Anda di halaman 1dari 9

PT.

GREENTEX INDONESIA UTAMA II

STANDARD OPERATING PROCEDURE

PENANGANAN BAHAN KIMIA

Kode : GIU2-SOP-ENV-02

Tanggal Disahkan : 24 Juli 2020

Tanggal Revisi :-

No. Revisi :-

Nama Jabatan Paraf

Disusun Oleh Jemika Ishak Compliance Staff

Dikaji Oleh Endiet JP Compliance Manager

Disetujui Oleh KT. Kim General Manager

Dilarang memperbanyak, menyebarluaskan ataupun merubah isi dari dokumen ini tanpa
persetujuan dari manajemen PT. Greentex Indonesia Utama II
I. TUJUAN
1.1 Untuk memastikan bahwa semua aspek yang berkaitan dengan pemakaian,
penyimpanan, dan penanganan bahan beracun dan berbahaya (B3) memenuhi
persyaratan peraturan perundangan dan standar pedoman teknis.
1.2 Untuk memastikan bahwa semua bahaya dan risiko yang berkaitan dengan bahan
beracun dan berbahaya (B3) teridentifikasi dan terdapat rencana pengelolaan yang
tepat.
1.3 Untuk memastikan bahwa karyawan telah terlatih dan mereka mengerti bahaya dan
risiko yang berkaitan dengan bahan beracun dan berbahaya (B3) di tempat mereka
bekerja.

II. RUANG LINGKUP


Ketentuan yang tertulis dalam prosedur ini berlaku untuk hal-hal yang berkaitan dengan
proses yang berhubungan dengan penanganan bahan kimia, dan pengaruhnya terhadap
lingkungan didalam dan disekitar PT. Greentex Indonesia Utama II.

III. DEFINISI
3.1 Insiden adalah kejadian ledakan, kebakaran, tumpahan bahan kimia dan kejadian
yang bisa mengancam keselamatan orang dan bangunan/property dalam
lingkungan perusahaan.
3.2 Bahan Kimia Berbahaya adalah bahan kimia dalam bentuk tunggal atau campuran
yang berdasarkan sifat kimia atau fisika dan atau toksikologi berbahaya terhadap
tenaga kerja, instalasi dan lingkungan.
3.3 Pengendalian bahan kimia berbahaya adalah upaya yang dilakukan untuk mencegah
dan atau mengurangi risiko akibat penggunaan bahan kimia berbahaya di tempat
kerja terhadap tenaga kerja, alat-alat kerja dan lingkungan.
3.4 APD adalah alat-alat atau perlengkapan yang wajib digunakan untuk melindungi dan
menjaga keselamatan pekerja saat melakukan pekerjaan yang memiliki potensi
bahaya atau resiko kecelakaan kerja.
3.5 LDK (Lembar Data Keselamatan Bahan) meliputi:
• Identitas bahan dan perusahaan;
• Komposisi bahan;
• Identifikasi bahaya;
• Tindakan pertolongan pertama pada kecelakaan (P3K);
• Tindakan penanggulangan kebakaran;
• Tindakan mengatasi kebocoran dan tumpahan;
• Penyimpanan dan penanganan bahan;
• Pengendalian pemajanan dan alat pelindung diri;
• Sifat fisika dan kimia;
• Stabilitas dan reaktifitas bahan;
• Informasi toksikologi;
• Informasi ekologi;
• Pembuangan limbah;
• Pengangkutan bahan;
Dilarang memperbanyak, menyebarluaskan ataupun merubah isi dari dokumen ini tanpa
persetujuan dari manajemen PT. Greentex Indonesia Utama II
• Informasi peraturan perundang-undangan yang berlaku;
• Informasi lain yang diperlukan.

3.6 CAS# adalah No Registrasi bahan kimia berbahaya dan beracun yang dikeluarkan
oleh sebuah divisi dari American Chemical Society yang merupakan sumber bagiain
informasi kimia.

