Oleh
Nim :A202101018
Kelas : D1 TlM
KENDARI
2021
KATA PENGANTAR
Rasa syukur yang dalam saya sampaikan kehadirat Tuhan Yang Maha Pemurah, karena berkat
kemurahan-Nya makalah ini dapat saya selesaikan. Dalam makalah ini saya membahas
“PENGOLAHAN LIMBAH CAIR”.
Makalah ini dibuat dalam rangka memperoleh pengetahuan dan pemahaman tentang
aystem iformasi labolatorium yang perlu diketahui baik sebagai mahasiswa jurusan Teknologi
Laboratorium Medis pada umumnya dan sebagai masyarakat Indonesia khususnya.
Dalam proses pendalaman Materi ini, tentunya saya mendapatkan bimbingan dan saran dari
berbagai pihak untuk itu rasa terima kasih yang saya sampaikan kepada syawal abdurahman
,abdurahman,s.si.m.kes selaku dosen mata kuliah “system informasi labolatorium” serta rekan-
rekan mahasiswa yang telah banyak memberikan masukan untuk makalah ini.
Demikian makalah ini saya buat semoga bermanfaat.
Puan maharani
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR…..……………………………………………i
DAFTAR ISI………………………………………………………………..ii
BAB I PENDAHULUAN
BAB II PEMBAHASAN
3.1 Kesimpulan………………………………………………..……………..10
3.2 Saran…………………………………………………………………….13
DAFTAR PUSTAKA……...………………………………………
BAB I
PENDAHULUAN
Rumah sakit merupakan organisasi yang sangat kompleks, unik, padat modal, padat
teknologi, padat masalah, padat karya dan padat limbah yang dapat membahayakan kesehatan
masyarakat. Rumah sakit sebagai tempat pelayanan kesehatan yang dibangun dan dirancang,
dioperasikan, serta dipelihara dengan memperhatikan aspek kesehatan manusia dan lingkungan
yang mencakup kebersihan fisik, limbah padat, limbah cair, air bersih, dan serangga atau
binatang pengganggu.Limbah adalah bahan yang terbuang atau dibuang dari suatu sumber
aktivitas manusia maupun proses-proses alam atau industri yang belum mempunyai nilai
ekonomi bahkan dapat mempunyai nilai ekonomi yang negatif. Berdasarkan dari wujud limbah
yang dihasilkan, limbah terbagi menjadi tiga yaitu limbah padat, limbah cair, dan limbah gas.
PEMBAHASAN
limbah cair yaitu limbah yang dihasilkan dari aktivitas manusia yang berwujud cair yang
memiliki sifat fisika, kimia dan biologi. Menurut Suharto (2011) “pengolahan limbah cair
merupakan pengolahan limbah yang berwujud cair yang dihasilkan dari keigiatan industri yang
dibuang ke lingkungan dan diduga dapat mencemari lingkungan”. Agar tidak terjadinya
pencemaran lingkungan pengelolaan limbah cair yang baik sangat dibutuhkan dalam mendukung
hasil kualitas dari suatu proses pengolahan limbah cair sehingga tidak melebihi syarat baku mutu
yang ditetapkan oleh pemerintah dan tidak menimbulkan pencemaran pada lingkungan sekitar.
Terjadinya pencemaran lingkungan yang diakibatkan adanya pembuangan limbah cair secara
langsung akan sangat membahayakan karena adanya bahan – bahan berbahaya atau beracun yang
sulit untuk diuraikan oleh mikroorganisme yang ada dilingkungan.
Adapun Peraturan Gubernur Bali Nomor 16 Tahun 2016 tentang Baku Mutu Lingkungan
Hidup dan Kriteria Baku Kerusakan Lingkungan Hidup, yaitu air limbah adalah sisa dari suatu
hasil usaha dan/atau kegiatan yang berwujud cair, baku mutu air limbah adalah ukuran batas atau
kadar unsur pencemar dan/atau jumlah unsur pencemar yang ditenggang keberadaannya dalam
air limbah yang akan dibuang atau dilepas ke dalam sumber air dari suatu usaha atau kegiatan.
Untuk melestarikan lingkungan hidup agar tetap bermanfaat bagi kehidupan manusia serta
mahluk hidup lainnya perlu dilakukan pengelolaan dan pengolahan terhadap pembuangan limbah
cair ke lingkungan.Limbah cair merupakan hasil dari kegiatan industri yang dibuang ke
lingkungan dan dapat menurunkan kualitas lingkungan jika tidak dilakukannya pengelolaan dan
pengolahan.
