Anda di halaman 1dari 6

Nama Mahasiswa : Vania Salsabila

Tingkat – NIM : 3B – 19086


Hari, Tanggal : Kamis, 16 September 2021
Mata Kuliah : Keperawatan Medikal Bedah II
Tugas Individu : Pemeriksaan Fisik Pada Sistem Muskuloskeletal

Pengkajian musculoskeletal meliputi pemeriksaan tulang, sendi, dan otot yang


bertujuan untuk : memperoleh data dasar tentang fungsi otot tulang persendian,
mengetahui mobilitas otot, mengetahui tonus otot, mengetahui kekuatan otot,
mengetahui adanya gangguan sistem musculoskeletal.

A. ANAMNESA/WAWANCARA
1. Data Demografi
Meliputi Nama, Usia, Jenis Kelamin, pekerjaan, Status pernikahan, Agama.

2. Riwayat Kesehatan Sekarang


Meliputi waktu dan onset kejadian, faktor yang memperburuk, keadaan masalah,
manifestasi klinis yang berkaitan dengan keluhan utama :
a) Nyeri, untuk mengukur ambang nyeri dan toleransi nyeri menggunakan
teknik pengkajian PQRST, dan kegiatan yang memperberat atau
memperingan nyeri yang biasa dilakukan oleh pasien, Pada wanita hamil,
apakah pasien mengalami nyeri pinggang dan nyeri dan atau lemah pada kedua
lengan.
b) Deformitas, tanyakan berapa lama keluhan di rasakan ? Apakah klien pernah
kefasyankes lain/terapi patah tulang ? Apakah pernah menjalani tindakan
setelah trauma ? Apakah keluhan menyebabkan perubahan citra diri ?
c) Kelainan Fungsi, meliputi Kekakuan/kestabilan sendi, Pembengkakan atau
benjolan, Kelemahan otot, Gangguan sensinilitas (perasaan kebas),
Gangguan atau kehilangan fungsi organ

3. Riwayat Kesehatan Masa Lalu


a) Bagaimana kebiasaan sehari-hari yang dilakukan pasien, kebiasaan tidur,
latihan, serta pola makannya ?
b) Apakah tindakan dan obat-obatan yang diminum pasien di rumah ?
c) Apakah pasien pernah mengalami cedera pada tulang, persendian atau otot ?
d) Apakah pasien pernah menjalani operasi tulang, persendian atau otot ?
e) Apakah pasien memiliki penyakit penyerta ? (cidera medulla spinalis,
gangguan persyarafan, cidera serecrovaskuler, arthritis, bursitis,
polioneuritis, sclerosis multiple, diatrfi muskuler, miastenia gravis, fraktur,
rupture diskus, labirinitis, osteoporosis, nyeri pinggang, lupus eritomatosus,
pirae, dan kelainan darah).
f) Pada pasien anak-anak, bagaimana perkembangan muskuloskeletal anak ?
(tengkurap, duduk, merangkak, berjalan)
g) Pada pasien lansia, apakah pasien pernah atau sering jatuh, baru saja
mengalami patah tulang, sulit bergerak, dan bagaimana pola aktivitasnya
sehari-hari ?
h) Apakah mampu melakukan sendiri atau perlu bantuan orang lain ?

4. Riwayat Kesehatan Keluarga


a) Apakah ada anggota keluarga pasien yang menderita osteoporosis, artritis,
atau tuberculosis ?
b) Apakah generasi terdahulu ada yang mengalami keluhan sama ?

