Anda di halaman 1dari 45

MEDIA

DIRGANTAR A
ISSN 1907-6169

Vol. 8 No. 1 Maret 2013 ISSN 1907-6169 Majalah Ilmiah Populer

SATELIT: PENGEMBANGAN DAN APLIKASI TERKINI


DAFTAR ISI
1. TREND TRANSFORMASI TEKNOLOGI DALAM PENGEMBANGAN
SATELIT KECIL (SMALL SATELLITE)
Chusnul Tri Judianto
Peneliti Bidang Teknologi Satelit Telekomunikasi
Pusat Teknologi Satelit
e-mail: youdianto@yahoo.com

2. PENDAYAGUNAAN RESOLUSI CITRA SATELIT PENGINDERAAN JAUH


Alhadi Saputra
Peneliti Bidang Sistem Informasi Kedirgantaraan
Pusat Kajian Kedirgantaraan 4. KEMAMPUAN SATELIT MTSAT
e-mail: alhadi_putra@yahoo.com MENDUKUNG SISTEM
TRANSPORTASI PENERBANGAN
3. DAMPAK CUACA ANTARIKSA TERHADAP Yudho Dewanto
KOMUNIKASI RADIO DAN KOMUNIKASI Pranata Humas
SATELIT SERTA MITIGASINYA Biro Kerjasama Dan
Dyah Rahayu Martiningrum Hubungan Masyarakat
Peneliti Bidang Ionosfer dan e-mail: dewanto_y@yahoo.co.id
Telekomunikasi
Pusat Sains Antariksa 5. INDUSTRI TEKNOLOGI SATELIT
e-mail : dyahrm09@gmail.com VIETNAM TERBESAR DI ASIA
TENGGARA
Zakaria
Pranata Humas
Biro Kerjasama Dan Hubungan Masyarakat
e-mail: zakaria_lapan@yahoo.com

6. PERKEMBANGAN SATELIT PALAPA DAN


PEMANFATAANNYA DI INDONESIA
Yudho Dewanto
Pranata Humas
Biro Kerjasama Dan Hubungan Masyarakat
e-mail: dewanto_y@yahoo.co.id

7. SATELIT LAPAN-A2 DARI BOGOR MENUJU


ORBIT EQUATORIAL
Moedji Soedjarwo
Kepala Balai Penjejakan Dan Kendali Wahana Antariksa - Biak
e-mail: moedji_s@yahoo.com

Pedoman Bagi Penulis Media Dirgantara

Media Dirgantara adalah majalah ilmiah populer yang ditulis dalam bahasa Indonesia untukmemasyarakatkan perkembangan iptek dirgantara secara nasi-
onal. Sifat populer berarti istilah teknis dijelaskan secara populer dengan bahasa sederhana, tidak menggunakan rumus-rumus dan tidak perlu daftar rujukan,
kecuali menyebutkan sumber yang bersifat umum seperti lazimnya koran/majalah populer. Gambar dan ilustrasi yang lebih menjelaskan isi tulisan sangat
diharapkan.
Media Dirgantara mengundang para penulis untuk mengirimkan naskah berupa hasil penelitian, kajian, pengembangan, pemikiran, ulasan atau berita berita
kedirgantaraan yang belum dipublikasikan atau dikirim ke media publikasi manapun. Naskah yang dikirim akan dievaluasi Dewan Penyunting dari segi
keaslian (orisinalitas), kesahihan (validitas) ilmiah dan kejelasan pemaparan. Naskah yang tidak dimuat akan dikembalikan kepada penulis dengan alasan
penolakannya.
Naskah dikirim ke Sekretariat Media Dirgantara, Bagian Hubungan Masyarakat LAPAN, Jl. Pemuda Persil No.1 Rawamangun Jakarta 13220. Naskah dik-
etik dengan MS Word. Penulis yang naskahnya diterima untuk dipublikasikan, diminta menyerahkan file dalam disket, CDROM atau dikirim melalui email:
pukasi@lapan.go.id.
Salam Dari Redaksi

Teknologi keantariksaan khususnya teknologi satelit mengalami perkembangan yang sangat pesat. Terbukti bahwa pada saat ini terdapat
ribuan satelit di antariksa telah diorbitkan, ada yang masih berfungsi dan ada pula yang sudah menjadi bangkai. Satelit-satelit tersebut terdiri
bermacam-macam bentuk, ukuran dan fungsi.

Majalah Media Dirgantara pada edisi ini menyajikan berbagai macam satelit dengan karekteristik dan fungsinya. Satelit-satelit yang akan
dibahas pada edisi ini antara lain satelit sumberdaya alam, satelit cuaca dan satelit komunikasi. Satelit sumberdaya alam saat ini dimanfaatkan
untuk memantau sumberdaya alam yang umumnya berupa pemetaan ruang dan tata kota. Satelit cuaca umumnya digunakan untuk memantau
keadaan cuaca yang sangat berguna untuk mempredikisi kondisi cuaca diwaktu yang akan datang. Sedangkan satelit komunikasi sudah ban-
yak dimanfaatkan untuk keperluan komunikasi dan penyiaran menggunakan media elektronika.

Dengan diterbitkannya edisi yang bertemakan “Satelit” diharapkan dapat memberikan pencerahan ilmu pengetahuan dan teknologi mengenai
bermacam-macam satelit dan fungsinya bagi pembaca.

Selamat membaca
Redaksi

SUSUNAN REDAKSI MEDIA DIRGANTARA, Vol. 8 No. 1 Maret 2013 ISSN 1907-6169

Keputusan Kepala LAPAN Nomor: Kep/037/II/2010 Tanggal: 2 Februari 2010, Penanggung Jawab: Sekretaris Utama
LAPAN, Pemimpin Umum: Karo Kerjasama Dan Hubungan Masyarakat, Sekretaris: Kabag Hubungan Masyarakat, Kasu-
bBag Publikasi, Penyunting Penyelia: Eko Budi Purwanto, Penyunting Pelaksana: Janu Pringadi, Lely Qodrita Avia, Sy-
amsul Arifin, Anwar Santoso, Moedji Sudjarwo, Fajar Iman Nugroho, Setiadi, Sri Rahayu, Zakaria. Redaktur: KasubBag
Publikasi, Murtani November, M Lutfi, Faulina, Sri Rahayu, Irwan. Disain Grafis: Yudho Dewanto.
Media Dirgantara merupakan Majalah Ilmiah Populer di bidang kedirgantaraan. Terbit setiap 3 bulan, memuat tulisan yang
bersifat ilmiah populer di bidang kegiatan kedirgantaraan. Setiap orang dapat mengutip terbitan LAPAN dengan menye-
butkan sumbernya.

Alamat Penerbit: BIRO KERJASAMA DAN HUBUNGAN MASYARAKAT LAPAN


Jl. Pemuda Persil No. 1 Rawamangun Jakarta Timur 13220 Telepon: (021) 4892802 (Hunting) Fax: (021) 4894815
Email: pukasi@lapan.go.id Website:http//wwwlapan.go.id
SOSIALITA
TREND TRANSFORMASI TEKNOLOGI DALAM PENGEMBANGAN
SATELIT KECIL (SMALL SATELLITE)

Chusnul Tri Judianto


Peneliti Bidang Teknologi Satelit Telekomunikasi
Pusat Teknologi Satelit
e-mail: youdianto@yahoo.com
PERKEMBANGAN TEKNOLOGI SATELIT KECIL sation dan teknologi Micro Electrical Mechanical Sys-
(SMALL SATELLITE) tems (MEMs) yang memungkinkan peningkatan kapa-
bilitas dan kemampuan penerapan aplikasi dan opera-
Dalam teknologi satelit, dikenal beberapa tipe sional kelas satelit kecil (small satellite).
satelit yang merujuk pada berat (bobot) satelitnya. Satelit dengan bobot hingga 500 kg ma-
Mengacu pada penggolongan satelit berdasarkan berat- suk dalam kategori satelit kecil dan saat ini teknolo-
nya, maka golongan satelit kecil (small satellite) adalah gi yang lazim diterapkan pada satelit besar (Large
satelit yang memiliki bobot hingga 1000 kg dan go- Satlite) sudah dapat diaplikasikan pada satelit ke-
longan satelit besar (big satellite) adalah yang memiliki cil. Dalam aplikasinya, beberapa kendala dalam
bobot di atas 1000 kg. Trend perkembang-an teknolo- pembangunan dan penggunaan satelit dapat diatasi,
gi satelit hingga 10 tahun ke depan adalah pengem- seperti biaya pembuatan, peluncuran bisa lebih murah
bangan satelit yang menerapkan teknologi Miniaturi- serta tersedianya fasilitas AIT dan teknologi.

Dengan perkembangan teknologi komponen kannya beberapa langkah perubahan besar, seperti:
satelit maka berbagai aplikasi yang dahulu hanya dapat 1. Peningkatan fungsi aplikasi satelit mikro (Micro sa-
diterapkan pada satelit besar (>1000 kg), kini telah tellite).
dapat diaplikasikan pada satelit kecil. Seperti penggu- 2. Sistem optik yang kompak pada satelit kecil (small-
naan teknologi remote sensing, radar, telekomunikasi satellite).
dan observasi bumi bahkan keperluan lunar mission. 3. Star sensor yang dapat digunakan pada satelit Pico
Selain itu, perkembangan teknologi mi- (Pico-satellite).
cro eletronics, battery, panel surya dan juga migra- 4. Peningkatan kecepatan data (data rate) dengan
si teknologi perangkat keras (hardware) ke dalam menggunakan Directional Antenna.
pengembang an perangkat lunak (software) mampu 5. Penggunaan konstelasi satelit nano (Nano satellite)
menggantikan fungsi beberapa perangkat keras dalam untuk komunikasi.
pembuatan satelit kecil. Oleh karena itu, pada saat ini 6. Sistem On board yang handal dengan menggunakan
telah ba nyak dibuat satelit kecil namun mempunyai komponen Commercial Off the Shelf (COTS).
kemampuan seper ti besar. Hal ini menyebabkan ter-
jadinya perubahan paradigma dalam pembuatan satelit, Dengan peningkatan fungsi satelit yang sangat
semula berorientasi pada berat (masa), dimana hanya cepat ini maka beberapa apliksi dapat ditransformasikan-
satelit yang berukuran besar yang dapat membawa nya dengan mengunakan satelit kecil, diantaranya adalah:
fungsi aplikasi besar dan kompleks, namun di masa 1. Earth Observation: karena perkembangan sistem
kini satelit kecilpun dapat membawa fungsi aplikasi elektro optik.
besar dan kompleks. a. Aplikasi pengamatan bumi dengan kamera reso-
Perkembangan teknologi satelit dalam 10 ta- lusi 2,5 meter pada satelit mikro.
hun ke depan akan sangat terlihat dengan dilaku

Media Dirgantara, Vol. 8 No. 1 Maret 2013 1


SOSIALITA
b. Aplikasi pengamatan bumi dengan kamera re- sional seperti; earth observation, science, telecom-
solusi 5 meter pada satelit nano. munication. Beberapa contoh evolusi yang ter-
c. Aplikasi pengamatan bumi dengan kamera re- jadi pada satelit kecil ini ditampilkan di bawah ini.
solusi 10 meter pada satelit pico. 1. ISRO dengan IMS-1 dan IMS-2; merupakan kelas
2. Store and forward communications satelit kecil untuk observasi bumi.
a. Peningkatan data rate menggunakan nadir 2. ESA dengan PROBA (project for onboard autono-
pointing. my) untuk observasi vegetasi
b. Power yang rendah untuk komunikasi terrestrial 3. ESA dengan SMART-1 yang dibuat untuk menca-
antar buoy di laut, migratory animal dan pai Lunar Orbit
balloons. 4. CNES-ESA COROT; satelit untuk pengamatan pla-
net.
Satelit kecil yang selama ini dikenal ha- 5. ESA mengembangkan satelit kecil untuk GEO tele-
nya digunakan sebagai satelit eksperimen saja, na- communication satellite.
mun saat ini telah mengarah pada pembuatan satelit 6. LAPAN-A2; satelit observasi bumi menggunakan
kecil untuk melakukan misi besar secara opera- camera video hingga resolusi 5 meter.

