20 Agustus 2021
PCC
Patient Centred Care
*Keselamatan
APT
Pasien Asuhan Pasien
Terintegrasi
MPP
*Manajemen
Risiko
Korp,Klinis
*Adm
(MPP : Manajer Pelayanan Pasien)
Berbasis Pelayanan Berfokus Pasien / PCC dan
1
Asuhan Pasien Terintegrasi
ASUHAN PASIEN
Kompetensi
RISIKO Budaya SAFETY
MUTU
(Nico Lumenta, 2015)
11
Patient Centred Care
Konsep Deskripsi Sumber
I. WHO 1.System level, 2.Organizational level, Integrated care models: an overview, Regional
3.Functional level, 4.Professional level, Office for Europe of the WHO, 2016
5.Service level, 6.Personal level
II. Konsep Inti / Core 1.Perspektif Pasien, 2.Perspektif PPA • Conway,J et al., 2006, Partnering with
Concept Patients and Families To Design a Patient-
and Family-Centered Health Care System,
A Roadmap for the Future. Institute for
Patient- and Family-Centered Care
• Nico Lumenta, 2015, Sintesis berbagai
referensi.
III. The 8 Picker 1.Respect for patients‘ values, Picker Institute and American Hospital
Principles Of PCC preferences and expressed needs, Association, 1996, Eye on Patients Report
2.Coordination and integration of care,
dst s/d 8.
Patient Centred Care
Pelaksanaan PCC :
Konsep Deskripsi Sumber
• 1.Integrasi Horzontal Intra-Inter PPA, Standar Akreditasi RS v.2012, SNARS 1 & 1.1,
Asuhan Pasien 2.Integrasi Vertikal Inter Unit, 3.Integrasi KARS 2012, 2019.
Terintegrasi Horizontal PPA-Pasien.
: The Indonesian model of PCC • 10 Dimensi PCC.
*Asuhan Pasien Terintegrasi
*The Indonesian model of PCC
❑ Integrasi Intra-Inter PPA : Horizontal
(AP 4, SKP 2, TKRS 3.2, MKE 5)
❑ Integrasi Inter Unit : Vertikal
(PAP 2, ARK 3.1, TKRS 3.2, MKE 5)
❑ Integrasi PPA-Pasien : Horizontal
(HPK 2, 2.1, 2.2, AP 4, MKE 6)
PPA `
Sasaran
MPP
(Nico Lumenta, 2019) 17
Profesional Pemberi Asuhan Clinical
PPA Team Leader
Dalam SNARS Ed 1.1. DPJP
PPJA
Apoteker
PPA
Tugas Mandiri,
Tugas Kolaboratif,
Tugas Delegatif
Pasien :
▪ Masuk RS seperti masuk “hutan”, relatif banyak yg
tidak jelas, pengalaman baru….
▪ Pasien “tidak pernah” melalui “pendidikan untuk
menjadi pasien” !!!
▪ Relatif tidak punya kewenangan ikut ambil “Hutan”
keputusan, harus ikut “kata” dokter…
▪ Ada rasa cemas, ngeri, bingung, takut.
▪ Di RS, hanya Pasien yg menjalani “3 shift” !!
KARS
Definisi Manajemen Pelayanan Pasien
(Sumber : Case Management Society of America, 2010; Commission for Case Manager Certification, 2016)
1. MPP/ Case manager dimasukkan pertama kali dalam Standar Akreditasi Rumah Sakit versi 2012.
2. Bab Akses ke Pelayanan dan Kontinuitas (APK). → Std APK.2.1 : Dalam semua fase pelayanan, ada
staf yg kompeten sebagai orang yang bertanggung jawab terhadap pelayanan pasien.
3. Maksud-Tujuan Std APK.2.1 : ….. Untuk mempertahankan kontinuitas pelayanan… Staf yang
dimaksud (case manager) dapat seorang dokter atau tenaga keperawatan yang kompeten. Staf yang
bertanggung jawab tersebut tercantum didalam rekam medis pasien atau dengan cara lain
dikenalkan kepada semua staf RS…....
