Anda di halaman 1dari 17

Memahami karakteristik kewirausahaan

K
E
L
O
M
P
O
K

S
A
T
U

-April Aldi P

-Lady Fadila

-Muhammad Zacky Capello

-Raja Hisbulah

-Rizka Astri Fauzana

-Sebastian Naibaho

-Selviana Putri

T/P:2021/2022

GURU PEMBINA: Ibuk Umi Kalsum S,Pd


Kompetensi Dasar
 3.1 memahami karakteristik kewirausahaan (misalnya berorientasi ke masadepan dan
berani mengambil risiko) dalam menjalankan kegiatan usaha pengolahan makanan
awetan dari bahan pangan nabati dan hewani
 4.1 mengidentifikasi karakteristik kewirausahaan berdasarkan keberhasilan dan
kegagalan usaha pengolahan makanan awetan dari bahan pangan nabatidan hewani

TUJUAN PEMBELAJARAN

Setelah mengikuti proses pembelajaran, peserta didik diharapkan dapat: Memahami


pengertian kewirausahaan Memahami macam- macam kualitas dasar Memahami macam-
macam kualitas insrumental wirausaha yang berhasil dan gagal Memahami ciri-ciri seorang
wirausahawan Menganalisis hubungan antara pengetahuan kewiraushaan dan
praktik/pengalaman wirausahawan Mengidentifikasi karakteristik kewirausahaan berdasarkan
keberhasilan dan kegagalan usaha pengolahan makanan awetan dari bahan pangan nabati dan
hewani Menyajikan hasil identifikasi karakteristik kewirausahaan berdasarkan keberhasilan
dan kegagalan usaha pengolahan makanan awetan dari bahan pangan nabati dan hewani
dalam bentuk lisan dan tulisan
BAB 1
PENDAHULUAN

Kewirausahaan (Entrepreneurship) adalah proses mengidentifikasikan,


mengembakan, dan membawa visi ke dalam masa depan. Visi tersebut bias berupa ide
inovatif, peluang, cara yang lebih baik dalam menjalankan sesuatu. Hasil akhir dari proses
tersebut adalah penciptaan usaha baru yang dibentuk pada kondisi risisko atau ketidakpastian.
Sejalan dengan perkembangan dan tantangan seperti adanya krisis ekonomi,
pemahaman kewirausahaan baik melalui pendidikan formal maupun pelatihan – pelatihan di
segala lapisan masyarakat kewirausahaan menjadi berkembang. Orang yang melakukan
kegiatan kewirausahaan di sebut dengan wirausahawan. Muncul pertanyaan mengapa seorang
wirausahawan (Entrepreneur) mempunyai cara berpikir yang berbeda dari manusia pada
umum nya. Mereka mempunyai motivasi, panggilan jiwa, presepsi dan emosi yang sangat
terkait dengan nilai-nilai, sikap dan perilaku sebagai manusia unggul.
Karakteristik seorang wirausaha pada umumnya dapat dilihat pada saat
berkomunikasi dalam rangka mengumumkan informasi maupun pada waktu menjalankan
usaha dan menjalin hubungan dengan para relasi bisnis.Untuk itu, dalam menjalin hubungan
bisnis dengan seseorang kita harus mengetahui karakteristiknya. Karena tanpa kita perhatikan
karakternya bisa-bisa kita akan rugi sendiri apabila menjalin hubung-an bisnis dengan orang
yang berkarakter tidak baik. Seorang wirausaha harus memiliki potensi dan motivasi untuk
maju dalam segala situasi dan kondisi, serta mampu mengatasi masalahnya
BAB II
ISI

