Anda di halaman 1dari 13

REKAYASA IDE

MK. FISIKA TEKNIK

PRODI S1 PTE - FT

PEMBANGKIT LISTRIK TENAGA ENERGI OMBAK

NAMA MAHASISWA : Gidion Ricardo Purba

NIM : 5191131005

DOSENPENGAMPU :Dra. Rosnelli, M.Pd.

MATA KULIAH : FISIKA TEKNIK

Pendidikan Teknik Elektro

Fakultas Teknik

Universitas Negeri Medan

MEI 2020

1
KATA PENGANTAR

Puji syukur saya panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa yang telah memberikan saya
rahmat kesehatan dan kesempatan. Sehingga saya bisa menyusun atau menyelesaikan
tugas REKAYASA IDE. Penulisan  ini saya sajikan secara ringkas dan sederhana sesuai dengan
kemampuan yang saya miliki, dan tugas ini disususun dalam rangka memenuhi tugas
REKAYASA IDE pada mata kuliah FISIKA TEKNIK.

            Dalam penyusunan tugas ini banyak kesalahan dan kekurangan, oleh karena itu kritik
yang membangun dari semua pihak sangat saya harapkan demi kesempurnaan tugas ini, dan
Dalam kesempatan ini saya mengucapkan terimakasih kepada pihak- pihak yang telah membantu
dan secara khusus saya berterimakasih kepada Bapak D r a . R o s n e l l i , M . P d . selaku dosen
pengampu mata kuliah FISIKA TEKNIK karena telah memberikan bimbinganya kepada saya
untuk menyelesaikan tugas REKAYASA IDE ini hingga selesai.

Medan, MEI 2020

penulis

2
BAB I
PENDAHULUAN

1.1       Latar Belakang

Krisis energi telah diprediksikan akan melanda lima tahun yang akan datang. Hal ini
dikarenakan semakin langkanya minyak bumi dan semakin meningkatnya permintaan energi.
Untuk itu diperlukan sebuah terobosan baru untuk memanfaatkan energi lain, selain energi yang
tidak dapat diperbaharui ini. Karena jika kita tergantung pada energi yang tidak dapat
diperbaharui saja, maka di masa depan kita akan kesulitan untuk memanfaatkan energi ini karena
keterbatasan sumber dari energi tersebut. Lalu bagaimana dengan nasib anak cucu kita nanti?
Oleh karena itu manusia harus berusaha memanfaatkan sumber daya hayati yang ada di bumi ini
dengan sebaik-baiknya dan dalam pemanfaatannya harus dikembangkan dari sekarang. Akan
tetapi penggunaannya haruslah mempunyai tujuan yang positif yang nantinya tidak akan
membahayakan manusia itu sendiri.

Sumber daya hayati yang ada di bumi ini salah satunya adalah lautan. Wilayah bumi
didominasi oleh laut, dan laut juga mempunyai banyak potensi pangan dan potensi sebagai
sumber energi. Potensi pangan yang ada di laut adalah beranekaragamnya spesies ikan dan
tanaman laut. Dan potensi sumber energi yang ada di laut ada 3 macam, yaitu: energi ombak,
energi pasang surut dan energi panas laut. Salah satu energi di laut adalah energi ombak.
Sebenarnya ombak merupakan sumber energi yang cukup besar. Ombak merupakan gerakan air
laut yang turun-naik atau bergulung-gulung. Energi ombak adalah energi alternatif yang
dibangkitkan melalui efek gerakan tekanan udara akibat fluktuasi pergerakan gelombang.

Untuk itu kita akan mencoba menggali informasi tentang tenaga ombak yang sudah
dimanfaatkan oleh banyak negara, termasuk Indonesia. Berdasarkan survei yang
dilakukan Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi (BPPT) dan Pemerintah Norwegia sejak
tahun 1987, terlihat bahwa banyak daerah-daerah pantai yang berpotensi sebagai pembangkit
listrik bertenaga ombak. Ombak di sepanjang Pantai Selatan Pulau Jawa, di atas Kepala Burung
Irian Jaya, dan sebelah barat Pulau Sumatera sangat sesuai untuk menyuplai energi listrik.
Kondisi ombak seperti itu tentu sangat menguntungkan, sebab tinggi ombak yang bisa dianggap

3
potensial untuk membangkitkan energi listrik adalah sekitar 1,5 hingga 2 meter, dan gelombang
ini tidak pecah sampai di pantai.