MPP tampil Eksplisit
dalam SNARS 1 & 1.1.
❖ Standar ARK. 3.1 :RS menetapkan regulasi untuk melaksanakan proses kesinambungan
pelayanan di RS dan koordinasi diantara profesional pemberi asuhan (PPA) dibantu oleh
Manajer Pelayanan Pasien (MPP)/Case Manager.
❑ Elemen Penilaian.
1. Ada regulasi tentang proses dan pelaksanaan untuk mendukung kesinambungan dan koordinasi asuhan, termasuk
paling sedikit mencakup a) s/d e) di dalam maksud dan tujuan, sesuai regulasi rumah sakit. (R)
2. Ada penunjukkan MPP dgn uraian tugas a.l. dlm konteks menjaga kesinambungan dan koordinasi pelayanan bagi
individu pasien melalui komunikasi dan kerjasama dgn PPA dan pimpinan unit serta mencakup butir f. s/d m. (D,W)
3. Pasien diskrining utk kebutuhan pelayanan manajemen pelayanan pasien (D,W)
4. Pasien yg mendapat pelayanan MPP, pencatatannya dilakukan dalam Form MPP dan selalu diperbaharui utk
menjamin komunikasi dengan PPA.(D,W)
5. Kesinambungan dan koordinasi proses pelayanan didukung dgn menggunakan perangkat pendukung, spt rencana
asuhan PPA, catatan MPP, panduan, atau perangkat lainnya. (D,O,W)
6. Kesinambungan dan koordinasi dapat dibuktikan di semua tingkat/fase asuhan pasien. (D,O,W)
MPP dalam SNARS Edisi 1.1.
❖ Standar PAP.2. : Ditetapkan proses untuk melakukan integrasi inter unit pelayanan serta koordinasi pelayanan
dan asuhan kepada setiap pasien. → M
❖ Standar AP.4. : Profesional Pemberi Asuhan (PPA) bekerja secara tim memberikan asuhan pasien terintegrasi,
masing2 melakukan asesmen berbasis pengumpulan Informasi , melakukan analisis utk membuat rencana
asuhan (IAR), dengan DPJP sebagai ketua tim asuhan yg mengintegrasikan asuhan, termasuk menentukan
prioritas kebutuhan mendesak bagi pasien rawat inap. → W
❖ Standar ARK 2.2. : RS menetapkan proses utk mengelola alur pasien di seluruh bagian RS. → M
❖ Standar PAP.2.4. : Pasien & keluarga diberi tahu ttg hasil asuhan dan pengobatan termasuk hasil asuhan yg
tidak diharapkan. → I
❖ Standar ARK.3.3. : RS menetapkan informasi tentang pasien disertakan pada proses transfer. → M
❖ Standar MIRM 13.1. : Rekam medis pasien memuat informasi yang memadai untuk mengidentifikasi pasien,
mendukung diagnosis, justifikasi pengobatan, dokumen pemeriksaan dan hasil pengobatan serta
meningkatkan kesinambungan asuhan diantara PPA termasuk manajer pelayanan pasien (MPP). → S
❖ Standar PAP.1. : RS menetapkan regulasi untuk pemberian asuhan yang seragam kepada pasien → W
EDITORIAL
•Revitalisasi Manajer Pelayanan Pasien
Edisi Juli 2021 •Nico Lumenta, Hanevi Djasri
(https://jha.mutupelayanankesehatan.net/ind
ex.php/JHA/article/view/114)
MANAJER PELAYANAN PASIEN / CASE MANAGER
DPJP
PPJA MPP :
PPJA Apoteker • ARK 3.1. – MPP
Clinical Leader :
• PAP 2 –
• Kerangka pokok
asuhan Pasien, Integrasi Inter
Keluarga Unit
• Koordinasi
• AP 4 – Integrasi
• Kolaborasi
inter PPA
• Sintesis
• Interpretasi Lainnya Dietisien • ARK 2.2. –
Kelola Alur
• Review
Pasien
• Integrasi asuhan
• PAP 2.4 – KTD
• ARK 3.3. –
Yan Kes (MPP bukan Transfer
• MIRM 13.1. –
MPP
/ RS Lain PPA aktif)
Transfer
