DIRGANTAR A
ISSN 1907-6169
Media Dirgantara adalah majalah ilmiah populer yang ditulis dalam bahasa Indonesia untukmemasyarakatkan perkembangan iptek dirgantara secara nasi-
onal. Sifat populer berarti istilah teknis dijelaskan secara populer dengan bahasa sederhana, tidak menggunakan rumus-rumus dan tidak perlu daftar rujukan,
kecuali menyebutkan sumber yang bersifat umum seperti lazimnya koran/majalah populer. Gambar dan ilustrasi yang lebih menjelaskan isi tulisan sangat
diharapkan.
Media Dirgantara mengundang para penulis untuk mengirimkan naskah berupa hasil penelitian, kajian, pengembangan, pemikiran, ulasan atau berita berita
kedirgantaraan yang belum dipublikasikan atau dikirim ke media publikasi manapun. Naskah yang dikirim akan dievaluasi Dewan Penyunting dari segi
keaslian (orisinalitas), kesahihan (validitas) ilmiah dan kejelasan pemaparan. Naskah yang tidak dimuat akan dikembalikan kepada penulis dengan alasan
penolakannya.
Naskah dikirim ke Sekretariat Media Dirgantara, Bagian Hubungan Masyarakat LAPAN, Jl. Pemuda Persil No.1 Rawamangun Jakarta 13220. Naskah dik-
etik dengan MS Word. Penulis yang naskahnya diterima untuk dipublikasikan, diminta menyerahkan file dalam disket, CDROM atau dikirim melalui email:
pukasi@lapan.go.id.
Salam Dari Redaksi
Teknologi keantariksaan khususnya teknologi satelit mengalami perkembangan yang sangat pesat. Terbukti bahwa pada saat ini terdapat
ribuan satelit di antariksa telah diorbitkan, ada yang masih berfungsi dan ada pula yang sudah menjadi bangkai. Satelit-satelit tersebut terdiri
bermacam-macam bentuk, ukuran dan fungsi.
Majalah Media Dirgantara pada edisi ini menyajikan berbagai macam satelit dengan karekteristik dan fungsinya. Satelit-satelit yang akan
dibahas pada edisi ini antara lain satelit sumberdaya alam, satelit cuaca dan satelit komunikasi. Satelit sumberdaya alam saat ini dimanfaatkan
untuk memantau sumberdaya alam yang umumnya berupa pemetaan ruang dan tata kota. Satelit cuaca umumnya digunakan untuk memantau
keadaan cuaca yang sangat berguna untuk mempredikisi kondisi cuaca diwaktu yang akan datang. Sedangkan satelit komunikasi sudah ban-
yak dimanfaatkan untuk keperluan komunikasi dan penyiaran menggunakan media elektronika.
Dengan diterbitkannya edisi yang bertemakan “Satelit” diharapkan dapat memberikan pencerahan ilmu pengetahuan dan teknologi mengenai
bermacam-macam satelit dan fungsinya bagi pembaca.
Selamat membaca
Redaksi
SUSUNAN REDAKSI MEDIA DIRGANTARA, Vol. 8 No. 1 Maret 2013 ISSN 1907-6169
Keputusan Kepala LAPAN Nomor: Kep/037/II/2010 Tanggal: 2 Februari 2010, Penanggung Jawab: Sekretaris Utama
LAPAN, Pemimpin Umum: Karo Kerjasama Dan Hubungan Masyarakat, Sekretaris: Kabag Hubungan Masyarakat, Kasu-
bBag Publikasi, Penyunting Penyelia: Eko Budi Purwanto, Penyunting Pelaksana: Janu Pringadi, Lely Qodrita Avia, Sy-
amsul Arifin, Anwar Santoso, Moedji Sudjarwo, Fajar Iman Nugroho, Setiadi, Sri Rahayu, Zakaria. Redaktur: KasubBag
Publikasi, Murtani November, M Lutfi, Faulina, Sri Rahayu, Irwan. Disain Grafis: Yudho Dewanto.
Media Dirgantara merupakan Majalah Ilmiah Populer di bidang kedirgantaraan. Terbit setiap 3 bulan, memuat tulisan yang
bersifat ilmiah populer di bidang kegiatan kedirgantaraan. Setiap orang dapat mengutip terbitan LAPAN dengan menye-
butkan sumbernya.
Dengan perkembangan teknologi komponen kannya beberapa langkah perubahan besar, seperti:
satelit maka berbagai aplikasi yang dahulu hanya dapat 1. Peningkatan fungsi aplikasi satelit mikro (Micro sa-
diterapkan pada satelit besar (>1000 kg), kini telah tellite).
dapat diaplikasikan pada satelit kecil. Seperti penggu- 2. Sistem optik yang kompak pada satelit kecil (small-
naan teknologi remote sensing, radar, telekomunikasi satellite).
dan observasi bumi bahkan keperluan lunar mission. 3. Star sensor yang dapat digunakan pada satelit Pico
Selain itu, perkembangan teknologi mi- (Pico-satellite).
cro eletronics, battery, panel surya dan juga migra- 4. Peningkatan kecepatan data (data rate) dengan
si teknologi perangkat keras (hardware) ke dalam menggunakan Directional Antenna.
pengembang an perangkat lunak (software) mampu 5. Penggunaan konstelasi satelit nano (Nano satellite)
menggantikan fungsi beberapa perangkat keras dalam untuk komunikasi.
pembuatan satelit kecil. Oleh karena itu, pada saat ini 6. Sistem On board yang handal dengan menggunakan
telah ba nyak dibuat satelit kecil namun mempunyai komponen Commercial Off the Shelf (COTS).
kemampuan seper ti besar. Hal ini menyebabkan ter-
jadinya perubahan paradigma dalam pembuatan satelit, Dengan peningkatan fungsi satelit yang sangat
semula berorientasi pada berat (masa), dimana hanya cepat ini maka beberapa apliksi dapat ditransformasikan-
satelit yang berukuran besar yang dapat membawa nya dengan mengunakan satelit kecil, diantaranya adalah:
fungsi aplikasi besar dan kompleks, namun di masa 1. Earth Observation: karena perkembangan sistem
kini satelit kecilpun dapat membawa fungsi aplikasi elektro optik.
besar dan kompleks. a. Aplikasi pengamatan bumi dengan kamera reso-
Perkembangan teknologi satelit dalam 10 ta- lusi 2,5 meter pada satelit mikro.
hun ke depan akan sangat terlihat dengan dilaku
Transformasi teknologi yang digunakan saat lakukan dalam pengembangan satelit kecil adalah
ini pada pengembangan satelit kecil telah terbukti ke- pembangunan satelit PROBA V buatan Europe Space
gunaannya dan sangat mungkin dilakukan. Sehingga Agency (ESA) yang merupakan transformasi teknologi
aplikasi teknologi lama dalam pembangunan satelit yang digunakan oleh satelit SPOT-5 dengan mebawa
hanya akan meningkatkan volume satelit sekaligus me- vegetation instrument. Perbandingan spesifikasi antara
ningkatkan biaya pembuatan dan peluncurannya. satelit PROBA V dan SPOT-5 dapat dijelaskan seba-
Salah satu transformasi teknologi yang telah di- gai berikut:
Dari uraian di atas terlihat bahwa proses trans- yang tepat dalam penguasaan teknologi satelit.
formasi teknologi yang digunakan pada satelit SPOT-5 2. Berbagai misi aplikasi telah berhasil dilaksanakan
dengan bobot 3030 kg ternyata dapat diaplikasikan pada dan didukung oleh teknologi satelit kecil.
satelit kecil dengan bobot hanya 100 kg dengan kemam- 3. Tebuka kesempatan luas untuk lebih mendalami
puan yang sama bahkan lebih pada beberapa aspek. system engineering satelit.