Berasal dari berbagai aktivitas sektor industri, air limbah ini memiliki kandungan yang
bervariasi semisal amonia, lemak, garam, mineral, zat pewarna, nitrogen, zat pelarut, logam, dan
sebagainya. Merupakan sumber limbah cair yang tergolong paling rumit pengolahannya.Bahaya
limbah cair memiliki sifat kontaminasi kepada segmen kehidupan, membuat jenis limbah ini
diwajibkan oleh setiap negara untuk diolah baik secara mandiri maupun dengan menggunakan
penyedia jasa pengolahan limbah.Limbah cair dapat berupa air beserta bahan-bahan buangan lain
yang tercampur (tersuspensi) maupun terlarut dalam air. Secara umum, limbah cair dapat juga
dikelompokkan menjadi 4 (empat) jenis, antara lain yaitu:
a) Limbah cair domestik (domestic wastewater), yaitu limbah cair hasil buangan dari
kegiatan rumah tangga, bangunan, perdagangan dan perkantoran.contohnya air deterjen
sisa cucian,air sabun,dan air tinja.meningkatnya kegiatan manusia dalam rumah tangga
mengakibatkan bertambahnya jumlah limbah cair.sumber limbah cair rumah tangga
bersifat organic yaitu dari sisa makanan dan deterjen mengandung fosfor.limbah cair
dapat meningkatkan kadar biochemical oxygen demand an ph air.keadaan tersubut
menyebabkan terjadinya pencemaran yang menimubulkan kerugian bagi manusia dan
lingkungan.
b) .Limbah cair industri (industrial wastewater), yaitu limbah cair hasil buangan yang
dihasilkan dari kegiatan industri.contohnya sisa pewarnaan kain/bahan dari industry
tekstil,air dan industry pengolahan makanan,sisa cucian daging,buah dan sayur.
c) rembesan dan luapan (infiltration and inflow), yaitu limbah cair yang berasal dari
berbagai sumber yang merembes ke dalam tanah atau melalui luapan dari
permukaan.contohnya air buangan dari talang atao pendingin ruangan bangunan
perdagangan, dan industry,serta pertania atau perkebunan.
d) Air hujan (storm water), yaitu limbah cair yang berasal dari aliran air hujan di atas
permukaan tanah.aliran air hujan di atas permukaan dapat melewati dan membawah
partikel partikel buanagan padat atau cair sehingga dapat di sebut dengan limbah cair.
Salah satu pengolahan limbah cair secara kimia tanpa koagulan adalah elektrokoagulasi.
Metoda elektrokoagulasi merupakan metoda pengolahan limbah industri yang murah dan efektif.
Elektrokoagulasi merupakan metode elektrokimia untuk pengolahan limbah dimana pada anoda
terjadi pelepasan koagulan aktif berupa ion logam (biasanya aluminium atau besi) ke dalam
larutan, sedangkan pada katoda terjadi reaksi elektrolisis berupa pelepasan gas hidrogen. Teknik
3 elektrokoagulasi memiliki beberapa kelebihan, yaitu peralatan sederhana, mudah dalam
pengoperasian, waktu reaksi singkat. Disamping itu, selama proses elektrokoagulasi, kandungan
garam tidak bertambah secara signifikan sebagaimana terjadi pada pengolahan secara kimiawi
sehingga pH cenderung konstan. Prinsip dasar dari elektrokoagulasi adalah reaksi reduksi dan
oksidasi (redoks). Dalam suatu sel elektrokoagulasi, peristiwa oksidasi terjadi di elektroda (+)
yaitu anoda, sedangkan reduksi terjadi di elektroda (-) yaitu katoda. Yang terlibat reaksi dalam
elektrokoagulasi selain elektroda adalah air yang diolah, yang berfungsi sebagai larutan
elektrolit. Elektrokoagulasi mampu menyisihkan berbagai jenis polutan dalam air, yaitu partikel
tersuspensi, logam-logam berat, warna pada zat pewarna, dan berbagai zat berbahaya lainnya
(Wiyanto, 2017). Sekarang ini telah banyak penelitian mengenai elektrokoagulasi yang
menggunakan banyak limbah yang ada baik limbah domestik maupun limbah non-domestik.