Model beberapa satelit kecil untuk berbagai aplikasi antariksa


Perbandingan penggunaan teknologi satelit ke- gunaannya dan sangat mungkin dilakukan. Sehingga
cil dengan satelit besar (Large Satellite) dilihat dari bo- aplikasi teknologi lama dalam pembangunan satelit
botnya disajikan pada tabel di bawah ini. hanya akan meningkatkan volume satelit sekaligus me-
Transformasi teknologi yang digunakan saat ningkatkan biaya pembuatan dan peluncurannya.
ini pada pengembangan satelit kecil telah terbukti ke-

Satelit Kecil Satelit Besar


NO Kebutuhan
(Small Satellite) (Large Satellite)
1 Aplikasi misi Remote sensing, komunikasi, Remote sensing, komunikasi,
observasi bumi, science, Lunar. observasi bumi, science, Lunar.
2 Biaya 0,2 – 100 Juta USD > 100 Juta USD
3 Kebutuhan Roket Roket kecil dan dapat meluncurkan Roket besar untuk satu satelit
Peluncur satelit dalam jumlah besar
4 Kebutuhan Orbit LEO (500-1000 km) LEO (500-1000 km), MEO
(>1000km) dan GEO (36000 km)
5 Pengguna Institusi Komersial, universitas, Institusi Komersial, badan antariksa
badan antariksa nasional/swasta. nasional/swasta.
6 Waktu penyelesaian 1-1,5 tahun 2,5 - 5 tahun
7 Masa pakai 2-3 tahun 5 - 15 tahun

Transformasi teknologi yang digunakan saat lakukan dalam pengembangan satelit kecil adalah
ini pada pengembangan satelit kecil telah terbukti ke- pembangunan satelit PROBA V buatan Europe Space
gunaannya dan sangat mungkin dilakukan. Sehingga Agency (ESA) yang merupakan transformasi teknologi
aplikasi teknologi lama dalam pembangunan satelit yang digunakan oleh satelit SPOT-5 dengan mebawa
hanya akan meningkatkan volume satelit sekaligus me- vegetation instrument. Perbandingan spesifikasi antara
ningkatkan biaya pembuatan dan peluncurannya. satelit PROBA V dan SPOT-5 dapat dijelaskan seba-
Salah satu transformasi teknologi yang telah di- gai berikut:

Media Dirgantara, Vol. 8 No. 1 Maret 2013 2


SOSIALITA

Dari uraian di atas terlihat bahwa proses trans- yang tepat dalam penguasaan teknologi satelit.
formasi teknologi yang digunakan pada satelit SPOT-5 2. Berbagai misi aplikasi telah berhasil dilaksanakan
dengan bobot 3030 kg ternyata dapat diaplikasikan pada dan didukung oleh teknologi satelit kecil.
satelit kecil dengan bobot hanya 100 kg dengan kemam- 3. Tebuka kesempatan luas untuk lebih mendalami
puan yang sama bahkan lebih pada beberapa aspek. system engineering satelit.
4. Sangat ideal untuk melakukan pengujian teknologi
PENERAPAN TEKNOLOGI SMALL SATEL- baru.
LITE PADA PENGEMBANGAN SATELIT LAPAN 5. Biaya yang dibutuhkan untuk pengembangan ilmu
pengetahuan dan teknologinya relatif rendah (cost
Secara bertahap perkembangan teknologi effective)
satelit LAPAN diarahkan untuk penguasaan teknolo- 6. Peluang peluncurannya yang sangat terbuka melalui
gi Observasi Bumi, telekomunikasi dan science beberapa Negara maju dan dapat dilakukan secara
antariksa dengan menggunakan satelit kecil. Den- “piggyback”.
gan suksesnya pengembangan satelit LAPAN-TUB-
SAT seberat 57 kg yang mampu membawa ap- Dari pemikiran tersebut maka dibuatlah satelit
likasi video surveillance untuk mengamati muka LAPAN-TUBSAT sebagai cikal bakal pengemba-
bumi hingga resolusi 5 meter, maka terus dilakukan ngan teknologi satelit Lapan yang hingga kini ma-
pengembangan satelit kecil untuk aplikasi remote sih beroperasi di orbit. Saat ini, sudah dan sedang
sensing (kamera 4 kanal) dan aplikasi komunikasi. dikembangkan satelit Lapan generasi berikutnya
Keuntungan penerapan teknologi satelit kecil pada pro- secara mandiri sebagai tindak lanjut penguasaan
gram satelit LAPAN adalah: teknologi satelit yang telah dilakukan sebelumnya.
1. Penerapan Teknologi satelit kecil merupakan awal

Media Dirgantara, Vol. 8 No. 1 Maret 2013 3


SOSIALITA

Perkembangan satelit Lapan generasi ke dua dan ketiga


Transformasi teknologi pada perkembangan satelit Lapan disajikan pada tabel di bawah ini.

LAPAN-TUBSAT LAPAN-A2/Orari LAPAN-A3/ IPB


Surveillance satellite Surveillance satellite Imagery satellite
Mission ACS technology Enhancement
demonstration Disaster mitigation
Ship traffic monitoring
Payload Sony Color VideoCam, 4M pixel Digital Camera, AIS 4–band line Imager, 4M pixel Digital
System Kappa Color VideoCam Analog VideoCam, APRS Camera, AIS, APRS

Dimension 45 x 45 x 27 cm 50 x 47 x 38 cm 50 x 50 x 70 cm

weight 57 kg 75 kg 80 kg

Spectral Resolution RGB RGB Band 1: 450 - 520 nm


Band 2: 520 - 600 nm
Band 3: 630 - 690 nm
Band 4: 760 - 900 nm
Spatial Resolution 5 m ( 3,5 km x 3,5 km), 6 m (12 km x 12 km), 18 m (120 km swath width),
200m (80 km x 80 km) 6 m (3,5 km x 3,5 km) 6 m (12 km x 12 km )

Orbit/Inc 635 km, 97,6 deg (polar) 650 km, 8 deg (Neqo) 650 km, 97,6 deg (Polar)
Tx Data, S-Band, S-Band, X-Band
TTC UHF UHF UHF

Sejak 2007 hingga kini Lapan masih meng- Systems maka sangat mungkin mengembangkan satelit
oerasikan satelit LAPAN-TUBSAT untuk pengamatan kecil yang dapat digunakan untuk berbagai macam
muka bumi dengan video camera resolusi 5 meter. La- misi. Trend perkembangan teknologi satelit dalam 10
pan juga telah menyelesaikan pembangunan satelit sur- tahun mendatang lebih banyak menerapkan teknologi
veillance dengan spesifikasi yang lebih baik dan akan satelit kecil untuk observasi bumi, komunikasi, misi
mengorbit di daerah ekuator di atas wilayah Negara lunar dan expedisi ruang angkasa. Penyederhanaan
Indonesia pada sudut inklinasi 6-8 derajat. Pada tahun sistem engineering berdampak pada miniaturisasi plat-
mendatang Lapan telah menyiapkan program satelit form satelit sehingga berpengaruh pada efisiensi ke-
untuk aplikasi remote sensing dengan bobot di bawah butuhan biaya pembangunan satelit, biaya peluncuran
100 kg. Lebih jauh nantinya juga akan dikembangkan serta fleksibilitas penggunaan komponen yang tersedia.
satelit kecil dengan misi ilmu pengetahuan dan penggu- Program satelit Lapan sejak tahun 2007 telah melaku-
naan teknologi sensor SAR (Synthetic Aperture Radar) kan transformasi teknologi satelit kecil (LAPAN-TUB-
untuk observasi bumi selain sensor optik yang sedang SAT) untuk demonstrasi teknologi kendali satelit dan
dikembangkan. Dengan penerapan teknologi Minia- menjalankan misi surveillance untuk observasi bumi
turisation dan teknologi Micro-Electrical-Mechanical menggunakan kamera dengan resolusi hingga 5 meter.

Media Dirgantara, Vol. 8 No. 1 Maret 2013 4


SOSIALITA
PENDAYAGUNAAN RESOLUSI CITRA SATELIT PENGINDERAAN JAUH

Alhadi Saputra
Bidang Sistem Informasi Kedirgantaraan, Pusjigan-LAPAN
alhadi_putra@yahoo.com

Teknologi Penginderaan Jauh (Remote Sensing) yang berkaitan dengan manajemen pemanfaatan bumi
telah merubah paradigma visualisasi permukaan bumi dan permukaannya. Produk teknologi pengindera-
dari impian menjadi kenyataan, dari fiksi ilmiah menjadi an jauh yang sangat luar biasa berupa citra satelit den-
bukti ilmiah. Lompatan teknologinya telah menghasil- gan resolusi spasial yang tinggi, dengan memberikan
kan manfaat yang sangat berguna bagi banyak bidang visual permukaan bumi yang sangat detail.

Skema aplikasi teknologi penginderaan jauh

Citra Satelit merupakan masukan data atau canaan daerah, pendidikan, kecerdasan dan militer.
hasil observasi dalam proses penginderaan jauh dan Citra dapat diartikan sebagai gambaran yang
merupakan suatu gambaran permukaan bumi yang tampak dari suatu obyek yang sedang diamati, se-
direkam oleh sensor (kamera) dalam bentuk image bagai hasil liputan atau rekaman suatu alat pemantau
(gambar) secara digital ((http://imahagiregion3.word- atau sensor yang dipasang pada wahana satelit ruang
press.com/2012/11/09/citra-quickbird-penginderaan- angkasa dengan ketinggian lebih dari 400 km dari per-
jauh/). Citra satelit telah banyak diaplikasikan diber- mukaan bumi. Citra memerlukan proses interpretasi
bagai bidang seperti meteorologi, pertanian, geologi, atau penafsiran terlebih dahulu dalam pemanfaatan-
kehutanan, konservasi, keanekaragaman hayati, peren- nya.

Media Dirgantara, Vol. 8 No. 1 Maret 2013 5


SOSIALITA

Proses perekaman citra satelit

Salah satu karakteristik dari citra satelit adalah 1. Resolusi spasial


resolusi. Resolusi dari sebuah citra adalah karak-
teristik yang menunjukkan tingkat ketelitian yang di- Resolusi spasial adalah ukuran objek terkecil
miliki oleh sebuah citra. Dengan kata lain resolusi yang masih dapat dibedakan, dan dikenali pada citra.
adalah kemampuan suatu sistem optik-elektronik untuk Semakin kecil ukuran objek yang dapat direkam, se-
membedakan informasi yang secara spasial berdeka- makin baik resolusi spasialnya. Begitupun sebaliknya,
tan atau secara spektral memiliki kemiripan. Dalam semakin besar ukuran obyek yang dapat direkam, se-
penginderaan jauh dikenal empat konsep re-solusi, yai- makin buruk resolusi spasialnya.
tu resolusi spasial, resolusi temporal, re-solusi spektral, Dalam kaitan ini, mucullah istilah resolusi
dan resolusi radiometrik. Sehingga pengertian resolusi tinggi dan resolusi rendah. Pada istilah pertama, uku-
mencakup beberapa hal yaitu: ran pikselnya relatif kecil sehingga dapat menggam-
barkan bagian permukaan bumi secara detail dan
• Ukuran ketelitian data citra satelit halus. Sementara yang kedua, ukuran pikselnya rela-
• Kemampuan menampilkan sejumlah piksel pada tif besar sehingga hasil penggambarannya agak kasar.
susunan (layer) tayangan Resolusi spasial merupakan luas suatu objek di bumi
• Kemampuan semua jenis pengindera (lensa, ante- yang diukur dalam satuan piksel pada citra satelit. Mi-
na, tayangan, bukaan rana, dan lain lain.) untuk me- salnya pengambilan gambar suatu objek dengan ukuran
nyajikan citra tertentu dengan tajam. Ukuran dapat luas aslinya 30 m x 30 m yang ditampilkan pada citra
dinyatakan dengan baris per mm atau meter. Pada satelit dengan ukuran 1 piksel maka dikatakan bahwa
citra RADAR, resolusi biasa di-nyatakan dalam le- citra satelit tersebut mempunyai resolusi spasial 30
bar pancaran efektif dan panjang jangkauan. Pada m. Dengan kata lain apabila citra mempunyai resolusi
citra infra merah resolusi biasa dinyatakan dalam spasial 30 m, maka 1 piksel pada citra satelit mewakili
IFOV. Resolusi juga dapat dinyatakan dalam per- luasan aslinya berukuran 30 m x 30 m. Jadi semakin
bedaan temperatur atau karakter lain yang mampu kecil ukuran asli suatu objek tersebut dalam 1 piksel
diukur secara fisik. pada citra satelit maka semakin jelas dan detail tampi
lan objek tersebut pada citra satelit. Tingkat resolusi
Dalam hal resolusi, setiap jenis citra memiliki spasial citra satelit ini dipengaruhi oleh kemampuan
keunggulan dan kekurangan, seperti yang dijelaskan sensor (kamera) dalam merekam objek yang terkecil.
sebagai berikut:

Media Dirgantara, Vol. 8 No. 1 Maret 2013 6


SOSIALITA

Gambar Resolusi Spasial

Citra satelit terbentuk dari serangkaian matrik elemen • Citra resolusi rendah, dengan resolusi spasial an-
gambar disebut piksel yaitu unit terkecil dari sebuah tara 15 m s/d 30 m, misalnya citra satelit Landsat.
citra. Piksel sebuah citra pada umumnya berbentuk • Citra resolusi sedang, dengan resolusi spasial
segi empat dan mewakili suatu area tertentu pada citra. 2.5 m s/d 10 m, misalnya citra satelit SPOT.
Citra yang menampilkan area dengan cakupan yang • Citra resolusi tinggi, dengan resolusi spasial 0.6 m
luas biasanya memiliki resolusi spasial yang rendah. s/d 1 m, misalnya citra satelit IKONOS dan Quick-
Berdasarkan tingkatan resolusinya citra satelit dibeda- Bird. Berikut adalah resolusi spasial pada beberapa
kan menjadi 3 macam, yaitu : jenis citra ditunjukan pada Tabel di bawah ini:

Tabel Resolusi Spasial

Media Dirgantara, Vol. 8 No. 1 Maret 2013 7


SOSIALITA

2. Resolusi Temporal

Resolusi temporal
adalah kemampuan sensor
untuk merekam ulang objek
yang sama. Semakin cepat
suatu sensor merekam ulang
objek yang sama, dikatakan
semakin baik resolusi tempo-
ralnya. Resolusi temporal be-
berapa satelit disajikan pada
Tabel berikut ini :

Gambar Resolusi Temporal

3. Resolusi Spektral pada kemampuan sensor dalam mendefinisikan inter


val panjang gelombang elektromagnetik secara halus.
Resolusi spektral merupakan ukuran kemam- Oleh karena itu, citra digital high spectral resolu-
puan sensor dalam memisahkan objek pada beberapa tion merupakan hasil rekaman dari suatu batas-batas
kisaran panjang gelombang. Resolusi spektral merujuk spektral tertentu dan bandwidth yang cukup sempit.
pada batas-batas spektral, domain atau lebar band ra- Dengan cara ini diharapkan dapat diperoleh spectral
diasi elektromagnetik yang direkam oleh sistem sensor signature yang lebih akurat pada obyek-obyek dis-
satelit tersebut. Dengan kata lain, resolusi ini merujuk krit dibandingkan dengan bandwith yang lebih lebar.