5. Riwayat Diet
a) Kaji keadekuatan intake kalsium dan protein untuk mengetahui etiologi
enurunnya masa tulang dan tonus otot
b) Kaji keadekauatan protein dan vitamin C untuk mengetahui etiologi
penghambatan proses penyembuhan tulang dan jaringan
c) Kaji BB dan tingkat stress yang mempengaruhi komplikasi imobilisasi,
maslaah respirasi dan vaskuler

6. Status Sosial Ekonomi


a) Apakah masalah muskuloskeletal yang dialami pasien mempengaruhi hobi,
kesenangan, hubungan sosial, stres, dan hubungan suami istri.
b) Apakah klien mengalami situasi krisis atau kehilangan?
c) Apakah efek atau mood klien menujukkan kecemasan (gelisa, insomnia, kontak
mata kurang, gemetar, wajah tegang) atau depresi (afektumpul, tidak berdaya, rasa
bersalah, ketidakmampuan berbicara, apatis, kemampuan harga diri)?
d) Apakah klien mempunyai sumber pengharapan, kenyamanan, kekuatan?
e) Adakah asuransi kesehatan untuk keluarganya?
f) Apakah penyakit atau perawatan dirumah sakit mengancam pekerjaan klien?

B. PEMERIKSAAN FISIK
1. Pemeriksaan Tulang
a) Postrur Tubuh
Inspeksi : posisi berdiri (Tegak/tidak), Observasi curvature tulang belakang,
panjang, bentuk, dan kesimetrisan ekstremitas, massa
Hasil Abnormal : Adanya deformitas, lordosis, kifosis, scoliosis, dan
asimetris tulang, massa, dll
b) Gait (Gaya Berjalan)
Inspeksi : Nilai panjang langkah pasien dan cara berdiri menggunakan
masing masing kaki (dari samping, depan, dan belakang)
Hasil Abnormal :
- Antalgic gait : berjalan pincang
- Trendelenburg Gait : condong ke arah lateral
- Spastic Gait : tungkai bawah kaku, jari jari kaki saat berjalan diseret
- Wadling Gait : berjalan seperti bebek.
c) Jaringan Subcutan
Inspeksi : warna, pembengkakan, dan massa
Normal : mengikuti bentuk tubuh tanpa ada pembengkakan atau massa

2. Pemeriksaan Sendi
Meliputi pemeriksaan luas gerak, deformitas, stabilitas, benjolan., dengan
melakukan Pemeriksaan Rentang Gerak Sendi (RPS),
Cara : Gerakan sendi sampai mencapai geak normal penuh, bandingkan
keselarasan kedua sisi tubuh, dan uji Range Of Motion (ROM).
- Inspeksi : posisi pasien berdiri, pelvic tilting, tanda atropi otot paha, tanda
kontrasi fleksi dari panggul atau dengkul, penggunaan alat bantu,
posisi lumbar spine, lokasi sakit, perubahan warna, trauma
deformitas, fraktur, dislokasi, laserisasi, lokasi edema.
- Palpasi : Nyeri menyeluruh/lokal, palpasi lateral clavikula, palpasi acromion
untuk mengetahui tendon suporaspinatus, raba benjolan,
perubahan suhu, ballotement
Hasil Normal :
- Sendi bebas dari kekakuan, stabil, tidak ada bengkak atau inflamasi
- Bila dilakukan penekanan harus ada ketidaknyamanan pada daerah yang
ditekan
- RPS harus bergerak secara aktif dan pasif serta kontrelateral
- Sendi dapat bergerak bebas tanpa rasa sakit dan bunyi krepitasi

Jenis Pemeriksaan Khusus :

a) Pemeriksaan Articulatio Coxae, pemeriksaan sendi peluru terdiri dari


Thomas Sign, Leg Length Discrepancy, Tredelenburg test, dan pemeriksaan
Ortolani, Barlow, Galeazzi pada pasien pediatric
b) Pemeriksaan Articulo Humeri, pemeriksaan pada cingulum membri superior
dengan lengan atas terdiri dari tes impingement (fleksi>90), Apprehension
(Abduksi kemudian rotasi eksternal), Jerk (Supinasi fleksi 90 lalu dorong
kebelakang)
c) Pemeriksaan Articulo Cubiti, pemeriksaan pada sendi yang kompleks yang
terdiri dari tiga tulang, tiga ligamentum, dua persendian dan satu kapsul.
Terdiri dari tennis elbow (membuat kepalan, pronasi, ekstensi sendi
pergelangan, jari melawan tahanan), Golfer’s elbow (supinasi brachium,
ekstensi articulo cubiti dan radiocarpalis)
d) Pemeriksaan Articulo Genu, pemeriksaan pada sendi lutut terdiri dari
pemeriksaan ligament, lachman test dengan grade manual maneuver, Mc
Murray test, Apley grind test