✓ MPP bukanlah PPA aktif Yan Case Manager • PAP 1 – Asuhan
✓ Shift pagi Keuangan/ Seragam
Billing Asuransi Dokter
✓ Ratio 1 : 25 Pasien
Perusahaan/ Keluarga
- Kompleksitas Pasien Employer BPJS
26
- Kebutuhan RS
• Pembayar
• Perusahaan
• Asuransi
Output CM : MPP :
▪ Kontinuitas Pelayanan • ARK 3.1. – MPP
▪ Pelayanan dgn Kendali • PAP 2 – Integrasi Inter Unit
Mutu dan Biaya • AP 4 – Integrasi inter PPA
▪ Pelayanan yg memenuhi • ARK 2.2. – Kelola Alur Pasien
kebutuhan Pasien-Kel pd
ranap s/d dirumah MPP •
•
PAP 2.4. – KTD
ARK 3.3. – Transfer
▪ Good Patient Care Case • MIRM 13.1. – Transfer
Manager • PAP 1 – Keseragaman Asuhan
(*Pemandu, *Liaison/
Penghubung/“Jembatan”) • RS
Pasien • PPA
Keluarga • Rohaniwan
• Unit2
• Keuangan
27
Segitiga Sasaran PCC
“Triple Aim PCC”
Harapan/Sasaran terkait
1. Pemahaman Pasien ttg asuhan
(penyakit,tindakan) 1. Diagnosis
2. Kepuasan pasien 2. Terapi, Obat, Tindakan
3. Kemampuan mengambil keputusan 3. Fungsi Fisik, Mental
terkait asuhan 4. Lain2
4. Keterlibatan & pemberdayaan
5. Kepatuhan thd PPA
6. Kemandirian pasien
7. Dukungan keluarga/yg lain pasien
*Sasaran
8. Pemulangan aman MPP* ARK 3.1.
(The Commission for Case Manager Certification’s Case Management Body of Knowledge®. (CMBOK®), 2011)
Evolusi Perkembangan
Case Management
Case Management - The Origins, Evolution and Future.
By Catherine M. Mullahy, RN, BS, CRRN, CCM, President of Mullahy & Associates, LLC and Jeanne
Boling, MSN, CRRN, CDMS, CCM, Vice President of Mullahy & Associates, LLC., LLC and Jeanne
Boling, MSN, CRRN, CDMS, CCM
In 1836, the Deaconess Institute (Kaiserswerth, Pada tahun 1836, Institut Diakon (Kaiserswerth, Jerman)
Germany) was founded to train deacons and nurses. didirikan untuk melatih diaken dan perawat. Muridnya yang
Its most prominent student was Florence
paling menonjol adalah Florence Nightingale. Di luar
Nightingale. Beyond caring for soldiers during the
Crimean War, she also took a leadership role in the kepedulian untuk tentara selama Perang Crimea Perang, dia
training of nurses. Her school, the Nightingale juga mengambil peran kepemimpinan dalam pelatihan perawat.
Training School for Nurses, was the first of its kind Sekolahnya, Sekolah Pelatihan Nightingale untuk Perawat,
and forerunner to other nursing schools which adalah yang pertama dari jenisnya dan pelopor ke sekolah
covered the specialty area of medical case perawat lain yang mencakup bidang khusus manajemen
management. Then defined as the planning and
pelayanan pasien medis. Kemudian didefinisikan sebagai
coordination of health care services for the sick,
injured or disabled, its primary goal was to perencanaan dan koordinasi pelayanan kesehatan bagi yang
rehabilitate patients. Since that time, there have sakit, terluka atau cacat, tujuan utamanya adalah untuk
been many historical milestones for the case merehabilitasi pasien. Sejak saat itu, ada banyak tonggak
management field. sejarah bagi bidang manajemen pelayanan pasien.
(Mullahy, C.M. and Boling, J. Case Management - The Origins, Evolution and Future.
