Makalah Ini Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Tugas Mata Kuliah Ulumul
Qur’an Pada Jurusan Tarbiyah Program Pendidikan Agama Islam
Semester 3
Kelompok IV
Oleh:
Dosen pemandu:
Bone
2019
KATA PENGANTAR
Puji Syukur Alhamdulillah selalu kami panjatkan kehadirat Allah yang senantiasa
sehingga kita dapat menjadi seperti saat ini, bisa merasakan nikmatnya menuntut ilmu
Shalawat dan salam tetap dan selalu kami hadiahkan kepada sang Revolusioner
Keindahan (Estetika) yang diutus Allah SWT ke dunia tidak lain untuk
Rahmatan Lil Alamin (Rahmat bagi semua alam).Ucapan terima kasih kami
sampaikan kepada seluruh pihak yang telah banyak membantu kami dalam proses
Penulis menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari kata kesempurnaan. Untuk
itu,penulis mengharapkan kritik dan saran yang bersifat konstuktif dan berbagai pihak
demi kesempurnaan makalah ini. Namun penulis berharap semoga makalah ini dapat
Pemateri
i
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR………………………………………………...…….………..i
DAFTAR ISI…………………………………………………………….……….…..ii
BAB I PENDAHULUAN…………………………………………………………....1
A. Latar Belakang………………………………………………………………..1
B. Rumusan Masalah…………………………………………………………….1
C. Tujuan Penulisan………………………………………………….…………..2
BAB II PEMBAHASAN…………………………………………………..………...3
A. Simpulan…………………………………………………….………………14
B. Saran ………………………………………………………………………..15
DAFTAR PUSTAKA………………………………………………………….......16
ii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Ilmu-ilmu Al-Qur’an adalah suatu ilmu yang lengkap yang mencakup semua
ilmu yang ada hubungannya dengan Al-Qur’an. Dan ilmu-ilmu Al-Qur’an tersebut
dalam ilmu-ilmu Al-Quran adalah makkiyah dan madaniyah. Secara umum kita
ketahui bahwa makki adalah ayat-ayat atau surat yang diturunkan di Makkah.
Pada saat kita membaca Al-Qur’an kita akan melihat ayat-ayat makkiyah yang
mengandung karakteristik yang tidak ada dalam ayat-ayat madaniyah, bavak irama
ketahui dari ciri-ciri atau karakteristik suatu ayat atau surat dalam Al-Qur’an sehingga
kita dapat mengetahui bahwa ayat atau surat tersebut termasuk dalam makkiyah dan
madaniyah.
makkiyah dan madaniyah, selain itu dalam surat makkiyah tersebut juga ada beberapa
ayat yang termasuk ayat madaniyah begitu pula sebaliknya dengan berbagai macam
pembagian lainnya beserta contohnya dalam Al-Qur’an. Lebih jelasnya akan kami
B. Rumusan Masalah
1
2
C. Tujuan
PEMBAHASAN
bulan, 13 hari, dimulai pada 17 Ramadhan (Februari 610 M), saat Nabi berusia 40
tahun. Sedangkan madaniyyah adalah istilah yang diberikan kepada ayat Al-Qur’an
sejak Nabi hijrah ke Madinah sampai tanggal 9 dzulhijjah tahun 63 dari tahun
kelahiran Nabi.1
Paling tidak ada empat hal yang perlu dicermati dalam pemaknaan Makkiyyah dan
Madaniyyah, yakni masalah ruang, waktu, subjek, dan konten.Karena, atas dasar
yang diturunkan kepada Nabi SAW ketika sedang berada diMakkah atau sekitarnya,
kategoriini adalah ayat-ayat yang diturunkan ketika Nabi sedang berada di Mina,
1
https:// id.m.wikipedia.org/wiki/makkiyah/madaniyah (diakses pada tanggal 01 Oktober 2019,
pukul 05.33).
2
Usman, Ulumul Qur’an, (Cet. 1; Yogyakarta: Penerbit Teras, 2009), h.193.
3
4
termasuk kedalam kelompok ayat ini adalah ayat-ayat yang diturunkan pada saat
Kelebihan dari teori ini adalah rumusannya jelas dan tegas.Jelas dan tegas yang
surah-surah atau ayat-ayat yang turun di Makkah dan sekitarnya, meskipun Nabi Saw
sudah berhijrah ke Madinah. Rumusan ini berbeda dengan batasan pengertian yang
didasarkan pada waktu, yang berpatokan kepada sebelum danatau sesudah Nabi
berhijrah ke Madinah.