1.2       Rumusan Masalah


Rumusan masalah yang akan dibahas pada makalah ini adalah :

1. Apa yang dimaksud dengan pembangkit listrik tenaga ombak?


2. Apa saja komponen-komponen pada pembangkit listrik tenaga ombak?
3. Bagaimana proses pembangkitan listrik dengan tenaga ombak?
4. Apa kelebihan dan kekurangan pembangkit listrik tenaga ombak?
5. Bagaimana perkembangan pembangkit listrik tenaga ombak di Indonesia dan dunia?

1.3       Tujuan

Adapun tujuan dari pembahasan makalah ini yaitu:

1. Mengetahui pengertian dari pembangkit listrik tenaga ombak.


2. Mengetahui komponen-komponen pada pembangkit listrik tenaga ombak.
3. Mengetahui proses pembangkitan listrik dengan menggunakan tanaga ombak.
4. Mengetahui apa kelebihan dan kekurangan pada pembangkit listrik tenaga ombak.
5. Perkembangan pembangkit listrik tenaga ombak di Indonesia dan dunia.

1.4       Manfaat

            Adapun manfaat dari pembuatan makalah ini yaitu :

1. Mengetahui mengenai pembangkit listrik tenaga ombak.


2. Memenuhi tugas mata kuliah fisika umum 1

4
BAB II
PEMBANGKIT LISTRIK TENAGA ENERGI OMBAK

2.1       Pengertian Pembangkit Listrik Tenaga Ombak

Ombak merupakan gerakan air laut yang turun-naik atau bergulung-gulung. Pembangkit
listrik tenaga ombak adalah suatu pembangkitan energi listrik yang merubah energi mekanik
gelombang ombak menjadi energi listrik. Merupakan energi alternatif yang dibangkitkan melalui
efek gerakan tekanan udara akibat fluktuasi pergerakan gelombang, yang mana pembangkitan
energi ini akan terjadi di lepas pantai yang memiliki laju ombak besar (stabil). Energi ombak
dapat digunakan sebagai pembangkit tenaga listrik, seperti saat ini telah didirikan sebuah
Pembangkit Listrik Bertenaga Ombak (PLTO) di Yogyakarta, yaitu model Oscillating Water
Column.

2.2       Komponen-Komponen pada Pembangkit Listrik Tenaga Ombak

Komponen utama pembangkit listrik tenaga ombak :

1. Piston Hidrolik
Piston hidrolik adalah bagian yang berfungsi menjaga keseimbangan generator agar
kedudukanya tidak terpengaruh oleh laju ombak yang bergerak. Piston hidrolik bekerja
berdasarkan hukum archimides “Jika suatu benda dicelupkan ke dalam suatu zat cair, maka
benda itu akan mendapat tekanan ke atas yang besarnya sama dengan berat zat cair yang terdesak
oleh benda tersebut.”

2. Turbin
Turbin adalah bagian konverter yang merubah energi mekanik ombak menjadi energi
mekanik (gerak) yang mana menggerakan generator adapun turbin impuls.

3. Generator
Generator adalah mesin listrik yang prinsip kerjanya berdasarkan prinsip elektromagnetik
yang merubah energi mekanik menjadi listrik ,adapun generator yang digunakan adalah

5
generator 3 fasa dengan frekuensi 50-60Hz dengan kapasitas daya yang di hasilkan adalah
2.25MW.

4. Pipa kabel bawah tanah 


Pipa kabel bawah tanah adalah suatu komponen yang berfungsi melindungi sambungan
interkoneksi dari submarine towers menuju gardu induk atau kendali agar tidak terjadi gangguan
mekanis dan lebih efesien dalam penyaluran energy ke gardu induk .