Limbah cair pada umumnya dapat dibuang ke badan air, namun setelah melalui proses
pengolahan untuk mencapai baku mutu limbah air agar tidak merusak kehidupan organisme yang
tinggal dan hidup di dalam air tersebut. Limbah cair juga harus ditangani dengan serius agar
tidak menyebabkan pencemaran air dan kerusakan lingkungan.Keharusan pengolahan limbah
cair yang wajib dilakukan oleh siapapun dan aktivitas apapun yang menghasilkannya, membuat
beragam inovasi pun bermunculan dari sektor pengolahan limbah cair. Meskipun terdapat
beragam inovasi, secara umum, pengolahan limbah cair pasti diimplementasikan melalui dua
cara yakni alami (organik) dan buatan. Jika cara alami biasanya menggunakan kolam stabilisasi
(stabilisation pond), cara buatan umumnya menggunakan instalasi pengolahan air limbah
(IPAL).Selain kedua cara yang umum ini, limbah cair pada dasarnya juga dapat ditinjau dari
proses pengolahannya. Adapun proses-proses tersebut terbagi menjadi tiga yakni proses yaitu
sebaagai berrikut. Tahapan-Tahapan dalam Pengolahan Limbah Cair
a) Pengolahan Primer adalah Langkah pendahuluan pengolahan limbah cair dimana proses
dilakukan untuk menghilangkan koloid, padatan tersuspensi, hingga penetralan secara
fisika dan kimia.
Screening atau Penyaringan Metode penyaringan adalah limbah yang mengalir di
saluran pembuangan disaring dengan menggunakan jeruji saring. Metode ini
dinilai sebagai cara yang murah untuk dapat menyisihkan bahan-bahan yang padat
berukuran besar dengan air limbah.
Pretreatment atau Pengolahan Awal Limbah yang sudah disaring di atas akan
disalurkan ke bak atau tangki yang memiliki fungsi untuk memisahkan antara
partikel padat dengan pasir.Cara kerja tangka ini adalah dengan memperlambat
aliran dari limbah sehingga partikel-partikel pasir dapat jatuh ke dasar tangki lalu
air limbah dapat terus dialirkan untuk tahapan pengolahan limbah cair yang
selanjutnya.
Pengendapan Setelah dua tahapan di atas, limbah cair akan dialirkan ke bak atau
tangki pengendapan. Metode ini adalah metode pengolahan yang utama dan
paling banyak serta sering digunakan pada saat proses pengolahan secara primer
limbah cair.Di dalam tangki pengendapan limbah cair akan didiamkan supaya
partikel padat yang tersuspensi di dalam air limbah bisa untuk mengendap ke
dasar tangki.Endapan tersebut akan membentuk lumpur yang akan dipisahkan dari
air limbah ke saluran yang lain agar untuk diolah secara lanjut.
Floation atau Pengapungan Metode yang satu ini dinilai efektif untuk
menghilangkan polutan yang berupa lemak atau minyak.Proses ini terjadi dengan
menggunakan sebuah alat yang dapat menghasilkan gelembung udara dengan
ukuran kecil yang dapat membawa partikel-partikel lemak atau minyak ke
permukaan air limbah sehingga dapat disingkirkan.
b) .Pengolahan Sekunder adalah Setelah melalui tahap pertama, tahap kedua yakni ditujukan
untuk menghilangkan senyawa-senyawa polutan organik yang terlarut. Biasanya proses
ini dilakukan secara biologis.
Metode Tricking Filter Di metode ini bakteri aerob (mikoorganisme) digunakan
untuk mengurai atau mendegradasi bahan organik yang melekat serta tumbuh di
suatu lapisan media kasar. Limbah cair akan disemprotkan ke permukaan media
dan dibiarkan untuk merembes melewati ke dalam media itu Di tangki
pengendapan limbah akan mengalami proses pengendapan dimana memisahkan
antara partikel pada tersuspensi serta mikroorganisme dari air limbah. Setelah itu
endapan akan mengalami proses selanjutnya dan air limbah akan dibuang.
Metode Actived Sludge Pada metode yang satu ini, limbah akan disalurkan ke
dalam sebuah tangki yang di dalamnya limbah akan dicampur dengan lumpur
yang banyak bakteri aerob.Selanjutnya, limbah akan disalurkan ke dalam tangki
pengendapan untuk mengalami proses pengendapan, lalu lumpur yang ada
bakterinya akan dimasukkan kembali ke tangki aerasi.Limbah yang sudah melalui
proses akan dibuang ataupun diproses ke tahap lebih lanjut apabila dibutuhkan.