A. Karakteristik Kewirausahawan
Unsur sikap dan karakteristik yang wajib dimiliki oleh seorang wirausahawan adalah:
1. Motif Berprestasi Tinggi
Para ahli mengemukakan bahwa seseorang memiliki minat berwirausaha karena
adanya motif tertentu, yaitu motif berprestasi (achievement motive). Menurut Gede
Anggan Suhanda (dalam Suryana, 2003 : 32) Motif berprestasi ialah suatu nilai sosial
yang menekankan pada hasrat untuk mencapai yang terbaik guna mencapai kepuasan
secara pribadi. Faktor dasarnya adalah kebutuhan yang harus dipenuhi. Seperti yang
dikemukakan oleh Maslow (1934) tentang teori motivasi yang dipengaruhi oleh
tingkatan kebutuhan kebutuhan, sesuai dengan tingkatan pemuasannya, yaitu
kebutuhan fisik (physiological needs), kebutuhan akan keamanan (security needs),
kebutuhan harga diri (esteem needs), dan kebutuhan akan aktualisasi diri (self-
actualiazation needs).
Kebutuhan berprestasi wirausaha terlihat dalam bentuk tindakan untuk
melakukan sesuatu yang lebih baik dan lebih efisien dibandingkan sebelumnya.
Wirausaha yang memiliki motif berprestasi pada umumnya memiliki ciri-ciri sebagai
berikut
a. Ingin mengatasi sendiri kesulitan dan persoalan-persoalan yang timbul pada
dirinya
b. Selalu memerlukan umpan balik yang segera untuk melihat keberhasilan dan
kegagalan.
c. Memiliki tanggung jawab personal yang tinggi.
d. Berani menghadapi resiko dengan penuh perhitungan.
Menyukai tantangan dan melihat tantangan secara seimbang (fifty-fifty). Jika
tugas yang diembannya sangat ringan, maka wirausaha merasa kurang tantangan,
tetapi ia selalu menghindari tantangan yangtimbul tanpa mengharapkan bantuan dari
pihak lain
Pada makalah ini dijelaskan tentang pengertian, ciri-ciri dan karakteristik
kewirausahaanpaling sulit yang memungkinkan pencapaian keberhasilan sangat
rendah.
Motivasi (Motivation) berasal dari bahasa latin "movere" yang berarti to move atau
menggerakkan, (Steers and Porter, 1991:5), sedangkan Suriasumantri (hal.92)
berpendapat, motivasi merupakan dorongan, hasrat, atau kebutuhan seseorang. Motif
dan motivasi berkaitan erat dengan penghayatan suatu kebutuhan berperilaku tertentu
untuk mencapai tujuan.Motif menghasilkan mobilisasi energi (semangat) dan
menguatkan perilaku seseorang. Secara umum motif sama dengan drive. Beck (1990:
19), berdasarkan pendekatan regulatoris, menyatakan "drive” sama seperti sebuah
kendaraan yang mempunyai suatu mekanisme untuk membawa dan mengarahkan
perilaku seseorang.
Uraian di atas menunjukkan bahwa setidak-tidaknya ada dua indikator dalam
motivasi berprestasi (tinggi), yaitu kemampuan dan usaha. Namun, bila dibandingkan
dengan atribusi intrinsik dari Wainer, ada tiga indikator motivasi berprestasi tinggi
yaitu: kemampuan, usaha, dan suasana hati (kesehatan). Berdasarkan uraian di atas,
hakikat motivasi berprestasi dalam penelitian ini adalah rangsangan-rangsangan atau
daya dorong yang ada dalam diri yang mendasari kita untuk belajar dan berupaya
mencapai prestasi belajar yang diharapkan.
2. Selalu Perspektif
Seorang wirausahawan hendaknya seorang yang mampu menatap masa
dengan dengan lebih optimis. Melihat ke depan dengan berfikir dan berusaha. Usaha
memanfaatkan peluang dengan penuh perhitungan. Orang yang berorientasi ke masa
depan adalah orang yang memiliki persepktif dan pandangan kemasa depan. Karena
memiliki pandangan jauh ke masa depan maka ia akan selalu berusaha untuk berkarsa
dan berkarya (Suryana, 2003 : 23). Kuncinya pada kemampuan untuk menciptakan
sesuatu yang baru serta berbeda dengan yang sudah ada. Walaupun dengan risiko yang
mungkin dapat terjadi, seorang yang perspektif harus tetap tabah dalam mencari
peluang tantangan demi pembaharuan masa depan. Pandangan yang jauh ke depan
membuat wirausaha tidak cepat puas dengan karsa dan karya yang sudah ada. Karena
itu ia harus mempersiapkannya dengan mencari suatu peluang.
3. Memiliki Kreatifitas Tinggi
Menurut Teodore Levit, kreativitas adalah kemampuan untuk berfikir yang
baru dan berbeda. Menurut Levit, kreativitas adalah berfikir sesuatu yang baru
(thinking new thing), oleh karena itu menurutnya kewirausahaan adalah berfikir dan
bertindak sesuatu yang baru atau berfikir sesuatu yang lama dengan cara-cara baru.
Menurut Zimmerer dalam buku yang ditulis Suryana (2003 : 24) dengan judul buku
“Entrepreneurship And The New Venture Formation”, mengungkapkan bahwa ide-
ide kreativitas sering muncul ketika wirausaha melihat sesuatu yang lama dan
berfikir sesuatu yang baru dan berbeda. Oleh karena itu kreativitas adalah
menciptakan sesuatu dari yang asalnya tidak ada (generating something from
nothing). Inovasi adalah kemampuan untuk menerapkan kreativitas dalam rangka
memecahkan persolan-persolan dan peluang untuk meningkatkan dan memperkaya
kehidupan. Dari definisi diatas, kreativitas mengandung pengertian, yaitu:
a. Kreativitas adalah menciptakan sesuatu yang asalnya tidak ada.
b. Hasil kerjasama masa kini untuk memperbaiki masa lalu dengan cara baru.
c. Menggantikan sesuatu dengan sesuatu yang lebih sederhana dan lebih baik.
4. Memiliki Perilaku Inovatif Tinggi
Menjadi wirausaha yang handal tidaklah mudah. Tetapi tidaklah sesulit yang
dibayangkan banyak orang, karena setiap orang dalam belajar berwirausaha.Menurut
Poppy King, wirausaha muda dari Australia yang terjun ke bisnis sejak berusia 18
