DISUSUN OLEH :
NAMA : OKTAVIONA
NIM : 2018.C.10a.0980
Mengetahui,
Ketua Program Studi Ners,
Dengan memanjatkan Puji Syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, karena
atas berkat dan anugerah-Nya sehingga penyusun dapat menyelesaikan Laporan
Pendahuluan yang berjudul “Laporan Pendahuluan dan Asuhan Keperawatan
pada Ny. R dengan Diagnosa Medis Diabetes Melitus (DM) di Puskesmas
Menteng Palangka Raya”. Laporan pendahuluan ini disusun guna melengkapi
tugas (PPK 4).
Laporan Pendahuluan ini tidak lepas dari bantuan berbagai pihak. Oleh
karena itu, saya ingin mengucapkan terima kasih kepada :
1. Ibu Maria Adelheid Ensia, S.Pd., M.Kes selaku Ketua STIKes Eka Harap
Palangka Raya.
2. Ibu Meilitha Carolina, Ners., M.Kep selaku Ketua Program Studi Ners
STIKes Eka Harap Palangka Raya.
3. Ibu Christephanie, S.Kep. selaku pembimbing akademik yang telah banyak
memberikan arahan, masukkan, dan bimbingan dalam penyelesaian asuhan
keperawatan ini.
4. Ibu Sri Rahayu S.Kep,. Ners selaku pembimbing lahan yang telah banyak
memberikan arahan, masukkan, dan bimbingan dalam penyelesaian asuhan
keperawatan ini.
5. Semua pihak yang telah banyak membantu dalam pelaksaan kegiatan
pengabdian kepada masyarakat ini.
Saya menyadari bahwa laporan pendahuluan ini mungkin terdapat
kesalahan dan jauh dari kata sempurna. Oleh karena itu penyusun mengharapkan
saran dan kritik yang membangun dari pembaca dan mudah-mudahan laporan
pendahuluan ini dapat mencapai sasaran yang diharapkan sehingga dapat
bermanfaat bagi kita semua.
Oktaviona
DAFTAR ISI
SAMPUL
LEMBAR PENGESAHAN
KATA PENGANTAR
DAFTAR ISI
BAB 1 PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang....................................................................................................
1.2 Rumusan Masalah...............................................................................................
1.3 Tujuan Penulisan.................................................................................................
1.4 Manfaat Penulisan...............................................................................................
BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Konsep Keluarga.................................................................................................
2.1.1 Definisi Keluarga.......................................................................................
2.1.2 Tipe-Tipe Keluarga...................................................................................
2.1.3 Struktur Keluarga......................................................................................
2.1.4 Fungsi Keluarga.........................................................................................
2.1.5 Tahap Perkembangan Keluarga Sejahtera.................................................
2.1.6 Tugas Keluarga dalam Bidang Kesehatan.................................................
2.1.7 Teori Perkembangan Keluarga..................................................................
2.2 Konsep Penyakit Diabetes Melitus (DM)...........................................................
2.2.1 Definisi Diabetes Melitus (DM)................................................................
2.2.2 Anatomi Fisiologi......................................................................................
2.2.3 Etiologi Diabetes Melitus (DM)................................................................
2.2.4 Klasifikasi Diabetes Melitus (DM)...........................................................
2.2.5 Patofisiologi (WOC)..................................................................................
2.2.6 Manifestasi Klinis Diabetes Melitus (DM)...............................................
2.2.7 Komplikasi Diabetes Melitus (DM)..........................................................
2.2.8 Pemerikasaan Penunjang Diabetes Melitus (DM).....................................
2.2.9 Penatalaksanaan Medis Diabetes Melitus (DM).......................................
2.3 Manajemen Asuhan Keperawatan.......................................................................
2.3.1 Pengkajian.................................................................................................
2.3.2 Diagnosa Keperawatan..............................................................................
2.3.3 Intervensi (Perencanaan)...........................................................................
2.3.4 Implementasi.............................................................................................
2.3.5 Evaluasi.....................................................................................................
BAB 3 ASUHAN KEPERAWATAN
BAB 4 PENUTUP
4.1 Kesimpulan .....................................................................................................
4.2 Saran ................................................................................................................
