Anda di halaman 1dari 6

Tugas Kelompok ke-3

Week 8/ Sesi 12

Sumber: Weygandt,Kimmel,Kieso, (2013), Financial Accounting IFRS Edition, 2nd edition,


John Wiley and Sons Inc., New Jersey, chapter 1-8.

Tugas Kelompok ke-3

Week 8/ Sesi 12

Essay:

1. Menurut kelompok Anda, teknologi terbaru yang seperti apa yang menyediakan solusi untuk
Perusahaan dalam penghitungan fisik persediaan secara cepat dalam jumlah yang banyak?
Menurut kelompok kami, teknologi terbaru yang dapat menjadi solusi untuk perhitungan fisik
persediaan secara cepat dalam jumlah yang banyak yaitu dengan menggunakan mesin
automatis yang beroperasi menggunakan QR code. Tiap barang diberi QR Code yang
berbeda- beda agar lebih mudah dalam pemasukan atau pengeluaran persediaan barang
tersebut. Ketika barang masuk atau keluar mesin itu akan menghitung dan mengeluarkan data
total barang yang masuk atau keluar, sehingga akan lebih cepat dalam perhitungan dan
pendataannya.

2. Mengapa fraud bisa ada?


Fraud dapat diartikan sebagai sebuah kecurangan yang berhubungan dengan sejumlah
uang,asset, serta property. Kecurangan seperti ini merupakan tindakan kecurangan yang
sengaja dilakukan seseorang/oknum untuk menguntungkan mereka yang dapat merugikan
pihak lain, maupun itu perorangan atau industri. Menurut Oversights System Report on
Corporate Fraud (2007), alasan utama yang menyebabkan terjadinya fraud di akibatkan oleh
beberapa hal yang mendasarinya terjadi secara bersama-sama. Ketiga hal tersebut, antara lain:

a) Insentif atau tekanan atau dorongan untuk melakukan fraud

ACCT6172 - Introduction to Accounting


Tekanan adalah faktor kebutuhan yang diluar kemampuan atau kewajarannya, seperti
kebutuhan keluarga yang meningkat, hutang yang harus dilunasi, berkaitan dengan tabiat
buruknya seperti berjudi, tamak, atau kurang mendapat perhartian di tempat kerja, target yang
terlalu tinggi. Seseorang melakukan fraud karena ada kesempatan untuk melakukannya.

b) Peluang untuk melakukan kecurangan


Kesempatan berkaitan dengan keadaan organisasi atau instansi atau masyarakat yang
sedemikian rupa, sehingga terbuka kesempatan bagi seseorang untuk melakukan kecurangan
terhadapnya. Contoh tidak ada control inventory, tidak ada system penilaian, tidak ada
laporan yang memadai, tidak ada peraturan yang jelas dan sebagainya atau karyawan
berpotensi juga melakukan fraud karena mempunyai masalah keuangan dan terbelit hutang

c) Sikap ataupun rasionalisasi untuk membenarkan tindakan fraud


Berkaitan dengan faktor dari dalam diri pelaku. Karyawan merasionalisasi tindakan fraud
(membenarkan tindakannya) seperti menganggap tidakan fraud adalah wajar karena sudah
lama bekerja di perusahaan, pembenaran karena semua orang juga melakukan fraud,
perusahaan hanya dirugikan sedikit demi kemajuan perusahaan dan lainnya atau mereka
berpikir bahwa mereka dibayar rendah, sedangkan perusahaan memperoleh banyak laba.
Namun didalam pengkajian yang mendalam, dapat kita kelompokan empat faktor pendorong
seseorang untuk melakukan kecurangan, sering disebut dengan teori GONE, yaitu: 1. Greed
(keserakahan) 2. Opportunity (kesempatan) 3. Need (kebutuhan) 4. Exposure (kebutuhan).
Faktor Greed dan Need merupakan faktor individual yang berhubungan dengan individu
pelaku kecurangan, sedangkan faktor Opportunity dan Exposure merupakan faktor generik /
umum yang berhubungan dengan organisasi sebagai korban perbuatan kecurangan).

3. Menurut kelompok Anda, kapan pencatatan piutang terjadi? Pada saat pengiriman barang atau
pengiriman sales invoice?
Menurut kami, piutang akan tercatat setelah terjadi pengiriman barang. Hal ini
dikarenakanbarang yang telah keluar dari gudang penjual akan berubah menjadi
piutang jika penjualbelum menerima kas dari pihak pembeli.

