Anda di halaman 1dari 20

CRITICAL BOOKREVIEW

MK. PEMEMIMPINAN
PRODI S1 PGSD - FIP

Skor Nilai :

KEPEMIMPINAN KAUM MUDA


( Nur Khalik )

NAMA MAHA SISWA : TRIA ANGELLIA


NIM : 1202111001
DOSEN PENGAMPU : WINARA S.Si., M.Pd
MATA KULIAH : KEPEMIMPINAN

PROGRAM STUDI S1
FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS NEGERI MEDAN
OKTOBER 2020
KATA PENGANTAR

Segala puji bagi Allah SWT yang telah memberikan nikmat serta hidayah Nya terutama
nikmat kesempatan dan kesehatan sehingga saya dapat menyelesaikan Makalah Mata Kuliah
KEPEMIMPINAN. Kemudian shalawat beserta salam kita sampaikan kepada Nabi besar kita
Muhammad SAW yang telah memberikan pedoman hidup yakni Al-Qur’an dan Sunnah
untuk keselamatan ummat di dunia.
Makalah ini merupakan salah satu tugas CBR (Critical Book Riview) Mata Kuliah
Kepemipinan Program Studi S1 PGSD pada UNIVERSITAS NEGERI MEDAN. Selanjutnya
kami mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada segenap pihak yang telah
memberikan bimbingan serta arahan selama penulisan Makalah ini.
Saya menyadari bahwa banyak terdapat kekurangan-kekurangan dalam penulisan
Makalah ini, maka dari itus saya mengharapkan kritik dan saran dari para Pembaca demi
kesempurnaan Makalah ini.

MEDAN, 07 Oktober 2020

Penulis

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ...................................................................................................i


DAFTAR ISI..................................................................................................................ii
BAB I PENDAHULUAN ..............................................................................................1
A. Rasionalisasi Pentingnya CBR.........................................................................1
B. Tujuan Penulisan CBR .....................................................................................1
C. Manfaat CBR.....................................................................................................1
D. Identitas Buku Yang Direview .........................................................................1
BAB II RINGKASAN ISI BUKU ................................................................................2
A. Bab 1 ...................................................................................................................2
B. Bab 2 ...................................................................................................................3
C. Bab 3 ...................................................................................................................6
D. Bab 4 ...................................................................................................................9
E. Bab 5 ....................................................................................................................10
F. Bab 6 ....................................................................................................................11
G. Bab 7 ...................................................................................................................12
H. Bab 8 ...................................................................................................................13
BAB III PEMBAHASAN .............................................................................................13
A. Pembahasan Isi Buku ..........................................................................................13
B. Kelebihan dan Kekurangan Buku .......................................................................15
BAB IV PENUTUP .......................................................................................................16
A. Kesimpulan .........................................................................................................16
B. Rekomendasi .......................................................................................................16
DAFTAR ISI..................................................................................................................17

Ii
BAB I
PENDAHULUAN

A. Rasionalisasi Pentingnya CBR


Keterampilan membuat CBR pada penulis dapat menguji kemampuan dalam meringkas,
menganalisis, membandingkan, mengkritik dan memberi nila-nili yang terkandung dalam
sebuah buku yang dianalisis. Sering kita bingung memilih buku referensi untuk kita baca dan
pahami, terkadang kita hanya memilih satu buku untuk dibaca tetapi hasilnya masih belum
memuaskan. Misalnya dari segi analisis bahasa dan pembahasan, oleh karena itu penulis
membuat CBR filsafat pendidikan ini untuk mempermudah pembaca dalam memilih buku
referensi terkhusus pada pokok pembahasan tentang filsafat pendidikan.

B. Tujuan penulisan CBR


1. Mengulas isi sebuah buku;
2. Mencari dan mengetahui informasi yang ada dalam buku;
3. Melatih diri untuk beragumentasi dan berfikir kritis dalam mencari informasi yang
terdapat pada buku utama dan buku pembanding;
4. Membandingkan buku utama dan buku pembanding;
5. Mengkritik pembahasan yang terdapat pad buku utama dan buku pembanding.

C. Manfaat CBR
1. Menambah wawasan tetang kepemimpinan dikalangan masyarakat
2. Mengetahui perbedaan kepemimpinan dan manajemen
3. Memahami tipe-tipe kepemimpinan

D. Identitas Buku Yang Diriview


1. Judul : Kepemimpinan Kaum Muda
2. Edisi : Pertama
3. Pengarang : Nur Khalik
4. Penerbit : Cempaka Putih
5. Kota Terbit : Klaten
6. Tahun Terbit : 2018
7. ISBN : 978-979-662-840-7
1
BAB II
RINGKASAN ISI BUKU