tahun, ada tiga hal yang selalu dihadapi seorang wirausaha di bidang apapun, yakni:
pertama, obstacle (hambatan); kedua, hardship (kesulitan); ketiga, very rewarding
life (imbalan atau hasil bagi kehidupan yang memukau). Sesungguhnya
kewirausahaan dalam batas tertentu adalah untuk semua orang. Mengapa?
cukupbanyak alasan untuk mengatakan hal itu. Pertama, setiap orang memiliki cita-
cita, impian, atau sekurang-kurangnya harapan untuk meningkatkan kualitas
hidupnya sebagai manusia.Hal ini merupakan semacam "intuisi" yang mendorong
manusia normal untuk bekerja dan berusaha."Intuisi" ini berkaitan dengan salah satu
potensi kemanusiaan, yakni daya imajinasi kreatif.
Karena manusia merupakan satu-satunya mahluk ciptaan Tuhan yang, antara
lain, dianugerahi daya imajinasi kreatif, maka ia dapat menggunakannya untuk
berpikir. Pikiran itu dapat diarahkan ke masa lalu, masa kini, dan masa depan.
5. Selalu Komitmen dalam Pekerjaan, Memiliki Etos Kerja dan Tanggung Jawab
Seorang wirausaha harus memiliki jiwa komitmen dalam usahanya dan tekad
yang bulat didalam mencurahkan semua perhatianya pada usaha yang akan
digelutinya, didalam menjalankan usaha tersebut seorang wirausaha yang sukses
terus memiliki tekad yang mengebu-gebu dan menyala-nyala (semangat tinggi)
dalam mengembangkan usahanya, ia tidak setengah-setengah dalam berusaha, berani
menanggung resiko, bekerja keras, dan tidak takut menghadapi peluang-peluang
yang ada dipasar. Tanpa usaha yang sungguh-sunguh terhadap pekerjaan yang
digelutinya maka wirausaha sehebat apapun pasti menemui jalan kegagalan dalam
usahanya. Oleh karena itu penting sekali bagi seorang wirausaha untuk komit
terhadap usaha dan pekerjaannya.
Salah satu sumber bala yang menimbulkan bencana nasional akhir-akhir ini
adalah karena tidak dimilikinya etos kerja yang memadai bagi bangsa kita. Belajar
dari negara lain, Jerman dan Jepang yang luluh lantak di PD II. Tetapi kini, lima
puluh tahun kemudian, mereka menjadi bangsa termaju di Eropa dan Asia. Mengapa?
Karena etos kerja mereka tidak ikut hancur.Yang hancur hanya gedung-gedung, jalan,
dan infrastruktur fisik.
6. Mandiri atau Tidak Ketergantuangan
Sesuai dengan inti dari jiwa kewirausahaan yaitu kemampuan untuk
menciptakan seuatu yang baru dan berbeda (create new and different) melaui berpikir
kreatif dan bertindak inovatif untuk menciptakan peluang dalam menghadapi
tantangan hidup, maka seorang wirausaha harus mempunyai kemampuan kreatif
didalam mengembangkangkan ide dan pikiranya terutama didalam menciptakan
peluang usaha didalam dirinya, dia dapat mandiri menjalankan usaha yang
digelutinya tanpa harus bergantung pada orang lain, seorang wirausaha harus dituntut
untuk selalu menciptakan hal yang baru dengan jalan mengkombinasikan sumber-
sumber yang ada disekitarnya, mengembangkan teknologi baru, menemukan
pengetahuan baru, menemukan cara baru untuk menghasilkan barang dan jasa yang
baru yang lebih efisien, memperbaiki produk dan jasa yang sudah ada,
danmenemukan cara baru untuk memberikan kepuasan kepada konsumen.
7. Berani Menghadapi Risiko
Richard Cantillon, orang pertama yang menggunakan istilah entrepreneur di
awal abad ke-18, mengatakan bahwa wirausaha adalah seseorang yang menanggung
risiko.Wirausaha dalam mengambil tindakan hendaknya tidak didasari oleh
spekulasi, melainkan perhitungan yang matang. Iaberani mengambil risiko terhadap
pekerjaannya karena sudah diperhitungkan. Oleh sebab itu, wirausaha selalu berani
mengambil risiko yang moderat, artinya risiko yang diambil tidak terlalu tinggi dan
tidak terlalu rendah. Keberanian menghadapi risiko yang didukung komitmen yang
kuat, mendorong wirausaha untuk terus berjuang mencari peluang sampai
memperoleh hasil. Hasil-hasil itu harus nyata/jelas dan objektif, dan merupakan
umpan balik (feedback) bagi kelancaran kegiatannya (Suryana, 2003: 14-15).
Kemauan dan kemampuan untuk mengambil risiko merupakan salah satu nilai utama
dalam kewirausahaan.Wirausaha yang tidak mau mengambil risiko akan sukar
memulai atau berinisiatif. Menurut Angelita S. Bajaro, “seorang wirausaha yang
berani menanggung risiko adalah orang yang selalu ingin jadi pemenang dan
memenangkan dengan cara yang baik” (Yuyun Wirasasmita, dalam Suryana, 2003 :
21).Wirausaha adalah orang yang lebih menyukai usaha-usaha yang lebih menantang
untuk lebih mencapai kesuksesan atau kegagalan daripada usaha yang kurang
menantang. Oleh sebab itu, wirausaha kurang menyukai risiko yang terlalu rendah
atau terlalu tinggi. Keberanian untuk menanggung risiko yang menjadi nilai
kewirausahaan adalah pengambilan risiko yang penuh dengan perhitungan dan
realistis. Kepuasan yang besar diperoleh apabila berhasil dalam melaksanakan tugas-
tugasnya secara realistis. Wirausaha menghindari situasi risiko yang rendah karena
tidak ada tantangan, dan menjauhi situasi risiko yang tinggi karena ingin berhasil.
Pilihan terhadap risiko ini sangat tergantung pada:
a. daya tarik setiap alternatif
b. kesediaan untuk rugi
c. kemungkinan relatif untuk sukses atau gagal
Untuk bisa memilih, sangat ditentukan oleh kemampuan wirausaha untu mengambil
risiko antara lain :
a. keyakinan pada diri sendiri
b. kesediaan untuk menggunakan kemampuan dalam mencari peluang dan
kemungkinan memperoleh keuntungan.
