Anda di halaman 1dari 13

TUGAS KEPERAWATAN KOMUNITAS 1

OLEH

NAMA : DOMINGGUS NAHAK


NIM : 141602719
KELAS/SMESTER : B/V
PRODI :S1 KEPERAWATAN

SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN MARANATHA


KUPANG
2021
KATA PENGANTAR

Puji dan syukur kepda Tuhan Yang Maha Esa yang telah memberikan nikmat serta
hidayah-Nya terutama hikma kesempatan dan  kesehatan sehingga penulis dapat menyelesaikan
makalah mata kuliah Keperawatan Komunitas I yang berjudul ”Konsep Pengantar Kesehatan
Komunitas dan Konsep Dasar keperawatan Komunitas: Pengertian Kesehatan, Indikator
Sehat, Karakteristik,Dan Perilaku Sehat”

Makalah ini salah satu tugas dari mata kuliah keperawatan Komunitas di program studi S1
keperawatan. Akhirnya penulis menyadari bahwa banyak terdapat kekurangan dalam penuliasan
makalah ini, maka dari itu penulis mengharapkan kritik dan saran secara konstrukif dari para
pembaca demi kesempurnaan Makalah ini.

Kupang, 25 september 2021

penulis
BAB I
 
PENDAHULUAN
 
A.Latar Belakang

 Sehat sampai akhir hayat merupakan suatu dambaan semua orang selama hidup didunia, Upaya
pemeliharaan kesehatan tak akan berhasil jika tidak ada perubahan sikapmental dan perilaku.
Dari berbagai macam penyakit yang ada sekarang ini, sumberakarnya tidak lain adalah pola
hidup yang keliru. Bila kita menjalani pola hidup yangsehat dan benar, penyakit akan jauh dari
kita.Manusia merupakan satu kesatuan yang utuh antara jasmani, rohani dan mental yangsaling
keterkaitan yang tak dapat dipisahkan, dengan kata lain apa yang
mempengaruhi pikiran, akan mempengarui tubuh. Kondisi kerohanian kita mempunyai pengaruh 
padakeadaan fisik dan begitu pula sebaliknya. Sebagai contoh dari peneliti-peneliti
ilmu pengetahuan bahwa kebahagian dan tawa yang penuh kesenangan menghasilkan suatu peru
bahan yang besar dalam system kekebalan tubuh. Kita sebenarnya bisa menolongtubuh kita
melawan penyakit dengan lebih baik yaitu dengan kegembiraan. Penelitian inidapat
mengwujudkan bagaimana eratnya kerja sama antara pikiran dan tubuh.Pola hidup sehat yang
kita harapkan yaitu segala upaya untuk menerapkan kebiasaanyang baik dalam menciptakan
hidup yang sehat dan menghindari kebiasaan buruk yangdapat mengganggu kesehatan.
Kesehatan bukanlah segala-galanya namun segala-galanyatanpa kesehatan tidak ada artinya.
Bahkan kesehatan merupakan investasi, hak dankewajiban setiap manusia. Dari penyataan
tersebut diatas, makin terasa bahwa sehatadalah kebutuhan dan milik kita yang harus
diperjuangkan. Karena dengan pola hidupsehat, kita akan sehat lahir dan bathin, yaitu : merasa
nyaman, aman dan tentaram,memiliki rasa percaya diri, sukses dalam pekerjaan, serta dapat
menikmati kehidupansocial dilingkungan keluarga, tetangga dan masyarakat.Pola hidup sehat
memiliki banyak komponen. Tetapi secara umum meliputi beberapafaktor, antara lain : Istirahat
yang cukup dan teratur, mengkonsumsi makanan yang sehatsecara teratur dan seimbang,
mempertahankan berat badan ideal, melakukan latihan fisiksecara teratur, benar,terukur dan
berkesenambungan, berpandangan positif danmelakukan pemeriksaan kesehatan secara rutindan
teratur.
I. Tujuan
a. Tujuan Umum
Untuk menambah pengetahuan masyarakat tentang  “ Konsep Dasar Keperawatan
Komunitas”.
b. Tujuan Khusus
Untuk mengetahui Pengertian Kesehatan ,Indikator Sehat, Karakteristik, Dan Perilaku
Sehat.
II. Manfaat
a. Manfaat Teori
 Bagi mahasiswa untuk membantu dalam mengerjakan tugas yang diberikan dosen.
 Bagi mahasiswa untuk menambah pengetahuan tentang Kesehatan Komunitas Dan
Konsep Dasar Keperawatan Komunitas
BAB II

