MK. PEMEMIMPINAN
PRODI S1 PGSD - FIP
Skor Nilai :
PROGRAM STUDI S1
FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS NEGERI MEDAN
OKTOBER 2020
KATA PENGANTAR
Segala puji bagi Allah SWT yang telah memberikan nikmat serta hidayah Nya terutama
nikmat kesempatan dan kesehatan sehingga saya dapat menyelesaikan Makalah Mata Kuliah
KEPEMIMPINAN. Kemudian shalawat beserta salam kita sampaikan kepada Nabi besar kita
Muhammad SAW yang telah memberikan pedoman hidup yakni Al-Qur’an dan Sunnah
untuk keselamatan ummat di dunia.
Makalah ini merupakan salah satu tugas CBR (Critical Book Riview) Mata Kuliah
Kepemipinan Program Studi S1 PGSD pada UNIVERSITAS NEGERI MEDAN. Selanjutnya
kami mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada segenap pihak yang telah
memberikan bimbingan serta arahan selama penulisan Makalah ini.
Saya menyadari bahwa banyak terdapat kekurangan-kekurangan dalam penulisan
Makalah ini, maka dari itus saya mengharapkan kritik dan saran dari para Pembaca demi
kesempurnaan Makalah ini.
Penulis
i
DAFTAR ISI
Ii
BAB I
PENDAHULUAN
C. Manfaat CBR
1. Menambah wawasan tetang kepemimpinan dikalangan masyarakat
2. Mengetahui perbedaan kepemimpinan dan manajemen
3. Memahami tipe-tipe kepemimpinan
3
Ada bebrerapa tipe-tipe yang dikaitkan dengan perilaku para pribadi yang menjalankan fungsi
suatu kepemimpinan yaitu:
1.Antara kepemimpinan demokratis, otoriter, dan karismatik
a.Kepemimpinan demokratis
Tipe kepemimpinan demokratis menempatkan manusia sebgai faktor utama dan terpenting
dalam setiap kelompok atau organisasi.
Ada beberapa ciri-ciri kepeimpinan demokratis yaitu:
Dalm menggerakan bawahan selalu bertitik tolak dari pendapat, bahwa manusia itu adalah
makhluk yang termulia didunia.
Selalu berusaha menselaraskan kepentingan dan tujuan pribadi dengan kepentingan serta
tujuan organisasi.
Senang menerima saran, pendapat, bahkan kritik dari bawahannya.
Mentolerir bahwaan yang membuat kesalahan, juga memberikan pendidikan kepada
bawahan agar tidak membuat kesalahan dengan tidak mengurangi daya kreativitas, daya
inisiatif, serta daya perakarsa.
Lebih menempatkan kerja sama dalam mencapai tujuan.
Selalu berusaha mendorong bahwahannya lebih sukses.
Mengembangkan kapasitas dirinya (sang pemimpin) sebagai pemimpin.
b.Kepemimpinan otoriter
Kepemimpinan otoriter atau otokratis merupakan gaya kepemimpinanyang paling tua
dikenal manusia.
Ada beberapa ciri-ciri kepemimpinan otoriter yaitu:
Menganganggap bahwa organisasi adalah milik pribadi.
Mengidentifikasi tujuan pribadi dengan tujuan organisasi.
Bawahannya semata-mata dianggap sebagai alat.
Tidak mau menerima kritik, saran, dan pendapat dari orang lain, karena beranggapan bahwa
dirinyalah yang paling benar.
Sering menggunakan kekerasan serta ancaman dalam melakukan pendekatan kepada
bawahan.
c.Kepemimpinan karismatik
Hingga saat ini, para pakar belum berhasi menemukan secara jelas dan akurat tentang
mengapa seorang pemimpin memiliki karisma. Seorang pemimpin karismatik mempunyai pribadi
yang penuh daya tarik dan oleh karen itu pada umumnya memiliki pengikut dalam jumlah besar.