c. kemampuan untuk menilai situasi risiko secara realistis.
Pengambilan risiko berkaitan dengan berkaitan dengan kepercayaan diri
sendiri. Artinya, semakin besar keyakinan seseorang pada kemampuan sendiri, maka
semakin besar keyakinan orang tersebut akan kesanggupan mempengaruhi hasil dan
keputusan, dan semakin besar pula kesediaan seseorang untuk mencoba apa yang
menut orang lain sebagai risiko. Oleh karena itu, pengambil risiko ditemukan pada
orang-orang yang inovatif dan kreatif yang merupakan bagian terpenting dari
perilaku kewirausahaan (Suryana, 2003 : 22).
8. Selalu Mencari Peluang
Esensi kewirausahaan yaitu tanggapan yang positif terhadap peluang untuk
memperoleh keuntungan untuk diri sendiri dan atau pelayanan yang lebih baik pada
pelanggan dan masyarakat, cara yang etis dan produktif untuk mencapai tujuan, serta
sikap mental untuk merealisasikan tanggapan yang positif tersebut. Pengertian itu
juga menampung wirausaha yang pengusaha, yang mengejar keuntungan secara etis
serta wirausaha yang bukan pengusaha, termasuk yang mengelola organisasi nirlaba
yang bertujuan untuk memberikan pelayanan yang lebih baik bagi
pelanggan/masyarakat.
9. Memiliki Jiwa Kepemimpinan
Seorang wirausaha yang berhasil selalu memiliki sifat kepemimpinan,
kepeloporan dan keteladanan. Ia selalu ingin tampil berbeda, lebih dahulu, lebih
menonjol. Dengan menggunakan kemampuan kreativitas dan inovasi, ia selalu
menampilkan barang dan jasa-jasa yang dihasilkanya lebih cepat, lebih dahulu dan
segera berada dipasar. Ia selalu menampilkan produk dan jasa-jasa baru dan berbeda
sehingga ia menjadi pelopor yang baik dalam proses produksi maupun prmasaran. Ia
selalu memamfaatkan perbedaan sebagai suatu yang menambah nilai.Karena itu,
perbedaan bagi sesorang yang memiliki jiwa kewirausahaan merupakan sumber
pembaharuan untuk menciptakan nilai. Ia selalu ingin bergaul untuk mencari
peluang, terbuka untuk menerima kritik dan saran yang kemudian dijadikan peluang.
Leadership Ability adalah kemampuan dalam kepemimpinan. Wirausaha yang
berhasil memiliki kemampuan untuk menggunakan pengaruh tanpa kekuatan
(power), seorang pemimpin harus memiliki taktik mediator dan negotiator dari pada
diktaktor.
10.Memiliki Kemampuan Manajerial
Salah satu jiwa kewirausahaan yang harus dimiliki seorang wirausaha adalah
kemampuan untuk memanagerial usaha yang sedang digelutinya, seorang wirausaha
harus memiliki kemampuan perencanaan usaha, mengorganisasikan usaha,
visualisasikan usaha, mengelola usaha dan sumber daya manusia, mengontrol
usaha, maupun kemampuan mengintergrasikan operasi perusahaanya yang
kesemuanya itu adalah merupakan kemampuan managerial yang wajib dimiliki dari
seorang wirausaha, tanpa itu semua maka bukan keberhasilan yang diperoleh tetapi
kegagalan uasaha yang diperoleh.
11. Memiliki Kerampilan PersonalWirausahawan Andal.
Wirausahawan andal memiliki ciri-ciri dan cara-cara sebagai berikut:
a. Percaya diri dan mandiri yang tinggi untuk mencaripenghasilan dan
keuntungan melalui usaha yang dilaksanakannya.
b. Mau dan mampu mencari dan menangkap peluang yang menguntungkan dan
memanfaatkan peluang tersebut.
c. Mau dan mampu bekerja keras dan tekun untuk menghasilkan barang dan jasa
yang lebih tepat dan effisien.
d. Mau dan mampu berkomunikasi, tawar menawar danmusyawarah dengan
berbagai pihak, terutama kepada pembeli.
e. Menghadapi hidup dan menangani usaha dengan terencana, jujur, hemat, dan
disiplin.
f. Keenam, mencintai kegiatan usahanya dan perusahaannya secara lugas dan
tangguh tetapi cukup luwes dalam melindunginnya.
g. Mau dan mampu meningkatkan kapasitas diri sendiri dan kapasitas perusahaan
dengan memanfaatkan dan memotivasi orang lain (leadership/ managerialship)
serta melakukan perluasan dan pengembangan usaha dgn resiko yang moderat.
h. Berusaha mengenal dan mengendalikan lingkungan serta menggalang kerja
sama yang saling menguntungkan dengan berbagai pihak yang berkepentingan
dengan perusahaan
.
B. Ciri-ciri Kewirausahaan Unggul/Berhasil
Menjadi wirausaha profesional harus memenuhi kriteria ketangguhan. Adapun ciri
dari kedua kriteria tersebut adalah sebagai berikut:
1. Ciri dan Kemampuan Wirausaha Tangguh
a. Berpikir dan bertindak strategik, adaptif terhadap perubahan dalam berusaha
mencari peluang keuntungan termasuk yang mengandung resiko agak besar
dan dalam mengatasi masalah.
b. Selalu berusaha untuk mendapat keuntungan melalui berbagai keunggulan
dalam memuaskan langganan.
c. Berusaha mengenal dan mengendalikan kekuatan dan kelemahan perusahaan
(dan pengusahanya) serta meningkatkan kemampuan dengan sistem
pengendalian intern.
d. Selalu berusaha meningkatkan kemampuan dan ketangguhan perusahaan
terutama dengan pembinaan motivasi dan semangat kerja serta pemupukan
permodalan.
2. Ciri dan Kemampuan Wirausaha Unggul
a. Berani mengambil resiko serta mampu memperhitungkan dan berusaha
menghindarinya.
b. Selalu berupaya mencapai dan menghasilkan karya bakti yang lebih baik untuk
langganan, pemilik, pemasok, tenaga kerja, masyarakat, bangsa dan negara.
c. Antisipasif terhadap perubahan dan akomodatif terhadap lingkungan.
d. Kreatif mencari dan menciptakan peluang pasar dan meningkatkan produktivitas
dan efisiensi.
e. Selalu berusaha meningkatkan keunggulan dan citra perusahaan melalui inovasi
di berbagai bidang.

