Anda di halaman 1dari 22

 Contents

Modul 2: Input/Output, Tipe Data, Operator, dan Output

Variable
Program Pertam a
Kata
print
Kurung buka dan tutup
(
)
Pada Modul 1 anda diharapkan telah menginstall Python dan mengerti cara membuka dan menggunakan program Petik
"
"
IDLE, baik pada mode interaktif maupun pada mode Editor. Di modul ini anda akan belajar materi berikut ini: Argum en Fungsi

T ipe Data
Output
Program vs Data
Tipe Data Tipe Data Dasar
Operator String
Variable Integer

Statement dan Expression Float

Komentar Integer vs Float

Input Boolean

Operator
Operator Aritm atika Dasar

Output Pem angkatan


Perkalian dan Pem bagian
Integer division
Modulo
Program Pertama Penam bahan dan Pengurangan
Operator Unary dan Binary
Pada Modul 1 anda telah membuat program yang berisi sebaris kode berikut: Operator dan prioritasnya

Variable
>>> print("Wilujeng Sumping")
Apa itu Variable
Mem buat Variable
Print variable
Wilujeng Sumping

Aturan Nam a Variable


PEP 8 – Panduan Style Kode Python
Sekarang kita akan bahas apa makna baris kode tersebut. Kode tersebut terdiri dari beberapa komponen yaitu:
Penggunaan Variable
Dynam ic Typing
kata print
kurung buka ( Statement, Expression

tanda petik " Komentar

sebaris teks Wilujeng Sumping Input


Fungsi
input()
tanda petik "
Apa yang terjadi ketika
input()
kurung tutup )
dieksekusi

Setiap komponen di atas memiliki peran penting tersendiri yang jika kita hilangkan atau ganti dapat mengubah Type casting

output atau malah menimbulkan error. Sebagai contoh, mari kita hapus salah satu tanda petiknya. Memformat Angka
Menentukan Presisi bilangan Float
Mengubah dalam Persen
>>> print("Wilujeng Sumping)

Menam bahkan Kom a Pem isah Ribuan


Menentukan Panjang String
File "<ipython-input-7-b116f854f170>", line 1

print("Wilujeng Sumping)

SyntaxError: EOL while scanning string literal

Terlihat akan timbul error. Sebelum melanjutkan, coba anda modifikasi kode di atas sesukanya dan lihat ef ek yang
ditimbulkan. Coba berkali- kali dengan mengganti yang berbeda.

Kata print
Sekarang mari kita bahas apa itu print pada Python. Sesuai namanya print merupakan perintah untuk
menampilkan sesuatu ke media output, misalnya menampilkan sesuatu ke Pyt hon prompt yang pada akhirnya
terlihat di layar monitor kita. Lebih tepatnya, print adalah sebuah built -in funct ion (f ungsi bawaan) yang
disediakan oleh Python saat kita menginstallnya. Mari kita tanya Python apa itu print dengan menggunakan
kode berikut.

>>> type(print)

builtin_function_or_method

Funct ion merupakan sebuah mini program yang menerima input dan melakukan sesuatu terhadap input
tersebut menjadi result (hasil) pemetaan. Mirip seperti f unction f (x) 2
= x pada matematika yang jika diberikan
input akan memberikan result (hasil) berupa kuadrad dari nilai input tersebut. Namun selain memetakan input ke
output, f unction pada Python memiliki kemampuan yang lebih luas seperti menggambar sebuah bentuk ke
layar, memainkan lagu, menulis teks ke file dan sebagainya. Di pemrograman, f ungsi jenis ini biasa disebut
memberikan effect (ef ek), bukan result (hasil).

Akan ada modul tersendiri yang akan membahas lebih lanjut tentang f ungsi termasuk bagaimana membuat
f ungsi anda sendiri (user-defined funct ion), namun saat ini setidaknya kita tau bahwa Function dapat
memberikan 2 hal:

result
effect

 Not e

Function dengan kemampuan yang lebih dari memetakan input ke output tersebut dalam bahasa
pemrograman lain disebut juga Procedure.

Kurung buka dan tutup ( )


Jika f ungsi adalah sebuah mini program, maka untuk menjalankannya diperlukan tanda ( ) setelah nama f ungsi
yang ingin dijalankan (misal print). Jika tanpa tanda ( ) maka yang dilakukan bukanlah menjalankan f ungsi
tersebut tetapi hanya mengeluarkan identitas dari f ungsi tersebut. Perhatikan perbedaan kedua kode berikut:

>>> print

<function print>

>>> print()

>>> print()

>>> print()

>>> print()

Terlihat bahwa kode print tanpa ( ) akan mengeluarkan nama f ungsi tersebut, sedangkan jika dengan ( )
maka akan menjalankan perintah print namun kita tidak melihat apa- apa karena tidak ada input yang harus
ditampilkan melainkan sebuah tanda pindah baris (perhatikan jarak teks ini dengan kode di atas). Untuk itu, mulai
sekarang pastikan anda tidak lupa untuk menambahkan tanda ( ) setiap kali ingin menjalankan sebuah f ungsi.

Petik " "


Tanda petik satu (') dan tanda petik dua (") di Python memiliki makna khusus yaitu sebagai cara untuk
merepresentasikan data St ring. String merupakan sekuen dari karakt er, termasuk huruf (a-z, A-Z), digit (0-9),
dan juga simbol (misalnya: !@#%^&*()_+). Salah satu contoh string yang sudah kita lihat adalah "Wilujeng
Sumping". Tanpa tanda petik, Wilujeng dan Sumping bisa dianggap sebagai nama f ungsi, atau nama objek
lainnya yang jelas bukan data string.

Kita juga bisa menggunakan cara sebelumnya untuk mengkonfirmasi bahwa petik akan membentuk sebuah
string.

>>> type("Wilujeng Sumping")

str

>>> type('Wilujeng Sumping')

str

Terlihat bahwa type atau jenis dari objek "Wilujeng Sumping" dan 'Wilujeng Sumping'adalah str alias St ring.
yp j j j g p g j g p g g

Argumen Fungsi
Kita sudah bahas sebelumnya bahwa f ungsi biasa memiliki input. Penempatan "Wilujeng Sumping" di dalam
print( ) menandakan ia adalah input terhadap f ungsi print. Input terhadap f ungsi yang diberikan saat
memanggil f ungsi disebut juga sebagai argumen f ungsi tersebut. Seperti f ungsi f (x) = x
2
, saat kita
mengeset x=5, maka 5 adalah argumen dari f ungsi tersebut atau bisa ditulis f (5).