4
2. Antara Kepemimpinan Kolektif dan Tunggal
a. Kepemimpinan kolektif
Kata kolektif pengertiannya adalah bersama-sama. Jadi, kepemimpinan kolektif berarti bahwa
kepemimpinan tidk dijalankan oleh orang-orang dalamkapasitas jabatan apa saja.
b. Kepemimpinan tunggal
Sementara itu, dalam penerapannya secara operasional terdapat beberapa perbedaan yang sangat
prinsipil antara pimpinan dan kepala, yaitu sebagai berikut:
1).Pimpinan
Bertindak sebagai organisasi dam koordinator
Bertanggung jawab terhadap sekelompok yng dipimpinnya
Merupakan bagian dari kelompok
Kekuasaannya beasal dari kepercayaan anggota kelompok atau bawahannya
Dipilih dan dingkat atas kemauan dan persetujuan anggota kelompoknya
2). Kepala
Bertindak sebagai penguasa
Bertanggung jawab terhadap atasan, bukan kepada bawahan
Tidak selalu merupakan bagian dari kelompoknya
Kekuasaannya berpijak dari peraturan-peraturan
Tidak dipilih, melainkan diangkat oleh atasan sesuai dengan persyaratan yang
ditentukan
3.Antara kepemimpinan ahli, agitator, dan organisatoris/administratif
a.Kepemimpinan ahli (Expert)
“ The Right man on the right place!” demikian sebuah prinsip kepemimpinan yang barangkali sudah
tidak asing lagi bagi kita. Bahwa kepemimpinan adalah sebuah amanat serta tanggung jawab. Oleh
karena itu, seorang pemimpin hendaknya menguasai bidang yang ia pimpin. Sebagai contoh,
seorang pemimpin organisasi kemanusian misalnya, ia harus tahu banyak tentang sosiologi dan
antropologis.
b.Kepemimpinan agitator
Tipe kepemimpinan ini diwarnai dengan kegiatan pemimpin dalam bentuk tekanan, adu domba,
memperuncing perselisihan, memunculkan serta memperbesar pertentangan atau perselisihan dan
sebagainya. Dalam praktiknya pemimpin agiator itu dicirikan dengan kecenderungan perilaku banyak
komentar, cuap-cuap, dan juga berwacana ditengah-tengah publik.
5
c. Kepemimpinan organisatoris
Dalam kepemimpinan jenis ini bisa saja orang yang memegang jabatan pemimpin tidak begitu
cemerlang pemikirannya atau tidak fasih dalam berbicara. Akan tetapi, diri pemimpin tersebut
biasanya bisa diandalkan kecakapannya dalam berorganisasi. Misalnya ia mempunyai kelebihan
mumpuni dalam soal menyusun rencana serta program kerja yang jitundan kerja sama secara
efesien.
6
Ketimpangan sosial merupakan salah satu masalah dasar yang terjadi dalam kehidupan bangsa kita.
Ketimpangan sosial ini ditunjukkan oleh kesenjangan yang mencolok antara yang kaya dan miskin.
Disini kita perlu menyadari bahwa amatan dasar dari UUD 1945 baik sebelum maupun sesudah
diamandemen tetap mencantumkan secara jelas bahwa “fakir miskin dan anak-anak dan anak
terlantar dipelihara oleh negara”. Akan tetapi masalah-masalah ketimpangan dikalangan masyarakat
seperti: bayi yang dibunuh ibu kandungnya karena masalah ekonomi; masyarakat yang kelaparan
dan busung lapar; dan pandangan bank dunia yng menyatakan bahwa 49,5% kaum miskin
diindinesia namun pandangan BPJS menyebutkan bahwa 16,5% kaum miskin diindonesia.
Terlihat dari masalah-masalah tersebut tetang orang miskin yang semakin miskin ditambah lagi
dengan pandangan tokoh yang menganggap sebelah mata orang miskin. Dari yang telah diklaim
bahwa bangsa indonesia memiliki dasar-dasar “keadilan sosial”. Akan tetapi keadilan itu sudah tidak
ada lagi dikalangan orang miskin, pada pandangan mereka orang berada.