ACCT6172 - Introduction to Accounting


4. Menurut kelompok Anda, fraud apa saja yang bisa dilakukan pada siklus penjualan mulai dari
pemesanan dari pelanggan, persediaan di gudang dan penjualannya?
a. Korupsi

 Pemberian illegal (gratifikasi). Contoh yang paling umum adalah perusahaan proyek
dengan pemerintahan. Perusahaan akan memberi “insentif pribadi” kepada kepala
daerah jika setiap proyek daerah selalu menggunakan jasa dari perusahaan tersebut. –

b. Penyalahgunaan Aset

 Pencurian barang/bahan baku persediaan, bahkan uang tunai/deposit oleh karyawan


(larceny)

 Mengambil uang tunai dan melaporkan jumlah penerimaan lebih rendah (skimming)

Kasus:

1. Department store “Baju Baru”, mempunyai pencatatan harga antara harga modal dan harga
retail sebagai berikut:

Harga Modal Harga Retail


17 25
Persediaan awal .500 .000
57 75
Pembelian .500 .000

Penjualan pada periode tersebut sebesar 70.000

Berdasarkan data diatas, menurut kelompok Anda, berapa saldo persediaan akhir yang
dimiliki oleh “Baju Baru” Department Store?

Saldo persediaan akhir = persediaan awal + pembelian – penjualan


= 17500 + 57500 – 70000
= 5000
Menggunakan harga modal, karena harga modal = harga perolehan.

2. PT XYZ mempunyai catatan bank sebagai berikut pada akhir Desember:

ACCT6172 - Introduction to Accounting


Saldo pada buku besar akun bank (PT XYZ): 1,452.5
Saldo pada rekening bank PT XYZ: 5,450
Transaksi selama setahun antara lain:
 Cek diterbitkan pada bulan Februari sebesar 3,500 namun belum dicairkan.
 Cek diterbitkan pada bulan Juli sebesar 1,400 namun belum dicairkan.
 Deposit tanggal 30 Des belum masuk ke rekening bank sebesar 2,600
 Bulan Desember menerima cek kosong yang diterima dari customer sebesar 600
 Cek nomor 112 sebesar 297 diterima dari customer namun salah catat menjadi 274,5
 Biaya bank sebesar 25
 Admin keuangan salah angka pada buku besar akun bank sebesar 412 padahal cek yang
disiapkan sebesar 142.
 Pada akhir Desember mendapatkan pencairan wesel sebesar 2,000 dengan bunga sebesar
75.

Berdasarkan informasi diatas, buatlah laporan rekonsiliasi bank per 31 Desember

Saldo pada bank 5450

(+) Deposit in transit 2600


Kesalahan pencatatan 22,5
8072,5
(-) Outstanding check(3500+1400) 4900
3172,5

Saldo pada perusahaan 1452,5

(+) Pencairan wesel 2000


Bunga 75
Kesalahan pencatatan 270
2345
3797,5
(-) biaya bank 25
Cek kosong 600
(626)
3172,5

3. PT GHI mempunyai catatan saldo atas cadangan penyisihan piutang sebesar 350 pada akhir
periode. Diketahui aging schedule beserta porsi penyisihan atas setiap kategori keseluruhan
piutang pada periode yang sama sebagai berikut:

Piutang Lancar 60.000 1%


Lewat 1-30 hari 6.000 3%
Lewat 31-60 hari 5.000 6%
Lewat 61-90 hari 2.500 12%
Lewat dari 90 hari 4.000 25% ACCT6172 - Introduction to Accounting
  77.500  
Berdasarkan informasi tersebut, buat jurnal pada kondisi-kondisi dibawah ini:
a. Apakah saldo 350 atas cadangan piutang tak tertagih sudah benar? Jika belum, maka
buatlah jurnal tambahan beserta saldonya.
Piutang Lancar 60.000 1%  
Lewat 1-30 hari 6.000 3% 180
Lewat 31-60 hari 5.000 6% 300
Lewat 61-90 hari 2.500 12% 300
Lewat dari 90 hari 4.000 25% 1000
  77.500   1780

Kerugian piutang : 1780 – 350 = 1430


Sehingga ada jurnal tambahannya :
kerugian piutang 1430  
cadangan kerugian piutang   1430

b. Asumsikan sebelum aging schedule tersebut terdapat saldo awal sebesar 250, buatlah
jurnal dan saldonya.
Jika ada saldo awal sebesar 250, maka kerugian piutang – saldo awal : 1780 – 250 = 1530
Sehingga jurnal saldo menjadi :
kerugian piutang 1530  
cadangan kerugian piutang   1530

c. Asumsikan Perusahaan mempunyai kebijakan cadangan piutang tak tertagih pada periode
tersebut 1% dari total sales 250.000, bagaimana jurnal dan saldo atas kebijakan Perusahaan
tersebut?

jika ada piutang tak tertagih sebesar 1% dari 250.000, maka 1% x 250.000 = 2.500

sehingga jurnal saldo menjadi :

Piutang Lancar 60.000 1%  


Lewat 1-30 hari 6.000 3% 180

ACCT6172 - Introduction to Accounting


Lewat 31-60 hari 5.000 6% 300
Lewat 61-90 hari 2.500 12% 300
Lewat dari 90 hari 4.000 25% 1000
  77.500   1780
JURNAL      
saldo     2500
kerugian piutang 1.780    
cadangan kerugian
piutang   1780  
saldo akhir     720

ACCT6172 - Introduction to Accounting

Anda mungkin juga menyukai