Anda di halaman 1dari 6

Burhan

Satelit merupakan suatu benda atau teknologi bergerak mengitari benda lain dalam jalur yang
disebut orbit. Ada dua jenis satelit, yaitu satelit alami dan satelit buatan. Satelit alami adalah
satelit yang memang berasal dari alam seperti bulan yang adalah satelit alami bagi bumi, dan
satelit buatan adalah satelit yang dibuat oleh manusia lalu ditempatkan di suatu orbit
menggunakan kendaraan peluncur untuk tujuan tertentu seperti komunikasi, pemetaan, monitor
cuaca dan lain-lainnya. Palapa, Telkom, dan Garuda adalah contoh-contoh satelit buatan yang
dibuat dalam Indonesia.

Teknologi satelit dalam industri telekomunikasi memungkinkan sinyal komunikasi dapat


diterima dan disampaikan dari mana saja di Indonesia, bahkan lokasi terpencil yang tidak dapat
diakses oleh infrastruktur telekomunikasi berbasis darat. Karena ini, orang Indonesia dapat
dengan mudah mengakses jaringan telepon, internet, dan televisi satelit. Teknologi satelit
merupakan komponen vital dalam industri telekomunikasi, terutama di negara-negara seperti
Indonesia yang memiliki banyak lokasi terpencil dan sulit dijangkau. Dengan teknologi satelit,
sinyal komunikasi dapat dikirim dan diterima dari mana saja secara virtual, termasuk daerah
terpencil di mana infrastruktur telekomunikasi berbasis darat tidak layak atau hemat biaya untuk
disebarkan. Artinya, masyarakat Indonesia yang tinggal di pedesaan atau daerah terpencil, serta
di perkotaan, kini dapat menikmati akses yang dapat diandalkan ke jaringan telepon, internet,
dan televisi satelit.

Salah satu keuntungan dari teknologi satelit adalah kemampuannya untuk memberikan
jangkauan ke area yang luas dengan satu satelit. Ini berbeda dengan infrastruktur telekomunikasi
berbasis darat, yang biasanya memerlukan jaringan menara seluler atau peralatan lain untuk
menyediakan jangkauan. Teknologi satelit juga sangat tangguh dan tahan terhadap bencana alam,
menjadikannya komponen penting dari sistem komunikasi darurat. Di Indonesia, teknologi satelit
telah membantu menjembatani kesenjangan digital dengan menyediakan akses internet
berkecepatan tinggi di daerah terpencil di mana infrastruktur tradisional tidak tersedia. Hal ini
berdampak signifikan terhadap pendidikan, kesehatan, dan pembangunan ekonomi,
memungkinkan masyarakat di daerah terpencil untuk mengakses layanan vital dan peluang yang
sebelumnya tidak terjangkau.
Prakiraan cuaca adalah salah satu aplikasi pengamatan Bumi berbasis satelit yang paling
terkenal. Satelit cuaca dilengkapi dengan berbagai sensor yang memungkinkan mereka
mengumpulkan data tentang kondisi atmosfer, termasuk suhu, kelembapan, kecepatan dan arah
angin, dan tutupan awan. Informasi ini digunakan untuk membuat model cuaca terperinci, yang
dapat digunakan untuk memprediksi pergerakan badai dan pola cuaca lainnya. Prakiraan cuaca
yang akurat sangat penting untuk industri seperti pertanian, transportasi, dan manajemen darurat,
yang perlu merencanakan ke depan dan mengurangi dampak peristiwa cuaca buruk. Selain
peramalan cuaca, satelit juga digunakan untuk pemetaan topografi. Peta topografi memberikan
informasi rinci tentang permukaan bumi, termasuk elevasi, medan, dan penggunaan lahan.
Informasi ini berguna untuk berbagai industri, termasuk perencanaan kota, pengelolaan sumber
daya alam, dan survei geologi. Misalnya, peta topografi dapat membantu perencana kota
mengidentifikasi area yang berisiko banjir, atau membantu ahli geologi menemukan endapan
mineral. Satelit juga digunakan untuk pemantauan lingkungan, yang melibatkan pengumpulan
data tentang berbagai parameter lingkungan, seperti kualitas udara dan air, penggunaan lahan,
dan tutupan vegetasi. Informasi ini digunakan untuk memahami kesehatan planet kita dan untuk
mengidentifikasi area di mana intervensi mungkin diperlukan. Misalnya, data satelit dapat
digunakan untuk memantau laju deforestasi di hutan tropis, melacak pergerakan arus laut, atau
mengukur konsentrasi gas rumah kaca di atmosfer. Informasi ini sangat penting untuk membuat
keputusan tentang bagaimana mengelola sumber daya alam kita dan melindungi lingkungan.
Dalam kasus bencana alam seperti gempa bumi, tsunami, dan letusan gunung berapi, citra satelit
dapat digunakan untuk menilai tingkat kerusakan dengan cepat dan membantu mengidentifikasi
daerah yang sangat membutuhkan bantuan. Citra satelit juga dapat memberikan informasi rinci
tentang medan dan infrastruktur, seperti jalan, jembatan, dan bangunan, yang sangat berharga
untuk upaya penyelamatan dan pertolongan.