IV. REFERENSI
4.1 Standar buyer / buyer guidelines.
4.2 Undang-undang No 23 Tahun 1997 Tentang Pengelolaan Lingkungan Hidup.
4.3 Peraturan Pemerintah Nomor 74 Tahun 2001 Tentang Pengelolaan Bahan
Berbahaya dan Beracun
4.4 Peraturan Menteri Negara Lingkungan Hidup Nomor 03 Tahun 2008 Tentang Tata
Cara Pemberian Simbol dan Label Bahan Berbahaya dan Beracun
4.5 Keputusan Menteri Tenaga Kerja No.Kep.187/MEN/1999 Tentang Pengendalian
Bahana Kimia Berbahaya di Tempat Kerja
4.6 Peraturan Menteri Tenaga Kerja No. 15/Men/VIII/2008 tentang Pertolongan
Pertama dan Kecelakaan di Tempat Kerja
4.7 Peraturan Menteri Tenaga Kerja No. 04/Men/1980 tentang Syarat-syarat
Pemasangan dan Pemeliharaan Alat Pemadam Api Ringan
4.8 Peraturan Menteri Tenaga Kerja No. 08/Men/VII/2010 tentang Alat Pelindung
Diri
4.9 Peraturan perundangan RI NO. 101 Tahun 2014 Tentang Pengelolaan Limbah
Bahan Berbahaya dan Beracun
4.10 Peraturan Menteri Tenaga Kerja No. 05 Tahun 2018 Tentang Keselamatan
dan Kesehatan Kerja Lingkungan Kerja.
4.11 SNI ISO 9001:2015 Klausul 7.1.4
4.12 SNI ISO 14001:2015 Klausul 6.1.2
4.13 SNI ISO 45001:2018

V. URAIAN KERJA
4.1 Perusahaan menugaskan salah satu karyawan Mekanik bagian Administrasi untuk
bertanggung jawab dalam administrasi data bahan kimia. Dan satu orang bagian
compliance sebagai Petugas K3 Kimia sebagai penanggung jawab.
4.2 Adm. Mekanik memberitahukan kepada bagian Purchasing untuk pemesananan
bahan kimia jika stok bahan kimia sesuai kebutuhan.
4.3 Purchasing staff dalam melakukan pembelian bahan kimia produk baru yang tidak
reguler wajib melakukan koordinasi dengan compliance dan admin mekanik selaku
bagian penanggungjawab pengelolaan bahan kimia untuk memastikan bahan kimia
tersebut termasuk dalam kategori Master List Approve Chemical (GIU2-FRM-COM-
02-02) Sebelum membuat PO bahan kimia, bagian Purchasing harus memberitahukan
LDK milik supplier dan No. CAS kepada petugas K3 Kimia yang ditunjuk oleh
Perusahaan.

