Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Tugas Mata Kuliah Sejarah Kebudayaan
Islam 2 pada Fakultas Tarbiyah Jurusan Pendidikan Agama Islam
Semester 3
Kelompok 3 :
ANDI MUSFIRA 02151046
SULTAN HASANUDDIN 02181110
RIZKA NAVISA 02181112
Segala puji syukur kita panjatkan kepada Allah SWT sebab kerena limpahan
“Kebudayaan Islam Pada Masa Dinasti Bani Abbasiyah” ini. Shalawat serta
salam tidak lupa kita kirimkan kepada junjungan Nabi besar Muhammad SAW
sebagai king of the king, king of the world yang telah menggulung tikar-tikar
pentujung dan hidayah dari sang Pencipta yaitu Allah SWT yang Maha Pemurah
Selanjutnya dengan rendah hati kami memohon kritik dan saran dari pembaca
apabila terdapat hal yang ganjil, agar selanjutnya dapat kami revisi kembali.
Karena kami menyadari bahwa kesempurnaan hanya milik sang Pencipta yaitu
pihak yang telah mendukung serta membatu kami selama proses menyelesaikan
yang telah kami buat ini mampu memberikan manfaat kepada setiap pembacanya.
Dan bernilai ibadah disisi Allah SWT. Wallahul Muaffieq Ila Aqwamith Thariq.
Kelompok 3
i
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR………………………………………………...…………..i
DAFTAR ISI…………………………………………………………….………..ii
BAB I PENDAHULUAN………………………………………………………...1
A. Latar Belakang…………………………………………………………….1
B. Rumusan Masalah…………………………………………………………2
C. Tujuan Penulisan………………………………………………….……….2
BAB II PEMBAHASAN…………………………………………………..……..3
A. Simpulan…………………………………………………………………17
B. Saran ……………………………………………………………………..17
DAFTAR PUSTAKA…………………………………………………………...18
ii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Islam adalah agama yang turun dari Allah SWT di daerah Arab. Yang dibawa
oleh Nabi Muhammad SAW. Islam muncul pada awal abad ke 7. Islam mulai
Islam bukanlah sekedar agama yang membawa nilai-nilai religius. Tapi Islam
dilanjutkan pada masa kepemimpinan Kulafaur Rasyidin. Saat itulah Islam mulai
memberi pengaruh kepada dunia, karena para khalifah sudah melakukan perluasan
wilayah keluar daerah Arab. Setelah masa Kulafaur Rasyidin muncullah daulah
Abbasiyah. Sehigga peradaban Islam memberi pengaruh yang besar ke pada dunia
saat itu. Pada saat itu para Khalifah melakukan ekspansi besar-besaran ke daerah
karena para pendiri dan penguasa Dinasti ini adalah keturunan Abbas, paman
Nabi Muhammad SAW. Dinasti Abbasiyah didirikan oleh Abdullah al-Saffah Ibn
Muhammad Ibn Ali Ibn Abdullah Ibn al-Abbass. Dia dilahirkan di Humaimah
pada tahun 104 H. Dia dilantik menjadi Khalifah pada tanggal 3 Rabiul awwal
132 H. Kekuasaan Dinasti Bani Abbasiyah berlangsung dari tahun 750-12 ( Ratu
diseluruh negeri. Pemberontakan yang paling dahsyat dan merupakan puncak dari
1
2
berakhirlah riwayat Dinasti Bani Umayyah dan bersama dengan itu bangkitlah
kekuasaan Abbasiyah (A. Syalabi. 2008: 175). Pada masa inilah masa kejayaan
Islam yang mengalami puncak keemasan pada masa itu berbagai kemajuan dalam
dan sistem pemerintahannya. Untuk itu, dimakalah ini akan kami paparkan
B. Rumusan Masalah
Abbasiyah?
C. Tujuan Penulisan
Abbasiyah.
PEMBAHASAN
dipakai untuk nama bani ini adalah di ambil dari nama bapak pendiri
Abbasiyah yaitu Abbas bin Abdul Mutalib paman Nabi Muhammad Saw.
yang terakhir yaitu Marwan bin Muhammad. Abu Abbas diberi gelar
assafah karena dia pemberani dan dia mampu memainkan mata pedangnya
Dinasti ini didirikan oleh Abdullah al-Saffah Ibnu Muhammad Ibn Ali Ibn
tetapi mampu menciptkan suasana dan kondisi Abbasiyah yang seteril dari
keturunan Bani Umayyah sebagai lawan politik yang baru di kalahkan dan
dikuasainya. Sikap tegas dan berani yang ditunjukkan oleh Khalifah Abu
wilayah yang dikuasainya. Dampak dari kebijakan tersebut dapat dilihat dari
1
Badri Yatim, Sejarah Peradaban Islam, (Jakarta: PT Raja Grafindo Persada, 2002), h. 49.