A. Bab 1 Wawasan Umum Kepemimpinan


Kepemimpinan, bisa dimaknai sebagai sebuah rangkaian menggerakkan, menuntun, memndu,
mengorganisir, mengodolisasikn sejumlah orang dalam sebuah kelompok. Kelompok tersebut bisa
organisasi, negara, lembaga tertentu, dan golongan masyarakt tertentu dalam sebuah proses yang
terus –menerus untuk mencapai tujuan yang sudah disepakati bersama. Bisa juga untuk mencapai
tujuan yang telah ditentukan oleh aturan diman orang-orang telah mengikat diri dengan kelompok
itu, atau dengan aturan yang telah dibuat bersama.
Berikut beberapa unsur-unsur mengenai kepemimpinan yaitu:
1.Seorang yang memimpin
2.Orang yang dipimpin
3.Kegiatan yang menggerakkan
4.Tujuan bersama yang hendak dicapai
5.Mekansme dari seluruh proses kepemimpinan
Berikut adalah beberapa perbedaan kepemimpinan dan manajemen
a. Kepemimpinan berusaha melayani dan mencapai jalan keluar terhadap mereka yang
dipimpin. Kalu misalnya berkaitandenganpresiden, berarti ia akanakan melayani masyarakat dan
rayat.Sementara iu, dalam manajemen yang sering terjadi yaitu menempatkan manajer untuk
dilayani oleh mereka yang dipimpin.
b. Kepemimpinan berusaha membawasemangat, optimisme, harapan ke depan,visiuntuk
keajuan organisasi, seta tekad untuk majudengan berbagai motivasi yang menopang kepemimpinan.
Sementara itu,dalam manajemen yang terjadi adalah menempatkan manajer sekadar haanya
untukmengejar targe yang telah dipatok (pencapaian laba ekonimis).
C. Kepemimpinan menempatkan mereka yang dipimpin sebagai orang dn bukn staf
perusahaan. Apabil demiian yang akan terjadi yaitu adanya upaya belajar dari kesalahan masa lalu
untuk tidak mengukang lagi. Juga siap memberikan maaf baik dalam berbagai bentuk (misalny
reonsiliasi, komisi kebenaran atau pun jenisnya).Sementara itu dalam manjemen kesalahan dilihat
sebagaikejahatan sehingga herusdiberi berbagai sanksi dengan cara-cara tertentu.
d. Kepemimpinan selalu membuat yang dipimpin ingin mendukung, menerapkan visi, dan
mewujudkan impian-impian dalam organisasi. Sebaliknya dalam manajemen, tidak selamanya
2
mereka yang dipimpin ingin melakukan kegiatannya dengan kesadaran untukmencapaitujuan
bersama. Bila jadi dalam melakukanberbagai hal seorang yang dipimpin terpaksa. Ya, karena dirinya
sebagai karyawan misalnya mak ia harus masuk pada jam-jam tertentu.
Kepemimpinan bangsa, berarti menggerakanan mengosolidasikan bagian-bagiandari
organisasi negara dan masyarakat disetiap lini atau hierarkinya, dalamsebuah proes yang teru-
menerus untuk mencapai tujuan yang telh digariskan secara jelas dalam pembukaan UUD 1945.
Kemudian tujuan tesebut dirumuskan secara operasional alam lembaga-lembaga yang diberi mendat
maupun wakil-wakil masyarakat yang telah dipilih melalui mekanisme yang ada, atau oleh pejabat-
pejabat yang telah diangkat berdasarkan keputusan dan aturn tertentu.

B. Bab 2 Kepemimpinan dan Tipe-tipenya


Seorang pemimpin biasanya lahir karena empt hal yaitu:
1.Pemimpin yang lahir karena keturunan
Pemimpin yang lahir karena keturunan biasanya muncul dalam masyarakat yang masih memiliki
aturan dan keyakinn tradisional atau zaman dulu. Misalnya keyakinan bahwa pemimpin itu adalah
sebagai titisan tuhan atau dewa.
2.Pemimpin yang lahir karena sistem
Ada juga pemimpin yang muncul karena dilahirkan oleh sistem yang dibentuk oleh organisasi atau
lembaga tertentu. Sistem adalah seperangkat aturan yang dibuat dan disepakati untuk digunakan
dalam sebuah masyarakat, lembaga, atau kelompok. Biasanya sistem yang tidak mendorong
lahirnyapemimpin baru tidak memberi ruang terhadap pergantian kepemimpinan secara periodik.
Sementara itu sistem yangmendorong lahirnya kepemimpinan baru secara periodik, biasanya
memiliki aturan suksesi yang jelas dan terarah.
3.Tidak ada pemimpin yang lahir karen bakat saja
Bakat diartikan sebagai kemampuan pembawaan yang dipunyai seseorang sejak lahir. Akan
tetapi,bakat itu sendiri juga ditentukan berbagai faktor dari luar. Sebagai contoh misalnya
lingkungan atau pendidikan, dan berbagai bentuk pengembangan bakat itu.
4.Pemimpin yang muncul karena karisma
Krisma yaitu sejenis wibawa yang membuat orng hormat, ingin diperintah, dan ingin menjadi bagian
dari masyarakat yang dipimpin oleh orang yang berkarisma itu. Karisma bisa hilang atau luntur
karena faktor-faktor pribadi orang itu sendiri. Sebagai contohorang tersebut mengkhianati mereka
yang dipimpin.