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN
BAB 1
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Diabetes Mellitus (DM) adalah penyakit metabolik yang kebanyakan
herediter, dengan tanda-tanda hiperglikemia dan glukosuria, disertai dengan atau
dengan tidak adanya gejala klinik akut ataupun kronik, sebagai akibat dari
kurangnya insulin efektif di dalam tubuh, gangguan primer terletak pada
metabolisme lemak dan protein. Diabetes mellitus adalah gangguan metabolisme
yang ditandai dengan hiperglikemia yang berhubungan dengan abnormalis
metabolisme karbohidrat, lemak dan protein yang disebabkan oleh penurunan
sekresi insulin atau penurunan sensitivitas insulin atau keduanya dan
menyebabkan komplikasi kronis mikrovaskuler, dan neuropati. (Yuliana elin,
2009 dalam NANDA NIC-NOC, 2013). Diabetes melitus merupakan suatu
kelompok penyakit atau gangguan metabolik dengan karakteristik hipeglikemia
yang terjadi karena kelainan sekresi urin, kerja insulin, atau kedua – duanya
(ADA,2017). Sedangkan definisi keluarga adalah unit terkecil dari masyarakat
yang terdiri atas kepala keluarga dan beberapa orang yang terkumpul dan tinggal
di suatu tempat. Selain itu, biasanya keluarga tinggal di bawah atap dalam
keadaan yang saling bergantungan.
Data World Health Organization (2015) telah mencatat Indonesia dengan
populasi 230 juta jiwa, menduduki kedudukan keempat di dunia dalam hal
jumlah penderita diabetes terbesar setelah Cina, India, dan Amerika Serikat.
Bahkan Kementerian Kesehatan menyebut prevalensi diabetes mencapai 14,7%
di perkotaan dan 7,2 % di pedesaan. Dengan asumsi penduduk berumur di atas
20 tahun pada 2010 mencapai 148 juta jiwa, diperkirakan ada 21,8 juta warga
kota dan 10,7 juta warga desa menderita diabetes. Menurut American Diabetes
Asociation (ADA,2015), DM dapat di klasifikasikan menjadi beberapa tipe
yakni, DM tipe 1, DM tipe 2,Dm gestasional. Beberapa tipe yang ada, DM tipe 2
merupakan salah satu jenis yang paling banyak ditemukan yaitu lebih dari 90-
95%. Dimana faktor pencetus dari DM tipe 2 yakni berupa obesitas, mengosumsi
makanan instan,terlalu banyak makan karbohidrat, merokok dan stres, kerusakan
pada sel prankreas dan kelainan hormonal. Berdasarkan data Riset Kesehatan
Dasar (RISKESDAS) tahun 2017, prevalensi Diabetes Melitus di Indonesia
berdasarkan wawancara yang terdiagnosis dokter sebesar 2,5 % .DM
terdiagnosis dokter atau gejala sebesar 3,0 %. (Kemenkes, 2017). Sementara ,
diSumatra Barat diperkirakan sebanyak 3,4 juta jiwa menderita penyakit diabetrs
tipe II. Selain itu prevalensi nasional, Sumatra Barat memiliki prevalensi total
DM sebanyak 1,5% dimana berada diurutan 16 dari 33 provinsi di Indonesia.
Penderita Diabetes Mellitus yang tidak ditangani dengan baik maka akan
mengakibatkan komplikasi jangka panjang yang mungkin terjadi akibat kadar
glukosa darah meningkat antara lain, penyakit jantung, gangguan penglihatan,
kelelahan yang luar biasa, penurunan berat badan secara drastis, dan sering
terinfeksi dan bila luka sulit sekali untuk sembuh. Sehingga penderita Diabetes
Mellitus(DM) memerlukan perawatan yang tepat agar tidak terjadi hal-hal yang
membahayakan seperti yang telah disebutkan di atas. (Suprajitno, 2011). Peran
perawat terhadap penyakit Diabetes Melitus adalah memberikan asuhan
keperawatan yang efektif dan mampu ikut serta dalam upaya kuratif yaitu
memberikan pengobatan kepada pasien berdasarkan pememantauan. Dengan
penanganan yang lebih baik dan pengetahuan yang memadai tentang perawatan
pada Diabetes Mellitus, diharapkan angka penderita Diabetes Mellitus dapat
berkurang. Berdasarkan uraian diatas dan melihat peran serta fungsi perawat
yang berorientasi terhadap preventif, promotif dan komprehensif harus terpenuhi.
Berdasarkan masih tingginya prevalensi angka kejadian Diabetel Melitus
(DM), khususnya di Indonesia, dan juga melihat dari segi sebab akibat yang dapat
di timbulkan, maka saya tertarik untuk membahas lebih lanjut tentang Diabetes
Melitus (DM) dan asuhan keperawatan.
1.2 Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang yang dikemukakan diatas, maka dapat
dirumuskan masalah dalam laporan pendahuluan ini adalah : Bagaimana
pemberian asuhan keperawatan pada Ny. R dengan Diagnosa Medis Diabetes
Melitus (DM) di Puskesmas Menteng Palangka Raya?