3
4
Abbasiyah.2
Orang Abbasiyah merasa lebih berhak dari pada bani Umayyah atas
kekhalifahan Islam, sebab mereka adalah dari cabang bani Hasyim yang
secara nasab keturunan lebih dekat dengan Nabi. Menurut mereka, orang
Umayyah secara paksa menguasai khilafah melalui tragedi perang Siffin. Oleh
Khawarij4 serta kaum Mawali (orang-orang yang baru masuk islam yang
Mesir, Sudan, Syam, Jazirah Arab, Iraq, Parsi sampai ke Cina. Kondisi ini
setiap daerah.
2
Dudung Abdurrahman dkk.Sejarah Peradaban Islam: Masa Klasik Hingga Modern,
(Yogyakarta: LESFI, 2003), h. 118
3
M. Abdul Karim, Sejarah Pemikiran dan Peradaban Islam, (Yogyakarta: Pustaka Book
Publisher, 2009), h. 143.
4
Badri Yatim, Sejarah Peradaban Islam, h. 49-50.
5
beberapa pegawai dan Menteri dari bangsa Persia dan meletakan ibu kota
yang berlainan seperti bangsa Aria dan Sumit dan agama Islam, Kristen, dan
Majusi.
dan kelas umum. Kelas khusus terdiri dari khalifah, keluarga khalifah (Bani
tentara dan pembantu Istana. Sedangkan kelas umum terdiri dari para seniman,
ulama, pujangga fukoha, saudagar dan penguasa buruh dan petani. Sebelum
daulah Bani Abbasiyah berdiri, terdapat 3 tempat yang menjadi pusat kegiatan
kelompok Bani Abbas, antara satu dengan yang lain mempunyai kedudukan
keluarga besar paman nabi SAW yaitu Abbas Abdul Mutholib (dari namanya
Dinasti itu disandarkan). Tiga tempat itu adalah Humaimah, Kufah dan
Khurasan.
kota yang penduduknya menganut aliran Syi‘ah pendukung Ali bin Abi
dukungan.
Jika pada masa Bani Umayyah lebih dikenal dengan upaya ekspansinya, maka
Dinasti Abbasiyah memiliki kesan baik dalam ingatan publik, dan menjadi
dinasti paling terkenal dalam sejarah Islam. Diktum dari Tsalabi: ‘ al-Mansur
e. Periode Kelima (590 H/1194 M – 656 H/1258 M), masa khalifah bebas
kota Baghdad.5
Dari semua khalifah pada masa dinasti Bani Abbasiyah, khalifah yang
Al-Muktasim.6
tersebut adalah:
ke Bagdad.
berharga.
6
Direktorat Pendidikan Madrasah Direktorat Jenderal Pedidikan Islam Kementerian Agama RI
2015, Sejarah Kebudayaan Islam, (Cet. 1; Jakarta: Ttp ,2015), h. 57-58.
7
Direktorat Pendidikan Madrasah Direktorat Jenderal Pedidikan Islam Kementerian Agama RI
2015, Sejarah Kebudayaan Islam, h. 60.
9
pengetahuan dan kebudayaan dalam dunia islam Pada masa ini pula umat Islam
telah memberikan kebebasan bagi berperangnya akal dan pikiran untuk kemajuan
manusia saat itu. Pada masa kekhalifahan ini pula hasil pemikiran manusia dan
para ahli ilmu dari berbagai bangsa di dunia yang saat itu berkembang saling
kedalam bahasa Arab buku-buku dari berbagai bahasa dan berbagai judul itu
dalam bahasa Arab. Khalifah menyediakan dana yang sangat besar untuk kegiatan
penerjemahan ini.
8
Bahroin suryantara, Sejarah Kebudayaan Islam, (Yudhistira: Jakarta 2010), h. 12.
10
bidang ini tidak hanya berasal dari bangsa Arab muslim tetapi juga kaum mawali.
Kaum mawali adalah muslim yang berasal dari bangsa non-arab terutama orang-
Para ilmuwan muslim pada masa Bani Abbasiyah menjelajahi tiga benua
untuk menuntut ilmu pengetahuan. Ketiga benua yang dipilih adalah benua Asia
Eropa dan Afrika. Dari 3 benua ini dianggap mengalami kemajuan yang sangat
terutama buku-buku dalam bentuk Dairatul Ma'arif atau saat ini lebih dikenal
Dari buku-buku itulah masyarakat muslim saat itu belajar dan terus
sebagai pusat kegiatan pendidikan. Dengan semakin giat nya kaum muslimin
mempelajari berbagai ilmu dari berbagai buku yang ditulis oleh para ilmuwan
muslim dan buku-buku berbahasa asing yang diterjemahkan oleh mereka Maka
masyarakat Islam pada masa itu menunjuk perkembangan ilmu pengetahuan yang
Islam berkembang tidak kalah pesatnya. Berbagai hasil penemuan dan penelitian
Kegiatan penerjemahan dari berbagai buku karya ilmuwan besar Eropa terus
dan sangat diperhatikan oleh para penguasa muslim yang ada di sana. Kegiatan-
kegiatan belajar diikuti oleh umat Islam dari berbagai kalangan. Kota-kota besar
dan berbagai peninggalan yang saat ini masih dapat disaksikan merupakan bukti
sejarah kemajuan ilmu pengetahuan dan kebudayaan umat Islam di masa Bani
Abbasiyah.