Metode Treatment Ponds / Lagoons Di metode ini limbah cair akan diletakkan ke
dalam kolam yang terbuka, Algae yang ada di dalam kolam akan melakukan
fotosintesis sehingga menghasilkan oksigen, Oksigen tersebut lalu akan
digunakan oleh bakteri aerob untuk proses penguraian bahan organik yang ada di
dalam limbah.
c) Pengolahan Tersier (lanjutan) adalah Tahapan akhir proses pengolahan limbah cair
dimana dilakukan secara biologis, fisika, kimia, atau kombinasi ketiga caranya dengan
tujuan untuk memproduksi air olahan dengan kualitas lebih baik dari air tercemar.
untuk menetralkan limbah cair dari sejumlah material zat-zat, baik yang bersifat
kontaminan, organic biodegradable maupun material tersuspensi,
Tujuan lainnya juga diketahui untuk meminimalkan kadar bakteri patogen dalam
kandungan limbah cair tersebut.
Untuk menghilangkan sebagian besar padatan tersuspensi dan bahan bahan
terlarutkadang kadang juga untuk penyisishan unsur hara nutrient berupa nitrogen dan
fosfor
Teknologi pengolahan air limbah adalah kunci dalam memelihara kelestarian lingkungan.
Apapun macam teknologi pengolahan air limbah domestik maupun industri yang dibangun harus
dapat dioperasikan dan dipelihara oleh masyarakat setempat. Jadi teknologi pengolahan yang
dipilih harus sesuai dengan kemampuan teknologi masyarakat yang bersangkutan. Berbagai
teknik pengolahan air buangan untuk menyisihkan bahan polutannya telah dicoba dan
dikembangkan selama ini. Teknik-teknik pengolahan air buangan yang telah dikembangkan
tersebut secara umum terbagi menjadi 3 metode pengolahan:
a) Metode Pengolahan secara fisika Pengolahan secara fisika tidak dapat diterapkan untuk
berbagai pengolahan limbah. Dalam pengolahan limbah secara fisik, polutan akan
dipisahkan dengan cara di endapkan. Hasil yang dicapai sangat terbatas dan memerlukan
waktu yang cukup lama.sfisik seperti peralatan,kekeruhah,bau,temperature,daya hantar
listrik,warna.
b) Metode Pengolahan secara kimia Pengolahan limbah secara kimia dilakukan dengan
menambahkan bahanbahan kimia ke dalam limbah cair. Dalam hal ini yang sangat
penting adalah menentukan jenis bahan-bahan kimia yang diperlukan.yaitu bahan kimia
orgaanik seperti karbohidrat dan protein,minyak dan lemak,pestisida ,frnol,sedangkan
bahan kimia anorgani seperti klorida,fosfor,logam berat dam beracun,nitrogen dan
sulphur.
c) Pengolahan secara biologi Pengolahan secara biologi adalah salah satu cara pengolahan
yang diarahkan untuk menurunkan atau menyisihkan substrat tertentu yang terkandung
dalam air buangan dengan memanfaatkan aktivitas mikroorganisme untuk melakukan
perombakan substrat tersebut.boilogis seperti virus.
Sesuai dengan batasan dari air limbah yang merupakan benda sisa, maka tentu air
limbahadalah benda yang sudah tidak dipergunakan lagi, akan tetapi tidak berarti bahwa air
limbahtersebut tidak perlu dilakukan pengelolaan. Apabila limbah ini tidak dikelola secara
baik,maka akan dapat menimbulkan gangguan, baik terhadap lingkungan maupun
terhadapkehidupan yang ada. Adapun dampak pencemaran limbah cair, antara lain:
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
limbah cair yaitu limbah yang dihasilkan dari aktivitas manusia yang berwujud cair yang
memiliki sifat fisika, kimia dan biologi. pengolahan limbah cair merupakan pengolahan limbah
yang berwujud cair yang dihasilkan dari keigiatan industri yang dibuang ke lingkungan dan
diduga dapat mencemari lingkungan”. 4 (empat) jenis, antara lain yaitu:Limbah cair domestik
(domestic wastewater), .Limbah cair industri (industrial wastewater),.rembesan dan luapan
(infiltration and inflow),. Air hujan (storm water). tujuan pengolahan limbah cair Adapun tujuan
sederhana pengolahan limbah cair sendiri diketahui yakni untuk menetralkan limbah cair dari
sejumlah material zat-zat, baik yang bersifat kontaminan, organic biodegradable maupun
material tersuspensi.
DAFTAR PUSTAKA
Dr. Budiman, Chandra. 2007. Pengantar Kesehatan Lingkungan. Cetakan I. EGC : Jakarta.
Ginting, Pedana. 2007. Sistem Pengelolaan Lingkungan Dan Limbah Industri Ms.Cv
YramaWidya. Hal 17-18. Jakarta