1.3 Tujuan Penulisan
1.3.1 Tujuan Umum
Tujuan penulisan ini adalah untuk mendapatkan gambaran dan pengalaman
langsung tentang bagaimana menerapkan Asuhan Keperawatan pada Ny. R
dengan Diagnosa Medis Diabetes Melitus (DM) di Puskesmas Menteng Palangka
Raya.
1.3.2 Tujuan Khusus
1.3.2.1 Mahasiswa dapat melengkapi Asuhan Keperawatan pada Ny. R dengan
Diagnosa Medis Diabetes Melitus (DM) di Puskesmas Menteng.
1.3.2.2 Mahasiswa dapat melakukan pengkajian pada Ny. R dengan Diagnosa
Medis Diabetes Melitus (DM) di Puskesmas Menteng.
1.3.2.3 Mahasiswa dapat menganalisa kasus dan merumuskan masalah
keperawatan pada pada Ny. R dengan Diagnosa Medis Diabetes Melitus
(DM) di Puskesmas Menteng.
1.3.2.4 Mahasiswa dapat menyusun asuhan keperawatan yang mencakup
intervensi pada Ny. R dengan Diagnosa Medis Diabetes Melitus (DM) di
Puskesmas Menteng.
1.3.2.5 Mahasiswa dapat melakukan implementasi atau pelaksanaan tindakan
keperawatan pada Ny. R dengan Diagnosa Medis Diabetes Melitus (DM)
di Puskesmas Menteng.
1.3.2.6 Mahasiswa dapat mengevaluasi hasil dari asuhan keperawatan yang
diberikan pada Ny. R dengan Diagnosa Medis Diabetes Melitus (DM) di
Puskesmas Menteng.
1.3.2.7 Mahasiswa dapat mendokumentasikan hasil dari asuhan keperawatan
yang telah dilaksanakan pada Ny. R dengan Diagnosa Medis Diabetes
Melitus (DM) di Puskesmas Menteng.
1.4 Manfaat
1.4.1 Bagi Mahasiswa
Diharapkan agar mahasiswa dapat menambah wawasan dan ilmu
pengetahuan dengan menerapkan proses keperawatan dan memanfaatkan ilmu
pengetahuan yang diperoleh selama menempuh pendidikan di Program Studi S1
Keperawatan Stikes Eka Harap Palangka Raya.
1.4.2 Bagi Klien dan Keluarga
Klien dan keluarga mengerti cara perawatan pada penyakit dengan diagnosa
medis Diabetes Melitus (DM) secara benar dan bisa melakukan keperawatan di
rumah dengan mandiri.
1.4.3 Bagi Institusi
3.4.3.1 Bagi Institusi Pendidikan
Sebagai sumber bacaan tentang Diabetes Melitus (DM) dan Asuhan
Keperawatannya.
3.4.3.1 Bagi Institusi Rumah Sakit
Memberikan gambaran pelaksanaan Asuhan Keperawatan dan
Meningkatkan mutu pelayanan perawatan di Rumah Sakit kepada pasien dengan
Diabetes Melitus (DM) melalui Asuhan Keperawatan yang dilaksanakan secara
komprehensif.
1.4.4 Bagi IPTEK
Sebagai sumber ilmu pengetahuan teknologi, apa saja alat-alat yang dapat
membantu serta menunjang pelayanan perawatan Diabetes Melitus (DM) yang
berguna bagi status kesembuhan klien.
BAB 2
TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Konsep Keluarga
2.1.1 Definisi Keluarga
Keluarga adalah dua orang atau lebih yang disatukan oleh ikatan-ikatan
kebersamaan dan ikatan emosional dan mengidentifikasian diri mereka sebagai
bagian dari keluarga (Zakaria, 2017).
Sedangkan menurut Depkes RI tahun 2000, keluarga adalah unit terkecil
dari masyarakat yang terdiri dari kepala keluarga dan beberapa orang yang
terkumpul dan tinggal di suatu tempat di bawah satu atap dalam keadaan saling
kebergantungan. Duval dan Logan (1986 dalam Zakaria, 2017).
Mengatakan keluarga adalah sekumpulan orang dengan ikatan perkawinan,
kelahiran dan adopsi yang bertujuan menciptakan, mempertahankan budaya dan
meningkatkan pertumbuhan fisik, mental, emosional serta sosial dari tiap anggota
keluarganya.Dari hasil analisa Walls, 1986 (dalam Zakaria, 2017).