Bagaimana kita tau bahwa f ungsi print dapat menerima input? Apa saja input yang bisa diterima oleh f ungsi
print? Salah satu cara mengetahuinya adalah dengan melihat dokumentasi dari f ungsi tersebut. Semua f ungsi
bawaan Python biasanya memiliki penjelasan tentang apa yang dilakukan f ungsi dan apa input dan outputnya.
Caranya adalah dengan menggunakan f ungsi help seperti di bawah ini.

>>> help(print)

Help on built-in function print in module builtins:

print(...)

print(value, ..., sep=' ', end='\n', file=sys.stdout, flush=False)

Prints the values to a stream, or to sys.stdout by default.

Optional keyword arguments:

file: a file-like object (stream); defaults to the current sys.stdout.

sep: string inserted between values, default a space.

end: string appended after the last value, default a newline.

flush: whether to forcibly flush the stream.

Terlihat bahwa f ungsi print dapat menerima value, lalu ada input lain yaitu sep dan end. Tanda ... mengartikan
bahwa bisa terdapat lebih dari satu value.

sep merupakan string pemisah antar value jika ada lebih dari satu value, secara def ault adalah spasi.
end merupakan string yang ditambahkan di akhir, secara def ault adalah tanda pindah baris '\n'.

Agar lebih memahami kegunaan masing- masing input pada f ungsi print, coba jalankan kode berikut dan lihat
hasilnya.

>>> print("Wilujeng Sumping")

>>> print("Hello", "World!")

>>> print("Hello", "World!", sep='')

>>> print("Telkom", "University" ,sep="***",end="...")

>>> print("The Best")

Tipe Data

Program vs Data
Sebelumnya kita telah membahas tentang program, bahwa program adalah kumpulan inst ruksi. Namun,
komponen lain yang sering dibicarakan orang terkait dengan program adalah dat a. Data adalah informasi yang
diolah oleh program dan juga yang digunakan oleh program untuk menent ukan bagaimana inst ruksi-
inst ruksi harus dilakukan.

Jika dianalogikan seperti memasak, maka komponen dari resep terdiri dari 2, yaitu bahan- bahan yang digunakan
dan juga instruksi langkah per langkahnya. Jika ada bahan yang diganti atau jumlahnya berbeda, maka instruksi
yang dilakukan juga mungkin sedikit berbeda.

Data merupakan bagian yang sangat penting agar program menjadi dinamis, tanpa data maka program hanyalah
instruksi statis yang selalu sama meski dilakukan berulang- ulang kali.

Tipe Data Dasar


Data yang tersimpan dalam komputer dan digunakan di dalam program memiliki nilai dan juga jenis atau t ipe.
Kedua hal tersebut akan terus diingat oleh program karena menentukan operasi apa yang dapat dilakukan pada
data tersebut. Selain itu juga dibutuhkan ketika ingin menyimpan data di memory. Nilai yang terlihat sama namun
memiliki tipe berbeda akan disimpan dengan bentuk yang berbeda di memory komputer. Perlu diketahui bahwa
komputer menyimpan data di memory hanya dalam bentuk binary digits (bits) 0 atau 1 saja. Sehingga data
sekomplek apapun akan diubah ke dalam bentuk bits tersebut. Detil tentang penyimpanan data ke dalam memory
akan dipelajari di mata kuliah Organisasi dan Arsit ekt ur Komput er.

Berikut adalah beberapa tipe data dasar yang akan sering kita gunakan dalam pemrograman:

St ring: sekuen karakter atau bisa juga dianggap sebagai teks


Int eger: bilangan bulat (misal: 126)
Float : bilangan pecahan (misal: 37.5)
Boolean: nilai logika benar atau salah (yaitu: True dan False)

String
Anda telah melihat data berbentuk string ini pada contoh sebelumnya, yaitu "Wilujeng Sumping". Mungkin yang
perlu diingat kembali bahwa String juga bisa terdiri dari angka misalnya "123". Karena diberi petik, maka angka
tersebut tidak lagi memiliki makna sebuah bilangan yang bisa dijumlahkan atau dilakukan operasi aritmatik lainnya,
melainkan hanya sebuah teks saja seperti halnya "Wilujeng Sumping".
Print to PDF
>>> type("123")

str

Escape Sequence

Sebelumnya saat membicarakan f ungsi print, kita melihat bahwa nilai def ault dari parameter end adalah pindah
baris yang direpresentasikan oleh '\n'. Perhatikan bahwa tanda \ (backslash) disebut juga escape charact er
yang menyatakan bahwa karakt er set elahnya punya art i yang berbeda. Karakter yang dimulai dengan
backslash ini disebut juga dengan escape sequence.

Beberapa escape sequence yang sering digunakan antara lain:

Escape
sequence Deskripsi

\[enter] mengabaikan pindah baris sehingga kita bisa menulis multi- baris namun Python
menganggapnya sebagai 1 baris

\n pindah baris

\t tab

\\ agar backslash tidak dianggap sebagai escape character

\' agar ' tidak dianggap sebagai tanda pembuka atau penutup string

\" agar " tidak dianggap sebagai tanda pembuka atau penutup string

Mari kita coba penggunaan escape sequence tersebut dalam kode.

>>> print("meskipun \

ini dua baris tapi dianggap satu baris")

meskipun ini dua baris tapi dianggap satu baris

Dengan adanya \ kemudian diikuti pindah baris, maka Python akan mengabaikan pindah baris tersebut, sehingga
kode di atas dilihat oleh Python sebagai satu baris dan valid. Jika tanpa menggunakan \ maka akan menimbulkan
error seperti di bawah ini. Python tidak memperbolehkan instruksi yang seharusnya satu baris ditulis menjadi
b b b i
beberapa baris.

>>> print("meskipun

ini dua baris tapi dianggap satu baris")

File "<ipython-input-9-bedcffb20373>", line 1

print("meskipun

SyntaxError: EOL while scanning string literal

>>> print("baris kesatu\nbaris kedua\nbaris ketiga")

baris kesatu

baris kedua

baris ketiga

>>> print("1\t2\t3")

1 2 3

Misalnya kita ingin memprint tanda backslash \ seperti contoh di bawah. Akan terjadi error karena \" akan
dianggap Python sebagai sebuah escape sequence, sehingga petik untuk penutup string dianggap belum ada. Jika
ditambahkan \ di depannya maka Python tau bahwa karakter \ kedua hanyalah karakter biasa.

>>> print("ini backslash \")

File "<ipython-input-17-2e3a7501806b>", line 1

print("ini backslash \")

SyntaxError: EOL while scanning string literal

>>> print("ini backslash \\")

ini backslash \

Jika kita membuat string menggunakan petik satu ' namun di dalam string ternyata terdapat karakter ' juga,
maka Python akan menganggapnya sebagai penutup string, bukan sebagai bagian dari string.