Media Dirgantara, Vol. 8 No. 1 Maret 2013 8


SOSIALITA

Tabel Resolusi Spektral dan Aplikasinya untuk Studi Kasus di Lapangan

4. Resolusi Radiometrik 1), 3 bit (0-3), 4 bit (0-15), 5 bit (0-31), 6 bit (0-63),
7 bit (0-127), 8 bit (0-255), 10 bit (0-1023), 16 bit (0-
Resolusi radiometrik yaitu ukuran kemam- 65535).
puan sensor dalam merekam atau mengindera perbe-
daan terkecil suatu obyek dengan obyek yang lain, Karakteristik Satelit
dapat dikatakan sebagai ukuran kepekaan sensor.
Resolusi radiometrik berhubungan dengan kekuatan Satelit IKONOS
sinyal, kondisi atmosfier (hamburan, serapan dan tu-
tupan awan), dan saluran spektral yang digunakan. Satelit IKONOS adalah satelit resolusi tinggi
Oleh karena itu penggunaan citra pengindera- yang dioperasikan oleh GeoEye. Kemampuannya adalah
an jauh digital sangat dipengaruhi oleh kualitas citra mencitrakan dengan resolusi multispektral 3,2 m dan in-
atau kemampuan koreksi (koreksi radiometrik dan ko- fra merah dekat pankromatik 0,82 mm. Aplikasinya un
reksi geometrik) atau merestorasi datanya. Sehingga tuk pemetaan sumberdaya alam daerah pedalaman dan
informasi yang diperoleh cukup akurat dan dapat di- perkotaan, analisis bencana alam, kehutanan, pertanian,
andalkan selain itu juga berfungsi untuk memulihkan pertambangan, teknik konstruksi, pemetaan perpaja-
data citra yang menga -lami distorsi ke arah gambaran kan, dan deteksi perubahan. Mampu menyediakan data
yang lebih sesuai dengan keadaan sebenarnya. yang relevan untuk studi lingkungan dan menyediakan
Resolusi radiometrik merupakan range repre- pandangan udara dan foto satelit untuk banyak tempat
sentasi/kuantisasi data, biasanya dipergunakan untuk di seluruh dunia (http://pitikuye.blogspot.com/2013/04/
format raster. Range tersebut dapat berupa : 2 bit (0- karakteristik-satelit-penginderaan-jauh.html)

Media Dirgantara, Vol. 8 No. 1 Maret 2013 9


SOSIALITA

Citra Satelit Ikonos

Satelit QuickBird baik untuk studi lingkungan dan analisis perubahan peng-
gunaan lahan, pertanian, dan kehutanan. Dalam bidang
QuickBird adalah satelit resolusi tinggi milik perindustrian, citra satelit ini dapat dimanfaatkan untuk
DigitalGlobe yang menggunakan sensor BGIS 2000 eksplorasi minyak atau gas, teknik konstruksi, dan stu-
yang mempunyai derajat ketelitiannya dengan resolusi di lingkungan. ((http://pitikuye.blogspot.com/2013/04/
0,61 m. Citra satelit ini merupakan sumber yang sangat karakteristik-satelit-penginderaan-jauh.html)

Citra Satelit QuickBird

Media Dirgantara, Vol. 8 No. 1 Maret 2013 10


SOSIALITA
Satelit Landsat-8 jadi 9 band. Citra Landsat-8 disinyalir memiliki akurasi
geodetik dan geometrik yang lebih baik.
Satelit Landsat-8 telah berhasil diluncurkan Data yang dikumpulkan untuk misi Landsat
NASA pada tanggal 11 Februari 2013 lalu bertempat Data Continuity Mission (LDCM) oleh Land Imager
di Vandenberg Air Force Base, California. Data Land- Operasional akan memajukan kemampuan penguku-
sat-8 akan tersedia untuk di download tanpa biaya dari ran di masa depan. Dengan band “Ultra-Blue” (Band
Glovis, Earth Explorer atau Viewer Landsat Look. 1) yang akan digunakan untuk studi pesisir dan aero-
Landsat-8 akan mengorbit setiap 99 menit dan gambar sol, serta Band 9 yang akan berguna untuk mende-
keseluruhan bumi dihasilkan setiap 16 hari. Karakteris teksi awan sirrus serta dua band thermal memberikan
tik citra Landsat-8 ini menggunakan sensor Opera- suhu permukaan lebih akurat (TIRS 1 dan 2).(http://
tional Land Manager (OLI) dengan rentang band yang quickbirdonline.wordpress.com/2013/05/04/)
lebih pendek dan tambahan dua band sehingga men

Citra Satelit LandsaT

Satelit SPOT-5 Pada satelit SPOT-5 membawa instrument


dua kamera High Resolution Geometric (HRG), yang
Satelit SPOT-5 diluncurkan pada bulan Mei ta- menghasilkan data pada tiga tingkat resolusi yang ber-
hun 2002, yang menyediakan citra multispektral (MS) beda dengan lebar liputan sebesar 60 km. SPOT-5 juga
dan pankromatik (PAN) sejak pertengahan bulan Juli membawa instrument High Resolution Steroscopic, yang
tahun 2003. Sampai sekarang sistem satelit SPOT yang mampu menghasilkan citra stereopair. Instrumen ini
masih aktif ada 3 yaitu SPOT-2, SPOT-4, dan SPOT- sangat bermanfaat terutama untuk penggunaan Digi-
5. Satelit ini dikembangkan oleh agen luar angkasa tal Elevation Model (DEM). Instrumen yang terakhir
Perancis (Centre National d’Etudes Spatiales) yang adalah VEGETATION 2 (VEG 2), yang mempunyai
bekerjasama dengan beberapa organisas pemerintahan lebar liputan 2260 km. Instrument ini dapat digunakan
Eropa lainnya. untuk memantau vegetasi di permukaan bumi.

Media Dirgantara, Vol. 8 No. 1 Maret 2013 11


SOSIALITA

Citra Satelit SPOT

Satelit WorldView-2 (Red, Green, Blue, serta Near Infrared Band), World
View-2 merupakan satelit komersial pertama yang
Satelit WorldView-2 adalah satelit generasi ter- merupakan satelit komersial pertama yang mempunyai
baru dari DigitalGlobe yang diluncurkan pada tanggal 8 8 band. Penambahan 4 band diatas, akan mempertajam
Oktober 2009. Citra satelit yang dihasilkan selain memi- kemampuan dalam hal melakukan analisis multispek
liki resolusi spasial yang tinggi juga memiliki resolusi tral.
spektral yang lebih lengkap dibandingkan produk citra WorldView-2 mempunyai kemampuan untuk
sebelumnya. Resolusi spasial yang dimiliki citra satelit melakukan perekaman suatu daerah sampai dengan 975
WorldView-2 ini lebih tinggi, yaitu : 0,46 m - 0,5 m untuk ribu km2 per hari-nya serta dapat kembali ke daerah
citra pankromatik dan 1,84 m untuk citra multispektral. yang sama dalam waktu 1.1 hari. Dengan kemampuan
Citra multispektral dari World View-2 ine- seperti itu, WorldView-2 merupakan sumber data yang
miliki jumlah band sebanyak 8 band, sehingga sangat memberikan keadaan up-to-date dari suatu daerah.
memadai bagi keperluan analisis analis spasial sumber Band tambahan yang pertama yaitu Coastal
daya alam dan lingkungan hidup. (http://rizkyoktavi- Band (400 – 450 nm) dapat digunakan untuk melaku-
ani.blogspot.com/2012/07/pengenalan-jenis-jenis-ci- kan identifikasi dan analisis vegetasi, serta support ter-
tra-satelit.html). hadap studi bathymetric yang didasarkan pada karak-
Dengan tambahan 4 band yaitu Coastal Band, teristik klorofil serta penetrasi terhadap air. Selain itu,
Yellow Band, Red Edge Band, serta Near Infrared 2 Coastal Band dapat digunakan untuk melakukan riset
Band, disamping 4 band yang sudah banyak dikenal lebih lanjut mengenai teknik koreksi atmosfer.

Citra Satelit Worldview-2

Media Dirgantara, Vol. 8 No. 1 Maret 2013 12


SOSIALITA
Yellow Band (585 – 625 nm), sebagai band dapat dilakukan oleh band tambahan ketiga yaitu Red
tambahan kedua, digunakan untuk melakukan identi- Edge Band (705 – 745 nm), dengan melihat produksi
fikasi terhadap karakteristik “yellow-ness” dari sebuah klorofil dari tanaman tersebut. Sedangkan band tam-
target, dan penting untuk aplikasi terhadap studi vege- bahan yang terakhir, yaitu Near Infrared 2 Band, dapat
tasi. Band ini juga dapat memberikan kontribusi terha- digunakan untuk analisis vegetasi serta studi menge-
dap perbaikan warna natural dari sebuah citra satelit. nai biomass. Kekurangannya adalah harga yang sangat
Identifikasi dari kesehatan sebuah tanaman tinggi.

Tabel. Perbandingan Resolusi Satelit Ikonos, Quickbird, LandSat8, SPOT-5, Worldview-2

Media Dirgantara, Vol. 8 No. 1 Maret 2013 13


SOSIALITA
Pendayagunaan Resolusi Citra Satelit kehutanan, perkebunan, pertanian, perikanan dan tam-
bak dan penutup lahan yang berskala sedang 1 : 50.000
Citra memiliki resolusi spasial yang tinggi se- atau 1:100.000 dengan biaya yang relatif murah.
perti Ikonos, Quick Bird, Wordview-2 sangat efektif Citra satelit yang memiliki resolusi temporal
dimaanfaatkan untuk aplikasi yang membutuhkan ke- yang relative singkat ( 1 sampai 3 hari ) seperti Iko-
detilan informasi spasial tinggi seperti tata ruang, ka- nos, Quick Bird, Wordview-2 dapat digunakan untuk
daster, peta penutup lahan skala 1:1000 dan lain-lain. melakukan pemantauan perubahan-perubahan kondisi
Akan tetapi yang menjadi salah satu persoalan adalah objek dipermukaan dalam waktu jangka pendek. Se-
untuk memperoleh citra yang up to data haurs menge- dangkan citra yang memiliki resolusi temporal sedang
luarkan biaya cukup besar mengingat satelit ini seba- sperti Landsat8 dan SPOT 5 dapat digunakan untuk
gian besar citra satelit komersial dengan harga citra re- pemantauan lingkungan seperti bancana banjir, long-
solusi spasial tinggi cukup mahal. Namun jika user tidak sor, gunung meletus, dan lain-lain.
ingin repot-repot mengeluarkan biaya yang mahal, maka Sementara resolusi spectral dari berbagai band
user/ pengguna dapat mengambil gambar citra ikonos sensor (panjang gelombang) dari masing-masing citra
melalui aplikasi google earth. Akan tetapi pengguna/ satelit dapat dimanfaatkan untuk mementukan berbagai
user tidak memperoleh data gambar yang up to date, analisis berbagai aplikasi lingkungan dan prediksi ke-
namun hanya waktu/ periode tertentu saja. Sementara tahanan pangan seperti tingkat kekeringan padi, pre-
citra satelit yang memiliki resolusi menengah sangat diksi cuaca, penentukan kloropil, penentuan kekeruhan
efektif dan efisien dapat dimanfaatkan untuk aplikasi- tingkat kehijauan tanaman atau panen padi, perkebu-
aplikasi yang membutuhkan cakupan cukup luas seperti nan, kekeruhan air laut maupun sungai dan lain-lain.

