A. ANAMNESA/WAWANCARA
1. Data Demografi
Meliputi Nama, Usia, Jenis Kelamin, pekerjaan, Status pernikahan, Agama.
5. Riwayat Diet
a) Kaji keadekuatan intake kalsium dan protein untuk mengetahui etiologi
enurunnya masa tulang dan tonus otot
b) Kaji keadekauatan protein dan vitamin C untuk mengetahui etiologi
penghambatan proses penyembuhan tulang dan jaringan
c) Kaji BB dan tingkat stress yang mempengaruhi komplikasi imobilisasi,
maslaah respirasi dan vaskuler
B. PEMERIKSAAN FISIK
1. Pemeriksaan Tulang
a) Postrur Tubuh
Inspeksi : posisi berdiri (Tegak/tidak), Observasi curvature tulang belakang,
panjang, bentuk, dan kesimetrisan ekstremitas, massa
Hasil Abnormal : Adanya deformitas, lordosis, kifosis, scoliosis, dan
asimetris tulang, massa, dll
b) Gait (Gaya Berjalan)
Inspeksi : Nilai panjang langkah pasien dan cara berdiri menggunakan
masing masing kaki (dari samping, depan, dan belakang)
Hasil Abnormal :
- Antalgic gait : berjalan pincang
- Trendelenburg Gait : condong ke arah lateral
- Spastic Gait : tungkai bawah kaku, jari jari kaki saat berjalan diseret
- Wadling Gait : berjalan seperti bebek.
c) Jaringan Subcutan
Inspeksi : warna, pembengkakan, dan massa
Normal : mengikuti bentuk tubuh tanpa ada pembengkakan atau massa
2. Pemeriksaan Sendi
Meliputi pemeriksaan luas gerak, deformitas, stabilitas, benjolan., dengan
melakukan Pemeriksaan Rentang Gerak Sendi (RPS),
Cara : Gerakan sendi sampai mencapai geak normal penuh, bandingkan
keselarasan kedua sisi tubuh, dan uji Range Of Motion (ROM).
- Inspeksi : posisi pasien berdiri, pelvic tilting, tanda atropi otot paha, tanda
kontrasi fleksi dari panggul atau dengkul, penggunaan alat bantu,
posisi lumbar spine, lokasi sakit, perubahan warna, trauma
deformitas, fraktur, dislokasi, laserisasi, lokasi edema.
- Palpasi : Nyeri menyeluruh/lokal, palpasi lateral clavikula, palpasi acromion
untuk mengetahui tendon suporaspinatus, raba benjolan,
perubahan suhu, ballotement
Hasil Normal :
- Sendi bebas dari kekakuan, stabil, tidak ada bengkak atau inflamasi
- Bila dilakukan penekanan harus ada ketidaknyamanan pada daerah yang
ditekan
- RPS harus bergerak secara aktif dan pasif serta kontrelateral
- Sendi dapat bergerak bebas tanpa rasa sakit dan bunyi krepitasi
3. Pemeriksaan Otot
Pengkajian sistem otot meliputi pengkajian kemmapuan mengubah posisi,
kekuatan otot dan koordinasi, ukuran otot. Tonus otot sebagai tahanan saat
ekstremitas rileks secara pasif digerakan melalui rentang geraknya, dengan cara :
Inspeksi : Gaya berjalan dan bagian tubuh, Lakukan tes garis lurus. Kaji
penyangga serta stabilitas penahan berat badan. Kaji lengkung :
Servikal, Torakal, dan Lumbal. Kaji adanya deformitas. Kaji
penurunan tinggi badan. Lakukan inspeksi terhadap kulit dan
jaringan sub kutan dibawah otot, tulang dan sendi : warna yang tidak
normal, pembengkakan, dan adanya massa.
Palpasi : Dengan teknik feel, moving, dan measuring. Catat adanya panas, nyeri
tekan, edema, atau resistensi terhadap tekanan. Kaji rentang gerak
sendi Catat adanya nyeri, keterbatasan mobilitas, gerakan spastic,
ketidakstabilan sendi, kekakuan dan kontraktur. Kaji tonus otot dan
kekuatan otot bandingkan ukuran otot dengan bagian otot lain yang
sama dengan mengukur lingkar tubuh otot dengan pita ukur.
Hasil Normal : Tonus otot menyebabkan tahanan ringan dan datar terhadap
gerakan pasif selama rentang gerak, kekuatan otot secara
bilateral simetris terhadap tekanan, lengan dominan lebih kuat
dari pada lengan tidak dominan.
5. Pemeriksaan Vetebra
Inspeksi dan palpasi area torakal, lumbal, dan sacral :Bentuk permukaan,
kesimetrisan, adanya masa dan nyeri
6. Pemeriksaan Penunjang
a) Pemeriksaan Laboratorium :
- Darah Lengkap : Haemoglobin, Leukosit, lama pembekuan, dan perdarahan
- Kimia Darah : Kalsium serum pada oasien osteomalasia, fungsi paratiroid,
piaget, tumor tulang metastase, imobilisasi lama
- Fosfor Serum : Menurun pada pasien rikets karena malabsorbsi
- Fosfatase Asam : Meningkat pada piaget dan kanker metastase
- Fosfatase alkali : Meningkat pada proses penyembuhan
b) Pemeriksaan Radiografi :
- X-ray/Rongent : menggambarkan cairan, sput iregulitas, perubahan struktur
- CT Scan : Perincian bidang yang diperiksa
- Elektromiografi : Menentukan abnormalitas fungsi unit motoric
- Arthroscopy/endoskopi sendi
- Biopsi : Menentukan struktur dan komposisi tulang, otot, dan sinovium
- Arteriografi
REFERENSI
Sakti, M. 2017. Buku Panduan Kerja : Pemeriksaan Fisik Pada Sistem Muskulo
Skeletal. Universitas Hasanudin : Fakultas Kedokteran