>>> print('It's beautiful')

File "<ipython-input-20-0c280e2ad39c>", line 1

print('It's beautiful')

SyntaxError: invalid syntax

>>> print('It\'s beautiful')

It's beautiful

>>> print("Dia berkata "Merdeka!!"")

File "<ipython-input-22-674a11e7724a>", line 1

print("Dia berkata "Merdeka!!"")

SyntaxError: invalid syntax

>>> print("Dia berkata \"Merdeka!!\"")

Dia berkata "Merdeka!!"

Terkait petik, jika di dalam string akan terdapat petik satu, maka untuk membuat string kita bisa menggunakan
petik dua, dengan begitu tidak perlu escape character, dan sebaliknya.

>>> print('Dia berkata "Merdeka!!"')

Dia berkata "Merdeka!!"

 Not e

Pengolahan string merupakan salah satu keunggulan dari Python, karena kemudahan yang disediakan
oleh Python untuk memanipulasi string, termasuk membaca dan mengolah file teks. Kita akan lihat lebih
detil tentang ini di modul 9 yang membahas khusus tentang String.

Integer
Integer adalah nama tipe data yang merupakan bilangan bulat. Integer bisa positif dan juga bisa negatif . Untuk
bilangan negat if cukup menambahkan t anda minus ( -) di depan angka. Jika angka bernilai ribuan atau lebih,
maka t idak boleh menuliskannya menggunakan pemisah (sepert i t it ik at au koma), misalnya 1.250 atau
-1,250.

Perhatikan contoh berikut ini:

>>> type(-123)

int

>>> type(1.250.000)

File "<ipython-input-30-60350cba84ee>", line 1

type(1.250.000)

SyntaxError: invalid syntax

>>> type(1,250)

---------------------------------------------------------------------------

TypeError Traceback (most recent call last)

<ipython-input-31-5d9634f540cf> in <module>

----> 1 type(1,250)

TypeError: type() takes 1 or 3 arguments

Terakhir, pastikan t idak menggunakan t anda pet ik karena data yang dihasilkan bukan merupakan integer
melainkan string.

>>> type("2020")

str

Float
Jika int eger adalah untuk menyimpan bilangan bulat, maka float adalah tipe data untuk menyimpan bilangan
pecahan (bilangan berkoma), seperti 1.25 atau -0.75.

>>> type(1.75)

float

Untuk angka yang dimulai dari 0 seperti 0.25, dapat juga ditulis tanpa 0 di depan, yaitu .25. Begitu juga nol di akhir
juga bisa diabaikan.

>>> .25

0.25

>>> 4.

4.0

Selain itu, cara penulisan lain dari float yaitu dengan menggunakan exponen. Misalnya kita ingin menuliskan
3x104, maka dapat juga ditulis dengan 3e4 atau 3E4. Kita juga bisa menggunakan exponen negatif seperti
34567x10-3 untuk merepresentasikan 34.567.

>>> 3E4

30000.0

>>> 34567E-3

34.567

 Import ant

Meskipun di Indonesia penanda nilai pecahan adalah koma, namun di Python dan bahasa pemrograman
lainnya wajib menggunakan t it ik.

Integer vs Float
T it ik menjadi pembeda yang sangat penting antara Integer dan Floats. Sebagai contoh:

>>> type(4)

int

>>> type(4.0)

float

Meskipun secara nilai matematika keduanya adalah sama, namun cara penyimpanan keduanya di memory sangat
berbeda. Float merupakan singkatan dari float ing-point , yaitu sebuah sistem untuk merepresentasikan bilangan
real di komputer. Anda akan belajar lebih detail bagaimana bilangan floating- point disimpan di komputer pada
mata kuliah Sist em Digit al.

Boolean
Nama Boolean berasal dari nama ilmuan George Boole (1815- 1864) yang mendefinisikan tentang Aljabar
Boolean yang hanya menggunakan dua buah nilai yaitu: True dan False atau biasa juga direpresentasikan
dengan 1 dan 0. Penjelasan lebih jauh tentang materi boolean akan anda dapatkan di mata kuliah Logika
Mat emat ika.

Di pemrograman, nilai boolean True dan False sangat penting agar bisa menciptakan sebuah program yang
dinamis, yang bisa melakukan hal- hal berbeda tergantung dengan keadaan. Sebagai contoh saat anda
memasukkan password ke komputer, maka program akan bertanya “Apakah password yang anda masukkan
sama dengan password yang tersimpan di komputer?”

Komputer hanya akan memiliki 2 kemungkinan jawaban yaitu:

Ya, itu benar


Tidak, itu salah

Komputer tidak bisa mengeluarkan jawaban yang tidak pasti, misalnya “Sepertinya benar”.

Berdasarkan jawaban komputer, maka program akan bisa menentukan apa yang harus dilakukan:

Jika benar, maka masuk ke menu utama


Jika salah, munculkan pesan salah dan minta memasukkan password kembali
Di Python, nilai benar direpresentasikan dengan True, dan salah direpresentasikan dengan False. Pastikan
menggunakan huruf kapit al di awal.

>>> type(True)

bool

>>> type(true)

---------------------------------------------------------------------------

NameError Traceback (most recent call last)

<ipython-input-19-6f4d8242c3d0> in <module>

----> 1 type(true)

NameError: name 'true' is not defined

 Not e

Tidak masalah jika anda belum melihat kegunaan nilai boolean saat ini. Anda baru akan banyak
menggunakan nilai boolean pada Modul 3 dan Modul 4, yaitu tentang Pengkondisian dan
Perulangan.

Operator
Seperti yang sudah disampaikan sebelumnya, bahwa komputer sangat ahli dalam menghitung. Sekarang kita akan
melihat penggunaan Python untuk menghitung dengan menggunakan bilangan int eger maupun float yang
dioperasikan melalui sejumlah operator aritmatik. Sebagai contoh, kita dengan mudah bisa menggunakan Pyt hon
Prompt sebagai kalkulator seperti di bawah ini:

>>> 10 + 15

25

Tanda + pada kode di atas disebut operat or sementara nilai 10 dan 15 biasa disebut sebagai operan.

Anda dapat mencoba- coba dengan kombinasi nilai dan operator lain yang anda ketahui, coba juga jika terdapat
sangat banyak nilai dan operator.

 Not e

Perhatikan bahwa antara operan dan operator terdapat sebuah spasi. Hal ini tidaklah wajib di Python,
namun sangat dianjurkan menambahkan sebuah spasi agar kode lebih mudah dibaca.

Operator Aritmatika Dasar


Ada banyak jenis operator di pemrograman, saat ini kita akan melihat dulu operator aritmatika. Berikutnya di
Modul 3 anda akan belajar operat or perbandingan, dan di Modul 4 tentang operat or boolean/logika.