CareManagement Vol. 21, No. 2 April/May 2015 , ACCM Inc., Westport, Connecticut)
The Nightingale Training School for Nurses was established at St Thomas' Hospital in
1860 as part of Florence's campaign to transform nursing and health care.
Discharge Discharge
Utilization review Planning
Planning
(Fig 1.1) Model tradisional dimana utilization (Fig 1.2) Ketika diterapkannya PPS (Prospective Payment
System) & Managed care perlahan-lahan mulai ada upaya
review dilakukan oleh perawat dan discharge
mengintegrasikan secara parsial utilization review,
planning oleh pekerja sosial, hubungan kedua
manajemen utilisasi, koordinasi dan fasilitasi asuhan dgn
peran ini minim dan terpisah.
discharge planning.
(Cesta,T & Cunningham, B :Core Skills for Hospital Case Managers: A Training Toolkit for Effective Outcomes, 2009)
Fig 1.3 Fig 1.4
(Dyad model,
SOTA)
(Fig 1.3)
Dengan makin kompleksnya discharge planning baik aspek psikososial (Fig 1.4)
Selanjutnya menjadi Integrated (Dyad) model, juga disebut sebagai
maupun hal2 terkait asuhan dirumah maka perubahan model menjadi
State of the Art (SOTA) model, yang mengintegrasikan penuh
seperti gambar diatas tsb. Pada model ini MPP Perawat menggarap semua fungsi penting manajemen pelayanan pasien dan dikelola
discharge planning untuk aspek asuhan, sedangkan MPP pekerja oleh MPP menjadi manjemen tunggal (single case management).
sosial untuk aspek psikososiokultural.
Fig 1.5
(SOTA)
(Fig 1.5)
Model Kolaboratif (Triad) menambah fungsi penting ketiga : utilization management dan DRG
(Diagnostic Related Groups). Fungsi ketiga ini berperan penting terkait dgn berbagai peraturan dan
proses reimbursemen.
(Cesta,T & Cunningham, B :Core Skills for Hospital Case Managers: A Training Toolkit for Effective Outcomes, 2009)
Filosofi – Prinsip
Manajemen Pelayanan Pasien
Filosofi Manajemen Pelayanan Pasien
1. Dasar manajemen pelayanan pasien adalah bhw bila seseorang mencapai tingkat kes (wellness)
dan fungsional yg optimal mk semua pemangku kepentingan mendpt manfaat : pasien & sistem
supportnya, sistem pemberi pelayanan dan sistem reimbursemennya
2. MPP memberikan pelayanan melalui advokasi, edukasi, identifikasi sumber daya dan fasilitasi
pelayanan agar klien mencapai tingkat kesehatan (wellness) dan kemandirian yg maksimal
3. Kegiatan MnPP yg terbaik adalah melalui iklim yg memungkinkan / kondusif utk komunikasi
langsung MPP dgn klien, tim PPA (profesional pemberi asuhan) dan staf pelayanan lainnya, utk
dpt memperoleh hasil asuhan yg optimal.
4. Keberhasilan menjalankan peran MPP butuh kerja tim : klien, sistem support klien, para PPA, staf
lainnya, termasuk perwakilan pembayar.
Prinsip Manajemen Pelayanan Pasien
Fungsi :
Manajer Pelayanan Pasien menjalankan fungsi asesmen, perencanaan, fasilitasi dan
advokasi, melalui kolaborasi dgn pasien, keluarga, PPA, shg menghasilkan
outcome/hasil asuhan yg diharapkan.
(The Commission for Case Manager Certification’s Case Management Body of Knowledge®. (CMBOK®), 2011)
Kompetensi Manajer Pelayanan Pasien.
1 Konsep Manajemen Yan Pasien
6 Rehabilitasi
7 Pengembangan Profesi
Proses Manajemen Yan Pasien
(Sumber : The Commission for Case Manager Certification’s Case Management Body of Knowledge®. (CMBOK®), 2011)
Essential Domains of Case Management Knowledge
The Seven Essential Knowledge Domains and Sub-Domains
1 2 3 4 5 6 7
(The Commission for Case Manager Certification’s Case Management Body of Knowledge®. (CMBOK®), 2011)
Essential Domains of Case Management Knowledge
3.