4. Sangat ideal untuk melakukan pengujian teknologi
PENERAPAN TEKNOLOGI SMALL SATEL- baru.
LITE PADA PENGEMBANGAN SATELIT LAPAN 5. Biaya yang dibutuhkan untuk pengembangan ilmu
pengetahuan dan teknologinya relatif rendah (cost
Secara bertahap perkembangan teknologi effective)
satelit LAPAN diarahkan untuk penguasaan teknolo- 6. Peluang peluncurannya yang sangat terbuka melalui
gi Observasi Bumi, telekomunikasi dan science beberapa Negara maju dan dapat dilakukan secara
antariksa dengan menggunakan satelit kecil. Den- “piggyback”.
gan suksesnya pengembangan satelit LAPAN-TUB-
SAT seberat 57 kg yang mampu membawa ap- Dari pemikiran tersebut maka dibuatlah satelit
likasi video surveillance untuk mengamati muka LAPAN-TUBSAT sebagai cikal bakal pengemba-
bumi hingga resolusi 5 meter, maka terus dilakukan ngan teknologi satelit Lapan yang hingga kini ma-
pengembangan satelit kecil untuk aplikasi remote sih beroperasi di orbit. Saat ini, sudah dan sedang
sensing (kamera 4 kanal) dan aplikasi komunikasi. dikembangkan satelit Lapan generasi berikutnya
Keuntungan penerapan teknologi satelit kecil pada pro- secara mandiri sebagai tindak lanjut penguasaan
gram satelit LAPAN adalah: teknologi satelit yang telah dilakukan sebelumnya.
1. Penerapan Teknologi satelit kecil merupakan awal
Dimension 45 x 45 x 27 cm 50 x 47 x 38 cm 50 x 50 x 70 cm
weight 57 kg 75 kg 80 kg
Orbit/Inc 635 km, 97,6 deg (polar) 650 km, 8 deg (Neqo) 650 km, 97,6 deg (Polar)
Tx Data, S-Band, S-Band, X-Band
TTC UHF UHF UHF
Sejak 2007 hingga kini Lapan masih meng- Systems maka sangat mungkin mengembangkan satelit
oerasikan satelit LAPAN-TUBSAT untuk pengamatan kecil yang dapat digunakan untuk berbagai macam
muka bumi dengan video camera resolusi 5 meter. La- misi. Trend perkembangan teknologi satelit dalam 10
pan juga telah menyelesaikan pembangunan satelit sur- tahun mendatang lebih banyak menerapkan teknologi
veillance dengan spesifikasi yang lebih baik dan akan satelit kecil untuk observasi bumi, komunikasi, misi
mengorbit di daerah ekuator di atas wilayah Negara lunar dan expedisi ruang angkasa. Penyederhanaan
Indonesia pada sudut inklinasi 6-8 derajat. Pada tahun sistem engineering berdampak pada miniaturisasi plat-
mendatang Lapan telah menyiapkan program satelit form satelit sehingga berpengaruh pada efisiensi ke-
untuk aplikasi remote sensing dengan bobot di bawah butuhan biaya pembangunan satelit, biaya peluncuran
100 kg. Lebih jauh nantinya juga akan dikembangkan serta fleksibilitas penggunaan komponen yang tersedia.
satelit kecil dengan misi ilmu pengetahuan dan penggu- Program satelit Lapan sejak tahun 2007 telah melaku-
naan teknologi sensor SAR (Synthetic Aperture Radar) kan transformasi teknologi satelit kecil (LAPAN-TUB-
untuk observasi bumi selain sensor optik yang sedang SAT) untuk demonstrasi teknologi kendali satelit dan
dikembangkan. Dengan penerapan teknologi Minia- menjalankan misi surveillance untuk observasi bumi
turisation dan teknologi Micro-Electrical-Mechanical menggunakan kamera dengan resolusi hingga 5 meter.
Alhadi Saputra
Bidang Sistem Informasi Kedirgantaraan, Pusjigan-LAPAN
alhadi_putra@yahoo.com
Teknologi Penginderaan Jauh (Remote Sensing) yang berkaitan dengan manajemen pemanfaatan bumi
telah merubah paradigma visualisasi permukaan bumi dan permukaannya. Produk teknologi pengindera-
dari impian menjadi kenyataan, dari fiksi ilmiah menjadi an jauh yang sangat luar biasa berupa citra satelit den-
bukti ilmiah. Lompatan teknologinya telah menghasil- gan resolusi spasial yang tinggi, dengan memberikan
kan manfaat yang sangat berguna bagi banyak bidang visual permukaan bumi yang sangat detail.
Citra Satelit merupakan masukan data atau canaan daerah, pendidikan, kecerdasan dan militer.
hasil observasi dalam proses penginderaan jauh dan Citra dapat diartikan sebagai gambaran yang
merupakan suatu gambaran permukaan bumi yang tampak dari suatu obyek yang sedang diamati, se-
direkam oleh sensor (kamera) dalam bentuk image bagai hasil liputan atau rekaman suatu alat pemantau
(gambar) secara digital ((http://imahagiregion3.word- atau sensor yang dipasang pada wahana satelit ruang
press.com/2012/11/09/citra-quickbird-penginderaan- angkasa dengan ketinggian lebih dari 400 km dari per-
jauh/). Citra satelit telah banyak diaplikasikan diber- mukaan bumi. Citra memerlukan proses interpretasi
bagai bidang seperti meteorologi, pertanian, geologi, atau penafsiran terlebih dahulu dalam pemanfaatan-
kehutanan, konservasi, keanekaragaman hayati, peren- nya.
Citra satelit terbentuk dari serangkaian matrik elemen • Citra resolusi rendah, dengan resolusi spasial an-
gambar disebut piksel yaitu unit terkecil dari sebuah tara 15 m s/d 30 m, misalnya citra satelit Landsat.
citra. Piksel sebuah citra pada umumnya berbentuk • Citra resolusi sedang, dengan resolusi spasial
segi empat dan mewakili suatu area tertentu pada citra. 2.5 m s/d 10 m, misalnya citra satelit SPOT.