2. Korupsi, Kolusi, Nepotisme (KKN) yang Merajalela
Korupsi adalah busuk dan buruk. Sebaliknya korupsi adalah penyelewengan atau penggelapan harta
milik negara atau perusahaan. Mengorup berarti menggelapkan harta, uang dan milik negara atau
perusahaan untuk kepentingan pribadi. Masyarakat transparasi indonesia menyebutkan ciri-ciri
korupsi, diantaranya sebagai berikut:
a. Melihat lebih dari satu orang.
b.Tidak hanya berlaku dikalangan pegawai negeri atau anggota birokrasi negara, tetapi korupsi juga
terjadi diorganisasi uasah swasta.
c. Dapat mengambil bentuk menerima sogok, uang kopi, salam tempel, uang semir, uang pelicin
pelancar, baik dalam bentuk uang tunai atau benda ataupun perempuan.
d. Secara umum serba rahasia, kecuali sudah membudaya.
e. Melibatkan elemen kewajiban dan keuntungan timbal balik yang tidak selalu berupa uang.
f. Setiap tindakan korupsi mengandung penipuan, biasanya pada badan publik atau masyarakat
umum.
g. Setiap perbuatan korupsi melanggar norma-norma tugas dan pertanggung jawaban dalam tatanan
masyarakat.
h. Dibidang swasta, korupsi dapat berbentuk seperti menerima pembayaran uang dan sebagainya.
3. Ketergantungan pihak luar
7
Ketergantungan kepada pihak luar ini bisa meliputi dua hal yaitu: (1) Sebagai bangsa kita pernah
dengan mudahnya melakukan utang luar negeri; (2) Ketergantungan terhadap modal asing melebihi
50%. Dua persoalan tersebut sangat membebani bangsa ini. Bahkan aset yang dimiliki pun dijual
kepada pihak asing untuk menutupi utang luar negeri, Contohnya Indosat .
4. Kegagalan mengarahkan kemandirian bangsa
Kemandirian berarti keadaan dapat berdiri sendiri, keadaan dapat mengurus danmengatasi
kepentingannya sendiri tanpa tergantung kepada orang lain. Pembangunan dilakukan besar-besaran
dengan fondasi utang luar negeri, dan konsesi-konsesi penanaman modal asing secara terburu-buru.
Jumlah utang luar negara dan kondisi penanaman modal asing sudah kelewatan batas sehingga
menjadi bagian dari beban bangsa inonesia.
Contoh kegagalan mengarah kemandirian bangsa dapat dilihat dari: (1) kebutuhan terhadap
barang komoditas pertanian seperti beras dan gula harus menginpor (2) Pembangunan yang
bertumpuk pada teknologi tinggi yang mengara pada dasar impor dari negara luar; (3)
Pembangunan yang tidak memperhatikan basis masyarakat agraris adalah proyek pengembangan
industri pesawat terbang dan pembuatan jalan tol yang memanfaatkan tanah masyarakat perdesaan
maupun perkotaan.
Akibat kegagalan tersebut yang awalnya bangsa inonesia adalah bangsa agraris membuat
masyarakat berpenghasialn bergantung ,hanya kepada pertania kesulitan mempasarkan hasil
pertanianya yang telah digantikan oleh barang-barang impor dan pemanfaatan lahan-lahan mereka
yang hanya untuk pembangunan industri demi kepentingan pemerintahan, yang dapat
mempersulitkan masyarakat.
5. Masa lalu yang kelam tidak dipecahkan tuntas
Persoalan masa lalu itu diantaranya tentang pembunuhan massal tahun 1965, kasus Talangsari,
kasus tanjung priok, kasus trisakti 1 dan 2, serta lain-lainnya. Bagi sebuah bangsa beradab tidak
mungkin menyikapi perbedaan selalu diwujudkan dengan kekerasan massal dan stigma-stigma yang
terus dipelihara.
Namun bangsa yang beradab adalah bangsa yang berani mengakui kesalahan masa lalunya.
Bangsa beradab menjadikan pengalaman masa lalu untuk memperkuat arah masa depan agar tidak
terulang lagi. Sebagai contoh, Afrika selatan berani mengambil langkah untuk belajar dari
pengalaman masa lalunya karena kasus Aparheid. Aparheid adalah rezim kulit putih yang menindas
orang kulit hitam Afrika.
8
6. Perlu tegas, memiliki UUD 1945 dan dasar pancasila
Pancasila, dirumuskan oleh bung karno pada 1 jun 1945 dalam diskusi mencapai format dasar negara
indonesia pada awal-awal pendirian republik ini. Bungkarno menyebutkan bahwa indonesia perlu
memiliki dasar-dasar penting, yaitu peri kemanusiaan, ketuhanan, persatuan, keadilan sosial. Kalau
semua ini diproses menjadi satu, tinggal gotong royong yang disebutekasila.