Kelemahan dari teori ruang ini adalah bahwa rumusan yang ditampilkan tidak
Al-Qur’an.Karena tidak seluruh surah dan atau ayat-ayat Al-Qur’an yang diturunkan
“ Dan jikalau yang kamu serukan kepada mereka itu Keuntungan yang mudah
diperoleh dan perjalanan yang tidak seberapa jauh, pastilah mereka
mengikutimu…(Q.S.At-Taubah:42)
“Dan Tanyakanlah kepada Rasul-rasul Kami yang telah Kami utus sebelum
kamu: "Adakah Kami menentukan tuhan-tuhan untuk disembah selain Allah
yang Maha Pemurah?".(Q.S. Az-Zukhruf:45)4
3
Usman, Ulumul Qur’an, h.194.
5
Ayat yang pertama diatas diturunkan di daerah Tabuk, jauh dari kota Makkah
maupun kota Madinah. Sedang ayat yang kedua tersebut diturunkan di Bait al-
Makdis, daerah Palestina, pada saat Nabi SAW menjalankan isra’ dan Mi’raj. Karena
itu ayat ini juga tidak dapat dikatakan termasuk ayat-ayat Makki atau ayat-ayat
Madani karena sanagat jauh dari kedua kata tersebut, bila merujuk kepada batasan
Nabi SAW berhijrah dari Makkah ke Madinah meski ayat-ayat itu diturunkan di luar
setelah Nabi SAW berhijrah ke Madinah meski turunnya di Makkah atau daerah-
daerah lainnya”.
Qur’an, sehingga tidak ada satu ayat pun yang dieksepsikan dari batasan
Terakhir, adalah batasan pengertian yang berpijak pada konten, sehingga sebagian
ulama ada yang memakainya sebagai berikut: “Makkiyyah ialah surah-surah dan atau
ayat-ayat Al-Qur’an yang menampilkan cerita-cerita mengenai para Nabi dan umat-
umat-umat itu). Sedangkan Madaniyyah ialah surah-surah dan atau ayta-ayat yang
4
Kementerian Agama RI, Al-Qur’an dan Terjemah dan Tafsir untuk Wanita (Bandung: Penerbit
JABAL, 2010), h.492
5
Usman, Ulumul Qur’an, h.197.
6
memuat mengenai berbagai ketentuan hukum seperti hudud, fara’idl, dan lain
sebagainya.”
Adapun keunggulan dari rumusan diatas adalah bahwa kriterianya cukup jelas,
ayat-ayat Al-Qur’an itu akan dapat ditentukan salah satu dari dua kategorv tersebut.
terakhir ini kurang praktvs.Sebab sesorang yang hendak menentukan salah satu
Terlepas dari segi kelebihan atau keunggulan maupun kekurangan dari batasan-
batasan pengertian yang telah dikemukakan diatas yang pasti bahwa masing-masing
pengkajian yang lebih jauh terhadap isi kitab suci Al-Qur;an yang selama ini menjadi
1) Makkiyah:
c. Dimulai dengan ungkapan “ya ayyuha an-nas” dan tidak ada ayat yang
6
Rosihon Anwar, Ulum Al-Qur’an, (Cet. 1;Bandung: CV Pustaka Setia, 2008),h.106-107.
7
umatterdahulu;
at-tahajji) seperti alif lam mim dan sebagainya, kecuali surat Al-
2) Madaniyyah :
Al-Ankabut [29];
1) Makkiyyah:
Aunur Rafiq el-mazni, Pengantar Studi ilmu Al-Qur’an,(cet. 13; Jakarta: PUSTAKA AL-
7
kelompok musyrikin;
keras dan;
2) Madaniyyah
hukum syara’;
8
Rosihon Anwar, Ulum Al-Qur’an, (Cet. 1; Bandung: CV Pustaka Setia, 2008), h. 104-106.
9
dan Madaniyah, para sarjana muslim berpegang teguh pada dua perangkat
pendekatan.
riwayat-riwayat valid yang berasal dari para sahabat, yaitu orang-orang yang
yang saling berjumpa dan mendengar langsung dari para sahabat tentang aspek-
muslim penganut pendekatan analogi bertolak dari ciri-ciri spesifik dari kedua
klasifikasi itu. Dengan demikian, bila dalam surat Makkiyah terdapat sebuah ayat
yang memiliki ciri-ciri khusus Madaniyah, ayat ini termasuk kategori ayat
telah ditetapkan pula sebagai ciri-ciri khusus bagi kedua klasifikasi itu. Misalnya
mereka menetapkan tema ksah para Nabi dan umat-umat terdahulu sebagai ciri
khusus Makkiyah; Tema faraid dan ketentuan had sebagai ciri khusu
Madaniyyah.