Dilarang memperbanyak, menyebarluaskan ataupun merubah isi dari dokumen ini tanpa
persetujuan dari manajemen PT. Greentex Indonesia Utama II
4.4 Bila bahan kimia yang dipesan telah dikirim ke dalam wilayah perusahaan maka
perusahaan harus menyediakan penyimpanan bahan kimia yang akan digunakan
dalam produksi. Penyimpanan bahan kimia haruslah memperhatikan standar dan
perundangan sesuai perundang-undangan yang berlaku tentang pengelolaan bahan
berbahaya dan beracun demi mencegah terjadinya kecelakaan, meminimalkan aspek
dampak bagi lingkungan dan mencegah kejadian insiden yang berkaitan dengan bahan
kimia dan limbah
4.5 Jenis bahan kimia yang dapat diidentifikasikan sebagai bahan kimia beracun dan
berbahaya di lingkungan perusahaan tercantum dalam Chemical Report (GIU2-FRM-
COM-02-01).
4.6 Untuk cairan kimia, solar dan cairan kimia lainnya harus menggunakan bahan
penampungan secondary containment, untuk mencegah tumpahan meluas.
4.7 Jika dokumen sudah lengkap dari supplier maka material dapat disimpan sesuai
ketentuan GIU2-FRM-COM-02-04 – Syarat Penyimpanan Bahan Kimia Berbahaya.
4.8 Jika data tidak lengkap maka segera laporkan ke supplier untuk melengkapi data dan
segera mengisi formulir permintaan tindakan perbaikan.
4.9 Dalam pemakaian bahan kimia harus diperhatikan standar keamanan terhadap
pekerja dan lingkungan, wajib menggunakan APD sehingga aman bagi karyawan dan
lingkungan. Petugas K3 Bahan Kimia wajib melakukan monitoring dalam kepatuhan
dalam penggunaan APD di tempat Kerja dan memastikan APD tersedia ditempat kerja
4.10 . Dokumentasi pemberian APD kepada tenaga kerja dilaporakan dalam Formulir Serah
Terima APD
4.11 Cara Kerja menggunakan masing-masing BKB disesuaikan dengan Intruksi kerja di
masing-masing bagian.
4.12 Area penggunaan bahwan kimia wajib mencantumkan LDK dan label (GIU2-
FRM-COM-02-03) dan setiap kemasan bahan kimia wajib mencantumkan label bahan
kimia berbahaya (piktogram) sesuai sifatnya dan diletakkan di tempat yang mudah
diketahui oleh tenaga kerja dan Pegawai Pengawas Ketenagakerjaan.
4.13 Semua bahan kimia yang terdapat di PT. Greentex Indonesia Utama harus di
dokumentasikan oleh Staff Admin Mekanik dalam bentuk excel file yaitu Chemical
Report (GIU2-FRM-COM-02-01) dengan mencantumkan kode material, deskripsi,
nama supplier, alamat supplier, Kegunaan/Fungsi, CAS#, jumlah kedatangan, jumlah
penggunaan, dan sisa stok.
4.14 Staff Admin Mekanik wajib melakukan pelaporan bulanan data bahan kimia kepada
Petugas K3 Kimia setiap awal bulan.
4.15 Jika ditemuka bahan kimia yang tersimpan dalam chemical storage dan belum
terdaftar dalam list atau data yang tercantum tidak lengkap seperti Lembar Data
Keselamatan, Cas#, identitas tidak jelas, dll. Maka Admin Mekanik wajib melaporkan
ke bagian compliance untuk melakukan permintaan perbaikan dan pencegahan
dengan menggunakan formulir GIU2-FRM-SMI-03-01.
4.16 Syarat Penyimpanan Bahan Kimia Berbahaya (BKB) dapat dilihat pada Syarat
Penyimpanan Bahan Kimia (GIU2-FRM-COM-02-04)
4.16.1 BKB mudah terbakar
4.16.2 Bahan Mudah Meledak
4.16.3 Bahan Oksidator
4.16.4 Bahan Reaktif terhadap air
4.16.5 Bahan Reaktif terhadapa Asam
Dilarang memperbanyak, menyebarluaskan ataupun merubah isi dari dokumen ini tanpa
persetujuan dari manajemen PT. Greentex Indonesia Utama II
4.16.6 Bahan Beracun
4.16.7 Bahan Korosif
4.16.8 Bahan Bertekanan
4.17 Batas waktu penyimpanan masing-masing Bahan Kimia Berbahaya harus
dikomunikasikan dengan pihak supplier.
4.18 Batas jumlah penyimpanan Bahan Kimia Berbahaya bervariasi tergantung pada jenis
dan tingkat bahaya dan sistem penyimpanan.
4.19 Khusus proses penyimpanan dan pengelolaan Limbah Bahan Kimia Berbahaya dan
Beracun diuraikan pada Prosedur Penanganan Limbah (GIU2-SOP-SMI-08)
4.20 Jika terjadi insiden Ledakan atau kebaran maka pihak yang menemukan segera
melakukan penanganan tanggap darurat yang tercantum dalam Prosedur Penanganan
Tanggap Darurat(GIU2-SOP-SMI-08)
4.21 Jika terjadi tumpahan bahan kimia termasuk di area TPS Limbah B3 maka segera
untuk melakukan tahap berikut:
4.21.1 Untuk tumpahan bahan kimia berbahaya atau tumpahan dalam jumlah besar
4.21.1.1 Jika jenis dan bahaya dari bahan kimia yang tumpah telah diketahui maka
pengelola bahan kimia atau saksi yang pertama kali menemukan berusaha
menghentikan/meminimalkan tumpahan dengan menutup kebocoran dan
membatasi melebarnya tumpahan bahan. Tetapi jika jenis dan bahaya
bahan tidak diketahui, jangan berusaha membersihkan tumpahan.
Laporkan kepada atasan atau pihak yang terkait.
4.21.1.2 Jika bahan yang tumpah adalah bahan mudah terbakar, maka pengelola
bahan atau saksi yang pertama kali menemukan harus segera
menyingkirkan sumber api, listrik atau panas dari area tumpahan. Jauhkan
karyawan dan dokumen berharga dari area tumpahan. Siagakan petugas
pemadam kebakaran dan jika diperlukan hubungi bantuan Posko
Pemadam Kebakaran Otorita Batam. Cegah karyawan memasuki area
tumpahan tersebut.
4.21.1.3 Untuk petugas penanganan tumpahan, gunakan APD yang diperlukan
(masker, kaca mata (googles), sepatu safety dan atau sarung tangan). Serap
tumpahan menggunakan bahan penyerap (sorbent, kain, pasir, dll),
tempatkan dalam wadah khusus dan bersihkan sisa-sisa tumpahan. Kelola
limbah tumpahan tersebut.
4.21.1.4 Jika tumpahan/kebocoran tidak memungkinkan untuk diatasi, segera
meminta bantuan kepada pihak terkait yang lebih ahli.