5. Gardu induk atau kendali


Gardu induk adalah tempat kendali dimana energi yang didapatkan ditransformasikan ke
grid conection atau saluran transmisi. Didalam gardu induk terdapat :

a. Kapasitor arus, kapasitor yang digunakan adalah kapasitor non polar yang memiliki
kapasitansi tinggi yang berfungsi menyimpan arus agar stabil jugga sebagai penguat
sebelum dihungkan ke saluran grid conection.
b. Auto transformator, suatu mesin listrik yang berfungsi mentransformasikan arus agar stabil
dan tidak terjadi rugi-rugi dalam penyaluran energi ke grid conection.
c. Trafo step up, mesin listrik yang berfungsi mentransformasikan tegangan yang mana pada
mesin ini tegangan dinaikan.
d. Trafo step down, mesin listrik yang berfungsi mentransformasikan tegangan yang mana pada
mesin ini tegangan diturunkan. Trafo pemakaian sendiri mesin listrik yang berfungsi
menyalurkan energi pada daerah area pembangkitan.
6. Grid conection
Grid conection, sutu proses pentransmisian energi dari gardu induk ke saluran distribusi
yang mana selanjutnya akan disalurkan kepada konsumen.

2.3       Proses Pembangkitan Listrik Tenaga Ombak

Secara mekanis,  PLTO dikenal memakai teknologi OWC (Oscillating Wave Column).
Untuk OWC ini ada dua macam, yaitu OWC tidak terapung dan OWC terapung. Untuk OWC
tidak terapung prinsip kerjanya sebagai berikut. Instalasi OWC tidak terapung terdiri dari tiga
bangunan utama, yakni saluran masukan air, reservoir (penampungan), dan pembangkit. Dari
ketiga bangunan tersebut, unsur yang terpenting adalah pada tahap pemodifikasian bangunan

6
saluran masukan air yang tampak berbentuk U, sebab ia bertujuan untuk menaikkan air laut ke
reservoir

Bangunan untuk memasukkan air laut ini terdiri dari dua unit, kolektor dan konverter.
Kolektor berfungsi menangkap ombak, menahan energinya semaksimum mungkin, lalu
memusatkan gelombang tersebut ke konverter. Konverter yang didesain berbentuk saluran yang
runcing di salah satu ujungnya ini selanjutnya akan meneruskan air laut tersebut naik menuju
reservoir. Karena bentuknya yang spesifik ini, saluran tersebut dinamakan tapchan (tappered
channel).

Setelah air tertampung pada reservoir, proses pembangkitan listrik tidak berbeda dengan
mekanisme kerja yang ada pada pembangkit listrik tenaga air. Yaitu, air yang sudah terkumpul
itu diterjunkan ke sisi bangunan yang lain. Energi potensial inilah yang berfungsi menggerakkan
atau memutar turbin sehingga menghasilkan energi listrik.  Energi potensial inilah yang
berfungsi menggerakkan atau memutar turbin pembangkit listrik. Turbin tersebut didesain untuk
bisa bekerja dengan generator putaran dua arah. Sistem yang berfungsi mengonversi energi
mekanik menjadi listrik terletak di atas permukaan laut dan terisolasi dari air laut dengan
meletakkannya di dalam ruang khusus kedap air sehingga bisa dipastikan tidak bersentuhan
dengan air laut. OWC ini dapat diletakkan di sekitar 50 m dari garis pantai pada kedalaman
sekitar 15 m.