9
Usman,Ulumul Qur’an, h.198.
10
Para ulama sepakat bahwa secara garis besar surah-surah dalam Al-Qur’an dapat
surah.
Perbedaan dalam hal yang disebutkan terakhir ini disebabakan oleh adanya
sebagian dari surah-surah itu seluruh ayat-ayatnya adalah Makkiyah dan atau
Madaniyyah, dan terdapat beberapa surah lainnya yang digolongkan ke dalam surah
statusnya berbeda. Atas dasar itulah, maka surah-surah dalam Al-Qur’an dapat di
dalamnya satupun dari ayat Madaniyyah. Surah-surah yang termasuk kategori ini
berjumlah lima puluh delapan surah. Surah-surah yang dimaksud adalah: Surah Al-
Fatihah (1), Yunus(10), Al-Ra’d (13), Al-Anbiya’ (21), Al-Mukminun (23), An-Naml
(27), Shad (38), Fathir (35), dan surah-surah dalam juz ‘amma ( juz ketiga puluh)
mulai dari surah An-Naba’ (78) samapai dengan surah An-Nas (114).
10
Usman,Ulumul Qur’an, h.199.
11
iniadalah sebanyak delapan belas surah. Surah-surah di maksud adalah: Surah Ali
Imran (3), An-Nisa (4), An-Nur (24), Al-Ahzab (33), Al-Hujurat (49), Al-
berstatus sebagai surah Makkiyyahnamun di dalamnya dapat dijumpai satu atau dua
kategori ini adalah lebih kurang berjumlah 32 surah, antara lain; surah Al-An’am (6),
Al-A’raf (7), Hud (11), Yusuf (12), Ibrahim (14), Al-Furqan (25), Az- Zumar (39),
terdapat satu atau dua ayat yang dinisbatkan kepada Makkiyyah. Di dalam Al-Qur’an,
surah-surah yang terindikasi demikian ada enam surah; yaitu surah Al-Baqarah (2),
Al-Maidah (5), Al-Anfal (8), At-Taubah (9), Al-Hajj (22), Muhammad (47),.Surah
surah Madaniyyah terdiri atas dua puluh surah, dua belas surah lainnya dalam
Madaniyyah dimaksud adalah; surah Al-Baqarah (2), Ali Imran (3), An-Nisa (4), al-
Maidah (5), Al-Anfal (8), At-Taubah (9), An-Nur (24), Al-Ahzab (33), Muhammad
11
Usman,Ulumul Qur’an, h. 200.
12
atau Al- Qital (47), Al-Fath (48), Al-Hujurat (49), Al-Hadid (57), Al-Mujadilah (58),
Thalaq (65), At-Tahrim (66), dan An-Nashr (110). Selanjutnya dua belas surah yang
diperdebatkan itu adalah; surah Al-Fatihah (1), Ar-Ra’d (13), Ar-Rahman (55), As-
Saf (61), At-Taghabun (64), atau Al- Muthaffifin (83), Al-Qadr (97), Al-Bayyinah
(98), Al-Zalzalah (99), Al-Ikhlas (112), Al-Falaq (113), dan surah An-Nas (114),
akhirnya selebihnya yaitu sebanyak delapan puluh dua surah termasuk surah
Makkiyyah.
2. Dasar kontinuitas, yakni; dimana permulaan dari sesuatu surah diawali dengan
surah Makkiyyah. Begitu pula sebaliknya, bila awal dari sesuatu surah
Madaniyyah.
12
Usman,Ulumul Qur’an, h. 201.
13
ada teori yang mengatakan bahwa yang harus menjadi patokan adalah keumuman
bagi cara-cara menyampaikan dakwah agar relevan dengan orang yang diserunya.
Oleh karena itu, dakwah islam berhasil mengetuk hati dan menyembuhkan segala
PENUTUP
A. Simpulan
tahun, 5 bulan, 13 hari, dimulai pada 17 Ramadhan (Februari 610 M), saat
atau keMadaniyyah-annya.
15
16
B. Saran
Penulis menyadari dalam penulisan makalah ini masih banyak terdapat
kesalahan dan kekurangan, maka dari itu Kritik dan saran dari teman-teman
C.
DAFTAR PUSTAKA
El-maazni, Aunur Rafiq. 2006. Pengantar Studi ilmu Al-Qur’an. Jakarta: Pustaka Al-
Kautsar.
https:// id.m.wikipedia.org/wiki/makkiyah/madaniyah
Kementerian Agama RI. 2010. Al-Qur’an dan Terjemah dan Tafsir untuk Wanita.
17