PENGKAJIAN KEPERAWATAN
I. Identitas Klien
Nama : Tn. M No. RM -
Umur : 41 tahun Pekerjaan :-
Jenis Kelamin : laki-laki Status Perkawinan :-
Agama :- Tanggal MRS : - Jam : -
Pendidikan :- Tanggal Pengkajian : - Jam : -
Alamat : China Sumber Informasi :-
Clinical Sign :
- Tn. M tampak lemas
Interpretasi :
DS:
Ty. N mengatakan badan klien terasa
lemas.
TANGGAL
NO DIAGNOSIS KEPERAWATAN KETERANGAN
PERUMUSAN
1. Intoleransi aktivitas yang berhubungan dengan kelemahan 6 April 2021
otot yang ditandai dengan klien mengatakan merasa lemah, DM
PARAF
DIAGNOSIS
NO TUJUAN DAN KRITERIA HASIL INTERVENSI &
KEPERAWATAN
NAMA
1. Intoleransi Aktivitas Setelah dilakukan perawatan selama 3x24 jam, pasien
1.3101 I.05178. Manajemen Energi
intoleransi aktivitas dapat teratasi dengan kriteria Definisi : mengidentifikasi dan mengelola DM
hasil: penggunaan enrgi untuk mengatasi atau
L.05047. Toleransi Aktivitas mencegah kelelahan dan mengoptimalkan
Definisi : respon fisiologis terhadap aktivitas yang proses pemulihan.
membtuhkan tenaga
Indikator Skala Ket Skala 1.Observasi
Awal Akhir 1.1. Identifikasi gangguan fungsi tubuh yang
Warna 1 : memburuk mengakibatkan kelelahan
1 3
kulit 2 : cukup memburuk2. 2. Monitor keleahan fisk dan emosional
Tekanan 3 : sedang 3.3. Monitor pola dan jam tidur
2 4 4.4. Monitor lokasi dan ketidaknyamanan
darah 4 : cukup membaik
Frekuesnsi 5 : membaik selama melakukan aktivitas
2 4 5.Terapeutik
napas
EKG 6.1. Sediakan lingkungan nyaman dan rendah
1 4 stimulus
iskemia
7.2. Lakukan latihan gerak rentang aktif dan
pasif
8. Berikan aktivitas distrak yang
menenangkan.
9. Edukasi
1. Anjurkan tirah baring
2. Anjurkan melakukan aktivitas secara
bertahap
3. Ajarkan strategi koping untuk
mengurangi kelelahan
No Dx Paraf dan
No IMPLEMENTASI EVALUASI FORMATIF (HASIL/RESPON)
KEP Nama
1. 1 1. Mengidentifikasi gangguan fungsi tubuh yang 1. Tn. M menjawab dengan gelisah sambil
mengakibatkan kelelahan menyetuh kepala. DM
2. Memonitor kelelahan fisk dan emosional 2. Klien terlihat meringis, dan mengatakan nyeri
3. Memonitor pola dan jam tidur
berskala 7 dari 1-10.
4. Memonitor lokasi dan ketidaknyamanan
selama melakukan aktivitas 3. Tn. M terlihat cemas hingga mengeluarkan
5. Menyediakan lingkungan nyaman dan rendah keringat dingin dan mengatakan susah tidur
stimulus serta mudah terbangun. Hingga waktu tidur
6. Melakukan latihan gerak rentang aktif dan kurang.
pasif 4. Tn. M mengatakan badan terasa lemas dan
7. Memberikan aktivitas distrak yang tidak mampu beraktivitas seperti sebelum sakit.
menenangkan.
5. Tn. M mengatakan tidak bisa mendengar suara
8. Menganjurkan tirah baring
bising dari alat mauapun suara sesseorang
karena akan menambah nyeri.
6. Tn. M mamapu mengikuti instruksi untuk
dilakukan ROM aktif dan ROM pasif secara
kooperatif.
7. Tn. M mengatakan merasa tenang saat
mendengarkan lagu rohani.
8. Tn. M mampu mengikuti instruksi untuk
melakukan tirah baring setiap 2 jam sekali
No DX Paraf &
No EVALUASI SUMATIF
Kep Nama
1. 2 S : pasien mengatakan nyeri bekurang, hampir tidak terasa
O : hasil pemeriksaan menggunakan skala nyeri, menjadi 3 DM
(dari skala 1- sakal 10)
A : masalah keperawatan nyeri kronis sudah teratasi
P : hentikan intervensi
2. 1 S : pasien mengatakan sudah kuat untuk melakukan aktivitas
O : klien memiliki kekuatan otot normal, TD, HR, RR yang DM
normal.
A : masalah keperawatan intolerasi aktivitas sudah teratasi
P : hentikan intervensi
Rao, dkk. 2020. COVID-19 in a Young Man With Hypertension: A Case Study of
Missed opportunities in Intensive Progression. Intnsive & Critical Care
Nursing. 0964-3397:1-5
PPNI. 2017. Standar Diagnosis Keperawatan Indonesia: Definisi dan Indikator
Diagnostik. Edisi II. Jakarta: DPP PPNI.
PPNI. 2018. Standar Intervensi Keperawatan Indonesia: Definisi dan Tindakan
Keperawatan. Edisi 1. Jakarta: DPP PPNI.
PPNI. 2018. Standar Luaran Keperawatan Indonesia: Definisi dan Kriteria Hasil
Keperawatan. Edisi 1. Jakarta: DPP PPNI.