Citra yang menampilkan area dengan cakupan yang • Citra resolusi tinggi, dengan resolusi spasial 0.6 m
luas biasanya memiliki resolusi spasial yang rendah. s/d 1 m, misalnya citra satelit IKONOS dan Quick-
Berdasarkan tingkatan resolusinya citra satelit dibeda- Bird. Berikut adalah resolusi spasial pada beberapa
kan menjadi 3 macam, yaitu : jenis citra ditunjukan pada Tabel di bawah ini:
2. Resolusi Temporal
Resolusi temporal
adalah kemampuan sensor
untuk merekam ulang objek
yang sama. Semakin cepat
suatu sensor merekam ulang
objek yang sama, dikatakan
semakin baik resolusi tempo-
ralnya. Resolusi temporal be-
berapa satelit disajikan pada
Tabel berikut ini :
4. Resolusi Radiometrik 1), 3 bit (0-3), 4 bit (0-15), 5 bit (0-31), 6 bit (0-63),
7 bit (0-127), 8 bit (0-255), 10 bit (0-1023), 16 bit (0-
Resolusi radiometrik yaitu ukuran kemam- 65535).
puan sensor dalam merekam atau mengindera perbe-
daan terkecil suatu obyek dengan obyek yang lain, Karakteristik Satelit
dapat dikatakan sebagai ukuran kepekaan sensor.
Resolusi radiometrik berhubungan dengan kekuatan Satelit IKONOS
sinyal, kondisi atmosfier (hamburan, serapan dan tu-
tupan awan), dan saluran spektral yang digunakan. Satelit IKONOS adalah satelit resolusi tinggi
Oleh karena itu penggunaan citra pengindera- yang dioperasikan oleh GeoEye. Kemampuannya adalah
an jauh digital sangat dipengaruhi oleh kualitas citra mencitrakan dengan resolusi multispektral 3,2 m dan in-
atau kemampuan koreksi (koreksi radiometrik dan ko- fra merah dekat pankromatik 0,82 mm. Aplikasinya un
reksi geometrik) atau merestorasi datanya. Sehingga tuk pemetaan sumberdaya alam daerah pedalaman dan
informasi yang diperoleh cukup akurat dan dapat di- perkotaan, analisis bencana alam, kehutanan, pertanian,
andalkan selain itu juga berfungsi untuk memulihkan pertambangan, teknik konstruksi, pemetaan perpaja-
data citra yang menga -lami distorsi ke arah gambaran kan, dan deteksi perubahan. Mampu menyediakan data
yang lebih sesuai dengan keadaan sebenarnya. yang relevan untuk studi lingkungan dan menyediakan
Resolusi radiometrik merupakan range repre- pandangan udara dan foto satelit untuk banyak tempat
sentasi/kuantisasi data, biasanya dipergunakan untuk di seluruh dunia (http://pitikuye.blogspot.com/2013/04/
format raster. Range tersebut dapat berupa : 2 bit (0- karakteristik-satelit-penginderaan-jauh.html)
Satelit QuickBird baik untuk studi lingkungan dan analisis perubahan peng-
gunaan lahan, pertanian, dan kehutanan. Dalam bidang
QuickBird adalah satelit resolusi tinggi milik perindustrian, citra satelit ini dapat dimanfaatkan untuk
DigitalGlobe yang menggunakan sensor BGIS 2000 eksplorasi minyak atau gas, teknik konstruksi, dan stu-
yang mempunyai derajat ketelitiannya dengan resolusi di lingkungan. ((http://pitikuye.blogspot.com/2013/04/
0,61 m. Citra satelit ini merupakan sumber yang sangat karakteristik-satelit-penginderaan-jauh.html)
Satelit WorldView-2 (Red, Green, Blue, serta Near Infrared Band), World
View-2 merupakan satelit komersial pertama yang
Satelit WorldView-2 adalah satelit generasi ter- merupakan satelit komersial pertama yang mempunyai
baru dari DigitalGlobe yang diluncurkan pada tanggal 8 8 band. Penambahan 4 band diatas, akan mempertajam
Oktober 2009. Citra satelit yang dihasilkan selain memi- kemampuan dalam hal melakukan analisis multispek
liki resolusi spasial yang tinggi juga memiliki resolusi tral.
spektral yang lebih lengkap dibandingkan produk citra WorldView-2 mempunyai kemampuan untuk
sebelumnya. Resolusi spasial yang dimiliki citra satelit melakukan perekaman suatu daerah sampai dengan 975
WorldView-2 ini lebih tinggi, yaitu : 0,46 m - 0,5 m untuk ribu km2 per hari-nya serta dapat kembali ke daerah
citra pankromatik dan 1,84 m untuk citra multispektral. yang sama dalam waktu 1.1 hari. Dengan kemampuan
Citra multispektral dari World View-2 ine- seperti itu, WorldView-2 merupakan sumber data yang
miliki jumlah band sebanyak 8 band, sehingga sangat memberikan keadaan up-to-date dari suatu daerah.
memadai bagi keperluan analisis analis spasial sumber Band tambahan yang pertama yaitu Coastal
daya alam dan lingkungan hidup. (http://rizkyoktavi- Band (400 – 450 nm) dapat digunakan untuk melaku-
ani.blogspot.com/2012/07/pengenalan-jenis-jenis-ci- kan identifikasi dan analisis vegetasi, serta support ter-
tra-satelit.html). hadap studi bathymetric yang didasarkan pada karak-
Dengan tambahan 4 band yaitu Coastal Band, teristik klorofil serta penetrasi terhadap air. Selain itu,
Yellow Band, Red Edge Band, serta Near Infrared 2 Coastal Band dapat digunakan untuk melakukan riset
Band, disamping 4 band yang sudah banyak dikenal lebih lanjut mengenai teknik koreksi atmosfer.
Istilah cuaca yang umum dikenal berhubung- tang fenomena yang melibatkan radiasi matahari,
an dengan semua fenomena yang terjadi di permu- lingkungan plasma, medan magnet, dan lain-lain.
kaan ataupun di bagian bawah atmosfer bumi seperti Matahari berperan sebagai sumber energi seka-
angin, badai, dan hujan. Lalu apa itu cuaca antariksa? ligus sumber gangguan. Fenomena-fenomena yang
Cuaca antariksa adalah perubahan kondisi di matahari terjadi pada permukaan matahari antara lain Flare (le-
dan antariksa. Untuk memudahkan pemahaman, istilah dakan di matahari) dan Coronal Mass Ejection (CME)
dalam cuaca antariksa dianalogikan dengan cuaca di atau pelontaran partikel dari matahari akan berpengaruh
bumi. Bila di bumi ada angin, maka di antariksa juga terhadap teknologi di bumi. Flare besar yang mencapai
ada angin surya. Kalau di bumi ada badai, di antariksa lapisan ionosfer akan dapat mengganggu operasional
ada badai matahari, badai geomagnet, dan badai ion- komunikasi radio dan komunikasi satelit. Sementara
osfer. Demikian juga dengan hujan di bumi, dalam CME melalui gelombang kejutnya (shock wave) dapat
istilah cuaca antariksa juga ada istilah hujan meteor. memicu terjadinya badai geomagnet yang pada giliran-
Cuaca antariksa lebih dekat kepada pembahasan ten- nya juga akan mempengaruhi kondisi lapisan ionosfer.