3
Ada bebrerapa tipe-tipe yang dikaitkan dengan perilaku para pribadi yang menjalankan fungsi
suatu kepemimpinan yaitu:
1.Antara kepemimpinan demokratis, otoriter, dan karismatik
a.Kepemimpinan demokratis
Tipe kepemimpinan demokratis menempatkan manusia sebgai faktor utama dan terpenting
dalam setiap kelompok atau organisasi.
Ada beberapa ciri-ciri kepeimpinan demokratis yaitu:
 Dalm menggerakan bawahan selalu bertitik tolak dari pendapat, bahwa manusia itu adalah
makhluk yang termulia didunia.
 Selalu berusaha menselaraskan kepentingan dan tujuan pribadi dengan kepentingan serta
tujuan organisasi.
 Senang menerima saran, pendapat, bahkan kritik dari bawahannya.
 Mentolerir bahwaan yang membuat kesalahan, juga memberikan pendidikan kepada
bawahan agar tidak membuat kesalahan dengan tidak mengurangi daya kreativitas, daya
inisiatif, serta daya perakarsa.
 Lebih menempatkan kerja sama dalam mencapai tujuan.
 Selalu berusaha mendorong bahwahannya lebih sukses.
 Mengembangkan kapasitas dirinya (sang pemimpin) sebagai pemimpin.
b.Kepemimpinan otoriter
Kepemimpinan otoriter atau otokratis merupakan gaya kepemimpinanyang paling tua
dikenal manusia.
Ada beberapa ciri-ciri kepemimpinan otoriter yaitu:
 Menganganggap bahwa organisasi adalah milik pribadi.
 Mengidentifikasi tujuan pribadi dengan tujuan organisasi.
 Bawahannya semata-mata dianggap sebagai alat.
 Tidak mau menerima kritik, saran, dan pendapat dari orang lain, karena beranggapan bahwa
dirinyalah yang paling benar.
 Sering menggunakan kekerasan serta ancaman dalam melakukan pendekatan kepada
bawahan.
c.Kepemimpinan karismatik
Hingga saat ini, para pakar belum berhasi menemukan secara jelas dan akurat tentang
mengapa seorang pemimpin memiliki karisma. Seorang pemimpin karismatik mempunyai pribadi
yang penuh daya tarik dan oleh karen itu pada umumnya memiliki pengikut dalam jumlah besar.
4
2. Antara Kepemimpinan Kolektif dan Tunggal
a. Kepemimpinan kolektif
Kata kolektif pengertiannya adalah bersama-sama. Jadi, kepemimpinan kolektif berarti bahwa
kepemimpinan tidk dijalankan oleh orang-orang dalamkapasitas jabatan apa saja.
b. Kepemimpinan tunggal
Sementara itu, dalam penerapannya secara operasional terdapat beberapa perbedaan yang sangat
prinsipil antara pimpinan dan kepala, yaitu sebagai berikut:
1).Pimpinan
 Bertindak sebagai organisasi dam koordinator
 Bertanggung jawab terhadap sekelompok yng dipimpinnya
 Merupakan bagian dari kelompok
 Kekuasaannya beasal dari kepercayaan anggota kelompok atau bawahannya
 Dipilih dan dingkat atas kemauan dan persetujuan anggota kelompoknya
2). Kepala
 Bertindak sebagai penguasa
 Bertanggung jawab terhadap atasan, bukan kepada bawahan
 Tidak selalu merupakan bagian dari kelompoknya
 Kekuasaannya berpijak dari peraturan-peraturan
 Tidak dipilih, melainkan diangkat oleh atasan sesuai dengan persyaratan yang
ditentukan
3.Antara kepemimpinan ahli, agitator, dan organisatoris/administratif
a.Kepemimpinan ahli (Expert)
“ The Right man on the right place!” demikian sebuah prinsip kepemimpinan yang barangkali sudah
tidak asing lagi bagi kita. Bahwa kepemimpinan adalah sebuah amanat serta tanggung jawab. Oleh
karena itu, seorang pemimpin hendaknya menguasai bidang yang ia pimpin. Sebagai contoh,
seorang pemimpin organisasi kemanusian misalnya, ia harus tahu banyak tentang sosiologi dan
antropologis.
b.Kepemimpinan agitator
Tipe kepemimpinan ini diwarnai dengan kegiatan pemimpin dalam bentuk tekanan, adu domba,
memperuncing perselisihan, memunculkan serta memperbesar pertentangan atau perselisihan dan
sebagainya. Dalam praktiknya pemimpin agiator itu dicirikan dengan kecenderungan perilaku banyak
komentar, cuap-cuap, dan juga berwacana ditengah-tengah publik.

5
c. Kepemimpinan organisatoris
Dalam kepemimpinan jenis ini bisa saja orang yang memegang jabatan pemimpin tidak begitu
cemerlang pemikirannya atau tidak fasih dalam berbicara. Akan tetapi, diri pemimpin tersebut
biasanya bisa diandalkan kecakapannya dalam berorganisasi. Misalnya ia mempunyai kelebihan
mumpuni dalam soal menyusun rencana serta program kerja yang jitundan kerja sama secara
efesien.

