Anda di halaman 1dari 2

PENGARUH PENGGUNAAN PUPUK BAGI KESUBURAN TANAH DAN KUALITAS TANAMAN

Perkembangan teknologi yang kian pesat memaksa setiap sudut kehidupan untuk menyesuaikan diri,
termasuk negara dalam mempertahankan stabilitas kedaulatannya. Kemampuan suatu negara dalam
menyesuaikan diri dengan pesatnya perkembangan teknologi menjadi salah satu faktor kemajuan suatu
negara. Indonesia sebagai negara agraris tentu saja harus mampu menyesuaikan diri terutama dalam
bidang pertaniannya. Hal ini dimaksudkan agar Indonesia mampu meningkatkan produksi komoditas
pangan di negara ini. Pengelolaan lahan yang baik dan benar akan sangat berpengaruh dalam
meningkatkan produksi komoditas pangan sebuah negara.

Pengelolaan lahan yang baik tentu saja akan mempengaruhi kesuburan tanah dan kualitas tanaman
yang di hasilkan. Salah satu yang perlu di perhatikan dalam memelihara suatu lahan adalah melakukan
pemupukan. Pemupukan merupakan pemberian bahan yang bertujuan untuk menyediakan hara bagi
tanaman. Pupuk adalah material yang ditambahkan pada media tanam atau tanaman untuk mencukupi
kebutuhan hara yang diperlukan tanaman, sehingga tanaman mampu berproduksi dengan baik.
Pemenuhan hara dimaksudkan agar tanaman dapat berfotosintesis.

Pupuk secara umum terbagi atas dua jenis yaitu pupuk organik dan pupuk anorganik (kimia). Pupuk
organik merupakan pupuk yang tersusun dari material makhluk hidup, seperti pelapukan sisa-sisa
tenaman, hewan dan manusia. Pupuk organik lebih banyak mengandung bahan organik daripada kadar
haranya. Beberapa jenis pupuk yang familiar di kalangan masyarakat di antaranya yaitu humus yang
akan menyatu dengan tanah secara stabil, pupuk hayati berfungsi sebagai penyubur tanah dan penyedia
nutrisi tanaman, pupuk hijau yang efektif untuk membantu meningkatkan kualitas dan produktivitas
tanah, dan pupuk kandang yang sangat baik untuk menyuburkan tanah, pupuk kompos yang berfungsi
untuk menggemburkan tanah dan menguatkan unsur hara pada tanah berpasir, dan pupuk organik cair
biasanya digunakan sebagai pelengkap dengan disemprotkan ke daun atau disiram pada permukaan
tanah dekat tanaman. . Sedangkan pupuk anorganik (kimia) adalah pupuk yang dibuat di pabrik-pabrik
pupuk dengan meramu bahan-bahan kimia anorganik berkadar hara tinggi. Bebrapa jenis pupuk yang di
kenal di kalangan masyarakat yaitu pupuk Urea, ZA (Zwavelzure Amonium), SP-36 (Super Phosphate),
KCl (Kalium Klorida), NPK Phonska (Nitrogen Phospate Kalium), ZK (Zwavelzure Kali) dan Dolomite (Kapur
Karbonat). Pupuk organik dan pupuk anorganik dapat berupa cairan ataupun padatan.

Pemupukan secara umum bertujuan untuk meningkatkan pertumbuhan tanaman. Namun penggunaan
pupuk yang berlebihan dan berkelanjtan tentu saja mempunyai dampak bagi tanah dan tanaman yang di
hasilkan. Penggunaan pupuk kimia yang berlebihan akan berdampak buruk bagi tanah. Penggunaan
pupuk kimia yang berlebihan akan mengganggu aktivitas mikroorganisme dalam tanah dan akan
menjadikam tanah menjadi asam, sehimhhs tanah cenderung lebih keras dan tidak gembur. Sedangkan
penggunaan pupuk organik yang berkepanjangan berbanding terbalik dengan penggunaan pupuk kimia.
Penggunaan pupuk organik jangka panjang akan memelihara tanah tetap gembur dan meningkatkan
produksi pertanian baik dari segi kualitas maupun kuantitas. Penggunaan pupuk organik mampu
mencegah perubahan biofisik lingkungan akibat aktivitas manusia terhadap suatu lahan atau biasa
disebut dengan degradasi. Perubahan kondisi ini cenderung merusak dan tidak diinginkan.
Penggunaan pupuk kimia lebih memicu terjadinya degradasi dibandingkan dengan penggunaan pupuk
organik. Hal ini terjadi karena pupuk kimia meninggalkan residu kimia yang dapat mengganggu
kesehatan tanah dan orang yang mengonsumsinya. Penggunaan pupuk organik lebih dianjurkan agar
tanah tetap mempertahankan kesuburannya dan mampu meningkatkan kualitas tanaman. Dengan
kelebihan-kelebihan yang dimiliki pupuk organik ini tentu saja membuat harganya jauh lebih mahal.
Harga yang cenderung mahal disebabkan karena kelebihan yang di miliki dan juga jarang di pasaran.

Penggunaan pupuk oleh petani menjadi suatu keharusan agar tetap dapat menghasilkan penghasilan
dari tanaman yang di budidayakan. Penggunaan pupuk sendiri mampu menjaga stabilitas tanah dan
tanaman. Penggunaan pupuk kimia oleh sebagian besar petani merupakan pilihan karena harga yang
mahal dan juga ketersediaan yang terbatas di pasaran. Ketersediaan pupuk organik yang langka dan
tanaman harus selalu di pupuk tepat waktu mengakibatkan petani lebih memilih pupuk kimia karena
keterediaan di pasaran yang lebih mencukupi. Kondisi tanah sangat bergantung pada jenis pupuk dam
jumlah yang digunakan. Maka dari itu, penggunaan pupuk harus di imbangi agar dapat menjaga
kesuburan tanah agar tetap dapat mengelola lahan dan tetap dapat memproduksi pangan dengan
kualitas dan kuantitas yang tinggi.

Anda mungkin juga menyukai