Askep An.g M.lutfi Dan Putri

Anda mungkin juga menyukai

Anda di halaman 1dari 10

ASUHAN KEPERAWATAN PADA AN.

DENGAN GLUMEROLUNEFITIS

Disusun oleh :

Muhammad Lutfi (20101440120059)

Putri Nurul Anggraeni (20101440120072)

Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan

Kesdam Iv Diponegoro Semarang

2021/2022
A. Pengkajian
1. Identitas pasien
a. Biodata pasien
Nama : An. G
Jenis Kelamin :P
Umur : 9 tahun
Agama : Islam
Suku/bangsa : Indonesia
Pendidikan : SD
Pekerjaan :-
Alamat : Semarang
TGL/jam Mrs : 12/3/2019, pukul 11.00
Tgl pengkajian : 13/3/2019
No RM : 235415
Diagnosa medis : Glumerolunefritis akut

b. Penanggung jawab
Nama : Ny. U
Jenis kelamin :P
Umur : 36 Th
Agama : Islam
Suku/bangsa : Indonesia
Pendidikan : SMP
Pekerjaan : Guru
Alamat : Semarang

2. Riwayat Kesehatan
a. Keluhan utama
- Pasien mengatakan nyeri abdomen diikuti kencing berdarah

b. Riwayat penyakit sekarang


- Pasien mengeluh kencing berwarna seperti kopi sejak satu bulan
yang lalu dan nyeri saat kencing dengan air kencing yang
jumlahnya sedikit, pasien mengatakan badannya panas (demam)
seak semalam. Sebelumnya pasien mengatakan terdapat tonsilitis
pada tenggorokannya, anak G mengatakan sering lelah dan lemah
serta tidak ada selera makan

c. Riwayat penyakit dahulu


- Pasien biasaya mengalami panas/demam ringan tapi tidak pernah
dirawat di rumah sakit, pasien hanya di rawat jalan di puskesmas
karena mengalami demam, karena adanya tonsilitis.

d. Riwayat penyakit keluarga


- Orang tua dari pasien memiliki penyakit gastritis akut, da pernah
dirawat di RS selama 3 hari pada tahun lalu.

e. Riwayat alergi
- Pasien tidak memiliki riwayat alergi baik makanan maupun obat-
obatan.

3. Pemeriksaan Fisik
a. KU : Lemah
b. Tingkat kesadaran : Composmetis
- Mata (E) : dapat membuka mata dengan spontan (4)
- Verbal (V) : orientasi baik (5)
- Motorik (M) : Gerakan sesuai perintah (6)
- GCS = 15
c. TTV
- TD : 110/80 mmHg
- N : 98 x/mnt
- RR : 20 x/mnt
- S : 38,9oC
- BB : 40 kg
- TB : 145 cm
d. Head to too
1) Kepala
Bentuk normal, tidak ada benjolan, rambut bersih,
tidak berketombe, kuantitas rambut tidak mudah rontok, tidak
ada nyeri tekan.
2) Wajah
Wajah simetris, pasien tampak lemah, terdapat oedem
pada wajah, ada nyeri tekan.
3) Mata
Alis mata simetris kanan dan kiri, bulu mata normal,
tidak bengkak,konjungtiva anemis, sklera tidak ikterik, pupil
bulat dan sama kurannya, saat disinari cahaya pupil mengecil.
4) Telinga
Bentuk telinga simetris kanan dan kiri, tida ada lesi,
tidak ada sumbatan serumen, pasien dpt mendengar dgn baik.
5) Hidung
Bentuk hidungsimetris, nasal septum tegak lurus
berada di tengah mukosa kering, tidak ada lesi, tidak bengkak,
tdk ada sumbatan, tidak nyeri tekan.
6) Mulut
Kondisi bibir kering, mukosa pucat, gusi normal merah
muda, tidak perdarahan, jumlah gigi lengkap, tidak ada gigi
berlubang.
7) Leher
Tidak ada pembengkakan pada kelenjar tiroid,
integritas kulit baik,nadi karotis kiri dan kanan teraba, tidak
ada nyeri menelan.
8) Dada paru
Bentuk dada normal, dada simetris kanan dan kiri,
nafas teratur, suara nafas vaskuler.
9) Dada jantung
Td 110/80 mmHg, nadi agak cepat teratur, frekkuensi
nadi 80x/mnt, tidak ada suara jantung tambahan seperti
murmur gallop.
10) Abdomen
- Inspeksi : bentuk datar, simetris, tdk ada lesi, ada
asites
- Auskultasi : peristaltic usus 12x/mnt
- Palpasi : ada nyeri tekan didaerah bawah
- Perkusi : pekak
11) Genetalia dan Anus
- Inspeksi : tidak ada peradangan, tidak ada hemoroid,
genitalia bersih tidak terpasang kateter.
12) Ekstremitas atas dan bawah
Terdapat odema
13) Kulit
- Inspeksi : ada odema, warna kulit sawo
matang
- Palpasi : turgor kulit jelek, akral teraba panas S
38,9 drjt celcius.

