EKONOMI NASIONAL
Pertumbuhan Pariwisata
Pariwisata merupakan industry perdagangan jasa yang memiliki mekanisme
pengaturan yang kompleks karena mencakupn pengaturan pergerakan wisatawan dari
Negara asalnya, di daerah tujuan wisata hingga kembali ke Negara asalnya yang
melibatkan berbagai hal, seperti: transportasi, penginapan, restoran, pemandu wisata,
dan lain-lain. Oleh karena itu, industry pariwisata memegang peranan yang sangat
penting dalam pengembangan pariwisata.
Dalam menjalankan perannya, industry pariwisata harus menerapkan konsep dan
peraturan serta panduan yang berlaku dalam pengembangan pariwisata agar mampu
mempertahankan dan meningkatkan jumlah kunjungan wisatawan yang nantinya
bermuara pada pemberian manfaat ekonomi bagi industry pariwisata dan masyarakat
local. Industry-industri pariwisata yang sangat berperan dalam pengembangan
pariwisata adalah: biro perjalanan wisata, hotel dan restoran. Selain itu juga di dukung
oleh industry-industri pendukung pariwisata lainnya.
Pariwisata Indonesia menjadi sektor paling menjanjikan. Bahkan, sektor ini
memiliki peran penting terhadap perekonomian. Ini bisa dilihat dari tren
pertumbuhannya yang selalu di atas pertumbuhan ekonomi Indonesia dan melebihi
perkembangan pariwisata dunia.
Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf), Mari Elka Pangestu
mengatakan tahun 2011, perolehan devisa dari pariwisata diperkirakan mencapai
USD8,5 miliar. Angka ini naik 11,8 persen dibandingkan tahun lalu. Bahkan, kenaikan
ini melebihi pertumbuhan ekonomi Indonesia yang diproyeksikan ada di level 6,5
persen dan pertumbuhan pariwisata dunia yang hanya berkisar 4,5 persen.
“Untuk kontribusi terhadap devisa, sektor pariwisata ada di peringkat lima setelah
minyak dan gas bumi, minyak kelapa sawit, batubara, dan karet olahan,” kata Mari
Pangestu, di Jakarta, (5/1).
Mari Pangestu menjelaskan bahwa visi pariwisata, fokusnya adalah menjadikan
Indonesia sebagai negara tujuan pariwisata berkelas dunia, berdaya saing, dan
berkelanjutan. Upaya yang perlu dilakukan agar sejalan dengan visi tersebut adalah
peningkatan daya saing produk wisata, pengembangan daya tarik, promosi terpadu dan
berkesinambungan, serta pengembangan institusi dan sumber daya manusia.
“Untuk pariwisata ada tiga hal utama. Destinasi yang sudah ada akan
dikembangkan, mengembangkan destinasi baru, dan wisata minat khusus. Untuk wisata
minat khusus yang akan dikembangkan adalah MICE (Meeting Incentives Convention
and Exhibition), wisata bahari dan alam, wisata olahraga, serta wisata belanja dan
kuliner,” katanya.
Untuk pengembangan destinasi pariwisata, tambahnya, akan difokuskan pada
pengembangan 15 Destination Management Organization (DMO), desa wisata, pusat
rekreasi masyarakat, pasar wisata, zona kreatif, daya tarik wisata serta melakukan
kerjasama dan kemitraan.
Berdasarkan draft Renstra hingga 2014, pada 2014 Indonesia akan memiliki 15
destinasi wisata yang telah menerapkan tata kelola destinasi yang berkualitas
(Destination Management Organization). Untuk pariwisata berbasis pedesaan,
ditargetkan tahun 2014 akan ada 822 desa, naik dibandingkan 2011 yang hanya
sejumlah 674 desa.
Untuk sektor ekonomi kreatif, visi yang diusulkan adalah meningkatkan kualitas
hidup, toleransi, dan penciptaan nilai tambah. Langkah-langkah yang akan dilakukan
agar sejalan dengan visi tersebut adalah peningkatan daya saing dan penciptaan nilai
tambah, pengembangan institusi, apresiasi dan penegakan hukum, promosi terpadu dan
berkesinambungan, pengembangan SDM dan bahan baku, serta pengembangan
teknologi dan akses pembiayaan.
http://pisoftskill.blogspot.com/2011/03/perekonomian-indonesia.html
http://architecturetourism.files.wordpress.com/2009/06/multiplier-effect-
pariwisata1.jpg. Diunduh Maret 2012
http://kppo.bappenas.go.id/preview/282
http://travel.kompas.com/read/2012/01/06/08213046/Pertumbuhan.Pariwisata.Selalu.di.
Atas.Pertumbuhan.Ekonomi
http://student.eepis-its.edu/~wongthathu/COOL/MANAJ.%20PROYEK%20SI/Day
%201/Contoh%20Tugas/Tugas%20ManPro%201/Lampiran/rupe18.htm