Selain OWC tidak terapung, kita juga mengenal OWC tidak terapung lain seperti OWC
tidak terapung saat air pasang. OWC ini bekerja pada saat air pasang saja, tapi OWC ini lebih
kecil. Hasil survei hidrooseanografi di wilayah perairan Parang Racuk menunjukkan bahwa
sistem akan dapat membangkitkan daya listrik optimal jika ditempatkan sebelum gelombang
pecah atau pada kedalam 4-11 meter. Pada kondisi ini akan dapat dicapai putaran turbin antara
3000-700 rpm. Posisi prototip II OWC (Oscillating Wave Column) masih belum mencapai lokasi
minimal yang disyaratkan, karena kesulitan pelaksanaan operasional alat mekanis. Posisi ideal
akan dicapai melalui pembangunan prototip III yang berupa sistem OWC apung. Untuk OWC
terapung, prinsip kerjanya sama seperti OWC tidak terapung, hanya saja peletakannya yang
berbeda.

7
BAB III
PEMBAHASAN

ASPEK ISI
A Tujuan Pembelajaran Melalui kajian berbagai literature dan diskusi
dalam kelompoknya , kelompok mahasiswa dapat
menghasilkan sebuah rancangan ide yang
berkaitan dengan pemanfaatan energy yang
berguna bagi masyarakat
B Judul Pembangkit listrik tgenaga energy ombak
C Permasalahan Kelebihan dari pembangkit listrik ini
adalah energi bisa diperoleh secara gratis, tidak
butuh bahan bakar, tidak menghasilkan limbah,
mudah dioperasikan dan biaya perawatan rendah,
serta dapat menghasilkan energi dalam jumlah
yang memadai. Selain itu, pemanfaatan energi
ombak sendiri untuk dimanfaatkan sebagai
pembangkit listrik, merupakan pilihan yang sangat
bagus, karena selain hemat biaya operasionalnya,
pembangkit listrik ini juga ramah lingkungan
karena tidak mengeluarkan limbah padat, cair
maupun gas.Tetapi Bergantung pada ombak;
kadang dapat energi, kadang pula tidak, artinya
pembangkit tenaga ini tidak pasti dapat
digunakan (tidak flexible).
Perlu Menemukan lokasi yang sesuai dimana ombaknya
kuat dan muncul secara konsisten.
     Membutuhkan alat konversi yang handal yang
Mampu bertahan dengan kondisi lingkungan laut
yang keras yang disebabkan antara lain oleh
tingginya tingkat korosi dan kuatnya arus laut.

8
D Kajian literature ,  PLTO dikenal memakai teknologi OWC
(Oscillating Wave Column). Untuk OWC ini ada
dua macam, yaitu OWC tidak terapung dan OWC
terapung. Instalasi OWC tidak terapung terdiri
dari tiga bangunan utama, yakni saluran masukan
air, reservoir (penampungan), dan pembangkit.
Dari ketiga bangunan tersebut, unsur yang
terpenting adalah pada tahap pemodifikasian
bangunan saluran masukan air yang tampak
berbentuk U, sebab ia bertujuan untuk menaikkan
air laut ke reservoir.
Setelah air tertampung pada reservoir, proses
pembangkitan listrik tidak berbeda dengan
mekanisme kerja yang ada pada pembangkit listrik
tenaga air. Yaitu, air yang sudah terkumpul itu
diterjunkan ke sisi bangunan yang lain
Selain OWC tidak terapung, kita juga mengenal
OWC tidak terapung lain seperti OWC tidak
terapung saat air pasang. OWC ini bekerja pada
saat air pasang saja, tapi OWC ini lebih kecil.
Hasil survei hidrooseanografi di wilayah perairan
Parang Racuk menunjukkan bahwa sistem akan
dapat membangkitkan daya listrik optimal jika
ditempatkan sebelum gelombang pecah atau pada
kedalam 4-11 meter. Pada kondisi ini akan dapat
dicapai putaran turbin antara 3000-700 rpm. Posisi
prototip II OWC (Oscillating Wave Column)
masih belum mencapai lokasi minimal yang
disyaratkan, karena kesulitan pelaksanaan
operasional alat mekanis. Posisi ideal akan dicapai

9
melalui pembangunan prototip III yang berupa
sistem OWC apung. Untuk OWC terapung,
prinsip kerjanya sama seperti OWC tidak
terapung, hanya saja peletakannya yang berbeda.