4.21.2 Untuk tumpahan atau ceceran bahan kimia berbahaya yang kontak terhadap
tubuh:
4.21.2.1 Jika bahan kimia kontak dengan kulit / pakaian :
• Lepaskan pakaian yang terkontaminasi.
• Cuci kulit yang terkena bahan kimia dengan air mengalir.
• Jika terdapat gangguan lebih lanjut, hubungi pertolongan medis.

4.21.2.2 Jika bahan kimia kontak dengan mata :


• Bilas dengan air mengalir dengan kelopak mata dibuka lebar
sekurang-kurangnya selama 15 menit.

Dilarang memperbanyak, menyebarluaskan ataupun merubah isi dari dokumen ini tanpa
persetujuan dari manajemen PT. Greentex Indonesia Utama II
• Hubungi klinik perusahaan jika terdapat gangguan untuk diproses
ke penanganan lebih lanjut.
4.21.2.3 Jika uap / gas dari bahan kimia terhirup :
• Pindahkan korban tempat dengan udara segar.
• Jika korban merasa sesak atau kesulitan bernafas, segera hubungi
pertolongan medis untuk diproses ke pananganan lebih lanjut.
4.21.2.4 Jika bahan kimia tertelan
• Berikan air untuk berkumur supaya mulut bersih dari bahan kimia.
• Jika korban dalam keadaan sadar, berikan air minum secukupnya.
• Rujuk ke pertolongan medis terdekat

Tumpahan / Kebocoran

Pengelola Bahan / Saksi

Identifikasi bahan yang


tumpah / bocor

Pengelola Bahan / Saksi


Apakah Bahan
Laporkan ke manajemen / Y B3?
HSE

T
M anajemen / HSE Pengelola Bahan / Saksi

Panggil bantuan ahli jika Gunakan APD,


diperlukan serap tumpahan dengan
bahan penyerap

HSE / Pihak ahli Pengelola Bahan / Saksi

Tanggulangi tumpahan Tempatkan dalam wadah,


bersihkan sisa tumpahan

HSE / M anajemen

Investigasi kejadian

Selesai

VI. LAMPIRAN
6.1 GIU2-FRM-COM-02-01 -Chemical Report
6.2 GIU2-FRM-COM-02-02-Master List Approve Chemical
6.3 GIU2-FRM-COM-02-03- Lembar Data Keselamatan Bahan Kimia

Dilarang memperbanyak, menyebarluaskan ataupun merubah isi dari dokumen ini tanpa
persetujuan dari manajemen PT. Greentex Indonesia Utama II
6.4 GIU2-FRM-COM-02-04 – Syarat Penyimpanan Bahan Kimia Berbahaya

VII. HALAMAN PERUBAHAN


Diperiksa Disetujui
Revisi Tanggal Penjelasan Perubahan
Oleh Oleh
00 24 Juli 2020 Pengesahan Revisi 00 Endiet JP Tony Kim

VIII. FLOW KERJA

Mulai

Penanganan Penanganan
Penerimaan Tanggap
material BKB Darurat

Terjadi
ya
Tumpahan/ke-
rusakan pada
kemasan?

Supplier

tidak
Jika terjadi tumpahan/kec. kerja

Data Tidak
Pencatatan/Do
Lengkap
kumentasi

Data lengkap

Penyimpanan
BKB

Penggunaan BKB
bersasarkan IK
dan petunjuk
LDKBKB

ya
Apakah ada sisa
penggunaan?

