Anda di halaman 1dari 9

Konsep Bermain

1.

Pengertian Bermain

Aktivitas bermain yang dilakukan anak

-anak merupakan cerminan

kemampuan fisik, intelektual, emosional dan sosial. Bermain

juga merupakan

media yang baik untuk belajar karena dengan bermain anak-

anak akan berkata-

kata (berkomunikasi), belajar menyesuaikan diri dengan

lingkungan, melakukan

apa yang dilakukannya, dan mengenal waktu, jarak serta

suara (Wong,

et al

2008).

Fungsi Bermain
Hardjadinata (2009) menyatakan bermain bermanfaat untuk

menstimulasi

kemampuan sensori-motorik, kognitif, sosial-emosional dan

bahasa anak.

Bermain juga memberikan kesempatan pada anak untuk

belajar, terutama dalam

hal penguasaan tubuh, pemecahan masalah dan kreativitas.

Perkembangan sensoris-motorik sangat penting untuk

perkembangan

fungsi otot. Pada usia bayi, sebagian besar waktu terjaga bayi

diserap dalam

permainan sensorimotor. Pada usia 6 bulan sampai 1 tahun,

permainan

keterampilan sensorimotorik seperti “cilukba”, tepuk tangan,

pengulangan verbal

dan imitasi gestur sederhana. Pada usia

toodler
, anak mulai belajar bagaimana

berjalan sendiri, memahami bahasa dan merespons disiplin,

seperti berbicara

dengan mainan, menguji kekuatan dan ketahanannya

Sedangkan pada anak

prasekolah, aktivitas pertumbuhan fisik dan penghalusan

keterampilan motorik

mencakup melompat, berlari, memanjat, dan berenang. Hal

ini dapat mengajarkan

keamanan serta perkembangan dan koordinasi otot (Wong,

et al,

2008).

Selama tahap sensorimotor, bayi menggunakan pencapaian

perilaku

sebelumnya terutama sebagai dasar untuk menambah

keterampilan intelektual
baru ke dalam keterampilan mereka. Mereka mulai

menemukan bahwa

menyembunyikan benda tidak berarti benda tersebut hilang

namun dengan

menyingkirkan halangan maka ia akan menemukan benda

tersebut. Inilah yang

menandai permulaan rasionalisasi intelektual (Wong,

et al

, 2008).

Stimulasi untuk pertumbuhan psikososial sama pentingnya

dengan

makanan untuk pertumbuhan fisik. Hal ini paling dramatis

terjadi pada usia

toodler.

Interaksi dengan orang-orang menjadi semakin penting

(Martin, 1995

dalam Wong,
et

al

, 2008). Pada anak prasekolah, mereka menikmati permainan

asosiatif-permainan kelompok dengan aktivitas yang sama

tetapi tanpa organisasi

atau peraturan yang kaku (Wong,

et al,

2008).
B. Konsep Bermain

1. Pengertian Bermain

Bermain merupakan kegiatan yang dilakukan secara suka rela untuk

memperoleh kesenangan dan bermain merupakan cermin kemampuan fisik,

intelektual, emosional dan social (Depdikbud, 1983). Oleh karena itu bermain

merupakan media belajar bagi anak.

2. Fungsi Bermain

Fungsi bermain bagi anak :

a. Perkembangan Sensori Motorik : yaitu membantu perkembangan gerak

dengan memainkan suatu obyek, misalnya : meraih pensil.

b. Perkembangan Kognitif : yaitu membantu mengenai benda disekitar

misalnya : logo, balok (bongkar pasang mainan).

c. perkembangan social : yaitu anak belajar berinteraksi dengan orang lain

dan mempelajari peran dalam kelompok misalnya : dapat diperolah dari

orang tua, guru, orang lain disekitar bermain, maka anak akan bertingkah

laku sesuai/diterima oleh teman, anak akan menyesuaikan diri dengan

aturan-aturan, jujur terhadap orang lain.

d. Terapi: bermain akan memeberi kesempatan pada anak untuk

mengekspresikan perasaan yang tidak enak misalnya, marah, depresi,

benci, takut.
e. Sebagai alat komunikasi : bermain merupakan komunikasi terutama pada

anak yang belum menyatakan perasaan secara verbal, misalnya : melukis,

menggambar, bermain peran.