4. Pola Fungsi Kesehatan


a. Pola persepsi – pemeliharaan kesehatan
Pasie mengatakan bahwa sakit adalag suatu rasa tidak enak
pada badan yan membuat kita menadi tidak nyaman dan pasien
mengatakan bahwa kesehatan merupakan suatu keadaan dimana dia
dapat melakukan aktifitas tanpadisertai gangguan pada tubuh dan
perasaanya (rohani).
b. Pola latihan dan aktifitas
Aktivity daily livin
Aktivitas 0 1 2 3 4
Makan 

Minum 

Berpakaian 

Eliminasi 

Mobilisasi di tempat tidur 

Keterangan :
0 : mandiri
1 : denga menggunakan alat bantu
2 : dengan menggunakan bantuan dari orang lain
3 : dengan bantuan orang lain dan alat bantu
4 : tergantung total, tidak berpartisipasi dalam beraktifitas

c. Pola personal hygiene


Pasien mengatakan sebelum sakit pasien mandi sehari 2 kali
diwaktu pagi dan sore hari dengan menggunakan sabun mandi dan
shampo untuk mencuci rambut serta menggosok gigi setelah makan.
Saat sakit pasien mandi menggunakan sabun 1x sehari dan gsok gigi
pada pagi dan sore hari.

d. Pola nutrisi
Pasien mengatakan selama sakit makan nasi dan sayur 3x
sehari, porsi makan ½ porsi. Pasien minum setiap kali erasa haus,
jenis iuman air putih, kuran lebih 6-8 gelas.

e. Pola eliminasi
Pasien mengatakan selama sakit BAB 1x sehari warna agak
kecoklatan, lembe, BAK 2-3x sehari dalam jumlah sedikit dan bau
dipengaruhi oleh obat-obatana yg dikonsumsi, terdapat darah dalam
urine.

f. Pola tidur dan istirahat


Pasien mengatakan selama sakit pasien tidak dapat tidur
nyenyak karena gatal akibat adanya uremia, keletihan, kelemahan
malaise, kelemahan otot dan kehilangan tonus.
g. Kognitif & perceptual
Pasien mengatakan sebelum sakit pasien sadar, tdk ada
kelainan dalam berbicara, bahasa yg digunakan adalah bahasa daerah.
Semenjak sakit pasien terlihat tegang, cemas, dan gelisah.

h. Persepsi diri
Pasien mengataa sebelum sakit pasien menganggapdirinya
baik baik saja. Semenjak sakit pasien menyadari bahwa keadaan
dirinya tidak dalam keadaan stabil, pasien cemas dan takut kaena
urinnya berwarna merah dan edema dan perawatan yang lama. Pasien
berharap bisa sembuh seperti semula.

i. Pola koping
Pasien mengatakan sebelum sakit dapat menyelesaikan
masalah yg dihadapi, pandangan optimis pengambilan keputusan
adalah diri sendiri. Semenjak sakit pasien nampak gelisah dan
bertaya-tanya tentang penyakitnya.