Konsep Resolusi Citra


(http://tnrawku.wordpress.com/2012/03/25/menilai-keunggulan-resolusi-citra/)

Media Dirgantara, Vol. 8 No. 1 Maret 2013 14


AKTUALITA
DAMPAK CUACA ANTARIKSA TERHADAP KOMUNIKASI RADIO DAN KOMUNIKASI SATELIT
SERTA MITIGASINYA

Dyah Rahayu Martiningrum


Bidang Ionosfer dan Telekomunikasi
Pusat Sains Antariksa, Desains, Lapan
e-mail : dyahrm09@gmail.com

Istilah cuaca yang umum dikenal berhubung- tang fenomena yang melibatkan radiasi matahari,
an dengan semua fenomena yang terjadi di permu- lingkungan plasma, medan magnet, dan lain-lain.
kaan ataupun di bagian bawah atmosfer bumi seperti Matahari berperan sebagai sumber energi seka-
angin, badai, dan hujan. Lalu apa itu cuaca antariksa? ligus sumber gangguan. Fenomena-fenomena yang
Cuaca antariksa adalah perubahan kondisi di matahari terjadi pada permukaan matahari antara lain Flare (le-
dan antariksa. Untuk memudahkan pemahaman, istilah dakan di matahari) dan Coronal Mass Ejection (CME)
dalam cuaca antariksa dianalogikan dengan cuaca di atau pelontaran partikel dari matahari akan berpengaruh
bumi. Bila di bumi ada angin, maka di antariksa juga terhadap teknologi di bumi. Flare besar yang mencapai
ada angin surya. Kalau di bumi ada badai, di antariksa lapisan ionosfer akan dapat mengganggu operasional
ada badai matahari, badai geomagnet, dan badai ion- komunikasi radio dan komunikasi satelit. Sementara
osfer. Demikian juga dengan hujan di bumi, dalam CME melalui gelombang kejutnya (shock wave) dapat
istilah cuaca antariksa juga ada istilah hujan meteor. memicu terjadinya badai geomagnet yang pada giliran-
Cuaca antariksa lebih dekat kepada pembahasan ten- nya juga akan mempengaruhi kondisi lapisan ionosfer.

Skema dampak cuaca antariksa terhadap sistem komunikasi di Bumi

Media Dirgantara, Vol. 8 No. 1 Maret 2013 15


AKTUALITA

Dampak Cuaca Antariksa Terhadap Komunikasi Radio kan gelombang radio yang frekuensinya sama dengan-
frekuensi plasma pada lapisan tersebut. Lapisan terse-
Pernahkah suatu hari ketika mendengar- but dikenal sebagai lapisan ionosfer. Lapisan ionosfer
kan siaran radio tiba-tiba suranya menjadi tidak berada pada ketinggian antara 50 km sampai dengan
jelas atau bahkan hilang sama sekali untuk bebe- 500 km di atas permukaan bumi, bahkan lebih. Ion-
rapa saat? Atau bagi yang mempunyai hobi meng- osfer terbentuk akibat proses fotoionisasi dari atom-
gunakan radio amatir untuk berkomunikasi, tiba- atom yang ada di udara. Berdasarkan perbedaan ke-
tiba suara yang ditangkap seperti timbul tenggelam, rapatan elektronnya maka lapisan ionosfer terbagi atas
kadang terdengar dengan jelas dan kadang tidak ter- lapisan D, lapisan E, dan lapisan F. Lapisan yang tera-
dengar. Apakah yang menyebabkan hal itu terjadi? khir inilah yang berperan penting dalam komunikasi
Sebenarnya di bagian atas atmosfer bumi terdapat suatu radio terutama komunikasi radio HF, karena lapisan F
lapisan yang sangat penting perannya dalam komuni berada pada ketinggian paling tinggi dan juga meman-
kasi radio karena lapisan tersebut bersifat memantul tulkan frekuensi radio tertinggi dalam pita HF.

Ilustrasi berbagai tipe gelombang radio yang digunakan untuk komunikasi


(http://www.windows2universe.org/spaceweather)

Kondisi cuaca antariksa, terutama fenomena bagaimana dampak cuaca antariksa terhadap komuni-
yang terjadi di permukaan matahari sangat mempe- kasi radio dapat dilihat pada tabel. Dampak cuaca an-
ngaruhi lapisan ionosfer, termasuk lapisan F. Saat ak- tariksa terhadap komunikasi radio
tivitas matahari rendah, radiasi Extreme Ultra Violet Serupa dengan dampak cuaca antariksa ter-
(EUV) dari matahari lemah dan kerapatan partikel hadap komunikasi radio, maka flare, atau CME yang
bermuatan di lapisan F juga rendah. Ini artinya, hanya terjadi di matahari juga akan mengganggu komunikasi
gelombang radio HF frekuensi rendah saja yang akan satelit. Pernahkah ketika sedang asyik menonton siaran
dipantulkan lapisan ionosfer. Hal sebaliknya terjadi televisi tiba-tiba ada gangguan transmisi? Mungkin
bila aktivitas matahari mencapai puncaknya, maka ra- juga ketika akan melakukan perjalanan jauh menggu-
diasi EUV kuat dan kerapatan partikel bermuatan di nakan kapal atau pesawat, tiba-tiba jadwalnya ditunda?
lapisan F juga tinggi, sehingga lapisan ionosfer akan Hal itu kemungkinan selain disebabkan oleh cuaca di
memantulkan gelombang radio HF frekuensi tinggi. permukaan seperti badai atau turbulensi, dapat juga
Perlu dipahami bahwa sinyal gelombang radio HF be- disebabkan oleh cuaca antariksa yang mengganggu
rada pada pita frekuensi antara 3 MHz s.d 30 MHz, se- komunikasi untuk penerbangan maupun pendaratan
hingga dalam selang frekuensi tersebut dampak aktivi- pesawat. Dampak cuaca antariksa terhadap penjalaran
tas matahari tidak serta merta akan berpengaruh sama gelombang radio dalam komunikasi satelit dapat dili-
terhadap keseluruhan pita frekuensi HF. Secara ringkas hat pada tabel Dampak Cuaca Antariksa.

Media Dirgantara, Vol. 8 No. 1 Maret 2013 16


AKTUALITA

Serupa dengan dampak cuaca antariksa terhadap mungkinan selain disebabkan oleh cuaca di permukaan
komunikasi radio, maka flare, atau CME yang terjadi seperti badai atau turbulensi, dapat juga disebabkan
di matahari juga akan mengganggu komunikasi satelit. oleh cuaca antariksa yang mengganggu komunikasi un-
Pernahkah ketika sedang asyik menonton siaran televisi tuk penerbangan maupun pendaratan pesawat. Dampak
tiba-tiba ada gangguan transmisi?. Mungkin juga ketika cuaca antariksa terhadap penjalaran gelombang radio
akan melakukan perjalanan jauh menggunakan kapal- dalam komunikasi satelit dapat dilihat di bawah ini.
atau pesawat, tiba-tiba jadwalnya ditunda? Hal itu ke

Media Dirgantara, Vol. 8 No. 1 Maret 2013 17


AKTUALITA
Tabel : Dampak cuaca antariksa terhadap komunikasi satelit

Mitigasi Dampak Cuaca Antariksa Terhadap Komuni- dampak cuaca antariksa sebagai semacam data prediksi.
kasi Radio dan Komunikasi Satelit Informasi yang jelas tentang kondisi cuaca antariksa juga
akan membantu dalam pengembangan teknologi lain
Jika cuaca di permukaan yang dampaknya bisa yang akan bermanfaat untuk mitigasi dampaknya.
langsung dirasakan oleh manusia dan makhluk hidup Belajar dari negara maju seperti Inggris, langkah-
lainnya yang ada di permukaan bumi, maka dampak langkah berikut dapat dilakukan untuk mitigasi dampak
cuaca antariksa terhadap kehidupan manusia lebih pada cuaca antariksa terhadap komunikasi radio dan satelit :
sistem atau teknologi yang dikembangkan untuk mem- 1 Saat terjadi badai matahari yang besar maka jari-
bantu kehidupan manusia, seperti para pemilik satelit ngan komunikasi terestrial yang seharusnya meng
navigasi dan komunikasi, para operator jaringan listrik, gunakan GPS, boleh dioperasikan tanpa timing
para pilot, dan para operator komunikasi radio. Dengan dari GPS selama 3 hari karena kondisi darurat.
semakin berkembangnya teknologi komunikasi radio 2. Industri penerbangan sangat dianjurkan untuk me
dan satelit, maka dampak cuaca antariksa akan sema- ningkatkan kemampuan jaringan komunikasi yang
kin serius. Sebagai contoh, ketika satelit Galaxy 4 me- memanfaatkan modem HF, seperti yang digunakan
ngalami gangguan penjalaran sinyal pada tahun 1998, dalam militer agar sinyal yang hilang akibat badai
maka 40 juta pengguna pager tidak bisa berkomuni- matahari dan badai geomagnet dapat diminimalkan.
kasi selama beberapa jam. Padahal alat tersebut di- 3. Para penumpang dan awak pesawat harus mendapat
gunakan untuk komunikasi darurat antara dokter dan informasi kondisi cuaca antariksa pada saat mau
pasien di rumah sakit. Bisa dibayangkan akibat yang melakukan penerbangan.
ditimbulkan oleh gangguan cuaca antariksa tersebut. 4. Penyedia layanan satelit harus dengan jelas mem
Hal paling penting dalam mitigasi dampak cuaca an- berikan informasi tentang daya tahan satelit terha
tariksa adalah lengkapnya informasi tentang kondisi dap cuaca antariksa dan menyiapkan langkah anti
cuaca antariksa pada waktu tertentu. Untuk keperluan sipasi bila terjadi gangguan satelit misalnya dengan
itu diperlukan dukungan berbagai peralatan yang akan diversifikasi jaringan.
menghasilkan informasi tentang kondisi matahari, geo-
magnet, dan ionosfer. Keragaman peralatan dan ke- Berbagai langkah mitigasi tersebut dapat
lengkapan data juga bermanfaat untuk mempelajari tren menjadi bahan pertimbangan untuk diterapkan di
jangka panjang dari cuaca antariksa sehingga karakter tempat lain. Aspek kesinambungan penelitian juga
ristiknya dapat didekati dengan cara memodelkannya. harus dipertahankan agar informasi yang diberi-
Hasil model tersebut kemudian diinformasikan lagi kan dapat terus diperbaiki dan diperbarui sehingga
kepada para pengguna sistem teknologi yang terkena manusia dapat beradaptasi dengan cuaca antariksa.

Media Dirgantara, Vol. 8 No. 1 Maret 2013 18


AKTUALITA
Kemampuan Satelit MTSAT Mendukung Sistem Transportasi Penerbangan

Yudho Dewanto (Humas Lapan)