Beberapa operator tentu sudah tidak asing bagi anda, seperti:

tambah (+)
kurang (-)
kali (*)
bagi (/)
pangkat (**)

namun mungkin ada yang baru mendengar tentang operator berikut ini:

modulo (%)
int eger division (//)

Mari kita bahas penggunaannya satu per satu di Python.


Pemangkatan
Tanda dua bint ang (double ast erisk) ** digunakan sebagai tanda operasi pemangkat an bilangan. Sebagai
contoh 23 dapat ditulis di dalam Python sebagai 2 ** 3. Angka kiri 2 disebut sebagai basis dan angka kanan 3
sebagai pangkat.

Basis dan pangkat dapat berupa int eger atau pun float , dan t ipe dat a hasil pemangkatan t ergant ung tipe
data operan. Coba jalankan kode di bawah ini satu per satu, dan perhatikan hasilnya untuk memahami aturan tipe
data hasil.

>>> print(2 ** 4)

>>> print(2 ** 4.)

>>> print(2. ** 4)

>>> print(2. ** 4.)

16

16.0

16.0

16.0

Terlihat bahwa tipe data hasilnya:

int eger: ketika kedua operan bertipe int eger


float : ketika set idaknya sat u operan bertipe float

Perkalian dan Pembagian


Simbol sat u bint ang (ast erisk) * digunakan sebagai operator perkalian, sementara garis miring (slash) /
sebagai operator pembagian.

Baik operan di sebelah kiri maupun di sebelah kanan dapat berupa integer maupun float. Jalankan kode di bawah
ini untuk melihat aturan tipe data hasil untuk perkalian dan pembagian.

>>> print(2 * 3)

>>> print(2 * 3.)

>>> print(2. * 3)

>>> print(2. * 3.)

6.0

6.0

6.0

>>> print(6 / 3)

>>> print(6 / 3.)

>>> print(6. / 3)

>>> print(6. / 3.)

2.0

2.0

2.0

2.0

Terlihat bahwa untuk perkalian, aturan tipe data hasil sama seperti pada pemangkat an.

Sedangkan untuk pembagian, tipe data hasil selalu berupa float .

Integer division
Simbol dua garis miring (double slash) // adalah operator int eger division.

Sif at operasi int eger division adalah:

hasil pembagiannya selalu berupa pembulat an ke nilai int eger yang lebih kecil at au sama dengan
nilai realnya, artinya tidak memperhatikan bagian pecahan (jika ada)
t ipe dat a hasilnya mengikuti aturan integer vs float seperti pada perkalian

J l k k d di b hi id h tik h il t k h i k j t i i
Jalankan kode di bawah ini dan perhatikan hasilnya untuk memahami cara kerja operator ini.

>>> print(6 // 4)

Perhatikan bahwa hasil pembagian 6 // 4 adalah 1, bukan 1.5 seperti pada pembagian biasa. Hal ini didapatkan
dengan membulat kan nilai hasil pembagian biasa menjadi bilangan int eger dengan nilai yang sama
at au lebih kecil. Hasil pembagian biasa adalah 1.5 dan integer terdekat yang nilainya sama atau lebih kecil
adalah 1.

Operan negat if

Jika anda telah memahami cara kerja operator ini, dapatkah anda menebak apa output kode berikut ini?

>>> print(-6 // 4)

Jika kita kurang teliti, mungkin kita akan menjawab dengan -1, namun jika anda jalankan akan terlihat bahwa
hasilnya adalah -2. Hal ini dikarenakan hasil pembagian biasa adalah -1.5 dan integer terdekat yang lebih kecil
adalah -2, sedangkan -1 lebih besar dari -1.5.

At uran T ipe Dat a Hasil

Kemudian, meskipun kita membulatkan ke integer, namun tipe data hasilnya tergantung tipe data operan,
sehingga t idak selalu int eger. Jalankan kode di bawah ini untuk mengetahui aturan tipe data hasil integer
division.

>>> print(6 // 3)

>>> print(6 // 3.)

>>> print(6. // 3)

>>> print(6. // 3.)

2.0

2.0

2.0

Terlihat bahwa aturannya mengikuti aturan perkalian.

Kapan Int eger Division digunakan?

Berikut satu contoh kasus dimana kita perlu menggunakan integer division. Anggaplah anda membuat program
kasir swalayan untuk menghitung jumlah kupon yang diberikan kepada pembeli. Aturannya mudah sekali, yaitu 1
kupon untuk setiap kelipatan Rp. 100.000,- . Ketika ada pembeli yang belanja Rp. 250.000, berapa kupon yang
harusnya ia dapatkan?

Ia akan mendapat 2 buah kupon, dan anda dapat menghitungnya dengan mudah menggunakan integer division:

>>> print(250000 // 100000)

Modulo
Simbol persen % merupakan operator modulo pada Python. Operasi modulo adalah untuk mendapatkan sisa
bagi setelah proses int eger division.

Sebagai contoh:

5 % 2 adalah 1. Karena dari nilai 5 tersebut, 4- nya habis dibagi dengan 2, sehingga menyisakan 1.
12 % 5 adalah 2. Karena dari nilai 12 tersebut, 10- nya habis dibagi dengan 5, sehingga menyisakan 2.

Jika dijabarkan melalui operasi dasar lainnya, maka operasi modulo 12 % 5 terdiri dari:

12 // 5 menghasilkan 2
2 * 5 menghasilkan 10
12 - 10 menghasilkan 2
Sehingga hasil akhirnya adalah 12 % 5 = 2

Dengan melakukan operasi seperti di atas, apakah output dari kode berikut?

>>> print(28 % 12)

Bagaimana dengan hasil operasi berikut ini? Bisakah anda menebak hasilnya?

>>> print(12 % 4.5)

Dengan cara yang sama kita bisa jabarkan:

12 // 4.5 menghasilkan 2.0


2.0 * 4.5 menghasilkan 9.0
12 - 9.0 menghasilkan 3.0

Maka jawabannya adalah 3.0

Operan Negat if

Bagaimana jika terdapat operan bernilai negatif ? Coba tebak apa output dari kode berikut ini:

>>> print(-12 % 5)

>>> print(12 % -5)

Dengan cara yang sama kita bisa jabarkan -12 % 5 menjadi:

-12 // 5 menghasilkan -3
-3 * 5 menghasilkan -15
-12 - (-15) menghasilkan 3

Sedangkan 12 % -5 menjadi:

12 // -5 menghasilkan -3
-3 * -5 menghasilkan 15
12 - 15 menghasilkan -3

Operan Kiri Lebih Kecil

Bagaimana jika operan kiri lebih kecil dari operan kanan?