Penyusun menyimpulkan keluarga adalah sebagai unit yang perlu dirawat,
boleh jadi tidak diikat oleh hubungan darah atau hukum, tetapi berfungsi
sedemikian rupa sehingga mereka menganggap diri mereka sebagai suatu
keluarga. Jadi, dapat disimpulkan bahwa keluarga adalah dua orang atau lebih
yang disatukan oleh ikatan perkawinan, kelahiran, adopsi dan boleh jadi tidak
diikat oleh hubungan darah dan hukum yang tinggal di suatu tempat di bawah satu
atap dengan keadaan saling ketergantungan dan memiliki kedekatan emosional
yang memiliki tujuan mempertahankan budaya meningkatkan pertumbuhan fisik,
mental emosional serta sosial sehingga menganggap diri mereka sebagai suatu
keluarga.
2.1.2 Tipe-Tipe Keluarga
Menurut Nadirawati (2018) pembagian tipe keluarga adalah :
2.1.2.1 Keluarga Tradisional
a. Keluarga Inti (The Nuclear Family) adalah keluarga yang terdiri dari suami,
istri, dan anak baik dari sebab biologis maupun adopsi yang tinggal bersama
dalam satu rumah. Tipe keluarga inti diantaranya :
b. Keluarga Tanpa Anak (The Dyad Family) yaitu keluarga dengan suami dan
istri (tanpa anak) yang hidup bersama dalam satu rumah.
c. The Childless Family yaitu keluarga tanpa anak dikarenakan terlambat
menikah dan untuk mendapatkan anak terlambat waktunya disebabkan
mengejar karir/pendidikan yang terjadi pada wanita.
d. Keluarga Adopsi yaitu keluarga yang mengambil tanggung jawab secara sah
dari orang tua kandung ke keluarga yang menginginkan anak.
e. Keluarga Besar (The Extended Fmily) yaitu keluarga yang terdiri dari tiga
generasi yang hidup bersama dalam satu rumah, contohnya seperti nuclear
family disertai paman, tante, kakek dan nenek.
f. Keluarga Orang Tua Tunggal (The Single-Parent Family) yaitu keluarga yang
terdiri dari satu orang tua (ayah atau ibu) dengan anak. Hal ini biasanya terjadi
karena perceraian, kematian atau karena ditinggalkan (menyalahi hukum
pernikahan).
g. Commuter Family yaitu kedua orang tua (suami-istri) bekerja di kota yang
berbeda, tetapi salah satu kota tersebut sebagai tempat tinggal dan yang
bekerja di luar kota bisa berkumpul dengan anggota keluarga pada saat akhir
minggu, bulan atau pada waktu-waktu tertentu.
h. Multigeneration Family yaitu kelurga dengan beberapa generasi atau
kelompok umur yang tinggal bersama dalam satu rumah.
i. Kin-Network Family yaitu beberapa keluarga inti yang tinggal dalam satu
tumah atau berdekatan dan saling menggunakan barang-barang dan pelayanan
yang sama. Contohnya seperti kamar mandi, dapur, televise dan lain-lain.
j. Keluarga Campuran (Blended Family) yaitu duda atau janda (karena
perceraian) yang menikah kembali dan membesarkan anak dari hasil
perkawinan atau dari perkawinan sebelumnya.
k. Dewasa Lajang yang Tinggal Sendiri (The Single Adult Living Alone), yaitu
keluarga yang terdiri dari orang dewasa yang hidup sendiri karena pilihannya
atau perpisahan (separasi), seperti perceraian atau ditinggal mati.
l. Foster Family yaitu pelayanan untuk suatu keluarga dimana anak ditempatkan
di rumah terpisah dari orang tua aslinya jika orang tua dinyatakan tidak
merawat anak-anak mereka dengan baik. Anak tersebut akan dikembalikan
kepada orang tuanya jika orang tuanya sudah mampu untuk merawat.
m. Keluarga Binuklir yaitu bentuk keluarga setela cerai di mana anak menjadi
anggota dari suatu sistem yang terdiri dari dua rumah tangga inti.