Dampak Cuaca Antariksa Terhadap Komunikasi Radio kan gelombang radio yang frekuensinya sama dengan-
frekuensi plasma pada lapisan tersebut. Lapisan terse-
Pernahkah suatu hari ketika mendengar- but dikenal sebagai lapisan ionosfer. Lapisan ionosfer
kan siaran radio tiba-tiba suranya menjadi tidak berada pada ketinggian antara 50 km sampai dengan
jelas atau bahkan hilang sama sekali untuk bebe- 500 km di atas permukaan bumi, bahkan lebih. Ion-
rapa saat? Atau bagi yang mempunyai hobi meng- osfer terbentuk akibat proses fotoionisasi dari atom-
gunakan radio amatir untuk berkomunikasi, tiba- atom yang ada di udara. Berdasarkan perbedaan ke-
tiba suara yang ditangkap seperti timbul tenggelam, rapatan elektronnya maka lapisan ionosfer terbagi atas
kadang terdengar dengan jelas dan kadang tidak ter- lapisan D, lapisan E, dan lapisan F. Lapisan yang tera-
dengar. Apakah yang menyebabkan hal itu terjadi? khir inilah yang berperan penting dalam komunikasi
Sebenarnya di bagian atas atmosfer bumi terdapat suatu radio terutama komunikasi radio HF, karena lapisan F
lapisan yang sangat penting perannya dalam komuni berada pada ketinggian paling tinggi dan juga meman-
kasi radio karena lapisan tersebut bersifat memantul tulkan frekuensi radio tertinggi dalam pita HF.
Kondisi cuaca antariksa, terutama fenomena bagaimana dampak cuaca antariksa terhadap komuni-
yang terjadi di permukaan matahari sangat mempe- kasi radio dapat dilihat pada tabel. Dampak cuaca an-
ngaruhi lapisan ionosfer, termasuk lapisan F. Saat ak- tariksa terhadap komunikasi radio
tivitas matahari rendah, radiasi Extreme Ultra Violet Serupa dengan dampak cuaca antariksa ter-
(EUV) dari matahari lemah dan kerapatan partikel hadap komunikasi radio, maka flare, atau CME yang
bermuatan di lapisan F juga rendah. Ini artinya, hanya terjadi di matahari juga akan mengganggu komunikasi
gelombang radio HF frekuensi rendah saja yang akan satelit. Pernahkah ketika sedang asyik menonton siaran
dipantulkan lapisan ionosfer. Hal sebaliknya terjadi televisi tiba-tiba ada gangguan transmisi? Mungkin
bila aktivitas matahari mencapai puncaknya, maka ra- juga ketika akan melakukan perjalanan jauh menggu-
diasi EUV kuat dan kerapatan partikel bermuatan di nakan kapal atau pesawat, tiba-tiba jadwalnya ditunda?
lapisan F juga tinggi, sehingga lapisan ionosfer akan Hal itu kemungkinan selain disebabkan oleh cuaca di
memantulkan gelombang radio HF frekuensi tinggi. permukaan seperti badai atau turbulensi, dapat juga
Perlu dipahami bahwa sinyal gelombang radio HF be- disebabkan oleh cuaca antariksa yang mengganggu
rada pada pita frekuensi antara 3 MHz s.d 30 MHz, se- komunikasi untuk penerbangan maupun pendaratan
hingga dalam selang frekuensi tersebut dampak aktivi- pesawat. Dampak cuaca antariksa terhadap penjalaran
tas matahari tidak serta merta akan berpengaruh sama gelombang radio dalam komunikasi satelit dapat dili-
terhadap keseluruhan pita frekuensi HF. Secara ringkas hat pada tabel Dampak Cuaca Antariksa.
Serupa dengan dampak cuaca antariksa terhadap mungkinan selain disebabkan oleh cuaca di permukaan
komunikasi radio, maka flare, atau CME yang terjadi seperti badai atau turbulensi, dapat juga disebabkan
di matahari juga akan mengganggu komunikasi satelit. oleh cuaca antariksa yang mengganggu komunikasi un-
Pernahkah ketika sedang asyik menonton siaran televisi tuk penerbangan maupun pendaratan pesawat. Dampak
tiba-tiba ada gangguan transmisi?. Mungkin juga ketika cuaca antariksa terhadap penjalaran gelombang radio
akan melakukan perjalanan jauh menggunakan kapal- dalam komunikasi satelit dapat dilihat di bawah ini.
atau pesawat, tiba-tiba jadwalnya ditunda? Hal itu ke
Mitigasi Dampak Cuaca Antariksa Terhadap Komuni- dampak cuaca antariksa sebagai semacam data prediksi.
kasi Radio dan Komunikasi Satelit Informasi yang jelas tentang kondisi cuaca antariksa juga
akan membantu dalam pengembangan teknologi lain
Jika cuaca di permukaan yang dampaknya bisa yang akan bermanfaat untuk mitigasi dampaknya.
langsung dirasakan oleh manusia dan makhluk hidup Belajar dari negara maju seperti Inggris, langkah-
lainnya yang ada di permukaan bumi, maka dampak langkah berikut dapat dilakukan untuk mitigasi dampak
cuaca antariksa terhadap kehidupan manusia lebih pada cuaca antariksa terhadap komunikasi radio dan satelit :
sistem atau teknologi yang dikembangkan untuk mem- 1 Saat terjadi badai matahari yang besar maka jari-
bantu kehidupan manusia, seperti para pemilik satelit ngan komunikasi terestrial yang seharusnya meng
navigasi dan komunikasi, para operator jaringan listrik, gunakan GPS, boleh dioperasikan tanpa timing
para pilot, dan para operator komunikasi radio. Dengan dari GPS selama 3 hari karena kondisi darurat.
semakin berkembangnya teknologi komunikasi radio 2. Industri penerbangan sangat dianjurkan untuk me
dan satelit, maka dampak cuaca antariksa akan sema- ningkatkan kemampuan jaringan komunikasi yang
kin serius. Sebagai contoh, ketika satelit Galaxy 4 me- memanfaatkan modem HF, seperti yang digunakan
ngalami gangguan penjalaran sinyal pada tahun 1998, dalam militer agar sinyal yang hilang akibat badai
maka 40 juta pengguna pager tidak bisa berkomuni- matahari dan badai geomagnet dapat diminimalkan.