>>> print(2 % 5)

Tetap lakukan cara sebelumnya, yaitu 2 % 5 menjadi:

2 // -5 menghasilkan 0
0 * -5 menghasilkan 0
2 - 0 menghasilkan 2

maka jawabannya adalah 2

At uran T ipe Dat a Hasil

Untuk aturan tipe data hasil mengikuti aturan perkalian dan integer division.

>>> print(12 % 5)

>>> print(12 % 5.0)

>>> print(12.0 % 5)

>>> print(12.0 % 5.0)

2.0

2.0

2.0

Kapan Modulo Digunakan?


Berikut satu contoh kasus penggunaan modulo.
Anda ingin menentukan apakah suatu integer adalah bilangan
genap atau ganjil. Kita tau bahwa bilangan *genap adalah bilangan yang habis dibagi dengan 2, dan selainnya
adalah ganjil.
Maka anda dapat menggunakan modulo untuk mengetes apakah suatu bilangan ganjil atau genap.

>>> print(25 % 2)

>>> print(20 % 2)

Maka 25 adalah bilangan ganjil, karena modulonya tidak nol (tidak habis). Sedangkan 24 adalah genap, karena
modulonya nol (habis dibagi tanpa sisa).

Berikut adalah contoh lain yang sedikit lebih kompleks.

Misalnya anda sedang membuat sistem pengaturan transportasi, dan anda memiliki banyak armada dengan jenis:

1. Bus kapasitas 60 penumpang


2. Mobil kapasitas 8 penumpang
3. Motor kapasitas 1 penumpang

Agar efisien, maka perusahaan menerapkan aturan sederhana:

prioritaskan bus, lalu mobil, baru motor.


suatu armada baru boleh digunakan jika semua kursi penumpang terisi.

Anda diminta untuk membuat program yang jika diketahui total jumlah penumpang yang akan berangkat, maka
tentukan jumlah masing- masing armada yang dibutuhkan.

Anda dapat menghitungnya dengan cara berikut:


Misal diberikan jumlah penumpang 139 orang.

jumlah bus yang dibutuhkan adalah 139 // 60 menghasilkan 2, artinya butuh 2 buah bus
hitung penumpang yang tidak tertampung di bus, yaitu 139 % 60 menghasilkan 19, artinya ada 19 orang
yang tidak tertampung di bus
jumlah mobil yang dibutuhkan adalah 19 // 8 menghasilkan 2, artinya butuh 2 buah mobil
hitung penumpang yang tidak tertampung di bus, 19 % 8 menghasilkan 3
jumlah motor yang dibutuhkan adalah 3 // 1 menghasilkan 3, artinya butuh 3 motor.

Penambahan dan Pengurangan


Operasi penjumlahan dan pengurangan di Python sama dengan di matematika, dan aturan t ipe dat a hasil
mengikuti perkalian.

>>> print(12 - 5)

>>> print(12 - 5.0)

>>> print(12.0 - 5)

>>> print(12.0 - 5.0)

7.0

7.0

7.0

Operator Unary dan Binary


Sejauh ini kita telah melihat operator yang membutuhkan 2 operan, yang disebut operat or binary.

Seperti di matematika, simbol - (minus), selain digunakan untuk pengurangan ia digunakan juga untuk mengubah
t anda suat u bilangan (dari positif ke negatif , dan sebaliknya).

Operator - (minus) hanya membutuhkan satu operan, sehingga disebut sebagai operat or unary. Selain -, + juga
merupakan operator unary, ia menjaga tanda sebuah bilangan di kanannya seperti apa adanya.

Perhatikan kode berikut ini untuk melihat bagaimana operator- operator ini bekerja.
>>> print(-4 - 4)

>>> print(4. - 8)

>>> print(-1.1)

>>> print(--5)

>>> print(+2)

-8

-4.0

-1.1

Operator dan prioritasnya


Operator di Python memiliki prioritas seperti halnya pada matematika, sebagai contoh prioritas operator
perkalian lebih tinggi dari pada operator penjumlahan, sehingga meskipun + muncul lebih dulu (lebih kiri) dari
pada *, namun operasi kali tetap didahulukan. Perhatikan contoh berikut ini:

>>> print(2 + 3 * 5)

17

Terlihat prosesnya bukanlah

2 + 3 menghasilkan 5, lalu 5 * 5 menghasilkan 25

tetapi

3 * 5 menghasilkan 15, lalu 2 + 15 menghasilkan 17

Sebelum kita melihat prioritas dari operator- operator yang telah kita bahas di atas, perlu kita bahas terlebih
dahulu peran t anda kurung ( ).

Tanda Kurung

Meskipun operator memiliki urutan prioritas, namun urut an tersebut dapat berubah dengan menggunakan
t anda kurung. Operasi yang ada di dalam tanda kurung selalu akan dihit ung t erlebih dahulu. Jika ada tanda
kurung di dalam tanda kurung, maka yang terdalam akan diprioritaskan terlebih dahulu.

Sebagai contoh mari kita lihat pengaruh tanda kurung pada perhitungan sebelumnya.

>>> print((2 + 3) * 5)

25

Berikut ini adalah prioritas operator yang telah kita pelajari sejauh ini:

Priorit as Operat or Jenis

1. ()

2. **

3. +, - unary

4. *, /, %, //

5. +, - binary

Jika operator berada di priorit as yang sama, maka yang berada di kiri akan didahulukan.
>>> print(20 // 6 % 2)

Terlihat hasilnya adalah 1 yang didapat dari:

18 // 6 menghasilkan 3
3 % 2 menghasilkan 1

Seandainya dimulai dari kanan, maka harusnya:

6 % 2 menghasilkan 0
20 // 0 menghasilkan error karena pembagian dengan nol

 Not e

Pengecualian untuk operator pemangkat an, operasinya dari sebelah kanan.

>>> print(2 ** 2 ** 3)

256

Seperti yang terlihat bahwa hasilnya adalah 256 yang didapat dari:

2 ** 3 menghasilkan 8
2 ** 8 menghasilkan 256

Jika dioperasikan dari kiri, maka harusnya:

2 ** 2 menghasilkan 4
4 ** 3 menghasilkan 64

Variable

Apa itu Variable


Kita telah melihat kegunaan operator untuk melakukan perhitungan. Namun tak jarang hasil suatu perhitungan
perlu kita simpan terlebih dahulu untuk digunakan kemudian di perhitungan berikutnya. Bagaimana Python
menyimpan nilai perhitungan ini?

Seperti di matematika, kita bisa menggunakan variable untuk menyimpan nilai. Misalnya kita kita ingin
menghitung luas segitiga dengan alas 10 dan tinggi 30, kita bisa tulis seperti berikut ini:

luas_segitiga = (10 x 30) / 2

Selanjutnya kita ingin menghitung total luas 10 segitiga yang sama seperti sebelumnya, maka kita bisa tulis:

total_luas_segitiga = 10 x luas_segitiga

Dari contoh di atas kita menggunakan dua buah variable dengan nama luas_segitiga dan
total_luas_segitiga, dan nilainya berturut- turut adalah 150 dan 1500.

