Anda di halaman 1dari 4

NAMA : EUIS HOERIYAH

NIM : C1D321045
MATKUL : PENGANTAR ILMU KOMUNIKASI
KELAS : GANJIL

1. Silahkan membaca, menyimak dan mengulas materi bab 2


2. Buatlah resume hasi, bacaan kalian boleh dikembangan pembahasanya jika memiliki
referensi lain sebagai pendukung.
3. Carilah satu contoh kasus komunikasi dan silahkan kalian menganalisis berdasarkan
perspektfik bab 2, tulisan dalam format opini. Judul bebas menentukan sendiri, silahkan
berkreasi, karya original.

JAWAB:
1. (Sudah)
2. Resume materi Fungsi dan Prinsip Komunikasi
A. Fungsi Komunikasi
Secara umum fungsi komunikasi adalah :
1) Dapat menyampaikan pikiran atau perasaan
2) Tidak terasing atau terisolasi dari lingkungan
3) Dapat mengajarkan atau memberitahukan sesuatu
4) Dapat mengetahui atau mempelajari dari peristiwa di lingkungan
5) Dapat mengenal diri sendiri
6) Dapat memperoleh hiburan atau menghibur orang lain.
7) Dapat mengurangi atau menghilangkan perasaan tegang
8) Dapat mengisi waktu luang
9) Dapat menambah pengetahuan dan merubah sikap serta perilaku kebiasaan
10) Dapat membujuk atau memaksa orang lain agar berpendapat bersikap atau
berperilaku sebagaimana diharapkan.
Dalam buku berjudul Ilmu Komunikasi karya Deddy Mulyana bahwa fungsi
komunikasi terbagi menjadi 4 bagian, diantaranya:
1. Fungsi Komunikasi Sosial, komunikasi itu penting membangun konsep diri
kita, aktualisasi diri, kelangsungan hidup untuk memperoleh
kebahagiaan, terhindar dari tekanan.
2. Fungsi Komunikasi Ekspresif, Komunikasi ekspresif dapat dilakukan sejauh
komunikasi tersebut menjadi instrumen untuk menyampaikan perasaan-perasaan 
(emosi kita) melalui pesan-pesan non verbal
3. Fungsi Komunikasi Ritual, Komunikasi ritual sering dilakukan secara kolektif.
Suatu komunitas sering melakukan upacara-upacara berlainan sepanjang tahun
dalama cara tersebut orang mengucapakan kata2 dan menampilkan perilaku yang
bersifat simbolik.
4. Fungsi Komunikasi Instrumental, Komunikasi instrumental mempunyai beberapa
tujuan umum: menginformasikan, mengajar, mendorong, mengubah sikap dan
keyakinan dan mengubah perilaku atau menggerakkan tindakan dan juga untuk
menghibur (persuasif) Suatu peristiwa komunikasi sesungguhnya seringkali
mempunyai fungsi-fungsi tumpang tindih, meskipun salah satu fungsinya sangat
menonjol dan mendominasi atau apa saja yang akan dilakukan secara rinci dan
detail), sampaipada tindakan komunikasi yang betul-betul disengaja (pihak
komunikan mengharapkan respon dan berharap tujuannya tercapai)
B. Prinsip Komunikasi
Terdapat 12 prinsip komunikasi yang dikatakan sebagai penjabaran lebih jauh dari
definisi dan hakekat komunikasi yaitu:
1) Prinsip 1
Komunikasi adalah suatu proses simbolik. Komunikasi adalah sessuatu yang
bersifat dinamis, sirkular dan tidak berakhir pada suatu titik, tetapi terus
berkelanjutan.
2) Prinsip 2
Setiap perilaku mempunyai potensi komunikasi. Setiap orang tidak bebas nilai, pada
saat orang tersebut tidak bermaksud mengkomunikasi sesuatu, tetapi dimaknai oleh
orang lain maka orang tersebut sudah terlibat dalam proses berkomunikasi. Geraak
tubuh, eksperesi wajah (komunikasi non verbal) seseorang dapt dimaknai oleh orang
lain menjadi suatu stimulus.
3) Prinsip 3
Komunikasi punya dimensi isi dan hubungan. Setiap pesan komunikasi mempunyai
dimensi isi dimana dari ddimensi tersebut kita bisa mempridiksi dimensi hubungan
yag adadiantar pihak-pihak yang melakukan proses komunikasi. Percakapan
diantara dua orang sahabat dan antara dosen dan mahasiswa di kelas berbeda
memiliki dimensi isi yang berbeda.
4) Prinsip 4
Komunikasi itu berlangsung dalam berbagai tingkat kesengajaan. Setiap tindakan
komunikasi yang dilakukan oleh seseorang bisa terjadi mulai dari tingkat
kesengajaan yang rendah artinya tindakan komunikasi yang tidak direncanakan (apa
saja yang akan diatakan atau apa saja yang akan dilakukan secara rinci dan detail),
sampai pada tindakan komuniksi yang betul-betul disengaja (pihak komunikasi
mengharapkan respon dan berharap tujuannya tercapai)
5) Prinsip 5
Komunikasi terjadi dalam konteks ruang dan waktu Pesan komunikasi
yang dikirimkan oleh pihak komunikan baik secara verbal maupun non-verbal
disesuaikan dengan tempat, dimana proses komunikasi itu berlangsung, kepada
siapa pesan itu dikirimkan dan kapan komunikasi itu berlangsung.
6) Prinsip 6
Komunikasi melibatkan prediksi peserta komunikasi. Tidak dapat dibayangkan jika
orang melakukan tindakan komunikasi di luar norma yang berlaku di masyarakat.
Jika kita tersenyum maka kita dapatmemprediksi bahwa pihak penerima
akanmembalas dengan senyuman, jika kita menyapa seseorang maka orang tersebut
akan membalas sapaan kita. Prediksi seperti itu akan membuat seseorang menjadi
tenang dalam melakukan proses komunikasi.
7) Prinsip 7
Komunikasi itu bersifat sistemik. Dalam diri setiap orang mengandung sisi internal
yang dipengaruhi oleh latar belakang budaya, nilai, adat, pengalaman dan
pendidikan. Bagaimana seseorang berkomunikasi dipengaruhi oleh beberapa hal
internal tersebut. Sisi internal seperti lingkungan keluarga dan lingkungan dimana
dia bersosialisasi mempengaruhi bagaimana dia melakukan tindakan komunikasi.
8) Prinsip 8
Semakin mirip latar belakang sosial budaya semakin efektiflah komunikasi. Jika dua
orang melakukan komunikasi berasal dari suku yang sama, pendidikan yang sama,
maka ada kecenderungan dua pihak tersebut mempunyai bahan yang sama untuk
saling dikomunikasikan. Kedua pihak mempunyai makna yang sama terhadap
simbol-simbol yang saling dipertukarkan.
9) Prinsip 9
Komunikasi bersifat nonsekuensial. Proses komunikasi bersifat sirkular dalam arti
tidak berlangsung satu arah. Melibatkan respon atau tanggapan sebagai bukti bahwa
pesan yang dikirimkan itu diterima dan dimengerti.
10) Prinsip 10
Komunikasi bersifat prosesual, dinamis dan transaksional. Konsekuensi dari prinsip
bahwa komunikasi adalah sebuah proses adalah komunikasi itu dinamis dan
transaksional. Ada proses saling memberi dan menerima informasi diantara pihak-
pihak yang melakukan komunikasi.
11) Prinsip 11
komunikasi bersifat irreversible. Setiap orang yang melakukan proses komunikasi
tidak dapat mengontrol sedemikian rupa terhadap efek yang ditimbulkan oleh pesan
yang dikirimkan. Komunikasi tidak dapat ditarik kembali, jika seseorang sudah
berkata menyakiti orang lain, maka efek sakit hati tidak akan hilang begitu saja pada
diri orang lain tersebut.
12) Prinsip 12
Komunikasi bukan panasehat untuk menyelesaikan berbagai masalah. Dalam arti
bahwa komunikasi bukan satu-satunya obat mujarab yang dapat digunakan untuk
menyelesaikan masalah.