5. Pemeriksaan penunjang
1) laboratorium
Pada pemeriksaan laboratorium didapatkan hasil :
a) Hb menurun 8mg/dl (13,5-17,5 gr/dl)
b) Hematokrit (Ht) : 20% (40-54)
c) Leukosit : 20.00/ul (5.000-10.000) (/ul)
d) LED : 12mm//jam (0-10(mm/jam)
e) Ureum : 80 : 80mg/dl (15-40 mg/dl)
f) Kreatinin 15 g/dl
g) Elektrolit serum (natrium menigkat, normalnya 1100 g)
h) Urinalisis (BJ. Urine meningkat : 1,015-1,025)
i) Albumin : 1,5gr% (3,8)-5.0 gr%

2) Rontgen
Pada tanggal 12 Maret 2019 pasien dilakukan pemeriksaan
rontgen dengan hasil IVP abnormalitas pada sistem penampungan
(Ductus koligents).

B. Analisa Data
No Data Fokus Etiologi Problem
1. DS : - pasien mengatakan Adanya Nyeri akut
nyeri pada bagian panggul saat kerusakan pada
BAK. glumerulus
- Pasien mengatakan
sejak semalam
pada saat BAK
terdapat kencing
yang bercampur
denan darah.
DO : pasien nampak meringis
menahan nyeri.
P: nyeri akibat inflamasi pada
glomerulus
Q: Nyeri seperti di tusuk-tusuk
R: Nyeri pada daerah panggul
S: skala nyeri 6
T: Nyeri secara terus menerus,
terdapat darah saat berkemih.
TD: 110/80 mmHg, RR:
20x/mnt, N: 98x/mnt, S:
38,9oC
2 DS : -pasien mengatakan Proses inflamasi Hipertermi
demam
-pasien mengatakan sakit
kepala.
DO: badan teraba panas, pasien
tampak gelisah, kulit pasien
tampak kemerahan, S: 38,90C,
leukosit 20.000/ul (5.000-
10.000)(/ul)

C. Diagnosa Keperawatan
1. Nyeri akut berhubungan dengan agen pencedera fisiologis dibuktikan
dengan kerusakan pada glumerulus (D.0077)
2. Hipertermi berhubungan dengan proses penyakit (inflamasi) dubuktikan
dengan bada pasien teraba panas, suhu 38,90C (D.0130)

