PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
kembang anak, karena pada masa ini pertumbuhan dasar akan mempengaruhi
pada masa ini, dalam frase ini juga terdapat masa kritis, dimana diperlukan
sehingga hal ini perlu mendapatkan perhatian. (Adriana, 2013). Masa toddler
adalah anak usia toddler adalah anak usia 12 – 36 bulan (1-3 tahun) pada
periode ini anak berusaha mencari tahu bagaimana sesuatu bekerja dan
keras kepala. Hal ini merupakan periode yang sangat penting untuk mencapai
(UNICEF) pada tahun 2013 diperoleh data bahwa pola asuh ibu yang kurang
pertumbuhan dan perkembangan pada anak usia di bawah lima tahun (balita)
1
5 juta anak mengalami gangguan. Departemen Kesehatan Republik Indonesia
dilaporkan bahwa pola asuh ibu yang kurang sehingga adanya terdapat 45,12%
tua atau keluarga dalam menstimulasi, pola asuh dan memantau perkembangan
anak dalam pemilihan alat bermain serta faktor lingkungan, halus atau kasar
menempati prevalensi tertinggi kedua setelah masalah pola asuh ibu yang tidak
baik pada balita (lebih dari 35% atau 3,4 juta anak). Data Maluku dengan pola
bermain terdapat 44,7% atau 28 ribu anak terjatuh, serta pemilihan alat
benda/permainan yang keras 9,9 % atau 5,7 ribu anak. (Depkes RI, 2013)
Perkembangan anak akan optimal Jika terdapat interaksi sosial yang sesuai
2
luwes, tetapi otot dan tulang belum begitu sempurna. Melihat karakteristik
(Supartini, 2013). Stimulasi merupakan upaya orang tua atau keluarga untuk
mengajak anak bermain dalam suasana penuh gembira dan kasih sayang.
Aktivitas bermain dan suasana cinta ini penting guna merangsang seluruh
sejak dini adalah salah satu faktor eksternal yang sangat penting dalam
ikut mempengaruhi kecerdasan seorang anak yakni kualitas asupan gizi, pola
pemilihan jenis permainan maka pengetahuan hal ini merupakan aspek penting
dalam memilih permainan, peran orang tua dalam memilih alat permainan
tidak terlepas kaitannya dengan pengetahuan yang dimiliki oleh orang tua,
terutama ibu, yang menjadi orang terdekat dan pendidik pertama di dalam
pengetahuan terhadap alat permainan baik maka dalam memilih tidak akan
sembarangan melainkan akan lebih selektif, baik dilihat dari segi keamanan
manfaatnya. Orang tua sebaiknya ikut bermain bersama anak walau terkadang
kehadiran orang lain saat bermain, maka orang tua perlu hadir untuk membantu
3
sehingga fungsi dari alat permainan tercapai dan dapat ditangkap dengan
pengetahuan dan sikap ibu dengan pemilihan alat permainan untuk stimulasi
tumbuh kembang anak usia toddler di paud Al-Khanza Kecamatan Kota Juang
alat permainan dengan nilai P value 0,021< 0,05, dan ada hubungan antara
sikap dengan pemilihan alat permainan dengan nilai P value 0,011< 0,05.
terhadap pemilihan jenis alat bermain yang sesuai kebutuhan anak usia 1-3
tahun. Dalam pengambilan data awal terdapat 48 anak usia 1-3 tahun pada
permainan edukatif yang sesuai dengan usia, sedangkan 31 (69.1%) anak tidak
memiliki alat permainan edukatif yang sesuai usia anak berdasarkan data
diatas, masalah yang terjadi yaitu masih banyak orang tua dalam pemilihan alat
permainan edukatif yang tidak sesuai dengan usia anak di Kelurahan Wainitu.
Dari hasil observasi yang dilakukan maka ada temuan 6 anak usia 1-3
fungsi motorik anak tidak akan berkembang optimal karena anak hanya duduk
saja, sedangkan tujuan mainan pada anak usia ini adalah meningkatkan fungsi
4
motoriknya, sehingga didapatkan 2 anak usia 15 bulan belum bisa berjalan.
Dalam observasi ini juga terdapat 3 anak usia 24 bulan, dalam pemilihan alat
permainan yang tidak tepat dimana bentuk fisik permainan yang keras sehingga
menciderai anak tersebut dan cacat bawaan anak tersebut membekas sampai
sekarang.
tentang “Hubungan pengetahuan orang tua dengan pemilihan jenis alat bermain
bagi anak usia 1-3 tahun pada posyandu beringin 8 OSM Rt/Rw 005/05,
B. Rumusan Masalah
penelitian ini adalah: apakah ada hubungan pengetahuan orang tua dengan
pemilihan jenis alat bermain bagi anak usia 1-3 tahun pada posyandu beringin
C. Tujuan Penelitian
1. Tujuan umum
pengetahuan orang tua dengan pemilihan jenis alat bermain bagi anak usia
2. Tujuan khusus
5
b. Untuk mengidentifikasi pemilihan jenis alat bermain bagi anak usia 1-
3 tahun.
D. Manfaat Penelitian
1. Teoritis
2. Praktis
a. Bagi Pendidikan
6
c. Bagi peneliti
d. Bagi Perawat
Bagi perawat bisa menambah pengetahuan yang baik dan benar dalam
memilih alat bermain bagi anak usia toodler, juga sebagai motivator
bagi para orang tua dalam memilih jenis alat permainan. Serta
kepada orang tua sehingga orang tua tidak bingung dalam memilih jenis
alat permainan.