Anda di halaman 1dari 11

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

A. Konsep teori penyakit dengan Otitis Media Akut (OMA)


1. Definisi
Otitis media adalah infeksi pada telinga tengah yang menyebabkan
peradangan (kemerahan dan pembengkakan) dan penumpukan cairan
di belakang gendang telinga.Otitis media akut biasanya merupakan
komplikasi dari disfungsi tuba eustachian yang terjadi selama infeksi
saluran pernafasan atas virus.Streptococcus pneumoniae, Haemophilus
influenzae, dan Moraxella catarrhalis adalah organisasi yang paling
umum diisolasi dari cairan telinga bagian tengah (Rudi haryono,2019).
Otitis media akut merupakan penyakit yang umum terjadi pada
anak, yang disebabkan oleh infeksi (bakteri atau virus) cairan di
telinga tengah.Peningkatan kerentanan pada bayi dan anak yang masih
kecil sebagian disebabkan oleh tuba eustachius yang pendek dan
terletak horizontal, keterbatasan respons terhadap antigen, dan
sebelumnya kurang terpajan patogen umum (Yoon et al., 2011).
Otitis media, infeksi akut telinga tengah, merupakan infeksi bakteri
yang paling umum terjadi pada masa kanak-kanak awal, yang paling
sering disebabkan oleh refluks nasofaring atau disfungsi tuba
eustachius.sebagian besar anak mengalami setidaknya satu episode
otitis media. Organisme bakteri lebih mudah berjalan melewati tuba
eustachius pada bayi atau anak kecil dibandingkan pada individu
dewasa. Hal tersebut terjadi karena tuba eustachius lebih besar dan
lebih horizontal pada anak, memungkinkan bakteri dan nasoofaring
mudah masuk ke teling tengah (Smeltzer, 2001)

2. Etiologi

5
6

Biasanya, OMA adalah komplikasi dari disfungsi tuba eustachian


yang terjadi selama infeksi saluran pernafasan atas virus akut. Bakteri
dapat diisolasi dari kultur cairan telinga tengah pada 50% hingga 90%
kasus OMA dan OME. Streptococcus pneumoniae, Haemophilus
influenzae (non typable), dan Moraxella catarrhalis adalah organisasi
yang paling umum ditemukan (Arrieta & singh, 2004).H. Influenzae
telah menjadi organisme yang paling umum ditemukan pada anak-anak
dengan OMA berat atau refraktori setelah pengenalan vaksin konjugat
pneumokokus (PCV) (Maria Putri Sari Utami, 2019)

3. Patofisiologi
Otitis media awalnya dimulai sebagai proses peradangan setelah
infeksi saluran pernafasan atas virus yang melibatkan mukosa hidung,
nasofaring, dan tuba eusthacia. Ruang anatomi yang sempit membuat
edema yang disebabkan oleh proses inflamasi menghalangi bagian
eustachia dan mengakibatkan penurunan ventilasi. Hal ini
menyebabkan kaskade kejadian seperti peningkatan tekanan negatif di
telinga tengah dan penumpukan sekresi mukosa yang meningkatkan
kolonisasi organisme bakteri dan virus di telinga tengah. Pertumbuhan
mikroba di telinga tengah ini kemudian membentuk nanah yang di
tunjukan sebagai tanda-tanda klinis Otitis Media Akut (OMA)
(Danishyar & Ashurst, 2017)

Pathway penyakit Otitis Media Akut (OMA)


7

Sumber : (Danishyar & Ashurst, 2017)

4. Manifestasi klinis
8

Gejala otitis media bervariasi tergantung dari tingkat keparahan


infeksi. Kondisi tersebut biasanya unilateral pada orang dewasa dan
dapat disertai oleh otalgia.Rasa nyeri terjadi setelah perforasi spontan
atau sayatan teraupetik dari membran timpani.Gejala lainnya adalah
drainase dari telotoskopik, saluran pendengaran eksternal tampak
normal.Membran timpani menyebabkan adanya eritema dan
pembengkakan. Namur demikian, pasien melaporkan tidak adanya rasa
sakit dengan gerakan daun telinga (Smeltzer dkk, 2010)

B. Konsep Kebutuhan Dasar Manusia


Kebutuhan dasar manusia merupakan unsur-unsur yang dibutuhkan
oleh manusia dalam mempertahankan keseimbangan fisiologis maupun
psikologis, yang tentunya bertujuan untuk mempertahankan kehidupan dan
kesehatan (Hidayat, A. Aziz Alimul, Uliyah, Musrifatul, 2014).