Domain 1.
2.
4.
Manajemen Reimbursm
5.
6.
7.
Konsep Aspek Pengemban
Prinsip2 Yan Kes & Rehabilitasi
MnPP en Yan Kes Psikososial gan
Praktik MPP Pelaksanaan
Pelayanan Profesional
nya
a. Kepemimpinan a. Mutu a. MnPP dan a. Sistem a. Faktor a. Proses Yan a. Nilai MnPP
dan Administrasi Proses Asuhan Pendanaan dan Psikososial Yan Rehabilitasi
MnPP Sumber Pembayar Pasien
b. Proses MnPP b. Akreditasi b. Sistem Yan b. Manajemen dan b. Faktor Sos-Ek b. Pelayanan dan b. Advokasi
Kesehatan Review Utilisasi Yan Pasien SD Rehabilitasi
c. Sumber Daya c. Manajemen Risiko c. Program dan c. ROI Sistem Yan c. Advokasi yg c. Hasil Yan c. Kebijakan
Sub-Domain
MnPP Model MnPP Kesehatan Relevan dgn aspek Rehabilitasi Bidang Kesehatan
Psiko-sos Yan dan Publik
Pasien
d. Hasil MnPP d. Isu hukum d. Pelayanan MnPP d.Menyeimbangka d. Klinis dan d. Keterampilan d. Beasiswa
Terkait MnPP n Mutu dan Perilaku Rehabilitasi MPP
Biayanya Kesehatan
d. Regulasi Terkait d. Standar Etik terkait d. Sumber Daya d. Edukasi Pasien / d. Edukasi Pasien, d. Komunikasi
MnPP MnPP Umum MnPP Sistem Dukungan, dan dalam Rehabilitasi
Pendukungnya Konseling
e. Keterampilan dan e. Isu Legal dan e. Regulasi
Teknik dari MPP Etik terkait aspek berkaitan dgn
Psikososial Yan Rehabilitasi
f. Keterampilan
Komunikasi MPP
(The Commission for Case Manager Certification’s Case Management Body of Knowledge®. (CMBOK®), 2011)
Essential Domains of Case Management Knowledge
The Seven Essential Knowledge Domains and Sub-Domains
• Quality
• Accreditation
• Mutu
• Risk Management • Akreditasi
• Legal Issues Related to Case Management • Manajemen Risiko
• Ethical Standards Related to Case Management • Isu hukum terkait MnPP
• Standar Etik terkait MnPP
(The Commission for Case Manager Certification’s Case Management Body of Knowledge®. (CMBOK®), 2011)
3. Healthcare Management and Delivery
Manajemen Yan Kes & Pelaksanaannya
Pd ranah ini manajemen yan kes terdiri dari pengetahuan yg terkait dgn
berbagai sistem dan model yan kes serta kesinambungan yan kes, juga
pengaturan praktik MPP. Ini juga mencakup pengetahuan ttg model MPP,
konsep, proses, pelayanan, dan sumber daya. Selain itu, ranah ini membahas
topik spt tingkat pelayanan/ asuhan, transisi asuhan, penggunaan standar
dan pedoman dlm pengelolaan pelayanan klien, serta kolaborasi antara
berbagai PPA dan Staf klinis lainnya termasuk klien mereka sendiri, sistem
pendukung pasien, penyedia pelayanan multi disiplin dan pembayar.
• Case Management and Processes of Care
• Healthcare Delivery Systems
• MnPP dan Proses Asuhan
• Case Management Programs and Models • Sistem Pelayanan Kesehatan
• Case Management Services • Program dan Model MnPP
• General Case Management Resources • Pelayanan MnPP
• Sumber Daya Umum MnPP
(The Commission for Case Manager Certification’s Case Management Body of Knowledge®. (CMBOK®), 2011)
4. Healthcare Reimbursement
Reimbursmen Yan Kes
Ranah Reimbursemen Yan Kes terdiri dari pengetahuan yg terkait dgn jenis
penggantian dan sistem pendanaan, sumber dan metode, tinjauan
pemanfaatan dan konsep manajemen, dan peran MPP dalam alokasi dan
pengelolaan sumber daya yg efektif. Ranah ini juga mencakup kualitas
asuhan, menunjukkan ROI investasi dan efektivitas biaya, dan mendidik klien
ttg kesehatan dan wellness.
