PENDAHULUAN
Indonesia. Angka kematian ibu adalah jumlah kematian ibu akibat dari proses
atau dalam periode 42 hari setelah berakhirnya kehamilan, akibat semua sebab
Development Goals (MDGs) yaitu menurunkan AKI menjadi 102 per 100.000
KH pada tahun 2015 dan masih jauh dari output SDGs untuk mengurangi AKI
(MDGs) yang telah berakhir di tahun 2015. SDGs memiliki beberapa tujuan,
1
2
bagi semua orang di segala usia, dengan salah satu outputnya mengurangi
Angka Kematian Ibu (AKI) hingga 70 per 100.000 kelahiran hidup (KH) pada
kelahiran sulit. Ditinjau dari sisi obstetrik, empat penyebab utama kematian
utama kematian ibu, janin, dan bayi baru lahir ialah perdarahan, infeksi atau
normotensi. Keadaan ini di tandai oleh peningkatan tekanan darah yaitu lebih
[5]
dari 140/90 mmHg yang disertai oleh proteinuria . Etiologi terjadinya
terjadinya preeklamsia pada ibu hamil meliputi usia ibu saat hamil, paritas,
[6]
Antenatal Care (ANC), jarak kehamilan, status gizi . Jika preeklamsia tidak
sampai saat ini sulit untuk ditangani. Secara global, diperkirakan terdapat 1,3
milyar orang yang merupakan perokok dan jumlah tersebut diperkirakan akan
[8]
terus meningkat setiap tahunnya . Global Adult Tobacco Survey (GATS)
menemukan bahwa 30% orang dari dewasa dari 22 negara yang disurvey
merupakan perokok [9]. Sementara itu berdasarkan Riset Kesehatan Dasar yang
(2007), 34,3% (2010), 36,3% (2013), dan 32,6% (2016). Hasil Riset
yang tidak merokok dan perokok beresiko meninggal 5-8 tahun lebih awal
dibandingkan orang yang bukan perokok [12]. Dari data kemenkes, di Indonesia
rokok. Sekitar 100 juta orang telah meninggal akibat rokok di abad 20 dan
apabila tren ini terus berlanjut maka di abad 21 diperkirakan terdapat satu
merupakan salah satu penyebab kematian pada ibu. Diduga paparan asap
rokok terkait dengan hal ini. Tingginya perilaku merokok di Indonesia diduga
preeklamsia.
3. Bagi peneliti, penelitian ini dapat menjadi sarana bagi peneliti untuk
TINJAUAN PUSTAKA
2.1.1. Merokok
2.1.1.1. Definisi
dihirup termasuk rokok kretek, rokok putih, cerutu atau bentuk lainnya
berbahaya bagi tubuh manusia, terdapat 4000 zat kimia pada asap
1) Nikotin
7
8
1) Tar
2) Karbon Monoksida
darah tersumbat.
1) Kanker Paru
sehari ada lebih dari satu kasus kanker. Sekitar 80 persen insiden
orang tidak mengetahui bahwa efek negatif rokok tak hanya dari
3) Tuberkulosis (TBC)
tahun lebih ternyata 2,6 kali lebih sering menderita TBC daripada
kematian akibat TBC sebesar 2,8 kali. Akibat racun yang dibawa
Alat dalam paru yang berfungsi sebagai penahan infeksi akan rusak
5) Penyakit Jantung
rokok per hari memiliki resiko enam kali lipat terkena penyakit
terjadi, baik dipembuluh darah arteri otak atau jantung yang akan
6) Mengganggu Kehamilan
2.1.2. Preeklamsia
2.1.2.1. Definisi
ekskresi protein dalam urin yang melebihi 300 mg dalam 24 jam, rasio
mg/dL (carik celup +1) dalam sampel acak urin secara menetap [7].
2.1.2.2. Epidemiologi
preeklamsia [19].
2.1.2.3. Etiologi
bahan vasopressor.
meningkat.
14
2.1.2.4. Klasifikasi
1. Preeklamsia ringan
pertengahan.
generalisata.
2. Preeklamsia berat
f. Edem paru
aminotransferase.
1. Obesitas
2. Kehamilan Ganda
pada saat hamil memiliki luaran neonatal yang lebih buruk dari
3. Usia Ibu
16
erat dengan preeklamsia. Usia ibu <17 tahun atau >35 tahun
4. Paritas
5. Jarak kehamilan
7. Penyakit Kronik
2.1.2.6. Patogenesis
1. Vasospasme
preeklaamsia [7].
vasopressor [7].
3. Prostaglandin
18
vasokonstriksi [7].
diinfuskan [7].
5. Nitrat Oksida
6. Endotelin
2.1.2.7. Patofisiologi
preeklamsia-eklampsia [23].
terjadi:
darah [23].
dapat terjadi
vasodilator
antara lain:
sifatnya reversibel.
2.1.2.8. Gejala
kehamilan normal.
kreatinin.
preeklamsia, yaitu:
pada lambung.
1. Preeklamsia ringan
darah sistolik > 140 mmHg dan diastolik > 90 mmHg atau
2. Preeklamsia berat
2.1.2.10. Komplikasi
Luka karena kejang berupa laserasi bibir atau lidah dan faktur
vertebra [25].
2.1.2.11. Penatalaksanaan
3. Pemberian antihipertensi
2.4. Hipotesis
preeklamsia
preeklamsia
BAB III
METODE PENELITIAN
tetapi hanya mengamati. Cross sectional berarti seluruh data dalam penelitian
31
32
3.4.1. Populasi
rumah sakit A pada bulan Agustus 2020 yang memenuhi kriteria inklusi.
Kriteria inklusi:
Kriteria eksklusi:
Hamil kembar
N 100
n= 2
= 2
=80 orang
1+ N e 1+(100 x 0,05 )
33
Keterangan:
n : jumlah sampel
N : jumlah populasi (prediksi 100 orang)
e : toleransi kesalahan (5% atau 0,05)
yang merupakan data sekunder yang berisi data pasien serta kuesioner
1) Tahap Persiapan:
a. Penetapan sasaran
b. Konsultasi ke pembimbing
2) Tahap pelaksanaan:
b. Perizinan
3) Tahap Penyelesaian:
1) Editing
36
2) Coding
Setiap data yang diambil dari data sekunder adalah data dari
sampel yang telah memenuhi kriteria sampel dan telah terisi semua
tergantung apakah data penelitian ini nanti dapat memenuhi syarat uji Chi
penelitian yang akan dilakukan, yaitu tujuan, manfaat, prosedur penelitian dan
38
39