3. Tujuan Bermain

Selain fungsi bermain bagi anak, bermain juga mempunyai tujuan antara lain:

1. dapat melanjut pertumbuhan dan perkembangan yang normal.

2. dapat mengekspresikan keinginan, perasaan dan fantasi melalui

permainan

3. dapat mengembangkan kreativitas melalui pengalaman berain yang tepat.

4. dapat beradaptasi lebih efektif terhadap stress karena sakit dan dirawat di

rumah sakit dan mendapatkan kesenangan.

4.  Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Bermain

a. Tahap Perkembangan: setiap tahap perkembangan mempunyai

potensi/keterbatasan.

b. Status kesehatan: anak yang sakit makan kemampuan kognitif atau

psikomotornya terganggu.

c. Jenis Kelamin: sangat dipengarhi oleh usia terutama perminan yang

digunakan.

d. Lingkungan : lokasi, kultur, negara.

e. Alat Permainan Yang cocok : alat permainan yang sesuai tahap

perkembangan maka anak akan menggunakan dan merasa senang


5. Klasifikasi Bermain

a. Menurut Isi :

1) “Social Play”: belajar memberi respon, misalnya orang dewasa

berbicara/memanjakan anak, maka anak akan merasa senang dengan

respon mengeluarkan suara tersenyum.

2) “Sense Of Pleasure Play”: dengan bermain akan memperoleh kesenangan

dsri suatu objek disekelilingnya, misalnya : bermain pasir, air.

3) “Skill Play” dengan bermain anak dapat memperoleh ketrampilan sehingga

anak akan memperoleh berulang-ulang.

4) “Dramatik Play atau Role Play” dengan bermain anak akan dapat

melakukan peran, misalnya: sebagai perawat, dokter, guru, ibu, ayah dan

anak akan membuat fantasi dari permainan tersebut.

b. Menurut Karakterisitik Sosial :

1) “Solitery Play” bermain sendiri walaupun ada orang lain didekatnya (1–3).

2) “Paralel Play”, bermain sejenis, anak bermain dalam suatu kelompok,

masing-masing mempunyai mainan yang sama, tetapi tidak ada interaksi

diantara mereka: tidak tergantung (interaksi tetapi belum bersosialisasi)

Todler, Preschool.
3) “Associative Play” bermain dalam kelompok. Anak bermain dalam suatu

aktivitas yang sama tetapi belum terorganisasi. Tidak ada pembagian tugas,

mereka bermain sesuai keinginannya.

4) “Cooperative” pelayanan bermain dalam kelompok. Permainan terorganisir,

terencana, ada tujuan, ada aturan-aturan misalnya: main kartu, balap sepeda.

5) “Unlocker play” (pengamat). Anak melihat anak bermain hal ini sduah

merupakan bermain, menurunkan stress.

