putusan.mahkamahagung.go.id
P U T U S A N
Nomor : 128/Pdt.G/2018/PN.Bgr
pada peradilan tingkat pertama, menjatuhkan putusan sebagai berikut dalam perkara
gugatan antara :
khusus kepada:
1. SUNDOYO,SH.,MKM.,M.Hum;
2. PURWANTA, SH.,M.Kes;
5. RAHMAT, SH.,MH;
Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 1
13. FITRIANA DINARWATI, SH;
M E L A W A N
TERGUGAT VI;
7. Drs.I KETUT SUYASA, Beralamat di Jalan dr. Sumeru Nomor 132 Rt/Rw.01/20
Republi
putusan perkara ini mempunyai kekuatan hukum tetap di Pengadilan Negeri Bogor;
8. Menghukum kepada PARA TERGUGAT untuk membayar seluruh biaya perkara
yang timbul dalam perkara ini.
Demikian Gugatan ini kami ajukan dengan harapan Ketua Pengadilan Negeri Bogor cq.
Majelis Hakim yang memeriksa dan mengadili perkara ini di Pengadilan Negeri Bogor
berkenan mengabulkan seluruh Petitum yang PENGGUGAT ajukan kepada PARA
TERGUGAT. Namun apabila Ketua Pengadilan Negeri Bogor mempunyai pendapat lain,
PENGGUGAT mohon putusan yang seadil-adilnya sesuai dengan prinsip-prinsip peradilan
yang baik (ex aequo et bono).
Menimbang, bahwa pada hari sidang yang telah ditentukan Penggugat datang
Kuasanya sebagaimana tersebut diatas, Tergugat I datang kuasanya bernama NURYANTO,
SE, berdasarkan surat kuasa khusus insidentl yang dikeluarkan oleh Ketua Pengadilan
Negeri Bogor Nomor : 3396/2018/PN.Bgr
m2
Dan tanah perkarangan, lokasi belakang pinggir
jalan Dr. Semeru (dulu komplek pertanian).
61 Orang Penghuni Rumah Negara = 43.465 m2
( 4,3 Ha)
D. Para Pegawai/Pensiunan yang memperoleh tanah tersebut harus
melunasi harga tanah dalam janggka waktu 3(tiga) bulan dengan memperoleh
potongan 50% X Rp 1.701.472.885,- = Rp. 850.736.500,-
E. Kenyataannya dilapangan, bahwa panitia kerja sama dengan PT Runa
Ikana(Developer) dan harga tanah Rp 850.736.500; dibayar oleh PT Runa
Ikana. Akhirnya areal tanah seluas 24,3 Ha dibagi habis untuk:
Saksi I. : M.DAHYAR
Pada pokoknya saksi tersebut menerangkan sebagai berikut :
- Bahwa saksi mengetahui bahwa tempat tanah sengeketa yaitu tanah milik
Departemen Kesehatan/Rumah Sakit Jiwa Kota Bogor yang merupakan Rumah
Dinas Rumah Sakit Jiwa Kota Bogor;
- Bahwa tanah sengketa adalah tanah Negara adapun batas-batas tanah
sengeketa yakni :
Sebelah Utara dengan Departemen Kesehatan. Sebelah
Timur dengan Departeman Kesehatan. Sebeleh Selatan
dengan Departemen Kesehatan. Sebeleh Barat dengan tanah
pemisahan.
- Bahwa saksi mengetahui bahwa tanah sengekata adalah tanah Milik
Negara karena sejak kecil saksi tinggal disana serta Rumah Sakit Jiwa Kota
Bogor adalah milik Pemerintah;
- Bahwa tanah obyek sengekata dalam perkara ini berada diluar obyek
tanah Akta Pelepasan Hak Tanah atau tanah obyek sengketa adalah terpisah dari
tanah yang dibagun oleh PT.Runa Ikana, dan saksi
Panitera Pengganti
SUWANDI, SH