e-mail: dewanto_y@yahoo.co.id

Indonesia sebagai negara kepulauan dengan beroperasi. Selain itu juga berperan dalam pengaturan
batas wilayah barat adalah Pulau Sabang, timur Pulau kelancaran arus lalu lintas, membantu Pilot dalam
Merauke, utara Pulau Miangas dan selatan Pulau Rote mengendalikan keadaan darurat, memberikan infor-
menjadi sebuah Negara Kesatuan Republik Indonesia masi yang dibutuhkan Pilot (seperti informasi cuaca,
(NKRI). Letak wilayah nusantara berada pada garis informasi navigasi penerbangan, dan informasi lalu
khatulistiwa yang memiliki nilai strategis karena be- lintas udara). ATC adalah rekan terdekat pilot selama
rada diantara benua Asia dan Australia, sehingga In- di udara. Semua aktivitas pesawat di dalam Manoeu-
donesia merupakan jalur perlintasan udara antar dua vring Area diharuskan mendapat mandat (clearance)
benua tersebut. Lalulintas udara di atas wilayah Indo- terlebih dahulu dari ATC, yang kemudian ATC akan
nesia merupakan jalur penerbangan udara yang cukup memberikan informasi, instruksi, mandat kepada Pi-
sibuk dan padat untuk rute lokal dan internasional. lot sehingga tercapai tujuan keselamatan penerbangan,
Letak Indonesia yang strategis ini bisa dijadikan seb- semua komunikasi itu dilakukan dengan menggunakan
agai jalur perlintasan udara dan tempat persinggahan bahasa internasional, yaitu bahasa Inggris (English
sementara untuk perjalanan dari Asia ke Australia, dari language) diatur dalam standar bahasa yang dikenal
Afrika ke Australia dan sebaliknya. Ditambah dengan sebagai Phraseologies. Pada Gambar dibawah adalah
potensi sumberdaya alam yang bisa dijadikan sebagai tower ATC pada Bandara Soekarno Hatta.
tujuan wisata, kepentingan usaha/bisnis, maupun han-
ya sekedar berlibur dengan keluarga menggunakan jasa
penerbangan udara. Hal ini perlu mendapat perhatian
dari pemerintah dan upaya yang serius terkait dengan
keselamatan penerbangan, sesuai dengan Undang-Un-
dang Nomor 1 Tahun 2009.
Menurut informasi dari PT Angkasa Pura II,
saat ini trafik pesawat terbang sudah mencapai jumlah
60 penerbangan per jam, yang normalnya hanya 50
penerbangan. Kondisi ini berarti bahwa “penerba-ngan
sudah over load” dan beban Air Traffic Control (ATC)
di Bandara Soekarno-Hatta sangat sibuk. Di Indonesia
sudah ada instansi yang bertugas memonitor penerba-
ngan, yaitu Angkasa Pura I dan Angkasa Pura II, serta
sudah dibentuk Perusahaan Umum Pusat Penyeleng-
gara Navigasi Penerbangan atau single Air Traffic Sys-
tem (ATS) yang bertugas memonitor penerbangan dan
bertanggung jawab kepada Kementerian Perhubungan.
Lembaga ini akan menggabungkan beberapa ATC
yang ada di Angkasa Pura I, Angkasa Pura II dan Di-
rektorat Jenderal Perhubungan Udara ke dalam sistem
satu kendali. Hal ini untuk memperkuat/mendukung
ATC Bandara Soekarno Hatta, Tangerang –Banten.
sistem operasional bandara di tanah air dengan meng-
gunakan teknologi handal yang dapat memenuhi ke- Pada saat ini sudah ada Multi-functional Trans-
butuhan. Sebagai Pemandu Lalu Lintas Udara (ATC) port Satellite (MTSAT) milik Jepang yang berada
berfungsi memberikan layanan pengaturan lalu lintas di orbit geostasioner yang berfungsi untuk memoni-
di udara kepada pesawat udara untuk mencegah an- tor lingkungan dan cuaca, komunikasi serta navigasi.
tar pesawat terlalu dekat satu sama lain, mencegah Dibanding generasi sebelumnya, satelit ini mem-
tabrakan antar pesawat udara dan pesawat udara de- punyai keunggulan dapat memantau kepadatan lalu lin-
ngan rintangan (Gunung) yang ada di sekitarnya selama tas udara, agar lebih jelas dapat dilihat gambar berikut:.
Media Dirgantara, Vol. 8 No. 1 Maret 2013 19
AKTUALITA

Komunikasi antara stasiun pengatur lalu lintas udara dengan pesawat udara maupun helikopter.

Pemanfaatan Teknologi Satelit MTSAT Km di posisi equator 140º Bujur Timur di atas Papua.
MTSAT-1R adalah satelit pertama yang dibangun oleh
Perkembangan teknologi satelit geostasioner generasi Jepang yang mengadopsi konsep dari International
MTSAT telah mengalami kemajuan yang cukup signi- Civil Aviation Organization (ICAO) 1991. Life time
fikan. Satelit dari jenis ini diawali dari satelit generasi satelit ini adalah 10 tahun untuk bidang transportasi
pertama, yaitu MTSAT 1 yang diluncurkan oleh Jepang udara (sistem komunikasi dan navigasi/aeronautik),
pada 15 November 1999. MTSAT adalah satelit multi- serta 5 tahun untuk bidang meteorologi (pemantauan
misi yang menggabungkan beberapa fungsi antara lain lingkungan dan cuaca). Sedangkan satelit generasi ke-
sistem komunikasi, navigasi dan meteorologi. Kemudi- tiga MTSAT-2 diluncurkan pada 18 Februari 2006 di-
an satelit generasi kedua, yaitu MTSAT-1R diluncurkan tempatkan di posisi equator 145º Bujur Timur, lintasan
26 Februari 2005 ditempatkan pada ketinggian 36.000 satelit seperti ditampilkan pada gambar berikut ini.

Lintasan orbit satelit MTSAT-1R dan MTSAT-2.

Media Dirgantara, Vol. 8 No. 1 Maret 2013 20


AKTUALITA

Konsep pembuatan satelit ini untuk mengatur ini merupakan pengembangan konsep dari generasi
transportasi udara serta pemantauan iklim dan cuaca. sebelumnya yaitu: Geostationary Meteorological Sa-
Berdasarkan kebutuhan seperti dijelaskan di atas dan tellite (GSM) dan sekarang menjadi Communications,
kemampuan yang dimilikinya, maka dalam rentang Navigation and Surveillance/Air Traffic Management
waktu 7 tahun satelit jenis ini telah diluncurkan hingga (CNS/ATM) yang artinya satelit dapat berfungsi di bi-
generasi ketiga. dang meteorologi untuk observasi lingkungan dan cuaca
Pemerintah Jepang melalui institusi Japan Me- serta kenampakan permukaan bumi sebagai sistem pe-
teorological Agency (JMA) dan Japan Civil Aviation ringatan dini (early warning) serta di bidang transportasi
Bureau (JCAB) keduanya berada pada Ministry of penerbangan udara sebagai kontrol aviasi yang menca-
Land, Infrastructure and Transport (MLIT) mengelola kup wilayah Asia Timur hingga Pasifik Barat, Wilayah
pengoperasian seri MTSAT-1R dan MTSAT-2. Satelit cakupan satelit diperlihatkan pada gambar di bawah ini.

Cakupan MTSAT, Asia Timur hingga Pasifik Barat.

Sistem Komunikasi Dan Aeronautika munikasi, dimana satelit ini dapat melakukan pengiri-
man voice/data antara pesawat udara dengan stasiun
MTSAT sebagai satelit generasi baru yang me- pengatur lalulintas udara. Satelit dapat berfungsi untuk
miliki sistem peralatan komunikasi dan navigasi untuk komunikasi link, yaitu antara pesawat udara dengan
penerbangan udara, khususnya pada rute penerbangan satelit menggunakan jalur L Band dan komunikasi link
Pasifik Utara antara Jepang dan Amerika. MTSAT antara stasiun bumi dengan satelit menggunakan jalur
akan memberikan perbaikan kontribusi untuk kes- Ku dan Ka Band. Fungsinya untuk bidang meteorologi
elamatan dan kapasitas penerbangan di wilayah Asia menggunakan jalur S dan UHF Band. Satelit ini juga
Pasifik. Keunggulan teknologi dan kemampuan opera- dilengkapi sistem navigasi yang dapat digunakan se-
sional yang dimiliki satelit MTSAT, menjadikan satelit bagai Global Positioning Satellite (GPS) dan Global
ini sebagai fasilitas Aeronautical Mobile Satellite Ser- Navigation Surveillance System (GNSS).
vice (AMSS) atau sistem pelayanaan satelit komunika- Cakupan antena dan Spesifikasi saluran untuk
si untuk lalu lintas penerbangan udara ”bergerak” yang sistem komunikasi dapat dilihat seperti pada Gambar
handal saat ini. Sistem satelit dilengkapi peralatan ko dan Tabel di berikut ini.

Media Dirgantara, Vol. 8 No. 1 Maret 2013 21


AKTUALITA

Cakupan area komunikasi antara satelit MTSAT dengan pesawat terbang (L Band)
dan satelit dengan stasiun bumi (Ku dan Ka Band).

Tabel. Spesifikasi Saluran

Media Dirgantara, Vol. 8 No. 1 Maret 2013 22


AKTUALITA
Pembuatan satelit MTSAT untuk mendu- nya dikirim lewat satelit atau link komunikasi lainnya
kung misi aeronautika (Aeronautical Mission) yang ke layar display radar pada unit Air Traffic Control
bertanggung jawab secara penuh di dalam perakitan (ATC). ADS-Broadcast (ADS-B) adalah konsep lain
telecommunications payload adalah perusahaan dari yang berfungsi menyebarkan informasi posisi pesawat
negara Perancis Alcatel Space. Pada misi aeronautika dengan cara pesawat menyiarkan informasi kepada pe-
satelit MTSAT dapat melakukan manajemen peng- sawat lain secara berkala seperti sistem ground dan di-
arsipan dari aktifitas penerbangan udara sesuai dengan tampilkan pada display yang sama di tiap pesawat.
3 konsep CNS. Konsep pertama adalah Komunikasi Visi dari sistem CNS adalah untuk mendukung
(Communication): dalam melaksanakan fungsinya se- pelaksanaan Air Traffic Management yang sempurna
bagai alat komunikasi menggunakan VHF channel sehingga pesawat bisa berangkat ataupun mendarat
untuk mengirim data digital, data satelit dan komuni- sesuai dengan waktu yang mereka rencanakan dan de-
kasi suara. Aeronautical Telecommunication Network ngan tingkat keselamatan yang tinggi. Untuk mencapai
(ATN) akan menyediakan pertukaran data digital antar visi tersebut misi yang dilakukan, yaitu: meningkatkan
pengguna dalam komunikasi air-ground dan ground- keselamatan, peningkatan keteraturan, meningkatkan
ground. Keuntungan yang diharapkan adalah akan ter- efesiensi serta kapasitas ruang udara dan bandara, me-
cipta komunikasi langsung dan efesien antara ground ningkatkan operasi (peningkatan kapasitas sehingga
dan airborne automated systems dalam komunikasi Pi- dapat meminimalkan konsumsi bahan bakar dan emisi
lot - controller. Konsep kedua adalah Navigasi (Navi- mesin pesawat), meningkatkan ketersediaan pemilihan
gation), yang termasuk dalam fungsi navigasi adalah jadwal dan profil bagi pengguna, dan meminimalkan
pengenalan kemampuan area navigasi bersama dengan persyaratan alat pengangkut barang yang berbeda antar
Global Navigation Satellite System (GNSS). Dalam daerah.
Annex 10 – Aeronautical Telecommunication tertu- Sistem CNS/ATM akan meningkatkan pena-
lis bahwa GNSS menyediakan pelayanan integritas nganan dan transfer informasi, memperluas penga-
yang tinggi, akurasi yang tinggi, dan seluruh keadaan wasan (surveillance) menggunakan ADS dan mengem-
pelayanan navigasi dunia. Terakhir adalah Konsep bangkan keakuratan navigasi, sehingga dapat dilakukan
ketiga yaitu fungsi Pengawasan (Surveillance), tetap pengurangan separasi antar pesawat dan pada akhirnya
menggunakan Secondary Surveillance Radar (SSR) kapasitas ruang udara pun meningkat. Sistem CNS/
mode dan sebagai terobosan terbesar adalah penggu- ATM yang maju akan memperhatikan sistem kompu-
naan Automatic Dependent Surveillance (ADS). ADS terisasi ground sehingga mendukung peningkatan lalu
membuat pesawat secara otomatis mengirim informasi lintas. Kegiatannya yaitu melakukan monitoring pe-
mengenai posisi mereka dan data-data lainnya (se- sawat udara oleh Pusat Kontrol menggunakan sistem
perti: kecepatan pesawat, heading dan informasi yang Automatic Dependence Surveillance (ADS) dengan
penting lainnya). Informasi ini terintegrasi di dalam sistem quality control tingkat tinggi, lihat pada gambar
Flight Management System (FMS) yang informasi berikut:

Komunikasi satelit dengan Stasiun Pusat Kontrol di bumi.

Media Dirgantara, Vol. 8 No. 1 Maret 2013 23


AKTUALITA
Sistem Operasional Yang Akurat dan Fleksible sat kontrol di bumi, seperti ditampilkan pada gambar
di bawah ini. Perusahaan yang dapat mendukung ke-
Gabungan dari beberapa misi ini disebut CNS/ butuhan teknologi tersebut adalah sebuah perusahaan
ATM yang termasuk di dalam sistem navigasi udara negara Perancis, yaitu Alcatel Space yang sudah lebih
global. Program multimisi antariksa pada MTSAT dahulu mengembangkan bidang aeronautical mission
merupakan penggabungan segmen antariksa yang ter- dan production of traffic and earth control stations.
diri dari dua buah satelit geostasioner dan segmen pu-

Stasiun Pusat Kontrol di bumi.

Pada proses pembangunan stasiun pengatur lal- kelayakan dan akurasinya. Didalam melaksanakan
ullintas udara (traffic stations), JCAB memilih Mitsubi- tugas operasionalnya, pengelolaan manajemen ini
shi Electronic Corporation (MELCO) untuk bergabung memiliki resiko tinggi namun dapat dipertanggung
dengan Alcatel Space mensupply Ground Earth Station jawabkan. Pihak Alcatel Space mengusulkan solu-
(GES). Perusahaan Alcatel Space mengerjakan proyek si penggunaan teknologi yang lain untuk menyele-
lebih dari 70% pada kontrak. Kedua perusahaan me- saikan masalah yang mungkin muncul di masa yang
nyetujui untuk memproduksi segmen lalulintas udara akan datang. Sehingga sistem pengaturan lalulintas
pada sistem MTSAT. Sebagai prime contractor pada penerbangan udara di Jepang lebih mudah, fleksibel,
industri MTSAT spacecraft, Alcatel Space sudah me- efiesiensi SDM, aman, prediksi jumlah pesawat se-
nentukan pekerjaannya. cara cepat dan tepat serta biaya operasional rendah.
Dioperasikan dua satelit MTSAT-1R dan MTSAT-2
Konfigurasi Redundan secara bertingkat dan bersamaan, dengan masing-mas-
ing pembagian jumlah lalulintas udara yang sama. Link
Sistem redundan didisain pada space seg- komunikasi akan di pindah (switch over) kepada salah
ment dan earth segment untuk memberikan otorita satu satelit MTSAT secara cepat dan otomatis, apabila
dalam mengoperasikan sistem penerbangan udara di terjadi kasus malfunction pada salah satu dari satelit,
Jepang. Pengelolaan manajemen ini ditinjau dari se- agar AMSS dapat beroperasi secara continue, seperti
gala aspek dan telah disetujui oleh ICAO dari segi terlihat pada Gambar dibawah ini.