kasi selama beberapa jam. Padahal alat tersebut di- 3. Para penumpang dan awak pesawat harus mendapat
gunakan untuk komunikasi darurat antara dokter dan informasi kondisi cuaca antariksa pada saat mau
pasien di rumah sakit. Bisa dibayangkan akibat yang melakukan penerbangan.
ditimbulkan oleh gangguan cuaca antariksa tersebut. 4. Penyedia layanan satelit harus dengan jelas mem
Hal paling penting dalam mitigasi dampak cuaca an- berikan informasi tentang daya tahan satelit terha
tariksa adalah lengkapnya informasi tentang kondisi dap cuaca antariksa dan menyiapkan langkah anti
cuaca antariksa pada waktu tertentu. Untuk keperluan sipasi bila terjadi gangguan satelit misalnya dengan
itu diperlukan dukungan berbagai peralatan yang akan diversifikasi jaringan.
menghasilkan informasi tentang kondisi matahari, geo-
magnet, dan ionosfer. Keragaman peralatan dan ke- Berbagai langkah mitigasi tersebut dapat
lengkapan data juga bermanfaat untuk mempelajari tren menjadi bahan pertimbangan untuk diterapkan di
jangka panjang dari cuaca antariksa sehingga karakter tempat lain. Aspek kesinambungan penelitian juga
ristiknya dapat didekati dengan cara memodelkannya. harus dipertahankan agar informasi yang diberi-
Hasil model tersebut kemudian diinformasikan lagi kan dapat terus diperbaiki dan diperbarui sehingga
kepada para pengguna sistem teknologi yang terkena manusia dapat beradaptasi dengan cuaca antariksa.
Indonesia sebagai negara kepulauan dengan beroperasi. Selain itu juga berperan dalam pengaturan
batas wilayah barat adalah Pulau Sabang, timur Pulau kelancaran arus lalu lintas, membantu Pilot dalam
Merauke, utara Pulau Miangas dan selatan Pulau Rote mengendalikan keadaan darurat, memberikan infor-
menjadi sebuah Negara Kesatuan Republik Indonesia masi yang dibutuhkan Pilot (seperti informasi cuaca,
(NKRI). Letak wilayah nusantara berada pada garis informasi navigasi penerbangan, dan informasi lalu
khatulistiwa yang memiliki nilai strategis karena be- lintas udara). ATC adalah rekan terdekat pilot selama
rada diantara benua Asia dan Australia, sehingga In- di udara. Semua aktivitas pesawat di dalam Manoeu-
donesia merupakan jalur perlintasan udara antar dua vring Area diharuskan mendapat mandat (clearance)
benua tersebut. Lalulintas udara di atas wilayah Indo- terlebih dahulu dari ATC, yang kemudian ATC akan
nesia merupakan jalur penerbangan udara yang cukup memberikan informasi, instruksi, mandat kepada Pi-
sibuk dan padat untuk rute lokal dan internasional. lot sehingga tercapai tujuan keselamatan penerbangan,
Letak Indonesia yang strategis ini bisa dijadikan seb- semua komunikasi itu dilakukan dengan menggunakan
agai jalur perlintasan udara dan tempat persinggahan bahasa internasional, yaitu bahasa Inggris (English
sementara untuk perjalanan dari Asia ke Australia, dari language) diatur dalam standar bahasa yang dikenal
Afrika ke Australia dan sebaliknya. Ditambah dengan sebagai Phraseologies. Pada Gambar dibawah adalah
potensi sumberdaya alam yang bisa dijadikan sebagai tower ATC pada Bandara Soekarno Hatta.
tujuan wisata, kepentingan usaha/bisnis, maupun han-
ya sekedar berlibur dengan keluarga menggunakan jasa
penerbangan udara. Hal ini perlu mendapat perhatian
dari pemerintah dan upaya yang serius terkait dengan
keselamatan penerbangan, sesuai dengan Undang-Un-
dang Nomor 1 Tahun 2009.
Menurut informasi dari PT Angkasa Pura II,
saat ini trafik pesawat terbang sudah mencapai jumlah
60 penerbangan per jam, yang normalnya hanya 50
penerbangan. Kondisi ini berarti bahwa “penerba-ngan
sudah over load” dan beban Air Traffic Control (ATC)
di Bandara Soekarno-Hatta sangat sibuk. Di Indonesia
sudah ada instansi yang bertugas memonitor penerba-
ngan, yaitu Angkasa Pura I dan Angkasa Pura II, serta
sudah dibentuk Perusahaan Umum Pusat Penyeleng-
gara Navigasi Penerbangan atau single Air Traffic Sys-
tem (ATS) yang bertugas memonitor penerbangan dan
bertanggung jawab kepada Kementerian Perhubungan.
Lembaga ini akan menggabungkan beberapa ATC
yang ada di Angkasa Pura I, Angkasa Pura II dan Di-
rektorat Jenderal Perhubungan Udara ke dalam sistem
satu kendali. Hal ini untuk memperkuat/mendukung
ATC Bandara Soekarno Hatta, Tangerang –Banten.
sistem operasional bandara di tanah air dengan meng-
gunakan teknologi handal yang dapat memenuhi ke- Pada saat ini sudah ada Multi-functional Trans-
butuhan. Sebagai Pemandu Lalu Lintas Udara (ATC) port Satellite (MTSAT) milik Jepang yang berada
berfungsi memberikan layanan pengaturan lalu lintas di orbit geostasioner yang berfungsi untuk memoni-
di udara kepada pesawat udara untuk mencegah an- tor lingkungan dan cuaca, komunikasi serta navigasi.
tar pesawat terlalu dekat satu sama lain, mencegah Dibanding generasi sebelumnya, satelit ini mem-
tabrakan antar pesawat udara dan pesawat udara de- punyai keunggulan dapat memantau kepadatan lalu lin-
ngan rintangan (Gunung) yang ada di sekitarnya selama tas udara, agar lebih jelas dapat dilihat gambar berikut:.
Media Dirgantara, Vol. 8 No. 1 Maret 2013 19
AKTUALITA
Komunikasi antara stasiun pengatur lalu lintas udara dengan pesawat udara maupun helikopter.
Pemanfaatan Teknologi Satelit MTSAT Km di posisi equator 140º Bujur Timur di atas Papua.