3. Pemeriksaan Otot
Pengkajian sistem otot meliputi pengkajian kemmapuan mengubah posisi,
kekuatan otot dan koordinasi, ukuran otot. Tonus otot sebagai tahanan saat
ekstremitas rileks secara pasif digerakan melalui rentang geraknya, dengan cara :
Inspeksi : Gaya berjalan dan bagian tubuh, Lakukan tes garis lurus. Kaji
penyangga serta stabilitas penahan berat badan. Kaji lengkung :
Servikal, Torakal, dan Lumbal. Kaji adanya deformitas. Kaji
penurunan tinggi badan. Lakukan inspeksi terhadap kulit dan
jaringan sub kutan dibawah otot, tulang dan sendi : warna yang tidak
normal, pembengkakan, dan adanya massa.
Palpasi : Dengan teknik feel, moving, dan measuring. Catat adanya panas, nyeri
tekan, edema, atau resistensi terhadap tekanan. Kaji rentang gerak
sendi Catat adanya nyeri, keterbatasan mobilitas, gerakan spastic,
ketidakstabilan sendi, kekakuan dan kontraktur. Kaji tonus otot dan
kekuatan otot bandingkan ukuran otot dengan bagian otot lain yang
sama dengan mengukur lingkar tubuh otot dengan pita ukur.

Hasil Normal : Tonus otot menyebabkan tahanan ringan dan datar terhadap
gerakan pasif selama rentang gerak, kekuatan otot secara
bilateral simetris terhadap tekanan, lengan dominan lebih kuat
dari pada lengan tidak dominan.

4. Pemeriksaan Kepala dan Leher


Inspeksi : Bentuk permukaan, kesimetrisan dn masa, evaluasi bengkak

Palpasi : Nyeri tekan, krepitus, dan evaluasi temporomanibular joints,


malellgement, kemampuan ROM

5. Pemeriksaan Vetebra
Inspeksi dan palpasi area torakal, lumbal, dan sacral :Bentuk permukaan,
kesimetrisan, adanya masa dan nyeri

6. Pemeriksaan Penunjang
a) Pemeriksaan Laboratorium :
- Darah Lengkap : Haemoglobin, Leukosit, lama pembekuan, dan perdarahan
- Kimia Darah : Kalsium serum pada oasien osteomalasia, fungsi paratiroid,
piaget, tumor tulang metastase, imobilisasi lama
- Fosfor Serum : Menurun pada pasien rikets karena malabsorbsi
- Fosfatase Asam : Meningkat pada piaget dan kanker metastase
- Fosfatase alkali : Meningkat pada proses penyembuhan
b) Pemeriksaan Radiografi :
- X-ray/Rongent : menggambarkan cairan, sput iregulitas, perubahan struktur
- CT Scan : Perincian bidang yang diperiksa
- Elektromiografi : Menentukan abnormalitas fungsi unit motoric
- Arthroscopy/endoskopi sendi
- Biopsi : Menentukan struktur dan komposisi tulang, otot, dan sinovium
- Arteriografi

REFERENSI

Irawan, D. 2019. Anamnesis Pengkajian Sistem Muskulo Skeletal. Wordpress

Oktafiani, F. 2017. Pengkajian Sistem Muskuloskeletal. Cirebon : Poltekes Kemenkes


Tasikmalaya

Pratama, S.A. 2016. Pemeriksaan Fisik Muskuloskeletal. Palembang : Universitas


Sriwijaya

Putri, RW. 2019. SOP Pemeriksaan Muskuloskeletal. Padang : Poltekes Keperawatan


DIII Solok

Sakti, M. 2017. Buku Panduan Kerja : Pemeriksaan Fisik Pada Sistem Muskulo
Skeletal. Universitas Hasanudin : Fakultas Kedokteran

Anda mungkin juga menyukai