Satelit juga dapat menyediakan sambungan komunikasi penting selama keadaan darurat,
khususnya di wilayah di mana jaringan komunikasi terestrial telah terganggu. Mereka dapat
menyediakan sarana komunikasi yang andal dan tangguh untuk responden pertama, layanan
darurat, dan organisasi bantuan, yang memungkinkan mereka mengoordinasikan upaya mereka
secara lebih efektif. Dalam kasus konflik atau perang, satelit dapat memberikan informasi
berharga tentang pergerakan pasukan, lokasi pasukan musuh, dan tingkat kerusakan
infrastruktur. Informasi ini dapat digunakan untuk memandu operasi militer, membantu dalam
perencanaan dan pengambilan keputusan, dan pada akhirnya membantu menyelamatkan
nyawa.Indonesia telah mengalami beberapa bencana alam besar dalam beberapa tahun terakhir,
termasuk gempa bumi dan tsunami yang menyebabkan kerusakan dan korban jiwa yang
signifikan. Dalam situasi seperti itu, teknologi satelit dapat sangat membantu dalam
menyediakan data dan citra real-time untuk membantu operasi pencarian dan penyelamatan,
menilai kerusakan, dan memfasilitasi pengiriman bantuan dan perbekalan ke daerah yang terkena
dampak.

Indonesia masih dianggap sebagai negara berkembang, dengan sebagian besar penduduknya
hidup dalam kemiskinan. Akibatnya, banyak bisnis dan individu mungkin tidak memiliki sumber
keuangan untuk berinvestasi dalam teknologi satelit, yang bisa sangat mahal.Mengembangkan
dan meluncurkan satelit dapat menelan biaya jutaan dolar, dan pemeliharaan serta perbaikan
satelit yang berkelanjutan dapat menambah biaya. Pemerintah Indonesia telah berupaya
mengatasi masalah ini dengan bermitra dengan negara lain untuk mengembangkan dan
meluncurkan satelit, namun hal ini masih membutuhkan investasi yang tidak sedikit. Lalu, biaya
sewa atau penggunaan layanan satelit di Indonesia juga bisa tinggi. Penyedia layanan mungkin
membebankan biaya tinggi untuk mengakses data satelit atau menggunakan jaringan komunikasi
satelit, yang dapat mempersulit usaha kecil dan individu untuk membeli layanan ini. Akibatnya,
kelompok ini mungkin tidak dapat mengakses manfaat teknologi satelit, seperti peningkatan
kemampuan komunikasi dan penginderaan jarak jauh. Selain itu, tingginya biaya teknologi
satelit dapat menciptakan kesenjangan digital antara perkotaan dan pedesaan di Indonesia.
Sementara teknologi satelit dapat berguna dalam menghubungkan daerah-daerah terpencil dan
sulit dijangkau, tingginya biaya pemasangan dan pemeliharaan dapat mempersulit daerah-daerah
tersebut untuk mengakses teknologi tersebut. Hal ini dapat mengakibatkan kurangnya akses ke
layanan penting seperti perawatan kesehatan, pendidikan, dan tanggap darurat, yang dapat
berdampak signifikan pada kualitas hidup di wilayah tersebut.

Teknologi satelit juga rentan terhadap ancaman keamanan seperti serangan dunia maya dan
jamming, yang berpotensi membahayakan keamanan nasional negara. Dalam konteks Indonesia,
negara ini sangat bergantung pada teknologi satelit untuk keperluan komunikasi, navigasi, dan
militer. Misalnya, militer Indonesia menggunakan teknologi satelit untuk komunikasi, intelijen,
dan pengawasan. Badan Pencarian dan Pertolongan Nasional (BASARNAS) negara juga
bergantung pada teknologi satelit untuk operasi pencarian dan penyelamatan di daerah terpencil
dan tidak dapat diakses. Namun, meningkatnya ketergantungan pada teknologi satelit juga
membuatnya rentan terhadap serangan siber dan jamming. Serangan dunia maya dapat
membahayakan jaringan komunikasi, mencegat informasi sensitif, dan mengganggu layanan
penting. Misalnya, serangan siber pada sistem komunikasi satelit yang digunakan oleh militer
Indonesia dapat berdampak buruk pada kemampuan pertahanan negara.Demikian pula, gangguan
dapat mengganggu sinyal satelit, menyebabkan gangguan dan gangguan komunikasi. Serangan
jamming juga dapat mempengaruhi sistem navigasi GPS, yang dapat menyebabkan masalah
keselamatan di sektor transportasi dan maritim.Apalagi Indonesia terletak di wilayah yang rawan
bencana alam, seperti gempa bumi, tsunami, dan gunung meletus. Selama kejadian tersebut,
teknologi satelit menjadi sangat penting untuk komunikasi dan operasi tanggap darurat.
Pelanggaran keamanan apa pun pada saat-saat seperti itu dapat menimbulkan konsekuensi yang
parah. Untuk memitigasi ancaman keamanan ini, Indonesia perlu memperkuat langkah-langkah
keamanan siber dan mengembangkan infrastruktur komunikasi satelit yang kuat yang tahan
terhadap serangan siber dan jamming. Ini termasuk menerapkan teknologi enkripsi,
meningkatkan pemantauan jaringan, dan berinvestasi dalam sistem pencadangan dan redundansi.
Kemudian, kerja sama dan kolaborasi internasional dapat membantu mengatasi tantangan
keamanan yang muncul dalam teknologi satelit.