Beban berat lain yaitu masalah ketidak seriusan bangsa ini untuk menjadi negara yang memakai
dasar-dasar demokrasi dan pancasila, ataukah akan memakai dasar-dasar agama tertentu. Kita
menyaksikan sebuah kelompok masyarakat bisa dengan mudah melakukan kekerasan. Mereka men-
sweeping dan merusak rumah seseorang/ kelompok hanya karenaperbedaan pandangan dan
keyakinan dalam agama atau ideologi.
Yang dijadikan dasar adalah fatwa sebuah lembaga agama tertentu, bukan UUD 1945 dan bukan
Undang-undang HAM atau peraturan yang menjamin hak-hak warganya untuk berpendapat dan
berkeyakinan.
7. Ketimpangan tata dunia baru dan bentuk penjajahan modern
8. Tarik menarik kepentingan dan pola kepemimpinan yang maju mundur
Berikut beberapa contoh peristiwa yang menggambarkan berbagai tarik-menari kepentingan antara
yang prostatus quo dan nonstatus quo:
a.Amandemen UU 1945 lebih dari satu kali
b.Undang-undang tentang parpol dan pemilu yang berganti-ganti
c.Undang-undang anti-diskriminasi RAS dan etnis
d.Kecenderungan oligarki
e.Kepemimpinan bermoral ganda
9. Mandegnya proses regenerasi (kepemimpinan)
Berikut adalah beberapa contoh uraian tentang beberapa kemungkinan resiko yang muncul akibat
dari kegagalan regenerasi kepemimpinan dalam sebuah bangsa:
1.Kegagalan regenerasi dan krisis kepemimpinan
2.Kegagalan regenerasi dan bangsa kuli
3.Kegagalan akumulasi kekecewaan masyarakat
4.Kegagalan regenerasi dan ketidak percayaan terhadap bangsa sendiri
5.Kegagalan regenerasi dan keteladanan
6.Kegagalan regenerasi dan masalah pengangguran kaum muda
12
5.Amien Rais
Amien Rais, seorang sosok yang populer membawa perubahan bagi bangsa inipada era reformasi.
Sosok yang berani mengambil resiko pada era 90-an dan berani berhadapan dengan sebuah rezim
yang di belakangnya berdiri kukuh kekuatan militer, birokrasi, partai politik, maupun krono-kroni
orde baru.
BAB III
PEMBAHASAN
Dari pembahasan buku utama bahwa kepemimpinan karismatik hingga saat ini, para pakar belum
berhasi menemukan secara jelas dan akurat tentang mengapa seorang pemimpin memiliki karisma.
Seorang pemimpin karismatik mempunyai pribadi yang penuh daya tarik dan oleh karen itu pada
umumnya memiliki pengikut dalam jumlah besar.
Sedangkan dari buku pembanding mengambil penjelasan dari max Weber, seorang sosiolog,
adalah ilmuan pertama yang membahas kepemimpinan karismatik. Lebih dari seabad yang lalu, ia
mendefinisikan karisma (yang berasal dari bahasa Yunani yang berarti "anugerah")
13
sebagai suatu sifat tertentu dari seseorang, yang membedakan mereka dari orang kebanyakan dan
biasanya dipandang sebagai kemampuan atau kualitas supernatural, manusia super, atau paling
tidak daya-daya istimewa.
Pada buku utama dijelaskan bahwa ada beberapa perbedaan majemen dan pemimpin
adalah sebagai berikut:
a. Kepemimpinan berusaha melayani dan mencapai jalan keluar terhadap mereka yang
dipimpin. Kalu misalnya berkaitandenganpresiden, berarti ia akanakan melayani masyarakat dan
rayat.Sementara iu, dalam manajemen yang sering terjadi yaitu menempatkan manajer untuk
dilayani oleh mereka yang dipimpin.
b. Kepemimpinan berusaha membawasemangat, optimisme, harapan ke depan,visiuntuk
keajuan organisasi, seta tekad untuk majudengan berbagai motivasi yang menopang kepemimpinan.