Python dan bahasa pemrograman lainnya juga menyediakan variable untuk menyimpan nilai.

Setiap variable di Python harus memiliki:

nama
nilai

Membuat Variable
Di Python, variable dibentuk sebagai hasil proses assignment suatu nilai ke nama variable tersebut. Proses
assignment terdiri dari:

menuliskan nama variable


diikuti t anda assignment ( =)
diikuti nilai yang ingin diasosiasikan ke variable tersebut

Sebagai contoh:

harga = 100

maka artinya kita telah membuat variable dengan nama harga dan akan dapat digunakan setelahnya untuk
mengakses nilai 100 tersebut.

>>> harga = 100

>>> print(harga)

100

Pembuat an variable di Bahasa Lain

Di bahasa pemrograman lain (e.g., C, Pascal, Java), kita perlu mendeklerasikan variable tersebut terlebih dahulu
sebelum digunakan.

Pyt hon:

harga = 100

C:

int harga;

harga = 100;

Pascal:

var

harga : integer;

harga := 100;

Java:

int harga;

harga = 100;

Print variable
Sebelumnya kita sudah melihat bagaimana print() digunakan untuk mengoutputkan nilai, misalnya:

print('I Love Python')

print(100)

Namun di contoh di atas kita lihat bahwa f ungsi print juga bisa menerima argumen berupa variable. Sebagai
tambahan, kita juga bisa melakukan print beberapa variable sekaligus dengan dipisahkan oleh koma.

>>> nama_depan = "Guido"

>>> nama_belakang = "van Rossum"

>>> print(nama_depan, nama_belakang)

Guido van Rossum

Aturan Nama Variable


Jumlah variable dan nama masing- masing variable yang digunakan di dalam program ditentukan oleh pembuat
program. Tidak ada batasan mengenai jumlah variable yang boleh digunakan. Namun untuk nama variable, ada
beberapa aturan yang harus diikuti:

hanya boleh terdiri dari huruf kecil (a-z), huruf besar (A-Z), digit (0-9), dan karakter underscore (_). Simbol
atau karakter lainnya tidak diperkenankan, misalnya *, @, dsb.
harus dimulai dengan sebuah huruf (a-zA-Z) atau underscore (_)
case sensitive, nama dan Nama dianggap berbeda
tidak boleh menggunakan keyword yang telah ditentukan pada Python. Keyword adalah kata yang sudah
memiliki makna sendiri dalam Python dan tidak boleh diganti, misalnya yang sudah kita lihat adalah True
dan False yang merupakan nilai boolean. Berikut adalah list lengkap keyword pada Python yang tidak boleh
digunakan sebagai nama variable.

['False', 'None', 'True', 'and', 'as', 'assert', 'break', 'class', 'continue', 'def',
'del', 'elif', 'else', 'except', 'finally', 'for', 'from', 'global', 'if', 'import', 'in',
'is', 'lambda', 'nonlocal', 'not', 'or', 'pass', 'raise', 'return', 'try', 'while',
'with', 'yield']

Berikut adalah contoh- contoh nama variable yang valid:

>>> MyVariable = 5

>>> variable = 10.5

>>> v1 = 30

>>> v_2 = 35

>>> v_1_2 = 100

>>> NamaVariableSangatPanjangSekali = "ok"

>>> _ = 100

Di bawah ini contoh- contoh nama variable yang t idak valid:

>>> 10v = 30

>>> v 1 = 20

>>> v*1 = 25

>>> True = "True"

PEP 8 – Panduan Style Kode Python


Walau developer punya keleluasaan untuk memilih nama variable, akan tetapi komunit as Pyt hon memberikan
panduan style untuk kode Python. Hal ini untuk menyeragamkan dan memudahkan kerja tim. Penamaan variable
merupakan salah satu yang diberikan panduan khusus dalam PEP 8, namun ada banyak hal yang ada dalam
panduan tersebut agar style kode Python yang anda buat lebih mudah dibaca oleh programmer Python lainnya.
Untuk lebih lengkapnya, anda bisa kunjungi https://www.python.org/dev/peps/pep- 0008/.

Berdasarkan PEP 8, nama variable haruslah lowercase, dengan kata dipisahkan oleh _ (underscores) agar lebih
mudah dibaca (e.g., var, total_harga, harga_setelah_diskon).
Hal ini juga berlaku untuk penamaan f unction.

Selain itu, untuk menghindari kebingungan di saat ada banyak sekali variable di program, disarankan memilih
nama variable yang merepresent asikan nilai yang akan disimpan oleh variable tersebut.

Untuk panduan lengkap style coding python, sangat disarankan agar anda membaca dan mengikuti panduan PEP
8 tersebut.

Penggunaan Variable
Variable terasosiasi ke sebuah nilai yang tersimpan di memori, sehingga kapanpun nilai tersebut dibutuhkan di
program maka kita tinggal menggunakan nama variablenya saja.

>>> luas_segitiga = 10 * 30 / 2

>>> total_luas_segitiga = 10 * luas_segitiga

>>> print(luas_segitiga)

>>> print(total_luas_segitiga)

150.0

1500.0

Variable dapat digunakan berkali-kali


Anda dapat menggunakan banyak variable di program anda, dan setiap variable dapat digunakan berkali- kali
selama variable tersebut terasosiasi ke sebuah nilai.

Perhatikan kode di bawah ini, variable nilai_y digunakan di kode baris ke-3 juga ke-4:

>>> nilai_x = 1

>>> nilai_y = 2

>>> jumlah = nilai_x + nilai_y

>>> y_kuadrat = nilai_y * nilai_y

>>> copy_x = nilai_x

>>> copy_xx = copy_x

>>> print(jumlah)

>>> print(y_kuadrat)

>>> print(copy_x)

>>> print(copy_xx)

Variable harus exist sebelum digunakan

Tentu saja anda tidak bisa menggunakan variable yang tidak exist.

total = 10 * harga_satuan

---------------------------------------------------------------------------

NameError Traceback (most recent call last)

<ipython-input-84-5a76e0469e17> in <module>

----> 1 total = 10 * harga_satuan

NameError: name 'harga_satuan' is not defined

Error tersebut menunjukkan bahwa sebuah nama, dalam hal ini nama variable, yaitu harga_satuan tidak
terdefinisi atau tidak exist.

Ketika harga_satuan berada di sebelah kanan tanda =, maka Python mengharuskan ia t elah memiliki nilai.
Berbeda dengan total yang berada di kiri =, ia adalah variable yang sedang dibuat , sehingga tidak harus memiliki
nilai sebelumnya.

