Anda di halaman 1dari 9

1

TUGAS PROYEK

FISIOLOGI OLAHRAGA
Perencanaan Pelaksanaan Bleep Test dan Balke Test
DOSEN PENGAMPU : Dr. Sanusi Hasibaun, M.Kes

NAMA : ERIC MILANO TAMPUBOLON

NIM : 6201111008

KELAS : PJKR II B 2020

PENDIDIKAN JASMANI KESEHATAN DAN REKREASI

FAKULTAS ILMU KEOLAHRAGAAN

UNIVERSITAS NEGERI MEDAN

2021
2

KATA PENGANTAR

Alhamdulillah, puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat dan idayah-Nya
sehingga kami dapat menyelesaikan Tugas Proyek yang berjudul Perencanaan Pelaksanaan
Bleep Test dan Balke Test

Terima kasih saya ucapkan kepada bapak dan ibu dosen yang telah membantu kami baik secara
moral maupun materi.Terima kasih juga saya ucapkan kepada teman-teman seperjuangan yang
telah mendukung saya sehingga saya bisa menyelesaikan tugas Proyek ini tepat waktu.

Saya menyadari, bahwa Tugas Proyek yang saya buat ini masih jauh dari kata sempurna baik
segi penyusunan, bahasa, maupun penulisannya.Oleh karena itu, saya sangat mengharapkan
kritik dan saran yang membangun dari semua pembaca guna menjadi acuan agar penulis bisa
menjadi lebih baik lagi di masa mendatang.

Semoga Tugas Proyek ini bisa menambah wawasan para pembaca dan bisa bermanfaat untuk
perkembangan dan peningkatan ilmu pengetahuan.

LABURA, April 2021

Eric Milano Tampubolon


3

BLEEP TEST
Bleep test biasanya digunakan untuk mengukur VO2 max seseorang dan tingkat
kebugaran seseorang. Sebelum melaksanaka test ini kita harus menyediakan beberapa alat untuk
melaksanakannya yaitu :

1.Kun/Marker

2.Sound System

3.Meteran

4.Formulir

5.Pulpen

6.Kaset/MP3

Pelaksanaan :

1. Buat dua buah garis batas sejarak 20 meter yang dimana kedua ujung garis tersebut
terletak kun

2. Cek bahwa bunyi “bleep” yang menjadi standart untuk pengukuran

lapangan

3. Atlit harus berlari dan menyentuhkan atau meninjakkan salah satu kaki

pada garis akhir, untuk kembali berlari setelah bunyi

terdengar (tunggu sampai bunyi “bleep” terdengar).

4. Lari bolak balik terdiri dari beberapa tingkatan. Setiap tingkatan terdiri dari

beberapa balikan. Setiap tingkatan ditandai dengan bunyi bleep .


5. Start dilakukan dengan berdiri, dan kedua kaki di belakang garis start. Dengan aba-aba
“siap ya”, atlet lari sesuai dengan irama menuju garis batas hingga satu kaki melewati
garis batas.

6. Bila tanda bunyi belum terdengar , atlet telah melampaui garis batas, tetapi untuk lari
balik harus menunggu tanda bunyi. Sebaliknya, bila telah ada tanda bunyi atlet belum
4

sampai pada garis batas atlet harus mempercepat lari sampai melewati garis batas dan
segera kembali kearah sebaliknya.

7. Bila dua kali secara beruntun atlet tidak mampu mengikuti irama waktu lari, berarti
kemampuan maksimalnya hanya pada level tersbut.

8. Setelah atlet tidak mampu menigkuti irama waktu lari, atlet tidak boleh langsung
berhenti, tetapi tetap meneruskan lari dengan pelan pelan selama 3-5 menit untuk cooling
down.
5

FORMULIR PELAKSANAAN BLEEP TEST


6

TABEL HASIL VO2MAX SETIAP LEVEL

Tapi disini saya hanya menampilakan hasil dari level 4-15


7

UKURAN VO2MAX
8

BALKE TEST

Balke test adalah test Jalan-lari selama 15 menit,test ini bertujuan untuk meningkatkan
kebugaran dan VO-Max sesorang. Metode Balke adalah salah satu cara paling tua dalam
memonitor dan mengukur perkembanganVO2max bagi seseorang. Metode ini diciptakan
adalah Dr.Bruno Balke, tes ini cocok untuk mengukur daya tahan dan kebugaran untuk olahraga
ketahanan.

Kelebihan dari tes ini adalah mudah dilaksanakan dan dapat dipergunakan dalam sekali waktu
untuk banyak peserta (massal). Tes ini juga sudah sangat umum digunakan oleh pelatih-pelatih
olahraga sehingga mudah dimengerti dan dilakukan peserta.

Adapun perlengkapan yang harus dipersediakan ialah :

1.Lintasan lari 400m

2.Stopwacth

3.Asisten Pencatat Jarak

4.Peluit

Cara Peleksanaan :

1.Para peserta tes diberi kesempatan untuk melakukan pemanasan 10-15 menit

2.Kemudian para peserta berlari dilintasan 400 M selama 15 menit

3.Setelah 15 menit, jarak yang ditempuh oleh peserta dicatat kemudian masukkan dalam formula
yang sudah ditentukan.

formula:

Balke (orisinal) VO2 = 6.5 + 12.5 X Jarak tempuh (kilometer)


Kemudin rumus ini dimodifikasi oleh Horwill (1994) menjadi:
 VO2 = 0.172 x (meters / 15 - 133) + 33.3
contoh: Si B adalah peserta tes, setelah waktu berakhir 15 menit ia mampu menempuh jarak
3100 meter, vo2max nya...
Vo2max = 0,172 x (3100 /15-133) + 33.3
vo2max = 45,97 ml/kg/min
9

Hasil dari perhitungan tersebut adalah hasil akhir ataupun ukuran VO2max seseorang. Hasil
perhitungan akhir Vo2max tersebut dapat kita bandingkan dengan tabel normatif Heywood
(1998) dibawah ini.
Data Normatif VO2max Heywood
Normative data (Heywood 1998) for Male (values in ml/kg/min)

Age Very Poor Poor Fair Good Excellent Superior

13-19 <35 35 - 37 38 - 44 45 - 50 51 - 55 >55


20-29 <33 33 - 35 36 - 41 42 - 45 46 - 52 >52
30-39 <31 31 - 34 35 - 40 41 - 44 45 - 49 >49
40-49 <30 30 - 32 33 - 38 39 - 42 43 - 47 >48
50-59 <26 26 - 30 31 - 35 36 - 40 41 - 45 >45
60+ <20 20 - 25 26 - 31 32 - 35 36 - 44 >44

Klasifikasi VO2max berdasarkan usia dan jenis kelamin:Non Atlet (Wilmore dan Costill (2005)
Usia Laki-laki Perempuan
Okt-19 47-56 38-46
20-29 43-52 33-42
30-39 39-48 30-38
40-49 36-44 26-35
50-59 34-41 24-33
60-69 31-38 22-30
70-79 28-35 20-27

Anda mungkin juga menyukai