Media Dirgantara, Vol. 8 No. 1 Maret 2013 24


AKTUALITA

Konfigurasi Sistem AMSS.

Pembangunan sistem Aeronautical Satellite Augmentation System (SBAS) dan Standards And
Centers (ASC), secara geografi letak Ground Earth Recommended Practices (SARPs) yaitu spesifikasi
Station (GESs) dipisahkan berada pada dua lokasi yang teknis yang diadopsi dari ICAO,
berbeda, yaitu: di Kobe dan di Hitachi Ota. Masing- • Dual GEO (dua satelit MTSAT) coverage mempu-
masing ASC terdiri dari dua GESs untuk satelit MT- nyai wilayah cakupan lebih luas dan dapat menye-
SAT-1R dan MTSAT-2. Apabila terjadi kasus anomaly diakan banyak layanan,
arises pada salah satu dari Ground Earth Station, maka • MSAS diharapkan dapat berfungsi sebagai bagian
akan di pindah (switch over) kepada Ground Earth dari infrastructure didalam pelayanan komunikasi
Station lainnya secara cepat, agar pusat kendali tetap penerbangan menggunakan satelit untuk wilayah
beroperasi. Asia/Pasifik dan untuk Global Navigation Surveil-
lance System (GNSS), seperti konfogurasi yang
Gambaran kemampuan MSAS ditampilkan pada gambar di berikut.
• MSAS (MTSAT Satellite-based Augmentation
System) mengacu pada sertifikasi Satellite-based

Media Dirgantara, Vol. 8 No. 1 Maret 2013 25


AKTUALITA

Konfigurasi MSAS.
Sistem operasional • Mekanisme managemen Aeronautical Mobile Com-
munications Panel (AMCP) telah dikoordinasikan
• Terdapat dua satelit, yaitu: International Mari- dengan ICAO, dan telah ditetapkan melalui kesepa-
time Satellite (Inmarsat) dan MTSAT yang se- katan bersama (MOU) antara JCAB dengan Inmarsat,
cara bersama akan memancarkan daftar sistem • AES akan dicatat pada Inmarsat dan MT-
untuk mengaktifkan Advanced Encryption SAT secara otomatis dalam wilayah cakupan.
Standard (AES) yang dimiliki keduanya,

Pembagian Cakupan Wilayah MTSAT.


Sesuai dengan kemampuan yang dimiliki dan fic Management (CNS/ATM) ini, diharapkan menjadi
kebutuhan sebagai pemantau lalulintas penerbangan, bagian dari infrastructure pelayanan komunikasi pen-
MTSAT sangat cocok untuk bandara di Indonesia. erbangan untuk wilayah Asia/Pasifik dan juga sebagai
Satelit yang sudah dilengkapi dengan fasilitas Com- Global Navigation Surveillance System (GNSS).
munications, Navigation and Surveillance/Air Traf-
Media Dirgantara, Vol. 8 No. 1 Maret 2013 26
FAKTUALITA

INDUSTRI TEKNOLOGI SATELIT VIETNAM


TERBESAR DI ASIA TENGGARA

Zakaria
Pranata Humas
e-mail:zakaria_lapan@yahoo.com

Kisah perang Vietnam-Amerika yang berakhir nasat-1, diluncurkan ke orbit tanggal 21-4 -2008de-
tahun 1975 banyak di filmkan, karena menelan banyak ngan bantuan roket Ariane 5 dari tempat pelun-
korban jiwa dan penderitaan rakyat Vietnam maupun curan Ariane Space Uni Eropa di Kourou, Guyana
veteran perang. Vietnam, sekarang jauh lebih maju dan Pe-rancis. Keberhasilan ini merupakan klaim Viet-
dikenal dunia sebagai negara pengekspor beras terbe- nam untuk kedaulatan nasional di luar angkasa.
sar ke dua dunia dan disamping itu Lembaga Antariksa Vinasat-1, ditempatkan pada lokasi orbit 132E, di-
Vietnam juga sudah berhasil mengorbitkan dua satelit perkirakan dapat bertahan di orbit selama 15-20 tahun.
komunikasi, satu satelit penginderaan jauh. Program Secara specifik data payload 16--12 Ku Band transpon-
antariksa Vietnam terus bergerak maju dengan diban- ders, 11--8 Extended C Band transponders, Payload
gunnya pusat industri teknologi satelit, bantuan dari power 3276 W (termasuk TT&C RF) dan Bus power
JICA, Japan International Cooperation Agency. Di- 600 W. Kehadiran satelit tersebut sangat membantu
perkirakan satu dekade ke depan kemampuan teknolo- masyarakat Vietnam dibidang telekomunikasi, inter-
gi dirgantara Vietnam menjadi terbesar di Asia Teng- net, dan layanan televisi ke semua wilayah, baik yang
gara. Mungkin Indonesia tidak saja impor beras dari terisolir oleh pegunungan atau pulau-pulau yang tidak
Vietnam bisa jadi kita juga beli satelit ke Vietnam ? terjangkau oleh perangkat lain, demikian kata Kemen-
terian Informasi dan Komunikasi Vietnam. Vietnam
Satelit Vinasat-1 berharap dengan diluncurkannya satelit ini, ekonomi
negara dapat tumbuh pesat dari sektor telekomunikasi.
Satelit pertama Vietnam adalah Vinasat-1, Sebelumnya pemerintah Vietnam menghabiskan ang-
untuk pembuatan satelit tersebut pemerintah Viet- garan jutaan dolar per tahun untuk berlangganan satelit
nam mengucurkan dana sebesar USD300 juta. Vi- dari negara lain.

Vinasat-1 is the first geostationary communications satellite of Vietnam.

Media Dirgantara, Vol. 8 No. 1 Maret 2013 27


FAKTUALITA

Satelit Vinasat-2 tempatkan di orbit LEO yang diluncurkan bersamaan


dengan satelit Jepang JCSAT-13. Kedua satelit terse-
Satelit Vietnam ke dua diberi nama Vinasat-2. but berhasil diluncurkan ke orbit bulan Mei 2012 dari
Hak pengelolaan satelit Vinasat-1 dan 2, sepenuhnya the Guiana Space Centre di Kourou, French Guiana.
dilakukan oleh Vietnam Post dan Telecommunication Satelit Vinasat-2 yang di tempatkan pada orbit 131.8
(VNPT) sebagai operator tunggal, karena VNPT yang lintang timur memiliki kapasitas 24 Ku-band transpon-
membiayai pembuatan satelit VINASAT-2 sebesar der dengan estimasi waktu hidup (lifetime) lebih dari
USD350 juta atau sekira Rp3,5 triliun. Satelit kedua 15 tahun.
dari negara pengekspor beras tersebut digunakan un- Perdana Menteri Vietnam mengatakan bahwa
tuk mengembangkan fasilitas satelit Vietnam dan me- peluncuran saatelit Vinasat-1 dan Vinasat-2 memiliki
menuhi kebutuhan informasi berbasis satelit yang kian aspek politis dan ekonomi yang sangat besar pengaruh-
meningkat di negara tersebut. Menurut VNPT, investa- nya bagi ketahanan dan kedaulatan Vietnam di darat
si yang ditanam tersebut akan kembali dalam kurun maupun di antariksa dan juga memperkuat eksistensi
waktu 10 tahun. dan kemampuan teknologi satelit komunikasi Vietnam
Rancang bangun Satellite VINASAT-2, tidak dimasa mendatang. Para enginering yang dilatih oleh
jauh beda dengan satelit Vinasat-1. Vinasat-2 berbobot Lockheed Martin’s experts sudah mampu mengambil
2969 kg atau 20 persen lebih besar dari Vinasat-1, di alih (take over) pengoperasian ke dua satelit tersebut.

Vinasat-2 is also a geostationary communications satellite.

Satelit VNREDSat-1 Satelit penginderaan jauh VNREDSat-1 dapat


menghasilkan citra satelit berkualitas dengan resolu-
Setahun setelah peluncuran satelit Vinasat-2, si tinggi yang dapat dimanfaatkan secara gratis oleh
Vietnam kembali meluncurkan satelit penginderaan semua instansi pemerintah pusat maupun daerah. Ci-
jauh pertamanya yaitu VNREDSat-1 pada hari Sabtu, tra satelir tersebut dapat digunakan untuk kepentingan
4 Mei 2013. Konsistensi pemerintah Vietnam mendu- perkembangan sosial-ekonomi dan khususnya untuk
kung program penelitian dan pengembanagan teknologi penanggulangan bencana alam seperti kebakaran hu-
satelit Vietnam sampai tahun 2020 yang sudah disah- tan, banjir, Tsunami, dan tumpahan minyak.
kan oleh pemerintah sudah kelihatan hasilnya dengan VNREDSat-1 tergolong satelit penginderaan
suksesnya peluncuran tiga satelit tersebut. jauh yang mengunakan citra satelit optik yang mampu

Media Dirgantara, Vol. 8 No. 1 Maret 2013 28


FAKTUALITA

menangkap gambar pada semua bidang di permukaan juta.


bumi. Misinya terutama untuk mengambil foto dalam Seluruh gambar hasil jepretan VNREDSat-
format multispectral empat band (MS) dan panchro- 1 akan dikelola satu pintu oleh Kementerian Sumber
matic (PAN), dengan waktu pengiriman selama tiga Daya Alam dan Lingkungan, yang dinilai paling kom-
hari. Resolusi spasial untuk PAN mencapai 2,5 meter peten dari segi infrastruktur untuk menerima, menyim-
dan 10 meter untuk MS. Dengan ukuran 600 x 570 x pan, memproses, dan mendistribusikan gambar satelit
500 milimeter. VNREDSat-1 berbobot total sekitar 120 hasil penginderaan jauh. Kementerian ini juga memi-
kilogram dan diperkirakan mampu bertahan di orbit se- liki sistem pengawasan yang lengkap dan independen
lama lima tahun. dari satelit ke stasiun penerima.
Perusahaan EADS, European Aeronautic De- Sebelum memiliki satelit VNREDSat-1, Viet-
fence and Space Company yang dikenal sebagai ahlin- nam membeli citra satelit melalui satelit asing dengan
ya memproduksi satelit asal Prancis, ASTRIUM Group harga tinggi sekitar $2,000-$5,000 satu gambar. Data
dan VEGA Technologies, ditunjuk sebagai pembuat yang diterima sering terlambat sehinga Vietnam tidak
dan meluncurkan satelit VNREDSat-1. EADS juga bisa melakukan update dengan cepat terkait informasi
melakukan upgrade the data receiving station. Penda- tentang oil spills, storms and floods. Namun sejak me-
naan VNREDSat-1 merupakan hasil investasi bersama miliki satelit penginderaan jauh sendiri Vietnam den-
antara Overseas Development Assistance (ODA) dari gan leluasa melakukan monitoring dan pendataan sum-
pemerintah Perancis menyediakan dana sebesar US$ berdaya alam setiap saat.
73,3 juta dari pemerintah Vietnam sebesar US$ 3,1

VNREDSat-1

Media Dirgantara, Vol. 8 No. 1 Maret 2013 29


FAKTUALITA

Ambisi Vietnam untuk menguasai teknologi satelit- cang bangun teknologi satelit. Proyek VNSC terdiri
penginderaan jauh terus dilanjutkan ke generasil ke dua dari tiga komponen utama yaitu untuk Assembly, In-
yang sedang dikembangkan yaitu proyek VNREDSat- tegration and Testing Center for small satellites; Data
1B bekerjasama dengan Belgia. Satelit VNREDSAT- Receiving Ground Station; R&D center; Education
1B direncanakan akan diluncurkan tahun 2017. Satelit Center; Space Museum and Observatory. Proyek terse-
seberat 130 kilogram tersebut akan menelan biaya but akan menelan biaya lebih dari US$600 juta
sekitar US$77.90 juta, pendanaannya sering Vietnam Perhatian Jepang terhadap pengembangan
dan Belgia. Satelit ini digunakan untuk monitor envi- teknologi antariksa Vietnam, karena kawasan di Asia
ronmental resources, natural disasters, improve man- Tenggara mempunyai pengaruh besar terhadap peruba-
agement of the territory and key resources such as ag- han iklim global maupun bencana alam. Jepang akan
riculture, marine and forest. memberikan pinjaman jangka panjang sebesar 93 juta
US dollar dengan tenggang waktu selama 40 tahun un-
Penbanguan industri satelit Vietnam tuk pembangunan sarana industri satelit di Vietnam.
Tidak hanya Jepang yang antusias membantu
Pembangunan Industri satelit Vietnam telah Vietnam, tetapi Amerika juga siap membantu Vietnam
ditetapkan pemerintah, akan berfungsikan sebagai the untuk pengembangan program antariksanya. Michael
Vietnam National Satellite Center (VNSC) yang ber- O’Brien, associate administrator for international and
lokasi di Hoa Lac High–tech Park yang menempati la- interagency relations for the US National Aeronautics
han seluas 9 hektar. Pembangunan VNSC merupakan and Space Administration (NASA), pada kunjungan
hasil bekerjasama Vietnam dengan Jepang. Yasuaki pejabat tinggi NASA tersebut akan ditanda tangani ker-
TANIZAKI, duta besar Jepang di Vietnam, menjelas- jasama Bilateral yang berkaitan dengan bidang kedir-
kan bahwa kerjasama pembangunan Vietnam Space gantaraan seperti The satellites Earth science, weather
Center tersebut akan berfungsi sebagai tempat ran- research, remote sensing, and educational activities.

