PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
kembang anak, karena pada masa ini pertumbuhan dasar akan mempengaruhi
pada masa ini, dalam frase ini juga terdapat masa kritis, dimana diperlukan
sehingga hal ini perlu mendapatkan perhatian. (Adriana, 2013). Masa toddler
adalah anak usia toddler adalah anak usia 12 – 36 bulan (1-3 tahun) pada
periode ini anak berusaha mencari tahu bagaimana sesuatu bekerja dan
keras kepala. Hal ini merupakan periode yang sangat penting untuk mencapai
(UNICEF) pada tahun 2013 diperoleh data bahwa pola asuh ibu yang kurang
pertumbuhan dan perkembangan pada anak usia di bawah lima tahun (balita)
1
(27,5%) atau 5 juta anak mengalami gangguan. Departemen Kesehatan
provinsi di Indonesia dan dilaporkan bahwa pola asuh ibu yang kurang
motorik halus, dan mental emosional. Hal ini diperkirakan karena kurangnya
pemahaman orang tua atau keluarga dalam menstimulasi, pola asuh dan
masalah pola asuh ibu yang tidak baik pada balita (lebih dari 35%). Data
Maluku dengan pola asuh ibu yang kurang memperhatikan tumbuh kembang
anaknya dalam bermain terdapat 44,7% terjatuh, serta pemilihan alat bermain
Perkembangan anak akan optimal Jika terdapat interaksi sosial yang sesuai
2
luwes, tetapi otot dan tulang belum begitu sempurna. Melihat karakteristik
ciri yang khas, yaitu mempunyai pola yang tetap dan terjadi secara
Setiap anak perlu mendapat stimulasi rutin sedini mungkin dan terus
menerus pada setiap kesempatan. Stimulasi pada anak dilakukan oleh ibu atau
orang yang terdekat dengan anak. Kurangnya stimulasi dari orang tua dapat
pemilihan jenis permainan maka pengetahuan hal ini merupakan aspek penting
dalam memilih permainan, peran orang tua dalam memilih alat permainan
tidak terlepas kaitannya dengan pengetahuan yang dimiliki oleh orang tua,
terutama ibu, yang menjadi orang terdekat dan pendidik pertama di dalam
pengetahuan terhadap alat permainan baik maka dalam memilih tidak akan
sembarangan melainkan akan lebih selektif, baik dilihat dari segi keamanan
3
benda/alat bermain, bentuk yang dapat merangsang perkembangan, warna dan
manfaatnya. Orang tua sebaiknya ikut bermain bersama anak walau terkadang
kehadiran orang lain saat bermain, maka orang tua perlu hadir untuk membantu
sehingga fungsi dari alat permainan tercapai dan dapat ditangkap dengan
pengetahuan dan sikap ibu dengan pemilihan alat permainan untuk stimulasi
tumbuh kembang anak usia toddler di paud Al-Khanza Kecamatan Kota Juang
alat permainan dengan nilai P value 0,021< 0,05, dan ada hubungan antara
sikap dengan pemilihan alat permainan dengan nilai P value 0,011< 0,05.
tanggal 9 Juni 2018 di Kelurahan Wainitu yaitu tentang pengetahuan orang tua
terhadap pemilihan jenis alat bermain yang sesuai dengan kebutuhan anak 1-3
pengambilan data awal terdapat 136 anak usia 1-3 tahun, dan itu terdapat pada
apakah sudah sesuai dengan usia anak atau belum. Penulis mendapatkan data
anak yang berusia 1-3 tahun maka didapatkan 18 (60%) anak memiliki alat
4
permainan edukatif yang sesuai dengan usia, sedangkan 12 (40%) anak tidak
memiliki alat permainan edukatif yang sesuai usia anak berdasarkan data
diatas, masalah yang terjadi yaitu masih banyak orang tua dalam pemilihan alat
permainan edukatif yang tidak sesuai dengan usia anak di Kelurahan Wainitu.
Dari hasil observasi yang dilakukan maka ada temuan anak usia 1-3
tahun sudah diberikan Hand phone untuk bermain, yang seharusnya permainan
fungsi motorik anak tidak akan berkembang optimal karena anak hanya duduk
saja, sedangkan tujuan mainan pada anak usia ini adalah meningkatkan fungsi
Begitu juga dengan anak usia 24 bulan dalam pemilihan alat permainan yang
tidak tepat dengan bentuk fisik permainan yang keras, maka menciderai anak
tersebut sehingga cacat bawaan anak tersebut membekas sampai sekarang. Juga
pengetahuan orang tua yang tidak baik sering memberikan anak pemantik api
tentang “Hubungan pengetahuan orang tua dengan pemilihan jenis alat bermain
bagi anak usia 1-3 tahun di kelurahan Wainitu Kecamatan Nusaniwe Kota
Ambon”
B. Rumusan Masalah
penelitian ini adalah: apakah ada hubungan pengetahuan orang tua dengan
5
pemilihan jenis alat bermain bagi anak usia 1-3 tahun di Kelurahan Wainitu,
C. Tujuan Penelitian
1. Tujuan umum
pengetahuan orang tua dengan pemilihan jenis alat bermain bagi anak usia
2. Tujuan khusus
3 tahun.
D. Manfaat Penelitian
1. Teoritis
2. Praktis
a. Bagi Pendidikan
6
sumber pengetahuan bagi perawat untuk memahami kondisi sebagai
c. Bagi peneliti
d. Bagi Perawat
Bagi perawat bisa menambah pengetahuan yang baik dan benar dalam
memilih alat bermain bagi anak usia toodler, juga sebagai motivator
bagi para orang tua dalam memilih jenis alat permainan. Serta
kepada orang tua sehingga orang tua tidak bingung dalam memilih jenis
alat permainan.