C. Faktor-faktor yang Menyebabkan Kegagalan Wirausahawan


Menurut Zimmerer (dalam Suryana, 2003 : 44-45) ada beberapa faktor yang
menyebabkan wirausaha gagal dalam menjalankan usaha barunya:
1. Tidak kompeten dalam manajerial. Tidak kompeten atau tidak memiliki kemampuan
dan pengetahuan mengelola usaha merupakan faktor penyebab utama yang membuat
perusahaan kurang berhasil.
2. Kurang berpengalaman baik dalam kemampuan mengkoordinasikan, keterampilan
mengelola sumber daya manusia, maupun kemampuan mengintegrasikan operasi
perusahaan.
3. Kurang dapat mengendalikan keuangan. Agar perusahaan dapat berhasil dengan baik,
faktor yang paling utama dalam keuangan adalah memelihara aliran kas. Mengatur
pengeluaran dan penerimaan secara cermat. Kekeliruan dalam memelihara aliran kas
akan menghambat operasional perusahan dan mengakibatkan perusahaan tidak
lancar.
4. Gagal dalam perencanaan. Perencanaan merupakan titik awal dari suatu kegiatan,
sekali gagal dalam perencanaan maka akan mengalami kesulitan dalam pelaksanaan.
5. Lokasi yang kurang memadai. Lokasi usaha yang strategis merupakan faktor yang
menentukan keberhasilan usaha. Lokasiyang tidak strategis dapat mengakibatkan
perusahaan sukarberoperasi karena kurang efisien.
6. Kurangnya pengawasan peralatan. Pengawasan erat kaitannya dengan efisiensi dan
efektivitas. Kurang pengawasan dapat mengakibatkan penggunaan alat tidak efisien
dan tidak efektif.
7. Sikap yang kurang sungguh-sungguh dalam berusaha. Sikap yang setengah-setengah
terhadap usaha akan mengakibatkan usaha yang dilakukan menjadi labil dan gagal.
Dengan sikap setengah hati, kemungkinan gagal menjadi besar.
8. Ketidakmampuan dalam melakukan peralihan/transisi kewirausahaan. Wirausaha
yang kurang siap menghadapi dan melakukan perubahan, tidak akan menjadi
wirausaha yang berhasil. Keberhasilan dalam berwirausaha hanya bisa diperoleh
apabila berani mengadakan perubahan dan mampu membuat peralihan setiap waktu.