Meskipun teknologi Satelit memiliki kerugian-kerugian yang telah disebut sebelumnya, masih
ada ruangan untuk meringankan area-area tersebut. Terutama, untuk
mengurangi/meminimalisasi biaya untuk teknologi, Indonesia dapat berinvestasi untuk
mengembangkan teknologi satelitnya di dalam negeri. Saat ini, Indonesia mengandalkan
perusahaan asing untuk menyediakan layanan satelit, yang bisa mahal. Mengembangkan
teknologinya tidak hanya akan mengurangi biaya tetapi juga meningkatkan kemandirian dan
kemampuan teknologi negara. Untungnya, rencana mengenai masalah ini telah dibuat. Dalam
beberapa tahun terakhir, Indonesia telah membuat langkah signifikan dalam pengembangan
industri kedirgantaraan. Salah satu tujuan utama dari rencana pembangunan jangka panjang
Indonesia, Visi Indonesia 2045, adalah memantapkan diri sebagai pemain utama dalam industri
kedirgantaraan global. Sebagai bagian dari inisiatif ini, pemerintah berencana meluncurkan
peluncur satelit pada tahun 2040, yang diharapkan dapat menurunkan biaya peluncuran satelit ke
luar angkasa secara signifikan. Rencana pengembangan peluncur satelit merupakan bagian dari
upaya yang lebih luas untuk meningkatkan kemampuan ruang angkasa Indonesia. Negara ini
telah membuat kemajuan yang signifikan di bidang ini, dengan didirikannya Lembaga
Penerbangan dan Antariksa Nasional (LAPAN) pada tahun 1963 dan peluncuran satelit
pertamanya, Palapa A1, pada tahun 1976. Namun, Indonesia masih sangat bergantung pada
peluncuran luar negeri. penyedia untuk peluncuran satelitnya, yang bisa mahal dan membatasi
kemandirian negara dalam operasi luar angkasa. Peluncur satelit yang akan dikembangkan oleh
Indonesia diharapkan dapat menekan biaya peluncuran satelit hingga 50%. Ini akan dicapai
dengan memanfaatkan infrastruktur peluncuran milik negara, yang akan dibangun dan
dioperasikan oleh LAPAN. Infrastruktur akan terdiri dari landasan peluncuran, fasilitas perakitan
dan integrasi roket, dan pusat kendali jangkauan.Untuk mencapai tujuan ini, Indonesia perlu
berinvestasi besar-besaran dalam pengembangan teknologi dan infrastruktur yang diperlukan.
Pemerintah telah mengalokasikan dana untuk proyek tersebut, dan LAPAN bekerja sama dengan
sejumlah mitra lokal dan internasional untuk mengembangkan teknologi yang dibutuhkan.
Pengembangan peluncur satelit diharapkan berdampak signifikan terhadap perekonomian
Indonesia, karena akan menciptakan lapangan kerja baru dan merangsang pertumbuhan industri
dirgantara. Ini juga akan memberi negara itu kemandirian yang lebih besar dan otonomi strategis
dalam operasi ruang angkasa, yang memungkinkannya memanfaatkan teknologi ruang angkasa
dengan lebih baik untuk tujuan pembangunan dan keamanan nasional. Oleh karena itu,
pengembangan peluncur satelit merupakan langkah maju yang penting bagi industri
kedirgantaraan Indonesia dan kemampuan antariksanya. Dengan investasi dan pengembangan
yang berkelanjutan, Indonesia dapat menjadi pemain utama dalam industri antariksa global dan
berkontribusi pada kemajuan teknologi antariksa untuk kepentingan seluruh umat manusia.
Sumber

https://katadata.co.id/sitinuraeni/berita/617cf0d989043/mengenal-satelit-dan-beragam-fungsinya

https://www.indoworx.com/apa-itu-satelit/

https://imilkom.usu.ac.id/?p=572

https://www.cnnindonesia.com/teknologi/20171026155559-199-251318/indonesia-targetkan-
miliki-stasiun-peluncuran-satelit-di-2040

https://katadata.co.id/sitinuraeni/berita/617cf0d989043/mengenal-satelit-dan-beragam-fungsinya

Anda mungkin juga menyukai