PEMBAHASAN

A. Pengertian kesehatan
Sehat adalah kondisi terbebasnya seseorang dari gangguan pemenuhan kebutuhan
dasar manusia atau komunitas. Sedangkan kesehatan adalah suatu keadaan
sejahtera sempurna yang lengkap, meliputi : kesejahteraan fisik, mental, dan
social bukan semata- mata bebas dari penyakit atau kelemahan, disamping itu jug
Mmpu produktif. Dalam konsep WHO diharapkan adanya keseimbangan yang
serasi dalam interaksi anatara manusia dan mahluk hidup lain dengan
lingkungannya. Sebagai konsekuensi dari konsep WHO tersebut, maka yang
dikatakan sehat adalah :
1. Tidak sakit
2. Tidak cacat
3. Tidak lemah
4. Bahagia secara alami
5. Sejaterah secara social
6. Sehat secara jasmani.
B. Indicator sehat
Indikator sehat menurt WHO :
a) Indicator yang berhubungan dengan keadaan status kesehatan masyarakat,
meliputi :
1. Indicator komprensif, angka kematian kasar/ CDR ( crue date rate )
menurun, rasio angka kematian ( mortalitas ) proposional menurun,
dan usia harapan hidup meningkat ( life expectery rate )
2. Indicator spesifik, angka kematian ibu dan anak menurun, angka
kematian karena penyakit menular menurun,dan angka kelahiran
menurun.
b) Indicator spesifik pelayanan kesehatan
1. Rasio antara tenaga kesehatan dan jumlah penduduk seimbang
2. Distribusi tenaga kesehatan merata.
3. Informasi lengkap tentang jumlah tempat tidur dirumah sakit dan
fasilitas kesehatan lain.
4. Informasi tentang jumlah sarana pelayanan kesehtan, diantaranya :
rumah sakit, puskesmas, rumah bersalin, poli klinik dan pelayaan
kesehatan lainnya.

C. Karakteristik dan perilaku sehat


1. Adanya peningkatan kemampuan dari masyarakat untuk hidup sehat.
2. Mampu mengatasi masalah kesehatan sederhana melalui upaya
pengangkatan kesehatan ( health promotion ), pencegahan penyakit( health
prevetion ), penyembuhan penyakit ( curative health ), dan pemuliham
kesehatan ( rehabiliatif health), terutama ibu dan anak.
3. Berupaya untuk meningkatkan kesehatan lingkungan terutama penyediaan
sanitasi dasar yang dikembangkan dan dimanfaatkan untuk meningkatkan
mutu lingkungan hidup.
4. Selalu meningkatkan status gizi masyarakat berkaitan dengan peningkatan
status social ekonimo masyarakat.
5. Beruaya selalu menurunkan angka kesakitan dan kematian dari berbagai
sebab dan penyakit.
D. Pengertian keperawatan komunitas.
Keperawatan komunitas sebagai suatu bidang keperawtan yang merupakan
perpaduan anatar keperawatan dan kesehatan masyarakat ( public health ),
dengan dukungan peran serta masyarakat secara aktif. Keperawatan
komunitas mengutamakan pelayanan promotif dan preventif secara
berkesinambungan. Tanpa mengabaikan perawatan kuratif dan rehabiliatif
secar menyerluruh dan terpadu yang ditujukan kepada individu, keluarga,
kelompok serta masyarakat sebagai kesatuan utuh melalui proses keperawatan
( nursing process ) untuk meingkatkan fungsi kehidupan manusia secara
optimal, sehingga mampu mandiri dalam upaya kesehatan.
Tujuan umum
Meningkatkan derajat kesehatan dan kemampuan masyarakat secara dalam
memelihara kesehatan untuk mencapai darajat kesehatan optimal secara mandiri.
Tujuan khusus
Meningkatkan kemampuan individu, keluarga , kelompok, dan masyarakat untuk
melaksanakan upaya perawatan dasar dalam rangka mengatasi maslah
keperawatan.
 Strategis keperawatan komunitas
1. Locality development : yang menekannkan pada peran serta masyarakat
dan masyarakat terlibat langsung dalam proses pengkajian, perencaanan,
pelaksanaan, dan evaluasi.
2. Social action : adanya proses perubahan yang berfokus pada masyarakat.

BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Sehat adalah kondisi terbebasnya seseorang dari gangguan pemenuhan kebutuhan dasar
manusia atau komunitas. Sedangkan kesehatan adalah suatu keadaan sejahtera sempurna
yang lengkap, meliputi : kesejahteraan fisik, mental, dan social bukan semata- mata bebas
dari penyakit atau kelemahan, disamping itu jug Mmpu produktif. Dalam konsep WHO
diharapkan adanya keseimbangan yang serasi dalam interaksi anatara manusia dan
mahluk hidup lain dengan lingkungannya.
B. Saran
Untuk mendapatkan Tubuh yang sahat perlu Istirahat yang cukup dan teratur,
mengkonsumsi makanan yang sehatsecara teratur dan seimbang, mempertahankan berat
badan ideal, melakukan latihan fisiksecara teratur, benar,terukur dan berkesenambungan,
berpandangan positif danmelakukan pemeriksaan kesehatan secara rutindan teratur.

KATA PENGANTAR

Puji dan syukur kepda Tuhan Yang Maha Esa yang telah memberikan nikmat serta
hidayah-Nya terutama hikma kesempatan dan  kesehatan sehingga penulis dapat menyelesaikan
makalah mata kuliah Keperawatan Komunitas I yang berjudul ”Konsep Epidemologi dan
Kependudukan, Pendekatan Segitiga Epidemologi”

Makalah ini salah satu tugas dari mata kuliah keperawatan Komunitas di program studi S1
keperawatan. Akhirnya penulis menyadari bahwa banyak terdapat kekurangan dalam penuliasan
makalah ini, maka dari itu penulis mengharapkan kritik dan saran secara konstrukif dari para
pembaca demi kesempurnaan Makalah ini.

Kupang, 25 september 2021

penulis

BAB II
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Perkembangan epidemiologi kesehatan pada umumnya berfokus dalam menangani
masalah penyakit menular. Hal ini dapat dilihat dari sejarah ilmu epidemiologi itu sendiri,
yang berkaitan erat dengan penyakit menular. Sejalan berkembangnya kehidupan, terjadi
perubahan pola struktur masyarakat dari agraris ke industri yang mempengaruhi gaya
hidup, keadaan demografi, sosial ekonomi, dan sosial budaya. Epidemiologi kesehatan
mengalami perubahan dari penyakit menular yang selalu menjadi penyebab kesakitan dan
kematian utama, mulai digantikan oleh penyakit tidak menular seperti penyakit jantung,
stroke, kanker, diabetes melitus, cedera dan penyakit paru obstruktif kronik serta penyakit
kronik lainnya yang merupakan 63% penyebab kematian di seluruh dunia dengan
membunuh 36 juta jiwa per tahun (Kemenkes RI, 2014). Penyakit paru obstruktif kronik
(PPOK) merupakan salah satu penyakit tidak menular yang menjadi masalah kesehatan
masyarakat di Indonesia. Hal ini disebabkan oleh meningkatnya usia harapan hidup,
semakin tingginya pajanan faktor risiko, seperti faktor pejamu yang diduga berhubungan
dengan kejadian PPOK, semakin banyaknya jumlah perokok khususnya pada kelompok
usia muda, serta pencemaran udara di dalam ruangan maupun di luar ruangan dan di
tempat kerja (PDPI, 2011). PPOK adalah penyakit paru yang dapat dicegah dan diobati,
ditandai oleh hambatan aliran udara yang persisten, bersifat progresif dan berhubungan
dengan 2 Fakultas Kedokteran Universitas Andalas respon inflamasi paru terhadap
partikel atau gas yang beracun/berbahaya (GOLD, 2015).
III. A. Tujuan
a. Tujuan Umum
Untuk menambah pengetahuan masyarakat tentang  “ Konsep Dasar
Keperawatan Komunitas”.
b. Tujuan Khusus
Untuk mengetahui konsep epidemologi dan kependudukan dan pendekatan
segitiga epidemologi

B. Manfaat Teori
 Bagi mahasiswa untuk membantu dalam mengerjakan tugas yang diberikan dosen.
 Bagi mahasiswa untuk menambah pengetahuan tentang Untuk mengetahui konsep
epidemologi dan kependudukan dan pendekatan segitiga epidemologi
BAB II