D. Perilaku dan Sikap Untuk Menjadi Pelaku Usaha


Seorang wirausaha haruslah seorang yang mampu melihat ke depan, artinya
melihat/memandang, berpikir dengan penuh perhitungan, mencari pilihan dari berbagai
alternatif pilihan dan pemecahannya dengan harapan bisa meminimalisasi setiap kesalahan
yang kemungkinan akan muncul sehingga terhindar dari kesalahan yang fatal. Dari berbagai
penelitian di Amerika Serikat sebagaimana yang dikutip oleh BN. Marbun dalam Buchari
Alma (2009:52) bahwa untuk menjadi wirausaha seseorang harus memiliki ciri-ciri sebagai
berikut:

Karakteristik Watak
Percaya diri Kepercayaan (keteguhan),
ketidaktergantungan,
kepribadian mantap, dan
optimisme.
Berorientasi pada tugas dan Kebutuhan atau haus akan
hasil prestasi, berorientasi laba
atau hasil, tekun dan tabah,
tekad, kerja keras, motivasi,
energik dan penuh inisiatif
Pengambil resiko Mampu mengambil resiko,
suka pada tantangan
Kepemimpinan Mampu memimpin, dapat
bergaul dengan orang lain,
menanggapi saran dan kritik.
Keorisinilan Inovatif (pembaharu), kreatif,
fleksibel, banyak sumber,
serba bisa, mengetahui
banyak.
Berorientasi ke masa depan Pandangan ke depan,
perseptif

Selanjutnya Bygrave dalam Buchari Alma (2009 : 57) memberi gambaran mengenai
beberapa karakteristik dari wirausaha yang dikenal dengan istilah 10 D, yakni:
1. Dream, seorang wirausaha mempunyai keinginan terhadap masa depan pribadi dan
bisnisnya serta mempunyai kemampuan untuk mewujudkan impiannya.
2. Decisiveness, seorang wirausaha adalah orang yang tidak bekerja lambat. Mereka
membuat keputusan secara tepat, tetapi penuh perhitungan.
3. Doers, seorang wirausaha akan langusng menindaklanjuti keputusan yang
diambilnya. Mereka melaksanakan kegiatan secepat mungkin dan tidak meu
menunda-nunda kesempatan yang baik di dalam bisnisnya.
4. Determination, Seorang wirausaha melaksanakan kegiatannya dengan penuh
perhatian serta tanggung jawab yang tinggi dan tidak menyerah.
5. Dedication, Seorang wirausaha yang berdedikasi terhadap bisnisnya, kadang-kadang
mengorbankan kepentingan keluarganya untuk sementara waktu.
6. Devotion, Seorang wirausaha mencintai bisnis dan produkyang dihasilkan. Hal inilah
yang mendorong keberhasilannya dalam menjual produk yang dihasilkannya.
7. Details, Wirausaha sangat memperhatikan faktor-faktor penting secara rinci. Mereka
tidak mau mengabaikan faktor-faktor kecil yang dapat menghambat kegiatan
usahanya.
8. Destiny, Seorang wirausaha bertanggung jawab terhadap nasib dan tujuan yang
hendak dicapainya. Dia merupakan orang yang bebas dan tidak mau bergantung
kepada orang lain.
9. Dollars, Seorang wirausaha tidak mengutamakan kekayaan. Motivasinya bukan
hanya masalah uang. Uang dianggap sebagai ukuran kesuksesan bisnisnya. Ia
beranggapan jika berhasil dalam bisnis, isa pantas mendapatkan laba, bonus ataupun
hadiah.
10. Distribute, wirausaha bersedia mendistribusikan kepemilikan dalam bisnisnya kepada
orang –orang kepecayaannya, yaitu orang-orang yang kritis dan mau diajak untuk
mencapai sukses dibidang bisnis.
Wirausaha selalu berkomitmen untuk menjalankan tugasnya hingga memperoleh
hasil yang diharapkan Ia tidak setengah-setengah dalam melakukan pekerjaannya, maka ia
selalu tekun, ulet dan pantang menyerah. Tindakannya tidak didasari pada spekulasi,
melainkan perhitungan yang matang, maka ia berani mengambil risiko terhadap
pekerjaannya. Oleh sebab itu, wirausaha berani mengambil risiko yang moderat, artinya
resiko yang diambil tidak terlalu tinggi dan tidak terlalu rendah. Keberanian menghadapi
resiko oleh komitmen yang kuat mendorong wirausaha untuk terus berjuang mencari peluang
hingga memperoleh hasil. Hasil-hasil itu harus nyata/jelas dan objektif serta merupakan
umpan balik bagi kelancaran kegiatannya. Dengan semangat optimisme yang tinggi karena
keinginan mendapatkan hasil yang diharapkan, maka uang selalu dikelola secara proaktif dan
dipandang sebagai sumber daya, bukan tujuan akhir
Penjelasan diatas merupakan karakteristik wirausaha sebagaimana yang digambarkan
Arthu Kuriloff dan John M.Mempil dalam Suryana (2006:25) dalam bentuk nilai-nilai dan
perilaku kewirausahaan, yakni sebagai berikut:

Nilai-nilai Perilaku
Komitmen Menyelesaikan tugas hingga selesai
Risiko moderat Tidak melakukan spekulasi,
melainkan berdasarkan
Melihat peluang Memanfaatkan peluang yang ada
sebaik mungkin
Objectivitas Melakukan pengamatan secara nyata
untuk memperoleh kejelasan
Umpan balik Menganalisis data kinerja waktu
untuk memandu kegiatan
Optimisme Menunjukkan kepercayaan diri yang
besar walaupun berada dalam
Uang Melihat uang sebagai suatu sumber
daya, bukan tujuan akhir.
Manajemen Proaktif Mengelola berdasarkan perencanaan
masa depan.
Untuk menjadi sukses memanglah tidak mudah, banyak konsekuensi dan prasyarat
pribadi yang harus dimiliki wirausaha dan kesemuanya itu tertuang dalam karakteristik atau
ciri-ciri seorang wirausaha, apabila semua bentuk karakteristik diatas benar-benar dimiliki
seorang wirausaha, maka bisa dipastikan wirausaha akan mengalami kesuksesan.
Karakteristik wirausaha tersebut meliputi:
1. Komitmen yang tinggi terhadap pekerjaannya.
2. Kemampuan melihat peluang.
3. Kemampuan memimpin.
4. Kemauan belajar dari kegagalan
5. Berorientasi pada tugas dan hasil.
6. Bertanggung jawab.

