PENDAHULUAN
(SKA), yang terdiri dari angina pectoris tidak stabil (APTS) dan infark
miokard akut (IMA) baik dengan atau tanpa adanya ST elevasi. IMA
tersebut terjadi terus menerus sel akan mengalami nekrosis (Boateng &
Sanborn, 2013).
faktor resiko yang dapat dikendalikan dan tidak dapat dikendalikan. Faktor
resiko yang dapat dikendalikan antara lain usia, jenis kelamin, dan riwayat
1
2
dislipidemia, dan diabetes melitus (Zahara, Syafri, & Yerizel, 2013). Diabetes
masuk dalam trombolisis pada infark miokard (TIMI) skor risiko pada
STEMI dan NSTEMI (Perki, 2015). Selain menggunakan skor TIMI untuk
lain kadar kolesterol total, kadar HDL, riwayat merokok, usia serta tekanan
darah (Arsana, et al., 2015). Kadar kolesterol total, trigliserid, Low Density
faktor resiko terjadinya infark miokard akut (Zahara, Syafri, & Yerizel,
2013).
kardiovaskular terjadi pada usia muda (Rafique & Khan, 2015). Berdasarkan
terjadinya penyakit kardiovaskular pada pria mulai usia 40 tahun dan tiga kali
lipat pada wanita mulai usia 45 tahun. Peningkatan kolesterol total dapat
for Ischemic Syndroms (OASIS) penderita STEMI dan NSTEMI yang telah
infark miokard akut dan 71 subjek sebagai kontrol. Dari hasil penelitian
dan diabetes melitus tipe 2 berkaitan dengan kejadian infark miokard akut di
Rumah Sakit Islam Sultan Agung Semarang. Oleh karena itu, perlu dilakukan
penelitian mengenai hubungan kadar kolesterol total dan diabete melitus tipe
2 dengan kejadian infark miokard akut di Rumah sakit Islam Sultan Agung
Semarang.
melitus tipe 2 dengan kejadian infark miokard akut periode tahun 2016-2017
kedokteran.