darah merah, dikonversi menjadi hemoglobin, beredar
ke seluruh tubuh jaringan tubuh, berfungsi sebagai pembawa oksigen. Remaja perempuan
membutuhkan lebih banyak zat besi daripada laki-laki, dengan mengonsumsi bahan makanan
berkualitas tinggi seperti daging, hati, ikan, ayam dll.
5. Dewasa
a) Kurang Energi Protein (KEP)
b) Anemia

REFRENSI:
Pritasari, Didit D., & Nugraheni Tri Lestari. 2017. Gizi Dalam Daur Kehidupan.
Jakarta: KEMENKES RI.

Anda mungkin juga menyukai