• Funding Systems and Payor Sources
• Utilization Review and Management
• Sistem Pendanaan dan Sumber
• Return on Investment of Healthcare Delivery Pembayar
Systems • Manajemen dan Review Utilisasi
• Balancing Quality With Its Cost
• Education of Clients/Support Systems
• ROI Sistem Yan Kesehatan
• Menyeimbangkan Mutu dan Biayanya
• Edukasi Pasien / Sistem
Pendukungnya
(The Commission for Case Manager Certification’s Case Management Body of Knowledge®. (CMBOK®), 2011)
5. Psychosocial Aspects of Care
Aspek Psikososial Pelayanan
Aspek Psikososial dari ranah asuhan terdiri dari pengetahuan yg terkait budaya,
nilai, kepercayaan, jaringan sosial, dan sistem pendukung klien, serta kelas
sosioekonomi yg sesuai dgn kondisi kesehatan mereka, kemampuan utk asuhan
mandiri, dan kepatuhan thd asuhan & pengobatan. Ranah ini juga mencakup
pengetahuan ttg peran MPP utk advokasi klien, masalah hukum dan etika yg relevan
dgn praktik MPP, strategi utk mengatasi masalah kekurangan asuhan atau
kurangnya asuransi, pendidikan klien mengenai kondisi kesehatan dan pilihan
pengobatan, penyuluhan dan dukungan psikososial, dan lingkungan rumah serta
kehidupan klien.
• Psychosocial Factors of the Client’s Care • Faktor Psikososial Yan Pasien
• Socioeconomic Factors of the Client’s Care • Faktor Sosioekonomi Yan Pasien
• Advocacy Relevant to Psychosocial Aspects • Advokasi yg Relevan dgn aspek Psikososial
of Care
Yan Pasien
• Clinical and Behavioral Health
• Client Education, Support, and Counseling • Aspek Klinis dan Perilaku Kesehatan
• Legal and Ethical issues Relevant to • Edukasi Pasien, Dukungan, dan Konseling
Psychosocial Aspects of Care • Isu Legal dan Etik terkait aspek Psikososial
pelayanan
(The Commission for Case Manager Certification’s Case Management Body of Knowledge®. (CMBOK®), 2011)
6. Rehabilitation - Rehabilitasi
Ranah Rehabilitasi terdiri dari pengetahuan yg terkait dgn kesehatan dan
fungsi fisik dan okupasional klien termasuk konsep vokasional dan
kecacatan. Ranah ini juga mencakup peran dan keterampilan berbagai
penyedia yan kes di lingkungan yan rehabilitasi, konsep dan strategi
pengembalian-kerja, jenis pengaturan / fasilitas rehabilitasi, dan
penggunaan alat bantu atau peralatan medis tahan lama utk tujuan
rehabilitasi dan vokasional. Selain itu, ranah ini mencakup peraturan yang
berkaitan dengan rehabilitasi
• Processes of Rehabilitation Care • Proses Yan Rehabilitasi
• Rehabilitation Resources and Services
• Outcomes of Rehabilitation Care • Sumber Daya dan Yan
• Skills of Rehabilitation Case Managers Rehabilitasi
• Communication in Rehabilitation • Hasil Yan Rehabilitasi
• Regulations Relevant to Rehabilitation • Keterampilan Rehabilitasi MPP