C. Hakekat komunikasi
Teknik-teknik analisis yang digunakan oleh para peneliti tersebut memberikan contoh
bagaimana menjelaskan sistem komunikasi dalam konteks proses sosial.
1) Komunikasi sebagai proses sosial
2) Komunikasi sebagai peristiwa
3) Komunikasi sebagai ilmu
4) Komunikasi sebagai kiat atau keterampilan

3. Contoh Kasus Komunikasi Bisnis

Contoh Ilustrasi Kasus  :


Seperti yang sudah diketahui, struktur organisasi harusnya berjenjang. Namun proses
komunikasi antara bawahan dengan atasan sudah menyalahi aturan tersebut.
Yakni dalam kasus ini, Kepala Departemen berulang kali melapor langsung kepada
Direktur Utama jika ingin meminta hal-hal penting tertentu, padahal seharusnya Kepala
Departemen bertanggung jawab langsung kepada Wakil Direktur sebagai atasannya.
Mengapa bisa terjadi hal semacam itu ?

Diagnosa  Masalah :
Menganalisis kasus diatas, kemungkinan adanya prosedur struktur organisasi yang tidak
jelas, pola sikap atasan yang tidak menghargai bawahan meskipun bawahan merupakan
orang yang lebih tua, atau mungkin management kedisiplinan yang tidak tegas dan bijak.
 

Penyelesaian Kasus Komunikasi Bisnis


Wakil Direktur harus melakukan komunikasi dengan Direktur Utama untuk
membicarakan segala permasalahan yang ada dan sudah terjadi guna mempertegas lagi
peran dan tanggung jawab masing-masing individu sesuai dengan prosedur struktur
organisasi.
Dalam hal ini kepemimpinan Direktur Utama sangat kurang, karena Direktur Utama
harusnya tidak bisa memberikan instruksi kepada Kepala Departemen.
Semua masalah yang ada didepartemennya harus dikomunikasikan kepada Wakil
Direktur, sehingga dia memiliki tanggung jawab untuk memecahkan masalah terlebih
dahulu.
Jika masalahnya tidak selesai atau terlalu rumit, Wakil Direktur bisa meminta bantuan
Direktur Utama.
Namun apabila penanggung jawab departemen berkomunikasi langsung dengan Direktur
Utama, hal ini akan sangat tidak efisien dan malah terkesan menyalah gunakan
wewenangnya.
Memperbaiki dan meningkatkan nilai-nilai yang dipegang oleh seluruh individu dalam
perusahaan. Hal ini bertujuan agar individu dalam organisasi memiliki sikap saling
menghormati dan berperilaku tanpa rasa senioritas.
Karena kualifikasi akan membuat individu lebih mementingkan kepentingannya sendiri.
Karena komunikasi bisnis dalam organisasi memegang peranan yang sangat penting
dalam mencapai keberhasilan seluruh organisasi.

Anda mungkin juga menyukai