Kebutuhan
Akrualisasi Diri

Keburtuhan akan harga diri

Kebutuhan rasa cinta dan saling


memiliki

Kebutuhan rasa aman nyaman

Kebutuhan Psikologi

Dalam buku Uliyah dan Hidayah (2011), menurut Abraham Maslow


terdapat 5 tingkatan kebutuhan manusia, yaitu :
9

1. Kebutuhan Fisiologis, merupakan hal yang mutlak dipenuhi manusia


untuk bertahan hidup. Manusia memiliki 8 macam kebutuhan, yaitu :
Kebutuhan oksigen dan pertukaran gas, Kebutuhan cairan dan
elektrolit, Kebutuhan makanan, Kebutuhan eliminasi urine, Kebutuhan
istirahat dan tidur, Kebutuhan aktivitas, Kebutuhan kesehatan
temperatur tubuh, dan Kebutuhan seksual.
2. Kebutuhan Keselamatan dan Rasa Aman adalah aman dari berbagai
aspek, baik fisiologi, maupun psikologis. Kebutuhan ini meliputi
:Kebutuhan perlindungan diri dari udara dingin, panas, kecelakaan, dan
infeksi, Bebas dari rasa takut dan kecemasan , Bebas dari perasaan
terancam karena pengalaman yang baru atau asing.
3. Kebutuhan rasa amannya pada pasien yang mengalami nyeri merupakan
kebutuhan dari fisiologi dimana pasien merasa nyeri merabat dan
dipersepsikan oleh individu yang dipengaruhi oleh interaksi antara
sistem algesia tubuh dan tansmisi sistem saraf serta interpretasi
stimulus. Kebutuhan Rasa Cinta, Memiliki dan Dimiliki
ini meliputi: Memberi dan menerima kasih sayang, Perasaan dimiliki
dan hubungan yang berarti dengan orang lain, Kehangatan,
Persahabatan, dan mendapatkan tempat atau diakui dalam keluarga,
kelompok, serta lingkungan sosial.
4. Kebutuhan Harga Diri, ini meliputi: Perasaan tidak begantung pada
orang lain, Kompeten, Penghargaan terhadap diri sendiri dan orang lain.
5. Kebutuhan Aktualisasi Diri, ini meliputi: Dapat mengenal diri sendiri
dengan baik(mengenal dan memahami potensi diri), Belajar memenuhi
kebutuhan diri sendiri, Tidak emosional, Mempunyai dedikasi yang
tinggi, Kreatif, dan Mempunyai kepercayaan diri yang tinggi, dan
sebagainya.

Konsep Dasar Kebutuhan Manusia pada anak dengan Otitits Media


Akut adalah Kebutuhan rasa amannya , karena pada pasien yang
mengalami nyeri merupakan kebutuhan dari fisiologi dimana pasien
10

merasa nyeri merabat dan dipersepsikan oleh individu yang dipengaruhi


oleh interaksi antara sistem algesia tubuh dan tansmisi sistem saraf serta
interpretasi stimulus. Rasa nyeri terjadi karena adanya tekanan yang
terjadi karena tekanan dituba eusthacius yang menyebabkan nyeri.
Peningkatan suhu terjadi karena hipotalamus yang mengaktifkan sistem
komplemen yang membentuk dan melepaskan zat C3a dan C5a yang
merangsang PGE2 hipotalamus sehingga penderita mengalami
peningkatan suhu.
Peran perawat dalam memenuhi kebutuhan dasar manusia yaitu
membantu pasien (dari level individu hingga level masyarakat), baik
dalam kondisi sakit maupun sehat, guna mencapai derajat kesehatan yang
optimal melalui layanan keperawatan (Setiadi , 2012)

C. Proses Keperawatan
Pada dasarnya proses keperawatan adalah suatu metode ilmiah
yang sistematis dan terorganisir untuk memberikan asuhan keperawatan
kepada klien. Kegiatan dalam proses keperawatan dirancang langkah demi
langkah dengan urutan yang khusus dengan menggunakan pendekatan
ilmiah, serta berfokus pada respons manusia agar memperoleh pengertian
yang relevan dengan status kesehatan klien.Pros keperawatan es
merupakan lima tahap proses yang konsisten, sesuai dengan
perkembangan profesi keperawatan (Setiadi , 2012)

1. Pengkajian
a. Pengkajian merupakan tahap awal dari proses keperawatan dan
merupakan suatu proses yang sistematis dalam pengumpulan dan
dari berbagai sumber data untuk mengevaluasi dan
mengidentifikasi suatu kesehatan klien. Hal-hal yang perlu dikaji
pada pasien otitis media akut antara lain Pengkajian terhadap
pendidikan, pekerjaan, latar belakang budaya, agama, interaksi
keluarga, konsep diri, status mental, respon emosional.
11

b. Pengkajian terhadap tanda-tanda vital, rasa nyeri, berat badan,


respon psikologis, kebutuhan nutrisi, kebutuhan cairan, komplikasi
yang terjadi.