C. Bab 3 Kaum Muda Dan Beban Bangsa Yang Berat


Untuk menegaskan adanya masalah yang mendasar sebagai akar dan masalah yang hanya sebagai
ranting saja, cobalah perhatikan contoh berikut:
Seorang anak sekolah SD bunuh diri karena alasan tidak bisa membayar uang bulanan sekolah.
Anak kecil dan tingkat umurnya baru sekolah dasar melakukan bunuh diri. Tentu saja ini adalah
masalah serius. Akan tetapi, peristiwa anak SD bunuh diri ini sebenarnya adalah masalah ranting.
Dibalik peristiwa tersebut ada masalah yang jauh lebih besar, yaitu adanya ketimpangan sosial
dimasyarakat. Yang miskin tetap miskin dan kecenderungannya juga terus menjadi miskin. Yang kaya
tetap kaya dan kecenderungannya juga terus kaya. Inilah ketimpangan sosial yang terjadi.
Ketimpangan sosial ini pula yang merupakan masalah dasar bila dikaitkan dengan peristiwa tentang
SD yang melakukan bunuh diri.
Diantara beban berat bangsa yang perlu diketahui oleh kaum dan generasi muda yaitu :
1. Ketimpangan sosial yang cukup mencekik dan mencolok dimasyarakat.
2. Masalah korupsi yang merajalela.
3. Kesalahan-kesalahan masa lalu yang cenderung ditutup-tutupi dan tidak dicairkan solusi
sesuai dengan keinginan menjadi negara beradab.
4. Masalah ketergantungan terhadap luar negeri dalam berbagai hal.
5. Ketidak seriusan untuk menjadi negara republik berdasarkan demokrasi yang sunguh-
sungguh.
Untuk itu marilah kita melihat masalah-masalah tersebut dengan lebih dekat dengan harapan,
pemahaman kaum muda terhadap hal tersebut menjadi fokus yaitu:
1.Masalah ketimpangan sosial dimasyarakat
Timpang yang berarti pincang tetap karena salah satu kaki tidak sempurna atau tidak sama
panjangnya; tidak seimbang, ada celanya, berat sebelah. Sebaliknya, ketimpangan berarti
kepincangan dan ketidak sempurnaan; hal yang tidak sebagaimana mestinya dan tidak beres.

6
Ketimpangan sosial merupakan salah satu masalah dasar yang terjadi dalam kehidupan bangsa kita.
Ketimpangan sosial ini ditunjukkan oleh kesenjangan yang mencolok antara yang kaya dan miskin.
Disini kita perlu menyadari bahwa amatan dasar dari UUD 1945 baik sebelum maupun sesudah
diamandemen tetap mencantumkan secara jelas bahwa “fakir miskin dan anak-anak dan anak
terlantar dipelihara oleh negara”. Akan tetapi masalah-masalah ketimpangan dikalangan masyarakat
seperti: bayi yang dibunuh ibu kandungnya karena masalah ekonomi; masyarakat yang kelaparan
dan busung lapar; dan pandangan bank dunia yng menyatakan bahwa 49,5% kaum miskin
diindinesia namun pandangan BPJS menyebutkan bahwa 16,5% kaum miskin diindonesia.
Terlihat dari masalah-masalah tersebut tetang orang miskin yang semakin miskin ditambah lagi
dengan pandangan tokoh yang menganggap sebelah mata orang miskin. Dari yang telah diklaim
bahwa bangsa indonesia memiliki dasar-dasar “keadilan sosial”. Akan tetapi keadilan itu sudah tidak
ada lagi dikalangan orang miskin, pada pandangan mereka orang berada.
2. Korupsi, Kolusi, Nepotisme (KKN) yang Merajalela
Korupsi adalah busuk dan buruk. Sebaliknya korupsi adalah penyelewengan atau penggelapan harta
milik negara atau perusahaan. Mengorup berarti menggelapkan harta, uang dan milik negara atau
perusahaan untuk kepentingan pribadi. Masyarakat transparasi indonesia menyebutkan ciri-ciri
korupsi, diantaranya sebagai berikut:
a. Melihat lebih dari satu orang.
b.Tidak hanya berlaku dikalangan pegawai negeri atau anggota birokrasi negara, tetapi korupsi juga
terjadi diorganisasi uasah swasta.
c. Dapat mengambil bentuk menerima sogok, uang kopi, salam tempel, uang semir, uang pelicin
pelancar, baik dalam bentuk uang tunai atau benda ataupun perempuan.
d. Secara umum serba rahasia, kecuali sudah membudaya.
e. Melibatkan elemen kewajiban dan keuntungan timbal balik yang tidak selalu berupa uang.
f. Setiap tindakan korupsi mengandung penipuan, biasanya pada badan publik atau masyarakat
umum.
g. Setiap perbuatan korupsi melanggar norma-norma tugas dan pertanggung jawaban dalam tatanan
masyarakat.
h. Dibidang swasta, korupsi dapat berbentuk seperti menerima pembayaran uang dan sebagainya.
3. Ketergantungan pihak luar