Vietnam Space Center model

Media Dirgantara, Vol. 8 No. 1 Maret 2013 30


FAKTUALITA
Perkembangan Teknologi Satelit Palapa Dan Pemanfataannya di Indonesia

Yudho Dewanto (Hubungan Masyarakat - Lapan)


email: dewanto_y@yahoo.co.id
Sejak diluncurkannya satelit Palapa pada tahun lik Indonesia yang juga dioperasikan oleh Telkom.
1976, Indonesia menjadi negara ketiga di dunia yang Palapa A2 diluncurkan pada tanggal 10 Maret 1977
mengoperasikan Sistem Komunikasi Satelit Domestik dengan bantuan roket Delta 2914. Satelit Palapa A2 ini
(SKSD) dengan menggunakan satelit Geo Stasionery beroperasi di orbit 77° BT dengan waktu operasi sejak
Orbit (GSO) atau orbit geosynchronous. GSO adalah diluncurkan hingga Januari 1988. Satelit Palapa A2 ini
orbit suatu benda yang berpatokan pada bumi sebagai diluncurkan sebagai cadangan yang siap dioperasikan
pusatnya dan mempunyai periode sama dengan rotasi apabila terjadi permasalahan pada Satelit Palapa A1.
bumi, yaitu 1 hari = 23,9344 jam/24 jam. Sistem satelit
Palapa memberikan layanan telepon dan faksimili antar Satelit Palapa B
kota di Indonesia dan juga menjadi infrastruktur utama
dalam pendistribusian program televisi. Sistem satelit Palapa B1 adalah satelit pertama yang bertipe
Palapa sudah mengoperasikan jaringan telekomuni- HS-376 dan telah sukses beroperasi melaksanakan
kasi satelit selama 37 tahun. Dalam rentang waktu itu, tugas selama 7 tahun dari 18 Juni 1983 hingga ta-
satelit Palapa telah mengalami penyempurnaan sistem hun 1990. Satelit ini dioperasikan oleh Telkom dan
teknologi, peningkatan dalam jasa nilai tambah, serta beroperasi di jalur 108° BT. Satelit Palapa B2 ber-
perubahan dalam regulasi. Nama “Palapa” diambil dari tipe HS-376 diluncurkan oleh pemerintah Indone-
“Sumpah Palapa”, yang pernah diucapkan oleh Patih sia pada bulan Februari 1984. Namun, Palapa B2
Gajah Mada di zaman kerajaan Majapahit tahun 1334. gagal mencapai orbit operasinya karena adanya
kerusakan pada onboard rocket, sehingga dijemput
Generasi Satelit Palapa kembali oleh roket STS-51A pada November 1984.
Generasi berukutnya adalah satelit B2, tetapi menga-
Satelit Palapa A lami kegagalan, sehingga disiapkan satelit ke 3 sebagai
pengganti dan dinamakan Palapa B2P. Satelit Palapa
B2P diluncurkan pada 21 Maret 1987 dan satelit yang
mengitari orbit geosynchronous, satelit ini dibuat un-
tuk keperluan domestik dan disewakan ke mancanega-
ra. Para pemilik siaran luar negeri seperti CNN, ESPN,
BBC, menyewa satelit Palapa B2P dan satelit ini ber-
henti beroperasi pada Februari 1996.

Satelit Palapa A1
Satelit Palapa A1 adalah satelit pertama yang
dimiliki Indonesia dan dioperasikan oleh Perusahaan
Umum Telekomunikasi (Perumtel). Satelit Palapa
beroperasi pada orbit 83° BT. Palapa A1 bertipe HS-333
dengan massa 574 kg diluncurkan pada tanggal 8 Juli
1976 menggunakan roket Delta 2914 Amerika Serikat Astronot Dale A. Gardner,
dan beroperasi selama 9 tahun, yaitu hingga Juni 1985. memegang kertas bertulisan “For Sale”
Satelit Palapa A2 adalah satelit komunikasi kedua mi- setelah Palapa B2 diperbaiki (1984).

Media Dirgantara, Vol. 8 No. 1 Maret 2013 31


FAKTUALITA
Satelit Palapa B2 yang mengalami kegagalan di- Agustus 2009. Satelit D mengorbit pada GSO 113°
beli oleh Sattel Technologies (California), kemudian di- BT yang akan selesai masa operasionalnya pada tahun
perbaiki dan diperbarui oleh STS-51-A dan selanjutnya 2024. Palapa D adalah Spacebus 4000B3 yang dibuat
diluncurkan kembali sebagai Palapa B2R. Satelit B2R di Pusat Luar Angkasa Cannes Mandelieu. Perkem-
beroperasi kembali pada 13 April 1990 hingga tahun bangan generasi ke generasi satelit Palapa ditampilkan
2000. Satelit Palapa B4 merupakan satelit terakhir yang pada tabel Perkembangan Pemanfaatan Satelit Palapa
memiliki tipe HS-376. Palapa B4 diluncurkan pada 14 Dalam Layanan Telekomunikasi Satelit pada halaman
Mei 1992 digunakan untuk membackup satelit Palapa berikut.
B2P yang telah berhenti beroperasi sejak tahun 2005. PT. Telkom yang dahulu bernama Perumtel
adalah perusahaan BUMN, sebagai pelopor dalam bi-
Satelit Palapa C dang teknologi dan layanan satelit telekomunikasi di
Indonesia. PT. Telkom telah berpengalaman di bidan-
Satelit Palapa C1 merupakan satelit komunikasi gnya dalam mengoperasikan peralatan sistem satelit
pertama yang dimiliki dan dioperasikan oleh PT. Satelit komunikasi di kawasan Asia Tenggara. Hal ini men-
Pa lapa Indonesia (Satelindo). Palapa C1 bertipe HS-601 gakibatkan negara-negara tetangga seperti Thailand,
ini diluncurkan pada tanggal 31 Januari 1996. Palapa C1 Filipina dan Malaysia menggunakan jasa satelit Indone-
adalah pengganti satelit Palapa B4, Palapa C1 mengor- sia untuk keperluan dalam negerinya. Palapa B2P yang
bit di 113º BT dengan jangka waktu operasional selama sesungguhnya dibuat untuk keperluan domestik serta
7 tahun. Namun, karena terjadi kegagalan pengisian ditujukan untuk disewakan ke mancanegara ternyata
baterai pada tanggal 24 November 1998, Palapa C1 di- mampu menjaring bisnis yang sangat baik. Para penye-
nyatakan tidak layak beroperasi lagi dan digantikan oleh lenggara penyiaran seperti CNN, ESPN menggunakan
Palapa C2. Satelit Palapa C2 adalah satelit generasi se- Palapa B2P untuk menyiarkan program kepada ma-
lanjutnya yang dioperasikan oleh PT. Satelindo. Palapa syarakat yang berada dalam area cakupan Palapa B4.
C2 juga bertipe HS-601 yang diluncurkan pada tang- Deregulasi bidang usaha satelit tahun 1993, pemerintah
gal 15 Mei 1996 dan berhenti operasi sejak tahun 2011 menyetujui bahwa perusahaan swasta seperti PT. Sate-
lindo dapat menjadi suatu operator satelit dan telepon
seluler. Dengan demikian satelit Palapa B2P dan para
pelanggannya diserahkan oleh PT. Telkom ke PT Sate-
lindo. Sementara itu PT. Telkom mengoperasikan dua
satelit yaitu Palapa B2R dan Palapa B4. Pada periode
ini, negara-negara tetangga mulai membangun satelit
nasionalnya, seperti Thailand memiliki Thaicom, Ma-
laysia memiliki MEASAT dan Asiasat. Dampaknya
penyewa satelit Palapa menurun dan hanya mencapai
35% pada tahun 1995 dibandingkan 55% tahun 1992
dari total transponder.

Peluncuran Satelit Palapa C1


Satelit Palapa D

Satelit Palapa D memiliki kode internasional


2009-046A, satelit generasi terbaru yang masih ber-
oerasi hingga sekarang. Palapa D dipesan 29 Juni 2007
oleh perusahaan Indonesia PT. Indosat Tbk, kepada Stasiun Bumi Satelit Palapa
Thales Alenia Space dan diluncurkan pada tanggal 31

Media Dirgantara, Vol. 8 No. 1 Maret 2013 32


FAKTUALITA

Perkembangan Pemanfaatan Satelit Palapa Dalam Layanan Telekomunikasi Satelit

Media Dirgantara, Vol. 8 No. 1 Maret 2013 33


FAKTUALITA

Penggunaan layanan untuk domestik dan penyewaan luar negeri.

Peluang di Masa Depan Palapa E yang saat ini dalam proses pembuatan dan
direncanakan mengorbit pada 2016 di slot 150.5° BT.
Dengan memperhatikan karakteristik geografis Satelit ini untuk melayani kebutuhan masyarakat atas
Indonesia, dan untuk mengurangi kesenjangan digital layanan telekomunikasi dan mempertahankan aset
maka penggunaan satelit merupakan solusi teknologi negara. Layanan jaringan telekomunikasi PT. Indosat
terbaik dalam menjawab kebutuhan telekomunikasi. sejak tahun 1967 hingga kini telah mencakup wilayah
Untuk memberikan harga terjangkau dengan kuali- Indonesia, ASEAN, Asia Pasifik, Timur Tengah dan
tas data dan informasi yang baik, maka dilakukan Australia. Orbital Sciences Corporation siap men-
efisiensi penggunaan kapasitas transponder dengan dukung PT. Indosat dalam proyek satelit GEOStar-2
cara updating dan memakai teknik modulasi terbaru. yang sangat penting bagi perkembangan satelit di In-
Satelit Palapa milik PT. Telkom awalnya didesain un- donesia. Satelit Palapa-E akan memiliki transponder
tuk komunikasi domestik karena ditujukan untuk mem- C-band standar & extended dan transponder Ku-band
persatukan Indonesia. Satelit Palapa tersebut harus (opsional) yang menjadi bagian dari jaringan backbone
mampu mencakup seluruh kepulauan di wilayah Indo dalam mendukung layanan seluler, telekomunikasi dan
nesia Timur dalam mendukung pembangunan. Sejalan data yang dikelola oleh PT Indosat. Layanan yang dise-
dengan perkembangan zaman dan permintaan pasar, diakan oleh PT. Indosat adalah transponder lease se-
kapasitas dan daya transmisinya (EIRP - Effective Iso- bagai basic service dan Telecast Service. Transponder
tropic Radiated Power) ditingkatkan. Strategi ini se- lease untuk konektifitas korporasi dan pemerintahan,
bagai antisipasi PT Telkom terhadap dinamika pasar seperti jaringan e-KTP, ISP melalui jaringan VSAT,
dari “operator” menjadi “konsumer” atau sebaliknya. serta DigiBouquet, sedangkan Telecast Service untuk
broadcasting.
Generasi Satelit Palapa Ke Depan Perkembangan Satelit Palapa ini membuktikan
bahwa teknologi satelit komunikasi itu dapat dikem-
Saat ini, PT. Indosat mengoperasikan satelit Pa- bangkan dan fleksible. Pengalaman mengoperasi-
lapa C2 di slot 150.5° BT dan Satelit Palapa D di slot kan satelit lebih dari 37 tahun untuk layanan berbasis
113° BT melalui stasiun buminya di Jatiluhur, Jawa satelit komunikasi telah memberikan berbagai keun-
Barat. Bisnis sewa transponder satelit terus bertumbuh tungan, misalnya dapat melakukan peningkatan pe-
karenanya PT. Indosat konsisten menjalaninya. Satelit netrasi geografis, teledensitas, distribusi informasi dan
Palapa-D menyiarkan 55 kanal TV dan 5 kanal radio akses internet. Bahkan menjadi lebih bermakna karena
free-to-air (tidak berbayar) untuk dalam dan luar ne- pemanfaatan dan penggunaan satelit komunikasi untuk
geri. Satelit ini juga menjadi andalan sarana penyiaran menjaga Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI),
bagi tiga operator TV berbayar nasional dengan jumlah serta memberikan kepuasan kepada para penggunanya.
total 200 kanal berbayar. Satelit Palapa dapat diandalkan sebagai penyedia jasa
Kedepan, PT. Indosat mengalokasikan angga- jaringan satelit dan merupakan solusi yang berdaya
ran untuk desain, produksi, hingga peluncuran satelit guna ketika hubungan terestrial terganggu.