Data yang perlu dikaji pada pasien otitis media akut antara lain:
a) Aktivitas/istirahat : penurunan aktivitas, tidur terganggu.
b) Eliminasi : Keluaran urine
c) Nutrisi : Anoreksia, mual/muntah
d) Nyeri

2. Diagnosa Keperawatan
a. Hipertermia
DS :
- mengeluh badan nya panas
- mengeluh badan nya menggigil
DO :
- suhu tubuh diatas normal
- kulit teraba hangat
b. Gangguan pola tidur
DS :
-mengeluh sulit tidur
-mengeluh tidak puas tidur
-mengeluh pola tidur berubah
-mengeluh istirahat tidak cukup
-mengeluh kemampuan beraktifitas -menurun
DO :
- amak menguap terus

c. Gangguan persepsi sensori pendengaran


DS :
12

-mengatakan kesal
DO :
- bicara sendiri
- distorsi sensori
d.Ansietas
DS : -
DO :
- melamun
-menyendiri
e. Risiko Infeksi
DS : -
DO :
-telinga anak tampak keluar cairan
f. Nyeri Akut
DS :
- mengeluh nyeri
DO :
- tampak meringis
13

3. Rencana Keperawatan
Tabel 2.1
Rencana keperawatan yang mungkin muncul pada pasien Otitis Media Akut

Diagnosa keperawatan NOC NIC


1 2 3
Hipertermi Termoregulasi (0800) Manajemen demam (03099)
1. Suhu tubuh dalam rentan normal (36,5 – 1. Monitor tanda-tanda vital
37,5C) 2. Monitor intake output cairan
2. Tidak ada pusing 3. Tutupi badan dengan selimut/pakaian dengan tepat (selimut
3. Melaporkan kenyamanan suhu tebal jika dingin, pakaian tipis jika hangat)
4. Berikan kompres hangat pada dahi dan aksila
5. Anjurkan memperbanyak minum
6. Kolaborasi pemberian antipiretik sesuai kebutuhan
Gangguan pola tidur Tidur (0004) Peningkatan tidur (1850)
1. Jam tidur tidak terganggu 1. Tentukan pola tidur / aktivitas klien
2. Perasaan segar setelah tidur 2. Jelaskan pentingnya tidur yang cukup
14

1 2 3
3. Kualitas tidur tidak terganggu 3. Monitor pola tidur dan jumlah jam tidur
4. Tidak kesulitan memulai tidur 4. Anjurkan klien untuk tidur siang, jika diindikasikan, untuk
memenuhi kebutuhan tidur
5. Sesuaikan lingkungan ( misalnya, cahaya, kebisingan,
suhu, tempat tidur, lingkungan )

Resiko infeksi Keparahan infeksi (0703) Perlindungan infeksi (6550)


1. Tidak terdapat cairan (luka) yang berbau 1. Monitor adanya tanda dan gejala infeksi sintemik dan lokal
busuk 2. Periksa kulit dan selaput lendir untuk adanya kemerahan
2. Tidak terdapat demam kehangatan extreme
3. Kestabilan suhu 3. Tingkatkan asupan nutrisi yang cukup
4. Anjurkan asupan cairan dengan tepat
5. Jaga penggunaan antibiotik dengan tepat
6. Ajarkan pasien dan anggota keluarga pasien bagaimana cara
menghindari infeksi
Nyeri akut Tingkat Nyeri (2102) Manajemen Nyeri (1400)
1. Nyeri yang dilaporkan berkurang 1. Lakukan pengkajian secara komperhensif
2. Ekspresi nyeri wajah tidak ada 2. Berikan informasi mengenai nyeri yang meliputi lokasi,
3. Tidak berkeringat durasi, frekuensi,intensitas/beratnya nyeri.
3. Ajarkan metode non farmakologi untuk mengurangi nyeri
4. Anjurkan istirahat untuk mngurangi nyeri
15

4. Implementasi
Implementasi adalah pengelolaan dan wujud dari rencana keperawatan
yang telah disusun pada tahap perencanaan. Fokus dari intervensi
keperawatan antara lain adalah : mempertahan daya tahan tubuh,
mencegah komplikasi, menentukan perubahan sistem tubuh, memantapkan
hubungan klien dengan lingkungan dan implementasi pesan dokter.

5. Evaluasi
Evaluasi atau tahap penilaian adalah perbandingan yang sistematis dan
terencana tentang kesehatan klien dengan tujuan yang ditetapkan,
dilakukan dengan cara berkesinambungan dengan melibatkan klien,
keluarga dan tenaga kesehatan lainnya. Tujuan evaluasi adalah untuk
melihat kemampuan klien dalam mencapai tujuan yang disesuaikan
dengan kriteria hasil tahap perencanaan.

Anda mungkin juga menyukai