Anda mungkin juga menyukai

  • Lampiran 5 & 6 - KUESIONER & Lembar Observasi Prinnnnnnn
    Lampiran 5 & 6 - KUESIONER & Lembar Observasi Prinnnnnnn
    Dokumen13 halaman
    Lampiran 5 & 6 - KUESIONER & Lembar Observasi Prinnnnnnn
    Enjel Tuasella
    Belum ada peringkat
  • Abstrak
    Abstrak
    Dokumen1 halaman
    Abstrak
    Enjel Tuasella
    Belum ada peringkat
  • Bab Iii
    Bab Iii
    Dokumen11 halaman
    Bab Iii
    Enjel Tuasella
    Belum ada peringkat
  • COVER & Hajud
    COVER & Hajud
    Dokumen1 halaman
    COVER & Hajud
    Enjel Tuasella
    Belum ada peringkat
  • Daftar Pustaka
    Daftar Pustaka
    Dokumen1 halaman
    Daftar Pustaka
    Enjel Tuasella
    Belum ada peringkat
  • Kuisioner
    Kuisioner
    Dokumen3 halaman
    Kuisioner
    Enjel Tuasella
    Belum ada peringkat
  • Bab I
    Bab I
    Dokumen9 halaman
    Bab I
    Enjel Tuasella
    Belum ada peringkat
  • Bab I
    Bab I
    Dokumen7 halaman
    Bab I
    Enjel Tuasella
    Belum ada peringkat
  • Bab Ii
    Bab Ii
    Dokumen11 halaman
    Bab Ii
    Enjel Tuasella
    Belum ada peringkat
  • Bab Iii
    Bab Iii
    Dokumen9 halaman
    Bab Iii
    Enjel Tuasella
    Belum ada peringkat
  • Lampiran 5 & 6 - KUESIONER & Lembar Observasi Prinnnnnnn
    Lampiran 5 & 6 - KUESIONER & Lembar Observasi Prinnnnnnn
    Dokumen13 halaman
    Lampiran 5 & 6 - KUESIONER & Lembar Observasi Prinnnnnnn
    Enjel Tuasella
    Belum ada peringkat
  • Bab I
    Bab I
    Dokumen9 halaman
    Bab I
    Enjel Tuasella
    Belum ada peringkat
  • Bab Iii
    Bab Iii
    Dokumen11 halaman
    Bab Iii
    Enjel Tuasella
    Belum ada peringkat
  • ABSTRAK
    ABSTRAK
    Dokumen1 halaman
    ABSTRAK
    Enjel Tuasella
    Belum ada peringkat
  • Laporan Pendahuluan Dan Strategi Pelaksanaan Tindakan Keperawat Waham
    Laporan Pendahuluan Dan Strategi Pelaksanaan Tindakan Keperawat Waham
    Dokumen5 halaman
    Laporan Pendahuluan Dan Strategi Pelaksanaan Tindakan Keperawat Waham
    Enjel Tuasella
    Belum ada peringkat
  • Bab I
    Bab I
    Dokumen7 halaman
    Bab I
    Enjel Tuasella
    Belum ada peringkat
  • Bab I
    Bab I
    Dokumen7 halaman
    Bab I
    Enjel Tuasella
    Belum ada peringkat
  • Bab Iii
    Bab Iii
    Dokumen6 halaman
    Bab Iii
    Enjel Tuasella
    Belum ada peringkat
  • Cover
    Cover
    Dokumen1 halaman
    Cover
    Enjel Tuasella
    Belum ada peringkat
  • Bab Ii
    Bab Ii
    Dokumen22 halaman
    Bab Ii
    Enjel Tuasella
    Belum ada peringkat
  • 09 Daftar Gambar
    09 Daftar Gambar
    Dokumen1 halaman
    09 Daftar Gambar
    Enjel Tuasella
    Belum ada peringkat
  • PPN 24 - Chrisna Matahelumual - Penugasan III - Stase Gerontik
    PPN 24 - Chrisna Matahelumual - Penugasan III - Stase Gerontik
    Dokumen14 halaman
    PPN 24 - Chrisna Matahelumual - Penugasan III - Stase Gerontik
    Enjel Tuasella
    Belum ada peringkat
  • MPKP Print
    MPKP Print
    Dokumen19 halaman
    MPKP Print
    Enjel Tuasella
    Belum ada peringkat
  • Bab Iii
    Bab Iii
    Dokumen7 halaman
    Bab Iii
    Enjel Tuasella
    Belum ada peringkat
  • BAB V Kesimpulan
    BAB V Kesimpulan
    Dokumen2 halaman
    BAB V Kesimpulan
    Enjel Tuasella
    Belum ada peringkat
  • Bab Iv
    Bab Iv
    Dokumen13 halaman
    Bab Iv
    Enjel Tuasella
    Belum ada peringkat
  • Bab I
    Bab I
    Dokumen7 halaman
    Bab I
    Enjel Tuasella
    Belum ada peringkat
  • Bab Ii
    Bab Ii
    Dokumen20 halaman
    Bab Ii
    Enjel Tuasella
    Belum ada peringkat
  • Bab Iv
    Bab Iv
    Dokumen13 halaman
    Bab Iv
    Enjel Tuasella
    Belum ada peringkat