Variable yang sudah exist dapat di assign kembali dengan nilai baru

Seperti halnya matematika, satu variable dapat menyimpan sat u nilai di sat u wakt u, namun nilai yang disimpan
dapat digant i. Berbeda dengan konst ant a yang nilainya tidak dapat diganti sejak didefinisikan.

Perhatikan kode berikut:

>>> umur = 19

>>> print(umur)

>>> umur = 22

>>> print(umur)

19

22

>>> nilai_x = 10

>>> print(nilai_x)

>>> nilai_x = nilai_x + 1

>>> print(nilai_x)

10

11

Ketika nilai_x diassign kedua kalinya dengan nilai 11 (nilai_x + 1), maka nilai_x sudah tidak terasosiasi ke
nilai 10, dan tidak akan bisa suatu saat kembali terasosiasi ke nilai sebelumnya (seperti Undo) kecuali dilakukan
assignment ulang (e.g., nilai_x = 10).

Dynamic Typing
Kita telah melihat bahwa di Python kita tidak perlu melakukan mendeklarasikan variable seperti pada bahasa C,
Java, dan beberapa bahasa lainnya.
Pada bahasa tersebut, saat mendeklerasikan variable, kita harus menentukan tipe data variable tersebut,
misalnya int (integer), lalu variable tersebut hanya dapat menyimpan nilai bert ipe int eger saja.

Berbeda dengan Python, t idak ada deklerasi variable, sehingga variable bisa di-assign kembali dengan nilai
yang memiliki t ipe dat a berbeda dari sebelumnya.

>>> var_x = 10

>>> print(var_x)

>>> var_x = "Sepuluh"

>>> print(var_x)

>>> var_x = True

>>> print(var_x)

10

Sepuluh

True

Python otomatis bisa mengenali tipe data sebuah variable pada saat run-time (program sedang dieksekusi).
Dalam istilah bahasa pemrograman, hal ini disebut dynamic t yping, sehingga Python biasa disebut sebagai
dynamically t yped language. Sementara bahasa pemrograman lain yang mengharuskan deklarasi tipe variable
di awal disebut dengan st at ically t yped language.

Perhatikan kode di bawah ini untuk melihat tipe variable berbeda dari sebuah variable yang sama.

>>> var_x = 10

>>> print(type(var_x))

>>> var_x = "Sepuluh"

>>> print(type(var_x))

>>> var_x = True

>>> print(type(var_x))

<class 'int'>

<class 'str'>

<class 'bool'>

Statement, Expression
Terminologi statement dan expression sangat sering digunakan ketika membicarakan pemrograman, tak jarang
kedua hal tersebut disalah artikan atau disamakan maknanya.

St at ement : satu unit kode lengkap (secara syntax) yang melakukan suatu aksi.

Expression: potongan kode mana saja yang jika dievaluasi menghasilkan sebuah nilai.

Perhatikan contoh kode berikut:

var_x = 4 + 5 * (2 + 3)

Pada kode di atas terdapat 1 buah statement, yaitu assignment statement yang terdiri dari var_x = 4 + 5 * (2
+ 3). Sedangkan jumlah ekspresi ada banyak, misalnya:

2 + 3

5 * (2 + 3)

4 + 5 * (2 + 3)

masing- masing jika dievaluasi akan menghasilkan sebuah nilai.

Satu statement yang sederhana biasanya ditulis dalam sat u baris, walau Python membolehkan beberapa
statement ditulis dalam satu baris dipisahkan dengan ; (t it ik koma).

Sebagai contoh:

>>> var_x = 4 + 5 * (2 + 3); var_y = 20 / 2

>>> print(var_x, var_y)

29 10.0

Beberapa jenis statement yang disebut dengan compound statement perlu ditulis dalam beberapa baris, seperti
statement if, while, dan lain- lain yang kita akan pelajari nanti.

Untuk jenis statement lengkap, bisa melihat dokumentasi python di bawah ini:

https://docs.python.org/3/ref erence/simple_ stmts.html


https://docs.python.org/3/ref erence/compound_ stmts.html

Komentar
Saat menulis program, salah satu hal yang sangat penting adalah memastikan bahwa kode yang kita buat
mudah dimengert i oleh orang lain. Terkadang jika kode yang dibuat cukup komplek, set elah beberapa wakt u
tidak mengerjakan kode tersebut, kit a sendiri pun mudah bingung atau lupa maksud bagian kode tertentu.

Salah satu cara untuk membuat kode mudah dimengerti adalah dengan menambahkan koment ar. Komentar
adalah bagian dari kode yang tidak akan ikut dieksekusi, sehingga apapun yang ditulis sebagai komentar tidak
mengubah jalannya program.

Di python, komentar diawali oleh tanda # (pagar), dan bisa di tulis di baris terpisah atau di baris yang sama dengan
kode. Apapun yang ada setelah tanda # akan dianggap sebagai komentar.

>>> # ini adalah program tentang komentar

>>> nama = "Jeki"

>>> print("Nama anda adalah ##", nama, "##") #ini baru komentar, # di dalam double quote
"" bukan komentar

Nama anda adalah ## Jeki ##

Input
Sejauh ini kita telah dapat membuat program yang menghitung dan mengoutputkan nilai tertentu melalui f ungsi
print(). Namun jika program yang sudah ditulis tersebut dijalankan berkali- kali, hasilnya akan t et ap sama.
Dengan kata lain t idak ada int eraksi antara pengguna dan program ketika program sudah dijalankan, yang
memungkinkan program melakukan hal yang berbeda- beda.

Salah satu interaksi yang paling umum adalah pengguna menget ikkan sesuatu di keyboard sebagai input an
saat program sedang berjalan.

Perhatikan contoh kode di bawah ini. Saat dieksekusi, anda bisa mengetikkan sesuatu ke di keyboard, lalu tekan
Enter untuk menyudahi inputan anda.

>>> print("Apa mata kuliah favoritmu?")

>>> mk_fav = input()

>>> print("Oh, ternyata kamu suka", mk_fav)

Apa mata kuliah favoritmu?

Pengenalan Pemrograman

Oh, ternyata kamu suka Pengenalan Pemrograman

Tentu saja anda dapat menjalankan kode tersebut kembali dan mengetikkan sesuatu yang berbeda, maka
program akan mengoutputkan sesuatu yang berbeda pula.

Fungsi input()
Fungsi input() seperti pasangan atau kebalikan dari f ungsi print(). print() mengirim dat a ke console,
sementara input() menerima dat a dari console.

Perhatikan kode di bawah ini:

>>> print('Halo')

>>> z = input()

>>> print(z)

Fungsi input() dengan argumen

Jika dilihat dari dokumentasi, maka f ungsi input() dapat memiliki sebuah argument.

input([prompt])

prompt merupakan string, yang jika diberikan sebagai argument maka akan dit uliskan ke console t epat
sebelum program meminta inputan dari user.