• Komunikasi dalam Rehabilitasi
• Regulasi berkaitan dgn
Rehabilitasi
(The Commission for Case Manager Certification’s Case Management Body of Knowledge®. (CMBOK®), 2011)
Essential Domains of Case Management Knowledge
The Seven Essential Knowledge Domains and Sub-Domains
Evaluation of
Development of the
The Case Mgt
Case Mgt Plan
Plan & Follow-up
Implementation
& Coordination
Of Care Activities
(Treiger, TM : The Next Generation: Case Management Today and Its Evolution into the
Future. CMSA TODAY, ISSUE 7 • 2013 • DIGITAL)
• MPP me navigasi melalui 9+1 fase
• Berulang & Cyclical Proses Manajemen
• Berpusat pd pasien Pelayanan Pasien
• Sistem support dari pasien
Form A Form B Level bervariasi berdasarkan pengaturan
MPP MPP praktik. Termasuk pengumpulan data yg
s/d Selesai dibutuhkan untuk fase Evaluasi hasil
Terminasi
MnPP
52
(CCMC, Commission for Case Manager Certification, 2011)
Tataklaksana Sasaran MPP
MPP Proses SMART : Spesific, Measurable,
Achievable, Realistic, Time based
1. Identifikasi, seleksi / ❑ Pada Asesmen MnPP gunakan
skrining pasien utk konsep IAR 1. Pemahaman Pasien ttg
manajemen pelayanan
❑ I : Kumpulkan informasi, asuhan (penyakit,tindakan)
pasien
termasuk sasaran PPA,
2. Asesmen untuk
sasaran/harapan pasien,
2. Kepuasan pasien
manajemen pelayanan
pasien masalah psiko-sosio-kultural 3. Kemampuan mengambil
3. Identifikasi masalah dan
❑ A : Jabarkan keputusan terkait asuhan
kesempatan
4. Perencanaan manajemen • Masalah yang mendukung 4. Keterlibatan & pemberdayaan
pelayanan pasien pencapaian sasaran. 5. Kepatuhan thd PPA
5. Monitoring
6. Fasilitasi, Koordinasi, • Masalah yang dapat 6. Kemandirian pasien
Komunikasi dan menghambat pencapaian 7. Dukungan keluarga/yg lain
Kolaborasi sasaran
7. Advokasi pasien
❑ R : Susun rencana, jabarkan
8. Hasil Pelayanan
sasaran MnPP dan langkah2nya 8. Pemulangan aman
9. Kompetensi Budaya –
Cultural Competence MPP ❑ Implementasi, Monitor, Evaluasi 9. Kesesuaian asuhan dgn
10.Manajemen Sumber Daya
❑ “Loop” balik untuk merevisi a.l. kebutuhannya
11.Terminasi manajemen
pelayanan pasien Asesmen & Rencana 10.Kesinambungan pelayanan
1. Identifikasi, seleksi / skrining pasien utk manajemen pelayanan
pasien
Kriteria yg digunakan a.l. namun tidak terbatas pada :
1. Usia
Ratio MPP : Pasien
2. Pasien dengan fungsi kognitif rendah 1 : 25
3. Pasien dgn risiko tinggi
4. Potensi komplain tinggi
5. Kasus dgn penyakit kronis, katastropik, terminal
6. Status fungsional rendah, kebutuhan bantuan ADL (Activity Daily Living) yg tinggi
7. Pasien dgn riwayat penggunaan peralatan medis dimasa lalu
8. Riwayat gangguan mental, upaya bunuh diri, krisis keluarga, isu sosial a.l. terlantar, tinggal sendiri,
narkoba.