E. Motivasi Wirausahawan
Motivasi adalah suatu faktor yang mendorong seseorang untuk melakukan suatu
perbuatan, atau kegiatan tertentu sehingga motivasi dapat diartikan sebagai pendorong
perilaku seseorang. Seorang wirausaha harus memiliki potensi dan motivasi untuk maju
dalam segala situasi dan kondisi, serta mampu mengatasi masalah yang timbul tanpa
mengharapkan bantuan dari pihak lain.Secara rinci cirri-ciri karakter wirausahawan yang
memiliki motivasi tinggi yaitu :
a. Percaya Diri
Seorang wirausaha adalah orang yang percaya bahwa mereka mampu
mencapai hasil yang mereka inginkan.Sikap percaya diri ini bukan sikap yang
sombong, karena dilandasi oleh kesadaran mereka ter- hadap kelebihan dan
kekurangan yang dimiliki.Sikap percaya diri akan mendorong seseorang untuk terus
maju dengan kemampuan yang ada. Orang yang tinggi percaya dirinya adalah orang
yang sudah matang jasmani dan rohaninya. Karakteristik kematangan seseorang
dilihat dari rasa tanggung jawabnya yang tinggi, objektif, kritis, dan tidak tergantung
orang lain. Emosional pun stabil, tidak mudah tersinggung, dan naik pitam.

b. Berorientasi Pada Tugas dan Hasil


Agar memperoleh keberha- silan dalam usahanya, seorang wirausaha harus bekerja
pres- tatif. Apa maksudnya? Keberha- silan seorang dalam kehidupan- nya banyak
ditentukan oleh usa- ha yang dilakukan sendiri dalam mengubah nasib. Orang ini
biasanya lebih mengutamakan prestasinya baru kemudian setelah berhasil prestisnya
akan naik.

c. Berani Menanggung Risiko


Berani menanggung risiko berhubungan dengan sikap keinginan untuk bertanggung
jawab.Para wirausahawan siap menanggung risiko atas segala tindakan yang
diambilnya. Dalam bertindak, wirausahawan akan memikirkan tindakannya secara
matang, sehingga risiko yang akan muncul akibat tindakannya dapat diperkirakan.

d. Kepemimpinan
Seorang wirausaha merupakan pemimpin bagi dirinya sendiri dan orang lain. Mereka
harus selalu mencari peluang, mengumpulkan dana, dan merekrut sumber daya
manusia serta membimbingnya untuk mencapai tujuan. Dengan mengembangkan
sikap, bakat, dan kemampuan akan mendorong dan memotivasi orang lain agar maju
dan berhasil, serta memimpin orang lain dalam bentuk kerja sama.

e. Keorisinalan
Sifat orisinal tentu tidak selalu ada pada diri seseorang. Orisinal berarti tidak hanya
mengekor pada orang lain, tetapi memiliki pendapat sendiri, ada ide yang orisinal, ada
kemampuan untuk melaksanakan sesuatu.

f. Berorientasi ke Masa Depan


Seseorang wirausaha harus- lah mempunyai visi ke depan apa yang hendak ia
lakukan? Apa yang ingin dicapai?Sebuah usaha bukan didirikan hanya untuk se-
mentara, tetapi untuk selama- nya. Oleh sebab itu, seorang wira- usaha akan menyusun
perencanaan (planning) dan strategi yang matang agar jelas langkah- langkah yang
akan dilaksanakan.