2.1.2.2 Keluarga Non-tradisional
a. The Unmarried Teenage Mother Keluarga terdiri dari orang tua (terutama ibu)
dengan anak dari hubungan tanpa nikah.
b. The Step Parent Family yaitu keluarga dengan orang tua tiri.
c. Commune Family yaitu beberapa keluarga (dengan anak) yang tidak ada
hubungan saudara yang hidup bersama dalam satu rumah, sumber, dan
fasilitas yang sama, pengalaman yang sama; serta sosialisasi anak melalui
aktivitas kelompok/membesarkan anak bersama.
d. Keluarga Kumpul Kebo Heteroseksual (The Nonmarital Heterosexual
Cohabiting Family), keluarga yang hidup bersama berganti-ganti pasangan
tanpa melakukan pernikahan.
e. Gay and Lesbian Families, yaitu seseorang yang mempunyai persamaan seks
hidup bersama sebagaimana ‘marital partners’.
f. Cohabitating Family yaitu orang dewasa yang tinggal bersama diluar
hubungan perkawinan melainkan dengan alasan tertentu.
g. Group-Marriage Family, yaitu beberapa orang dewasa yang menggunakan
alat-alat rumah tangga bersama yang saling merasa menikah satu dengan
lainnya, berbagi sesuatu termasuk seksual dan membesarkan anak.
h. Group Network Family, keluarga inti yang dibatasi aturan/nilainilai, hidup
berdekatan satu sama lain, dan saling menggunakan alat-alat rumah tangga
bersama, pelayanan, dan bertanggung jawab membesarkan anaknya.
i. Foster Family, keluarga menerima anak yang tidak ada hubungan
keluarga/saudara di dalam waktu sementara, pada saat orang tua anak tersebut
perlu mendapatkan bantuan untuk menyatukan kembali keluarga aslinya.
j. Homeless Family, yaitu keluarga yang terbentuk dan tidak mempunyai
perlindungan yang permanen karena krisis personal yang dihubungkan dengan
keadaan ekonomi dan atau masalah kesehatan mental.
k. Gang, bentuk keluarga yang destruktif dari orang-orang muda yang mencari
ikatan emosional dan keluarga mempunyai perhatian, tetapi berkembang
dalam kekerasan dan kriminal dalam kehidupannya.
2.1.3 Struktur Keluarga
B1 B2 B3 B4 B5 B6
Risiko Perfusi
Renal Tidak efektif Nyeri Akut Gangguan Eliminasi Urin
2.2.6 Manifestasi Klinis Diabetes Melitus (DM)
SAP
(SATUAN ACARA PENYULUHAN)
DISUSUN OLEH :
OKTAVIONA
2018.C.10a.0980
H. Tugas Pengorganisasian
Moderator : OKTAVIONA
1. Membuka acara penyuluhan
2. Memperkenalkan diri
3. Menjelaskan tujuan dan topik yang akan disampaikan
4. Menjelaskan kontrak dan waktu presentasi
5. Mengatur jalannya diskusi
Leader : OKTAVIONA
1. Menyampaikan materi penyuluhan
2. Mengevaluasi materi yang telah disampaikan
3. Mengucapkan salam penutup
Fasilitator : OKTAVIONA
1. Memotivasi peserta untuk berperan aktif selama jalannya kegaiatan
2. Memfasilitasi pelaksananan kegiatan dari awal sampai dengan akhir
3. Membuat dan megedarkan absen peserta penyuluhan
4. Melakukan dokumentasi kegiatan penyuluhan dalam kegiatan
pendidikan kesehatan
Dokumentator : OKTAVIONA
1. Mendokumentasikan setiap kegiatan
I. TEMPAT
Setting Tempat :
Keterangan:
: Moderator
: Leader
: Klien
: Dokumentator
: Fasilitator
: Keluarga klien
J. EVALUASI
1. Evaluasi Struktur
1. Peserta dan keluarga hadir di tempat penyuluhan
2. Penyelenggaraan di ruang Rumah Ny. R
3. Pengorganisasian penyelenggaraan di lakukan sebelumnya
2. Evaluasi Proses
1. Peserta antusiasi terhadap materi penyuluhan tentang “Diabetes
Melitus (DM)”.
2. Peserta tidak meninggalkan tempat penyuluhan
3. Peserta menjawab pertanyaan secara benar tentang materi penyuluhan
3. Evaluasi Hasil
1. Peserta sudah mengerti dan memahami tentang “Definisi Diabetes
Melitus (DM)”.
2. Peserta sudah mengerti dan memahami tentang “Etiologi Diabetes
Melitus (DM)”.
3. Peserta sudah mengerti dan memahami tentang “Klasifikasi Diabetes
Melitus (DM)”.
4. Untuk Peserta sudah mengerti dan memahami tentang “Manifestasi
Klinis Diabetes Melitus (DM)”.
5. Peserta sudah mengerti dan memahami tentang “Komplikasi Diabetes
Melitus (DM)”.
6. Peserta sudah mengerti dan memahami tentang “Pemeriksaan Penunjang
Diabetes Melitus (DM)”.
7. Peserta sudah mengerti dan memahami tentang “Pengendalian Diabetes
Melitus (DM)”.
MATERI
PEMERIKSAAN
PENUNJANGAN
Pemeriksaan darah