9. Sering masuk IGD, readmisi RS
10.Perkiraan asuhan dgn biaya tinggi
11.Kemungkinan sistem pembiayaan yg komplek, adanya masalah finansial
12.Kasus yg melebihi rata-rata lama dirawat
13.Kasus yg diidentifikasi rencana pemulangannya penting/berisiko atau yg membutuhkan kontinuitas
pelayanan
Figure 1.1 | Nurse and Social Worker Case Management Roles and Responsibilities
(Rossi, PA, The Hospital Case Management Orientation Manual, HCPro, 2014)
1. Patients who don’t meet admission or continued stay 18. Homeless and ongoing medical needs at discharge
criteria 19. Involuntary hold assessment (i.e., 5150, pink slip)
2. Home IV therapy 20. Crisis interventions
3. Medication issues at discharge 21. Psychiatric diagnosis and need for resources
22. Psychiatric diagnosis and ongoing medical needs at discharge
4. Inpatient readmissions in fewer than 30 days
23. Psychiatric diagnosis with discharge to inpatient psychiatric unit
5. Rehabilitation candidate 24. Elder or dependent adult abuse, child abuse, or victim of a violent crime
6. Skilled nursing facility candidate 25. Sexual assault
7. Home healthcare candidate 26. Domestic violence
8. Hospice candidate 27. Unintentional overdose
9. Comfort care candidate 28. Attempted suicide without ongoing medical care needs
10. Palliative care candidate 29. Attempted suicide with ongoing medical care needs
11. Ethics committee 30. Positive drug toxic screen
31. Perinatal positive toxicology
12. Avoidable delays identified
32. Conservatorship
13. Noncompliance 33. Capacity evaluation and referral to a physician or psychiatrist for
14. No financial resources decision-making
15. No family or social support system 34. Psychosocial issues affecting plan for the day or stay
16. Case conference 35. Adoptions
17. Homeless and no ongoing medical needs after 36. Teen pregnancies
discharge
2. Asesmen untuk manajemen pelayanan pasien
a. Komponen asesmen a.l. namun tidak terbatas pada :
1. Fisik, fungsional, kognitif, kekuatan-kemampuan, kemandirian
2. Riwayat kesehatan
3. Perilaku psiko-sosio-kultural
4. Kesehatan mental
5. Tersedianya dukungan keluarga/support system, kemampuan merawat dari pemberi asuhan
6. Finansial
7. Status asuransi
8. Riwayat penggunaan obat, alternatif
9. Riwayat trauma, kekerasan
10.Pemahaman ttg kesehatan (health literacy)
11.Harapan thd hasil asuhan, kemampuan utk menerima perubahan
12.Aspek legal
b. Data asesmen diperoleh melalui, namun tidak terbatas pada :
1. Wawancara pasien, keluarga, pemberi asuhan
2. Asesmen awal saat admisi rawat inap, asesmen secara intermiten “ongoing”
selama dirawat
3. Komunikasi dengan dokter, PPA lainnya
4. Rekam medis
5. Data klaim, asuransi
3. Identifikasi masalah – risiko – kesempatan
Lakukan identifikasi masalah – risiko – kesempatan
6. Monitoring
MPP melakukan asesmen utk menilai respons pasien thd pemberian / pelaksanaan
rencana asuhan
7. Fasilitasi, Koordinasi, Komunikasi dan Kolaborasi
MPP perlu memfasilitasi koordinasi, komunikasi dan kolaborasi dgn pasien dan pemangku
kepentingan lainnya utk mencapai sasaran dan memaksimalkan hasil positif asuhan pasien
8. Advokasi
MPP memberikan advokasi pd pelaksanaan pelayanan, manfaat administrasi, pengambilan keputusan
9. Hasil Pelayanan
MPP perlu memaksimalkan kesehatan, wellness pasien, safety, adaptasi thd perubahan, self-care,
kepuasan dan efisiensi biaya.
12. Cesta, T and Cunningham, B : Core Skills for Hospital Case Managers. HC Pro,
2009.
13. Interprofessional Education Collaborative Expert Panel : Core competencies
for interprofessional collaborative practice. Report of an expert panel.
Washington, D.C.: Interprofessional Education Collaborative, 2011
14. Kersbergen AL : Case management, a rich history of coordinating care to
control costs. Nurs Outlook, 44, 4, 1996
15. Heath,H, Sturdy,D and Cheesley,A : Discharge Planning, Department of
Health, RCN Publishing Company, 2010
16. Hibbard, JH : What we know about patient activation, engagement, and
health outcomes, University of Oregon, 2015
17. Hibbard, JH ; Stockard, J; Mahoney, ER; Tusler, M. "Development of the Patient
Activation Measure (PAM): Conceptualizing and measuring activation in patients and
consumers". Health Services Research 39, 2004.
18. Hood, L.J. : Leddy & Pepper’s: Conceptual Bases of Professional Nursing. 8 th ed.
Lippincott Williams & Wilkins, 2014
*****