g. Kreativitas
Menurut Cony Semiawan (1997) menyatakan, kreatif adalah kemampuan untuk
meng- hasilkan atau menciptakan suatu produk baru.Menurut Wollfolk (1984)
mengemukakan kreativitas sebagai kemampuan individu untuk menghasilkan sesuatu
(hasil) yang baru atau asli atau pemecahan suatu masalah.Jadi, dari pengertian tersebut
di atas dapat diambil kesimpulan bahwa kreatif adalah kemampan seseorang untuk
membuat pro- duk baru atau membuat kom- binasi yang baru.
F. Anak Tangga Menuju Sukses
Dalam menuju sukses seorang wirausaha diharapkan melalui delapan anak tangga
seperti yang diharapkan oleh “Murphy” dan “Peck”. Adapun 8 anak tangga yang
dimaksud adalah:
1. Mau Kerja Keras (Capacity for Hard Work)
Sikap kerja keras harus dimiliki oleh seorang wirausahawan. Dalam hal ini, unsur
disiplin memainkan peranan penting. Sebab, bagaimana orang mau bekerja keras jika
disiplin tidak ada. Dia harus mengatur waktu, sesuai dengan irama kehidupan, bangun
pagi, siap-siap untuk kerja, mulai kerja, istirahat (tidak terlalu lama), dan seterusnya
sampai malam tiba
2. Bekerjasama dengan Orang Lain (Getting Things Done With and Through People)
Perbanyaklah teman dengan orang-orang dibawah ataupun dengan orang-orang
diatas kita. Murah hati, banyak senyum kepada bawahan dan patuh serta disiplin
menghadapi atasan, dan hindarkan permusuhan. Dengan menggunakan tenaga orang
lain, maka tujuan mudah tercapai. Inilah yang disebut “Manajemen” yaitu ilmu atau
seni menggunakan tenaga orang lain untuk mencapai tujuan yang sudah ditetapkan.
Seorang wirausahawan mudah bergaul, disenangi oleh masyarakat. Ia tidak suka
fitnah, mengolok kawan sendiri, dan sebagainya. Dia harus berprilaku yang
menyenangkan bagi semua orang, sehingga memudahkannya bekerja sama dalam
mencapai keberhasilan.
3. Penampilan yang baik (Good Appearance)
Ini bukan berarti penampilan body face/muka yang elok atau paras cantik. Akan
tetapi lebih ditekankan kepada penampilan prilaku jujur, disiplin. Banyak orang tertipu
dengan rupa nan elok tetapi ternyata orangnya penipu ulung. Ingatlah, pribadi yang
baik dan jujur akan disenangi orang dimana-mana dan akan sukses bekerja sama
dengan siapa saja.
4. Yakin (Self Confidence)
Kita harus mempunyai keyakinan diri bahwa kita akan sukses melakukan sesuatu
usaha, jangan ragu dan bimbang. Self confidence ini diimplementasikan dalam
tindakan sehari-hari, melangkah pasti, tekun sabar tidak ragu-ragu. Setiap hari
otaknya selalu berputar membuat rencana dan perhitungan-perhitungan alternatif. Dia
bisa saja menguji buah pikirannya dengan teman-teman lain, baik yang pro maupun
kontra dengan rencananya.
5. Pandai Membuat Keputusan (Making Sound Decision)
Jika anda dihadapkan pada alternatif, harus memilih, maka buatlah pertimbangan
yang matang. Kumpulkan berbagai informasi, boleh minta pendapat orang lain,
setelah itu ambil keputusan, jangan ragu-ragu. Dengan berbagai alternatif yang ada
dalam pikirannya ia akan dapat mengambil keputusan terbaik.
6. Mau Menambah Ilmu Pengetahuan (College Education)
Pendidikan college dalam bentuk diploma akan sangat membantu seseorang
menemukan dan pengembangan  jiwa serta operasional wirausaha. Akan tetapi, hal
yang penting disini ialah adanya tambahan pengetahuan.
7. Ambisi Untuk Maju (Ambition Drive)
Kita jangan loyo, pasrah menyerah tak mau berjuang. Kita harus mempunyai
semangat tinggi, mau berjuang untuk maju. Orang-orang yang gigih dalam
menghadapi pekerjaan dan tantangan., biasanya banyak berhasil dalam kehidupan.
Apapun jenis pekerjaan yang dilakukan, profesi apapun yang dihadapi, kita harus
mampu melihat ke depan dan berjuang untuk mengapai apa yang kita idam-idamkan.
8. Pandai Berkomunikasi (Ability to Communicate)
Pandai berkomunikasi berarti pandai mengorganisasi buah pikiran ke dalam bentuk
ucapan-ucapan yang jelas, menggunakan tutur kata yang enak didengar, mampu
menarik perhatian orang lain. Komunikasi baik, diikuti dengan prilaku jujur, konsisten
dalam pembicaraan akan sangat membantu seseorang dalam mengembangkan karir
masa depannya. Akhirnya dengan keterampilan berkomunikasi itu seseorang dapat
mencapai puncak karir, meraih kursi empuk yang menjadi idaman setiap orang
BAB III
PENUTUP

Kesimpulan
Seorang wirausahawan haruslah mempunyai karakter dan mental yang kuat dan gigih
dalam menghadapi segala macam kendala sehubungan dengan upaya untuk meraih sukses
kedepannya. Kesuksesan tidak datang begitu saja melainkan harus dengan usaha yang keras
dan kegigihan dalam menghadapi segala kemungkinan kegagalan. Semakin mendekati
kesuksesan semakin besar pula rintangan yang akan dihadapi seorang wirausahawan.
Keberanian dalam mengambil tindakan, pintar dalam membaca peluang, tekun serta
mempunyai sikap yang baik (jujur) merupakan modal untuk meraih kesuksesan dalam
berwirausaha.
DAFTAR PUSTAKA

Ir. Hendro, M.M. 2011. Dasar-Dasar Kewirausahaan, Erlangga; Jakarta


Kasali Rhenald.2010. Modul Kewirausahaan. Jakarta Selatan : PT Mizan Publika
Erni(2012).ProsesKewirausahaan,(Online),(http://www.ernirismayana.blogspot.com).27
Desember 2011

Anda mungkin juga menyukai