MTSAT-1R adalah satelit pertama yang dibangun oleh
Perkembangan teknologi satelit geostasioner generasi Jepang yang mengadopsi konsep dari International
MTSAT telah mengalami kemajuan yang cukup signi- Civil Aviation Organization (ICAO) 1991. Life time
fikan. Satelit dari jenis ini diawali dari satelit generasi satelit ini adalah 10 tahun untuk bidang transportasi
pertama, yaitu MTSAT 1 yang diluncurkan oleh Jepang udara (sistem komunikasi dan navigasi/aeronautik),
pada 15 November 1999. MTSAT adalah satelit multi- serta 5 tahun untuk bidang meteorologi (pemantauan
misi yang menggabungkan beberapa fungsi antara lain lingkungan dan cuaca). Sedangkan satelit generasi ke-
sistem komunikasi, navigasi dan meteorologi. Kemudi- tiga MTSAT-2 diluncurkan pada 18 Februari 2006 di-
an satelit generasi kedua, yaitu MTSAT-1R diluncurkan tempatkan di posisi equator 145º Bujur Timur, lintasan
26 Februari 2005 ditempatkan pada ketinggian 36.000 satelit seperti ditampilkan pada gambar berikut ini.
Konsep pembuatan satelit ini untuk mengatur ini merupakan pengembangan konsep dari generasi
transportasi udara serta pemantauan iklim dan cuaca. sebelumnya yaitu: Geostationary Meteorological Sa-
Berdasarkan kebutuhan seperti dijelaskan di atas dan tellite (GSM) dan sekarang menjadi Communications,
kemampuan yang dimilikinya, maka dalam rentang Navigation and Surveillance/Air Traffic Management
waktu 7 tahun satelit jenis ini telah diluncurkan hingga (CNS/ATM) yang artinya satelit dapat berfungsi di bi-
generasi ketiga. dang meteorologi untuk observasi lingkungan dan cuaca
Pemerintah Jepang melalui institusi Japan Me- serta kenampakan permukaan bumi sebagai sistem pe-
teorological Agency (JMA) dan Japan Civil Aviation ringatan dini (early warning) serta di bidang transportasi
Bureau (JCAB) keduanya berada pada Ministry of penerbangan udara sebagai kontrol aviasi yang menca-
Land, Infrastructure and Transport (MLIT) mengelola kup wilayah Asia Timur hingga Pasifik Barat, Wilayah
pengoperasian seri MTSAT-1R dan MTSAT-2. Satelit cakupan satelit diperlihatkan pada gambar di bawah ini.
Sistem Komunikasi Dan Aeronautika munikasi, dimana satelit ini dapat melakukan pengiri-
man voice/data antara pesawat udara dengan stasiun
MTSAT sebagai satelit generasi baru yang me- pengatur lalulintas udara. Satelit dapat berfungsi untuk
miliki sistem peralatan komunikasi dan navigasi untuk komunikasi link, yaitu antara pesawat udara dengan
penerbangan udara, khususnya pada rute penerbangan satelit menggunakan jalur L Band dan komunikasi link
Pasifik Utara antara Jepang dan Amerika. MTSAT antara stasiun bumi dengan satelit menggunakan jalur
akan memberikan perbaikan kontribusi untuk kes- Ku dan Ka Band. Fungsinya untuk bidang meteorologi
elamatan dan kapasitas penerbangan di wilayah Asia menggunakan jalur S dan UHF Band. Satelit ini juga
Pasifik. Keunggulan teknologi dan kemampuan opera- dilengkapi sistem navigasi yang dapat digunakan se-
sional yang dimiliki satelit MTSAT, menjadikan satelit bagai Global Positioning Satellite (GPS) dan Global
ini sebagai fasilitas Aeronautical Mobile Satellite Ser- Navigation Surveillance System (GNSS).
vice (AMSS) atau sistem pelayanaan satelit komunika- Cakupan antena dan Spesifikasi saluran untuk
si untuk lalu lintas penerbangan udara ”bergerak” yang sistem komunikasi dapat dilihat seperti pada Gambar
handal saat ini. Sistem satelit dilengkapi peralatan ko dan Tabel di berikut ini.
Cakupan area komunikasi antara satelit MTSAT dengan pesawat terbang (L Band)
dan satelit dengan stasiun bumi (Ku dan Ka Band).
Pada proses pembangunan stasiun pengatur lal- kelayakan dan akurasinya. Didalam melaksanakan
ullintas udara (traffic stations), JCAB memilih Mitsubi- tugas operasionalnya, pengelolaan manajemen ini
shi Electronic Corporation (MELCO) untuk bergabung memiliki resiko tinggi namun dapat dipertanggung
dengan Alcatel Space mensupply Ground Earth Station jawabkan. Pihak Alcatel Space mengusulkan solu-
(GES). Perusahaan Alcatel Space mengerjakan proyek si penggunaan teknologi yang lain untuk menyele-
lebih dari 70% pada kontrak. Kedua perusahaan me- saikan masalah yang mungkin muncul di masa yang
nyetujui untuk memproduksi segmen lalulintas udara akan datang. Sehingga sistem pengaturan lalulintas
pada sistem MTSAT. Sebagai prime contractor pada penerbangan udara di Jepang lebih mudah, fleksibel,
industri MTSAT spacecraft, Alcatel Space sudah me- efiesiensi SDM, aman, prediksi jumlah pesawat se-
nentukan pekerjaannya. cara cepat dan tepat serta biaya operasional rendah.
Dioperasikan dua satelit MTSAT-1R dan MTSAT-2
Konfigurasi Redundan secara bertingkat dan bersamaan, dengan masing-mas-
ing pembagian jumlah lalulintas udara yang sama. Link
Sistem redundan didisain pada space seg- komunikasi akan di pindah (switch over) kepada salah
ment dan earth segment untuk memberikan otorita satu satelit MTSAT secara cepat dan otomatis, apabila
dalam mengoperasikan sistem penerbangan udara di terjadi kasus malfunction pada salah satu dari satelit,
Jepang. Pengelolaan manajemen ini ditinjau dari se- agar AMSS dapat beroperasi secara continue, seperti
gala aspek dan telah disetujui oleh ICAO dari segi terlihat pada Gambar dibawah ini.
Pembangunan sistem Aeronautical Satellite Augmentation System (SBAS) dan Standards And
Centers (ASC), secara geografi letak Ground Earth Recommended Practices (SARPs) yaitu spesifikasi
Station (GESs) dipisahkan berada pada dua lokasi yang teknis yang diadopsi dari ICAO,
berbeda, yaitu: di Kobe dan di Hitachi Ota. Masing- • Dual GEO (dua satelit MTSAT) coverage mempu-
masing ASC terdiri dari dua GESs untuk satelit MT- nyai wilayah cakupan lebih luas dan dapat menye-
SAT-1R dan MTSAT-2. Apabila terjadi kasus anomaly diakan banyak layanan,
arises pada salah satu dari Ground Earth Station, maka • MSAS diharapkan dapat berfungsi sebagai bagian
akan di pindah (switch over) kepada Ground Earth dari infrastructure didalam pelayanan komunikasi
Station lainnya secara cepat, agar pusat kendali tetap penerbangan menggunakan satelit untuk wilayah
beroperasi. Asia/Pasifik dan untuk Global Navigation Surveil-
lance System (GNSS), seperti konfogurasi yang
Gambaran kemampuan MSAS ditampilkan pada gambar di berikut.
