Anda di halaman 1dari 2

TUGAS 1.1.a.

5
ANGGOTA KELOMPOK CGP D2 :

A. SUHIRNO, S.Pd
B. AHMAD RUDI AFANDI, ST.
C. BAHARUDIN, S.Pd
D. ARIEF RAHMAN HAKIM, M.Pd

1. Apa hal-hal positif yang telah anda pelajari dari pemikiran KHD yang juga anda
lihat pada budaya di daerah Anda?

Jawaban :

Hal-hal positif yang telah dipelajari dari pemikiran KHD yang juga ada pada budaya di
daerah antara lain :

 Berawal dari dasar-dasar pendidikan yang menjelaskan tujuan pendidikan yaitu


menuntun segala kodrat yang ada pada anak-anak, agar mereka dapat mencapai
keselamatan dan kebahagiaan yang setinggi tingginya baik sebagai manusia maupun
sebagai anggota masyarakat. Ini menunjukkan bahwa bagi saya ternyata ada kodrat
anak yang harus kita tuntun dan dipelihara untuk mencapai keselamatan dan
kebahagiaan, salah satu kodrat alam anak dalam pemikiran KHD adalah bermain,
berkaitan dengan hal ini dalam konteks local social budaya di Lombok terdapat
banyak sekali permainan khas yang saat sekarang ini sudah jarang di lakukan oleh
anak-anak generasi sekarang karena sudah terlena dengan game modern (game
online) yang ada pada gadget mereka, sehingga dalam pelestarian permainan-
permainan sasak ini sebagai pendidik tentu perlu di terapkan di sekolah agar anak
bisa belajar sambil bermain. Salah satunya permainan khas sasak adalah selodor.
Selodor adalah permainan anak yang dilakukan secara berkelompok untuk mengasah
kemampuan dalam bekerja sama, kepemimpinan, disiplin dan tanggung jawab
terhadap perannya yang tentu ini semua secara langsung merupakan nilai karakter
pada profil pelajar pancasila yakni gotong royong. Permainan ini juga merupakan
salah satu potensi kultural yang dapat dijadikan sebagai sumber belajar
 Hal positif lainnya yang saya dapatkan dari hasil telaah saya terhadap filosofi
pendidikan KHD yakni pada budi pekerti yang menurut definisi KHD merupakan
perpaduan antara gerak pikiran, perasaan dan kehendak atau kemauan sehingga
menimbulkan tenaga. Budi pekerti juga dapat diartikan sebagai perpaduan antara
cipta (kognitif), karsa (afektif) dan karya (psikomotor). Dalam konteks local social
budaya Lombok salah satu penerapan budi pekerti ini bisa dilihat pada tradisi kaum
muslim yang mengadakan perayaan maulid Nabi Muhammad SAW. Ini menunjukkan
bahwa dalam maulid Nabi Muhammad SAW, masyarakat telah menerapkan perilaku
budi pekerti dari sisi agama yang merupakan salah satu bagian dari budi pekerti,
artinya bahwa watak, karakter setiap muslim telah berkhidmat penuh kepada setiap
ajaran yang telah diwariskan oleh Nabi Muhammad SAW hal inilah yang
menggerakkan pikiran, perasaan, yang menimbulkan tenaga kaum muslim khususnya
wilayah Lombok barat untuk merayakannya sebagai tanda cinta kaumnya kepada
Rasululoh SAW.

2. Sepakati satu hal positif dari pemikiran KHD yang akan diterapkan di kelas/
sekolah Anda?

Jawaban :

Berdasarkan hasil diskusi kelompok kami menyepakati hal positif yang akan diterapkan
di kelas/ sekolah yakni menuntun kodrat anak dengan permainan khas Lombok dengan
pertimbangan untuk meningkatkan semangat dan motivasi anak dalam belajar dan bisa
diterapkan di kelas/sekolah. Sehingga tema yang kami ambil yakni memaknai filofofis
permainan sodor pada pembelajaran matematika materi pengukuran sebagai perwujudan
nilai gotong royong.

3. Tantangan dan Solusi


a. Tantangan yang mungkin ada :
1) Karena pengaruh globalisasi dan kemajuan teknologi dimana banyak sekali
permainan maupun hiburan yang ada pada gadget kebanyakan siswa, sehingga
mereka kurang tertarik
2) Lunturnya kecintaan terhadap kebudayaan sendiri dan hampir tidak ada lagi
ditemukan permainan selodor ini dalam pergaulan anak-anak zaman sekarang
3) Adanya kebanggaan terhadap budaya asing dengan anggapan bahwa apapun yang
berasal dari luar itu memiliki nilai yang lebih baik sedangkan permainan
tradisional milik pribumi sendiri dianggap tertinggal zaman (kolot).
4) Degradasi moral anak dan masyarakat yang banyak terjadi akhir-akhir ini
5) Praktik di dunia pendidikan kebanyakan lebih mengutamakan kompetensi
pengetahuan daripada sikap
6) Anak tidak begitu mengetahui peraturan-peraturan yang berlaku dalam permainan
tersebut
b. Solusi yang bisa diberikan :
1) Koordinasi dengan guru olahraga / penjaskes agar memasukkan materi permainan
selodor dalam pelajaran kelas / sekolah
2) Mengadakan pertandingan antar kelas dalam setiap event tahunan seperti ulang
tahun sekolah maupun class meeting
3) Lebih sering melakukan sosialisasi baik secara langsung melalui poster atau lewat
mading maupun dengan memanfaatkan sosial media seperti youtube, facebook
dan tiktok.

Anda mungkin juga menyukai