7
Ketergantungan kepada pihak luar ini bisa meliputi dua hal yaitu: (1) Sebagai bangsa kita pernah
dengan mudahnya melakukan utang luar negeri; (2) Ketergantungan terhadap modal asing melebihi
50%. Dua persoalan tersebut sangat membebani bangsa ini. Bahkan aset yang dimiliki pun dijual
kepada pihak asing untuk menutupi utang luar negeri, Contohnya Indosat .
4. Kegagalan mengarahkan kemandirian bangsa
Kemandirian berarti keadaan dapat berdiri sendiri, keadaan dapat mengurus danmengatasi
kepentingannya sendiri tanpa tergantung kepada orang lain. Pembangunan dilakukan besar-besaran
dengan fondasi utang luar negeri, dan konsesi-konsesi penanaman modal asing secara terburu-buru.
Jumlah utang luar negara dan kondisi penanaman modal asing sudah kelewatan batas sehingga
menjadi bagian dari beban bangsa inonesia.
Contoh kegagalan mengarah kemandirian bangsa dapat dilihat dari: (1) kebutuhan terhadap
barang komoditas pertanian seperti beras dan gula harus menginpor (2) Pembangunan yang
bertumpuk pada teknologi tinggi yang mengara pada dasar impor dari negara luar; (3)
Pembangunan yang tidak memperhatikan basis masyarakat agraris adalah proyek pengembangan
industri pesawat terbang dan pembuatan jalan tol yang memanfaatkan tanah masyarakat perdesaan
maupun perkotaan.
Akibat kegagalan tersebut yang awalnya bangsa inonesia adalah bangsa agraris membuat
masyarakat berpenghasialn bergantung ,hanya kepada pertania kesulitan mempasarkan hasil
pertanianya yang telah digantikan oleh barang-barang impor dan pemanfaatan lahan-lahan mereka
yang hanya untuk pembangunan industri demi kepentingan pemerintahan, yang dapat
mempersulitkan masyarakat.
5. Masa lalu yang kelam tidak dipecahkan tuntas
Persoalan masa lalu itu diantaranya tentang pembunuhan massal tahun 1965, kasus Talangsari,
kasus tanjung priok, kasus trisakti 1 dan 2, serta lain-lainnya. Bagi sebuah bangsa beradab tidak
mungkin menyikapi perbedaan selalu diwujudkan dengan kekerasan massal dan stigma-stigma yang
terus dipelihara.
Namun bangsa yang beradab adalah bangsa yang berani mengakui kesalahan masa lalunya.
Bangsa beradab menjadikan pengalaman masa lalu untuk memperkuat arah masa depan agar tidak
terulang lagi. Sebagai contoh, Afrika selatan berani mengambil langkah untuk belajar dari
pengalaman masa lalunya karena kasus Aparheid. Aparheid adalah rezim kulit putih yang menindas
orang kulit hitam Afrika.

8
6. Perlu tegas, memiliki UUD 1945 dan dasar pancasila
Pancasila, dirumuskan oleh bung karno pada 1 jun 1945 dalam diskusi mencapai format dasar negara
indonesia pada awal-awal pendirian republik ini. Bungkarno menyebutkan bahwa indonesia perlu
memiliki dasar-dasar penting, yaitu peri kemanusiaan, ketuhanan, persatuan, keadilan sosial. Kalau
semua ini diproses menjadi satu, tinggal gotong royong yang disebutekasila.
Beban berat lain yaitu masalah ketidak seriusan bangsa ini untuk menjadi negara yang memakai
dasar-dasar demokrasi dan pancasila, ataukah akan memakai dasar-dasar agama tertentu. Kita
menyaksikan sebuah kelompok masyarakat bisa dengan mudah melakukan kekerasan. Mereka men-
sweeping dan merusak rumah seseorang/ kelompok hanya karenaperbedaan pandangan dan
keyakinan dalam agama atau ideologi.
Yang dijadikan dasar adalah fatwa sebuah lembaga agama tertentu, bukan UUD 1945 dan bukan
Undang-undang HAM atau peraturan yang menjamin hak-hak warganya untuk berpendapat dan
berkeyakinan.
7. Ketimpangan tata dunia baru dan bentuk penjajahan modern
8. Tarik menarik kepentingan dan pola kepemimpinan yang maju mundur
Berikut beberapa contoh peristiwa yang menggambarkan berbagai tarik-menari kepentingan antara
yang prostatus quo dan nonstatus quo:
a.Amandemen UU 1945 lebih dari satu kali
b.Undang-undang tentang parpol dan pemilu yang berganti-ganti
c.Undang-undang anti-diskriminasi RAS dan etnis
d.Kecenderungan oligarki
e.Kepemimpinan bermoral ganda
9. Mandegnya proses regenerasi (kepemimpinan)