E Desain Pemecahan Masalah Saat ini baru beberapa negara yang yang
sudah melakukan penelitian secara serius dalam
bidang energi tidal, diantaranya Inggris dan
Norwegia. Di Norwegia, pengembangan energi ini
dimotori oleh Statkraft, perusahaan pembangkit
listrik terbesar di negara tersebut. Statkraft bahkan
memperkirakan energi tidal akan menjadi sumber
energi terbarukan yang siap masuk tahap
komersial berikutnya di Norwegia setelah energi
hidro dan angin. Keterlibatan perusahaan listrik
besar seperti Statkraft mengindikasikan bahwa
energi tidal memang layak diperhitungkan baik
secara teknologi maupun ekonomis sebagai salah
satu solusi pemenuhan kebutuhan energi dalam
waktu dekat.
Indonesia memiliki garis pantai terpanjang
kedua setelah Norwegia. Sehingga Energi ombak
di pantai tersebut digunakan sebagai pembangkit
tenaga listrik, seperti saat ini telah didirikan
sebuah Pembangkit Listrik Bertenaga Ombak
(PLTO) di Yogyakarta, yaitu model Oscillating
Water Column. Tujuan didirikannya PLTO ini
adalah untuk memberikan model sumber energi
alternatif yang ketersediaan sumbernya cukup
melimpah di wilayah perairan pantai Indonesia.

10
F Kesimpulan         Pembangkit listrik tenaga ombak adalah suatu
pembangkitan energi listrik yang merubah energi
mekanik gelombang ombak menjadi energi listrik.
2.            Komponen dari pembangkit listrik
tenaga ombak antara lain : piston hidrolik, turbin,
generator,  submarine towers, pipa kabel bawah
tanah, gardu induk atau kendali, dan grid
conection.
3.            Secara mekanis, PLTO dikenal memakai
teknologi OWC (Oscillating Wave Column).
Untuk OWC ini ada dua macam, yaitu OWC tidak
terapung dan OWC terapung. Prinsip kerjanya
sama, hanya peletakannya yang berbeda.
4.            Kelebihan dari PLTO ini yaitu, energi
yang digunakan dapat didapatkan secara
gratis,tidak menghasilkan limbah, dan lain-lain.
Sedangkan kekurangannya yaitu bergantung pada
ombak (kadang dapat energi, kadang pula tidak),
perlu menemukan lokasi yang sesuai dimana
ombaknya kuat dan muncul secara konsisten serta
membutuhkan alat konversi yang handal yang
mampu bertahan dengan kondisi lingkungan laut
yang keras yang disebabkan antara lain oleh
tingginya tingkat korosi dan kuatnya arus laut.
5.            Di Indonesia sudah mulai dikembangkan
Pembangkit Listrik Tenaga Ombak (PLTO) yang
berpusat di Yogyakarta. Di Dunia, Pembangkit
Listrik Tenaga Ombak (PLTO) pertama kali
dibuat di Norwegia.

11
12
Daftar Pustaka

Anonim1. 2008. Pembangkit Listrik  Tenaga Ombak (online).


(http://www.indowebster.web.id/showthread.php?t=22009&page=1, diakses 24 Mei 2011).

Anonim2. 2008. PLTO (online). (http://pltb-nswg.blogspot.com/2008_05_01_archive.html,


diakses 24 Mei 2011).

Khazaku. 2010. Pembangkit Listrik Tenaga Ombak (online).


(http://khanzaku.wordpress.com/2010/01/23/pembangkit-listrik-tenaga-ombak, diakses 24 Mei
2011).

Michael. 2011. Pembangkit Listrik Tenaga Ombak Pertama (online).


(http://michaelmewa.blogspot.com/2011/05/pembangkit-listrik-tenaga-ombak-pertama.html,
diakses 24 Mei 2011).

Niken. 2009. Pembangkit Listrik Tenaga Ombak (online).


(http://niken11.wordpress.com/2009/09/11/pembangkit-listrik-tenaga-ombak/, dikses 24 Mei
2011).

13

Anda mungkin juga menyukai