• MSAS (MTSAT Satellite-based Augmentation
System) mengacu pada sertifikasi Satellite-based
Konfigurasi MSAS.
Sistem operasional • Mekanisme managemen Aeronautical Mobile Com-
munications Panel (AMCP) telah dikoordinasikan
• Terdapat dua satelit, yaitu: International Mari- dengan ICAO, dan telah ditetapkan melalui kesepa-
time Satellite (Inmarsat) dan MTSAT yang se- katan bersama (MOU) antara JCAB dengan Inmarsat,
cara bersama akan memancarkan daftar sistem • AES akan dicatat pada Inmarsat dan MT-
untuk mengaktifkan Advanced Encryption SAT secara otomatis dalam wilayah cakupan.
Standard (AES) yang dimiliki keduanya,
Zakaria
Pranata Humas
e-mail:zakaria_lapan@yahoo.com
Kisah perang Vietnam-Amerika yang berakhir nasat-1, diluncurkan ke orbit tanggal 21-4 -2008de-
tahun 1975 banyak di filmkan, karena menelan banyak ngan bantuan roket Ariane 5 dari tempat pelun-
korban jiwa dan penderitaan rakyat Vietnam maupun curan Ariane Space Uni Eropa di Kourou, Guyana
veteran perang. Vietnam, sekarang jauh lebih maju dan Pe-rancis. Keberhasilan ini merupakan klaim Viet-
dikenal dunia sebagai negara pengekspor beras terbe- nam untuk kedaulatan nasional di luar angkasa.
sar ke dua dunia dan disamping itu Lembaga Antariksa Vinasat-1, ditempatkan pada lokasi orbit 132E, di-
Vietnam juga sudah berhasil mengorbitkan dua satelit perkirakan dapat bertahan di orbit selama 15-20 tahun.
komunikasi, satu satelit penginderaan jauh. Program Secara specifik data payload 16--12 Ku Band transpon-
antariksa Vietnam terus bergerak maju dengan diban- ders, 11--8 Extended C Band transponders, Payload
gunnya pusat industri teknologi satelit, bantuan dari power 3276 W (termasuk TT&C RF) dan Bus power
JICA, Japan International Cooperation Agency. Di- 600 W. Kehadiran satelit tersebut sangat membantu
perkirakan satu dekade ke depan kemampuan teknolo- masyarakat Vietnam dibidang telekomunikasi, inter-
gi dirgantara Vietnam menjadi terbesar di Asia Teng- net, dan layanan televisi ke semua wilayah, baik yang
gara. Mungkin Indonesia tidak saja impor beras dari terisolir oleh pegunungan atau pulau-pulau yang tidak
Vietnam bisa jadi kita juga beli satelit ke Vietnam ? terjangkau oleh perangkat lain, demikian kata Kemen-
terian Informasi dan Komunikasi Vietnam. Vietnam
Satelit Vinasat-1 berharap dengan diluncurkannya satelit ini, ekonomi
negara dapat tumbuh pesat dari sektor telekomunikasi.
Satelit pertama Vietnam adalah Vinasat-1, Sebelumnya pemerintah Vietnam menghabiskan ang-
untuk pembuatan satelit tersebut pemerintah Viet- garan jutaan dolar per tahun untuk berlangganan satelit
nam mengucurkan dana sebesar USD300 juta. Vi- dari negara lain.
VNREDSat-1
Ambisi Vietnam untuk menguasai teknologi satelit- cang bangun teknologi satelit. Proyek VNSC terdiri
penginderaan jauh terus dilanjutkan ke generasil ke dua dari tiga komponen utama yaitu untuk Assembly, In-
yang sedang dikembangkan yaitu proyek VNREDSat- tegration and Testing Center for small satellites; Data
1B bekerjasama dengan Belgia. Satelit VNREDSAT- Receiving Ground Station; R&D center; Education
1B direncanakan akan diluncurkan tahun 2017. Satelit Center; Space Museum and Observatory. Proyek terse-
seberat 130 kilogram tersebut akan menelan biaya but akan menelan biaya lebih dari US$600 juta
sekitar US$77.90 juta, pendanaannya sering Vietnam Perhatian Jepang terhadap pengembangan
dan Belgia. Satelit ini digunakan untuk monitor envi- teknologi antariksa Vietnam, karena kawasan di Asia
ronmental resources, natural disasters, improve man- Tenggara mempunyai pengaruh besar terhadap peruba-
agement of the territory and key resources such as ag- han iklim global maupun bencana alam. Jepang akan
riculture, marine and forest. memberikan pinjaman jangka panjang sebesar 93 juta
US dollar dengan tenggang waktu selama 40 tahun un-
Penbanguan industri satelit Vietnam tuk pembangunan sarana industri satelit di Vietnam.
Tidak hanya Jepang yang antusias membantu
Pembangunan Industri satelit Vietnam telah Vietnam, tetapi Amerika juga siap membantu Vietnam
ditetapkan pemerintah, akan berfungsikan sebagai the untuk pengembangan program antariksanya. Michael
Vietnam National Satellite Center (VNSC) yang ber- O’Brien, associate administrator for international and
lokasi di Hoa Lac High–tech Park yang menempati la- interagency relations for the US National Aeronautics
han seluas 9 hektar. Pembangunan VNSC merupakan and Space Administration (NASA), pada kunjungan
hasil bekerjasama Vietnam dengan Jepang. Yasuaki pejabat tinggi NASA tersebut akan ditanda tangani ker-
TANIZAKI, duta besar Jepang di Vietnam, menjelas- jasama Bilateral yang berkaitan dengan bidang kedir-
kan bahwa kerjasama pembangunan Vietnam Space gantaraan seperti The satellites Earth science, weather
Center tersebut akan berfungsi sebagai tempat ran- research, remote sensing, and educational activities.
Satelit Palapa A1
Satelit Palapa A1 adalah satelit pertama yang
dimiliki Indonesia dan dioperasikan oleh Perusahaan
Umum Telekomunikasi (Perumtel). Satelit Palapa
beroperasi pada orbit 83° BT. Palapa A1 bertipe HS-333
dengan massa 574 kg diluncurkan pada tanggal 8 Juli
1976 menggunakan roket Delta 2914 Amerika Serikat Astronot Dale A. Gardner,
dan beroperasi selama 9 tahun, yaitu hingga Juni 1985. memegang kertas bertulisan “For Sale”
Satelit Palapa A2 adalah satelit komunikasi kedua mi- setelah Palapa B2 diperbaiki (1984).