Media Dirgantara, Vol. 8 No. 1 Maret 2013 34


AKTUALITA
SATELIT LAPAN-A2 DARI BOGOR MENUJU ORBIT EQUATORIAL

Moedji Soedjarwo
SATELIT LAPAN-A2e-mail:
DARI moedji_s@yahoo.com
BOGOR MENUJU ORBIT EQUATORIAL
Pusat Teknologi Satelit
Moedji Soedjarwo
Pusat Teknologi Satelit
e-mail: moedji_s@yahoo.com

Program pengembangan satelit Indonesia dimu- misi tambahan pemantauan lalulintas laut. Sedangkan
lai dengan program satelit LAPAN-A1 (LAPAN-TUB- satelit LAPAN-A3 mengemban misi utama sebagai re-
SAT) pada tahun 2003. Satelit LAPAN-A2 merupa- peater radio amatir, yang kemudian bertambah dengan
kan kelanjutan program tersebut yang bertujuan untuk misi imager 3-band experimental. Pada pertengahan ta-
penguasaan teknologi desain dan Asembly, Integration hun 2011, setelah melalui diskusi yang cukup panjang
&Test (AIT) satelit di Indonesia. Program yang dimulai antara pemegang kebijakan dan para perekayasa di Pu-
tahun 2008 ini mengalami perubahan misi dengan tu- sat Teknologi Satelit (Pusteksat), maka ditentukanlah
juan optimasi, dimana pada tahun 2010 satelit LAPAN- orbit masing-masing satelit. Satelit LAPAN-A2 berada
A2 akan diluncurkan bersama dengan satelit LAPAN- di orbit equatorial dan satelit LAPAN-A3 berada di or-
A3, pada orbit dekat ekuator dalam konsep operasi bit polar seperti diperlihatkan pada Rencana Program
‘Twinsat’. Dalam konsep tersebut, satelit LAPAN-A2 Jangka Panjang dari Pusteksat
mengemban misi utama pemantauan secara visual dan

Program pengembangan satelit Indonesia

Media Dirgantara, Vol. 8 No. 1 Maret 2013 35


AKTUALITA
Program Jangka Panjang Pengembangan Satelit LAPAN

Perkembangan Satelit LAPAN-A2 • Penerima Global Positioning System (GPS) untuk


memberi data bagi perhitungan elemen orbit LA-
Untuk tujuan optimasi Satelit LAPAN-A2 yang PAN-A2, terutama jika NORAD tidak bisa men-
dibuat di Pusteksat Lapan – Bogor mengalami peruba- jangkau orbit ekuator.
han misi. Pada desain awal (2009) misi ORARI tidak • Sistem kendali sikap (Attitude Determination and
ada di satelit LAPAN-A2, dengan pertimbangan teknis Control System/ADCS) yang dilakukan oleh kom-
pada akhirnya misi tersebut dimasukan sehingga satelit puter utama (PCDH) untuk mendukung pengambi-
LAPAN-A2 disebut juga satelit LAPAN ORARI. lan gambar secara otomatis, dan tersedianya data
sikap satelit untuk koreksi geometri gambar.
Review Desain Satelit LAPAN-A2 Tahun 2009-2010 • On-board solid state memory untuk merekam gam-
bar diluar jangkauan stasiun Bumi Indonesia.
Persyaratan desain satelit LAPAN-A2 pada • Reaction Wheel yang dibuat di Indonesia (untuk
periode tersebut adalah satelit dengan misi pengamatan pengujian kinerjanya di angkasa)
Bumi dengan moda video yang dibangun berdasarkan • Dua star sensor, untuk meningkatkan keandalan
bus satelit LAPAN-TUBSAT, dimana proses desain, sistem determinasi sikap satelit, yang akan menjadi
integrasi, dan pengujiannya dilakukan di Indonesia. Bus acuan untuk pengendalian sikap satelit secara oto-
satelit LAPAN A2 menggunakan konfigurasi 2 kom- matis.
partemen untuk memudahkan integrasi elektronik pada
konfigurasi bintang yaitu semua komponen mempunyai Penambahan star sensor ini dilakukan atas dasar
jalur data sendiri yang terpusat di komputer utama. Kon- pengalaman pada satelit LAPAN-TUBSAT, yang star
figurasi ini memerlukan catu daya yang cukup besar. sensornya mengalami kegagalan pada tahun kedua
Oleh karena itu digunakan batere Li-ion yang mempu- operasi. Untuk menghindari kesalahan sistemik yang
nyai kapasitas per berat lebih tinggi dibanding jenis lain. sama, maka star sensor yang terpasang dipilih dari 2
Peningkatan kinerja pada satelit LAPAN-A2 meliputi: manufaktur yang berbeda. Konfigurasi satelit LAPAN
• Catu daya menggunakan solar panel GaAs yang A2 ditampilkan pada gambar di bawah ini.
mempunyai efisiensi 30% (saat awal di orbit)

Media Dirgantara, Vol. 8 No. 1 Maret 2013 36


AKTUALITA

Konfigurasi Komponen Satelit LAPAN-A2 pada Preliminary Design Review 2009

hingga tahun 2010, Lapan bekerjasama dengan


pengembang kamera, mengembangkan kamera dari
tingkat CCD matrix. Disatu sisi, Lapan mencadang-
kan satu kamera resolusi tinggi LAPAN-TUBSAT un-
tuk mengantisipasi jika pengembangan tidak berhasil.
Muatan lain dari satelit LAPAN-A2 adalah penerima
Automatic Identification System (AIS), yaitu sistem
pemantauan kapal berbasis GPS dan komunikasi digital
menggunakan Very Hight Frequence (VHF). Sistem ini
merupakan persyaratan International Maritime Organi-
zation (IMO) untuk kapal dengan bobot di atas 300 ton.
Dengan menempatkan penerima AIS di satelit, maka
cakupan pemantauan menjadi jauh lebih luas dibanding-
kan dengan penerima AIS yang umumnya dipasang oleh
otoritas lalu-lintas laut di pantai. Muatan ini diharapkan
Dimensi LAPAN-A2 pada
bisa mendeteksi sekitar 2000 kapal pada instantaneous
Preliminary Design Review 2009
footprint nya berupa lingkaran dengan radius 100 km.
AIS pada satelit LAPAN-A2 dibuat oleh perusahaan
Pada akhir tahun 2009, dilakukan upa- Kongsberg Seatex, Norwegia, dan telah digunakan di
ya kompresi data untuk menghemat memo- satelit AISSat-1 dan laboratorium angkasa milik ESA di
ri, namun hasilnya tidak menggembirakan. Se International Space Station (Columbus AIS program).

Media Dirgantara, Vol. 8 No. 1 Maret 2013 37


AKTUALITA

Persyaratan Desain Satelit LAPAN-A2 Tahun 2011 LAPAN-A2 adalah :


1. Masih tersedianya power control ports untuk mua-
Pada awal tahun 2011, pihak ISRO - India me- tan APRS dan voice repeater (alokasi cadangan) di
ngumumkan penundaan peluncuran ASTROSAT hing- komputer utama satelit LAPAN-A2.
ga 2012. Berdasarkan hal tersebut, manajemen LA- 2. Pada awal tahun 2011, muatan utama satelit LA-
PAN mengevaluasi kembali desain satelit LAPAN-A2 PAN-A2/ORARI adalah kamera digital - Space-
dan satelit LAPAN-A3. Hasil evaluasi adalah meng- Cam, yang dibangun oleh Theta System GmBH
gabungkan misi ORARI ke satelit LAPAN-A2 dan dengan prosesor yang sama dengan muatan satelit
peningkatan kemampuan muatan multispectral imager LAPAN-A3/IPB yang telah mengalami kemajuan
pada satelit LAPAN-A3 dari 3-band menjadi 4-band. sehingga siap menjadi flight model.
Dengan demikian resolusi dan swath yang dihasilkan 3. Misi satelit LAPAN-A2 akan kembali menerbang-
bisa mendekati spesifikasi LANDSAT untuk menga- kan kamera video analog 1000 mm yang sama den-
komodasi spesifikasi ketahanan pangan (misi satelit gan misi satelit LAPAN-TUBSAT karena kamera
LAPAN-IPB). Perubahan mendasar pada misi tersebut tersebut akan lebih berguna jika dibandingkan den-
memerlukan strategi peluncuran yang berbeda. Oleh gan kamera video dengan lebar cakupan 50 mm
karena itu diputuskan bahwa satelit LAPAN-A2 akan yang hanya berfungsi sebagai view finder.
tetap diluncurkan pada orbit ekuatorial, sedangkan
satelit LAPAN-A3 akan diorbitkan pada slot pelun- Hasil Re-Desain LAPAN-A2
curan polar. Program ini merupakan transisi dan mem-
beri pengalaman operasi multispectral imager bagi Berdasarkan persyaratan baru tersebut, maka
LAPAN setelah pengalaman operasi satelit LAPAN- desain satelit LAPAN-A2 harus dimodifikasi dari de-
TUBSAT dengan muatan video kamera. sain awalnya (2009-2010). Bagian-bagian satelit yang
Dasar penggabungan misi ORARI ke satelit dimodifikasi diperlihatkan pada tabel dibawah ini.

Tabel Modifikasi Desain Satelit LAPAN-A2

Sistem DesainAwal Desain 2011


Muatan Kamera Digital 600mm Kamera Digital 1000 mm
Kamera Video Analog 50 mm Kamera Video Analog 1000 mm
AIS Receiver AIS Receiver
Voice Repeater ORARI
APRS – ORARI
Dimensi 450 x 450 x 327 mm 450 x 500 x 380 mm
EstimasiBerat 68 kg 74 kg

Media Dirgantara, Vol. 8 No. 1 Maret 2013 38


AKTUALITA

Desain Satelit LAPAN-A2/ORARI Pada Akhir Tahun 2011

Media Dirgantara, Vol. 8 No. 1 Maret 2013 39


AKTUALITA
Kamera digital SpaceCam ini menggunakan LAPAN-A2 adalah lensa Nikon casegrain 1000 mm.
mode video dan gambar statis 4 megapixel CCD dengan Pemakaian pada satelit LAPAN-TUBSAT membukti-
ukuran pixel 5,5 µm. Berdasarkan kajian yang dilakukan kan bahwa pengaturan fokus lebih mudah dibandingkan
oleh tim Lapan, lensa paling sesuai dengan misi satelit lensa direct Canon 600 mm ataupun Pentax 600 mm.

SpaceCam dengan lensa casegrain 1000 mm dandamper platform

Payload lain pada satelit LAPAN-A2 adalah ka- setiap CCD akan mempunyai resolusi penuh dengan uku
mera video Sony DXC-990P, yang mempunyai 3 buah ran 752x582 pixel (7 mikron per pixel). Lensa Casegrain
CCD chip dan prisma/filter optik sebagai pembagi war- Nikon dengan panjang fokus 1000 mm dipasang pada ka-
na merah, hijau dan biru. Dengan konfigurasi ini, maka mera video analog untuk meningkatkan keandalan misi.

Kamera Video Analog Resolusi Tinggi LAPAN

kan pada orbit dekat khatulistiwa dengan sudut inkli-


KAJIAN ORBIT EKUATORIAL nasi antara 8° - 10°. Hasil simulasi orbit satelit setelah
diluncurkan menggunakan perangkat lunak Satellite
Satelit LAPAN-A2 yang akan diluncurkan oleh Tool Kit Version 8 (STK8) ditampilkan pada gambar
wahana peluncur PSLV milik ISRO – India, ditempat Lintasan Satelit Pada Orbit Ekuatorial Inklinasi 8°

Media Dirgantara, Vol. 8 No. 1 Maret 2013 40


AKTUALITA

Lintasan Satelit Pada Orbit Ekuatorial Inklinasi 8°

Dari hasil simulasi tampak bahwa stasiun bumi bumi yang lebih jauh dari ekuator. Semoga peluncuran
yang berada di ekuator memiliki durasi akses yang Satelit LAPAN-A2 hasil karya anak bangsa yang ber-
lebih lama. Artinya penempatan stasiun bumi di sepan- naung di Pusteksat – Bogor ini sukses menuju orbit
jang garis ekuator untuk melacak posisi satelit dengan ekuatorial dan menjadi kebanggaan Bangsa Indonesia.
orbit ekuatorial lebih menguntungkan daripada stasiun

Media Dirgantara, Vol. 8 No. 1 Maret 2013 41

Anda mungkin juga menyukai