a. Tempat-tempat Belajar
Ada yang menarik bahwa perpustakaan yang dibangun oleh umat Islam
juga dikunjungi oleh masyarakat Eropa dari berbagai agama mereka membaca
buku-buku tentang Islam dalam bahasa Arab masyarakat Eropa pada waktu itu
belajar banyak dari umat Islam itu pula yang menjadi sebab tertariknya
masyarakat Eropa untuk lebih jauh mempelajari Islam dan akhirnya tak sedikit
Ilmu-ilmu yang berkembang sangat pesat di saat itu antara lain adalah agama
sekolah utama bagi umat Islam pada masa Bani Abbasiyah pertama Selain itu
penelitian. Misalnya masjid Basrah yang ada di Irak. Di masjid ini kaum
mengalami kemajuan yang luar biasa. Adapun orang-orang yang berasal dari
12
bukan Arab, mereka harus terlebih dahulu mempelajari bahasa Arab. Mereka
etika Islam agar dapat mempelajari ilmu ilmu pengetahuan Islam khususnya
Dari waktu ke waktu tempat tempat belajar pada masa Daulah Abbasiyah
gerakan penerjemahan berbagai macam kitab atau buku dari berbagai bahasa
dan bangsa ke dalam bahasa Arab. Hal ini juga didukung dengan
madrasah atau sekolah atau Pesantren sebagaimana yang ada pada masa kini.
sebagai berikut :
menengah.
mulai dari tingkat dasar menengah dan perguruan tinggi seperti yang
b. Kegiatan Menerjemah
Kemajuan yang dicapai oleh umat Islam pada masa Daulah Abbasiyah
buku Terjemahan ini sangat membantu umat Islam dalam mempelajari dan
bangsa. Di antaranya kitab atau buku bidang sejarah ilmu kalam filsafat, ilmu
Abbasiyah terus bertambah. Hal ini disebabkan dengan semakin semangat dan
kota baru yang dibuka sebagai pusat pengetahuan pada masa Bani Abbasiyah
pembangunan istana dan kotakota, seperti pada istana qohsrul dzahabi, dan
qoshrul khuldi. Kemajuan juga terjadi pada bidang sastra bahasa dan seni
musik. Pada masa ini lahir seorang sastrawan dan budayawan terkenal, seperti
Abu Nawas, Abu Atha Hiyah, Al-Mutanabby, Abdullah bin Muqafa dan lain-
lainnya.
Keamanan yang disebut diwanul Jundi. Departemen ini yang mengatur semua
lembaga ini didasari atas kenyataan politik militer bahwa pemerintah dinasti
a. Perebutan kekuasaan.
c. Konflik keagamaan.
menjagokan al-Amin, di pihak yang lain ada juga yang menjagokan al-
Kondisi ini terjadi sampai satu tahun berjalan baru pemerintah dapat
Abbasiyah.
yaitu :
a. Adanya fisikal dalam tubuh Daulah Abbasiyah. Friksi ini membuat daulat
c. Khalifah yang berkuasa bukan sosok yang kuat, sehingga mereka mudah
dipengaruhi pegawainya.
Abbasiyah.11
11
Wahyu Ilaihi dan Harjani Hefni. Pengantar Sejarah Dakwah, (Jakarta: Kencana, 2007), h.
119.
BAB III
PENUTUP
A. Simpulan
dipakai untuk nama bani ini adalah di ambil dari nama bapak pendiri
a. Perebutan kekuasaan.
c. Konflik keagamaan.
B. Saran
Dari makalah yang kami susun, kami sangat menyarangkan agar kiranya
dalam membacanya agar bisa fokus. Karena tidak menutup kemungkinan, dalam
makalah yang sudah kami buat ini terdapat kekurangan-kekurangan. Maka dari
itu, Kami meminta kritik beserta saran yang bersifat membangun. Agar pada
17
DAFTAR PUSTAKA
Hefni, Wahyu Ilaihi dan Harjani. Pengantar Sejarah Dakwah. Jakarta: Kencana.
2007.
Yatim, Badri. Sejarah Peradaban Islam. Jakarta: PT Raja Grafindo Persad. 2002.
18