Dilarang memperbanyak, menyebarluaskan ataupun merubahtidak isi dari dokumen ini tanpa
persetujuan dari manajemen PT. Penanganan
Greentex Indonesia Utama II
Limbah B3

Pencatatan/Do
FORMULIR No. Dokumen : GIU2-FRM-ENV-02-04
Departemen : COMPLIANCE
SYARAT Tanggal Terbit : 24 Juli 2020
PENYIMPANAN BAHAN Revisi Ke : 00
KIMIA BERBAHAYA
(BKB)

a. Bahan mudah terbakar


Contoh: benzene, aseton, eter, heksan, MK-234-BF, 3M
(TM) Super 77, WD-40, Thinner TPV-3, Hardner h2,
Silicon Oil dan sebagainya Syarat:
• Suhu dingin dan berventilasi
• Jauhkan dari sumber api atau panas, terutama loncatan api listrik dan api
rokok
• Tersedia alat pemadam kebakaran

b. Bahan mudah meledak


Contoh: ammonium nitrat, nitrogliserin, trinitrotoluene (TNT)
Syarat:
• Ruangan dingin dan berventilasi
• Jauh dari panas dan api
• Hindarkan dari gesekan atau tumbukan mekanis

c. Bahan oksidator
Contoh: perklorat, permanganate, peroksida organik
Syarat:
• Suhu ruangan dingin dan berventilasi
• Jauh dari sumber api dan panas termasuk loncatan listrik dan larangan
merokok
• Jauh dari bahan-bahan cairan mudah terbakar atau reduktor (pemadam
kebakaran kurang berguna karena zat oksidator dapat menghasilkan
oksigen sendiri)

d. Bahan reaktif terhadap air


Contoh: natrium, hidrida, karbit, nitrida dan lain-lain
Syarat:
• Suhu ruangan dingin, kering dan bervenilasi
• Jauh dari sumber nyala api atau panas
• Bangunan kedap air
• Disediakan pemadam kebakaran tanpa air (CO2, halon, dry powder)

e. Bahan reaktif terhadap asam


Contoh: natrium, hidrida difosfid (zat-zat tersebut kebanyakan dengan asam
menghaasilkan gas H2 yang mudah terbakar) Syarat:
• Ruang dingin dan berventilasi

1
FORMULIR No. Dokumen : GIU2-FRM-ENV-02-04
Departemen : COMPLIANCE
SYARAT Tanggal Terbit : 24 Juli 2020
PENYIMPANAN BAHAN Revisi Ke : 00
KIMIA BERBAHAYA
(BKB)

• Jauh dari sumber api dan panas


• Ruangan penyimpanan perlu didesain agar tidak memungkinkan terbentuk
kantong-kantong hydrogen

f. Bahan beracun
Contoh: sianida, arsenide, fosfit, sulphide,
WD-40, 3M (TM) Super 77, Thinner
TPV-3, Hardner h2, Syarat:
• Ruangan dingin dan berventilasi
• Jauh dari bahaya kebakaran
• Dipisahkan dari bahan-bahan yang mungkin bereaksi
• Disediakan alat pelindung diri, pakaian kerja, masker dan sarung tangan

g. Bahan korosif
Contoh: asam-asam, anhidrida asam dan alkali (dapat merusak wadah dan
bereaksi dengan zat-zat beracun menghasilkan uap/gas beracun) Syarat:
• Ruangan dingin dan berventilasi
• Wadah tertutup dan beretiket
• Dipisahkan dari zat-zat beracun
• Disediakan alat pelindung diri seperti kacamata, sarung tangan dan pakaian
kerja

h. Gas bertekanan
Contoh: gas N2, Sprayway 833, WD-40, 3M, C-
60 Solvent Degreaser, Crazy Clean, (TM)
Super 77 asetilen, H2, Cl2, dalam silinder Syarat:
• Disimpan dalam keadaan tegak berdiri dan terikat
• Ruangan dingin atau tidak terkena langsung sinar matahari
• Jauh dari api atau panas
• Jauh dari bahan korosif yang dapat merusak kran dan katup-katub

Anda mungkin juga menyukai