PEMBAHASAN

A. Pengertian Epidemiologi
Epidemiologi diartikan ilmu tentang distribusi atau penyebaran dan determinan atau
faktor penentu masalah kesehatan masyarakat yang bertujuan untuk pembuatan
perencanaan dan pengambilan keputusan dalam menanggulangi masalah
kesehatan.Kependudukan adalah ilmu yang mempelajari dinamika kependudukan
manusia.
B. Segitiga Epidemiologi
Segitiga Epidemiologi Penyakit menular merupakan hasil
perpaduan berbagai  faktor yang saling mempengaruhi. Faktor tersebut yaitu lingkungan
(environment), agen penyebab
penyakit (agent), dan penjamu (host). Ketiga faktor penting ini
disebut segitiga epidemiologi (epidemiological triangel).
Hubungan ketiga faktor tersebut digambarkan secara sederhana sebagai timbangan,
yaitu agen penyebab penyakit
pada satu sisi dan pejamu pada sisi yang lain dengan
lingkungan sebagai penumpunya (Widoyono,2011).1. Lingkungan Lingkungan terdiri
dari lingkungan fisik dan non fisik. Lingkungan fisik terdiri dari :
a. Keadaan Geografis (Dataran tinggi/rendah, persawahan,
dll.)Keadaan geografis,
seperti ketinggian, mempengaruhi penularan penyakit. Nyamuk aedes aegypti
tidak menyukai ketinggian lebih dari
1000m diatas permukaan laut. Kadar oksigen juga 
mempengaruhi daya tahan tubuh seseorang.Semakin tinggi
permukiman semakin rendah kadar oksigennya. Dataran tinggi juga
berhubungan dengan temperatur udara. Lingkungan
persawahan juga bisa dihubungkan dengan penyakit yang
ditularkan oleh cacing, parasit, dan nyamuk.
b. Kelembaban Udara Sebagian besar vektor penular penyakit
dan agen penyebab penyakit lebih menyukai lingkungan yang
lembap. Nyamuk Aedes aegypti biasanya mencari tempat perkembangbiakan
yang teduh dan terlindungi dari sinar matahari.
c. Temperatur Temperatur sering dihubungkan dengan cuaca
dan letak negara. Di Negara tropis seperti Indonesia,
temperature yang lebih rendah lebih disukai oleh vector dan agen penyebab
penyakit dibandingkan temperatur tinggi. Sebagian besar bakteri mati pada
temperatur 80-90° kecuali bakteri berspora yang baru mati pada temperatur
100°C. Pada temperature 40-50°C atau 10-20°C, mikroba hanya mengalami
pertumbuhan yang lambat karena pertumbuhan optimal mikroba terjadi pada
temperatur 20-40°C. Pada temperatur di bawah 0°C tidak ada pertumbuhan
mikroba.
d. Lingkungan Tempat Tinggal Sanitasi lingkungan 
perumahan sangat berkaitan dengan penularan penyakit. Sarana air minum
merupakan bagian yang sangat penting dari kesehatan lingkungan. Sumber air
minum dapat berasal dari sumur gali,sumurpompa tangan dalam/dangkal,
perpipaan atau PDAM.Semua sumber tersebut harus memenuhi syarat
kesehatan air minum, yaitu kadar E. Coli nol atau negatif.
Sumur gali misalnya, harus berjarak minimal 10m dari septic tank.Sarana ini
sangat erat kaitannya dengan penyakit diare.
Selain itu,saluran pembuangan air limbah(SPAL) juga berkontribusi terhadap
sanitasi lingkungan. Halaman rumah
yang becek karena buruknya SPAL memudahkan penularan
penyakit terutama yang ditularkan oleh cacing dan parasit.
BAB III

PENUTUP

A. Kesimpulan
Epidemiologi diartikan ilmu tentang distribusi atau penyebaran dan determinan atau
faktor penentu masalah kesehatan masyarakat yang bertujuan untuk pembuatan
perencanaan dan pengambilan keputusan dalam menanggulangi masalah kesehatan.
B. Saran
Keadaan Geografis (Dataran tinggi/rendah, persawahan, dll.)Keadaan geografis,
seperti ketinggian, mempengaruhi penularan penyakit. Nyamuk aedes aegypti tidak
menyukai ketinggian lebih dari 1000m diatas permukaan laut. Kadar oksigen juga 
mempengaruhi daya tahan tubuh seseorang.

Anda mungkin juga menyukai