Peluang di Masa Depan Palapa E yang saat ini dalam proses pembuatan dan
direncanakan mengorbit pada 2016 di slot 150.5° BT.
Dengan memperhatikan karakteristik geografis Satelit ini untuk melayani kebutuhan masyarakat atas
Indonesia, dan untuk mengurangi kesenjangan digital layanan telekomunikasi dan mempertahankan aset
maka penggunaan satelit merupakan solusi teknologi negara. Layanan jaringan telekomunikasi PT. Indosat
terbaik dalam menjawab kebutuhan telekomunikasi. sejak tahun 1967 hingga kini telah mencakup wilayah
Untuk memberikan harga terjangkau dengan kuali- Indonesia, ASEAN, Asia Pasifik, Timur Tengah dan
tas data dan informasi yang baik, maka dilakukan Australia. Orbital Sciences Corporation siap men-
efisiensi penggunaan kapasitas transponder dengan dukung PT. Indosat dalam proyek satelit GEOStar-2
cara updating dan memakai teknik modulasi terbaru. yang sangat penting bagi perkembangan satelit di In-
Satelit Palapa milik PT. Telkom awalnya didesain un- donesia. Satelit Palapa-E akan memiliki transponder
tuk komunikasi domestik karena ditujukan untuk mem- C-band standar & extended dan transponder Ku-band
persatukan Indonesia. Satelit Palapa tersebut harus (opsional) yang menjadi bagian dari jaringan backbone
mampu mencakup seluruh kepulauan di wilayah Indo dalam mendukung layanan seluler, telekomunikasi dan
nesia Timur dalam mendukung pembangunan. Sejalan data yang dikelola oleh PT Indosat. Layanan yang dise-
dengan perkembangan zaman dan permintaan pasar, diakan oleh PT. Indosat adalah transponder lease se-
kapasitas dan daya transmisinya (EIRP - Effective Iso- bagai basic service dan Telecast Service. Transponder
tropic Radiated Power) ditingkatkan. Strategi ini se- lease untuk konektifitas korporasi dan pemerintahan,
bagai antisipasi PT Telkom terhadap dinamika pasar seperti jaringan e-KTP, ISP melalui jaringan VSAT,
dari “operator” menjadi “konsumer” atau sebaliknya. serta DigiBouquet, sedangkan Telecast Service untuk
broadcasting.
Generasi Satelit Palapa Ke Depan Perkembangan Satelit Palapa ini membuktikan
bahwa teknologi satelit komunikasi itu dapat dikem-
Saat ini, PT. Indosat mengoperasikan satelit Pa- bangkan dan fleksible. Pengalaman mengoperasi-
lapa C2 di slot 150.5° BT dan Satelit Palapa D di slot kan satelit lebih dari 37 tahun untuk layanan berbasis
113° BT melalui stasiun buminya di Jatiluhur, Jawa satelit komunikasi telah memberikan berbagai keun-
Barat. Bisnis sewa transponder satelit terus bertumbuh tungan, misalnya dapat melakukan peningkatan pe-
karenanya PT. Indosat konsisten menjalaninya. Satelit netrasi geografis, teledensitas, distribusi informasi dan
Palapa-D menyiarkan 55 kanal TV dan 5 kanal radio akses internet. Bahkan menjadi lebih bermakna karena
free-to-air (tidak berbayar) untuk dalam dan luar ne- pemanfaatan dan penggunaan satelit komunikasi untuk
geri. Satelit ini juga menjadi andalan sarana penyiaran menjaga Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI),
bagi tiga operator TV berbayar nasional dengan jumlah serta memberikan kepuasan kepada para penggunanya.
total 200 kanal berbayar. Satelit Palapa dapat diandalkan sebagai penyedia jasa
Kedepan, PT. Indosat mengalokasikan angga- jaringan satelit dan merupakan solusi yang berdaya
ran untuk desain, produksi, hingga peluncuran satelit guna ketika hubungan terestrial terganggu.
Moedji Soedjarwo
SATELIT LAPAN-A2e-mail:
DARI moedji_s@yahoo.com
BOGOR MENUJU ORBIT EQUATORIAL
Pusat Teknologi Satelit
Moedji Soedjarwo
Pusat Teknologi Satelit
e-mail: moedji_s@yahoo.com
Program pengembangan satelit Indonesia dimu- misi tambahan pemantauan lalulintas laut. Sedangkan
lai dengan program satelit LAPAN-A1 (LAPAN-TUB- satelit LAPAN-A3 mengemban misi utama sebagai re-
SAT) pada tahun 2003. Satelit LAPAN-A2 merupa- peater radio amatir, yang kemudian bertambah dengan
kan kelanjutan program tersebut yang bertujuan untuk misi imager 3-band experimental. Pada pertengahan ta-
penguasaan teknologi desain dan Asembly, Integration hun 2011, setelah melalui diskusi yang cukup panjang
&Test (AIT) satelit di Indonesia. Program yang dimulai antara pemegang kebijakan dan para perekayasa di Pu-
tahun 2008 ini mengalami perubahan misi dengan tu- sat Teknologi Satelit (Pusteksat), maka ditentukanlah
juan optimasi, dimana pada tahun 2010 satelit LAPAN- orbit masing-masing satelit. Satelit LAPAN-A2 berada
A2 akan diluncurkan bersama dengan satelit LAPAN- di orbit equatorial dan satelit LAPAN-A3 berada di or-
A3, pada orbit dekat ekuator dalam konsep operasi bit polar seperti diperlihatkan pada Rencana Program
‘Twinsat’. Dalam konsep tersebut, satelit LAPAN-A2 Jangka Panjang dari Pusteksat
mengemban misi utama pemantauan secara visual dan
Payload lain pada satelit LAPAN-A2 adalah ka- setiap CCD akan mempunyai resolusi penuh dengan uku
mera video Sony DXC-990P, yang mempunyai 3 buah ran 752x582 pixel (7 mikron per pixel). Lensa Casegrain
CCD chip dan prisma/filter optik sebagai pembagi war- Nikon dengan panjang fokus 1000 mm dipasang pada ka-
na merah, hijau dan biru. Dengan konfigurasi ini, maka mera video analog untuk meningkatkan keandalan misi.
Dari hasil simulasi tampak bahwa stasiun bumi bumi yang lebih jauh dari ekuator. Semoga peluncuran
yang berada di ekuator memiliki durasi akses yang Satelit LAPAN-A2 hasil karya anak bangsa yang ber-
lebih lama. Artinya penempatan stasiun bumi di sepan- naung di Pusteksat – Bogor ini sukses menuju orbit
jang garis ekuator untuk melacak posisi satelit dengan ekuatorial dan menjadi kebanggaan Bangsa Indonesia.
orbit ekuatorial lebih menguntungkan daripada stasiun