Perhatikan kode berikut ini:

>>> mk_fav = input("Apa nama MK favoritmu?")

>>> print("Oh, ternyata kamu suka", mk_fav)

Apa yang terjadi ketika input() dieksekusi


Fungsi akan mengubah console/Pyt hon prompt ke mode input
Fungsi menunggu user menginputkan sesuatu yang diakhiri dengan tombol Enter .
Semua data yang diinputkan disimpan sebagai st ring.
St ring akan dikembalikan ke program sebagai ret urn value dari f ungsi input.

Satu hal yang perlu dipertegas adalah bahwa semua data yang diinputkan akan bertipe st ring.

Jalankan kode berikut, dan masukkan sebuah angka:

>>> bil = input("Masukkan sebuah bilangan: ")

>>> print(type(bil))

>>> print(bil ** 2)

Masukkan sebuah bilangan: 10

<class 'str'>

---------------------------------------------------------------------------

TypeError Traceback (most recent call last)

<ipython-input-100-2bd83b4fc555> in <module>

1 bil = input("Masukkan sebuah bilangan: ")

2 print(type(bil))

----> 3 print(bil ** 2)

TypeError: unsupported operand type(s) for ** or pow(): 'str' and 'int'

Dari f ungsi type() terlihat bahwa variable bil bertipe str (string). Sehingga tentu saja ketika dilakukan operasi
aritmatika dengan sebuah integer akan menghasilkan error atau hasil yang berbeda dari yang diharapkan

 Not e

Beberapa operator aritmatika juga merupakan operator string, sehingga dapat digunakan untuk operan
string dan integer, seperti operator * pada "satu" * 3 yang akan menghasilkan satusatusatu.

Type casting
Sudah jelas bahwa jenis inputan yang dibutuhkan sebuah program tidak selalu berupa string, contoh sederhana
adalah program kalkulator untuk menambahkan dua buah bilangan seperti di bawah ini:

>>> bil1 = input("Masukkan bilangan pertama : ")

>>> bil2 = input("Masukkan bilangan kedua : ")

>>> hasil = bil1 + bil2

>>> print("Hasil penjumlahan adalah", hasil)

Terlihat bahwa kalkulator kita berubah menjadi penggabungan string. Untuk mengatasi hal ini, kita perlu
mengubah tipe data 10 dan 20 dari st ring ke int eger. Proses mengubah tipe data ini disebut t ype cast ing.

Python menyediakan beberapa f ungsi sederhana untuk mengubah tipe data, misalnya int() dan float().
f ungsi int() menerima sebuah argument (e.g., string) dan berusaha mengubahnya ke dalam integer.
Pengubahan mungkin saja gagal jika nilai yang menjadi argument tidak memiliki padanan nilai integernya.
Jika gagal maka seluruh program akan berhenti (ada cara untuk mengatasi hal ini, akan dijelaskan
kemudian).
f ungsi float() juga menerima sebuah argument dan melakukan hal yang mirip dengan int().

Sekarang mari kita perbaiki program kalkulator kita sebelumnya.

>>> bil1 = int(input("Masukkan bilangan pertama : "))

>>> bil2 = int(input("Masukkan bilangan kedua : "))

>>> hasil = bil1 + bil2

>>> print("Hasil penjumlahan adalah", hasil)

Memformat Angka
Saat mengoutputkan angka, kadang kita ingin agar tampilannya sesuai dengan f ormat tertentu, misalnya 2 angka
di belakang koma. Pengaturan f ormat output ini sebenarnya adalah bagian dari memf ormat string, karena pada
akhirnya hasil f ormat adalah berupa string. Berikut adalah cara untuk memf ormat string secara umum.

"{<format>}".format(<angka>)

Ada cukup banyak jenis <format> yang disediakan Python, untuk saat ini kita hanya membahas beberapa yang
sering digunakan pada angka saja.

Menentukan Presisi bilangan Float


Seberapa presisi (jumlah angka di belakang koma) tampilan bilangan float yang diinginkan bisa diatur melalui
f ormat berikut:

<format> = :.<presisi>f, di mana <presisi> menentukan jumlah angka di belakang koma, dan f
menyatakan bahwa f ormat tampilannya adalah float ing-point . Jika <angka> yang ingin ditampilkan memiliki
jumlah digit di belakang koma lebih banyak dari <presisi>, maka akan dilakukan pembulat an. Sebaliknya, jika
lebih sedikit maka akan dit ambahkan dengan angka nol.

>>> print("{:.2f}".format(-10.123456789))

>>> print("{:.5f}".format(102.123456789))

>>> print("{:.5f}".format(102.12))

-10.12

102.12346

102.12000

Mengubah dalam Persen


Selanjutnya kita bisa juga mengubah f ormat angka yang aslinya dari skala 0-1, ke dalam bentuk persen dengan
menggunakan f ormat:

<format> = :.<presisi>%

>>> print("{:.2%}".format(0.25))

>>> print("{:.0%}".format(0.01256))

>>> print("{:.2%}".format(0.01256))

25.00%

1%

1.26%

Menambahkan Koma Pemisah Ribuan


Untuk memudahkan membaca, kita bisa menambahkan pemisah ribuan dalam angka yang besar, yaitu dengan

<format> = :,
>>> print("{:,}".format(1250000))

1,250,000

Menentukan Panjang String


Untuk memperindah tampilan, kita juga dapat mengatur panjang string yang dihasilkan melalui:

<format> = :<panjang>.<presisi>f

String yang dihasilkan memiliki panjang string <panjang>, jika angkanya lebih singkat, maka akan ditambahkan
spasi di depan.

>>> print("Tanpa pengaturan panjang string")

>>> print("Angka | {:.2f} |".format(-10.123456789))

>>> print("Angka | {:.2f} |".format(1.123456789))

>>> print("Angka | {:.2f} |".format(10200.12))

>>> print()

>>> print("Dengan pengaturan panjang string")

>>> print("Angka | {:10.2f} |".format(-10.123456789))

>>> print("Angka | {:10.2f} |".format(102.123456789))

>>> print("Angka | {:10.2f} |".format(10200.12))

Tanpa pengaturan panjang string

Angka | -10.12 |

Angka | 1.12 |

Angka | 10200.12 |

Dengan pengaturan panjang string

Angka | -10.12 |

Angka | 102.12 |

Angka | 10200.12 |

Selamat anda t elah menyelesaikan Modul 2!!

Mohon berkenan memberikan Rat ing dan Feedback agar kami dapat meningkatkan kualitas modul ini!

By Tim Dosen FIF

© Copyright 2021.

Anda mungkin juga menyukai