Sementara itu,dalam manajemen yang terjadi adalah menempatkan manajer sekadar haanya
untukmengejar targe yang telah dipatok (pencapaian laba ekonimis).
C. Kepemimpinan menempatkan mereka yang dipimpin sebagai orang dn bukn staf
perusahaan. Apabil demiian yang akan terjadi yaitu adanya upaya belajar dari kesalahan masa lalu
untuk tidak mengukang lagi. Juga siap memberikan maaf baik dalam berbagai bentuk (misalny
reonsiliasi, komisi kebenaran atau pun jenisnya).Sementara itu dalam manjemen kesalahan dilihat
sebagaikejahatan sehingga herusdiberi berbagai sanksi dengan cara-cara tertentu.
d. Kepemimpinan selalu membuat yang dipimpin ingin mendukung, menerapkan visi, dan
mewujudkan impian-impian dalam organisasi. Sebaliknya dalam manajemen, tidak selamanya
mereka yang dipimpin ingin melakukan kegiatannya dengan kesadaran untukmencapaitujuan
bersama. Bila jadi dalam melakukanberbagai hal seorang yang dipimpin terpaksa. Ya, karena dirinya
sebagai karyawan misalnya mak ia harus masuk pada jam-jam tertentu.
14
Sedangkan dari buku pembannding menjelasan perbeda-perbedaan tersebut yaitu:
Manajemen Pemimpin
Mengelola Berinovasi
Memelihara Mengembangkan
Memfokuskan pada sistem dan struktur Mengfokuskan pada orang-orang
(bawah)
Mengandalkan kontrol Menumbuhkan kepercayaan
Berorientasi jangka pendek Memiliki persektif jangka panjang
Bertanya bagaimana dan kapan Bertanya apa dan mengapa
Berorientasi pada hasil Berorientasi pada peluang-peluang masa
depan
Meniru Menciptakan
Menerima status quo Menentang status quo
Seperti tentara yang siap selalu Diri sendiri
diperintah
Melakukan dengan benar Melakukan hal yang benar
a. Kekurangan buku
Dari sambul atau cover buku pembanding begitu sangat sederhana didak dimunculkan
gambar-gambar yang bisa menarik dilihat oleh pembaca, dan dari segi gaya penulisan pada
buku pembanding yang sukar untuk dipamain karena didalamnya menjelaskan dari segi
umunya saja. Lalu dari isi buku tersebut yang merupakan bemtuk pdf membuat disetiap
gambar nya tidak menunjukan buku pada umumnya yang tersusun rapi dan tidak berantakan.
b.Kelebihan buku
Dilihat dari segi cover atau sampul buku utama begitu sedehana dan berwarna merah dan
begambarkan seorang pemimpin pada masa dulu sehingga pembaca dapat memahami bahwa
buku tersebut merupakan buku mengenai pemimpin.
15
Dari buku utama penggunan bahasa yang dipakai begitu mudah dipahami,dan penggunan
kata yang sering kali dipergunakan dalam eyd penulisan bahasa indonesia yang baik dan tepat
serta dikaitkan dengan kehidupan sehari-hari. Penulisan kata yang begitu rapi saat dicetak
membuat pembaca lebih mudah membacanya. Dan dari setiap lembar buku tersebut memiliki
seni yang cukup menarik dilihat
BAB IV
PENUTUP
A. KESIMPULAN
Dilihat dari Perbedaan manajemen dan pemimpin bahwa sebuah pemimpin bukan hanya
mementikan diri sendiri namu juga mementingkan kesejahteraan rakyatnya atau orang yang
ia pimpin untuk mencapai tujuan bersama, bukan untuk mencapai tujuan spihak saja. Dan
tugas pemimpin adalah mengayomi orang-orang yang iya pimpin bukan malah mengambil
kesempatan dari segi kepemimpinannya.
B. REKOMENDASI
Dari kekurangan buku pembanding dari segi cover agar diberikan gambar seorang pemimpin
yang dapat menggambarkan bahwa buku tersebut menjelaskan tentang kepemimpinan. Dan
pada buku pembanding juga agar memberikan contoh dan pembahasan yang lebih sering
dihadapin dikehidupan sehari-hari agar lebih gampang dipahami.
16
DAFTAR PUSTAKA
17