D. Bab 4 Seputar Regenerasi Kepemimpinan


Dalam soal regenerasi ini penting disebutkan bahwa ada pemimpin yang tahu diri dan memikirkan
proses regenerasi. Ada pun pemimpin yang tidak tahu diri dan seenak perutsendiri bermain-main
dalam masalah regenerasi .
1.Pemimpin yang mengabaikan prose regenerasi
Contoh yang paling populer dalam menggambarkan kepemimpinan yang kurang memperhatikan
regenerasi adalah apa yang pernah dipraktikan oleh presiden soeharto. Presiden dari rezemi orde
baru ini memegang kepemimpinan dalam waktu 30-an tahun dengan terus memimpin bangsa
indonesia.
9
Ketika mulai memimpin bangsa indonesia (saat itu masih menjadi jenderal angkatan darat) soeharto
tahu sekali waktunya bahwa dialah yang akan memimpin bangsa ini. Serangkaian upaya-upaya pun
mulai dilakukan untuk mendukung agar ia naik ke jenjang kekuasaan terus-menerus.
2. Pemimpinan yang mau tahu dan memperhatikan proses regenerasi
Dengan kesadarannya sendiri, sanng pemimpin jenis ini mengarahkan pergantian kepemimpinan
secara damai dan alamiah. Inilah pemimpin, yang tahu diri dan peduli terhadap keharusan sebuah
proses regenerasi . Pada dirinya ada kesadaran penuh kapan saat memimpin dan kapan pula ia perlu
mundur teratur.Sorang pemimpin yang tahu kapan saat memipin dan kapan saat harus mundur,
mungkin bisa dicontohkan pada perdana meteri Malaysia, Mahathir Muhammad. Takala masyarakat
Malaysia masih banyak yang terkesima dengan gebrak-gebraknya, sang perdana meteri malah sudah
mempersiapkan diri akan mundur.
3.antara regenerasi dan suksesi
Pergantian kepemimpinan oleh regenerasi yang berbeda dari yang memimpin, biasanya
dihubungkan dengan generasi muda yang berbeda angkatan atau tepatnya berada dibawahnya.
Sebagai contoh sukarni dan kawan-kawan , tokoh kaum muda yang pernah melakukan penculikan
terhadap soekarno dan memaksanya untuk segera memproklamasikan kemerdekaan indonesia,
berbeda dengan generasi angkatan 1966.

Berikut adalah beberapa contoh uraian tentang beberapa kemungkinan resiko yang muncul akibat
dari kegagalan regenerasi kepemimpinan dalam sebuah bangsa:
1.Kegagalan regenerasi dan krisis kepemimpinan
2.Kegagalan regenerasi dan bangsa kuli
3.Kegagalan akumulasi kekecewaan masyarakat
4.Kegagalan regenerasi dan ketidak percayaan terhadap bangsa sendiri
5.Kegagalan regenerasi dan keteladanan
6.Kegagalan regenerasi dan masalah pengangguran kaum muda

E. Bab 5 Kiprah pemuda dalam menyelamatkan bangsa


Beberapa contoh dari organisasi/partai politik diindonesia misalnya PD (Partai Demokrat), PDIP
(Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan), Partai Golkar (Partai Gollongan Karya), PKS (Partai
Keadilan Sejahtera), PDS (Partai Damai Sejahtera), PPP (Partai Persatuan Pembangunan), PBR (Partai
Bintang Reformasi), dan masih banyak lagi yang lain. Fungsi partai-partai politik tersebut diantaranya
sebagai berikut.
10
a.Sebagai sarana komunikasi politik masyarakat tentang isu-isu penting.
b.Sebagai sarana sosialisasi politik, yaitu menyebarkan ide-ide atau berbagai program
tertentu yang berkaitan dengan kekuasaan.
c.Sebagai sarana rekrutmen pemimpin-pemimpin politikdan wakil-wakil rakyat
d.Sebagai sarana untuk mengelola perbedaan dan konflik dalam masyarakat lewat
mekanisme konstitusional dan prosedur.
LSM (Lembaga Swadaya Masyarakat) bisa didefenisikan sebagai organisasi non-pemerintahan
yang tidak mencari keuntungan materi, didirikan sukarela oleh masyarakat dengan skala lokal
maupun internasional dan bertujuan meningkatkan kesejahteraan masyarakat.
Berikut beberapa kegunaan organisasi bagi perjuangan kaum muda yaitu:
1.Menambah bobot dan suara perjuangan
2.Pilar-pilar demokrasi memerlukan organisasi
3.Mempermudah mencapai tujuan bersama

F. Bab 6 Pemimpin Muda dan Perubahan


Karakter kepemimpinan ini tergantung pada dua hal. Pertama, pemimpinyang memegang kendali
kebijakan sebuah organisasi, kelompok atau bangsa yang bertugas mengonsolidasikan dan
menggerakan bagian-bagian dari bangsa untuk meraih apa yang diinginkan. Kedua, visi yang
dibangun oleh kepemimpinan yang dijanjikan baik dalam pemilu, atau pada saat akan adanya
pemilihan pemimpin dalam bidang-bidang tertentu.
Suatu kepemimpinan biasanya selalu berbicara setidaknya tentang empat landasan yaitu:
a.Visi
b.Kepercayaan
c.komunikasi , dan
d.komitmen
Ad beberapa karakter penting yang hendaknya dimiliki oleh pemimpin ditiap zaman, apalagi pada
saat bangsa ini mempunyai beban yang sangat berat.
1.Peka terhadap perubahan dunia secara umum
2.Peka terhadap perubahan intern bangsa sendiri
3.Mengkomodasi kesetaraan gender
4. Bevisi multikulturalisme
5.Memimpin dengan bersih dan anti-KKN (Korupsi, kolusi, dan Nepotisme)
6.Mengutamahkan profesionalisme dalam kepemimpinan
11
7.Berani bermimpi dan mewujudkannya
8.Keharusann memiliki visi jauh kedepan
9.Keharusan memiliki jiwa nasionalisme dan kerakyatan
10.Ketentuan dan kemandirian
11.Keharusan menjadi organisatoris yang andal