D. Intervensi
No Hari/Tg Diagnosa Keperawatan Tujuan/KH Intervensi Rasional
. l
Dx
1 Senin, Nyeri akut berhubungan Setelah dilakukan 1. Kaji 1. Untuk
11 dengan kerusakan pada tindakan intensitas keefektifan
Maret glumerulus ditandai keperawatan nyeri obat, dan
2019 dengan selama 1/24 jam proses
DS : diharapkan nyeri penyembuh
- pasien mengatakan berkurang/hilang an.
nyeri pada bagian dengan KH: 2. Atur posisi 2. Untuk
panggul saat BAK. -pasien sesuai mengurang
- Pasien mengatakan mengatakan nyeri kenyamana i
sejak semalam pada berkurang n pasien ketegangan
saat BAK terdapat -ekspresi wajah pada
kencing yang tampak rieks abdomen
bercampur denan darah. -Skala nyeri 2 3. Ajarkan 3. Untuk
DO : pasien nampak TTV dalam batas tekhnik mengurang
meringis menahan normal relaksasi i rasa nyeri.
nyeri. TD:110/80mmHg apabila
P: nyeri akibat , N: 60-80 x/mnt pasien
inflamasi pada merasa
glomerulus nyeri 4. Untuk
Q: Nyeri seperti di 4. Kolaborasi mengurang
tusuk-tusuk dalam i rasa nyeri.
R: Nyeri pada daerah pemberian
panggul analgetik
S: skala nyeri 6
T: Nyeri secara terus
menerus, terdapat darah
saat berkemih.
TD: 110/80 mmHg,
RR: 20x/mnt, N:
o
98x/mnt, S: 38,9 C
2 Senin, Hipertermi Setelah dilakukan 1. Kaji TTV 1. Untuk
11 berhubungan dengan tindakan terutama mengetahui
Maret proses inflamasi keperawatan Suhu proses
2019 ditandai dengan : selama 1x24 jam badan infeksi
DS : -pasien diharapkan suhu akut.
mengatakan demam badan kembali 2. Kaji 2. Untuk
-pasien mengatakan normal dengan adanya mengethui
sakit kepala. KH : perubahan adanya
DO: badan teraba -Badan pasien warna kulit perubahan
panas, pasien tampak tidak teraba panas warna ulit
gelisah, kulit pasien -Pasien nampak pada
tampak kemerahan, S: tenang 3. Anjurkan pasien.
38,90C, leukosit -Pasien teraba kompres 3. Untuk
20.000/ul (5.000- hangat dengan ai mngurangi
10.000)(/ul) -tidak ada hangat demam
perubahan arna pada 4. Dengan
kulit lipatan pemberian
-leukosit 5.000- paha atau antipiuretik
10.000/ul aksila membantu
4. Kolaborasi untuk
dengan tim menurunka
medis n suhu
dalam badan
pemberian pasien
terapi
antipiretik.

E. IMPLEMENTASI
Dx.Kep Tgl/jam Implementasi Respon Paraf
1 11 Maret 1. Mengkaji intensitas 1. Pasien mengatakan nyeri Lutfi
2019 nyeri seperti ditusuk-tusuk, Putri
pukul nyeri secara terus
11.00 menerus ketika BAK,
nyeri skala 4.
2. Mengatur posisi sesuai 2. Pasien mengatakan
kenyamanan pasien merasa lebih nyaman
ketika duduksemi
fowler.
3. Mengajarkan tekhnik 3. Pasien mengatakan nyeri
relaksasi apabila berkurang setelah
pasien merasa nyeri melakukan tekhnik
relaksasi.
4. Kolaborasi dalam 4. Pasien tampak
pemberian analgetik kooperatif.
2 11 Maret 1. Kaji TTV terutama 1. Hasil TTV TD:110/80, Lutfi
2019, Suhu badan RR:20x/mnt, Putri
pukul N: 80x/mnt, S: 36,90C
11.30 2. Kaji adanya perubahan 2. Warna kulit tampak
warna kulit normal tidak ada
kemerahan.
3. Anjurkan kompres 3. Pasien mengatakan
dengan air hangat pada demam berkurang
lipatan paha atau aksila setelah dilakukan
kompres hangat.
4. Kolaborasi dengan tim 4. Pasien tampak
medis dalam kooperatif.
pemberian terapi
antipiretik.
F. CATATAN PERKEMBANGAN
No. Dx Hari/Tgl Catatan Perkembangan Paraf
1 Senin, 11 S : Pasien mengatakan masih merasa Lutfi
Maret nyeri Putri
2019 O : pasien tampak gelisah
A : masalah belum teratasi
P : Lanjutkan intervensi
- Kaji intensita nyeri
- Atur posisi sesuai kenyamanan
pasien
- Ajarkan tekhnik relaksasi apabila
pasien merasa nyeri
Kolaborasi dengan dokter pemberian
analgetik.
2 Senin, 11 S : pasien mengatakan sudah tidak Lutfi
Maret merasa demam Putri
2019 O : pasien tampaktidak puct
A : masalah teatasi
P : Lanjut intevensi

Anda mungkin juga menyukai