PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
bagi setiap penduduk dalam rangka mencapai derajat kesehatan yang optimal.
Kesehatan merupakan kebutuhan dasar manusia untuk dapat hidup layak dan
puskesmas agar dapat bertahan, bersaing dan mempertahankan pasar yang sudah
ada karena rumah sakit merupakan badan usaha yang bergerak dibidang jasa
praktek yang benar, peningkatan kompetensi sumber daya manusia (SDM) dan
penerapan teknologi yang memadai. Salah satu ciri yang menonjol adalah sifat
untuk mencapai mutu pelayanan yang sesuai dengan standart, dibutuhkan suatu
organisasi yang fleksibel (tidak kaku), yang dapat menyesuaikan diri dengan
1
perkembangan lingkungan dari pelayanan puskesmas (Tjiptono & Chandra
2004). Menurut Kotler and Keller (2008) kepuasan pasien adalah perasaan
senang seseorang yang timbul karena hasil yang pasien dapatkan sesuai dengan
pasien adalah respon pasien terhadap apa yang dirasakan antara harapan
puskesmas dalam jangka waktu tertentu. Hal ini dikarenakan kinerja perawat
organisasi, manusia merupakan salah satu komponen yang sangat penting dalam
menghidupkan organisasi tersebut. Hal ini harus didukung dengan kinerja yang
baik pula karena tanpa kinerja yang baik, organisasi tidak akan mencapai
merupakan salah satu cara yang dapat diberikan puskesmas berupa imbalan
lebih oleh puskesma. Oleh karena itu agar dapat mempertahankan perawat yang
baik, maka program kompensasi dibuat sedemikian rupa, sehingga perawat yang
2
berpotensi akan merasa dihargai dan bersedia untuk bertahan di puskesmas
perawat untuk menjalin kerjasama serta berinteraksi dengan orang lain dalam
2014). Disiplin kerja merupakan sikap yang sangat diperlukan oleh setiap orang
disamping itu perlu didukung lingkungan kerja yang baik yaitu lingkungan kerja
perawat merasa aman, tenang dan senang dalam menjalankan tugas-tugas yang
Hasil penelitian (Dewi Yuliana, 2017) kinerja perawat di ruang rawat inap
sedang dan 6 orang perawat (11,3%) dalam kategori rendah. Hasil analisis
3
dengan uji Kendall Tau sebanyak 0,315. Simpulan : Ada hubungan antara
Muhammadiyah Gamping.
Saran : Meningkatkan kinerja perawat agar berdampak pada kepuasan kerja yang
semakin optimal.
Hal ini senada dengan Hasil penelitian Lohafri Tanan (2013) analisis
tingkat kepuasan pasien di puskesmas bara permai Kota Palopo Puskesmas Bara
Permai merupakan salah satu puskesmas yang ada di Kota Palopo dan
Kecamatan Bara. Data kunjungan pasien dari tahun 2009 hingga 2012
2009 adalah 15.002 orang. Angka ini kemudian meningkat di tahun 2010
mencapai 17.091 orang dan 18.278 orang di tahun 2011. Di tahun 2012, jumlah
Data prevalensi adalah suatu kejadian yang terjadi dalam kurun waktu
tertentu, berdasarkan dua penelitan diatas hal-hal yang berkaitan dengan data
kinerja perawat dengan kepuasan pasien, terdapat 53% data kinerja perawat yang
melaksanakan tugasnya dengan baik dan sisanya 57% tidak, begitu juga 57 %
pasien merasa puas dengan pelayanan tersebut dan 53% tidak. Berdasarkan rata-
4
rata presentasi data prevelansi diatas kinerja perawat perlu ditingkatkan lagi
kasar (kurang ramah terhadap pasien), kurang sabar dalam menghadapi pasien.
Masalahnya itu tentu bukan hanya soal sikap ramah atau penyabar, tetapi juga
beban kinerja yang tinggi, peraturan yang belum jelas kepada perawat (Aditama,
2012). Bahkan pada saat ini perkembangan pelayanan keperawatan masih sangat
keperawatan yang dinilainya, misalnya daya saing dan kompetensi yang belum
2016 tentang Standar Pelayanan Minimal untuk kepuasan pasien yaitu diatas
sendiri tercatat ada 44,4% (Latupono, 2014). Di Maluku sendiri mencatat 44,4%
5
angka kepuasan. Indicator ini berarti 55,8% merasa belum puas atas pelayanan
yang diberikan oleh puskesmas. Ini menjadi catatan tersendiri untuk bagaimana
satu Puskesmas yang ada di wilayah Provinsi Maluku, yang melaksanakan tugas
(1) Poli Umum, (2) Poli gigi, (3) UGD, (4) Konseling gizi, (5) Poli KIA/KB, (6)
Imunisasi, (7) Klinik infeksi menular seksual dan pemeriksaan HIV, (8)
fasilitas pelayanan tersebut selama tahun 2017 puskesmas ini telah melayani
sebanyak 32.711 pasien atau rata-rata perbulan sebesar 600 pasien (Data
sikap tenang, namun ada sebagian pasien maupun keluarga pasien yang
6
pada tanggal 21 Mei 2018 adalah sebagai berikut: 10 (85%) pasien merasa
akan lebih diutamakan dibandingkan dengan pasien lain. Selain itu juga
selama melayani, tidak fokus pada pelayanan, waktu tunggu yang terlalu lama
melayani mereka sangat ramah dalam tutur katanya ketika pasien dipanggil
biaya pelayanan cukup murah dan ada perawat yang ramah dan
Ambon”
B. Rumusan Masalah
7
Berdasarkan penjelasan diatas maka dapat dirumuskan masalah penelitian
sebagai berikut: apakah ada hubungan antara kinerja perawat dengan kepuasan pasien
C. Tujuan Penelitian
1. Tujuan Umum
Tujuan umum dari penelitian ini adalah untuk mengetahui hubungan antara
2, Tujuan khusus
D. Manfaat Penelitian
penelitian ini menjadi bahan masukan dalam upaya meningkatkan mutu dan
8
Sebagai referensi bagi mahasiswa UKIM, khususnya mahasiswa keperawatan,
kepercayaan.