G. Bab 7 Jejak sukses para pemimpin muda


1.Soekarno
Soekarno lahir dan tumbuh saat bangsa-bangsa selatan bangkit melawan penindasan yang dilakukan
imperialisme negara-negara utara. Oleh karena itulah, salah satu obsesi seorang soekarno adalah
menghapuskan penindasan yang dilakukan oleh manusia terhadap manusia lainnya. Sokarno
sesorang sosok yang mengutamakan persatuan dan kesatuan bangsa.
2.Mohammad Hatta
Mohammad hatta merupakan seorang pemimpin yang senantiasa memperlihatkan moral tinggi
dalam bergerak. Ia dikenal sebagai pemimpin yang bersih dan tidak pernah berupaya memperkaya
diri (korupsi) dan keluarga (nepotisme). Ia juga bersih dalam menilai kekuasaan yang sebenarnya
dapat ia permeinkan.
Beliau juga memiliki segudang prestasi yang patut kita banggakan yaitu:
1.Wakil presiden indonesia ke-1, masa jabatan 1945-1956
2.Perdana metri indonesia ke-3, masa jabatan 29njanuari 1948-16 januari 1950
3.Meteri luar negeri Republik Indonesia, masa jabatan 1949-1950
3.Jendral soedirman
Sebagai pemimpin soedirman merupakan pribadi yang teguh pad prinsip dan keyakinan, selalu
mengedepankan kepentingan masyarakat banyak dan bangsa di atas kepentingan pribadinya. Ia
selalu konsisten dan konsekuen dalam membela kepentingan tanah air, bangsa, dan negara. Hal ini
boleh dilihat ketika Gresi militer II Belanda. Kurang lebih tujuh bulan ia berpindah-pindah dari hutan
yang satu ke hutan yang lain dalam keadaan sakit dan lemah.
4.Sri Sultan Hamengkubuwono IX
Sri sultan hamengkubuwono IX mengasah empatinya , untuk membaca tahu keadaan dan masalah
rakyatnya. DEngan demikian, beliau menjadi lebih tahu keadaan yang sebenarnya dan mengambil
langkah yang paling tepat untuk mewujudkan kesejahteraan rakyat Yogyakarta.

12
5.Amien Rais
Amien Rais, seorang sosok yang populer membawa perubahan bagi bangsa inipada era reformasi.
Sosok yang berani mengambil resiko pada era 90-an dan berani berhadapan dengan sebuah rezim
yang di belakangnya berdiri kukuh kekuatan militer, birokrasi, partai politik, maupun krono-kroni
orde baru.

H. Bab 8 Catatan penutup: saat kaum muda cakap memimpin


Sebagai catatan bagian akhir, buku ini hendak mencoba mengajak kaum muda, untuk melakukan
beberapa introspeksi dengan memusatkan perhatian, setidaknya menyangkut bebberapa hal
berikut.
1.Ternyata untuk menjadi bangsa yang maju, besar, dan beradab, tidak ditentukan oleh
kekayaan alam sebuah bangsa. Memang faktor kekayaan alam tersebut turut menjadi salah
satu petensi penting. Akan tetpi, yang tidak kalah penting yaitu bagaiman kebijakan dan
sistem pengolaan kekayaan alam itu.
2.Untuk menjadi bangsa yang besar, tua atau mudanya suatu bangsa tidak menjadi garansi.
India dan mesir misalnya, merupakan bangsa yang sudah cukup tua.

BAB III
PEMBAHASAN

A. Pembahsan Isi Buku


1.Kepemimpinan Karismatik

Dari pembahasan buku utama bahwa kepemimpinan karismatik hingga saat ini, para pakar belum
berhasi menemukan secara jelas dan akurat tentang mengapa seorang pemimpin memiliki karisma.
Seorang pemimpin karismatik mempunyai pribadi yang penuh daya tarik dan oleh karen itu pada
umumnya memiliki pengikut dalam jumlah besar.
Sedangkan dari buku pembanding mengambil penjelasan dari max Weber, seorang sosiolog,
adalah ilmuan pertama yang membahas kepemimpinan karismatik. Lebih dari seabad yang lalu, ia
mendefinisikan karisma (yang berasal dari bahasa Yunani yang berarti "anugerah")

13
sebagai suatu sifat tertentu dari seseorang, yang membedakan mereka dari orang kebanyakan dan
biasanya dipandang sebagai kemampuan atau kualitas supernatural, manusia super, atau paling
tidak daya-daya istimewa.

2.Perbedaan Manajemen dan pemimpin

Pada buku utama dijelaskan bahwa ada beberapa perbedaan majemen dan pemimpin
adalah sebagai berikut:
a. Kepemimpinan berusaha melayani dan mencapai jalan keluar terhadap mereka yang
dipimpin. Kalu misalnya berkaitandenganpresiden, berarti ia akanakan melayani masyarakat dan
rayat.Sementara iu, dalam manajemen yang sering terjadi yaitu menempatkan manajer untuk
dilayani oleh mereka yang dipimpin.
b. Kepemimpinan berusaha membawasemangat, optimisme, harapan ke depan,visiuntuk
keajuan organisasi, seta tekad untuk majudengan berbagai motivasi yang menopang kepemimpinan.
Sementara itu,dalam manajemen yang terjadi adalah menempatkan manajer sekadar haanya
untukmengejar targe yang telah dipatok (pencapaian laba ekonimis).
C. Kepemimpinan menempatkan mereka yang dipimpin sebagai orang dn bukn staf
perusahaan. Apabil demiian yang akan terjadi yaitu adanya upaya belajar dari kesalahan masa lalu
untuk tidak mengukang lagi. Juga siap memberikan maaf baik dalam berbagai bentuk (misalny
reonsiliasi, komisi kebenaran atau pun jenisnya).Sementara itu dalam manjemen kesalahan dilihat
sebagaikejahatan sehingga herusdiberi berbagai sanksi dengan cara-cara tertentu.
d. Kepemimpinan selalu membuat yang dipimpin ingin mendukung, menerapkan visi, dan
mewujudkan impian-impian dalam organisasi. Sebaliknya dalam manajemen, tidak selamanya
mereka yang dipimpin ingin melakukan kegiatannya dengan kesadaran untukmencapaitujuan
bersama. Bila jadi dalam melakukanberbagai hal seorang yang dipimpin terpaksa. Ya, karena dirinya
sebagai karyawan misalnya mak ia harus masuk pada jam-jam tertentu.

14
Sedangkan dari buku pembannding menjelasan perbeda-perbedaan tersebut yaitu:
Manajemen Pemimpin
 Mengelola  Berinovasi
 Memelihara  Mengembangkan
 Memfokuskan pada sistem dan struktur  Mengfokuskan pada orang-orang
(bawah)
 Mengandalkan kontrol  Menumbuhkan kepercayaan
 Berorientasi jangka pendek  Memiliki persektif jangka panjang
 Bertanya bagaimana dan kapan  Bertanya apa dan mengapa
 Berorientasi pada hasil  Berorientasi pada peluang-peluang masa
depan
 Meniru  Menciptakan
 Menerima status quo  Menentang status quo
 Seperti tentara yang siap selalu  Diri sendiri
diperintah
 Melakukan dengan benar  Melakukan hal yang benar

B. KEKURANGAN DAN KELEBIHAN BUKU

a. Kekurangan buku
Dari sambul atau cover buku pembanding begitu sangat sederhana didak dimunculkan
gambar-gambar yang bisa menarik dilihat oleh pembaca, dan dari segi gaya penulisan pada
buku pembanding yang sukar untuk dipamain karena didalamnya menjelaskan dari segi
umunya saja. Lalu dari isi buku tersebut yang merupakan bemtuk pdf membuat disetiap
gambar nya tidak menunjukan buku pada umumnya yang tersusun rapi dan tidak berantakan.

b.Kelebihan buku
Dilihat dari segi cover atau sampul buku utama begitu sedehana dan berwarna merah dan
begambarkan seorang pemimpin pada masa dulu sehingga pembaca dapat memahami bahwa
buku tersebut merupakan buku mengenai pemimpin.

15
Dari buku utama penggunan bahasa yang dipakai begitu mudah dipahami,dan penggunan
kata yang sering kali dipergunakan dalam eyd penulisan bahasa indonesia yang baik dan tepat
serta dikaitkan dengan kehidupan sehari-hari. Penulisan kata yang begitu rapi saat dicetak
membuat pembaca lebih mudah membacanya. Dan dari setiap lembar buku tersebut memiliki
seni yang cukup menarik dilihat

BAB IV
PENUTUP

A. KESIMPULAN
Dilihat dari Perbedaan manajemen dan pemimpin bahwa sebuah pemimpin bukan hanya
mementikan diri sendiri namu juga mementingkan kesejahteraan rakyatnya atau orang yang
ia pimpin untuk mencapai tujuan bersama, bukan untuk mencapai tujuan spihak saja. Dan
tugas pemimpin adalah mengayomi orang-orang yang iya pimpin bukan malah mengambil
kesempatan dari segi kepemimpinannya.

B. REKOMENDASI
Dari kekurangan buku pembanding dari segi cover agar diberikan gambar seorang pemimpin
yang dapat menggambarkan bahwa buku tersebut menjelaskan tentang kepemimpinan. Dan
pada buku pembanding juga agar memberikan contoh dan pembahasan yang lebih sering
dihadapin dikehidupan sehari-hari agar lebih gampang dipahami.

16
DAFTAR PUSTAKA

Nur Khalik, 2018, Kepemimpinan Kaum Muda, Klaten: Cepaka Putih


Dr. Eko Purnomo, S.IP, SE., MM Dr. Herlina JR Saragih, M.Si., 2016, Teori Kepemimpinan
Dalam Organisasi, Bandung: Yayasan Nusantara Bangun Jaya

17

Anda mungkin juga menyukai